Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT, PRINSIP, DAN PENTINGNYA PERENCANAAN PENDIDIKAN


Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


AIZA MIFTAHUL AULIA (AID5203)
NADILA PUTRI (A1D521019)
DINDA INTAN HASANAH (A1D521025)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat, Prinsip, dan
Pentingnya Perencanaan Pendidikan”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Perencanaan Pendidikan.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya sangat melelahkan. Namun, karena ada bantuan
dari banyak pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Ucapan terima kasih ini kami berikan kepada Bapak Dr. k. a. Rahman, M. Pd. I
sebagai dosen pengampu dan Para penulis atau penerbit buku maupun situs-situs internet yang
memperkenankan mengalihkan hak cipta karyanya kepada kami untuk dipelajari serta teman-
teman yang ikut serta membantu menyelesaikan tugas kelompok pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Sehingga, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah ini, agar kami dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya.

Jambi, 24 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3

2.1 Hakikat Perencanaan Pendidikan…………………………………………………………..3

2.2 Prinsip Perencanaan Pendidikan…………………………………………………………...4

2.3 Pentingnya Perencanaan Pendidikan………………………………………………………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………9

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………...9

3.2 Saran……………………………………………………………………………………….....9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telah kita ketahui pendidikan itu sangat penting bagi kita semua. Pendidikan merupakan salah
satu kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat demikian pentingnya
pendidikan, maka perlu dibuat perencanaan pendidikan secara komprehensif sehingga harapan
serta tujuan yang diharapkan dari diselenggarakannya pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat disimpulkan sebagai suatu proses untuk
mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Maka perencaan pendidikan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh tenaga kependidikan dan tenaga pendidik dalam rangka mempersiapkan hal-hal
yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Perencanaan dalam dunia pendidikan tentu sangat penting untuk dilakukan untuk
mempersiapkan bagaimana sebuah proses pembelajaran yang nantinya akan digunakan dapat
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di kelas. Perencanaan dibuat untuk mempertegas garis
untuk menuju tercapainya sebuah tujuan dalam pendidikan. Tidak dapat dipungkiri jika
perencanaan pendidikan ini sangat penting dan merupakan dasar dari sebuah proses di bidang
pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hakikat Perencanaan Pendidikan?


2. Bagaimana Prinsip Perencanaan Pendidikan?
3. Bagaimana Pentingnya Perencanaan Pendidikan?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Hakikat Perencanaan Pendidikan


2. Untuk Mengetahui Prinsip Perencanaan Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Pentingnya Perencanaan Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Perencanaan Pendidikan

Perencanaan adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan


yang akan dilakukkan untuk mencapai tujuan tertentu. Fakry (1987), proses penyusunan berbagai
keputusan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Perencanaan juga dapat diartikan sebagai proses pembuatan serangkaian kebijakan
untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Selain itu, perencanaan dapat pula
diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan sumber daya yang tersedia
yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut Menurut Handoko, (1995), perencanaan
adalah sebagai:

1. Pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan nasional.


2. Penentuan strategi, kebijakan, proyek program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Jadi esensi perencanaan adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara
sistematis, perencanaan berhubungan dengan masa mendatang, dan untuk mencapai tujuan tertentu
yang diinginkan. Adapun pengertian dasar perencanaan pendidikan, sebagai proses yang sistematis
dalam rangka mempersiapkan kegiatan-kegiataan di masa yang akan datang dalam bidang
pendidikan. Coombs yang dikutip Udin dan Abin, (2007), mendefinisikan Perencanaan
Pendidikan sebagai sebuah penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya. Dengan demikian esensi perencanaan
adalah sebuah usaha merancang dan memilih pada waktu sekarang untuk sesuatu yang ingin
diwujudkan di masa akan datang (choosing our disired future today).

Perencanaan dalam konteks pendidikan berarti pemilihan atau penentuan program/strategi atau
langkah yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Perencanaan
pendidikan yang dilakukan pada dasarnya adalah wujud tanggung jawab dari berbagai alternatif

3
pilihan yang ada dalam kehidupan. Setiap pilihan yang di ambil pasti mempunyai konsekuensi dari
apa yang di pilih. Oleh karena itulah, memilih untuk merencanakan sesuatu dan menyadari akan
konsekuensi yang akan hadir merupakan bentuk tanggung jawab kemanusiaan. Hakikat
perencanaan pendidikan juga dapat berarti sebuah proses pembuatan peta atau route perjalanan ke
arah masa depan pendidikan yang di inginkan. Sebagai sebuah proses, perencanaan pendidikan
terus akan berjalan tanpa henti, ia akan terus berkembang, memperbarui, dan menyesuaikan diri
sepanjang proses perjalanan tersebut.

2.2 Prinsip Perencanaan Pendidikan

Perencanaan yang efektif hanya akan terlaksana jika setiap dari anggota dalam organisasi
mempunyai kesadaran tinggi tentang pentingnya perencanaan dalam membangun masa depan.
Ada, tiga sikap yang menjadi prinsip mental setiap anggota individu organisasi dalam membangun
perencanaan yang efektif yaitu:

1. Kesadaran diri (self awareness), dalam pengertian adanya kesadaran bahwa kita sendirilah yang
menjadi penentu masa depan kita (we are the creator of our own future).
2. Tanggung jawab (responsibility), dalam pengertian memiliki tanggung jawab untuk menuliskan
masa depan yang di kehendaki dan Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk
mewujudkannya (we are responsible for writing our own script).
3. Intregritas (intregity) adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan yang telah
direncanakannya, intregritas menurut kewajiban bahwa kitalah yang berkewajiban untuk
mewujudkan apa yang telah kita rencanakan (we have an obligation to live our own script).

Ketiga prinsip mental tersebut menjadi landasan dalam pelaksanaan perencanaan. Sebuah
perencanaan yang baik (good planning) tanpa didasari oleh sikap mental (mindsets) kesadaran diri,
tanggung jawab integritas yang kuat tidak akan pernah menjadi kenyataan. Dalam pandangan
Harold Koontz Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi
atau keinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan erat
dengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer. Dibutuhkan cara berfikir yang berefleksi
juga dapat dibantu oleh imaginasi dan forecast.

4
Selanjutnya Harold Koontz dan Cyril O'Donnell (1977), dalam buku principles of
management, mengemukakan bahwa prinsip-prinsip planning sebagai berikut:

1. Prinsip membantu tercapainya tujuan (principle of contribution to objective). Setiap


perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
2. Prinsip pengutamaan perencanaan (principle of primacy of planning). Perencanaan merupakan
keperluan utama daripada manajer, fungsi lainnya adalah organizing, staffing, directing, dan
control. Seorang manajer tidak akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya
tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam melaksanakan kebijaksanaan.
3. Prinsip pemerataan perencanaan (principle of pervasiveness of planning). Walaupun fungsi
manajemen itu sama pentingnya baik dalam ketentuan maupun pelaksanaannya, tetapi harus
diingat bahwa prinsip pemerataan perencanaan memegang peranan penting, mengingat manajer
dalam tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggungjawab atas berhasilnya
rencana tersebut. Tidak pernah ada seorang manajer yang tidak mengerjakan perencanaan.

Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan yang dikemukakan oleh Djumberansyah Indar dalam


bukunya yang berjudul Perencanaan Pendidikan Strategi dan Implementasinya cetakan tahun 1990
adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehensif, yaitu melihat masalah pendidikan sebagai
keseluruhan, setiap aspek pendidikan harus mendapatkan perhatian sewajarnya baik formal
maupun non formal, pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dalam arti yang seluas-luasnya.
2. Perencanaan pendidikan harus bersifat integral, yaitu perencanaan pendidikan harus
diintegrasikan ke dalam perencanaan yang menyeluruh. Sifat integral ini harus sudah tampak
di dalam sistem dan prosedur pengelolaan pendidikan.
3. Perencanaan pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif, yaitu
kemajuan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh jumlah anak yang dapat ditampung di
sekolah, tetapi juga apakah output pendidikan itu dapat memenuhi kebutuhan pasaran kerja,
atau apakah dapat membuat individu menjadi sejahtera.

5
4. Perencanaan pendidikan harus merupakan rencana jangka panjang dan kontinu, yaitu karena
siklus pendidikan berlangsung antara 10 sampai 20 tahun dan sulit dengan segera diketahui
hasilnya dalam jangka waktu 1-2 tahun. Banyak pelaksanaan kebijakan tidak berhasil karena
rencana hanya berlangsung sepintas saja, maka perencanaan pendidikan harus kontinu dan
dirancang dalam jangka waktu yang relative lama.
5. Perencanaan pendidikan harus didasarkan efisiensi, yaitu biaya yang terbatas harus diusahakan
seefisien mungkin dalam penggunaannya dan fokus dalam pengelolaannya.
6. Perencanaan pendidikan harus dibantu oleh organisasi administrasi yang efisien dan data yang
dapat diandalkan, yaitu banyak bukti betapa terhambatnya saluran-saluran inormasi dari daerah
ke pusat, dan sebaliknya, bahkan antar unit-unit kerja dalam suatu kantor sekalipun yang
akibatnya perencanaan selanjutnya.
7. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan semua sumber yang ada atau yang dapat
diandalkan, maksudnya pelaksanaan pendidikan tidak semata-mata tanggung jawab pemeritah,
tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, oleh
sebab itu asas integrasi mencakup juga integrasi pendayagunaan semua sumber yang tersedia.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip perencanaan pendidikan
adalah sejumlah aktivitas yang harus dilakukan atau dipertimbangkan oleh para perencana ketika
akan menyusun rencana pendidikan, yang apabila diabaikan maka perencanaan pendidikan yang
dilakukan tidak akan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dari sejumlah prinsip
perencanaan di atas, di sini disarikan bahwa, perencanaan pendidikan itu harus memperhitungkan
prinsip-prinsip:
1. Komprehensif, yaitu melihat asalah pendidikan sebagai keseluruhan, setiap aspek pendidikan
harus mendapatkan perhatian sewajarnya baik ormal maupun non formal, pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi dalam arti yang seluas-luasnya.
2. Integral, yaitu perencanaan pendidikan harus diintegrasikan ke dalam perencanaan yang
menyeluruh. Sifat integral ini harus sudah tampak di dalam sistem dan prosedur pengelolaan
pendidikan.

6
3. Efisien, yaitu biaya yang terbatas harus diusahakan seefisien mungkin dalam penggunaannya
dan fokus dalam pengelolaannya.
4. Interdisipliner, yaitu harus mencakup berbagai di bidang ilmu pengetahuan karena pendidikan
itu sendiri sesungguhnya interdisipliner terutama dalam kaitannya dengan pembangunan
manusia.
5. Fleksibel, yaitu tidak kaku tetapi dinamis dan responsife terhadap tuntutan masyarakat terhadap
pendidikan.
6. Objektif rasioanal, yaitu untuk kepentingan umum bukan untuk kepentingan subjektif
sekelomok masyarakat saja.
7. Kelengkapan dan keakuratan data, yaitu perencanaan harus disusun berdasarkan data dan
informasi yang lengkap dan akurat, karena jika tidak, maka perencanaan pendidikan yang telah
disusun tidak akan memiliki kekuatan yang dapat diandalkan.
8. Kontinu, yaitu perencanaan pendidikan itu harus memperhatikan aspek keberlangsungan
strategi yang dipilih untuk menyelesaikan persoalan pendidikan.

2.3 Pentingnya Perencanaan Pendidikan

1. Pentingnya Perencanaan

Mengapa perlu merencanakan masa depan?

Mulyadi memberikan empat jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu:

1. Karena kita adalah manusia


2. Karena hanya masa depanlah yang dapat kita pilih
3. Karena perencanaanlah yang menjanjikan hasil baik (good result)
4. Karena kita dapat memusatkan perhatian pada hal-hal penting secara tidak mendesak

7
2. Pentingnya Perencanaan Pendidikan

Dalam buku Perencanaan Pendidikan karangan Udin Syaefudin Sa’ud, dkk, (2007),
Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain, sebagai berikut:
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembanguan.
2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko
yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi
sedini mungkin.
3. Perencanaan memberikan alternatif tentang cara yang terbaik (the best alternative) atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination).
4. Dengan perencanaan dilakukan penyususnan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran, maupun kegiatan usahanya.
5. Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan
pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukkan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan dalam konteks pendidikan
berarti pemilihan atau penentuan program atau strategi atau langkah yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Perencanaan pendidikan yang dilakukan pada
dasarnya adalah wujud tanggung jawab dari berbagai alternatif pilihan yang ada dalam kehidupan.
Hakikat perencanaan pendidikan berarti sebuah proses pembuatan peta atau route perjalanan
kearah masa depan pendidikan yang di inginkan. Sebagai sebuah proses, perencanaan pendidikan
terus akan berjalan tanpa henti, ia akan terus berkembang, memperbarui, dan menyesuaikan diri
sepanjang proses perjalanan tersebut. Perencanaan yang efektif hanya akan terlaksana jika setiap
dari anggota dalam organisasi mempunyai kesadaran tinggi tentang pentingnya perencanaan dalam
membangun masa depan.
Yang dimaksud prinsip-prinsip perencanaan pendidikan adalah sejumlah aktivitas yang harus
dilakukan atau dipertimbangkan oleh para perencana ketika akan menyusun rencana pendidikan,
yang apabila diabaikan maka perencanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan dalam suatu lembaga pendidikan sangat penting
karena merupakan pedoman dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan yang dalam organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu perencanaan
harus dirumuskan dengan baik dan jelas.

3.2 Saran
Dalam dunia pendidikan hendaknya setiap Lembaga mempersiapkan perencanaan yang
matang, karena perencanaan itu sangatlah penting. Begitu pentingnya perencanaan dalam suatu
kegiatan. Membuat perencanaan harus benar-benar matang dan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai yang telah ditetapkan sebelumnya. Merencanakan harus memperhatikan kebutuhan yang
diperlukan, maka dari itu perencanaan juga harus memperhatikan pendekatan-pendekatan yang
sesuai.
9
DAFTAR PUSTAKA

Martin. 2013. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Depok: PT. Rajagraindo Persada.

Rusdiana, Ahmad. 2021. Mata Kuliah Perencanaan Pendidikan: Hand Out. Bandung: PPS UIN
SGD, 2021. Halaman 17-22.

10

Anda mungkin juga menyukai