Anda di halaman 1dari 5

LIFE MAP

1. Namaku Meilyana Maria Isabela Kwary, nama ini pemberian ayahku.


2. Aku dilahirkan di ujung pandang, itu nama kota Makassar dahulu, provinsi sulawesi
selatan.
3. Nama ibuku ialah Sisilia Halim dan Ayahku bernama Antonius Kwary
4. Aku memiliki 2 adik sekarang, namanya Yunisya Maria Kristiana Kwary (16 th) dan
Julio Michael Putra Kwary (6 th).
5. Umurku dengan Yunisya memang tidak beda jauh hanya 2 tahun, tetapi umurku terpaut
jauh dengan adikku yang kedua Julio sekitar 12 thn
6. Aku kurang mengingat jelas saat aku berumur 1-5 tahun, tapi yang aku ingat adalah
kenangan saat aku berlibur ke candi borobudur bersama keluarga, hal-hal itu dapat aku
ingat kembali berkat berbagai foto masa kecilku terdahulu.
7. Oh ya, aku juga mengingat saat aku TK nol besar aku juga pernah menjuarai lomba
mewarnai yang di sponsori oleh kiddi, merk vitamin anak-anak kalau tak salah.
8. Saat aku berumur 6 tahun, aku mulai masuk SD, kelas 1SD. Awalnya menyenangkan
sampai aku tahu bahwa guruku sentiment dengan aku. Nilaiku dibuat jelek olehnya, aku
lupa sebab dia sentiment terhadapku.
9. Setelah aku naik ke kelas 2 SD (7 thn), wali kelasku adalah seorang yang sangat baik,
beliau sangat perhatian pada anak didiknya, setiap kami pulang sekolah pasti menyanyi
dan berdoa terlebih dahulu, jujur aku lupa namanya, tapi wajah beliau masih tetap aku
ingat.
10. Ulangan-ulanganku pun nilainya bagus-bagus, walau ranking tak seberapa tapi tetap saja
membuatku senang dan bangga terhadap diriku.
11. Bisa dibilang kelas 3 SD (8 thn) merupakan puncak dari hasil belajarku yang paling
memuaskan. Selama 2x menerima rapot sekolah, selama itu juga aku selalu mendapat
ranking 1 berturut-turut, senang sekali rasanya menjadi anak yang berprestasi. Prestasi
aku ini sangat berpengaruh terhadap keluargaku.
12. Saat aku naik kelas 4 SD (9 thn), keluarga kami harus pindah ke Jakarta karena ayahku
mendapat kerjaan disana, sedih sih meninggalkan teman-teman di ujung pandang, dan
harus memulai beradaptasi dengan tempat baru, teman baru, dan suasana baru nanti.
13. Aku bersekolah di SD STIAS BHK, memang muridnya masih sedikit soalnya sekolah itu
masih baru dan awal berdirinya masih di sebuah rumah di Taman Harapan Baru, bekasi
barat
14. Kelas 4 dan 5 SD (10 thn) temanku hanya itu-itu saja, yaitu yulisa,aldin,adrian,dan
ferdinan. Maklum sekolah baru jadi sekelas cma berlima saja. Prestasiku biasa-biasa saja,
namun aku cukup memiliki teman-teman yang baik
15. Saat aku kelas 6 SD (11 thn) aku kembali lagi ke Ujung Pandang untuk menemani
ayahku yang sedang bekerja, sedangkan ibu dan adik perempuankutetap tinggal dijakarta
16. Itu adalah saat yang membahagiakan buatku karena bertemu teman-temanku kembali
walaupun kami beda kelas
17. Saat itu aku sempat jadi pengapit sepupu aku yang beda umur 12 tahun denganku, aku
memanggilnya cece Winda, sangat menyengkan ketika aku dipercayakan jadi
pengapitnya. Dia saudara kesayanganku.
18. Saak aku kelas 1 SMP (12 thn) adalah masa-masa paling buruk dalam hidupku, teman
sekelasku adalah orang yang kasar, dia suka berbuat kasar pada orang laen. Dia
mengatakan kalau dia jagoan, entahlah, aku menganggap mungkin dia kurang kasih
sayang dengan orang tuanya sehingga dia bersikap seperti itu.
19. Tapi masa itu juga aku mendapatkan seorang adik kecilku julio, jadi paling tidak hari-
hariku yang buruk dapat terobati jikalau aku pulang dari sekolah oleh kelucuan adik
kecilku.
20. Aku pernah mendapat jatahdarinya. Dia memiliki perasaan padaku, sehingga posesif
padaku sehingga dia melarang aku dekat dengan teman cowok laen dan anak cowo tidak
boleh dekat dengan aku. Kesal sekali aku, tapi kalau aku tidak menurutinya, dia akan
mengasri sahabat baikku. Jatah yang aku maksud ialah tindakan kasar darinya, ia berkata
hal yang kurang enak di dengar kepadaku. Sakit hati aku mendengarnya, tapi ya
sudahlah, aku harus melaluinya.
21. Selama 3 tahun ( 12-14 thn) aku merasakan keterpurukkan karena mendapat perlakuan
seperti itu darinya, tapi untungnya keterpurukkanku itu tidak menganggu prestasiku, aku
tetap mendapat ranking 2. Paling tidak aada suatu hal yang membuatku senang.
22. Saat akan mencapai jenjang SMA adalah saat yang paling membahagiakan bagiku karena
selesai UAN ak bebas darinya. Hasil UANku juga tidak mengecewakan, yang pasti aku
mendapat rata-rata UAN lebih tinggi dari teman-teman aku yang lain.
23. Masuk kelas 1 SMA (15 thn) adalah lembaran baru bagiku dan aku banyak berharap akan
mendapat teman-teman terbaikku di SMA Santo yoseph ini.
24. Angkatanku dibagi menjadi 3 kelas ; X.1,X.2,X.3, aku berada di kelas X.1. saat pertama
kali aku menginjakkan kaki di kelas itu, tak bisa tergambar perasaanku yang pati aku
senang, dan aku optimis akan mendapat teman yang banyak dan baik
25. Setelah beberapa waktu aku bersekolah aku mulai memiliki teman-teman yang akrab
denganku, dan kamipun membuat genk atau dapat disebut kelompok. Kelompok kami
bernama B4 (Bukan Babi Bulat Biasa) nama yang lucu, ya karena kami adalah orang-
orang yang humoris. Kami disni adalah Aku, Johanna, Novy,Brenda,Stephanie, dan
stefani.
26. Persahabatan kami ini bertahan hingga sekarang.
27. Aku juga telah menetapkan cita-cita aku untuk menjadi seorang dokter.
28. Untuk prestasi, walaupun untuk semester 1 aku hanya menempati 3 besar, tapi bagiku
sudah cukup selama aku bisa naik kelas.
29. Saat aku naik ke kelas 2 SMA (16 thn), ternyata aku tidak seberuntung waktu aku di
kelas 1 SMA. Dikelasku yang baru ini memang orang-orangnya baik hanya untuk bergaul
bersama mereka, itu sulit bagiku karena aku butuh waktu untuk diriku sndri.
30. Tapi untung saja bukan aku saja yang masuk kelas IPA tapi johana dan stefani teman
baikku ada, yah paling tidak aku memiliki teman.
31. Aku juga bertemu dengan calon pasanganku namanya Rendy Singgih
32. Paling tidak hari-hariku menyenangkan dengan adanya calon pasangan serta temen
baikku
33. Untuk prestasiku, sudah mulai menurun karena susah untuk beradaptasi dengan yang
lain, tapi nilaiku yang paling sedikit 7.
34. Setelah ujian kenaikkan kelas, aku mendapat liburan sekitar hampir 3 minggu, di situlah
aku dan Rendy menjadi pasangan. Senang sekali rasanya, aku jadi makin bersemangat
untuk mencapai cita-citaku menjadi seorang dokter, apalagi cita-cita kami sama. Aku
beruntung mendapatkan pasangan seperti dia.
35. Aku naik ke kelas 3 SMA (17 thn) prestasiku sudah mulai meningkat, ulanganku banyak
yang bagus, walaupun tidak ranking, aku tidak pernah bermasalah dengan sikap.
36. Karena sebentar lagi aku akan menghadapi UAN, maka setahun itu aku mencoba untuk
lebih fokus, pasangan dan teman baikku, banyak sekali membantuku.
37. Saat menjelang UAN adalah saat yang menegangkan, dan sampai pada hari h pun masih
penuh dengan rasa gugup. Hal ini membawa dampak buruk bagiku, aku tidak konsen
untuk UN. Tapi aku tetap berusaha. Yah, nilaiku memang tidak membanggakan untuk
matematika dan fisika, hal ini membuatku sedih sekali.
38. Tapi untung saja aku bisa lulus UAN, puji Tuhan, lulus saja sudah bisa membuatku
senang.
39. Setelah itu aku mulai melanjutkan, yaitu langkah awal untuk memenuhi cita-citaku.
40. Awalnya tak berjalan mulus, semulus pikiranku. Aku di tidak diterima di 2 universitas
yang menjadi pilhanku dan pilihan orangtuaku, aku gagal sebanyak 5x. Dalam kegagalan
itu, aku sama sekali tak menyerah, walaupun orangtuaku sudah menyerah, mereka malu
aku gagal, mereka malu kepada keluarga yang lain. Tapi itu tidak membuatku menyerah
begitu saja.
41. Dan pada akhirnya, aku di terima di UKRIDA, aku sangat senang dan sangat bersyukur
karena ada universitas yang bisa menerimaku, berkat Tuhanlah semua ini bisa terjadi
padaku.
42. Begitupula dengan pasanganku, ia juga di terima di universitas kedokteran swasta lain.
Betapa bahagianya aku, sahabat baikku juga, johanna dan stefani, masuk ke jurusan dan
universitas yang mereka memang inginkan.
43. Akhirnya sampailah aku sekarang menjadi seorang mahasiswa (18 thn), yang akan terus
berjuang untuk menggapai cita-citaku.
















Nama : Meilyana Maria Isabela Kwary
NIM : 102012468
Kelompok : F3

Anda mungkin juga menyukai