Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok 1 KUP :

- Nikita Oktaviana (A1C021022)


- Sesi Kirani (A1C021028)
- Siwi Almadanthy Firdaus (A1C021032)
- Adinda Melati (A1C021042)
- Aulia Ramdanis (A1C021053)
- Anisa Fatmawati (A1C021051)
- Apri Tsani Nur Pratiwi (A1C019026)

Pertanyaan dan Pembahasan Pertanyaan yang Diajukan

1. AA. Ngurah Agung ARPD Dijawab oleh April Sani


Mengenai wewenang menerbitkan surat pajak, bisa dijelaskan apa saja yang termasuk
dari surat tersebut, dan apabila WP tidak setuju dengan surat ketetapan pajak, upaya
hukum apa yang dapat dilakukan?
Jawaban :
Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana perubahan ketiga Undang-Undang No. 28 Tahun 2007, Pasal 1
nomor 15 Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT),
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN), atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB). Lalu
berdasarkan keputusan Ditjen Pajak, pihak yang berkuasa mengeluarkan surat tersebut
adalah Kantor Pajak Pratama (KPP) dan dikeluarkan berdasarkan hasil pemeriksaan pajak.
Dalam hal wajib pajak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak dan keberatan
ditolak, maka wajib pajak dapat mengajukan banding. Sesuai dengan pasal 36 ayat (4)
Undang-Undang Pengadilan Pajak, wajib pajak diwajibkan membayar 50% (lima puluh
persen) dari utang pajaknya sebelum mengajukan permohonan bandin

2. Ida Ayu Prabashinta Candradewi Dijawab oleh April Sani


Pada poin wewenang melakukan penyegelan, kapan wewenang tersebut dapat
dilakukan dan apa penyebab penyegelan tersebut?
Jawaban :
Ketentuan terkait dengan penyegelan dalam proses pemeriksaan salah satunya ada
dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara
Pemeriksaan yang telah diubah dengan PMK No. 184/PMK.03/2015. PMK 184/2015
kemudian diubah dengan PMK No. 18/PMK/03/2021 yang merupakan aturan pelaksana
UU Cipta Kerja. Berdasarkan Pasal 1 angka 13 PMK 17/2013 s.t.d.t.d
PMK 18/2021 definisi dari penyegelan adalah:
“Tindakan menempatkan tanda segel pada tempat atau ruangan tertentu serta barang
bergerak dan/atau tidak bergerak yang digunakan atau patut diduga digunakan
sebagai tempat atau alat untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen, termasuk
data yang dikelola secara elektronik dan benda-benda lain.”
Tindakan penyegelan tersebut menjadi salah satu wewenang pemeriksa pajak saat
melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dengan jenis pemeriksaan lapangan. Pemeriksa pajak berwenang melakukan
penyegelan untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatan/dokumen, termasuk
data yang dikelola secara elektronik, dan benda lain yang dapat memberi petunjuk
tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak yang diperiksa.
Meski diberikan kewenangan, UU KUP menegaskan penyegelan merupakan upaya
terakhir pemeriksa untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatan, dokumen
termasuk data elektronik, dan benda lain yang dapat memberi petunjuk tentang
kegiatan usaha atau pekerjaan wajib pajak.
3. Dina Sabina Fatmawati dijawab oleh Annisa fatmawati
Bagimana jika terjadi kesalahan surat setoran pajak yang sudah dikirim
Jawaban : Jika terjadi kesalahan dalam surat setoran pajak yang sudah dikirim, langkah-
langkah berikut ini dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut:

1.Identifikasi kesalahan: Periksa surat setoran pajak yang telah dikirim dan cari tahu jenis
kesalahan yang terjadi. Apakah ada kesalahan dalam jumlah yang dibayarkan, nomor
rekening yang digunakan, atau informasi lainnya.

