Anda di halaman 1dari 17

BAB VI

AKUNTANSI AGEN DAN CABANG

A. Pengertian
Agen adalah merupakan perwakilan perusahaan tetapi tidak mempunyai otonom
untuk melaksanakan total business, artinya Agen hanya berfungsi sebagai bagian
perusahaan yang menampung order pembelian dari konsumen dan meneruskan pada
perusahaan untuk menyelesaikan. Sedang cabang mempunyai otonom untuk
melakukan transaksi bisnis penuh, seperti membeli, mengolah barang atau menjual
pada konsumen.
Untuk itu akuntansi dan rekening-rekening yang digunakan oleh agen berbeda
dengan cabang, demikian juga hubungan dengan Kantor Pusatnya juga berbeda. Pada
akhir bab ini disajikan soal-soal hitungan dan kasus.

B. Akuntansi Agen
Untuk mencatat transaksi untuk agen digunakan sistem saldo tetap (Imprest)
yaitu semua transaksi dicatat atas nama Kantor Pusat sehingga tidak disediakan
rekening tersendiri, hanya setiap transaksi yang berkenaan denga agen diberi tanda
(nama) yang bersangkutan.

Contoh :
1. Januari 2006 dikirim kas untuk Agen Tenggarong Rp 5.000.000,-
1-31 Januari; Dilakukan penjualan atas konsumen di Tenggarong yang dikirim
lansung kantor pusat di Samarinda. Harga jual Rp 25.000.000,- harga
pokok Rp 15.000.000,-.
31 Januari: Biaya-biaya atas Agen Tenggarong :
- Biaya iklan Rp 500.000,-
- Biaya transport Rp 250.000,-
- Biaya karyawan Rp 1.000.000,-
- Biaya administrasi Rp 750.000,-
- Biaya sewa gedung Rp 1.500.000,-
50

jurnal atas transaksi tersebut dicatat Kantor Pusat Samarinda sebagai berikut:
1. Junuari : Pengisian dana untuk Agen Tenggarong:
Dana – Agen Tenggarong Rp 5.000.000,-
Kas Rp 5.000.000,-
1-31 Januari : Penjualan Agen Tenggarong :
Piutang Rp 25.000.000,-
Penjualan Agen Samarinda Rp 25.000.000,-

31 Januari : Jurnal penyesuaian, penutup dan penerimaan Kas Agen:


a. Hpp Agen Tenggarong Rp 15.000.000,-
Persediaan dikirim Agen Tenggarong Rp 15.000.000,-
b. Biaya iklan – Agen Tenggarong Rp 500.000,-
Biaya transportasi – Agen Tengg Rp 250.000,-
Biaya gaji – Agen Tenggarong Rp 1.000.000,-
Diaya Adm. – Agen Tenggarong Rp 750.000,-
Biaya sewa – Agen Tenggarong Rp 1.500.000,-
Kas Rp 4.000.000,-
c. Penjualan – Agen Tenggarong Rp 25.000.000,-
Hpp – Agen Tenggarong Rp 15.000.000,-
Biaya-Biaya – Agen Tenggarong Rp 4.000.000,-
Laba – Agen Tenggarong Rp 6.000.000,-
d. Laba – Agen Tenggarong Rp 6.000.000,-
Laporang Rugi-Laba Rp 6.000.000,-

C. Akuntansi Cabang
Berbeda dengan agen, cabang mempunyai otonomi sendiri dalam hak pembukuan.
Cabang mencatat seluruh transaksi operasi sendiri, hanya transaksi yang berhubungan
dengan Kantor Pusat seperti Dropping Kas. Persediaan dan beban-beban dari Kantor
Pusat yang memerlukan rekening antara lain :
51

Di Kantor Pusat ada relening “Cabang” dan di cabang ada rekening “Kantor Pusat”,
rekening “Cabang” dan “Kantor Pusat” ini digunakan untuk menampung seluruh
transaksi yang berhubungan antar cabang dan pusat seperti berikut :

