1
JANGAN TUNDA UNTUK BAHAGIA
Langkah Nyata untuk Hidup Lebih Tenteram dan Lebih Produktif
(Bestseller di Kanada)
Penulis: Azim Jamal (International Bestselling Author)
Ditulis kembali oleh: Syifa Nur Syahira
2
REFLEKSI
3
Langkah kedua: Menjaga Perilaku Positif
Kita semua dikaruniai cara-cara yang unik dan khas. Ketika kita menemukan siapa diri kita
sebenarnya dan meyakini kemampuan kita sendiri, kita menemukan bahwa dunia pun mulai
percaya pada kita. Jika kita telah merasa yakin pada diri sendiri, dunia juga akan yakin terhadap
kita.
Karunia datang kepada kita setiap hari. Sebagian orang mungkin mendapat karunia lebih
banyak daripada yang lain. Namun, semakin kita fokus pada apa yang kita miliki dan apa yang
kita terima setiap hari, semakin banyak karunia yang kita peroleh. Jadi, menikmati dan
mensyukuri karunia yang kita peroleh tidak hanya membuat kita fokus pada hal-hal positif
dalam hidup, tetapi juga menciptakan energi untuk mengembangkan karunia-karunia itu.
Kita tidak bisa mengendalikan apa yang dipikirkan dan dilakukan orang lain. Kita hanya bisa
mengendalikan pikiran dan tindakan kita sendiri. Semakin kita memusatkan perhatian pada
pikiran dan tindakan kita, semakin kita bisa mengendalikan kebahagiaan kita sendiri. Artinya,
kita tidak perlu mencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentang diri kita dan biasakanlah
berprasangka baik kepada orang lain.
Kita harus berusaha setiap saat agar melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Kita akan
merasa baik ketika memenangi sesuatu dalam kehidupan, tetapi kita akan merasa lebih baik
lagi ketika mengetahui bahwa kita telah melakukan yang terbaik-tanpa memedulikan apakah
setelah itu kita menang atau kalah. Setelah mengerahkan dan melakukan yang terbaik, kita
tidak lagi mencemaskan hasil yang kita capai; apa pun yang terjadi, tentu ia terjadi karena
alasan dan demi tujuan yang terbaik.
Hidup selalu menyertakan pasang surut. Ini merupakan hukum alam yang berlaku universal.
Kita mesti merasa bahagia, baik di saat lapang maupun di saat sulit. Sebab, dalam setiap derita
dan kesulitan akan selalu ada kebaikan dan pelajaran yang berharga. Apabila kita hidup dengan
tenang dan percaya diri, kita akan dihormati. Bila kita egois, kita akan direndahkan dan tak
dihormati.
4
Sangat sulit untuk menghakimi diri sendiri, apalagi menghakimi orang lain. Karena itu,
tetaplah berprasangka baik kepada orang lain.
Satu-satunya hal yang bisa kita harapkan dari diri kita adalah usaha kita yang terbaik.
Setelah mempersembahkan yang terbaik, dalam bidang apapun, kita tidak akan
merisaukan hasil yang mungkin terjadi.
Ketika kita mulai percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena alasan dan demi tujuan
yang baik, berarti kita melepaskan energi buruk yang selama ini membelenggu kita
dalam samudera penyesalan dan putus asa.
Reaksi dan pemahaman kita terhadap penderitaan atau rasa sakit akan membantu kita
mengurangi rasa sakit, bahkan mengubah penderitaan menjadi kesempatan untuk
bangkit dan berkembang.
Kesombongan merupakan gambaran kebodohan dan kekurangan. Kepercayaan dan
kebangaan diri yang terbebas dari egoisme akan membangkitkan energi positif.
5
REFLEKSI
6
3. Bagaimanakah aku bereaksi ketika dihadapkan pada kekalahan? Dan bagaimanakah
aku bereaksi menghadapi kemenangan?
7
Langkah ketiga: Mengasah Keterampilan
Kita memiliki berbagai peran untuk dijalankan dalam hidup dan waktu kita yang terbatas.
Sepanjang hidup ini kita harus menunaikan tanggung jawab dan berusaha mewujudkan cita-
cita kita. Dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang utama dan senantiasa memiliki
pandangan yang seimbang, kita akan mampu menunaikan segala tanggung jawab, meraih
sukses, dan menciptakan keharmonisan.
Apabila kita bekerja dengan bangga, meneguhkan dan membantu orang lain, serta menjadi
pemimpin sejati dalam setiap langkah, kita telah membuat perbedaan positif pada diri kita dan
orang-orang di sekitar kita.
Setiap kali anda dimintai nasehat oleh seseorang, mulailah dengan mengajukan pertanyaan
daripada memberi nasehat atau solusi. Berilah orang lain beberapa pilihan yang tersedia,
biarkan mereka sendiri yang mengambil keputusan.
MENGASAH KETERAMPILAN
Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan merupakan perangkat penting yang kita butuhkan
untuk menjalani kehidupan secara lebih efektif. Jika kita memiliki kecakapan dan keterampilan
yang memadai, kita memiliki kesempatan yang lebih besar untuk merasakan kebahagiaan.
Dengan memusatkan perhatian dan energi pada beberapa hal yang paling utama, kita
bisa meningkatkan kualitas hidup.
Keseimbangan dan keserasian diperoleh dengan mengurangi kerja dan meluangkan
waktu untuk hal-hal penting dalam hidup, termasuk urusan keluarga, kesehatan, profesi,
spiritualitas, dan keuangan.
Bila kita mencintai apa yang kita kerjakan, kita akan menciptakan keunggulan di tempat
kerja.
Ketika kita menarik orang lain melakukan sesuatu yang baik, mereka akan terdorong
untuk melakukan kebaikan lebih banyak lagi.
Kita semua adalah pemimpin. Sifat-sifat kepemimpinan yang baik akan memampukan
kita untuk terus mendaki jenjang-jenjang kesuksesan.
Begitu kita menyadari potensi sejati kita dan membantu orang lain bekerja sesuai
dengan potensi penuhnya, kita menemukan kebahagiaan dan kekayaan dalam hidup
kita sendiri.
Membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang lain akan memunculkan potensi
terbaik yang kita miliki.
LANGKAH-LANGKAH SEDERHANA UNTUK MENGASAH KETERAMPILAN
1. Tetap fokus*.
2. Membuat perbedaan yang positif**.
3. Memberdayakan, bukan memperdaya***.
4. Menarik orang lain untuk melakukan sesuatu yang benar****.
5. Menjadi pemimpin*****.
6. Mencintai pekerjaan******.
7. Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga*******.
8. Hidup seimbang dan serasi********.
8
REFLEKSI
9
4. Apakah aku cenderung mencela kesalahan orang lain, ataukah berusaha menarik dan
membimbing orang lain untuk melakukan sesuatu dengan benar?
5. Apakah aku telah menjadi pengikut yang baik, tetapi tak dapat menjadi pemimpin?
10
Langkah keempat: Membangun Hubungan yang Sehat
Hubungan kita dengan sahabat terdekat sangatlah penting. Bila kita punya hubungan sehat yang
penuh kasih, saling menghormati, selalu berdialog, dan saling memberi pelajaran, kita akan
mendapatkan kebahagiaan. Ikatan persahabatan yang tulus akan bertahan melintasi zaman dan
tempat. Sangat penting untuk menjaga dan menghormati persahabatan kita, karena mereka,
pada masa-masa tertentu, berbagi suka dan duka dengan kita.
11
REFLEKSI
12
2. Apakah aku sering meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan teman-temanku?
3. Apakah aku menjadi pendengar yang aktif?
4. Apakah aku mendengarkan orang lain dengan keinginan untuk memahami?
5. Apakah aku selalu bisa menerima dan menghormati sudut pandang orang lain?
6. Apakah aku mengkomunikasikan secara terbuka perasaan-perasaanku kepada orang
yang paling dekat denganku?
13
Langkah kelima: Menjadikan Etika dan Nilai Sebagai Panduan Hidup
Hidup secara etis, kebiasaan memaafkan orang lain, dan ketulusan niat merupakan tiga hal
yang kita butuhkan agar kita bisa berhubungan dengan realitas ruhani, dan pada gilirannya, kita
akan merasakan kehadiran Tuhan.
Dari segala kesenangan yang ada, tak ada yang menandingi kenikmatan memberi. Ketika kita
menyenangkan orang lain, sebenarnya kita sedang menyenangkan hidup kita sendiri. Semakin
banyak kita memberi, semakin banyak kita memiliki.
LANGKAH-LANGKAH SEDERHANA DALAM MENJADIKAN ETIKA
DAN NILAI SEBAGAI PANDUAN HIDUP
1. Hidup secara etis*.
2. Nikmat memberi**. Para sufi menegaskan bahwa seorang manusia yang kaya raya
adalah mereka yang mampu memberikan waktu, pengetahuan, kekayaan, dan doa-doa
yang baik kepada orang lain. Dalam pandangan para sufi, orang yang kaya raya dengan
harta yang berlimpah tetapi enggan memberi adalah orang yang sangat miskin.
Memberi tanpa pamrih adalah sumber kebahagiaan. Ada banyak cara dan banyak hal
yang bisa diberikan. Kita bisa memberi ilmu, waktu, pemikiran, kekayaan atau
bimbingan dan nasihat. Setiap saat dan setiap detik selalu ada kesempatan untuk
memberi. Jadi, biarkanlah pengaruh baik berbekas dalam hati setiap orang yang
berpapasan dengan kita di jalan. Berikanlah senyuman kepada mereka, atau pujian, dan
doa-doa yang baik. Semua itu tak membutuhkan biaya sama sekali. Berikanlah apapun
yang bisa kita berikan. Ada begitu banyak jalan dan cara untuk memberi, yang
semuanya bernilai dan sangat berharga. Ketika kita menolong orang lain, sesungguhnya
kita tengah melapangkan jalan bagi datangnya pertolongan kepada kita. Kebahagiaan
bagaikan bayangan; semakin sering kita mengikutinya, semakin bayangan itu berlari
menghindari kita. Jadi, berikanlah kebahagiaan kepada orang lain. Biarkanlah mereka
merasakan kebahagiaan melalui diri kita sehingga, bagaikan bayangan, kebahagiaan
akan mengikuti kita ke mana pun kita beranjak pergi.
3. Memaafkan sepenuh hati***. Pada waktu tertentu sepanjang hidup kita, mungkin kita
pernah dilukai seseorang. Sama halnya, sangat mungkin kita pernah menyakiti dan
melukai orang lain, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari maupun tidak disadari.
Ketika kita disakiti dan dilukai orang lain, bekas lukanya akan bertahan untuk jangka
waktu yang cukup lama. Semakin dalam luka yang diderita, semakin lama bekas
lukanya bertahan, dan semakin sulit untuk disembuhkan. Salah satu jalan yang penting
yang dapat membantu kita untuk memulihkan diri dari bekas-bekas luka adalah
memaafkan dengan sepenuh hati. Sekali kita memaafkan seseorang dengan sepenuh
hati, kita telah memulai perjalanan untuk menyembuhkan diri sendiri. Dengan
memaafkan, kita telah mengurangi dampak buruk terlukanya hati kita, dan secara
bertahap kita dapat menghimpun lebih banyak energi untuk berpikir dan berbuat
kebaikan. Tindakan memaafkan melapangkan jalan bagi kita untuk meraih kebahagiaan.
Belajarlah untuk melepaskan emosi sebelum memaafkan. Ketika kita mulai belajar
memaafkan sepenuh hati, kita sebenarnya tengah melepaskan energi buruk yang
menghalangi perkembangan spiritual kita. Semakin sering kita memaafkan orang lain,
14
semakin kita terbebaskan dari energi negatif, dan semakin berkembang energi positif
yang membantu kita meraih puncak potensi yang kita miliki. Dengan cara itu, secara
bertahap kita akan meraih kebahagiaan hidup yang abadi.
4. Niat yang tulus****.
15
REFLEKSI
16
Langkah keenam: Membangkitkan Spiritualitas
Berbeda dengan dimensi kehidupan jasmani yang fana dan sementara, kehidupan ruhani kita
abadi. Bila kita menginginkan kebahagiaan abadi, kita mesti terhubung dengan realitas ruhani
dan berusaha menjalani setiap aktivitas sebagai aktivitas Ilahi. Cara ini dapat ditempuh dengan
menghubungkan segala aktivitas jasmani dengan dimensi ruhani. Apa pun yang kita lakukan,
kita mesti menilai manfaatnya dari sisi ruhani. Dengan begitu, kita bisa mengubah tindakan
yang semata-mata bersifat material menjadi tindakan spiritual. Melalui shalat, dzikir, membaca
dan mentadaburi Al-Qur’an, meditasi, perenungan terhadap alam semesta, dan hubungan tak
terpisahkan dengan realitas ruhani, kita bisa menjalani kehidupan yang penuh berkah dan
bahagia.
MEMBANGKITKAN SPIRITUALITAS
Sesungguhnya tubuh jasmani ini bersifat fana dan sementara, sedangkan ruhani akan
tetap abadi.
Keseimbangan antara kehidupan spiritual dan material merupakan kunci untuk meraih
kebahagiaan.
Kita terhubung dengan ruh ketika kita mendasari setiap tindakan dan perilaku
kesehariaan dengan nilai-nilai spiritual.
Doa adalah sarana yang ampuh untuk penyembuhan, harapan, dan keimanan.
Meditasi merupakan bentuk konsentrasi yang lebih tinggi, yang tidak hanya berfungsi
untuk menghilangkan stress, tetapi juga untuk memaknai segala bentuk kehidupan yang
kita alami dengan pemaknaan yang lebih dalam.
Alam semesta senantiasa memberi kita pelajaran yang berharga. Dengan merenungkan
alam beserta keajaiban ciptaannya, kita bisa hidup selaras dengan segala sesuatu di
sekeliling kita.
Ketulusan niat merupakan akar yang akan menumbuhkan kegigihan, kenikmatan, dan
kebahagiaan.
Ketika kita memaafkan dengan tulus, sesungguhnya kita tengah membangkitkan energi
positif yang kita miliki.
Penderitaan adalah bagian hidup yang tak terpisahkan. Kita semua merasakan
penderitaan, besar maupun kecil. Melalui perenungan, kita dapat menemukan makna
terdalam penderitaan. Pada keburukan selalu ada kebaikan yang tersimpan.
17
bermakna dan memberi kita sesuatu untuk diperjuangkan. Jika kita memiliki segala
sesuatu yang kita inginkan dalam hidup, tidak ada lagi tantangan yang akan
menyemarakkan hidup kita. Hidup menjadi tanpa warna dan membosankan. Maknailah
penderitaan sebagai peluang bagi kita untuk beristirahat sejenak dari segala kesibukan
untuk menikmati keindahan semesta. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita
bagaikan lingkaran yang tidak lengkap.
3. Merenungkan dan menikmati keajaiban semesta***.
4. Meditasi****.
5. Merasakan kekuatan doa*****. Pengertian setiap orang tentang doa, dan bagaimana
cara mengekspresikan permohonan mereka tidak akan mengurangi fungsi doa. Doa-
doa yang kita panjatkan setiap saat merupakan sarana yang menghubungkan kita
dengan kehidupan spiritual. Namun, agar berfungsi lebih efektif, setiap doa yang kita
panjatkan harus diterjemahkan ke dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Doa
meneguhkan keyakinan, dan keyakinan menguatkan doa.
18
REFLEKSI
19
TANYAKAN KEPADA DIRI ANDA*****:
1. Adakah sesuatu yang mesti aku syukuri hari ini?
2. Apakah pada hari ini dan di waktu-waktu sebelumnya melakukan kesalahan atau
sesuatu yang menyakiti orang lain?
3. Apakah aku membutuhkan kekuatan untuk menjalankan sesuatu yang tidak dapat
kulakukan atau tak kuasa kuhadapi?
4. Sudahkah aku berdoa setiap hari agar bisa meraih cita-cita dan tujuan hidupku?
20
Langkah ketujuh: Menikmati Perjalanan
Kebahagiaan merupakan pilihan. Kita semua bisa memilihnya. Maka, mari kita pilih bahagia
dan mulailah untuk merasa bahagia sekarang juga. Bahagia tidak berada jauh di sana, tetapi di
sini dan saat ini. Begitu kita berpikir bahwa kita bahagia maka kita bahagia. Dengan cara itu,
kita akan mampu menghadapi segala tantangan hidup disertai rasa percaya diri yang tinggi dan
sikap yang optimis. Setiap saat kita selalu menunda-nunda saat untuk hidup. Padahal, waktu
untuk hidup adalah saat ini. Jika kita tak bahagia sekarang dan saat ini, kapan lagi kita akan
bahagia? Setiap momen adalah karunia yang tak ternilai. Kebahagiaan bukanlah tujuan,
melainkan proses. Hidup adalah perjalanan yang tiap langkahnya harus dinikmati. Lincoln
berkata, “Orang akan merasa bahagia bila pikirannya bahagia.” Apabila kita hidup untuk saat
ini, kita bisa meningkatkan kualitas berbagai peluang yang bisa didapatkan saat ini. Beban yang
kita bawa dari masa lalu sesungguhnya telah berlalu dan pergi selamanya. Masa depan kita
terbentang pada setiap momen yang kita hidupi. Tidak ada masa depan yang lain. Masa depan
adalah hari ini. Sekarang. Jika kita menjalani setiap saat dengan energi yang penuh, secara
bertahap kita akan meraih kebahagiaan yang kita impikan. Bahagialah sekarang juga.
MENIKMATI PERJALANAN
Setiap hari yang kita lalui adalah kesempatan yang dianugerahkan.
Hidup ini singkat. Hayatilah. Curahkan segenap energi anda. Nikmatilah.
Hari kemarin telah lewat. Besok belum tentu datang. Hari ini adalah rahmat. Terimalah,
dan nikmatilah.
Hidup adalah seni melukis tanpa penghapus. Mari kita jadikan hidup ini sebagai
mahakarya yang menciptakan kebahagiaan.
Kebahagiaan tidak berada jauh di sana, tetapi ia ada di sini bukanlah jauh di sana, dan
saat ini.
21