MENENGAH I
Kelompok 7
1. Assyifa Nadya Haifa 203030303180
2. Jane Vasthui zaneta Garang 203010303014
3. Muhammad Aldi Saputra 203010303011
4. Windi Fidiawaty 203030303198
Aset tetap dan properti
investasi
ASET TETAP
(Aset Berwujud)
● Definisi
● - Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyedian barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif
● - Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode
● Berdasarkan pengertiannya terdapat beberapa hal penting terkait aset tetap
- Aset tetap adalah aset berwujud
- Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus
- Aset tetap termasuk ke dalam termasuk aset tidak lancar
Contoh: Tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan yang digunakan entitas dalam kegiatan
operasionalnya dan bukan ditunjukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan.
PENGAKUAN
01 03
02
Besar kemungkinan manfaat Biaya perolehan aset
ekonomis di masa depan dapat diukur secara andal
berkenaan dengan; aset tersebut akan
mengalir ke entitas
Pengukuran awal
Biaya perolehan aset meliputi:
o Harga perolehan
o Biaya yang dapat di distribusikan secara langsung.
Contoh :
- Biaya Imbalan kerja
- Biaya Penyiapan lahan untuk pabrik
- biaya penanganan dan penyerahan awal
- biaya perakitan dan instalasi
- Biaya pengujian aset
- Komisi profesional
o Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset.
Ada saat entitas membangun sendiri aset tetapnya. Untuk pendanaan pembangunan perusahaan dapat
memperoleh pinjaman. Dalam perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman diatur dalam PSAK 26: Biaya Pinjaman.
Yang mana biaya pinjaman dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, kontruksi, atau aset kualifikasian
adalah biaya dari biaya perolehan aset tersebut. Aset kualifikasian (qualifyng asset), aset yang membutuhkan suatu
periode waktu yang substansial agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Beberapa kriteria aset kualifikasian, yaitu, persedian, pabrik manufaktur, fasilitas pembangkit listrik, aset tak
berwujud, properti investasi.
Awal tanggal kapitalisasi bunga pinjaman saat tanggal ketika pertama kali memenuhi semua kondisi berikut
1. Terjadinya pengeluaran aset
2. Terjadinya biaya pinjaman
3. Entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai
maksud tertentu
Biaya pinjaman dapat dikapitalisasi dari dua jenis sumber pinjaman, antara lain:
4. Dana yang secara spesifik untuk tujuan pembangunan aset tetap.
5. Dana secara umum yang digunakannya untuk tujuan pembangunan aset tetap
Pengukuran setelahnya
Setelah pengakuan awal entitas harus memilih model biaya sebagai kebijakan
akuntansinya. Model yang dipilih entitas harus diterapkan terhadap “seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama”. Kebijakan tersebut “tidak perlu diterapkan untuk semua
aset tetap yang dimiliki perusahaan”.
Model Biaya
Di dalam biaya setelah diakui sebagai aset maka suatu aset dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan rugi penurunan nilai aset.
Model revaluasi
Suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada
jumblah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal nilai revaluasi dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah
tanggal revaluasi.
Nilai residu, jumblah yang diperkirakan akan diperoleh entitas saat ini dari
pelepasan aset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut
telah mencapai umur dan kondisi yang diharpkan pada akhir umur
manfaatnya
Beberapa alternatif metode penyusutan
Suatu periode dimana aset diharapkan Jumblah produksi /unit serupa yang
akan digunakan oleh entitas diharapkan akan diperoleh dari aset
tersebut oleh entitas
Faktor-Faktor
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Berikut adalah contoh penghentian pengakuan aset tetap. PT Mara membeli mesin pada tanggal 1 juli
2012 dengan harga perolehan Rp400juta. Aset tersebut mempunyai umur manfaat 10 tahun dan nilai
sisa Rp80 juta. Pada tanggal 1 januari 2015, entitas menjual aset tersebut dengan harga Rp324 juta.
Penyusutan per tahun = (Rp400juta – Rp80juta)/ 10 tahun = Rp32juta.
Akumulasi penyusutan sampai tanggal 1 januari 2015 = Rp32juta x 2,5 tahun =
Rp80 juta
Nilai tercatat pada tanggal 1 januari 2015 = Rp400 juta – Rp80 juta = Rp320 juta
Keuntungan penjualan aset tetap = Rp324 juta – Rp320 juta = Rp4 juta
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan mesin tersebut adalah sebagai berikut.
Kas Rp.324.000.000
Akumulasi penyusutan Rp.80.000.000
Mesin Rp400.000.000
Keuntungan dari penjualan Aset Tetap Rp4.000.000
Penurunan Nilai
Entitas harus melakukan review setiap akhir periode untuk menentukan apakah terjadi penurunan
nilai atas aset tetapnya. Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai. Entitas
mengacu ke PSAK 48 (Revisi 2013): Penurunan Nilai Aset. Menurut PSAK 48, suatu aset disebut
mengalami penurunan nilai jika nilai tercatatnya lebih besar dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable
amount). Bagaimana menentukan nilai terpulihkan? Nilai terpulihkan adalah nilai tertinggi diantara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual (fair value less cost to sell) dan nilai pakai (value in use).
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu
aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak pihak yang mengerti dan berkehendak bebas
tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset. Sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari taksiran arus
kas yang diharapkan akan diterima.
Sesuai ketentuan dalam PSAK 48, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan. Jika terdapat indikasi, maka entitas
harus mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Namun, jika tidak terdapat indikasi, maka entitas
tidak perlu mengestimasi jumlah terpulihkan.
Dalam mempertimbangkan ada tidaknya indikasi penurunan nilai atas aset tetap, maka entitas
harus mempertimbangkan dari sumber eksternal dan sumber internal. Informasi dari sumber-sumber
eksternal adalah sebagai berikut:
1.Selama periode tersebut , nilai pasar aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diharapkan
sebagai akibat dari berjalannya waktu atau pemakaian normal.
2. Perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat entitas
beroperasi atau dipasar tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan terhadap entitas, telah
terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat.
3. Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode
tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan memengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam
menghitung nilai pakai aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset secara material.
Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
Informasi berikut relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan, sehingga entitas
juga dianjurkan melakukan pengungkapan atas :
Jumlah tercatat Jumlah tercatat Jumlah tercatat aset 4.Jika model biaya
aset tetap yang bruto dari setiap tetap yang dihentikan digunakan,nilai wajar aset
tidak dipakai aset tetap yang dari penggunaan aktif tetap apabila berbeda
sementara telah disusutkan dan tidak secara material dari
penuh dan masih diklasifikasikan sebagai jumlah tercatat
digunakan tersedia untuk dijual
Berikut adalah contoh dari pengungkapan aset tetap PT Semen Gresik (Persero)
Tbk dan anak Perusahaan diLaporan Keuangan 2010.
1. Aset tetap dan penyusutan
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali tanah tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi. Jika
memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan juga termasuk estimasi awal biaya
pembongkaran, dan pemindahan aset tetap, dan restorasi lokasi aset.
PROPERTI INVESTASI
Properti investasi (PSAK 13 Revisi 2010) adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dikuasai untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasa untuk tujuan
admnistratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Bagaimana jika properti tersebut dapat terdiri dari (1)untuk menghasilkan rental atau kenaikan
nilai dan (2)bagian lain dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau untuk
menghasilkan barang/jasa untuk tujuan administratif?
Maka entitas harus mencatat harus menatat kedua bagian tersebut secara terpisah, yaitu
bagian pertama properti investasi dan bagian kedua aset tetap.
Namun, bila bagian tersebut tidak dapat dijual secara terpisah, maka klasifikasi properti tersebut
berdasarkan signifikansi. Misalka, bagian yang digunakan untuk produksi atau penyedaiaan
barang/jasa tidak signifikan, maka seluruh property tersebut diklasifikasikan sebagai properti
investasi.
PENGAKUAN
Biaya perolehan properti investasi harus
diakui sebagai asset jika dan hanya jika:
01 03
02
Besar kemungkinan manfaat Biaya perolehan aset
ekonomis di masa depan dapat diukur secara andal
berkenaan dengan; aset tersebut akan
mengalir ke entitas
Pengukuran awal
Properti investasi yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset harus
diukur sebesar biaya perolehannya.
Biaya perolehan aset meliputi:
o Harga pembelian
o Biaya yang dapat di distribusikan secara langsung.
Contoh :
- Biaya jasa hukum;
- Biaya pajak penjualan;
- Dan biaya transaksi lainnya.
Jika properti investasi diperoleh secra kredit dan pembayaran untuk asset
melampaui jangka waktu kredit normal, maka perbedaan antara total
pembayaran dengan nilai tunainya diakui sebagai beban bunga selama
periode kredit.
Properti investasi juga dapat diperoleh melalui pertukaran aset nonmoneter,
atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Jika properti investasi
diperoleh melalui pertukaran, maka perolehan diukur pada nilai wajar,
kecuali:
o Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial; atau
o Nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur
secara andal.
Pengukuran Setelah Perolehan
Setelah pengakuan awal, entitas harus memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansinya.
Model yang dipilih entitas harus diterapkan pada seluruh properti investasinya.
Model Biaya
Sama seperti model biaya di asset tetap, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengaturan untuk perhitungan
penyusutan juga sama dengan aeset tetap.
Model Nilai Wajar
Harus diterapkan untuk seluruh properti investasi, bukan hanya untuk kelompok tertentu saja.
Selisih yang timbul dari penyesuaian ke nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif dan tidak melakukan perhitungan penyusutan apabila entitas memilih model ini.
Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih model ini mengukur seluruh properti investasi
berdasarkan nilai wajar. Apabila hak atas properti yang dimiliki melalui sewa operasi
diklasifikasikan sebagai properti investasi, maka entitas tidak mempunyai pilihan, harus
menerapkan nilai wajar.
Penghentian Pengakuan
• Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan. Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara
sewa pembiayaan.
• Laba atau rugi yang timbul dari pelepasan properti investasi merupakan selisih antara hasil neto
dari pelepasan dengan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
dalam periode terjadinya penghentian. Kecuali apabila pelepasan properti investasi dilakukan
melalui jual-sewa balik, maka pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul mengikuti PSAK
30 Sewa.
• Sama seperti pelepasan aset tetap, jika pembayaran atas properti investasi ditangguhkan maka
imbalan yang diterima pada awalnya diakui sebesar setara harga tunai dan selisih antara jumlah
nominal dari imbalan dan nilai yang setara dengan harga tunai diakui sebagai pendapatan bunga.
Transfer
Apabila tujuan dari penggunaan aset mengalami perubahan maka perlu dilakukan
transfer klasifikasi. Transfer ke atau dari properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan sebagai berikut :
Dimulainya penggunaan oleh pemilik. Maka perlu ditransferdari properti investasi
menjadi properti yang digunakan sendiri.
Dimulainya pengembangan untuk dijual. Dala hal ini terjadi perubahan dari properti
investasi menjadi persediaan.
Berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan aset tersebut digunakan untuk tujuan rental
atau kenaikan nilai atau keduanya. Perubahan ini menyebabkan transfer dari
properti yang digunakan sendiri menjadi proprti investasi.
Dimulainya sewa operasi ke pihak lain dari sebelumnya digunakan untuk dijual,maka
ditransfer dari persediaan menjadi properti investasi.
Berakhirnya pembangunan atau pengembangan dan akan digunakan untuk tujuan
properti investasi. Untuk kasus ini ditransfer dari properti yang sedang dibangun
atau dikembangkan ( dicakup di PSAK 16) menjadi properti investasi.
Penyajian
Properti investasi disajikan bagian dari aset
tidak lancar didalam laporan posisi
keuangan (neraca). Berikut adalah ilustrasi
penyajian properti investasi di laporkan
posisi keuangan (neraca) PT Semen Gresik
Tbk. Dan anak perusahaan per31
Desember 2010 dan 2009.