2. Hubungi pihak berwenang: Segera hubungi kantor pajak atau DJP terkait dan jelaskan
situasi kesalahan yang terjadi. Berikan detail lengkap mengenai kesalahan yang telah
terjadi dan mintalah panduan mengenai langkah-langkah yang harus diambil
selanjutnya.

3. Ajukan permintaan perbaikan: Jika kesalahan dapat diperbaiki, mintalah petunjuk


kepada pihak berwenang mengenai prosedur yang harus diikuti untuk mengajukan
permintaan perbaikan. Mereka akan memberikan instruksi mengenai dokumen yang
perlu disiapkan dan langkah-langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.

4.Segera tindak lanjuti: Proses perbaikan kesalahan secepat mungkin. Ikuti petunjuk
yang diberikan oleh pihak berwenang dan pastikan untuk menyediakan semua dokumen
dan informasi yang diminta. Jika ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk pengajuan
perbaikan, pastikan untuk memenuhinya.

4. Pantau perkembangan: Setelah mengajukan permintaan perbaikan, pastikan untuk


memantau perkembangan dan komunikasikan secara teratur dengan pihak berwenang.
Jika ada informasi tambahan yang diperlukan atau jika ada perkembangan penting,
pastikan untuk memberikan informasi yang diperlukan dengan segera.

5. Ananda Dimas Aditya dijawab oleh Annisa Fatmawati


bagaimana mengetahui nominal pph 21 yang terutang apabila kita bayar pph 21 tanggal
10, sementara untuk pelaporan SPT kita lakukan tanggal 15, bagaimana cara kita
mengetahui nominal pph 21 yang terutang?
jawaban :
cara hitung pph 21
1. menghitung berapa gaji dan tunjangan
2. menghitung berapa penghasilan bruto
3. menghitung berapa PTKP
4. menghitung berapa PKP
5. menghitung berapa Tarif
6. Menghitung berapa PPh 21 yang terutang
untuk lebih singkat bisa dilaporkan secara online, dimana perhitungan akan secara
otomatis terisi, sesuai link berikut https://www.online-pajak.com/tips-pph21/cara-
pelaporan-pajak-pph-21-online

6. Azhilatul Annisa Parasti dijawab oleh Annisa Fatmawati


semisal kita salah dalam melakukan pengisian spt apa yang harus kita lakukan apakah
ada mekanisme untuk melakukan pengisisan ulang spt ? dan brp kali batas melakukan
pembetulan dalam spt tersebut
jawaban :
Menurut Pasal 8 Ayat 1 Undang-Undang PPh, Pembetulan SPT Pajak ternyata terdapat
batas waktu yang telah ditentukan, yaitu sepanjang belum dilakukannya tindakan
pemeriksaan pajak oleh Direktur Jenderal Pajak. Dengan demikian, apabila tindakan
pemeriksaan pajak telah dilakukan, maka hak wajib pajak untuk membetulkan SPT sudah
tertutup.
Dalam PP Nomor 74 2011, menegaskan bahwasannya wajib pajak dapat melakukan
Pembetulan SPT Pajak sepanjang belum dilakukan tindakan pemeriksaan, verifikasi
dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak, dan pemeriksaan bukti permulaan
oleh Direktorat Jenderal Pajak. Tindakan pemeriksaan terjadi pada saat Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak (SP3) telah disampaikan kepada wajib pajak, wakil,
kuasa, pegawai atau anggota keluarga wajib pajak yang telah dewasa.
Tindakan pemeriksaan pajak pada prinsipnya dilaksanakan dalam rangka untuk
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak. Apabila Direktur Jenderal Pajak telah
menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Verifikasi, meskipun Direktur Jenderal Pajak
belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan, maka wajib pajak
tidak memiliki kesempatan lagi untuk melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan.
Sanksi Bunga atas Pembetulan SPT
Dalam hal wajib pajak melakukan Pembetulan sendiri terhadap Surat Pemberitahuan
Tahunan, yang mana mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, maka akan
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan atas jumlah pajak
yang kurang dibayar. Ketentuan ini dihitung sejak saat menyampaikan surat
pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan
dihitung penuh satu bulan.

7. Haifa Paradisa Dijawab oleh Annisa Fatmawati


bagaimana jika salah melaporkan perhitungan spt pajak? Apakan akan dikenakan denda?
Terima kasih
jawaban :
Jika wajib pajak salah melaporkan spt pajak maka Seorang wajib pajak memiliki hak
untuk melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) yang telah disampaikan
kepada DJP apabila pada akhirnya ternyata ditemukan kekeliruan atau kesalahan pada
SPT yang telah dilaporkan tersebut.
Iya dikenakan denda jika wajib pajak melakukan pembetulan spt tahunan sendiri yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, maka akan dikenakan sanksi
administrasi yang berupa bunga sebesar 2% perbulan dari jumlah pajak yang kurang
bayar

8. Annisa Amalia dijawab oleh Nikita Oktaviani


Bagaimana kalo wajib pajak tersebut sudah tidak berpenghasilan, apakah wajib lapor
SPT Tahunan?
Jawaban :
Oke sebelumnya SPT tahunan adalah kewajiban perpajakan yang harus di penuhi oleh
setiap wajib pajak yg memiliki NPWP. Misalnya nih kalian wajib pajak yg sudah memiliki
NPWP tapi tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap diwajibkan untuk
melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan) tahunan, meskipun Anda tidak bekerja atau
tidak memiliki penghasilan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, kewajiban
melaporkan SPT tahunan tidak tergantung pada apakah Anda memiliki penghasilan atau
tidak.
Meskipun tidak ada pajak yang harus dibayarkan karena tidak ada penghasilan, tidak
melaporkan SPT tahunan dapat menyebabkan sanksi dan denda dari otoritas pajak.

9. Akmal Yusuf dijawab oleh Nikita Oktaviani


Jika saya wajib pajak tapi saya sudah tidak bekerja atau saya tidak memiliki penghasilan
lagi tetapi saya memiliki NPWP apakah saya tetap harus melaporkan SPT Tahunan?
Jawaban :
Ditjen Pajak (DJP) menyampaikan, wajib pajak yang tidak bekerja namun telah memiliki
NPWP tetap wajib untuk melaporkan SPT Tahunan.
10. Azizah Awaliah dijawab oleh Nikita Oktaviani
apakah ada pengecualian terhadap pengenaan sanksi administrasi berupa denda jika
spt tidak disampaikan sesuai batas waktu?
Jawaban :
Ya, terdapat pengecualian atau keringanan tertentu yang dapat diberikan dalam hal
pengenaan sanksi administrasi berupa denda jika Surat Pemberitahuan (SPT) tidak
disampaikan sesuai batas waktu. Namun, pengecualian ini dapat bervariasi
tergantung pada yurisdiksi perpajakan dan peraturan yang berlaku di negara
tertentu. Berikut adalah beberapa contoh pengecualian umum yang mungkin
diberlakukan:
1. Kondisi keterpaksaan: Jika pembayar pajak menghadapi situasi keterpaksaan
yang menghalangi mereka untuk menyampaikan SPT tepat waktu, seperti sakit
parah atau keadaan darurat yang tidak dapat dihindari, otoritas perpajakan dapat
memberikan pengecualian atau keringanan denda.
2. Bencana alam: Jika daerah tempat pembayar pajak berada mengalami bencana
alam atau keadaan luar biasa lainnya yang menyebabkan keterlambatan
penyampaian SPT, otoritas perpajakan dapat mempertimbangkan pengecualian
atau keringanan denda.
3. Kehilangan atau kerusakan dokumen: Jika pembayar pajak mengalami kehilangan
atau kerusakan dokumen yang diperlukan untuk menyampaikan SPT tepat waktu,
seperti bukti pendukung atau data keuangan, otoritas perpajakan dapat
memberikan pengecualian atau keringanan denda.
4. Kesalahan administratif: Jika keterlambatan penyampaian SPT disebabkan oleh
kesalahan administratif yang tidak dapat dihindari oleh pembayar pajak, seperti
masalah teknis dengan sistem perpajakan atau kesalahan prosedur yang
dilakukan oleh otoritas perpajakan, pengecualian atau keringanan denda dapat
diberikan.
Pengecualian atau keringanan ini umumnya diberikan atas pertimbangan otoritas
perpajakan setelah pembayar pajak mengajukan permohonan secara tertulis dan
memberikan bukti atau alasan yang cukup untuk mendukung klaim mereka.
Penting untuk mencatat bahwa pengecualian atau keringanan ini mungkin tidak
berlaku untuk semua jenis pelanggaran atau keterlambatan dalam penyampaian SPT.
Aturan dan ketentuan yang spesifik dapat berbeda antara negara dan tergantung
pada peraturan perpajakan yang berlaku di masing-masing yurisdiksi. Oleh karena
itu, disarankan untuk merujuk kepada peraturan perpajakan yang berlaku di negara
Anda untuk memahami lebih lanjut mengenai pengecualian atau keringanan denda
dalam kasus tertentu

11. Azkira Taradiva Fadya Putri dijawab oleh Adinda Melati


Bagaimana cara menentukan atau cara perhitungan dari SKPKB tersebut?
Jawaban:
Harta Wijaya mempunyai Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp. 65 juta dalam kurun waktu
satu tahun untuk tahun pajak 2020. Harta Wijaya telah menyampaikan SPT Tahunannya
kepada kantor pajak sesuai waktu yang ditentukan. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata pada bulan Desember 2022 diketahui bahwa terdapat kurang pajak yang
diterbitkan melalui SKPKB. Berapakah nilai pajak yang harus dibayarkan oleh Harta
Wijaya tersebut?

Penghasilan kena pajak = Rp. 65.000.000


Pajak terutang 30% = 30% x 65.000.000 = Rp. 19.500.000
Kredit pajak Rp. 15 juta
Kurang bayar pajak = Rp. 19.500.000 – Rp. 15.000.000 = Rp.4.500.000
Sanksi = 24 x 2% x Rp. 4.500.000 = Rp. 2.160.000
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayar = Rp. 4.500.000 + Rp. 2.160.000 = Rp.6.660.000
12. Annisa Amalia dijawab oleh Adinda Melati
slide sebelumnya sudah dijelaskan hak-hak wajib pajak salah satunya yaitu hak
memohon restitusi, apakah ada hubungannya antara restitusi pajak ini dengan
penerbitan SKPKB atau SKPLB
Jawaban;
SKP (Surat Ketetapan Pajak) lebih bayar dan restitusi pajak memiliki hubungan yang
saling terkait. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara keduanya:

