Anda di halaman 1dari 4

Tugas Bahasa Indonesia

Membuat Novel Sejarah Berdasarkan Peristiwa Sejarah Pribadi

Nama : Jesica Febiola Simanungkalit

Kelas : xii mipa 8

PERISTIWA SEJARAH PENGEMBANGAN SEJARAH


Bertengkar dengan teman saat kelas 6sd Sebelum memasuki kelas 6sd, saya mempunyai
teman dekat. Tetapi ketika dia mendapatkan
teman baru di kelas 6sd, perlahan-lahan dia
mulai melupakanku. Saat itu aku tidak tahan
dengan sikapnya lagi. Kami bertengkar selama
1 tahun.

Pandemi corona membuat sebagian Sebelum corona menyerang indonesia,


pertemanan renggang tepatnya medan, sekolah offline
menyenangkan dibanding online. Salah satu
yang berpengaruh terhadap saya yaitu
pertemanan renggang atau lost contact.

PERJALANANKU

Aku Jesica Febiola Simanungkalit, keluarga dan teman-temanku biasanya memangglku jesi, jf
atau jejes. Aku lahir di medan tepatnya di rumah sakit Elisabeth, pada tanggal 12 februari 2005.
Aku anak kedua dari 2 bersaudara. Sekarang umurku 16 tahun yang bisa dilihat aku bukan lagi
anak kecil, tetapi sudah dewasa. Masa kecilku cukup menyenangkan, aku dibesarkan layaknya
anak kecil pada umumnya.Ibu ku pernah mengatakan saat aku umur 6 tahun, aku sangat susah
makan nasi. Lalu Ibu ku mempunyai ide dengan cara memberiku saus cabai dicampur dengan
nasi, tak disangka aku memakannya dengan lahap.

Saat itu saat kakak ku mulai memasukki TK, aku mengatakan kepada Ibu ku aku sangat ingin
sekali masuk TK, aku ingin seperti kakak. Aku belum bisa memasukki TK karena umurku masih
belum cukup.Akhirnya aku memasukki TK di umur 5 tahun. Aku mempunyai banyak teman dan
aku menikmati masa TK ku kala itu. Setelah melewati masa TK, aku memasukki SD (sekolah

1
dasar). Pada saat sd aku meraih 10 besar berturut-turut hingga kelas 3 sd. Ketika aku kelas 5 sd,
aku mempunyai 3 teman yang sangat kusayang. Setiap istirahat aku dan 3 temanku selalu ke
kantin untuk membeli jajan.

Seiring berjalannya waktu, aku memasukki kelas 6 sd. Aku menemukan banyak teman baru.
Hingga suatu saat, aku merasa aku tidak dianggap dalam pertemanan itu. Saat istirahat, aku
ditinggal oleh mereka, aku ditinggalkan begitu saja. Tetapi aku tidak menyerah untuk
mendapatkan perhatian mereka lagi. Tak disangka, aku dimusuhi oleh kelima temanku. Aku
bingung harus bagaimana. Kami pun bermusuhan selama 1 tahun.Menjelang perpisahan kelas 6
sd aku memberanikan diri untuk berbicara kepada mereka. Mengajak ngomong layaknya tidak
terjadi apa – apa. Aku sangat senang, mereka meresponku dan mengajakku turun bersama. Tiba
saatnya aku menginjak masa SMP. Tanpa sengaja kami berlima ternyata 1 sekolah. Yaps, kami
semua berbeda kelas 1 sama lain. Walaupun kami berbeda kelas tapi kami tetap berhubungan
baik satu sama lain

.Masa smp adalah masa yang paling kukenang. Aku sangat menyukai masa-masa ku saat kelas 2
smp. Disana aku menemui banyak teman yang super lawak dan friendly. Kelas itu memenuhi
kenangan ku di smp ini. Setiap sabtu beberapa temanku membawa alat musik untuk kami
mainkan di pagi hari dan bernyanyi bersama – sama.Terkadang aku berpikir bagaimana ya kalau
suatu saat kami berpisah? Apa kami tetap contact an?. Karena “setiap pertemuan pasti ada
perpisahan.” Tiba saatnya kami akan memulai masa UN (ujian nasional). Masa-masa itu sangat
lah kukenang, kala itu kami UN seperti bekerja sama satu sama lain. Sebelum masuk kami
bermain-main, dan saling jail.

Tibalah saatnya memasuki masa SMA. Dimana aku sangat frustasi karna aku tidak lolos ke
sekolah yang kuinginkan. Aku bingung ingin memilih sekolah dimana. Akhirnya aku terpaksa
memilih sekolah sma negeri 5 medan. Sekolahku saat ini. Sejujurnya masa sma ku tidak sesuai
dengan yang aku bayangkan. Walaupun di satu sisi juga ada yang lumayan menyenangkan. Ini
adalah kali pertamaku masuk ke seklah negeri. Dari SD sampai SMP aku selalu disekolahkan
oleh orangtua ku di sekolah swasta.

Pertama kali aku mengikuti masa orientasi siswa (MOS). Dari hari pertama mos sampai hari
ketiga mos aku mengikutinya. Saatnya masuk sekolah hari pertama, aku duduk di kelas 10 mipa
8. Sekolah kali ini benar-benar beda dari sebelumnya, mulai dari pertemanan, proses kbm dan
suasana kelasnya. Di hari pertama, aku terpaksa mengajak salah satu teman yang sedang duduk
sendiri agar aku memiliki teman sebangku.Hari ke hari, aku mulai dekat dengan teman sebangku
dan teman sekitar bangku ku. Aku mulai terbiasa dan mulai keluar dari zona nyaman. Setiap hari
kami saling bercanda dan cerita satu sama lain. Aku satu sekolah dengan kawan SD ku di sma
yaitu imelda. Dia mengajakku ekstrakulikuler PMR. Setelah dipikir-pikir aku blum pernah
mencoba itu. Kami pun sama-sama mengikuti ekskul PMR ssekaligus menambah pengalaman.

2
Di sma, aktivitasku dipenuhi oleh belajar dan ekskul PMR. PMR menurutku sangat menambah
pengalamanku, baik dari kedisiplinan, saling bekerja sama, dan diajarkan untuk berusaha. Di pmr
aku menjadi punya banyak teman. 7 orang dari kelasku ternyata mengikuti ekskul pmr juga.
Suatu hari kami akan mengkuti lomba karnaval, kami harus mempersiapkan semuanya secara
matang. Kami menjual makanan di sekolah lalu ke lampu merah. Sejujurnya aku sangat malu
saat berjualan dan menawarkan kepada orang-orang. Akibat dari pmr ini aku selalu pulang sore
menjelang malam. Lupa mengerjakan pr dan jarang belajar.Tetapi aku sangat menikmati ekskul
ini walaupun banyak hal yang kurang nyaman. Hari itu pun tiba, kami semua bangun subuh-
subuh untuk prepare. Menuju tempat acara tersebut kami menaikki truk tentara. Momen ini
adalah yang paling tidak terlupakan. Kami jalan kaki sekitar 2km saat acara karnavalnya dimulai.
Tak disangka kami mendapatkan juara 1. Aku dan teman-temanku sangatlah senang. Usaha kami
tidak sia-sia.

Di kelas aku sangat suka sekali bercanda bersama teman-temanku. Saat masih kelas 1 sma aku
sering sekali tidur pada saat pelajaran. Teman sebangku ku angel selalu menegurku “tukang
tidur” Kami berdua sering sekali membuat keributan di kelas. Untungnya kami tidak pernah
dipindahkan oleh walikelas. Pertemananku di sma tidak seulus yang dibayangkan. Ada kalanya
kami saling bertengkar satu sama lain akibat keegoisan diri sendiri. Tetapi satu temanku, yang
aku liat dia sangat sensitif hanya karena ketika aku curhat ke satu teman tapi aku tidak
menceritakan kepadanya. Tetapi aku selalu membujuknya agar tidak marah ke pada aku dan
angel. Angel selalu berkata kepadaku agar jangan selalu membujuknya setiap dia merajuk.
Akupun mendengarkan nya dan mencoba untuk bersikap dewasa.

Aku sangat tidak suka bila aku atau orang lain sedang bertengkar dengan teman. Temannya
mengekspos sesuatu atau istilahnya menyindir. Saat 1 sma ini, aku sangat tidak enakkan kepada
orang tanpa terkecuali. Waktu aku disindir oleh temanku di ig nya, perasaanku campur aduk
tidak karuan. “aku salah ya? Kenapa bertengkar lagi sih?” Ini adalah momen yang paling tidak
kusuka. Bisa menyebabkan perpecahan dalam pertemanan. Aku sangat trauma dengan
pertengkaran dalam pertemanan.Tidak menyerah apapun situasinya, aku membicarakan dengan
baik kepadanya. Aku dan dia pun baikkan. Menjelang semester 2, diberitakan oleh televisi
indonesia bahwa covid 19 sudah melanda indonesia. Aku sempat berpikir medan pasti tidak akan
terkna virus ini. Saat itu masa-masa kakak kelas akan mengikuti UN. Kelas 1 dan 2 diliburkan
selama seminggu karena akan diadakan UN kelas 3 sma.

Aku sangat senang ketika diliburkn, dan pasti tidak hanya aku saja, teman-teman semua pasti
juga sangat senang. Tak disangka libur kami diperpanjang hingga sekarang... Corona melanda
semua kota di indonesia,tepatnya di medan. Pembelajaran kami daring sistem online. Awal-awal
daring sangatlah tidak enak. Setiap hari zoom dan ditumpuk tugas yang banyak.Tetapi semmakin
hari semakin terbiasa oleh daring ini.Ada positif dan juga ada negatif yang bisa aku ambil. Yang
bisa kurasakan sekarang, mungkin daring ini juga membuktikan siapa teman kita. Siapa yang
selalu mengkabarkan kita, aku dengan beberapa temanku sempat lost contact. Gelisah dan sangat

3
sedih yang pastinya. Aku dan kedua temanku tadi lost contact dan sudah jarang mengkabarin
satu sama lain. Tahun 2020 adalah tahun terberat bagiku, banyak lika-liku yang kuhadapin.

Rasanya ingin sekali menumpahkan semua cerita keluh kesahku ke teman terdekat, tapi rasanya
janggal, tidak nyaman. Walaupun masih lumayan sering chat-an tapi rasanya tidak nyaman juga.
Suatu hari aku kepikiran untuk membuat grup yang isinya 8 orang. Aku tidak peduli kala itu dan
langsung membuat grupnya. Awalnya awkward tetapi lama-lama kami mulai akrab satu sama
lain.Terkadang aku ingin sekali punya sahabat, yang selalu ada disampingku, mendengar cerita
ku, keluh kesah begitu juga sebaliknya. Aku iri dengan teman-temanku yang mempunyai
sahabat. Satu sahabat saja sudah lebih dari cukup bagiku. Tapi setelah melewati masa SMA yang
sangat diluar dugaan ini, aku hanya bisa menerima apa yang didepan mataku sekarang dan
menerimanya.

Tiba-tiba keluargaku terkena musibah. Ayahku kesakitan di perutnya, saat cek ke dokter ibuku
mengatakan tidak ada penyakit yang terlihat. Aku tidak sengaja mendengar di rumah bahwa
ayahku terkena santet. Aku sangat down, takut, sedih. Tidak menyangka masih ada orang yang
menyantet. Puji Tuhan kurang lebih 1 bulan, ayahku sehat kembali. Aku sangat bangga terhadap
diriku di tahun 2020. Aku bisa melewatin semuanya.Sebelum pandemi ini terjadi, aku selalu
ceria setia harinya. Tidak pernah memikirkan hal kecil. Dulu aku sangat akrab dan dekat dengan
temanku sekar. Tapi yang kurasakan sekarang, dia tidak pernah lagi curhat denganku begitupun
sebaliknya. Berpikir dewasa adalah satu-satunya jalan agar aku tidak terus memikirkan itu. Aku
pernah berbuan-bulan selalu overthinking memikirkan semua temanku. “apa mereka masih ingat
aku? Masih anggap aku sebagai teman?”. Aku nangis dan sering berpikir aneh-aneh.

Semakin dewasa, semakin diuji pertemanan ku dan pertemanan lainnya. Aku sangat bersyukur
bisa bertemu dengan orang-orang positif. Temanku neta , dia merubah diriku dengan tidak
pernah ngomong kasar atau ngomong kotor semenjak pandemi ini melanda. Aku banyak
mengintropeksi diri dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Walaupun masa smp ku adalah
masa paling kukenang dan masa terfavoritku, tapi teman-teman di SMA ku saat ini bisa
membuat diriku jauh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai