Kelompok :
16804241020 16804241024
16804241028 16804244023
3. Nilai Teoritis
Secara teoritis nilai efek utang adalah nilai tunai dari bunga periodic di masa mendatang selama
periode kepemilikan dan nilai nominal pada tanggal jatuh tempo.
Contoh 8.1 : pada 1 Jan 2014 PT ABATA membeli obligasi PT MURAI di atas. Jika bunga afektif per
semester 5% maka nilai efek utang adalah Rp103.545,97 seperti perhitungan berikut.
Contoh 8.2: Pada 1 Januari 2014 PT ABATA membeli Obligasi PT MURAI dengan harga perolehan
Rp103.545,97. efek utang tersebut bernilai nominal Rp100.000, bunga nominal 6%per semester,
dibayar tiap 1/1 dan 1/7 dibelakang jatuh tempo 1 Januari 2016. hitung tingkat bunga per semester.
a. Metoda coba-coba
6.000 6.000 6.000 106.000
103.545,97 = + + +
(1+𝑖)1 1+𝑖 2 1+𝑖 3 1+𝑖 4
Karena biaya perolehan melebihi nilai nominal, maka tingkat bunga efektif lebih rendah dari tingakt bunga nominal.
Jadi tingakt bunga efektif dibawah 6% yaitu 5%.
b. Menggunakan MS EXCEL
Untuk mencari tingkat bunga efektif pada Ms Excel menggunakan IRR.
Biaya perolehan efek utang DHJT adalah harga beli plus biaya transaksi seperti komisi makelar dan PPh final.
Perubahan nilai wajar efek utang DHJT yang terjadi secara temporer tidak dilaporkan sebagai untung (rugi)
dilaporan laba-rugi. Hanya penurunan nilai yang bersifat permanen sajalah yang dilaporkan sebagai rugi dilaporan
laba-rugi.
Contoh: pada 1 Jan 2014 PT ABATA membeli 12% obligasi PT MURAI, nominal Rp100.000, tanggal bunga 1/1 dan
1/7, dengan harga beli Rp102.000 dan biaya transaksi (komisi makelar, PPh final, dan pungutan bursa lainnya)
sebesar Rp1.546. transaksi ini tidak melibatkan bunga berjalan sebab transaksi tersebut terjadi bertepatan dengan
tanggal bunga. Managemen PT ABATA mempunyai niat untuk memiliki efek utang ini sampai tanggal jatuh
temponya, yaitu 1 Januari 2017. hitunglah biaya perolehan dan buat jurnalnya!
Pada tanggal bunga, investor menerima bunga sebesar presentase bunga nominal dikalikan nilai nominal. Dan
investor mencatat pendapatan bunga untuk masa yang telah berlalu.
Contoh: pada 1 Juli 2014 PT Abata menerima bunga satu semester sebesar Rp6.000
(Rp100.000x12%x6/12).
Contoh: biaya perolehan Efek Utang DHJT PT Abata adalah Rp103.546, nilai nominal Rp100.000, agio
Rp3.546. Buatlah tabel amortisasi agio dengan metoda tingkat bunga efektif. Diket tingkat bunga efektif per
semester 5%. Buatlah jurnal aortisasi agio pada tanggal 1 Juli 2014!
Tanggal Bunga Nominal (2) = Bunga Efektif (3) = Amortisasi Agio (4) Nilai Buku Akhir (5)
(1) 6%x100.000 5%x (5) = (2) –(3) = (5) – (4)
103.546,00
1 Juli 2014 6.000 5.177,30 822,70 102.723,30
31 Des 2014 6.000 5.136,17 863,83 101.859,47
1 Juli 2015 6.000 5.092,97 907,03 100.952,44
31 Des 2015 6.000 5.047,56 952,44 100.000,00
24.000 20.454,00 3.546,00
2014
Jan 1 Biaya 103.546,0 - 103.546,00 D
Juli 1 perolehan 0 822,70 102.723,30 D
Des 31 Amortisasi - 863,83 101.859,47 D
agio -
2015 Amortisasi
Juli 1 agio 907,03 100.952,44 D
Des 31 - 952,44 100.000,00 D
-
Amortisasi
agio
Amortisasi
agio
Disagio adalah selisih kurang biaya perolehan efek utang dibawah nilai nominalnya.disagio ini
diamortisasi dan diperakukan sebagai penambah pendapatan bunga. Metoda amortisasinya
menggunakan metoda bunga efektif. Jurnalnya yaitu Efek Utang DHJT di Debit dan Pendapatan
Bunga di Kredit.
Contoh: efek utang dengan nilai nominal Rp100.000 seandainya bunga efektifnya 7% maka nilai
efek utang adalah Rp96.612,79 bila dibulatkan menjadi Rp96.613. maka disagionya adalah
Rp3.387 yaitu dari 100.000-96.613.
Berikut adalah tabel amortisasi disagio:
2015
Juli 1 Amortisasi disagio 873.46 - 99,065.68 D
Des 31 Amortisasi disagio 934.32 - 100.000,00 D
Disamping membuat jurnal penyesuaian untuk amortisasi agio atau disagio, perusahaan juga
membuat jurnal penyesuaian untuk bunga berjalan jika ada. Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir
perioda. Bunga berjalan diakui sebagai piutang bunga di satu sisi dan pendapatan bunga disisi
lain.
Contoh :
Bunga efek utang adalah 12% setahun, dibayar tiap 1 Juli dan 1 Januari. Dengan demikian, bunga
berjalan pada akhir tahun 2014 adalah bunga untuk masa 6 bulan terhitung mulai 1 Juli sampai 31
Desember 2014. Jumlahnya adalah Rp6.000 (100.000 x 12% x 6/12). Jurnal penyesuaian yang
dibuat pada 31 Desember 2014 adalah.
Jurnal penyesuaian di atas dibalik pada hari kerja pertama tahun 2015. Kemudian tanggal 1
Januari 2015, penerimaan bunga dicatat seperti biasanya, yaitu debit Kas dan kredit Pendapatan
bunga.
Aset Taklancar
Efek Utang DHJT (Biaya Perolehan
Setelah amortisasi agio kumulatif) ................................................. Rp101.859,47
(-) Agio yang sudah diamortisasi xx atau (+) Agio yang belum diamortisasi xx
(+) Disagio yang sudah diamortisasi xx atau (-) Disagio yang belum diamortisasi xx
Contoh: Efek Utang DHJT pada contoh 8.3 menunjukkan bah wa biaya perolehan ketika dibeli
pada 1 Januari 2014 adalah Rp103.546. Bunga nominal 12% per tahun dibayar tiap hari 1/1 dan
1/7. Amortisasi agio menggunakan metoda bunga efektif seperti telah dicontohkan diatas. Pada 1
Oktober 2015 investasi tersebut dijual dengan harga bersih Rp100.800. Bagaimana perhitungan
terkait dengan pelepasan (penjualan) investasi tersebut dan bagaimana jurnalnya. ?
Efek utang digolongkan sebagai TUD jika tidak diniati pemilikannya untuk perdagangan dan juga
tidak dimiliki hingga jatuh tempo. Semua prosedur akuntansi yang dijelaskan di Bagian B berlaku
juga untuk sekuritas utang yang tergolong TUD. Yang membedakan sekuritas utang TUD dari
sekuritas utang DJHT adalah :
1. Sekuritas utang TUD dicatat pertama kali sebesar nilai wajar
2. Penilaian sekuritas utang TUD menggunakan nilai wajar
3. Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat sekuritas utang TUD diakui sebagai untung (rugi) BT
yang dilaporkan dineraca dalam kelompok ekuitas untuk perubahan nilai sementara.
Contoh : Pada akhir tahun 2014 biaya amortisasian Rp450.000 dan nilai wajarnya Rp465.000.
Buatlah jurnal penyesuaian untuk menaikkan biaya amortisasian ke nilai wajarnya!
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut :
Efek Utang TUD dapat dikelompokkan sebagai aset lancar ataupun asset taklancar, tergantung pada ketentuan managemen.
Namun jika jatuh tempo sekuritas tersebut kurang dari setahun, maka ia harus dikelompokkan sebagai aset lancar. Contoh
berikut menganggap efek tersebut terkelompokkan sebagai aset taklancar.
Aset Taklancar
Efek Utang TUD (biaya amortisasian)............................. Rp450.000
(+) Penyesuaian Nilai Wajar............................................ 15.000
Nilai Wajar Efek Utang TUD Rp465.000
Ekuitas Pemegang Saham
Modal Saham Biasa........................................................ xx
Agia Modal Saham Biasa................................................ xx
Saldo laba....................................................................... xx
Untung Perubahan Nilai Efek Utang TUD BT.................. Rp15.000