1. Surat Ketetapan Pajak (SKP) lebih bayar: SKP lebih bayar diterbitkan oleh otoritas
pajak ketika Wajib Pajak (WP) membayar pajak lebih dari jumlah yang seharusnya. Ini
terjadi jika ada kesalahan dalam perhitungan atau pelaporan pajak yang mengakibatkan
WP membayar lebih dari yang seharusnya. SKP lebih bayar memberikan bukti bahwa
WP telah membayar jumlah pajak yang lebih tinggi dan memiliki hak untuk
mendapatkan pengembalian.
2. Restitusi pajak: Restitusi pajak adalah proses pengembalian uang kepada WP oleh
otoritas pajak jika WP telah membayar pajak lebih dari yang seharusnya. WP dapat
mengajukan permohonan restitusi untuk mengembalikan jumlah pajak yang telah
mereka bayarkan secara berlebihan. Permohonan restitusi harus didukung oleh bukti
yang memadai dan harus sesuai dengan aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh
otoritas pajak.
Hubungan antara SKP lebih bayar dan restitusi pajak terletak pada fakta bahwa SKP
lebih bayar menjadi dasar untuk mengajukan permohonan restitusi. WP yang menerima
SKP lebih bayar dapat menggunakan SKP tersebut sebagai bukti bahwa mereka memiliki
hak untuk mendapatkan pengembalian pajak. SKP lebih bayar menyatakan jumlah pajak
yang lebih dibayar oleh WP, dan permohonan restitusi harus merujuk pada jumlah
tersebut.
Dalam proses restitusi, otoritas pajak akan memeriksa permohonan restitusi dan
melakukan verifikasi terhadap jumlah pajak yang lebih bayar sesuai dengan SKP. Jika
permohonan restitusi dinyatakan valid dan WP memenuhi syarat, otoritas pajak akan
mengembalikan jumlah pajak yang lebih bayar kepada WP.
Dengan demikian, SKP lebih bayar dan restitusi pajak saling terkait dalam hal
mengidentifikasi jumlah pajak yang lebih dibayar dan memastikan pengembalian yang
tepat kepada WP.
13. Yumna Qoni’atun Solihah dijawab oleh Adinda Melati
apakah tiap surat ketetapan pajak nihil ini diberikan setiap WP tidak memiliki kredit
pajak? bagaimana sistematika penerbitannya?
Jawaban:
Surat ketetapan pajak nihil umumnya diberikan kepada Wajib Pajak (WP) yang tidak
memiliki kredit pajak atau kewajiban pajak yang harus dibayarkan. Penerbitan surat
ketetapan pajak nihil dilakukan oleh otoritas pajak setempat, seperti Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) di Indonesia.

Berikut adalah sistematika umum penerbitan surat ketetapan pajak nihil:

1. Pelaporan: WP yang tidak memiliki kredit pajak atau kewajiban pajak yang harus
dibayarkan biasanya diharuskan untuk melaporkan hal tersebut kepada otoritas pajak.
Pelaporan ini dapat dilakukan melalui berbagai formulir atau mekanisme yang
ditetapkan oleh otoritas pajak setempat.
2. Pemeriksaan: Setelah menerima laporan dari WP, otoritas pajak akan memeriksa
kebenaran informasi yang disampaikan. Mereka akan melakukan verifikasi terhadap
keadaan keuangan WP, seperti pencocokan data dengan catatan pembukuan atau
laporan keuangan yang ada.
3. Penilaian: Setelah pemeriksaan dilakukan, otoritas pajak akan menilai apakah WP
memenuhi syarat untuk diberikan surat ketetapan pajak nihil. Mereka akan
mempertimbangkan informasi dan bukti yang disampaikan oleh WP.
4. Penerbitan surat ketetapan pajak nihil: Jika WP memenuhi syarat, otoritas pajak akan
menerbitkan surat ketetapan pajak nihil sebagai bukti bahwa WP tidak memiliki
kewajiban pajak atau kredit pajak pada periode tertentu. Surat ini berfungsi sebagai
legitimasi resmi yang menyatakan bahwa WP tidak memiliki tanggungan pajak pada saat
itu.
Penting untuk dicatat bahwa sistematika penerbitan surat ketetapan pajak nihil dapat
bervariasi antara negara dan yurisdiksi hukum. Prosedur yang lebih spesifik terkait
dengan penerbitan surat ketetapan pajak nihil dapat ditemukan dalam peraturan dan
pedoman pajak yang berlaku di masing-masing negara.
14. Ahmad Hadi Yamani dijawab oleh Aulia Ramdanis
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar itu gmna maksudnya kok bisa d keluarkan apakah
terjadi salah penulisan saat pembayaran ato bagaimana?
Jawaban :
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dikeluarkan karena surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar
daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.
15. Aleesya Mae Daniela dijawab oleh Aulia Ramdanis
apa sih yg menjadi penyebab dilakukannya pemeriksaan ataupun penyidikan bagi wajib
pajak ?
jawaban :
pemeriksaan pajak dapat dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak karena beberapa hal
sebagai berikut:
a. Terdapat permintaan klarifikasi data oleh Direktorat Jendral Pajak yang tidak
ditindaklanjuti oleh Wajib Pajak
b. Terdapat analisis data oleh Direktorat Jendral Pajak atas kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak
c. Adanya permohonan oleh wajib pajak
16. Baiq Gendis Nuriyanti dijawab oleh Aulia Ramdanis
jika seorang wajib pajak ingin melakukan banding dan kemudian banding yang diajukan
tersebut ditolak, apakah ada konsekuensi tertentu yang harus diterima oleh wajib pajak
tersebut? atau kah hanya sekedar tidak ada nya perubahan atas keputusan pajak yang
sudah ditetapkan?
Jawaban :
Prosedur dan pemenuhan syarat administrasi yang diuraikan di atas sama pentingnya
dengan substansi materi banding, dalam menentukan hasil akhirnya atau keputusan apa
yang akan ditetapkan majelis hakim.  Jadi harus diikuti dan dicermati dengan benar.
Sehingga kalau sebelum mengajukan banding semua aspek tersebut harus benar-benar
diperhatikan. Sebab, ada konsekuensi menanti jika pengadilan menyatakan permohonan
banding kita ditolak.
Merujuk pada UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP),
jika permohonan banding ditolak maka Wajib Pajak akan dijatuhi sanksi administrasi
berupa denda sebesar 60% dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi
dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
Untuk memastikan syarat adminsitrasi, prosedur banding dapat dipenuhi, serta
argumentasi banding sesuai dan benar Wajib Pajak bisa mengkonsultasikannya dengan
profesional yang berpengalaman.

Yang Ditanya :
17. Cut Bina Rosvalya
apa yang harus dilakukan seorang wanita kawin terkait dengan kewajiban NPWP yang
memiliki penghasilan sendiri, jika telah memiliki NPWP sebelum kawin dan ingin
menjalankan kewajiban perpajakannya secara terpisah dengan suaminya, serta jelaskan
alasannya dan konsekuensinya, serta menurut anda lebih baik mana NPWP Bersama
suami atau terpisah
jawaban :
Wanita kawin yang berkehendak menjalankan kewajiban perpajakannya secara terpisah
dengan suaminya tidak wajib menghapus NPWP yang sudah dimilikinya. Dengan kata
lain, boleh menggunakan NPWP atas namanya sendiri untuk melakukan kewajiban
pajaknya.
Dengan menggunakan NPWP sendiri, konsekuensi yang timbul, yaitu:
• Untuk kepentingan pemotongan atau pemungutan PPh, wajib menunjukkan
NPWP-nya sendiri dan wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
atas namanya sendiri terpisah dengan SPT Tahunan PPh suaminya.
• Penghasilan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh wanita kawin ini adalah
seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh wanita kawin tersebut dalam suatu
tahun pajak. Tidak termasuk penghasilan anak yang belum dewasa.
• Penghitungan PPh terutang dalam SPT Tahunan PPh wanita kawin ini didasarkan
pada penggabungan penghasilan neto suami istri. Besarnya PPh terutang bagi istri
tersebut dihitung sesuai dengan perbandingan penghasilan neto antara suami dan istri.
Ini berlaku juga bagi wanita kawin sebagai pegawai yang mempunyai penghasilan
semata-mata diterima atau diperoleh dari 1 (satu) pemberi kerja yang telah dipotong
PPh Pasal 21.
• Harta dan kewajiban/utang yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh wanita
kawin ini adalah harta dan kewajiban yang dimiliki dan/atau dikuasai wanita kawin
tersebut pada akhir tahun pajak.
Dengan melihat ketentuan penggolongan wanita kawin di atas, segera putuskan apakah
Anda ingin menjalankan kewajiban pajak terpisah atau bersama suami.
Melihat beberapa konsekuensi diatas, saya lebih memilih untuk memiliki NPWP
Bersama suami dan meghapus NPWP saya sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai