Anda di halaman 1dari 14

7 Tips Renungan Untuk Lebih Boleh Menghargai 

Hidup

1. Apakah kita menghargai hidup? Mungkin mudah untuk menjawab”Ya” dengan cepat
untuk pertanyaan ini, tapi seberapa banyak intensitas yang kita masukkan kedalam
jawaban tersebut?
2. Faktanya adalah, bahkan orang-orang dengan sikap mental yang positif sekalipun masih
memiliki banyak ruang untuk lebih menghargai hidup.
3. Belajar untuk lebih menghargai hidup mengalahkan hampir semua tip produktivitas
lainnya.
4. Mana yang lebih mudah, membuat uang kita dua kali ganda banyaknya, atau dua kali
lebih menghargai pada apa yang sudah kita miliki?
5. Tips di bawah ini akan membantu kita untuk jauh lebih menghargai hidup.

7 Tips Renungan Untuk Lebih Boleh Menghargai Hidup

1. Hidup Hanya Sementara

Pertama dan yang terpenting kita harus mengingat bahwa waktu kita dan hidup kita di
dunia ini terbatas atau hanya sementara, dan itu terserah kita untuk memutuskan bagaimana
kita akan menggunakannya.

 Ketika seseorang bertahan dari pengalaman mendekati kematian, mereka selalu


memutuskan untuk menjalani hidup sepenuhnya setelah saat itu karna disaat kita
berpikir belajar bagaimana hidup, sebenarnya kita telah belajar cara untuk mati.

 Tapi apakah kita harus menunggu pengalaman mendekati kematian terlebih dahulu?

 Mengapa kita tidak memutuskan untuk menjalani hidup sepenuhnya mulai saat ini?

Berusaha menggapai cita-cita dan kesuksesan yang kita dambakan, melakukan kegiatan
untuk diri sendiri yang berguna untuk orang banyak seperti membantu fakir miskin,
bersedekah dan lain-lain. Dengan begitu kita sudah membawa diri kita kedalam
keberuntungan kehidupan.

1
2. Hidup adalah Perjalanan

Hidup adalah sebuah perjalanan. Tiada kehidupan didunia ini yang tidak berpindah tempat
dan ruang, semuanya mengalami pergerakan dan pergeseran. Seperti layaknya seorang bayi
yang baru tumbuh dan berkembang.

Karena segala aspek kehidupan ini selalu mengalami perkembangan. Suatu kali berada
diawal, dilain waktu berada ditengah, dan disaat lain berada diakhir.

Pernahkah kita membayangkan betapa indahnya hidup ini dengan jasmani dan rohani yang
kita miliki?

Ketika kaya kita bersyukur karena sudah diberikan banyak rezeki dan dapat membantu
bagi yang membutuhkan, ketika miskin kita bersyukur karena masih ada semangat dalam
diri untuk berkembang.

Ketika dilahirkan dengan kondisi normal kita juga bersyukur karena ada banyak orang
yang terlahir cacat.

Oleh karnanya mari kita syukuri hidup ini, jalani hidup ini dan raihlah apa yang kita ingin
raih dalam kehidupan.

Kita diciptaan menjadi pemilik kehidupan yang berorientasi pada Sang Pencipta. Kita
bergerak karena ada sesuatu yang ingin diraih, di mana terdapat kepuasan dan kepenuhan
yang mungkin hanya sementara.

Apapun hasilnya, jiwa dan nurani kita yang mengelolanya.

Dalam setiap perjalanan kehidupan kita harus belajar untuk mencari fase baru tanpa harus
membenci atau mengecilkan tempat dimana kita berada sekarang ini.

Meski terkadang diri kita malah kehilangan cara menikmati hidup namun tetap saja
memberi kita wawasan tentang bagaimana cara menjalani kehidupan.

2
Bukankah selalu ada khikmah dari setiap perjalanan meski terkadang kita sulit untuk
menterjemahkanya.

3. Syukuri Pencapaian Hidup

Daripada kita mengeluh tidak dapat menemukan acara yang menarik di TV meskipun saat
ini terdapat ratusan saluran kabel digital, ingatlah bahwa dulu kita mungkin tidak mampu
membeli TV sama sekali.

Daripada kita mengeluh tidak tidur diatas busa yang empuk dan nyaman, ingatlah bahwa
dulu kita hanya tidur dilantai yang beralaskan tanah dan tidak memiliki tempat tinggal sama
sekali.

Bayangkan kesulitan dimasa lalu dan syukurilah kemudahan dimasa sekarang, itulah
pencapaian dalam hidup yang sebenarnya disaat kita boleh mensyukuri apa yang sudah kita
dapatkan.

Seharusnya kita merasa beruntung untuk dilahirkan didunia ini, dimana kita boleh
berpetualang meskipun beberapa orang berpikir bahwa hidup ini membosankan.

Semuanya tergantung pada perspektif kita sendiri dari sudut mana kita menilai kehidupan.
Memang terkadang manusia tidak ada rasa kepuasan.

Mereka tidak berhenti berusaha untuk meraih semua apa yang diinginkan. Banyak
waktu terpakai dimana kita begitu terfokus untuk mencoba membuat hidup menjadi lebih
baik sehingga kita lupa untuk menghargai apa yang sudah kita miliki.

 Jangan lakukan itu, mulailah menghargai apa yang sudah kita capai dan miliki sejak
saat ini.

4.Pahami Diri Sendiri

Ketika kita melihat kehidupan kita dibandingkan dengan siapa pun yang kita pikirkan
mengapa mereka memiliki kehidupan yang sempurna? Namun pada kenyataannya mungkin
tidak seindah seperti apa yang kita bayangkan.

3
Seseorang boleh menjadi miliarder namun kemudian mereka juga boleh stress yang datang
bersamaan dengan kekayaannya tersebut kemudian bangkrut. Seseorang boleh menjadi
terkenal, namun kemudian mereka tidak pernah memiliki privasi lagi.

Memang beberapa orang akan melakukan sesuatu lebih baik dibanding yang lain, tapi
seberapa penting kita harus mengeluh tentang hal tersebut?

Faktanya adalah, kita mungkin telah melakukan sesuatu dengan sangat baik sesuai
kemampuan dan anggaplah kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan.

Ini adalah hal yang besar karnena tidak semua orang boleh mencapainya.

 Diri kita adalah kita sendiri bukan orang lain.

 Kita tahu apa yang diperlukankan dan tahu apa tujuan hidup yang harus kita capai,
tidak ada waktu untuk memikirkan apa yang mereka lakukan.

Dengan kita memahami diri sendiri akan membuat kita lebih terkawal dalam menjalani
kehidupan tanpa harus merasa iri dengan kesuksesan yang dicapai oleh orang lain karena
sejatinya kita juga boleh mencapai kesuksesan itu.

5. Hidup Bersosialisasi

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan hidup tanpa bantuan orang lain, lebih
tepatnya saling tolong-menolong. Kita memang tidak memikirkan kesuksesan apa yang ingin
dicapai oleh orang lain tetapi kita memikirkan bagaimana kita boleh membantu orang lain
untuk mewujudkan impiannya atau sekedar membantu meringankan beban hidupnya tanpa
harus meninggalkan tujuan hidup yang ingin kita raih.

Memiliki jiwa sosial adalah salah satu cara untuk menghargai hidup, contohnya saja adalah
sikap empati.

Bersikap empati, sederhananya kita memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain,
atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain yakni

4
dengan cara menumbuhkan pemahaman dan perasaan, menanamkan tekad dari dalam hati
untuk mengutamakan kepentingan orang lain dari dalam jiwa kita.

Berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat


mengalami kesulitan.

6. Melakukan Hal Positif

Atau melepasakan energi positif yang artinya kita banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal
yang positif. Pernahkah kita merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang
kesusahan?

Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain
adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada orang lain.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya
mungkin kita punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah
dengan orang lain.

Semakin banyak kita melakukan pekerjaan positif maka akan semakin banyak energi
positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali kita terima.

Mungkin kita akan menerimanya dalam bentuk kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa,
ketenangan hidup, kemudahan rejeki, dan lain sebagainya.

7. Bertawakal Kepada ALLAH SWT

Hidup ini hanyalah pemberian dari Yang Maha Kuasa. Dia-lah yang berkuasa
mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan
atau kesulitan dalam kehidupan kita.

Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah
diberikan oleh- Nya. Untuk itu kita harus bertawakal.

Bertawakal artinya berserah diri kepada Allah.

5
Bersyukur menerima kehidupan ini, bersabar dalam setiap langkah kehidupan.

Meskipun demikian kita jangan pernah berhenti berikhtiar melalui usaha lahiriah yang
cerdas dan keras untuk mencapai tujuan kita hidup dan mencari makna sesungguhnya dari
kehidupan.

Menghargai Nikmat Kehidupan

Setiap yang bernyawa pasti mengimpikan sebuah kehidupan dan suatu pencapaian yang
terbaik dalam hidup.

Kehidupan ini diibaratkan satu putaran waktu. Susah dan senang, usia muda dan usia tua,
masa lapang dan masa sibuk, kaya dan miskin, sihat dan sakit, hidup dan mati, kitaran ini
saling melengkapi dalam setiap kehidupan.

Ia seiring dan seakan sukar untuk dipisahkan daripada hidup setiap yang bergelar makhluk
bernyawa.

Kita ibaratkan proses kehidupan ini seperti seekor burung yang kepatahan sayap atau
mengalami luka, sudah pasti ia memerlukan masa untuk proses penyembuhan berlaku.

Sepanjang tempoh pemulihan itu, sang burung berkenaan memerlukan masa rehat yang
secukupnya untuk kembali pulih dan terbang bebas seperti sediakala.

Nikmat kebebasan yang pernah dikecapi sudah pasti sangat diharapkan agar ia dapat
dinikmati kembali.

Setelah kembali pulih, terbanglah sang burung bebas menikmati indahnya bumi ciptaan Allah
ini. Rasa syukur dan bahagia tentunya tidak putus dari lubuk hatinya.

Begitu juga diibaratkan dengan kehidupan seorang hamba bergelar manusia. Selagi nikmat
kehidupan ini diperoleh seperti kehendak hati, sudah pasti hati akan sentiasa berbunga
bahagia.

6
Namun begitu, pada tahap mana pula kesyukuran kita sebagai seorang hamba apabila nikmat
kehidupan yang Allah anugerahkan ini ditarik buat sementara atau selamanya?

Bagaimana pula seandainya nikmat itu Allah tukarkan atau dipulangkan derita sebagai
ujian hidup?

Sesungguhnya terlalu banyak nikmat yang Allah anugerahkan kepada setiap makhluk
yang bernafas di bumiNya. Tidak mampu untuk kita hitung jumlah nikmat tersebut.

Lahir sahaja kita ke dunia ini, maka bermulalah kehidupan sebagai seorang hamba iaitu
untuk menjadi khalifah di muka bumi.

Penciptaan kita sebagai manusia di muka bumi ini merupakan tanda kasih sayang Allah
sebagai Pencipta buat hambaNya yang tunduk dan patuh pada perintah dan laranganNya iaitu
untuk beribadah kepada Allah.

“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka
menyembah dan beribadat kepadaKu.” (Surah Adh-Dhariyat : Ayat 56)

Memakmurkan bumi Tuhan ini merupakan tanggungjawab setiap insan.

Sedang kita bergembira atau berduka, semua itu hadir dengan sebab dan hikmah yang
kekadang tidak kita jangka malah kekadang pula kita melupakannya.

Daripada Ibnu ‘Abbas r.a., bertanya: Nabi SAW bersabda: “Ada dua nikmat yang sering
kebanyakan manusia tertipu dengannya (sering melupakannya), iaitu waktu sihat dan
waktu lapang.” (Hadis Sahih Bukhari Jilid 4.: No.1737)

Seringkali kita sebagai hambaNya terleka dan alpa dengan nikmat kurniaanNya apabila
terlalu taksub mengejar kemewahan dunia.

Sedang kita tahu dengan akal fikir yang sihat, dunia ini hanya sebuah persinggahan dan
kehidupan yang abadi adalah di akhirat sana.

“Dan tetap tekunlah Engkau memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu
mendatangkan faedah kepada orang-orang yang beriman.”  (Surah Adh-Dhariyat : Ayat 55)

7
Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang sentiasa bersyukur dengan segala nikmat
pemberianNya.

Sesungguhnya kehidupan di dunia ini fana (tidak kekal) dan kehidupan abadi itu hanya
wujud setelah kita dibangkitkan kembali di Padang Mahsyar nanti.

Hitungan amal dan pembalasan akan dimulakan dan itulah permulaan sebenar sebuah
kehidupan.

Menghargai Kehidupan yang diberikan Tuhan


"Hidup bukan hanya untuk Menyenangkan diri sendiri", 

Pernahkah Anda mendengar Atau melihat kata-kata tersebut?

Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni
Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha
Memiliki Kehidupan.

HIDUP bukanlah semata-mata untuk Menyenangkan diri kita sendiri, melainkan HIDUP
untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.

Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka
kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan.

Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita
menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna.

Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini
untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di
sekitar kita.

a. Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? 

8
b. Bagaimana menghargai hidup yg sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki
Kehidupan ?
c. Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? 

Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang boleh dituliskan dalam menghargai hidup ini.
Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna.

Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.

1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain


Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan org lain ?

Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin
penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil mewah baru, ingin bisnis
lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya.

Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri.
Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan
mementingkan diri sendiri.

Dalam buku saya The Art of Life Revolution, yang diterbitkan oleh Elex Media, salah satu
cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan
memikirkan orang lain.

Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar boleh bersekolah,


membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan
pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang
rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. 

Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri
saja. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan
dalam hidup.

9
2. Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. 

Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan
kesepakatan penilaian terhadap orang lain.

Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi
orang lain secara emosional dan intelektual.

Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang
lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.

Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain,
atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.

Bagaimana caranya ?.
Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa
kita. 

Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki
kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain.

Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan


memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

3. Banyak Melepaskan Energi Positif.


Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif.
Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif.

Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar
kesuksesan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual.
Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada
orang lain.

10
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya mungkin
anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah semangat,
ide dan solusi itu dengan orang lain. 

Anda memiliki pemikiran-pemikiran posisitif, maka jangan malas menulisnya dan kirimkan
melalui milis , blog atau media untuk berbagi pengalaman kepada orang lain. 

Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang
keluar dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima.

Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati,
kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan boleh saja berbagai kemudahan rejeki, dll.

4. Hadapkan Wajah Hanya Kepada Allah


Hidup ini hanyalah 'pemberian' dari Yang Maha Memberi. Maka Dia-lah yang berkuasa
juga untuk mengambilnya kembali. Dialah Allah Tuhan yang mengatur kehidupan kita ini.
Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam
kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang
sudah diberikan oleh-Nya.

Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya
selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati
adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat mulia
Allah Tuhan Yang Maha Esa. 

Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah.

Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui
bisnis, maupun kehidupan lainnya.

Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan.
Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan

11
keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku "The Art of Life Revolution" yang diterbitkan
Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Salah Satu Cara Terbaik Untuk Menghargai Hidup Adalah


dengan Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Sudahkah kamu menerima diri sendiri apa adanya?


Ibaratkan saja hidup seperti roda yang berputar. Suatu ketika berada di bawah, boleh juga
berada di atas. Namun tidak seperti roda sepeda yang boleh di tebak kapan akan berputar,
roda kehidupan penuh dengan kejutan.

Kamu tidak akan tau kapan akan berada di bawah, pun kapan akan naik ke atas. Dan lagi
kamu tak boleh meminta untuk berada di atas terus-menerus.

Menghargai hidup dengan menerima diri sendiri (Netmums)

Ketika berada pada titik terendah, perasaan terpuruk, kecewa, sedih, gagal mungkin sangat
dirasakan. Semua perasaan tidak menyenangkan tersebut terkadang membuat kamu
menyalahkan keadaan hingga mengutuk diri sendiri yang dirasa tak mampu berbuat apa-apa.

Padahal, menyalahkan keadaan dan mengutuk diri sendiri tak akan merubah keadaan.
Satu-satunya cara hal yang boleh kamu lakukan adalah dengan menikmati semua yang
terjadi.

Menghargai hidup dan cobalah untuk menerima diri sendiri meski tak sesuai dengan apa yang
kamu inginkan. Bagaimana caranya?

Jangan jadikan kesalahan sebagai beban

Setiap orang pasti pernah gagal, pun mereka juga pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak
ada orang yang hidup penuh dengan keberhasilan. Setidaknya sekali seumur hidupnya,
kegagalan dan kesalahan pernah dirasakan. Alih-alih menjadikan kesalahan menjadi beban,
kamu justru harus membuatnya menjadi sebuah pelajaran.

12
Jangan jadikan kesalahan sebagai beban (lovelace-media.imgix.net)

Pelajaran terbaik terkadang boleh kamu dapat dari sebuah kesalahan. Karena dari
kesalahan, kamu boleh belajar mana yang baik dan mana yang tidak.

Mana yang harus kamu lakukan, dan mana yang harus kamu tinggalkan. Anggaplah
kesalahan sebagai proses belajar hidup agar boleh lebih baik di masa depan.

Tak perlu membandingkan diri

Untuk apa sih kamu selalu melihat kehidupan orang lain? Biar apa? Untuk apa juga kamu
selalu membandingkan diri dengan mereka? Ladies, setiap orang memiliki keistimewaan
masing-masing dalam dirinya. Begitu pula dengan kamu.

Tak perlu membandingkan diri (Pixhome Wallpaper Images – Blogspot)

a. Yakin dan percayalah, kamu memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Bersyukur dengan apapun yang ada dalam diri.

b. Tak perlu iri melihat orang lain yang berada di atas, karena mereka juga pernah
berada di bawah.

Lakukan apa yang membuat kamu bahagia

Selama hal tersebut tidak merugikan atau menyusahkan orang lain, lakukan apa saja yang
boleh membuat dirimu bahagia. Jangan terfokus dengan kebahagiaan orang lain. Ini hidupmu,
kamu hanya perlu membuat dirimu bahagia agar boleh lebih menghargai hidup dan menerima
diri sendiri apa adanya.

Lakukan apa yang membuat kamu bahagia (hbr.org)

Jadikan masa lalu sebagai bagian hidup

a. Apa yang kamu alami kini adalah hasil dari yang kamu lakukan di masa lalu.
b. Dan apa yang kamu lakukan sekarang, akan memiliki dampak untuk masa depan.

13
c. Ketiga waktu (masa lalu, kini, masa depan) selalu berkaitan dan tidak dapat
dilepaskan.
d. Jadikan masa lalu sebagai bagian hidup (Verywell)

Dibanding menyesalinya, cobalah untuk menghargai masa lalu, seburuk apapun itu.

Belajar dari apa yang sudah kamu alami dan jangan sampai kesalahan di masa lampau
kembali terulang di masa depan.

Hargai kemampuan

Percayalah, kamu memiliki potensi yang orang lain tidak punya. Hargai potensi tersebut
dengan terus mengasahnya. Jangan meremehkan kemampuan sendiri dan membanggakan
kemampuan orang lain. Kamu tak akan tau di luar sana mungkin ada orang yang ingin
memiliki apa yang kamu miliki sekarang.

Hargai kemampuan (lovelace-media.imgix.net)

Terima kritik

Agar boleh menerima diri sendiri dengan baik, kamu harus belajar terlebih dahulu untuk
menerima kritik yang dilontarkan orang lain kepadamu.

Mendapat kritik bukan hal mudah untuk itu kamu harus belajar menerimanya, tanpa sakit
hati atau menyalahkan diri sendiri. Setelah itu kamu harus belajar dari kritik yang kamu
terima.

Terima kritik (greatist.com)

Itulah beberapa cara menghargai hidup dan menerima diri sendiri yang boleh kamu lakukan.
Daripada buang-buang waktu hanya untuk meratapi kekecewaan, lebih baik lakukan sesuatu
untuk memperbaiki keadaan. Dengan begitu kamu boleh naik ke atas dengan lebih cepat.

14

Anda mungkin juga menyukai