Disusun Oleh :
Dedy Anwarudin (5202420003)
Mohamad Dzikri Khotib (5202420004)
Akbar Surya Pradana (5202420005)
Mariska Indah Pradani (5202420008)
Samsudin Ali (5202420022)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Fungsi
Manajemen Pendidikan Kejuruan dengan baik serta tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang tentang fungsi-fungsi
manajemen pendidikan kejuruan. Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu memahami
fungsi manajemen pedidikan kejuruan dengan lebih mudah.
Oleh sebab itu kritik, saran atau masukan yang dapat membangun kesempurnaan makalah
ini sangat kami harapkan. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak andri Setiawan, S. Pd.,
M.Pd. selaku dosen Pengampu yang telah membantu kami dalam pembelajaran Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Kejuruan. Kepada pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.
Atas perhatian serta waktunya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berkaitan dengan skill menggunakan alat
dan mesin (Sanders, dalam Pavlova, 2009). Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
menghubungkan, menjodohkan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat
memasuki dan berkembang pada dunia kerja (industri). Pendidikan kejuruan merupakan jenis
pendidikan yang berorientasi pada keterampilan dimana produk atau lulusan pendidikan ini
mudah memasuki pasar kerja atau mampu menciptakan pekerjaan sendiri.
2.3 Tujuan
2.4 Manfaat
1. Bagi akademisi
Digunakan untuk menambah wawasan dan sebagai tambahan bahan referensi bagi
kalangan akademisi dalam penelitian sejenis serta dapat digunakan sebagai masukan dan
menjadi bahan pertimbangan dalam materi fungsi manajemen pendidikan kejuruan.
2. Bagi penulis
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga
dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta
penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut. Contoh seluruh tenaga ajar / guru melakukan rapat awal tahun untuk
membahas rencana pembelajaran untuk satu tahun ke depan seperti membahas
program PKL yang akan dilakukan oleh peserta didik.
b. Pengorganisasian (organizing)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM,
modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya
pemaduan sumber daya. Contoh sekolah menetapkan guru penanggung jawab dalam
program PKL.
c. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk
melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan
efektivitas hasil kerja. Contoh tenaga pendidik atau guru penanggung jawab kegiatan
PKL melaksanakan tugasnya secara baik dalam pemberangkatan peserta didik
sampai penarikan atau pemulangan peserta didik.
d. Pengendalian (controlling)
Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah ditetapkan untuk kemudian diubah atau perbaikan jika diperlukan.
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan atau diterapkan dapat berjalan
sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi sesuai dengan era atau zaman.
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan. Contoh saat program PKL
sudah terlaksana, maka akan terdapat evaluasi untuk memperbaiki kekurangan apa
yang terjadi slama program PKL dilaksanakan.
b. Kualitas
Menunjukkan ukuran penilaian yang diberikan kepada barang atau jasa
yang harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggannya. Jadi
hasil yang diperoleh harus memiliki mutu yang sesuai atau bahkan melebihi dari
yang diharapkan sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan.
c. Efektivitas
Merupakan ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Efektifitas intitusi
pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru,
tenaga kependidikan, dan personil lainnya.
d. Efisiensi
Perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Sesuatu bisa
dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan sumber daya
yang minimal. Efisiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan
memiliki tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan sarana.
C.Upaya Peningkatan Fungsi Manajemen Pendidikan Kejuruan
Tercapai tidaknya tujuan pendidikan kejuruan sangat tergantung padamasukan dan
sejumlah variabel dalam proses pendidikan. Salah satu variabel dalam proses pendidikan yang
menentukan ketercapaian tujuan pendidikan kejuruan adalah kerja sama antara SMK dengan
dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi (Depdikbud, 1995).
Semakin erat hubungan antara SMK dengan dunia pendidikan tinggi,logikanya semakin
baik kualitas tamatannya, yang berarti kualitas tamatan dapatditingkatkan karena di dunia
pendidikan tinggi, ilmu dan teknologi akan berkembang.
Berikut adalah langkah penerapan manajemen mutu pendidikan kejuruan:
1.Meningkatkan Peran dan Fungsi Guru
Kebutuhan warga pendidikan kejuruan harus diperhatikan termasuk jugakesejahteraan guru dan
tenaga tata usaha. Apabila kesejahteraan guru terjamin,guru dapat memberi perhatian yang lebih
kepada pengajaran.
Dalam dunia pendidikan, peran dan fungsi guru merupakan salah satufaktor yang sangat
signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur
pendidikan formal, informal maupun nonformal.Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan
kualitas pendidikan ditanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan
denganeksistensi mereka.
2. Meningkatkan Cara Belajar
Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktorkunci yang menentukan
berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat pentingmengingat peserta didik pendidikan kejuruan
disiapkan sebagai tenaga kerjaterampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan
tersebut tercapaimaka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian
lulusan pendidikan kejuruan harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
3.Menjalin Hubungan dan Kerja Sama
Kerjasama adalah suatu usaha atau kegiatan bersama yang dilakukan olehkedua belah pihak
dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama (Depdikbud,1995). Dari definisi ini terkandung
makna bahwa kedua belah pihak perlumembuat kesaepakatan tentang tujuan maupun kegiatan
kerjasama.Terkandung pula makna bahwa kerjasama akan menyebabkan saling ketergantungan a
ntara pihak pertama dan pihak kedua dan hubungannya bersifat interakfif.
4.Meningkatkan Praktik Kerja Prakerin
Pelaksanaan praktek kerja industri bagi peserta didik memperoleh banyakkeuntungan. Produk
lulusan akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan akan betul-
betul memiliki bekal keahlian (life skills) profesional untuk terjun kelapangan kerja sehingga
dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan
dirinya secara berkelanjutan. Keahlian (life skills) yang diperolehdapat mengangkat harga dan
rasa percaya diri tamatan.
Menurut Miraza (2008), pemerintah perlu meninjau ulang
kebijakan pendidikan serta penyempurnaan perangkat pendidikan, software ataupunhardware.
Disusun suatu kebjiakan pendidikan baru yang sesuai dengan situasidan kondisi serta kebutuhan
pembangunan bangsa dan negara. Keahlian,keterampilan, dan moral perlu ditekankan pada para
lulusan agar para lulusanmemiliki sikap kemandirian dan harga diri tinggi.
5.Meningkatkan Perencanaan Pendidikan
Proses perencanaan pendidikan adalah dimulai dari:
memahami permasalah pendidikan, menganalisis bidang telaahan, mengkonsepsikan danmeranca
ng rencana, menspesifikasikan rencana yang telah disusun,mengimplementasikan rencana, dan
memantau pelaksanaan rencana (Saud danMakmun, 2006). Perencanaan pendidikan untuk masa
mendatang adalah untukmeningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor
industri dansektor jasa dengan mengandalkan kemampuan SDM.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kajian pustaka di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Fungsi Manajemen pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik dari
segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri, di arahkan secara efektif untuk
meningkatkan nilai tambah dari faktor-faktor input (besarnyakelas sekolah, guru, buku pelajaran,
situasi belajar dan kurikulum, manajemensekolah, keluarga) agar menghasilkan out-put setinggi-
tingginya.
2.Manajemen fungsi pendidikan kejuruan adalah proses:
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasananggota-
anggaota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang diarahkansecara efektif untuk
meningkatkan nilai tambah faktor-faktor input agar menghasilkan out-put sebaik-baiknya pada
pendidikan kejuruan itu sendiri.
3.Upaya peningkatan menajemen fungsi pendidikan kejuruan antara lain yaitu:meningkatkan
peran dan fungsi guru, meningkatkan cara belajar, menjalinhubungan dan kerjasama,
meningkatkan pendidikan sistem ganda,meningkatkan praktek kerja industri, mengadakan dan
meningkatkan proframkecakapan hidup, meningkatkan perencanaan hidup, dan meningkatkan
teknologi informasi