Berdasarkan hal tersebut, pihak manajemen kelompok usaha berpendapat bahwa dana
asuransi sudah cukup dalam menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang
dipertanggungkan. Sehingga pada tanggal 31 Desember 2020, tidak terdapat persediaan yang
digunakan untuk jaminan. Didalam akun beban pokok penjualan, PT Garudafood Putra Putri
ini telah menghasilkan beban pokok penjualan (BPP) sebesar Rp5.568.907.814.506. Dan
dengan beban operasi lainnya sebesar Rp97.215.317.609. Di tanggal 16 April 2019, PT
Garudafood Putra Putri ini mengalami musibah kebakaran di salah satu pabrik perusahaan
yang memproduksi kacang selaput di Pati, Jawa Tengah. Sehingga menyebabkan kerugian
atas aset tetap, dan juga persediaan barang dagang di pabrik tersebut. Perusahaan telah
melindungi semua hal itu dengan asuransi. Di tanggal 16 April dan 16 Oktober 2019,
perusahaan mengajukan klaim asuransi atas musibah kebakaran ini ke PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia sebagai co-insurance asuransi gabungan dan mendapat klaim asuransi
sebesar Rp130.198.842.409.