NIM : 20809334002
Prodi : Akuntansi D4
Tugas Pegadaian
1. Proses pinjaman atas dasar hukum gadai di Pegadaian untuk barang kantong
dan barang gudang yaitu kita harus mengingat bahwa besarnya jumlah pinjaman
sangat tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan, maka barang yang diterima
dari calon peminjam terlebih dulu harus ditaksir nilainya oleh petugas penaksir.
Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan
khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan
digadaikan. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barangnya
adalah sebagai berikut:
a. Barang kantong
1) Emas.
2) Permata.
Pemberian Pinjaman yaitu nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan
tidak sama dengan besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah nilai taksiran
ditentukan, maka petugas menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan.
Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap
nilai taksiran, dan persentase ini juga telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian
berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
Pelunasan dalam hal ini, nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat
tanpa harus menunggu tanggal jatuh tempo. Pelunasan pinjaman besesrta sewa
modalnya (bunga) dibayarakan langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya
pelunasan atau penebusan yang disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain,
nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
a. Pada saat pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa
menebus barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alasan.
b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
a. Pokok pinjaman.
Jadi menurut analisa saya, dalam proses pinjaman atas dasar hukum gadai di
Pegadaian untuk barang kantong dan barang gudang yaitu barang kantong berupa
emas dan permata sedangkan barang gudang berupa kendaraan, mesin, barang
elektronik maka diadakannya proses penaksiran harga. Dengan begitu, setelah
penaksiran harga tersebut, maka besarnya jumlah pinjaman yang diberikan Pegadaian
tergantung atas harga dari barang tersebut. Dengan begitu, si calon peminjam akan
menerima pinjaman tersebut sesuai dengan harga barang yang ia miliki. Setelah si
peminjam menerima uang pinjaman yang telah berlaku, maka si peminjam wajib
menulasi pinjaman tersebut sesuai ketentuan waktu yang telah disepakati untuk
menebus barang yang telah di gadaikan. Jika si peminjam menulasi tidak sesuai target
ketentuan waktu, maka Pegadaian berhak atas barang tersebut untuk melakukan
pelelangan yang berguna untuk melunasi kewajiban nasabah atau si peminjam. Hasil
atas pelelangan berupa pokok pinjaman, sewa modal atau bunga, dan biaya lelang.
Dengan hal tersebut, maka nasabah atau si peminjam tidak memiliki kewajiban
dengan Pegadaian karena barang tersebut merupakan pengganti atas kewajiban yang
dilakukan oleh nasabah atau si peminjam.