Di Cabang Di Kantor Pusat


“Kantor Pusat” “Cabang”
- Pengiriman uang - Penerimaan droping - Droping Kas/persedian -Pengiriman uang
- Pengakuan rugi - Pengakuan laba - Pembebanan biaya -Pengakuan rugi
- Pengakuan laba Pengiriman barang
Pada akhir periode akuntansi, laporan keuangan cabang dan Kantor Pusat harus
dikonsolidasikan.
Contoh:
Berikut transaksi tahun 2005 antara Kantor Pusat Samarinda dan Cabang di Sangata
menurut catatan cabang Sangata :
1. Diterima Kas dari Kantor Pusat Rp 10.000.000,-
2. Dibeli aktiva tetap umur 5 tahun Rp 5.000.000,-
3. Diterima kiriman barang dagang dari Kantor Pusat dengan harga pokok Rp
8.000.000,-
4. Membeli barang dagangan dari luar Rp 2.000.000,-
5. Penjualan tahun 2005 Rp 15.000.000,-
6. Mengembalikan barang dagangan sebesar Rp 500.000,- ke Kantor Pusat.
7. Membayar biaya-biaya 2005 :
- Gaji Rp 1.000.000,-
- Administrasi Rp 500.000,-
- Sewa Rp 1.500.000,-
- Lain-lain Rp 1.000.000,-
8. Menerima uang ke Kantor Pusat Rp 7.500.000,-
9. Hutang gaji akhir 2005 Rp 500.000,-
10. Biaya beban dari Kantor Pusat :
- Iklan Rp 400.000,-
- Bunga Rp 300.000,-
- Administrasi Rp 300.000,-
52

- Penyusutan aktiva tetap cabang Rp1.000.000,-


11. Persedian akhir Rp 500.000,- dari luar dan Rp 2.500.000,- dari Kantor Pusat.
Jurnal untuk mencatat transasksi tersebut di atas baik oleh Kantor Pusat maupun
Kantor Cabang sebagai berikut :
No Kantor Pusat Cabang
1 Cabang Sangata Rp 10.000.000,- Kas Rp10.000.000,-
Kas Rp10.000.000,- Kantor Pusat Rp10.000.000, -
2 A.T –Cab.Sangata Rp 5.000.000,- Kantor Pusat Rp 5.000.000,-
Cabgang Sangata Rp 5.000.000,- Kas Rp 5.000.000,-
3 Cabang Sangata Rp 8.000.000,- Persed di Ktr.Pusat Rp 8.000.000,-
Persediaan Rp 8.000.000,- Kantor Pusat Rp 8.000.000,-
4 - Pembelian Rp 2.000.000,-
Kas Rp 2.000.000,-
5 - Kas Rp15.000.000,-
Penjualan Rp15.000.000, -
6 Persediaan Rp 500.000,- Kantor Pusat Rp 500.000,-
Cabang Sangata Rp 8.000.000,- Persed di Ktr.Pusat Rp 500.000,-
7 - Gaji Rp 1.000.000,-
Administrasi Rp 500.000,-
Sewa Rp 1.500.000,-
Lain-lain Rp 1.000.000,-
Kas Rp 4.000.000,-
8 Kas Rp7.500.000,- Kantor Pusat Rp 7.500.000,-
Cabang Sangata Rp7.500.000,- Kas Rp 7.500.000,-
9 - Biaya gaji Rp 500.000,-
Hutang gaji Rp 500.000,-
10 Cabang Sangata Rp 2.000.000,- Iklan Rp 400.000,-
Biaya iklan Rp 400.000,- Bunga Rp 300.000,-
Biaya bunga Rp 300.000,- Administrasi Rp 300.000,-
Biaya administrasi Rp 300.000,- Penyusutan Rp 1.000.000,-
Akls Penyusutan Rp1.000.000,- Kantor Pusat Rp 2.000.000,-
53

Penyesuaian dan Penutup


No Kantor Pusat Cabang
Cabang Sangata Rp 2.000.000,- HPP Rp 6.500.000,-
Laba Cab. Sangata Rp 2.000.000,- Persd. Akhir Rp 3.000.000,
Persd.Ktr. Pusat Rp7.500.000, -
Laba Cab. Sangata Rp 2.000.000,- Pembelian Rp 2.000.000,-
Laba-Rugi Rp 2.000.000,-
Laba-Rugi Rp 6.500.000,-
Biaya.Gaji Rp 500.000,-
Biaya Administrasi Rp 500.000,-
Biaya Sewa Rp 1.500.000,-
Biaya Iklan Rp 400.000,-
Biaya Bunga Rp 300.000,-
Biaya Adm. Pusat Rp 300.000,-
Biaya Penyusutan Rp 1.000.000,-
Lain-lain Rp 1.000.000,-

Penjualan Rp 15.000.000,-
HPP Rp6.500.000, -
Rugi-Laba Rp 8.500.000,-

Rugi - Laba Rp 2.000.000,-


Kantor Pusat Rp 2.000.000,-

Sesudah penyesuaian dan penutup tersebut maka Neraca dan Laporan Rugi-Laba
Cabang tampak sebagai berikut :
Cabang
Laporan Rugi-Laba 2005
Penjualan Rp 15.000.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal Rp 0,-
Dari Kantor Pusar Rp 7.500.000,-
Pembelian Rp 2.000.000,-
Rp 9.500.000,-
Persediaan akhir Rp 3.000.000,-

HPP Rp 6.500.000,-
Laba kotor operasi Rp 8.500.000,-
Biaya operasi :
Biaya gaji Rp 1.500.000,-
Biaya administrasi Rp 1.100.000,-
Biaya penjualan Rp 1.900.000,-
Biaya penyusutan Rp 1.000.000,-
Biaya lain-lain Rp 1.000.000,-
Total Biaya Operasi Rp 6.500.000,-

Laba Bersih Rp 2.000.000,-


54

Neraca Per 31 Desember 2005


Cabang
Kas Rp 6.500.000,- Hutang Gaji Rp 500.000,-
Persediaan Rp 3.000.000,- Kantor Pusat Rp 9.000.000,-

Jumlah Rp 9.500.000,- Jumlah Rp 9.500.000,-

D. Laporan Keuangan Gabungan


Pada akhir periode perusahaan secara keseluruhan Pusat dan Cabang-cabangnya
harus menyusun laporan keuangan gabungan. Semua transaksi antar Pusat dan
Cabang dibatalkan, kekayaan dan hutang Cabang dan Pusat dijadikan satu.
Misalnya:
Pada tahun 2005, perusahaan pusat mempunyai laporan keuangan sebagai berikut :
Kantor Pusat
Laporan Rugi-Laba 2005
Penjualan Rp 15.000.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal Rp 3.000.000,-
Pembelian Rp 6.750.000,-
Rp 9.750.000,-
Brg. Dikirim ke Cabang Sangata (Rp 750.000,-)
Persediaan akhir (Rp 3.000.000,-)

HPP Rp 6.000.000,-
Laba kotor operasi Rp 9.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya administrasi Rp 1.000.000,-
Biaya penjualan Rp 1.500.000,-
Biaya lain-lain Rp 800.000,-
Total Biaya Operasi Rp 3.300.000,-

Laba Bersih Rp 5.700.000,-

Neraca Per 31 Desember 2005


Cabang
Kas Rp 1.500.000,- Hutang Dagang Rp 2.000.000,-
Piutang Rp 4.000.000,- Hutang Obligasi Rp 2.500.000,-
Persediaan Rp 3.000.000,- Modal:
Cabang Sangata Rp 1.000.000,- Modal Saham Rp10.000.000,-
Aktiva tetap Rp 10.000.000,- Laba ditahan Rp 5.500.000,-
A.T. Cab.Sangata Rp 500.000,-

Jumlah Rp 20.000.000,- Jumlah Rp 20.000.000,-


55
56
57

Kantor Pusat Samarinda dan Cabang Sangata


Laporan Rugi-Laba Gabungan
Untuk Periode 2005
Penjualan Rp 16.500.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal Rp 3.000.000,-
Pembelian Rp 6.750.000,-
Rp 9.750.000,-
Persediaan akhir (Rp 3.300.000,-)

HPP Rp 6.650.000,-
Laba kotor operasi Rp 9.850.000,-
Biaya operasi :
Biaya administrasi Rp 1.110.000,-
Biaya penjualan Rp 1.690.000,-
Biaya penyusutan Rp 100.000,-
Biaya gaji Rp 100.000,-
Biaya lain-lain Rp 900.000,-
Total Biaya Operasi Rp 3.900.000,-

Laba Bersih Rp 5.950.000,-

Kantor Pusat Samarinda dan Cabang Sangata


Neraca Gabungan
Per 31 Desember 2005
Kas Rp 2.150.000,- Hutang Dagang Rp 2.000.000,-
Piutang Rp 4.000.000,- Hutang Gaji Rp 50.000,-
Persediaan Rp 3.300.000,- Hutang Obligasi Rp 2.500.000,-
JAL Rp 9.450.000,- Jumlah Hutang Rp 4.550.000,-
AT. Modal:
AT K.Pusat Rp 10.000.000,- Modal Saham Rp10.000.000,-
A.T. Cab.Sangata Rp 500.000,- Laba ditahan Rp 5.400.000,-
JAT Rp 10.500.000,- Jumlah Modal Rp 15.400.000,-
Jumlah Aktiva Rp 19.950.000,- Jumlah Rp 19.940.000,-
58

E. Transfer Kekayaan antar Cabang


1. Transfer Kas antar Cabang
Apabila terjadi transaksi transfer Kas antar Cabang maka cabang penerima
akan mengkredit Kantor Pusat dan cabang pengirim akan mendebit Kantor Pusat
sedang Kantor Pusat membuat jurnal antar cabang.
Contoh :
Kantor Cabang Sangata mengirim Kas ke Kantor Cabang Bontang sebesar Rp
1.000.000,-
a. Kantor Pusat:
Cabang Bontang Rp 1.000.000,-
Cabang Sangata Rp 1.000.000,-
b. Cabang Sangata :
Kantor Pusat Rp 1.000.000,-
Kas Rp 1.000.000,-
c. Cabang Bontang :
Kas Rp 1.000.000,-
Kantor Pusat Rp 1.000.000,-

2. Transfer Barang/Persediaan antar Cabang


Apabila transfer kekayaan antar cabang dilakukan pada bangang
dagangan/persediaan, maka cabang yang menerima barang akan dibebani harga
pokok ditambah biaya transport dari Kantor Pusat ke Cabang. Apabila ada biaya
transport lebih antara cabang satu ke cabang lain, maka diakui sebagai kerugian
dengan membuat rekening Kelebihan biaya angkut antar cabang.
Contoh :
Kantor Pusat mengirim barang/persediaan ke Cabang Sangata dengan harga
pokok Rp 5.000.000,- biaya transport Rp 500.000,-, kemudian Cabang Sangata
mengirim barang tersebut ke Cabang Bontang dengan ongkos kirim Rp
750.000,-, apabila barang tersebut dikirim langsung ke Cabang Bontang oleh
Kantor Pusat hanya memakan biaya transport Rp 600.000,-
Buku Kantor Pusat
Transaksi Jurnal
Pengiriman barang dari Pusat ke Cabang Sangata Rp 5.500.000,-
Cabang Sangata Brg.dikirim ke Cab.Sangata Rp 5.000.000,-
Kas Rp 500.000,-
Pengiriman barang dari Pusat ke Brg.dikirim ke Cab.Sangata Rp 5.000.000,-
Cabang Bontang Brg.dikirim ke Cab.Bontang Rp 5.000.000,-
Cabang Bontang Rp 5.600.000,-
59

Kelebihan by.angkut cab. Rp 150.000,-


Cabang Sangata Rp 5.750.000,-
Buku Cabang Sangata
Transaksi Jurnal
Menerima barabg dari Kantor Persd.dr.Kantor Pusat Rp 5.000.000,-
Pusat Biaya Transport Rp 500.000,-
Kantor Pusat Rp 5.500.000,-
Transfer barang ke Cabang Kantor Pusat Rp 5.750.000,-
Bontang Persd.dr.Kantor Pusat Rp 5.000.000,-
Biaya transport Rp 500.000,-
Kas Rp 150.000,-

Buku Cabang Bontang


Transaksi Jurnal
Pengiriman barang dari Cabang Barang dari Kantor Pusat Rp 5.000.000,-
Sangata Biaya transport Rp 600.000,-
Kantor Pusat Rp 5.600.000,-

F. Penilaian Barang dikirim ke Cabang di atas Harga Pokok


Pada kasus dimana barang yang dikirim ke Cabang diberi harga di atas harga pokok
maka dalam penyusunan laporan keuangan gabungan harus diadakan penyesuaian
terhadap harga jual ke dalam harga pokok.

Contoh :
Kantor Pusat Sanarinda, mengirimkan barang dagangan ke Kantor Cabang
Tenggarong dengan harga pokok Rp 800 000,- dan harga jualnya Rp 1000 000,-.
Pengiriman barang dagangan tersebut, akan dicatat sebagai berikut:
Transaksi Kantor Pusat Samarinda Kantor Cabang Tenggarong
1. Barang ketika Ktr.Cab.Tengg. Rp 1000.000,- Persd.dr.Ktr.Smd Rp 1.000.000,-
dikirim ke Cabang Brg.dikirim Cab.Teng Rp800.000, Ktr.Pusat Samarinda Rp 1.000.000,-
Tenggarong Kelb.nilai at.HP Rp200.000,
2. Jurnal Kelb.nilai at.HP Rp200.000,- Tidak ada jurnal
Penyesuaian Ktr.Cab.Tenggarong Rp200.000,-
3. Eliminasi apabila Kantor Pusat Rp 1.000.000,- Tidak ada jurnal
barabg belum Kantor Cabang Rp 800.000,-
terjual Persediaan Rp 200.000,-
4. Eliminasi apabila Kantor Pusat Rp 1.000.000,- Tidak ada jurnal
barabg sdh terjual Kantor Cabang Rp 800.000,-
Laba ditahan Rp 200.000,-
60

Soal

6.1. Perusahaan TEGEL “Makmur” yang berlokasi di daerah Bojonegoro mempunyai


agen penjualan hasil produksinya di kota Blitar.
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama setahun terakhir antara kantor
pusat Bojonegoro dan Agen Blitar:
a. Pada saat pembukaan kantor Agen Blitar, kantor pusat Bojonegoro memberi Modal
sebesar Rp 2 500 000,- untuk perijinan dan promosi-promosi awal. Transaksi ini terjadi
pada tanggal 10 Januari 2004.
b. Pada tanggal 1 Pebruari 2004, dikirim sejumlah Tegel dan beton ke Agen Blitar
sebesar harga pokok Rp 7 235 000,-.
c. Pada tanggal 15 Pebruari 2004, Agen Blitar berhasil menjual barang dagangan
sejumlah Rp 6 750 000,- dengan 80% secara tunai, sisanya secara kredit. Penjualan
tersebut dengan memperhitungkan tingkat laba kotor 20%.
d. Pada akhir bulan pebruari, membayar gaji 9 orang karyawan Agen Blitar @ Rp 65
000,- dan membayar komisi penjualan kepada karyawan bagian penjualan sebesar 2%
dari harga faktur penjualan.
e. Pada tanggal 15 Juni 2004, membayar macam-macam biaya usaha sebesar Rp 70 000,-.
f. Pada tanggal 30 Juni 2004, Kantor Bojonegoro mengadakan tutup buku untuk
menyusun laporan keuangan tengah tahunan.

Diminta:
Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan pada buku Kantor Pusat untuk mencatat transaksi-
transaksi pada Kantor Agen dengan menggunakan asumsi:
1. Laba-Rugi kegiatan penjualan agen ditentukan terpisah
2. Laba-Rugi kegiatan penjualan agen ditentukan tidak terpisah.
6.2. PT. Harapan Baru yang berlokasi di Yogayakarta, mulai awal tahun 2004 membuka
kantor cabangnya di Semarang. Berikut ini adalah neraca PT “Harapan baru” pada
tanggal 1 Januari 2004:
Neraca Gabungan
Per 31 Desember 2005
Kas Rp 1.500.000,- Hutang Dagang Rp 2.000.000,-
Piutang Rp 4.000.000,- Hutang Obligasi Rp 2.500.000,-
61

Persediaan Rp 3.000.000,- Modal:


Cabang Sangata Rp 1.000.000,- Modal Saham Rp10.000.000,-
Aktiva tetap Rp 10.000.000,- Laba ditahan Rp 5.500.000,-
A.T. Cab.Sangata Rp 500.000,-

Jumlah Rp 20.000.000,- Jumlah Rp 20.000.000,-

Selama tahun 2005 transaksi Kantor Pusat Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Transfer ke kantor Semarang Rp 45.750,-
2. Taranfer barang dagangan ke kamtor Semarang sebesar harga pokok Rp 132.000,-
3. Penjualan kredit Rp 170.500,-
4. Piutang yang sudah tertagih Rp 115.350,-
5. Pembebelian Kredit Rp 80.250,-
6. Pembayaran hurang Rp 46.765,-
7. Menerima uang tunai dari Kantor Semarang Rp 62.765,-
8. Pembayaran deviden Rp 56.325,-
Data Penyesuaian Kantor Pusat pada tanggal 31 Desember 2005:
1. Penyusutan bangunan dan perlengkapan tahun 2005 Rp 1.400,-
2. Persediaan barang dagangan Rp 18.650,-
3. Biaya yang masih harus dibayar Rp 5.720,-
4. Persekot biaya Rp 2.850,-
Sedangkan transaksi Kantor Cabang selama tahun 2005 adalah:
1. Kas diterima dari kantor pusat Yogyakarta Rp 45.750,-
2. Barang yg diterima dari Kantor Pusat Rp 132.150,-
3. Pembelian Kredit Rp 62.375,-
4. Pembayaran hutang Rp 16.375,-
5. Penjualan Kredit Rp 200.500,-
6. Penerimaan Piutang Rp 85.000,-

Data Penyesuaian Kantor Cabang pada tanggal 31 Desember 2005:


1. Penyusutan aktiva tetap untuk tahun 2005 Rp 1.250,-
2. Persediaan barang dagangan Rp 72.750,-
3. Biaya yang masih harus dibayar Rp 2.750,-
4. Persekot biaya Rp 675,-
Diminta :
1) Buatlah jurnal-jurnal untuk mencatat:
a) Transaksi-transaksi pada kantor pusat Yogyakarta
b) Transaksi-transaksi pada kantor cabang Semarang
2) Buatlah jurnal-jurnal penyesuaian pada:
c) Pembukuan kantor pusat Yogyakarta
d) Pembukuan kantor cabang Semarang
62

6.3. Pada tanggal 30 Juni 2004, terdapat saldo antara catatan pada “Kantor Cabang”
dengan “Kantor Pusatu”. Rekening “Kantor Cabang” pada buku kantor pusat
menunjukkan saldo debit sebesar Rp 126.000.000,-, sedang Rekening “Kantor Pusat”
pada buku kantor cabang menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 146.025.000,-
Karena adanya perbedaan tersebut, diadakan suatu pemeriksaan kembali terhadap
berkas-berkas catatan dan bukti-bukti akuntansi selama 6 bulan dari bulan Januari
2004 sampai Juni 2004. dari pemeriksaan tersebut, ditemukan data-data yang
menyebabkan perbedaan. Data-data tersebut adalah :
a. Piutang dagang milik kantor pusat, telah dilunasi oleh langganan melalui kantor
cabangnya sebesar Rp 37.500.000,-
b. Kantor Pusat mengirimkan peralatan kantor kepada kantor cabang pada tanggal
27 Juni 2004. peralatan tersebut baru diterima oleh kantor cabang pada tanggal 5
Juli 2004. nilai dari peralatan kantor tersebut sebesar Rp 2.305.000,-
c. Pengiriman barang dagangan kepada kantor cabang sebesar Rp 6.920.000,- belum
diterima dan belum dicatat oleh kantor cabang.
d. Kantor cabang telah membebankan kepada rekening kantor pusat atas barang
dagangan yang rusak dalam perjalanan sebesar Rp 9.600.000,-. Kantor pusat
belum mencatat transaksi ini karena dokumen pendukungnya belum sampai ke
Kantor Pusat.
e. Cantor cabang melaporkan laba operasi bulan Mei 2004 sebesar Rp 18.225.000,-,
tetapi oleh kantor pusat keliru dicatat sebesar Rp 16.875.000,-
Diminta :
1) Buatlah jurnal koreksi pada buku kantor cabang maupun kantor pusat dalam
rangka penyusunan laporan keuangan tengah tahunan, 30 Juni 2004.
2) Bual pula rekonsiliasi rekening timal-balik antara kantor pusat dan kantor cabang
untuk menentukan saldo yang benar pada tanggal 30 Juni 2004.

6.4. PT. “AMAN SENTOSA” yang berkedudukan di Samarinda mempunyai kantor


cabang Balikpapan mulai awal tahun 2004. Pada awal tahun 2004, neraca kantor
cabang Balikpapan menunjukkan sebagai berikut :
63

PT. “AMAN SENTOSA”


Kantor Cabang Balikpapan
Neraca, 2 Januari 2004
Kas Rp 3.500.000,- Hutang Dagang Rp 1.250.000,-
Piutang Rp 12.200.000,- Hutang lain-lain Rp 750.000,-
Cad.kerug.Pit Rp 850.000,- Hutang biaya Rp 600.000,-
Rp 11.350.000,-
Persd. Barang dag. Rp 16.500.000,- Rp 2.600.000,-
Persekot biaya Rp 350.000,- Kantor Pusat Rp 30.250.000,-
Perlg.Ktr Rp 3.850.000,-
Akm.peny Rp 2.700.000,-
Rp 1.150.000,-

Total Aktiva Rp 32.850.000,- Jumlah Rp 32.850.000,-

Selama tahun 2004, Kantor cabang Balikpapan mempunyai transaksi-transaksi


sebagai berikut :
a. Penjualan Rp 40.000.000,-
b. Pembelian Rp 10.500.000,-
c. Penerimaan barang dari kantor pusat Rp 20.000.000,- (HP)
d. Pelunasan Piutang Rp 38.000.000,-
e. Pelunasan hutang Rp 10.100.000,-
f. Setoran uang ke kantor pusat Rp 15.000.000,-
g. Piutang yang dihapus Rp 600.000,-
h. Biaya operasi Rp 12.400.000,-
i. Pembayaran biaya ke kantor pusat Rp 800.000,-
Data untuk penyesuaian pada akhir tahun 2004 adalah sebagai berikut :
a. Persediaan barang dagangan yang masih ada di gudang Rp 19.400.000,-
b. Biaya yang dibayar di muka pada awal Desember 2004 Rp 450.000,-
c. Taksiran kerugian piutang Rp 800.000,-
d. Biaya penyesutan tahun 2004 Rp 600.000,-
e. Hutang biaya Rp 400.000,-
Diminta :
1) Buat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi pada kantor cabang, buat pula jurnal
penyesuai dan penutup.
2) Buatlah Neraca, Rugi-Laba dan Laporan perubahan rekening kantor pusat untuk
kantor cabang pada tanggal 31 Desember 2004.
64
65

6.5. PT. Sinar Baru berkedudukan di Samarinda. Pada tanggal 1 Agustus 2002 membuka
agen penjualan di daerah Melak.
Transaksi bulan Agustus 2002.
1. Pembentukan dan pengiriman uang dana kas kecil untuk agen Melak sebesar Rp
4.200.000,-
2. Pengiriman kepada Aagen Melak yang terdiri dari :
-
3. Agen Melak melakukan penjualan kredit atas persetujuan kantor pusat sebesar Rp
68.700.000,- ditambah PPN 10 %. Harga pokok penjualan barang yang dijual
sebesar Rp 59.200.000,-
4.

Anda mungkin juga menyukai