A. Pengertian
Agen adalah merupakan perwakilan perusahaan tetapi tidak mempunyai otonom
untuk melaksanakan total business, artinya Agen hanya berfungsi sebagai bagian
perusahaan yang menampung order pembelian dari konsumen dan meneruskan pada
perusahaan untuk menyelesaikan. Sedang cabang mempunyai otonom untuk
melakukan transaksi bisnis penuh, seperti membeli, mengolah barang atau menjual
pada konsumen.
Untuk itu akuntansi dan rekening-rekening yang digunakan oleh agen berbeda
dengan cabang, demikian juga hubungan dengan Kantor Pusatnya juga berbeda. Pada
akhir bab ini disajikan soal-soal hitungan dan kasus.
B. Akuntansi Agen
Untuk mencatat transaksi untuk agen digunakan sistem saldo tetap (Imprest)
yaitu semua transaksi dicatat atas nama Kantor Pusat sehingga tidak disediakan
rekening tersendiri, hanya setiap transaksi yang berkenaan denga agen diberi tanda
(nama) yang bersangkutan.
Contoh :
1. Januari 2006 dikirim kas untuk Agen Tenggarong Rp 5.000.000,-
1-31 Januari; Dilakukan penjualan atas konsumen di Tenggarong yang dikirim
lansung kantor pusat di Samarinda. Harga jual Rp 25.000.000,- harga
pokok Rp 15.000.000,-.
31 Januari: Biaya-biaya atas Agen Tenggarong :
- Biaya iklan Rp 500.000,-
- Biaya transport Rp 250.000,-
- Biaya karyawan Rp 1.000.000,-
- Biaya administrasi Rp 750.000,-
- Biaya sewa gedung Rp 1.500.000,-
50
jurnal atas transaksi tersebut dicatat Kantor Pusat Samarinda sebagai berikut:
1. Junuari : Pengisian dana untuk Agen Tenggarong:
Dana – Agen Tenggarong Rp 5.000.000,-
Kas Rp 5.000.000,-
1-31 Januari : Penjualan Agen Tenggarong :
Piutang Rp 25.000.000,-
Penjualan Agen Samarinda Rp 25.000.000,-
C. Akuntansi Cabang
Berbeda dengan agen, cabang mempunyai otonomi sendiri dalam hak pembukuan.
Cabang mencatat seluruh transaksi operasi sendiri, hanya transaksi yang berhubungan
dengan Kantor Pusat seperti Dropping Kas. Persediaan dan beban-beban dari Kantor
Pusat yang memerlukan rekening antara lain :
51
Di Kantor Pusat ada relening “Cabang” dan di cabang ada rekening “Kantor Pusat”,
rekening “Cabang” dan “Kantor Pusat” ini digunakan untuk menampung seluruh
transaksi yang berhubungan antar cabang dan pusat seperti berikut :
Penjualan Rp 15.000.000,-
HPP Rp6.500.000, -
Rugi-Laba Rp 8.500.000,-
Sesudah penyesuaian dan penutup tersebut maka Neraca dan Laporan Rugi-Laba
Cabang tampak sebagai berikut :
Cabang
Laporan Rugi-Laba 2005
Penjualan Rp 15.000.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal Rp 0,-
Dari Kantor Pusar Rp 7.500.000,-
Pembelian Rp 2.000.000,-
Rp 9.500.000,-
Persediaan akhir Rp 3.000.000,-
HPP Rp 6.500.000,-
Laba kotor operasi Rp 8.500.000,-
Biaya operasi :
Biaya gaji Rp 1.500.000,-
Biaya administrasi Rp 1.100.000,-
Biaya penjualan Rp 1.900.000,-
Biaya penyusutan Rp 1.000.000,-
Biaya lain-lain Rp 1.000.000,-
Total Biaya Operasi Rp 6.500.000,-
HPP Rp 6.000.000,-
Laba kotor operasi Rp 9.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya administrasi Rp 1.000.000,-
Biaya penjualan Rp 1.500.000,-
Biaya lain-lain Rp 800.000,-
Total Biaya Operasi Rp 3.300.000,-
HPP Rp 6.650.000,-
Laba kotor operasi Rp 9.850.000,-
Biaya operasi :
Biaya administrasi Rp 1.110.000,-
Biaya penjualan Rp 1.690.000,-
Biaya penyusutan Rp 100.000,-
Biaya gaji Rp 100.000,-
Biaya lain-lain Rp 900.000,-
Total Biaya Operasi Rp 3.900.000,-
Contoh :
Kantor Pusat Sanarinda, mengirimkan barang dagangan ke Kantor Cabang
Tenggarong dengan harga pokok Rp 800 000,- dan harga jualnya Rp 1000 000,-.
Pengiriman barang dagangan tersebut, akan dicatat sebagai berikut:
Transaksi Kantor Pusat Samarinda Kantor Cabang Tenggarong
1. Barang ketika Ktr.Cab.Tengg. Rp 1000.000,- Persd.dr.Ktr.Smd Rp 1.000.000,-
dikirim ke Cabang Brg.dikirim Cab.Teng Rp800.000, Ktr.Pusat Samarinda Rp 1.000.000,-
Tenggarong Kelb.nilai at.HP Rp200.000,
2. Jurnal Kelb.nilai at.HP Rp200.000,- Tidak ada jurnal
Penyesuaian Ktr.Cab.Tenggarong Rp200.000,-
3. Eliminasi apabila Kantor Pusat Rp 1.000.000,- Tidak ada jurnal
barabg belum Kantor Cabang Rp 800.000,-
terjual Persediaan Rp 200.000,-
4. Eliminasi apabila Kantor Pusat Rp 1.000.000,- Tidak ada jurnal
barabg sdh terjual Kantor Cabang Rp 800.000,-
Laba ditahan Rp 200.000,-
60
Soal
Diminta:
Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan pada buku Kantor Pusat untuk mencatat transaksi-
transaksi pada Kantor Agen dengan menggunakan asumsi:
1. Laba-Rugi kegiatan penjualan agen ditentukan terpisah
2. Laba-Rugi kegiatan penjualan agen ditentukan tidak terpisah.
6.2. PT. Harapan Baru yang berlokasi di Yogayakarta, mulai awal tahun 2004 membuka
kantor cabangnya di Semarang. Berikut ini adalah neraca PT “Harapan baru” pada
tanggal 1 Januari 2004:
Neraca Gabungan
Per 31 Desember 2005
Kas Rp 1.500.000,- Hutang Dagang Rp 2.000.000,-
Piutang Rp 4.000.000,- Hutang Obligasi Rp 2.500.000,-
61
Selama tahun 2005 transaksi Kantor Pusat Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Transfer ke kantor Semarang Rp 45.750,-
2. Taranfer barang dagangan ke kamtor Semarang sebesar harga pokok Rp 132.000,-
3. Penjualan kredit Rp 170.500,-
4. Piutang yang sudah tertagih Rp 115.350,-
5. Pembebelian Kredit Rp 80.250,-
6. Pembayaran hurang Rp 46.765,-
7. Menerima uang tunai dari Kantor Semarang Rp 62.765,-
8. Pembayaran deviden Rp 56.325,-
Data Penyesuaian Kantor Pusat pada tanggal 31 Desember 2005:
1. Penyusutan bangunan dan perlengkapan tahun 2005 Rp 1.400,-
2. Persediaan barang dagangan Rp 18.650,-
3. Biaya yang masih harus dibayar Rp 5.720,-
4. Persekot biaya Rp 2.850,-
Sedangkan transaksi Kantor Cabang selama tahun 2005 adalah:
1. Kas diterima dari kantor pusat Yogyakarta Rp 45.750,-
2. Barang yg diterima dari Kantor Pusat Rp 132.150,-
3. Pembelian Kredit Rp 62.375,-
4. Pembayaran hutang Rp 16.375,-
5. Penjualan Kredit Rp 200.500,-
6. Penerimaan Piutang Rp 85.000,-
6.3. Pada tanggal 30 Juni 2004, terdapat saldo antara catatan pada “Kantor Cabang”
dengan “Kantor Pusatu”. Rekening “Kantor Cabang” pada buku kantor pusat
menunjukkan saldo debit sebesar Rp 126.000.000,-, sedang Rekening “Kantor Pusat”
pada buku kantor cabang menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 146.025.000,-
Karena adanya perbedaan tersebut, diadakan suatu pemeriksaan kembali terhadap
berkas-berkas catatan dan bukti-bukti akuntansi selama 6 bulan dari bulan Januari
2004 sampai Juni 2004. dari pemeriksaan tersebut, ditemukan data-data yang
menyebabkan perbedaan. Data-data tersebut adalah :
a. Piutang dagang milik kantor pusat, telah dilunasi oleh langganan melalui kantor
cabangnya sebesar Rp 37.500.000,-
b. Kantor Pusat mengirimkan peralatan kantor kepada kantor cabang pada tanggal
27 Juni 2004. peralatan tersebut baru diterima oleh kantor cabang pada tanggal 5
Juli 2004. nilai dari peralatan kantor tersebut sebesar Rp 2.305.000,-
c. Pengiriman barang dagangan kepada kantor cabang sebesar Rp 6.920.000,- belum
diterima dan belum dicatat oleh kantor cabang.
d. Kantor cabang telah membebankan kepada rekening kantor pusat atas barang
dagangan yang rusak dalam perjalanan sebesar Rp 9.600.000,-. Kantor pusat
belum mencatat transaksi ini karena dokumen pendukungnya belum sampai ke
Kantor Pusat.
e. Cantor cabang melaporkan laba operasi bulan Mei 2004 sebesar Rp 18.225.000,-,
tetapi oleh kantor pusat keliru dicatat sebesar Rp 16.875.000,-
Diminta :
1) Buatlah jurnal koreksi pada buku kantor cabang maupun kantor pusat dalam
rangka penyusunan laporan keuangan tengah tahunan, 30 Juni 2004.
2) Bual pula rekonsiliasi rekening timal-balik antara kantor pusat dan kantor cabang
untuk menentukan saldo yang benar pada tanggal 30 Juni 2004.
6.5. PT. Sinar Baru berkedudukan di Samarinda. Pada tanggal 1 Agustus 2002 membuka
agen penjualan di daerah Melak.
Transaksi bulan Agustus 2002.
1. Pembentukan dan pengiriman uang dana kas kecil untuk agen Melak sebesar Rp
4.200.000,-
2. Pengiriman kepada Aagen Melak yang terdiri dari :
-
3. Agen Melak melakukan penjualan kredit atas persetujuan kantor pusat sebesar Rp
68.700.000,- ditambah PPN 10 %. Harga pokok penjualan barang yang dijual
sebesar Rp 59.200.000,-
4.