Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arief Gunawan

BP : 1810532040
Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Keuangan (A2)

PSAK 7
Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi

 Tujuan
Untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan
yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa posisi
keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi
dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dengan pihak-pihak tersebut.
 Ruang Lingkup
PSAK 7 diterapkan dalam :
1. Mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak terkait.
2. Mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak
berelasi.
3. Mengidentifikasi keadaan pengungkapan yang disyaratkan.
4. Menentukan pengungkapan yang dilakukan.

PSAK 7 mensyaratkan pengungkapan hubungan, transkasi, dan saldo pihak


berelasi dalam laporankeuangan konsilidasian dan laporan keuangan tersendiri
entitas induk atau investor denganpengendalian bersama, atau pengaruh signifikan
atas investee yang disajikan sesuai PSAK 65 atauPSAK 4.
 Tujuan Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi merupakan suatu karakteristik normal
dari perdagangan dan bisnis. Entitas memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaan keuangan dan operasi investee melalui keberadaa pengendalian,
pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan.
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba rugi
dan posisi keuangan entitas. Laba rugi dan posisi keuangan dapat dipengaruhi
oleh pihak-pihak berelasi bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak berelasi tidak
terjadi sekalipun. Hanya dengan keberadaan relasi itu saja, mungkin sudah cukup
untuk mempengaruhi transaksi entitas dengan pihak lain.
 Definisi
 Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang
mungkin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh, orang tersebut dalam
hubungan mereka dengan entitas.
 Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
 Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 24: Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang menerapkan
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham.
 Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang
serupa baik local, nasional maupun internasional.
 Personal manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab untuk merencakan, memimpin dan
mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung,
termasuk direktur dan komisaris dari entitas.
 Pihak-Pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas
yang menyiapkan laporan keuangannya.
 Transaksi Pihak Berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau
kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah
ada harga yang dibebankan.

PENGUNGKAPAN
 Seluruh Entitas
Hubungan antara entitas induk dan entitas anak diungkapkan terlepas dari
apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Entitas mengungkapkan kompensasi
personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori
berikut :
1. Imbalan kerja jangka pendek
2. Imbalan pascakerja
3. Imbalan kerja jangka panjang lainnya
4. Pesangon, dan
5. Pembayaran berbasis saham
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode
yang dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari
hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan
saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak
hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Sekurang-kurangnya transaksi
meliputi :
1. Jumlah transaksi
2. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan :
3. Syarat dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan
yang akan diberikan, dalam penyelesaian; dan
4. Rincian jaminan yang diberikan atau diterima
5. Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
6. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.

Pengungkapan yang disyaratkan di atas dilakukan secara terpisah untuk masing-


masing kategori berikut:

1. Entitas induk
2. Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap
entitas
3. Entitas anak
4. Entitas asosiasi
5. Ventura bersama dimana entitas merupakan venturer bersama (joint venturer)
6. Personil manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya
7. Pihak-pihak berelasi lainnya

 Contoh transaksi yang diungkapkan jika dilakukan dengan pihak berelasi :


1. Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi)
2. Pembelian atau penjualan properti dan aset lain
3. Penyediaan atau penerimaan jasa
4. Sewa
5. Pengalihan riset dan pengembangan
6. Pengalihan di bawah perjanjian lisensi
7. Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan
kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau natura)
8. Provisi atas jaminan atau agunan
9. Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak
terjadi di masa depan, termasuk kontrak eksekutori (diakui atau tidak diakui)
10. Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi

Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara gabungan
kecuali ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak
transaksi pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas

 Entitas yang Berelasi dengan Pemerintah


Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan transaksi dengan
pihak-pihak berelasi dan saldo, termasuk dengan :
1. Pemerintah yang memiliki pengendalian, atau pengendalian bersama, atau
pengaruh signifikan, atas entitas pelapor
2. Entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena dikendalikan atau
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah
yang sama atas entitas pelapor dan entitas lain tersebut.

Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian di atas, maka entitas


mengungkapkan mengenai transaksi dan saldo terkait yang dirujuk di paragraf di
atas, yaitu :
1. Nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan
entitas pelapor ) yaitu pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh
signifikan)
2. Informasi berikut dengan rincian yang cukup memungkinkan pengguna
laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi
terhadap laporan keuangan :
 Sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan
 Untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu,
signifikan, indikasi secara kualitatif atau kuantitatif atas luasnya transaksi
tersebut.
Dalam menggunakan pertimbangan untuk menentukan seberapa rinci
pengungkapan yang disyaratkan sesuai dengan poin b diatas, entitas pelapor
mempertimbangkan kedekatan hubungan pihak-pihak berelasi dan faktor lain
yang relevan dalam menentukan tingkat signifikansi suatu transaksi, seperti :

1. Ukuran signifikan
2. Dilakukan di luar ketentuan pasar
3. Di luar operasi bisnis sehari-hari yang normal, seperti sebagai pembelian dan
penjualan suatu bisnis usaha
4. Diungkapkan kepada regulator atau otoritas regulator
5. Dilaporkan kepada manajemen senior
6. Bergantung pada persetujuan pemegang saham

 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan. Jika
entitas menerapkan Pernyataan ini secara deni, maka fakta tersebut diungkapkan.

 Penarikan
Pernyataan ini mengggantikan PSAK 7 (1994); Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

PSAK 8
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

 Tujuan:

1. Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan untuk peristiwa setelah


periode pelaporan
2. Menentukan pengungkapan yang dibuat entitas tentang tanggal laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan

Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk, dan pengungkapan atas,


peristiwa setelah periode pelaporan.
Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir
periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik
peristiwa yang menguntungkan maupun yang tidak. Terbagi dalam dua jenis:

1. Peristiwa yang memberikan bukti adanya kondisi pada akhir periode


pelaporan
2. Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan

Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal yang lebih
awal antara tanggal manajemen telah memberikan asersi bahwa laporan keuangan
telah diselesaikan dan tanggal manajemen menyatakan bertanggung jawab atas
laporan keuangan.
Proses dalam mengotorisasi penerbitan laporan keuangan akan berbeda
bergantung pada struktur manajemen, prosedur, dan persyaratan tertentu yang
harus dipatuhi dalam penyiapan dan finalisasi laporan keuangan.
Perisitiwa setelah periode pelaporan meliputi semua peristiwa sampai dengan
tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, bahkan jika peristiwa itu terjadi
setelah pengumuman kepada publik tentang laba atau informasi keuangan
tertentu.
Jika setelah periode pelaporan entitas mengumumkan pembagian dividen
untuk pemegang instrument ekuitas, maka entitas tidak mengakui dividen itu
sebagai liabilitas pada akhir periode pelaporan.
Entitas tidak menyusun laporan keuangan dengan dasar kelangsungan usaha
jika setelah periode laporan diperoleh bukti kuat bahwa entitas akan dilikuidasi
atau dihentikan usahanya, atau jika manajemen tidak memiliki alternative lain
yang realistis kecuali melakukan hal tersebut.
Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material
jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna
laporan keuangan. Sejalan dengan hal tersebut, entitas mengungkapkan informasi
berikut untuk setiap kelompok tersebut:
1. Sifat peristiwa
2. Estimasi atau dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut
tidak dapat dibuat

Anda mungkin juga menyukai