Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

1. Apa yang membuat salah satu tujuan audit terkait saldo, yaitu *nilai realisasi* tidak
relevan saat auditor melakukan verifikasi pajak properti akrual? ( PPT SLIDE 23)
Jawab:
Nilai realisasi ini hanya dapat diterapkan pada akun aktiva dan berhubungan dengan
penilaian atau alokasi, dimana nilai realisasi menyangkut apakah aktiva dinyatakan pada
jumlah estimasiyang dapat direalisasi, yaitu nilai tercatat (biaya perolehan) dikurangi
dengan penurunan nilainya. Sehingga nilai realisasi tidak dapat digunakan pada
kewajiban.
Selain itu juga disebabkan oleh perbedaan konsep depresiasi aset antara akuntansi dengan
perpajakan.
2. Dalam ppt slide 23 terdapat pajak properti akrual. Apa contoh nyata pajak properti
akrual tersebut??
Jawab:
PBB, BPHTB, PPh Final, dan PPN
Auditor memverifikasi akrual pada saat yang bersamaan dengan audit pembayaran pajak
properti tahun berjalan. Auditor juga membandingkan akrual itu dengan tahun
sebelumnya. Auditor memulainya dengan memperoleh skedul pembayaran pajak properti
dari klien, dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya
untukmenentukan apakah semua pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk
menentukan apakah semua pembayaran telah dicantumkan dalam skedul yang disiapkan
klien. Skedul audit aktiva tetap juga harus diperiksa untuk melihat penambahan dan
pelepasan aktiva yang mungkin mempengaruhi akrual pajak properti. Semua properti
yang dipengaruhi oleh regulasi pajak properti lokal harus dicantumkan dalam skedul.

Kelompok 2
1. Pada slide 11 yaitu mengenai melakukan verifikasi saldo akhir pada akun aset terdapat
semua peralatan yang dimiliki telah dibukukan dan semua peralatan fisik yang ada
dibukukan pada tanggal neraca. Yang kami tanyakan, bagaimana contoh implementasi
kedua hal tersebut?

Jawab :
Implementasinya yaitu auditor dapat melihat akun dan rincian CALK. Diketahui bahwa
auditor memeriksa terbalik yaitu dari :
 cek angka laporan keuangan.
 cek buku besar
 cek jurnal
 cek bukti

Auditor perlunya melakukan cek fisik yaitu dengan melihat langsung aset tetap tersebut.

2. Pada slide 22 terdapat prinsip accuried liabilities yaitu prinsip akrual dan prinsip going
concern. Yang kami tanyakan, apakah perbedaan kedua prinsip tersebut dan bagaimana
implementasinya?
Jawab :
Prinsip going perusahaan akan berdiri selamanya, sedangkan prinsip akrual ini
merupakan mengakui hak dan kewajiban walaupun belum ada kas yang keluar atau
masuk ke entitas tersebut (tidak berdasarkan arus kas).
Implementasi going dan akrual harus diimplementasikan sejalan, karena jika tidak ada
going maka tidak ada akrual. Contohnya gaji karyawan yang belum dibayar Karena di
akhir bulan kita sudah menerima jasa dari karyawan yang telah bekerja untuk kita tetapi
kita belum membayarnya karena waktu pembayaran gaji karyawan di awal bulan
berikutnya.

Kelompok 3
1. Pada slide ke-6 PPT kelompok penyaji ada akun yang berkaitan dengan aset tetap.
Pertanyaannya bagaimana keterkaitan akun penggunaan dengan aset tetap sebuah
perusahaan?
Jawab:
Aset tetap merupakan asset yang digunakan dalam operasi bisnis dan memberikan
keuntungan finansial jangka panjang Aset tetap digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa dan tentunya menghasilkan pendapatan. Mereka tidak
dijual kepada pelanggan atau ditahan untuk tujuan investasi. Selain itu asset tetap juga
sangat diperhatikan oleh investor ketika memutuskan apakah akan berinvestasi di
perusahaan. Sebagai contoh, rasio perputaran aktiva tetap digunakan untuk menentukan
efisiensi aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan.
2. Pada slide ppt 26, ada pendekatan dalam melakukan audit, Pertanyaannya,apakah
prosedur tersebut harus dilakukan secara runtut dan bagaimana jika terjadi salah saji pada
satu prosedur hal apakah yang akan terjadi? Mohon jelaskan beserta contohnya
Jawab:
Prosedur tersebut harus dilakukan secara berurutan karena masing-masing prosedur
tersebut memiliki tujuan pengujian yang berbeda dan tentunya saling berkesinambungan.
- Pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak
simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi. Contoh auditor
melakukan pengujian substantif atas transaksi untuk menguji apakah transaksi yang
dicatat benar-benar ada dan transaksi yang ada semua telah dicatat.
- Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlahjumlah yang
dicatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Biasanya juga
prosedur analitis mencakup perhitungan rasio-rasio oleh auditor untuk
membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan.
- Pengujian terinci atas saldo memusatkan perhatian atas saldo-saldo akhir buku besar
untuk laporan realisasi pendapatan dan belanja serta neraca. Contoh dari pengujian
terinci atas saldo termasuk konfirmasi untuk saldo piutang, pemeriksaan fisik
persediaan, dan pemeriksaan kontrak utang dengan pihak lain. 

Kelompok 4
1. Pada PPT Slide Ke-25
Disana dinyatakan bahwa adanya penggunaan prinsip akuntansi yang konsisten. Prinsip
akuntansi apakah yang harus digunakan oleh auditor, dan bagaimanakah dampaknya jika
auditor tidak dapat  melakukannya dengan konsisten?
Jawab:
Prinsip akuntansi yang harus digunakan auditor adalah prinsip yang diatur oleh
IAI atau Ikatan Akuntansi Indonesia, prinsip tersebut adalah Economic entity atau Entitas
Ekonomi, Going Concern atau Berkelanjutan, Historical cost atau Biaya Historis,
Monetary unit atau Satuan Moneter, Periodicity atau Periode Waktu, Accrual Accounting
atau Akuntansi Akrual, Revenue recognition atau Pengakuan Pendapatan, Matching atau
Berpasangan, Conservatism atau Konservatif, dan Full Disclosure atau Pengungkapan
Penuh.
Jika tidak melakukannnya dengan konsisten tentunya dalam menghasilkan
laporan keuangan bisa tidak valid dan akurat, karena para akuntan tidak menjalankan
proses akuntansi dengan baik, terstruktur, sesuai prosedur serta memenuhi prinsip
akuntansi yang diterima umum.
Dampak jika auditor tidak dapat melakukan dengan konsisten, maka tidak terciptanya
kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya. Sehingga informasi keuangan
yang dihasilkan tidak dapat diperbandingkan dan tidak memenuhi kebutuhan dari
pengguna informasi tersebut.
2. Pada PPT Slide 22
Terdapat Prinsip Going Concern, apakah maksud dari prinsip ini, dan bagaimanakah
keterkaitan antara prinsip tersebut dengan prinsip akrual?
Jawab:
Prinsip going concern menyatakan bahwa sebuah bisnis atau perusahaan akan
beroperasi seumur hidup, selama tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa
perusahaan akan mengalami pailit atau bangkrut. Prinsip ini berdampak pada prosedur
akuntansi lain, misalnya penyusutan, pengakuan pendapatan dan valuasi aset berdasarkan
arus kas yang akan datang.
Keterkaitan antar 2 prinsip tersebut ialah dimana konsep dasar akuntansi menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan
Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi
berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan usaha(going concern).

Kelompok 5
1. Buku hal 643
Materi ttg Audit of Prepaid Expenses.
Proses audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, hanya harus dilakukan apabila ada
alasan khusus untuk melakukannya.
Menurut kelompok penyaji apa saja alasan khusus untuk melakukan prosedur audit
tersebut ?
Jawab :
Maksud dari soal ialah disebutkan prosedur audit lain ini menjelaskan dalam pengujian
audit terdapat prosedur lain yaitu ada pengujian pengendalian, sedangkan prosedur
analitis dan prosedur substantif telah dijelaskan didalam buku.
Prosedur substantif ini diperlukan ketika hasil penilaian resiko pengendalian
mengindikasikan kemungkinan besar terjadinya salah saji material.
Dalam pengujian pengendalian, dilakukan saat adanya alasan khusus, maksudnya adalah
ketika auditor dalam suatu kondisi perlu melakukan evaluasi apakah pengendalian atas
transaksi sudah cukup efektif / belum gunanya untuk mendukung pengurangan penilaian
risiko pengendalian, sehingga juga mengurangi prosedur substantif.

2. Pada slide 16 ppt kelompok penyaji disebutkan ada 6 Akun yang termasuk di dalam
beban dibayar di muka, bagaimanakah hubungan/kaitan antar akun-akun tersebut serta
contoh transaksi yang menimbulkan akun tersebut?
Jawab :
Irrelevant (dikarenakan pertanyaan tidak sesuai dengan mata kuliah)

Kelompok 7

1. Buku hal 643


Kenapa perlu dilakukan alokasi dalam mengklasifikasi kan beban asuransi dan kapan
alokasi tersebut dilakukan?
Jawab :
Karena beban asuransi terutama properti biasanya umurnya lebih dari 1 tahun dan
biasanya min. 5 tahun, jadi di akui langsung, sama seperti sewa properti, tidak adil
apabila dibebankan semuanya pada masa sekarang karena berbasis akrual, maka perlu
dilakukan pengalokasian. Kecuali asuransi dengan umur yang pendek, maka dapat
dibebankan sekarang karena kurang dari 1 tahun

2. Pada halaman 638, disitu tertulis bahwa "Auditor juga harus memeriksa apakah klien
memiliki hak untuk mencatat peralatan sebagai aset". Dapatkah kelompok penyaji
menjelaskan apa pengaruh hak klien dalam mencatat peralatan sebagai aset? Bagaimana
klien punya hak dan bagaimana jika klien tidak punya hak?
Jawab :
Perusahaan harus mencatat dengan benar karena aset memiliki efek jangka panjang,
kegagalan dengan pencatatan dengan tidak benar, bisa menjadi masalah. Karena
dilapangan banyak aset yang dicatat tidak atas nama PT. Perusahaan yang memperoleh
aset dengan leasing maka pencatatannya harus sesuai dengan ketentuannya karena tidak
semua leasing dapat diakui sebagai aset, maka perlu untuk dipastikan memang benar-
benar milik PT. Aset pribadi dengan aset perusahaan harus dipisahkan.

Kelompok 8
1. Buku Arens hal 640
Auditor fokus pada menentukan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang
konsisten dari periode ke periode, dan perhitungan klien benar. Dalam menentukan hal
tersebut, auditor harus mempertimbangkan empat pertimbangan. Apakah empat
pertimbangan tersebut dapat menentukan kebijakan seorang klien terkait beban
penyusutan tersebut?
Jawab:
tentunya 4 pertimbangan tersebut akan berpengaruh terhadap kebijkan klien, misalnya
Kebijakan klien dapat diketahui dengan melakukan diskusi oleh personel yang tepat dan
membandingkan tanggapan mereka dengan informasi dalam file permanen auditor.
Dalam menentukan kewajaran masa manfaat dari aset yang baru diperoleh, auditor harus
mempertimbangkan masa manfaat aset

2. Buku Arens hal 643


Kebijakan Asuransi dalam Jadwal Asuransi Dibayar di Muka Kebijakan yang Ada dan
Yang Ada Terdaftar (Keberadaan dan Kelengkapan) Pengujian keberadaan dan kelalaian
polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan pada jadwal asuransi prabayar klien dengan
salah satu dari dua cara:
1.Periksa contoh faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk perbandingan dengan
jadwal.
2.Dapatkan konfirmasi informasi asuransi dari agen asuransi perusahaan. Auditor
biasanya lebih suka mengirim konfirmasi ke agen asuransi klien, karena pendekatan ini
biasanya memakan waktu lebih sedikit daripada tes jaminan dan memberikan verifikasi
100 persen.
Mengapa pada cara yang kedua bisa memakan waktu lebih sedikit daripada tes jaminan
dan memberikan verifikasi 100 persen?
Jawab:
Karena auditor bisa mendapatkan informasi asuransi langsung dari pihak yang
mengetahui informasi tersebut dengan baik. Agen asuransi memiliki tanggung jawab
untuk membantu nasabahnya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan asuransi,
termasuk pengajuan klaim. Tentunya agen asuransi tersebut tahu segala informasi terkait
asuransi perusahaan tersebut.

Kelompok 9
1. Kenapa auditor perlu memeriksa apakah equipment bisa diakui sebagai asset perusahaan?
Jika auditor menemukan equipment klien merupakan aset yg disewa tetapi klien
mengakui sebagai aset sendiri, maka apa yang harus dilakukan auditor tehadap kejadian
tersebut? (hal 638)
Jawab :
Auditor melakukan pemeriksaan equipment untuk mengetahui apakah equipment tersebut
dapat diakui sebagai aset perusahaan atau tidak, tujuannya yaitu untuk mengurangi
terjadinya salah saji. Ketika klien mengakui sebagai aset sendiri padahal peralatan
tersebut merupakan peralatan leasing maka kita sebagai auditor harus memberitahu klien
bahwa ada kesalahan pencatatan agar klien dapat merevisi kesalahan tersebut. Jika sudah
diberitahu, namun klien tidak mengakui atau tidak mau merevisi maka auditor
mengeluarkan statement wajar dengan pengecualian terhadap laporan keuangan klien
tersebut.
2. Pada halaman 642, terdapat 3 kategori pengendalian internal untuk asuransi dibayar di
muka dan biaya asuransi. Untuk masing² kategori, apa sajakah kendala yang mungkin
dihadapi auditor dalam melakukan pengendalian tersebut?
jawab :
Pengendalian akuisisi dan pencatatn asuransi merupakan bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran. Konsisten terhadap prosedur yang dijalankan terhadap siklus tersebut,
otorisasi yang tepat untuk kebijakan asuransi baru dan pembayaran premi asuransi
merupakan pengendalian yang penting. Untuk kendalanya sendiri mungkin harus selalu
konsisten dengan prosedur yang sudah dilakukan tersebut. Tidak boleh keluar dari
prosedur yang sudah ada.
lalu yang kedua untuk register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa
berlaku masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan register asuransi untuk
mengidentifikasi kebijakan yang berhubungan dengan akun asuransi dibayar dimuka.
Jangka waktu dan jumlah pembayaran untuk mengidentifikasi kebijakan dimasukan
kedalam register. Oleh karena jangka waktu dan jumlah menjadi dasar jumlah asuranasi
dibayar dimuka, maka auditor secara independen melakukan verifikasi jangka waktu dan
jumlah tersebut ke kebijakan asuransi atau kontrak yang mendasarinya. Untuk kendala
mungkin dapat bermasalah ketika waktu dan jumlah berbeda dengan kebijakan yang ada.
Yang ketiga, untuk pengendalian pencatatan beban asuransi perusahaan kadang
mempunyai jurnal standar bulanan untuk mengklasifikasikan asuransi dibayar dimuka
sebagai beban asuransi. Kendalanya yaitu jika terdapat jurnal berjumlah material yang
diharuskan memnyesuaikan saldo asuransi dibayar dimuka pada akhir tahun, maka
artinya terjadinya potensi salah saji dalam pencattan akuisisi asuransi selama tahun
tersebut.

Kelompok 10
1. Pada slide 19 dijelaskan bahwa dalam audit asuransi dibayar di muka dan beban asuransi
auditor harus berpikir bahwa jumlah dalan beban asuransi adalah nilai sisa.
Dapatkah kelompok menjelaskan apa yang dimaskud dari pernyataan pada slide ke 19
tersebut?
Jawab:
Residual/nilai sisa tersebut berasal dari saldo awal pada asuransi dibayar dimuka,
pembayaran premi selama tahun tersebut dan saldo akhir tahun berjalan.
2. Pada tabel 19-4 halaman 637. Terdapat pernyataan pada comment bahwa kelengkapan
merupakan tujuan yg terpenting untuk peralatan. Kemudian pada kolom comment untuk
klasifikasi, dinyatakan bahwa tujuan ini berhubungan erat dengan kelengkapan yg
dilakukan sehubungan dengan tujuan itu dan tes untuk akurasi.
Jelaskan apa hubungan klasifikasi dan akurasi pada tujuan kelengkapan yg merupakan
tujuan terpenting pada peralatan?
Jawab:
Hubungan klasifikasi dan akurasi pada tujuan kelengkapan merupakan dua hal yang
saling berkaitan dimana saat melakukan klasifikasi, sebelumnya kita mengecek akurasi
terlebih dahulu dari jumlah peralatan yang telah disajikan telah benar agar saat
pengklasifikasian, angka yang dimasukkan dalam daftar tepat.

Kelompok 11
1. Terkait verifikasi penghentian aset tahun berjalan, transaksi yang melibatkan
penghapusan peralatan sering salah disajikan ketika pengendalian internal perusahaan
tidak memiliki metode formal untuk menginformasikan manajemen penjualan, tukar
tambah, atau pencurian mesin dan peralatan yang direkam. Seperti apa metode formal
yang seharusnya diterapkan agar tidak mengakibatkan salah saji?
(Buku Arens halaman 638)
Jawab :
Metode formal yang seharusnya diterapkan agar menghindari adanya salah saji dalam
penghapusan aset tetap adalah dengan menerapkan otorisasi penghapusan aset tetap
sehingga dengan adanya otorisasi ini maka salah saji dalam penghapusan peralatan dapat
dikendalikan. Dengan adanya otorisasi, segala transaksi terkait penjualan aset tetap, tukar
tambah, dan lainnya akan tercatat secara akurat sehingga informasi terkait penghapusan
akan terhindar dari adanya kesalahan.

2. Didalam slide 13 dinyatakan akumulasi depresiasi di master file akurat, yang ingin
ditanyakan apabila akumulasi depresiasi di master file tidak akurat apa yg terjadi ?
Jawab :
Apabila akumulasi depresiasi pada master file tidak akurat, maka akan terjadi kesalahan
penyajian baik dalam buku besar, neraca atau laporan keuangan. Jika hal itu terjadi maka
akan adanya salah saji pada laporn keuangan dan akan dilakukan pengecekan atau
pengulangan perhitungan.

Kelompok 12
1. Bagaimana tindakan auditor jika klien melakukan kelalaian dalam mencatat dengan benar
tukar tambah peralatan yang ada? (Buku Arens halaman 638, pada sub bab Audit Atas
Properti, Pabrik, dan Peralatan)
Jawab:
Untuk salah mencatat tersebut auditor diwajibkan untuk meminta manajemen perusahaan
(auditee) untuk melakukan koreksi terhadap masing-masing item salah-saji. Dalam
banyak kasus, perusahaan (auditee) biasanya keberatan untuk memenuhi permintaan
tersebut. Jika itu yang terjadi biasanya auditor perlu menjelaskan alasannya secara
terperinci. Jika masih tetap tidak mau, auditor biasanya menyertakan “sangkalan”
(disclaimer) dalam opininya
2. Sarana yang paling penting untuk memverifikasi banyak akun laporan laba rugi pada
setiap siklus transaksi adalah memahami pengendalian internal dan pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan. Mengapa
sarana tersebut yang paling penting ? (Buku arens halaman 647)
Jawab:
Karena pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak
simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi. Sebaliknya, pengendalian
dan salah saji yang tidak memadai dapat ditemukan melalui pengujian pengendelian dan
pengujian substantif atas trasaksi dan mengindikasikan kemungkinan salah saji baik pada
laopran laba/rugi maupun neraca.

Anda mungkin juga menyukai