30.000
30.000
40.000
100.000
lembar
lembar
lembar
lembar
Rp 300.000.000
Rp. 300.000.000
Rp. 400.000.000
Rp. 1.000.000.000
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi adalah suatu usaha kerjasama dari sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya struktur
organisasi yang mampu menggambarkan secara jelas mengenai tugas, tanggung
jawab, dan wewang setiap anggota. Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur
organisasi PT PETA berserta tugas, tanggung jawa, dan wewenang setiap anggota:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Meminta
pertanggungjawaban
perusahaan.
mengenai
jalannya
kegiatan
memadai
serta
menjamin
ketepatan
waktu
dan
jumlah
penerimaan barang.
Menerima permintaan pembelian barang-barang yang dibutuhkan dari
setiap bagian perusahaan.
Menggunakan anggaran investasi (rencana pembelian) atas aktiva
tetap sebagai alat pengendalian investasi atas asset tetap.
Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
Untuk memperlancar tugasnya, Bapak Sugeng dibantu oleh:
a. Administrasi Pembelian
Membuat order pembelian.
Menandatangani dokumen-dokumen
pembelian
secara
sebatas
berkala
pada
untuk
anggaran
Prosedur Akuntansi
Posting pada buku besar dilakukan secara bulanan oleh pemegang buku besar,
berdasarkan bukti jurnal (journal voucher) yang dijurnal secara komputerisasi
setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
Penerimaan Kas/Bank
Sumber penerimaan kas/bank terutama berasal dari hasil penjualan tunai serta
penagihan piutang dagang. Setiap penerimaan dengan cek/giro atas nama PT PETA
dan untuk pembayaran dari langganan luar kota melalui transfer bank. Setiap
penerimaan uang harus dibuatkan bukti penerimaan kas (cash receipt voucher)
dan apabila akan disetorkan harus dilengkapi dengan slip setoran bank.
Kasir membuat laporan penerimaan kas harian dan diperiksa oleh Saudara
Agus. Kas yang diterima dan yang tersisa, setiap harinya harus disetorkan setiap
pagi pada keesokkan harinya. Tetapi apabila hari libur maka disimpan dalam
brankas yang terletak dalam perusahaan.
Cek/giro mundur dicatat dalam buku tersendiri oleh kasir pada hari jatuh
tempo diserahkan kepada Saudara Agus untuk disetorkan ke bank.
Pengeluaran Kas/Bank
Pengeluaran uang dari perusahaan harus dilakukan dengan kas kecil, kas besar atau
cek/giro dengan syarat yaitu:
kas kecil.
Pengeluaran diatas Rp 500.000 dapat dilakukan dengan memakai kas besar
Pembelian
Setiap pembelian harus memenuhi prosedur dan didukung bukti transaksi
pembelian sebagai berikut:
1. Prosedur Permintaan Pembelian (Purchase Requirement).
2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga (Price Quotation) dan Pemilihan
Pemasok.
3. Prosedur Pengiriman Barang (delivery Note).
4. Prosedur Penagihan (Collection Note).
5. Prosedur Pencatatan Penjualan/Piutang dan Penerimaan Kas (Invoice/Faktur,
Bukti Bank Masuk/Bank Receipt Voucher).
Setiap penjualan kredit harus mendapatkan persetujuan kredit dan Bapak Ari
dan pengiriman barang ke pelanggan harus tepat waktu serta dibuatkan surat jalan
dan faktur pajak.
Transaksi
Destination
penjualan
Point.
oleh
Penjualan
perusahaan
diakui
pada
dilakukan
saat
dengan
penyerahan
syarat
barang
FOB
kepada
langganan.
Kas Kecil
Kas kecil (petty cash) menggunakan system berdasarkan system dana tetap
(imperest fund systems) sebesar Rp 1.250.000 untuk pembayaran tunai maksimum
Rp 500.000. pengeluaran melalui kas kecil harus mendapat persetujuan dari
Saudara Agus.
Kas kecil diisi kembali apabila saldo kas sudah
500.000 sehingga membutuhkan pengisian kembali dari kas besar (cash on hand).
Kas Besar
Voucher untuk pengeluaran diatas Rp 500.000 s/d Rp 5.000.000 harus disetujui oleh
2 orang yaitu Saudara Agus dan kepala bagian yang bersangkutan. Sedangkan
pengeluaran Rp 5.000.000 s/d Rp 20.000.000 harus mendapat persetujuan dari
Saudara Agus, kepala bagian yang bersangkutan dan Bapak Deni.
Bank
Dewan Komisaris.
Penandatanganan
cek/giro
yaitu
Ibu
Intan
(Direktur
PT
Surya)
di-
countersigned oleh Bapak Emil dan Ibu Tati untuk jumlah yang tak terbatas,
sedangkan Bapak Deni di-countersigned oleh Bapak Rantung untuk jumlah
Piutang Dagang
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai perolehan yang ditentukan dengan metode
masuk pertama keluar pertama (first in first out-FIFO) dan dicatat dengan
system persediaan perpetual (perpetual inventory system).
Asset Tetap
Asset tetap (fixed assets) dicatat berdasarkan harga perolehannya dan disajikan
dengan akumulasi penyusutan sehingga didapatkan nilai bukunya.
Tanah memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dan tidak dianggap
sebagai asset yang dapat disusutkan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight
line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap sebagai
berikut:
Jenis Aset Tetap
Bangunan dan prasarana
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor
Sedangkan
untuk
beban
Masa Manfaat
20 tahun
10 tahun
5 tahun
reparasi
dan
pemeliharaan
yagn
sifatnya
tidak
KODE AKUN
Setiap nomor perkiraan dalam kode perkiraan perusahaan terdiri dari 3 digit nomor.
Digit
pertama
pada
nomor
perkiraan
merupakan
suatu
kode
digit
yang
menunjukkan jenis perkiraan. Nomor digit berikutnya merupakan suatu daftar dari
masing-masing kode digit perkiraan yang memperlihatkan tipe dari perkiraan yang
ditunjukkannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Asset Lancar
Asset Jangka Panjang
Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Modal Saham dan Setoran Modal Lainnya
Saldo Laba (Rugi) dan Dividen
Pendapatan dari Operasional
Beban Operasional
Pendapatan dan Beban Non-opersional
Modal Saham
505.00
601.00
Saldo Laba
605.00
Dividen
701.00
Penjualan
702.00
Retur Penjualan
703.00
Diskon Penjualan
801.00
830.01
Beban Gaji
830.02
Beban Promosi
830.03
830.04
830.05
830.06
Beban Asuransi
830.07
830.08
830.09
830.10
830.11
830.12
830.13
830.14
Beban Sewa
830.15
Beban Lain-lain
901.01
Pendapatan Bunga
902.01
Beban Bunga
902.02
910.00
920.00
930.01