Anda di halaman 1dari 15

PENYUSUNAN ANGGARAN

Kelompok 9 :
1. Ahmad Hijratul Khoir ( 03111800045 )
2. Beti Sriyani ( 03111800016 )
3. Chamdan ( 03111800018 )
4. Resi Fitriani ( 03111800031 )
A.    HAKIKAT ANGGARAN

Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara


sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif,
menunjukan perolehan dan penggunaan sumber daya
organisasi dalam satu tahun. Suatu anggaran operasi
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan
pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu.
Anggaran memiliki karekteristik – karakteristik sebagai berikut:

 Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.


 Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin
didukung dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau
diproduksi).
 Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang
sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor musiman.
 Merupakan komitmen manajemen.
 Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi
wewenangnya dari pembuat anggaran.
 Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi
tertentu.
 Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran,
dan varians dianalisis serta dijelaskan.
B.      JENIS – JENIS ANGGARAN
1.        Anggaran Operasi
Anggaran operasi adalah anggaran kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan laba tahun yang akan datang. Ada beberapa
kategori anggaran operasi yaitu: Anggaran Pendapatan dimana
anggaran pendapatan berisi proyeksi penjualan unit dikalikan
dengan harga jual yang diperkirakan; Anggaran Biaya Produksi
dan Biaya Penjualan; Beban Pemasaran adalah beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penjualan; Beban logistik
biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk
mendapatkan pesanan; Beban Umum dan Administratif
merupakan beban dari unit-unit staf, baik dikantor pusat
maupun di unit bisnis secara keseluruhan; Beban Penelitian dan
Pengembangan; dan Pajak Penghasilan.
Lanjutan…..
2.        Anggaran Modal
Anggaran pengeluaran modal adalah anggaran berupa daftar rencana
yang disetujui oleh manajemen mengenai proyek pemilikan fasilitas dan
ekuipmen baru beserta taksiran biaya setiap proyek dan pengeluaran
modal dalam tahun anggaran.
3.        Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai
macam anggaran pada elemen – elemen neraca yaitu aktiva, utang, dan
modal tahun yang akan datang.
4.        Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan elemen – elemen dan
jumlah kebutuhan kas dan sumber – sumber kas suatu organisasi tahun
yang akan datang. Manajer keuangan menggunakan anggaran kas untuk
menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam tahun
anggaran cukup , tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
C. MANFAAT ANGGARAN
 Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat
digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan
untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan
perusahaan secara menyeluruh.
 Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran
dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen
puncak maupun manajemen menengah.
 Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat
memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran
memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan.
 Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan
serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan
dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat
dinilai kinerjanya.
D.    KEGUNAAN ANGGARAN
1) Menyesuaikan dengan Rencana Strategis
Anggaran yang diselesaikan sebelum permulaan tahun anggaran,
memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang
tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan
organisasi.
2) Membantu Mengoordinasikan Aktivitas dari Beberapa Bagian
Organisasi
Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai
potongan – potongan tersebut menjadi suatu rencana keseluruhan,
maka inkonsistensi muncul. Selama proses penyusunan anggaran,
berbagai inkonsistensi tersebut diidentifikasikan dan dicari solusinya.
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan
tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai tujuan.
Lanjutan….
3) Penugasan Tanggung Jawab
Anggaran tersebut memberikan wewenang kepada para manajer
pusat tanggung jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu
uang untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
4) Dasar untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya
dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur
terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen tersebut
dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga
berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang
terbaik dalam menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung
jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab organisasi.
E.    PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
1) Organisasi
       

Departemen Anggaran, dengan tahap: Menerbitkan prosedur dan


formulir untuk penyusunan anggaran, Mengoordinasikan dan
menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang
akan menjadi dasar untuk anggaran, Memastikan bahwa informasi
disampaikan dengan smestinya antar unit organisasi yang saling terkait,
Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyususnan
anggaran mereka, Menganalisis anggaran yang diajukan dan
memberikan rekomendasi, Menangani proses pembuatan revisi
anggaran selama tahun tersebut. Komite Anggaran ini terdiri dari
anggota manajemen senior seperti CEO, Chief Operating Officer
(COO), chief financial Afficer (CFO). Di bagian komite anggaran ini
meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
Lanjutan…..(1)
2)        Penerbitan Pedoman
Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam
rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan
yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3)        Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung
jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan permintaan
anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab akan
memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan
sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat ini,
maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang
dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
Lanjutan…..(2)
4)        Negoisasi
 Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan
inti dari proses tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap
penyesuaian.
5)        Revisi Anggaran
 Ada dua jenis umum revisi anggaran: a) prosedur yang memungkinkan permutakhiran
anggaran secara sistematis, b) prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam
keadaan tertentu. Revisi anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi
yang signifikan dari yang ada ketika anggaran asli disetujui.
6)        Anggaran Kontinjensi
 Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran kontinjensi yang
mengidentifikasikan tindakan – tindakan manajemen yang akan diambil jika ada
penurunan yang signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi
ketika mengembangkan anggaran. Anggaran kontinjensi menyediakan suatu cara yang
cepat untuk menyusaikan dengan kondisi yang berubah jika situasinya telah tiba.
Seperti detective, dimana ada plan A dan ada plan B jika situasi berubah.
F. PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
Performance Based Budgeting (Penganggaran Berbasis
Kinerja) adalah sistem penganggaran yang berorientasi
pada ‘output’ organisasi dan berkaitan sangat erat
dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi. Ciri
utama Performance Based Budgeting adalah anggaran
yang disusun dengan memperhatikan keterkaitan antara
pendanaan (input) dan hasil yang diharapkan
(outcomes), sehingga dapat memberikan informasi
tentang efektivitas dan efisiensi kegiatan. (Haryanto,
Sahmuddin, Arifuddin: 2007).
Lanjutan…..

Karateristik Anggaran Berbasis Kinerja dalam rangka penerapan


Anggaran Berbasis Kinerja menurut Hindri Asmoko (2006)
antara lain:
 Pengeluaran anggaran didasarkan pada outcome yang ingin
dicapai;
 Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang
ingin dicapai;
 Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan
anggaran berbasis kinerja;
 Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis
kinerja.
G.     TEKNIK-TEKNIK KUANTITATIF
1.      Simulasi
Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi rill kemudian
memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil keputusan tentang situasi
rill. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi. Dengan simulasi
komputet, manajemen senior dapat menanyakan dampak dari berbagai jenis perubahan
yang berbeda dan menerima jawabannya seketika. Hal ini memberikan peluang kepasa
manajemen senior untuk berpartisipasi lebih penuh dalam proses penyusunan anggaran.

2.      Estimasi Profitabilitas


Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik yaitu, jumlah tunggal “yang paling
mungkin”. Estimasi titik adalah untuk pengendalian. Tetapi, untuk tujuan perencanaan,
suatu rentang dari hasil-hasil yang mungkin dengan menggunakan medel computer
untuk mensubtitusi distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik penting. Model ini
kemudian dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari perkiraan laba dapat
dihitung dan digunakan untuk tujuan perencanaan, ini disebut Monte Carlo.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai