Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor Berdasarkan


Peraturan Gubernur No 44 Tahun
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Hal 14-24 Maret 2019 2017: Studi pada Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
Tengah
http://journal.umy.ac.id/index.php/jati
DOI: 10.18196/jati.020113

DATA ARTIKEL: PRATOMO CAHYO KURNIAWAN*, FIKA AZMI


Diterima: 24 Juni 2019 STIE Bank BPD Jateng
Direviu: 25 Juni 2019 *Email korespodensi : pratomokurniawan8@gmail.com
Direvisi: 5 Juli 2019
Disetujui: 1 Agustus 2019

TOPIK ARTIKEL:
Akuntansi Sektor Publik

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk membahas obtained in this study were collected through direct
Kepatuhan Wajib Pajak, Faktor-faktor yang dapat observation in the field. The data analysis technique used is
mempengaruhinya, dan Upaya Pemerintah untuk by conducting activities interactively. Data analysis in
Memotivasi Wajib Pajak sehubungan dengan Peraturan qualitative research was carried out at the time of data
No. 44 Tahun 2017. Penelitian ini digunakan untuk collection. The results of the study indicate that the level of
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang tax compliance is very important in order to increase regional
esensi Kepatuhan Wajib Pajak dan Faktor-faktor yang income. The government needs to improve services, make
mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak untuk transparency, and improve facilities and infrastructure in
meningkatkan pendapatan pemerintah provinsi dari paying taxes.
PKB & BBNKB. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini Keywords: Taxes, Motivation, Increased Income,
dikumpulkan melalui observasi langsung di lapangan. Public Services.
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
melakukan kegiatan secara interaktif. Analisis data SITASI ARTIKEL:
dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat Kurniawan, P.C., & Azmi, Fika (2019). Analisis
pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
bahwa tingkat kepatuhan pajak sangat penting dalam Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017:
rangka meningkatkan pendapatan daerah. Pemerintah Studi pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah
perlu meningkatkan layanan, membuat transparansi, Provinsi Jawa Tengah. Jati: Jurnal Akuntansi Terapan
dan meningkatkan fasilitas dan infrastruktur dalam Indonesia, 2(1), 14-24
membayar pajak.
PENDAHULUAN
Kata kunci: Pajak, Motivasi, Peningkatan Pembangunan nasional sudah ditetapkan di
Penghasilan, Layanan Publik. dalam pembukaan UUD 1945. Realisasi pemba-
ngunan nasional yang terukur dibutuhkan keter-
ABSTRAK: This study aims to discuss Taxpayer sediaan dana yang besar. Setiap daerah telah diberi
Compliance, Factors that can influence it, and Government kewenangan untuk mengatur perekonomian ma-
Efforts to Motivate Taxpayers in relation to Regulation No. sing – masing. Setiap pemerintah Provinsi, pemkot,
44 of 2017. This research is used to obtain a comprehensive maupun pemkab dapat membiayai sendiri setiap
understanding of the essence of Taxpayer Compliance and
kegiatan operasionalnya secara efektif, efisien dan
Factors which affects the Taxpayer Compliance Level to
fokus untuk mencapai tujuan. Pemerintah daerah
increase provincial government revenues from PKB &
harus pandai mengelola Pendapatan Asli daerah
BBNKB. This research is a qualitative research. Data
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Maret 2019

(PAD) untuk membiayai roda pemerintahannya agar teknis pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pa-
tetap berjalan (Utami, 2014). jak kendaraan bermotor di daerah provinsi tersebut
Pendapatan Asli daerah (PAD) di era serta keputusan gubernur tentang pajak kendaraan
otonomi daerah menjadi hal yang penting untuk pe- bermotor sebagai aturan pelaksanaan peraturan
ngembangan daerah. Kepala Daerah yang mampu daerah tentang PKB di provinsi tersebut.
mengelola PAD akan lebih mudah mengembangkan Berdasarkan data BPS (2019), Provinsi Jawa
daerahnya. Berdasarkan UU nomor 22 tahun 1999 Tengah merupakan provinsi yang memiliki kepa-
pasal 79 bahwa sumber pendapatan asli daerah datan penduduk terbesar ketiga setelah Jabar dan
terdiri dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, laba Jatim, luas wilayahnya mencapai 34.864 km2
BUMD, dan pendapatan lain-lain yang sah. Pajak sehingga penduduk Jawa Tengah termasuk padat.
daerah adalah transfer kekayaan dari masyarakat Demografi ini dapat memicu peningkatan kegiatan
pada kas negara untuk membiayai pengeluaran perekonomian di Jawa Tengah. Realisasi dan target
operasional yang rutin dan kelebihannya digunakan jumlah pendapatan PKB di Jawa Tengah harus
untuk Public Investment. Kaho (2002) menge- meningkat. Jawa Tengah memiliki 35 Kabupaten/
mukakan pajak daerah adalah pungutan yang dila- Kota dimana pembagian wilayah pengenaan pajak
kukan daerah sesuai peraturan yang telah dite- kendaraan bermotor di Jawa Tengah dikelola oleh
tapkan untuk membiayai kegiatan daerah. masing – masing UPPD wilayah kabupaten/kota.
Undang – Undang nomor 18 tahun 1999 Berikut daftar UPPD di Provinsi Jateng :
Pasal 2 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa jenis Tabel 1
pajak daerah dibagi menjadi dua yaitu pajak dari Daftar UPPD
daerah Tingkat satu yang terdiri dari pajak ken- NO Koordinator UPPD
daraan bermotor, bea balik nama kendaraan ber-
motor, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
Kemudian jenis pajak daerah Tingkat dua terdiri dari 1 Koordinator Semarang
pajak restoran dan hotel, pajak reklame dan hibu- 2 Koordinator Surakarta
ran, penerangan jalan umum, pengambilan dan 3 Koordinator Pati
pengelolaan bahan galian golongan C, serta peman- 4 Koordinator Pekalongan
faatan air bawah tanah dan air permukaan. Daerah 5 Koordinator Banyumas
Tingkat satu tarif pajaknya diatur melalui peraturan 6 Koordinator Kedu
pemerintah (PP) yang berlaku di seluruh. Sedang- Sumber : DPPAD, 2019
kan daerah Tingkat dua ditetapkan melalui pera-
turan daerah (perda). Tabel 2
Jenis pajak yang berpotensi semakin Penerimaan PKB dan BBNKB
meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan NO Jenis Realisasi Realisasi Realisasi
standar kebutuhan sekunder menjadi primer adalah Penerimaan 2017 2018 2019
pajak kendaraan bermotor (PKB). Undang - Undang (maret)
Nomor 28 Tahun 2009 menyatakan Pajak 1 PKB 3.7 T 3.94 T 1.02 T
Kendaraan Bermotor merupakan pajak dari kepemi- 2 BBNKB 2.97 T 3.06 T 778 Juta
likan dan atau penguasaan kendaraan ber-motor. Sumber : DPPAD, 2019
Kendaraan bermotor merupakan semua kendaraan
yang mempunyai roda dengan gande-ngan yang Setiap koordinator UPPD membawahi
digunakan pada semua jalan darat, digerakkan beberapa UPPD (Samsat) Kabupaten/Kota yang
dengan peralatan teknik seperti motor atau pera- bertanggung jawab atas penarikan Pajak Kendaraan
latan lainnya yang memiliki fungsi mengubah Bermotor (PKB). Nilai pendapatan PKB setiap tahun
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak mengalami fluktuasi, dan memiliki kontribusi besar
yang mampu menggerakkan ken-daraan, termasuk terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi
alat - alat besar serta alat berat dimana dioperasikan Jawa Tengah. Informasi mengenai PKB dan BBNKB
menggunakan roda dan motor yang tidak melekat tercantum dalam tabel 2.
secara permanen serta kenda-raan bermotor yang Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
digunakan di air. besaran PKB dan BBNKB antara lain: 1) Ada atau
Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor tidaknya penetapan surat yang terkait dengan PKB,
didasarkan pada ketentuan Undang - Undang kinerja SAMSAT, SAMSAT keliling, Aktivitas jual beli
Nomor 28 tahun 2009 pasal 3 - 8. Pajak kendaraan Kendaraan Bermotor, Jumlah dealer penjualan
bermotor yang diterapkan di daerah provinsi kendaraan bermotor utamanya kendaraan roda dua
didasarkan pada perda provinsi tersebut yang digu- yang diberikan insentif berupa kemudahan kredit,
nakan sebagai landasan hukum operasional dan kemudahan angsuran, kemudahan uang muka, ser-

| 15
Kurniawan dan Azmi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Serta
Implementasi Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017

ta Kualitas infrastruktur jalan provinsi yang menghu- pajak (WP) menunaikan kewajiban perpajakannya.
bungkan kabupaten dan kota di provinsi Jawa Tingkat pemahaman serta pengetahuan WP yang
Tengah. 2) Sistem Target yang ditetapkan oleh tinggi, akan mempermudah bagi WP dalam
pemerintah daerah yang mengakibatkan biaya pu- mengerti aturan perpajakan dan menjalankan kewa-
ngutan yang besar terhadap PKB dan BBNKB. 3) jiban pajaknya. Susanto (2012) menyatakan bahwa
Lemahnya pengendalian dalam perencanaan, pelak- masyarakat perlu merubah pemikirannya seperti
sanaan, pengawasan penerimaan dan pengeluaran prasangka buruk, baik terhadap petugas agar pela-
daerah yang dapat merugikan pembangunan dae- yanan semakin prima.
rah. Feld dan Frey (2007) mengemukakan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa- masyarakat secara otomatis membayar pajak jika
ya mendorong kesadaran masyarakat untuk mem- mereka puas dengan pelayanan publik yang
bayar pajak daerah terutama PKB dan BBNKB dian- sebanding dengan yang mereka bayarkan, peme-
taranya dengan menerbitkan Pergub no 44 tahun rintah yang adil, dan proses perpajakan yang jelas
2017 tentang Pembebasan BBNKB dan Pembebasan dari pemerintah. Selain pelayanan yang dilakukan
Sanksi Administratif PKB. Kebijakan ini diterbitkan dengan baik diperlukan juga adanya sanksi yang
karena banyaknya pemilik kendaraan bermotor menjadi pengontrol bagi wajib pajak, sanksi
yang menunggak pembayaran PKB dan BBNKB perpajakan yang akan diterima WP adalah faktor
dengan berbagai macam alasan karena kelalaian, lainnya yang dapat mempengaruhi peningkatan
keengganan, ketidakmampuan bayar, ketakutan kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
membayar, dan merasa kendaraannya sudah tua Berdasarkan fakta di atas, menarik minat
sehingga tidak perlu membayar PKB dan BBNKB. peneliti untuk meneliti lebih lanjut “Analisis
Data BPPD menyebutkan bahwa sebanyak Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor De-
32 persen dari total jumlah kendaraan bermotor di ngan Kebijakan Penghapusan Denda Pajak dan
Jawa Tengah menunggak PKB. Mayoritas penu- Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor Berdasarkan
nggak PKB adalah kendaraan bermotor jenis roda Surat Keputusan Gubernur No 44 Tahun 2017 (Studi
dua. Pemprov Jawa Tengah seharusnya bisa menda- Pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Provinsi
patkan penerimaan pendapatan dari sektor pajak, Jawa Tengah).
namun dilihat dari realisasinya pemerintah tidak da- Penelitian ini diharapkan dapat mem-
pat memaksimalkan pendapatan karena terdapat berikan pemahaman secara komprehensif me-
kendala seperti kesadaran dan kepatuhan wajib ngenai Faktor – Faktor yang dapat mempenga-ruhi
pajak dalam membayar PKB. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, serta dapat di-
Menurut Chau dan Leung (2009) menge- gunakan untuk memberikan masukan kepada Pe-
mukakan bahwa tingkat kepatuhan pajak meru- merintah Provinsi Jawa Tengah untuk mening-
pakan faktor yang mempengaruhi pendapatan sua- katkan pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor
tu negara. Kepatuhan pajak merupakan kewajiban & Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor. Proses
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan pengumpulan data dalam penelitian ini menggu-
dan melaksanakan hak perpajakan sesuai dengan nakan dokumen, wawancara dan studi kepusta-
peraturan perundangan. Kepatuhan pajak adalah kaan.
sebuah fenomena yang dilihat dari banyak pers-
pektif yang sangat kompleks. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik
Franzoni, dkk (2013) menyatakan bahwa Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
kepatuhan pajak dapat dipengaruhi dari beberapa Kendaraan bermotor merupakan semua
faktor yang dilihat dari beberapa perspektif : jenis kendaraan beroda dua atau lebih dengan gan-
kecenderungan terhadap instansi publik (Direktorat dengan yang digunakan di jalan darat, dan digerak-
Jendral Pajak), sistem yang adil yang dapat kan oleh peralatan berbentuk motor atau peralatan
dirasakan wajib pajak, pandangan tentang keadilan, lainnya. Pajak Kendaraan Bermotor meru-pakan
dan sanksi yang tegas dari undang – undang. pajak yang diambil dengan dasar kepemilikan atau
Kurangnya pemahaman serta pengetahuan menge- penguasaan kendaraan bermotor. Bea Balik Nama
nai pajak dapat berakibat pada kesadaran masya- Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang di-
rakat yang berkurang untuk membayar pajak. Ma- pungut atas setiap penyerahan kendaraan bermo-
syarakat menjadi kurang tertarik untuk membayar tor dalam hak milik.
pajak karena tidak diberikan timbal balik secara la-
ngsung dari negara. Subyek dan Obyek Pajak Kendaraan Bermotor
Rahayu (2010) kualitas pengetahuan pajak Objek Pajak Kendaraan Bermotor merupa-
yang baik dapat mempengaruhi kepatuhan wajib kan kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan

16 |
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Maret 2019

Bermotor. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor meru- Bermotor alat - alat berat dan alat - alat besar
pakan orang pribadi atau Badan yang menguasai sebesar 0,1 % dan paling tinggi sebesar 0,2%. Tarif
dan atau memiliki Kendaraan Bermotor. Wajib Pajak Pajak Kendaraan di air sebesar 1,5%.
Kendaraan Bermotor merupakan orang pribadi atau
yang mempunyai Kendaraan Bermotor. Hal METODE PENELITIAN
mengenai Wajib Pajak Badan, kewajiban pajaknya
diurus oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut. Penelitian merupakan rencana penelitian
yang mencakup hal yang dilakukan peneliti. Pene-
Dasar Pengenaan & Tarif Kendaraan Bermotor litian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang
Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Ber- diperoleh pada penelitian ini dihimpun melalui obse-
motor adalah hasil perkalian dari 2 (dua) unsur rvasi secara langsung di lapangan. Subyek pada pe-
pokok ; a) Nilai Jual Kendaraan Bermotor ; b)bobot nelitian ini yaitu Bagian Perencanaan dan Pengem-
yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan bangan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat (BPPD) Provinsi Jawa Tengah. Obyek pada peneliti-
penggunaan Kendaraan Bermotor. Khusus untuk an ini adalah pokok persoalan yang akan diteliti un-
Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan tuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun
umum, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar obyek penelitiannya yaitu :
serta (1) Faktor – Faktor yang dapat mempengaruhi
kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan Kepatuhan dalam membayar Pajak Kendaraan Ber-
Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor. motor dalam kaitannya dengan Kebijakan Pengha-
Bobot sebagaimana dimaksud dinyatakan dalam pusan Denda Pajak dan Biaya Balik Nama Kendaraan
koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih dari 1 Bermotor Berdasarkan pada Surat Keputusan Gu-
(satu), dengan pengertian sebagai berikut: a) bernur No. 44 Tahun 2017 di Badan Pengelolaan
koefisien = 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah;
pencemaran lingkungan dari penggunaan Kenda- (2) Upaya yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan
raan Bermotor tersebut dianggap masih dalam Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah
batas toleransi; b) koefisien > 1 (satu) berarti peng- dalam memotivasi masyarakat untuk membayar
gunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap Pajak Kendaraan Bermotor.
melewati batas toleransi.
Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditentukan Teknik Pengumpulan Data & Teknik Analisis Data
dari Harga Pasaran Secara Umum atas suatu Peneliti menggunakan teknik pengumpulan
Kendaraan Bermotor. Harga Pasar yang dimaksud data untuk penelitian ini yaitu;
adalah harga rata - rata yang didapat dari berbagai (1) Teknik pengumpulan data melalui studi
sumber data yang akurat. Nilai Jual Kendaraan pustaka digunakan untuk mendapatkan teori –
Bermotor disepakati berdasarkan Harga Pasaran teori, pendapat – pendapat yang terdapat dalam
Umum pada minggu pertama di bulan Desember media. Studi pustaka berasal dari buku, jurnal ilmi-
Tahun Pajak sebelumnya. Jika Harga Pasaran Umum ah, dan data media lainnya; (2) Observasi difo-
suatu Kendaraan Bermotor tidak diketahui. kuskan sebagai upaya peneliti untuk mengum-
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi pulkan data dan informasi dari sumber data primer
badan ditetapkan sebesar 1,5 % (satu koma lima dengan melakukan pengamatan secara langsung
persen) untuk ke-pemilikan kendaraan pertama. (Sugiyono, 2010). Teknik ini digunakan untuk
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi dihitung memperoleh data mengenai realisasi dan target
secara progresif dan ditetapkan sebagai berikut : a) anggaran penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
Kepemilikan kendaraan bermotor pertama yaitu 1,5 dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di
% ; b) Kepemilikan kendaraan bermotor kedua yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; (3) Wawancara
2 % ; c) Kepemilikan kendaraan bermotor ketiga digunakan untuk menggali lebih dalam mengenai
yaitu 2,5 % ; d) Kepemilikan kendaraan bermotor data yang diperoleh dari hasil observasi, sehingga
keempat yaitu 3 % ; e) Kepemilikan kendaraan tidak ada informasi yang terputus antara yang
bermotor kelima yaitu 3,5 %; dilihat, didengar, dan dicatat (Sugiyono, 2010).
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor umum, Teknik ini digunakan untuk memperoleh Gambaran
lembaga sosial keagamaan, Pemerintah Pu- Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
sat/TNI/POLRI, dan Pemerintah Daerah ditetapkan Balik Nama Kendaraan Bermotor di Pemerintah
sebagai berikut: a) Kendaraan Bermotor umum Provinsi Jawa Tengah. Teknik analisis data yang
sebesar 1 % ; b) Kendaraan Bermotor lembaga sosial digunakan yaitu dengan melakukan aktivitas secara
keagamaan, Pemerintah Pusat/TNI/POLRI, Pemerin- interaktif. Analisis data dalam penelitian kualitatif
tah Daerah sebesar 0,5 %. Tarif Pajak Kendaraan dilakukan pada saat pengumpulan data

| 17
Kurniawan dan Azmi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Serta
Implementasi Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017

berlangsung. Aktivitas yang dilakukan yaitu data banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dipero-
reduction, data display, dan conclusion leh. Kesadaran wajib pajak ini akan berpengaruh
drawing/verifications (Sugiyono, 2010). positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak
pribadi. Kesadaran tentang pajak yang tumbuh akan
HASIL & PEMBAHASAN membuat para wajib pajak (WP) mempersiapkan
berbagai hal yang dibutuhkan untuk memenuhi
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan kewajiban perpajakannya, dalam hal ini masyarakat
Membayar Pajak Kendaraan Bermotor dalam yang memiliki kendaraan bermo-tor akan menyadari
Kaitannya dengan Kebijakan Penghapusan Denda untuk membayar PKB atas kendaraan yang
Pajak dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor dimilikinya.
Berdasarkan pada Surat Keputusan Gubernur No. Faktor Pengetahuan tentang Pajak
44 Tahun 2017. Faktor pengetahuan sangat penting dalam
Usaha untuk meningkatkan tingkat kepa- membantu wajib pajak melaksanakan kewajiban-
tuhan pajak dan mempertahankan tingkat kepatu- nya, khususnya penge-tahuan dasar tentang
han saat ini merupakan isu yang menjadi perhatian perpajakan Masyarakat pada umumnya belum
para pembuat kebijakan baik di negara maju banyak yang mengerti informasi tentang pajak.
maupun berkembang. Masalah utama yang paling Tanpa adanya pengetahuan, wajib pajak akan
penting adalah mendorong tingkat kepa-tuhan wa- mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-
jib pajak. Hal ini dikarenakan tingkat kepatuhan nya seperti mengisi formulir pajak, membayar pajak
pajak secara tidak langsung mempe-ngaruhi keter- dan melaporkan kewajiban perpajakannya. Era
sediaan pendapatan untuk belanja. Kepatuhan wa- keterbukaan informasi inilah hal yang paling pen-
jib pajak merupakan faktor paling penting bagi ting bagi pemerintah untuk terus melakukan
peningkatan pajak, maka perlu secara intensif dikaji sosialisasi kepada masyarakat tentang PKB.
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatu- Pemerintah provinsi dapat memanfaatkan media
han wajib pajak, khususnya dalam membayar pajak sosial, media cetak, serta media elektronik dalam
kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Provinsi Jawa melakukan sosialisasi, sehingga informasi tentang
Tengah. PKB dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Kebijakan Penghapusan Denda Pajak Ken- Faktor Moral Wajib Pajak
daraan Bermotor dan Biaya Balik Nama Kendaraan Moralitas merupakan salah satu pemicu
Bermotor yang dituangkan dalam Pergub No 44 yang sangat penting dalam meningkatkan tingkat
tahun 2017. Kebijakan penghapusan denda di- kepatuhan wajib pajak. Moralitas berkaitan dengan
harapkan dapat memberikan kemudahan serta norma individu. Moralitas dapat berupa perasaan
meringankan beban PKB yang harus dibayarkan bersalah yang dimiliki oleh individu, dimana terda-
oleh masyarakat akibat dari keterlambatan pat perbedaan di setiap individu mengenai mora-
pembayaran PKB. Masyarakat hanya membayarkan litas ini. Individu yang sudah menyadari akan adanya
besaran pajaknya saja tanpa dibebani oleh denda. kewajiban, dalam hal ini kewajiban tentang pajak
Kebijakan Pembebasan Biaya Balik Nama Kendaraan kendaraan bermotor akan berpengaruh terhadap
Bermotor (BBNKB) diharapkan menjadi stimulus tingkat kepatuhannya terhadap pem-bayaran PKB,
untuk masyarakat yang ingin memindahkan ken- sehingga dapat dikatakan bahwa moral yang kuat
daraannya dari luar provinsi. Bagi pemerintah akan meningkatkan tingkat kepa-tuhan wajib pajak.
provinsi ini akan menjadi tambahan pendapatan Menurut Ibu Sulistiyati selaku Kepala Sub
karena kendaraan tersebut sudah masuk kedalam Bidang Pengembangan Potensi Pendapatan Badan
wilayah Provinsi Jawa Tengah. Hasil wawancara Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa
dengan Bapak Haryono selaku Kepala Sub Bidang Tengah antara lain : (1) Pelayanan fiskus atau
Pajak Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) petugas pajak dalam melayani kebutuhan wajib
Provinsi Jawa Tengah, terdapat beberapa faktor pajak ; (2) Sosialisasi mengenai PKB ; (3) Persepsi
yang dapat mempengaruhi Kepatuhan membayar atas penggunaan uang pajak secara transparan dan
PKB antara lain : akuntabel ; (4) Efektivitas sistem perpajakan yang
Faktor Kesadaran Masyarakat dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam
Tingkat Kesadaran masyarakat yang tinggi melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara.
akan mendorong semakin banyak masyarakat Usaha untuk meningkatkan kepatuhan
memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak, wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpa-
melaporkan dan membayar pajaknya dengan benar jakannya, kualitas pelayanan pajak harus diting-
sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan katkan oleh aparat pajak. Oleh karena itu kualitas
bernegara. Apabila kesadaran masyarakat atas pelayanan perlu ditingkatkan untuk mem-berikan
perpajakan masih rendah maka akan menyebabkan kenyamanan dan pandangan yang baik dari wajib

18 |
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Maret 2019

pajak. Pelayanan petugas pajak yang kooperatif, daraan Bermotor adalah orang pribadi atau Ba-dan
jujur, menegakkan aturan perpajakan, tidak mem- yang memiliki Kendaraan Bermotor. Dalam hal
persulit, dan tidak mengecewakan wajib pajak Wajib Pajak Badan, kewajiban perpajakannya
diharapkan mampu mengatasi masalah kepatuhan diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut
wajib pajak. Keramahan petugas pajak dan kemu- (Perda Jateng No 2 Th 2011).
dahan dalam sistem informasi perpajakan termasuk Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditentukan
dalam pelayanan perpajakan tersebut. berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu
Pemerintah dapat terus meningkatkan Kendaraan Bermotor. Harga Pasaran Umum
kualitas pelayanan yang diberikan kepada wajib dimaksud adalah harga rata-rata yang diperoleh dari
pajak dengan membuat sebuah sistem. Hal ini berbagai sumber data yang akurat. Nilai Jual
diharapkan dapat memudahkan wajib pajak dalam Kendaraan Bermotor ditetapkan berdasarkan Harga
membayar dan melaporkan kewajiban pajaknya. Pasaran Umum pada minggu pertama bulan
Kemudahan dari sistem perpajakan dapat berjalan Desember Tahun Pajak sebelumnya. Dalam hal
dengan baik dan dimengerti masyarakat, sosialisasi Harga Pasaran Umum suatu Kendaraan Bermotor
dengan menggunakan berbagai media mengenai tidak diketahui, Nilai Jual Kendaraan Bermotor
perpajakan. Manfaat dari sosialisasi tersebut, ma- dapat ditentukan berdasarkan sebagian atau
syarakat akan lebih memahami masalah – masa-lah seluruh faktor - faktor : a) Harga Kendaraan
tentang perpajakan, kemudahan yang bisa didapat, Bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan
dan memahami peraturan perpajakan yang sering tenaga yang sama ; b) Penggunaan Kendaraan
berubah–ubah, dengan pemahaman yang baik diha- Bermotor untuk umum atau pribadi ; c) Harga
rapkan akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Kendaraan Bermotor dengan merek Kendaraan
Kebijakan dan Strategi Pemerintah Provinsi Jawa Bermotor yang sama ; d) Harga Kendaraan
Tengah untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Bermotor dengan tahun pembuatan Kendaraan
Kendaraan Bermotor (PKB) Bermotor yang sama ; e) Harga Kendaraan
Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Bermotor dengan pembuat Kendaraan Bermotor ;
Tengah dapat dilihat dari Peraturan Daerah f) Harga KendaraanBermotor dengan Kendaraan
(PERDA) Provinsi Jawa Tengah No 2 Tahun 2011 Bermotor sejenis ; g) Harga Kendaraan Bermotor
Tentang Pajak Daerah yang mencakup pengaturan berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor
jenis pajak dan administrasi pajak daerah yaitu : Barang (PIB).
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bobot sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah huruf b dihitung berdasarkan faktor – faktor : a)
kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah
Bermotor. Pengertian Kendaraan Bermotor adalah sumbu/as, roda, dan berat Kendaraan Bermotor ; b)
kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya jenis bahan bakar Kendaraan Bermotor yang
yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan dibedakan menurut solar, bensin, gas, listrik, tenaga
kendaraan bermotor yang dioperasikan di air surya, atau jenis bahan bakar lainnya ; c) jenis,
dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-ciri mesin
sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage). Kendaraan Bermotor yang dibedakan berdasarkan
Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi silinder. Khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2). untuk kendaraan yang dioperasikan di atas air,
Kereta api, kendaraan bermotor yang dasar pengenaan pajak merupakan hasil
semata-mata digunakan untuk keperluan perta- penjumlahan nilai jual mesin dengan nilai jual
hanan dan keamanan negara, kendaraan bermotor body/rangka kendaraan air.
yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi, badan
perwakilan negara asing dengan asas timbal balik ditetapkan sebesar 1,5 % (satu koma lima persen)
dan lembaga - lembaga internasional yang mempe- untuk kepemilikan kendaraan pertama. Tarif Pajak
roleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah, Kendaraan Bermotor pribadi dihitung se-cara
kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai progresif dan ditetapkan sebagai berikut : a) untuk
Pabrikan atau import yang semata-mata untuk di- kepemilikan kendaraan bermotor pertama sebesar
pamerkan dan dijual, kendaraan bermotor yang 1,5 % ; b) untuk kepemilikan kendaraan bermotor
dikuasai Negara sebagai barang bukti, yang disegel kedua sebesar 2 % c) untuk kepemilikan kendaraan
atau disita, serta kendaraan ber-motor yang bermotor ketiga sebesar 2,5 % ; d) untuk
dioperasikan di air (Perda Jateng No 2 Th 2011). kepemilikan kendaraan bermotor keempat sebesar
Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah 3 % ; e) untuk kepemilikan kendaraan bermotor
orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau kelima sebesar 3,5 %.
menguasai Kendaraan Bermotor. Wajib Pajak Ken-

| 19
Kurniawan dan Azmi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Serta
Implementasi Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017

berikut ; a) Kendaraan Bermotor umum Berdasarkan perlaporan sebagaimana


sebesar 1 % ; b) Kendaraan Bermotor lembaga sosial dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3),
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor umum, lembaga Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk menetapkan
sosial keagamaan, Pemerintah Pusat/TNI-/POLRI, besarnya Pajak Kendaraan Bermotor, dengan
dan Pemerintah Daerah ditetapkan sebagai menerbitkan
Keagamaan, Pemerintah Pusat/TNI/POLRI, Peme- SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan.
rintah Daerah sebesar 0,5 %. Tarif Pajak Kendaraan Bentuk, isi, kualitas dan ukuran SKPD atau dokumen
Bermotor alat-alat berat dan alat – alat besar lain yang dipersamakan, diatur dengan Peraturan
sebesar 0,2 % (nol koma satu persen) dan paling Gubernur. Pelanggaran batas waktu pendaftaran
tinggi sebesar 0,2%. Tarif Pajak Kendaraan di air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12 dan
sebesar 1,5%. Pendaf-taran, Pelaporan dan Wilayah Pasal 15 dikenakan sanksi administrasi berupa den-
Pungutan Pajak da sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pajak
Setiap Wajib Pajak yang memiliki dan/atau yang terutang. Perubahan fungsi atas kendaraan
menguasai kendaraaan wajib mendaftarkan / regis- yang mengakibatkan terjadinya penuru-nan pokok
trasi kendaraannya pada instans iyang ditunjuk di pajak dalam satu masa pajak dapat dikompen-
Daerah. Batas waktu untuk mendaftarkan kenda- sasikan ke masa pajak berikutnya. Tata cara
raan dimaksud ditentukan sebagai berikut : a) Bagi perhitungan kompensasi akan diatur lebih lanjut
kendaraan baru atau yang belum pernah terdaftar, dengan Peraturan Gubernur.
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak saat
kepemilikan dan/atau penguasaan ; b) Bagi ken- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
daraan pindahan yang telah terdaftar di Daerah lain, Pajak yang dipungut atas penyerahan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diter- kendaraan bermotor dinamakan BBNKB. Objek
bitkannya Dokumen Administrasi pemindahan tem- BBNKB adalah penyerahan kepemilikan Kendaraan
pat pengoperasian kendaraan. Kendaraan yang te- Bermotor. Termasuk dalam pengertian Kendaraan
lah terdaftar di Daerah wajib untuk didaftarkan Bermotor adalah kendaraan bermotor beroda
ulang paling lambat pada saat berakhirnya masa beserta gandengannya, yang dioperasikan disemua
pajak. jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang
Setiap Objek Pajak yang didaftarkan atau dioperasikan diair dengan ukuran isi kotor GT 5
telah terdaftar, wajib dilaporkan oleh Wajib Pajak (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT7 (tujuh
atau kuasanya pada saat pendaftaran atau Gross Tonnage). Subjek Pajak BBNKB meliputi
setiap kali masa pajak berakhir. Pelaporan tersebut orang pribadi atau badan yang dapat menerima
harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta penyerahan kendaraan bermotor. Wajib Pajak
ditandatangani oleh Wajib Pajak atau orang yang BBNKB meliputi orang pribadi atau badan yang
diberi kuasa, termasuk apabila terjadi perubahan dapat menerima penyerahan kendaraan
atas Kendaraan Bermotor dalam masa pajak, baik bermotor.
perubahan bentuk, fungsi maupun penggantian
mesin. Tata cara pelaporan objek pajak diatur Dasar Pengenaan, Tarif dan Perhitungan BBNKB
lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur. Wilayah Dasar pengenaan BBNKB adalah Nilai Jual
pemungutan pajak adalah di Wilayah Daerah. Kendaraan Bermotor. Tarif BBNKB ditetapkan
Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak sebagai berikut : 1) penyerahan pertama untuk
Masa pajak ditetapkan sebagai berikut : a) kendaraan bermotor roda dua atau lebih sebesar
Kendaraan yang baru pertama kali terdaftar masa 10% (sepuluh persen) ; 2) penyerahan kedua dan
pajak adalah 12 (dua belas) bulan berturut - turut seterusnya sebesar 1% (satu persen). Tarif BBNKB
dari saat pendaftaran. b) Kendaraan daftar ulang untuk kendaraan bermotor alat berat dan alat-alat
masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut besar yang tidak menggunakan) jalan umum, tarif
sesuai dengan masa pajak tahun sebelumnya ; c) pajak ditetapkan sebagai berikut : a) penyerahan
Kendaraan lelang/dump milik Pemerintah, pertama sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima
TNI/POLRI masa Pajak 12 (dua belas) bulan sejak persen); b) penyerahan kedua dan seterusnya
pendaftaran dengan kewajiban pajak yang timbul sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh puluh lima
atau seharusnya terutang sejak saat objek dikuasai persen). Tarif BBNKB yang dioperasikan di air
dan/atau dimiliki berdasarkan tanggal penetapan ditetapkan sebagai berikut: a) untuk penyerahan
keputusan lelang/dump ; d) Kendaraan yang pertama sebesar 7,5 % (tujuh koma lima persen); b)
melanggar ketentuan batas waktu pendaftaran untuk penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1 %
dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan. (satu persen). Besaran pokok Pajak BBNKB yang
Penetapan PKB terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dengan

20 |
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Maret 2019

dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam Pasal 6 ayat (10). diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.
Pendaftaran, Pelaporan dan Wilayah Pemungutan Pelanggaran batas waktu sebagaimana dimaksud
Pajak dalam Pasal 33 ayat (1) huruf a dan huruf b
Orang pribadi atau ahli warisnya atau badan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda
Pemerintah/TNI/Polri dan Pemerintah Daerah yang sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pokok
menerima penyerahan atau yang dapat dianggap pajak BBNKB. Tetapi hal ini dengan Kebijakan
menerima penyerahan kendaraan wajib melaporkan Penghapusan Denda Pajak Berda-sarkan Peraturan
secara tertulis kepada instansi yang ditunjuk Gubenur Nomor 44 Tahun 2017 tentang
selambat – lambatnya : a) 14 (empat belas) hari Penghapusan Denda Pajak dan Balik Nama
sejak penyerahan terhadap kendaraan baru ; b) 30 Kendaraan Bermotor di Dinas Pendapatan Daerah
(tiga puluh) hari sejak penyerahan terhadap Provinsi Jawa Tengah sehingga, denda Pajak dan
Kendaraan yang terdaftar di Daerah atau sejak Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak perlu lagi.
diterbitkannya dokumen administrasi pemin-dahan Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam
tempat pengoperasian kendaraan terhadap Memotivasi Wajib Pajak untuk Membayar Pajak
kendaraan pindahan yag terdaftar di Daerah lain Kendaraan Bermotor (PKB)
atau bagi kendaraan yang dianggap sebagai Membayar pajak merupakan kewajiban
penyerahan. Setiap kendaraan yang mengalami setiap warga negara. Warga negara yang taat,
perubahan serta penggantian body, spesifikasi sudah seharusnya memiliki kesadaran untuk
teknik dan/atau penggantian mesin wajib mela- membayar pajak. Sadar pajak tidak hanya diartikan
porkan secara tertulis kepada Gubernur atau taat membayar pajak, namun diharapkan bisa
pejabat yang ditunjuk, dalam waktu selambat - paham dan mengerti hal – hal yang terkait dengan
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak dikeluarkannya pajak. Masyarakat harus sadar berapa pajak yang
dokumen administrasi dan perubahan. Pelaporan telah dipungut kemudian dialokasikan kembali
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk pembangunan. Saat ini pajak merupakan
harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta suatu hal yang wajib untuk dipahami dan
ditandatangani oleh wajib pajak atau orang yang dimengerti, karena pajak sudah menjadi bagian
diberi kuasa olehnya. Tata cara pelaporan diatur penting dalam perekonomian. Pemerintah menya-
lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur. dari bahwa pemerintah harus melakukan sosialiasi
Pemasukan Kendaraan dari luar daerah pentingnya pajak bagi pembangunan negara.
harus dilengkapi bukti pelunasan PKB dan BBNKB Salah satu sumber perolehan Anggaran
dari daerah asalnya berupa Surat Keterangan fiskal Pendapatan Belanja Negara (APBN) di Indonesia
antar daerah. Orang pribadi, Badan, Pemerintah / adalah pajak. Pembayaran pajak sangat penting
TNI / Polri, Pemerintah Daerah yang menyerahkan bagi negara untuk pelaksanaan dan peningkatan
Kendaraan wajib melaporkan kepada instansi yang pembangunan nasional, serta untuk kesejahteraan
ditunjuk di Daerah atas terjadinya penyerahan hak rakyat. Peran pajak sangat besar dalam suatu
milik selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak negara, termasuk di negara Indonesia sebagai
saat penyerahan kendaraan. Laporan penyerahan negara berkembang yang menggunakan pajak
kendaraan bermotor sekurang-kurangnya memuat : sebagai salah satu pendapatan utama untuk membi-
a) nama dan alamat lengkap orang pribadi, badan, ayai segala macam kebutuhan.Tidak dapat diba-
Pemerintah/TNI/Polri, Pemerintah Daerah yang yangkan bagaimana kondisi keuangan negara tanpa
menyerahkan dan menerima penyerahan ; b) kontribusi dari pajak sebagai sumber utama
tanggal, bulan dan tahun penyerahan ; c) nomor penghasilan bagi keuangan negara. Pembangunan
polisi kendaraan bermotor ; d) lampiran fotokopi tidak dapat dijalankan apabila sumber penda-
surat tanda nomor kendaraan bermotor ; e) khusus naannya tidak tersedia. Kesulitan pendanaan pem-
untuk kendaraan di air ditambahkan pas dan nomor bangunan akan mengakibatkan upaya mening-
pas kapal. Wilayah pemungutan Pajak adalah di katkan kesejahteraan rakyat sulit diwujud-kan.
Wilayah Daerah. Pajak menjadi hal yang sangat penting,
BBNKB saat terutang dan Penetapan BBNKB namun masyarakat masih kurang menyadari
Saat pajak terutang adalah sejak diterbit- sehingga tingkat kepatuhan terhadap pajak masih
kannya SKPD atau dokumen lain yang dipersa- tergolong sangat rendah. Rendahnya tingkat
makan. Penetapan BBNKB berdasarkan pelaporan kepatuhan wajib pajak ini juga terjadi di wilayah
sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) Provinsi Jawa Tengah. Permasalahan ini selalu
Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk menetapkan muncul dari tahun ke tahun berikutnya. Meski telah
besarnya Pajak BBNKB, dengan menerbitkan SKPD melakukan pembenahan untuk menaikkan tingkat
atau dokumen lain yang dipersamakan. Bentuk isi, kepatuhan wajib pajak, namun masih terdapat
kualitas dan ukuran SKPD atau dokumen lain yang beberapa kendala. Kendala yang masih dihadapi

| 21
Kurniawan dan Azmi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Serta
Implementasi Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017

yaitu, kondisi ekonomi dan besaran penghasilan dari raan bermotornya. Semakin banyak jumlah wajib
wajib pajak, tingkat pendidikan wajib pajak, perma- pajak kendaraan bermotor, seharusnya diiringi
salahan korupsi pajak, pelayanan yang kurang dengan peningkatan kepatuhan waijb pajak kenda-
memuaskan, mekanisme pembayaran yang berbelit, raan bermotor; 2) Kepatuhan pajak (tax compli-
pungli di kantor samsat, dan motivasi wajib pajak ance) adalah wajib pajak mempunyai kesediaan
untuk membayar pajak. untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan
Upaya – upaya yang telah dilakukan untuk aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya
meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak dalam pemeriksaan, investigasi sek-sama, peringatan
membayar PKB berdasarkan hasil kajian identifikasi ataupun ancaman, dalam penera-pan sanksi baik
faktor keterlambatan pembayaran PKB yang hukum maupun administrasi. Diharapkan kebijakan
dilakukan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah penghapusan denda pajak yang berdasarkan Pera-
(BPPD) Provinsi Jawa Tengah antara lain : a) turan Gubenur Nomor 44 Tahun 2017 tentang Peng-
Melakukan sosialisasi di berbagai media yaitu, me- hapusan Denda Pajak dan Balik Nama Kendaraan
dia elektronik melalui televisi, media cetak, iklan di Bermotor di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
media massa, pemasangan spanduk dan baliho di Jawa Tengah. dan pembebasan BBNKB dapat men-
titik titik strategis, dan media sosial; b) Melakukan dorong masyarakat untuk wajib Pajak Kendaraan
sosialisasi kegiatan sadar pajak, sosialisasi dapat Bermotor segera melunasi pajaknya; 3) Faktor yang
dilakukan saat kegiatan keagamaan ataupun Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Kenda-
kegiatan hiburan dan seni; c) Menambah titik titik raan Bermotor Dalam Kaitannya Dengan Kebijakan
pembayaran PKB supaya dapat di akses oleh Penghapusan Denda Pajak Berdasarkan Peraturan
masyarakat yang berada di wilayah pedesaan Gubenur Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pengha-
seperti kelurahan maupun kecamatan; d) Mela- pusan Denda Pajak dan Balik Nama Kendaraan
kukan kerjasama dengan institusi keuangan untuk Bermotor di Badan Pengelola Pendapatan (BPPD)
mempermudah proses pembayaran seperti mini- Provinsi Jawa Tengah adalah Faktor Kesadaran
market, kantor pos, mesin ATM, maupun aplikasi masyarakat, Faktor meningkatkan kewajiban moral
berbasis android (SAKPOLE) sehingga pembayaran wajib pajak, dan Faktor pengetahuan tentang pajak.
PKB tidak harus dilakukan di kantor SAMSAT; e) Upaya Apa Yang Seharusnya Dilakukan
Melakukan pembenahan terhadap petugas pelayan Oleh Badan Pengelola Pendapatan (BPPD) Provinsi
pajak, sehingga masyarakat dapat dilayani dengan Jawa Tengah dalam Memotivasi Masyarakat Untuk
cepat dan ramah; f) Menerapkan zona bebas pungli Membayar Pajak dan meningkatkan Tingkat Kepatu-
di Kantor – Kantor SAMSAT; g) Memberikan stimu- han dalam membayar Pajak. Motivasi pada akhirnya
lus kepada masyarakat seperti memberikan prog- berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak da-
ram bebas denda, bebas balik nama kendaraan lam memenuhi kewajiban perpajakannya. Motivasi
bermotor dan memberikan hadiah undian kepada dari wajib pajak adalah kesadaran pajak dari wajib
para wajib pajak yang patuh dalam membayar PKB; pajak, tingkat kesadaran akan membayar pajak
h) Melakukan update data PKB secara berkala; i) didasarkan oleh tingkat kepatuhan wajib pajak yang
Melakukan penghapusan terhadap kendaraan yang berpijak pada tingginya kesadaran hukum dalam
sudah rusak atau mangkrak, sehingga tidak membe- membayar pajak. Terdapat pengaruh yang signify-
bani target PKB. kan antara motivasi dengan kepatuhan wajib pajak.
Motivasi membayar pajak adalah kekuatan poten-
SIMPULAN sial yang ada dalam diri wajib pajak yang melatar-
belakangi seorang wajib pajak untuk mem-bayar
Berdasarkan uraian dalam pembahasan dan pajak. Berdasarkan kajian yang dilakukan untuk
análisis hasil penelitian, maka dapat ditarik identifikasi faktor keterlambatan pemba-yaran PKB
kesimpulan sebagai berikut : 1) Kepatuhan Wajib yang dilakukan oleh Badan Pengelola Pendapatan
Pajak Kendaraan Bermotor Dalam Kaitannya Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah diperoleh
Dengan Kebijakan Penghapusan Denda Pajak Berda- beberapa rekomendasi seperti mening-katkan
sarkan Peraturan Gubenur Nomor 44 Tahun 2017 sosialiasi, mempermudah pembayaran PKB, meng-
tentang Penghapusan Denda Pajak dan Balik Nama hilangkan pungli, update data PKB,dan pelaya-nan
Kendaraan Bermotor di Badan Pengelola Pendapa- yang cepat dan ramah.
tan (BPPD) Provinsi Jawa Tengah. Kepatu-han pajak Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu
(tax compliance) sebagai indikator peran masyara- hanya terbatas pada pencarian faktor – faktor yang
kat dalam memenuhi kewajiban perpajakan masih mempengaruhi Kepatuhan Wajib pajak dan Upaya
sangat rendah Hal ini dapat dilihat masih rendahnya yang dilakukan untuk Memotivasi Wajib Pajak,
peran wajib pajak dalam membayar pajak kenda- sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk

22 |
Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 1 Maret 2019

meningkatkan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Permodalan. Jati: Jurnal Akuntansi Terapan
Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan kajian Indonesia, 1(2), 82-90.
untuk memahami permasalahan terkait dengan pe- Irawan Soejito, 1981. Hubungan Pemerintah Pusat dan
rencanaan target penerimaan pajak kendaraan ber- Pemerintah Daerah, Jakarta : Bina Aksara.
motor dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu Jenkins, W.I.1978. Public Analysis, Oxford: Martin
dengan menambah beberapa variabel seperti Robertson.
kemampuan bayar yang dilihat dari Faktor Pendapa- J. Kaloh, 2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah,
tan Wajib Pajak, Reward and Punishment sebagai Suatu Solusi Dalam Menjawab
stimulus Wajib Pajak untuk membayar PKB, serta Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global, Jakarta :
variabel tentang Sosialisasi yang perlu dilakukan Rineka Cipta.
secara masif oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah J.S. Badudu, 1994. Sutan Mohammad Zen, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Jakarta ; Pustaka
DAFTAR PUSTAKA Sinar Harapan.
Krishna D. 2003. Darumurti, Umbu Rauta, Otonomi
Abdurrahman, 1987. Beberapa Pemikiran tentang Daerah, Perkembangan Pemikiran, Pengaturan
Otonomi Daerah, Jakarta: Media Sarana Press. dan Pelaksanaan, Bandung : Citra Aditya
Achmad Tjahyono & Muh. Taufik Husein, 2002. Bakti.
Perpajakan di Indonesia; Yogyakarta : YKPM. Laswell, Harold D., Abraham Kaplan, 1970. Power and
Amir Santoso,1992. Analisa Kebijakan Publik : Suatu Society, New Haven: Yale University Press.
Pengantar, Jurnal Ilmu Politik No. 3, Jakarta : Miyasto, 1991. Pajak Penjualan dan Pajak Pertambahan
Gramedia. Nilai. Studi Mengenai Dampak terhadap
Amrah Muslimin, 1982. Aspek-aspek Hukum Otonomi Harga, Penerimaan dan Struktur. Yogyakarta:
Daerah, Bandung : Alumni. Universitas Gadjah Mada.
Anderson, James E. 1979. Public Policy Making, New Muqodim, 1999. Perpajakan Buku Satu, Yogyakarta :
York: Holt, Rinehart and Winston. UII Press.
Arifin P Soeria Atmaja, 2009. Keuangan Publik dalam Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri
Perspektif Hukum, Teori, Kritik, dan Praktik, Dalam Negeri Nomor 213/PMK.07/2010,
Jakarta : Rajawali Pers. Nomor 58 TAHUN 2010 Tentang Tahapan
Bagir Manan, 1990. Hubungan Antara Pusat dan Persiapan.
Daerah Berdasarkan Azas Perda No 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
Desentralisasi Menurut UUD 1945. Bandung : Provinsi Jawa Tengah.
Universitas Padjadjaran. Peraturan Gubernur No 21 Tahun 2017.
Connolly, Sara and Alistair Munro, 1999. Economics of R. Kaho, 1995. Prospek Otonomi Daerah di Negara
The Public Sector, New York : Prentice Hall. Republik Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo
Davey, K.J. 1988. Pembiayaan Pemerintah Persada.
Daerah:Praktek-praktek Iinternasional dan Rochmat Soemitro, 2004. Asas dan Dasar Perpajakan
Relevansinya Bagi DUnia Ketiga, 2. Bandung : PT Refika Aditama.
diterjemahkan oleh Amanullah, Jakarta : UI Ronny Hanitijo Soemitro, 1994. Metodologi Penelitian
Press. Hukum dan Jurimetri, Cetakan Kelima,
Dye., Thomas R. 1978. Understanding public policy, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs. Easton, Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2001. Penelitian
David. 1953. The Political System, New York : Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat,
Knopf. Jakarta : Rajawali Pers.
Erly Suandi, 2000. Hukum Pajak, Jakarta : Salemba R. Santoso Brotodihardjo, 2003. Pengantar Ilmu
Empat. Hukum Pajak, Cet Pertama Edisi Keempat,
Eti Rochaety, dkk. Sistem Informasi Manajemen Bandung: PT. Refika Aditama.
Pendidikan, Bumi Akara, Jakarta, 2010. Sally M. Jones, 2002. Principles of Taxation, New
Friedrick, Carl J. Friedrick, 1963. Man and His York:Mc Graw Hill.
Government, New York: Mc Graw Hill. George Sommerfeld et al. 1994. Concepts of Taxation, San
C. Edwards III, Ira Sharkansky, 1978. The Diego: The Dryden Press.
Policy Predicament, San Fransisco: W.H. Sujamto, 1979/1980. Latar Belakang Otonomi Daerah
Freeman and Company,. Yang Nyata Dan Bertanggungjawab
Gunawan, B., & Hapsari, G. Y. (2018). Analisis Dititikberatkan Pada Daerah Tingkat II. Pusat
Penilaian Aset Tetap PT. Garuda Indonesia Penelitian dan Pengembangan Pemerintah
(Persero) Tbk dalam Meminimalkan Beban Daerah. Badan Penelitian dan Pengembangan,
Pajak Penghasilan dan Upaya Mengontrol Jakarta : Departemen dalam Negeri.

| 23
Kurniawan dan Azmi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Serta
Implementasi Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2017

Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang


Perubahan Terhadap Undang-Undang.
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.
Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak dan Retribusi Daerah.

24 |

Anda mungkin juga menyukai