Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan Kejuruan yang diampu oleh :
Andri Setiawan, S.Pd., M. T.
Dr. Hadromi, S.Pd., M. T.

Disusun Oleh :
Dedy Anwarudin (5202420003)
Mohamad Dzikri Khotib (5202420004)
Akbar Surya Pradana (5202420005)
Mariska Indah Pradani (5202420008)
Samsudin Ali (5202420022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Fungsi
Manajemen Pendidikan Kejuruan dengan baik serta tepat waktu.

Makalah ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang tentang fungsi-fungsi
manajemen pendidikan kejuruan. Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu memahami
fungsi manajemen pedidikan kejuruan dengan lebih mudah.

Oleh sebab itu kritik, saran atau masukan yang dapat membangun kesempurnaan makalah
ini sangat kami harapkan. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak andri Setiawan, S. Pd.,
M.Pd. selaku dosen Pengampu yang telah membantu kami dalam pembelajaran Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Kejuruan. Kepada pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.
Atas perhatian serta waktunya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Henry Fayol manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,


dan pengawasan terhadap sumber daya yanga ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. Sejalan dengan Henry Fayol, menurut Oey Liang Lee manajemen adalah ilmu dan seni
untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordnasi serta mengawasi
manusia dengan bantuan alat-alat sehingga dapat mencapai tujuan. Berdasarkan uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu seni atau prinsip yang berkaitan dengan
pengorganisasian, seperti menyusun perencanaan,membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan yang sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu.

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berkaitan dengan skill menggunakan alat
dan mesin (Sanders, dalam Pavlova, 2009). Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
menghubungkan, menjodohkan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat
memasuki dan berkembang pada dunia kerja (industri). Pendidikan kejuruan merupakan jenis
pendidikan yang berorientasi pada keterampilan dimana produk atau lulusan pendidikan ini
mudah memasuki pasar kerja atau mampu menciptakan pekerjaan sendiri.

Untuk menjamin agar pendidikan kejuruan dapat dikembangkan secara


berkesinambungan, maka setiap saat harus menyesuaikan diri dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat, khususnya dunia kerja atau industri. Agar pendidikan kejuruan dapat terlaksana
dengan maksimal maka perlu adanya manajemen pendidikan kejuruan. Manajemen Pendidikan
Kejuruan dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method,
machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam
bidang pendidikan kejuruan

Dalam implementasinya, manajemen pendidikan kejuruan memiliki sejumlah fungsi yang


akan menunjang proses dari pelaksanaan pendidikan kejuruan tersebut. Fungsi manajemen
pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi
manajemen yang terkait erat di dalamnya.

2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen pendidikan kejuruan?


2. Apa fungsi yang paling dikenal masyarakat?
3. Bagaimana fungsi manajemen pendidikan kejuruan dapat diterapkan secara efektif di
sekolah?

2.3 Tujuan

1. Mengetahui pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen pendidikan kejuruan.


2. Mengetahui fungsi yang paling dikenal masyarakat.
3. Mengetahui fungsi manajemen pendidikan kejuruan dapat diterapkan secara efektif di
sekolah.

2.4 Manfaat

1. Bagi akademisi

Digunakan untuk menambah wawasan dan sebagai tambahan bahan referensi bagi
kalangan akademisi dalam penelitian sejenis serta dapat digunakan sebagai masukan dan
menjadi bahan pertimbangan dalam materi fungsi manajemen pendidikan kejuruan.

2. Bagi penulis

Digunakan untuk menambah pengetahuan tentang fungsi manajemen pendidikan


kejuruan serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Kejuruan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Secara umum manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengontrolan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja
bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Selain itu juga terdapat pendapat dari beberapa ahli mengenai manajemen tersebut. Dari
hal itu, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa
tujuh objek dalam manjemen pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh, yaitu :
a. Man
Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen
pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan
manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.
b. Money
Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan
secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.
c. Materials
Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam
manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum
yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.
d. Method
Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang digunakan
untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena
tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.
e. Machines
Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk
mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak
cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang
yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.
f. Market
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau lembaga
pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang
Dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang
berniat menyekolahkan putra putri mereka.
g. Minutes
Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik
di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar
mengajar menjadi lebih efisien.

B. Fungsi Manajemen Pendidikan Kejuruan


Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam
Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya.
Menurut George R. Terry, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi
pengendalian (controlling).
Menurut Luther Gullick, fungsi manajemen ada tujuh yaitu fungsi fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengaturan anggota (staffing),
fungsi pengarahan (directing), fungsi koordinasi (coordinating), fungsi pelaporan (reporting)
dan fungsi pencapaian tujuan (budgeting).
Menurut hersey and Blanchard, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi peningkatan semangat (motivating)
dan fungsi pengendalian (controlling).
Pada dasarnya terdapat empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan
(actuating) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat
pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil
manajemen yang maksimal.

a. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga
dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta
penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut. Contoh seluruh tenaga ajar / guru melakukan rapat awal tahun untuk
membahas rencana pembelajaran untuk satu tahun ke depan seperti membahas
program PKL yang akan dilakukan oleh peserta didik.

b. Pengorganisasian (organizing)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM,
modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya
pemaduan sumber daya. Contoh sekolah menetapkan guru penanggung jawab dalam
program PKL.

c. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk
melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan
efektivitas hasil kerja. Contoh tenaga pendidik atau guru penanggung jawab kegiatan
PKL melaksanakan tugasnya secara baik dalam pemberangkatan peserta didik
sampai penarikan atau pemulangan peserta didik.

d. Pengendalian (controlling)
Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah ditetapkan untuk kemudian diubah atau perbaikan jika diperlukan.
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan atau diterapkan dapat berjalan
sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi sesuai dengan era atau zaman.
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan. Contoh saat program PKL
sudah terlaksana, maka akan terdapat evaluasi untuk memperbaiki kekurangan apa
yang terjadi slama program PKL dilaksanakan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling berkaitan


antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses
manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses
interaksi antara berbagai fungsi manajemen.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai
secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang
amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya
melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik
dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya
akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan
pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki
perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien,
pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat
meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.
Tujuan manajemen pendidikan kejuruan adalah agar pelaksanaan suatu usaha
terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap
sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif, dan efisien.
a. Produktivitas
Perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah
sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat dinyatakan secara 
kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan kuantitas
input berupa jumlah tenaga kerja dan sumberdaya selebihnya (uang, peralatan,
perlengkapan, bahan, dan sebagainya).
Sedangkan produktivitas dalam ukuran kualitas digambarkan dengan
ketepatan menggunakan metode dengan menggunakan alat yang tersedia
sehingga beban kerja dapat terselesaikan tepat waktu dan mendapatkan pujian
atas hasil karyanya.

b. Kualitas
Menunjukkan ukuran penilaian yang diberikan kepada barang atau jasa
yang harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggannya.  Jadi
hasil yang diperoleh harus memiliki mutu yang sesuai atau bahkan melebihi dari
yang diharapkan sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan.

c. Efektivitas
Merupakan ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Efektifitas intitusi
pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru,
tenaga kependidikan, dan personil lainnya.

d. Efisiensi
Perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Sesuatu bisa
dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan sumber daya
yang minimal. Efisiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan
memiliki tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan sarana.
C.Upaya Peningkatan Fungsi Manajemen Pendidikan Kejuruan
Tercapai tidaknya tujuan pendidikan kejuruan sangat tergantung padamasukan dan
sejumlah variabel dalam proses pendidikan. Salah satu variabel dalam proses pendidikan yang
menentukan ketercapaian tujuan pendidikan kejuruan adalah kerja sama antara SMK dengan
dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi (Depdikbud, 1995).
Semakin erat hubungan antara SMK dengan dunia pendidikan tinggi,logikanya semakin
baik kualitas tamatannya, yang berarti kualitas tamatan dapatditingkatkan karena di dunia
pendidikan tinggi, ilmu dan teknologi akan berkembang.
Berikut adalah langkah penerapan manajemen mutu pendidikan kejuruan:
1.Meningkatkan Peran dan Fungsi Guru
Kebutuhan warga pendidikan kejuruan harus diperhatikan termasuk jugakesejahteraan guru dan
tenaga tata usaha. Apabila kesejahteraan guru terjamin,guru dapat memberi perhatian yang lebih
kepada pengajaran.
Dalam dunia pendidikan, peran dan fungsi guru merupakan salah satufaktor yang sangat
signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur
pendidikan formal, informal maupun nonformal.Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan
kualitas pendidikan ditanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan
denganeksistensi mereka.
2. Meningkatkan Cara Belajar 
Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktorkunci yang menentukan
berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat pentingmengingat peserta didik pendidikan kejuruan
disiapkan sebagai tenaga kerjaterampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan
tersebut tercapaimaka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian
lulusan pendidikan kejuruan harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
3.Menjalin Hubungan dan Kerja Sama
Kerjasama adalah suatu usaha atau kegiatan bersama yang dilakukan olehkedua belah pihak
dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama (Depdikbud,1995). Dari definisi ini terkandung
makna bahwa kedua belah pihak perlumembuat kesaepakatan tentang tujuan maupun kegiatan
kerjasama.Terkandung pula makna bahwa kerjasama akan menyebabkan saling ketergantungan a
ntara pihak pertama dan pihak kedua dan hubungannya bersifat interakfif.
4.Meningkatkan Praktik Kerja Prakerin
Pelaksanaan praktek kerja industri bagi peserta didik memperoleh banyakkeuntungan. Produk
lulusan akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan akan betul-
betul memiliki bekal keahlian (life skills) profesional untuk terjun kelapangan kerja sehingga
dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan
dirinya secara berkelanjutan. Keahlian (life skills) yang diperolehdapat mengangkat harga dan
rasa percaya diri tamatan.
Menurut Miraza (2008), pemerintah perlu meninjau ulang
kebijakan pendidikan serta penyempurnaan perangkat pendidikan, software ataupunhardware.
Disusun suatu kebjiakan pendidikan baru yang sesuai dengan situasidan kondisi serta kebutuhan
pembangunan bangsa dan negara. Keahlian,keterampilan, dan moral perlu ditekankan pada para
lulusan agar para lulusanmemiliki sikap kemandirian dan harga diri tinggi.
5.Meningkatkan Perencanaan Pendidikan
Proses perencanaan pendidikan adalah dimulai dari:
memahami permasalah pendidikan, menganalisis bidang telaahan, mengkonsepsikan danmeranca
ng rencana, menspesifikasikan rencana yang telah disusun,mengimplementasikan rencana, dan
memantau pelaksanaan rencana (Saud danMakmun, 2006). Perencanaan pendidikan untuk masa
mendatang adalah untukmeningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor
industri dansektor jasa dengan mengandalkan kemampuan SDM.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kajian pustaka di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Fungsi Manajemen pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik dari
segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri, di arahkan secara efektif untuk
meningkatkan nilai tambah dari faktor-faktor input (besarnyakelas sekolah, guru, buku pelajaran,
situasi belajar dan kurikulum, manajemensekolah, keluarga) agar menghasilkan out-put setinggi-
tingginya.
2.Manajemen fungsi pendidikan kejuruan adalah proses:
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasananggota-
anggaota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang diarahkansecara efektif untuk
meningkatkan nilai tambah faktor-faktor input agar menghasilkan out-put sebaik-baiknya pada
pendidikan kejuruan itu sendiri.
3.Upaya peningkatan menajemen fungsi pendidikan kejuruan antara lain yaitu:meningkatkan
peran dan fungsi guru, meningkatkan cara belajar, menjalinhubungan dan kerjasama,
meningkatkan pendidikan sistem ganda,meningkatkan praktek kerja industri, mengadakan dan
meningkatkan proframkecakapan hidup, meningkatkan perencanaan hidup, dan meningkatkan
teknologi informasi

Anda mungkin juga menyukai