Anda di halaman 1dari 10

Strategi Pembelajaran di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang dalam Pembelajaran

Tatap Muka (PTM) Pasca Pandemi Covid 19

(identitas)

Abstrak

(belum selesai)

A. Pendahuluan

SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang atau yang lebih akrab disebut SMK Manusa
merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di bawah naungan Lembaga
Pendidikan Ma’arif Ajibarang. Sekolah tersebut memiliki 6 jurusan diantaranya
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
(TBSM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Audio Video (TAV),
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Elektronika Industri (TEI). Sejak awal
didirikan, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang telah menjelma menjadi salah satu SMK
terbesar di Banyumas terbanyak di Banyumas. Hal ini tentunya berbanding lurus
dengan kualitas SMK ma’arif NU 1 Ajibarang dan juga jumlah pendaftar yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Penerapan strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu unsur


keberhasilan SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang dalam peningkatan kualitas sekolah.
Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang selalu up
to date dengan dunia industry dan tuntutan perkembangan jaman khususnya di era
glalisasi seperti ini terlebih di situasi pasca pandemic covid 19. Pada dasarnya strategi
adalah alat untuk mencapai tujuan. Strategi dapat dikatakan sebagai suatu seni
menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai suatu
sasarannnya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan. Strategi dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelasapa yang
sedang dan akan dilaksanakan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan tenaga pendidik
pada lingkngan pembelajaran, dalam hal ini sekolah. Tujuan pembelajaran ini tidak
lain adalah untuk mentransfer sejumlah ilmu kepada peserta didik sebagai bekal
untuk menghadapi dunia setelah lulus nanti. Dewasa ini ilmu pengetahuan
berkembang dengan sangat cepat, sumber belajar dapat diakses semudah membalikan
telapak tangan. Hal ini menjadikan guru hanya menjadi salah satu sumber belajar bagi
siswa. Ditambah perubahan paradigm pendidikan di era industry 5.0 yang
mengembangkan digitalisasi disetiap lininya membuat guru harus bekerja ekstra
dalam melaksanakan pembelajaran agar selalu up to date.

Penelitian ini akan berfokus pada strategi pembelajaran pasca pandemic covid
19. Berhubung covid 19 belum sepenuhnya hilang, maka kami menentukan pasca
pademi dimulai saat pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan sampai sekarang.
Namun akan berfkus pada kebijakan Pembelajaran Tatap Muka 100%. Hasil dari
penelitian kami adalah bahwa strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK
Ma’arif NU 1 Ajibarang berfokus pada pelaksanaan protocol kesehatan dan
efektifitas waktu dalam pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran sudah
diterapkan di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang guna meminimalisir terbnetuknya cluster
baru penyebaran covid 19 di bangku sekolah.

B. Metode

Penelitian ini bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik


wawancara, observasi, dan dokumentasi. Narasumber penelitian adalah Wakil Kepala
Sekolah 1 bidang Kesiswaan dan salah satu tenaga ajar SMK Ma’arif NU 1
Ajibarang. Data hasil riset dianalisis menggunakan model analisa SWOT dengan
pendekatan kualitatif yaitu alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi
yang sedang dihadapi.

Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar, yaitu Strengths (S) atau
kekuatan suatu organisasi, Weakness (W) atau kelemahan suatu organisasi,
Opportuities (O) atau peluang yang berasal dari luar organisasi, dan Treaths (T) atau
ancaman organisasi yang berasal dari luar. Menurut Philip Kotler, analisis SWOT
adalah evalusasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Observasi dilaksanakan pada Rabu, 19 Januari 2022 di SMK Ma’arif NU 1


Ajibarang yang beralamat di Jl. Ajibarang-Purwokerto No.KM.1, Kedungmeong,
Bumiayu, Kec. Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kode pos 53165.

C. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung
menjadi managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke
bahasa inggris to manage (kata kerja), management (kata benda), dan manager
untuk orang yang melakukannya. Management diterjemahkan ke bahasa
Indonesia menjadi manajemen (pengelolaan).
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan (p3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen
sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program, pelaksanaan program,
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawasan, evaluasi dan sistem
informasi sekolah/madrasah.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut G.R Terry manajemen adalah suatu proses khusus yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.
Menurut definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya
mencapai tujuan bersama dengan mengelola sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara optimal melaui kerjasama antar anggota
organisasi.
2. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir
yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Kuno di Yunani, yang
berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish
Menurut S. Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang
disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajaran(Bahri, 2017)
Muhaimin dan Abdul Mujib menyatakan, bahwa terdapat tujuh
pengertian kurikulum menurut fungsinya, yaitu:
 Pertama, kurikulum sebagai program studi
 Kedua, kurikulum sebagai konten
 Ketiga, kurikulum sebagai kegiatan yang berencana
 Keempat, kurikulum sebagai hasil belajar
 Kelima, kurikulum sebagai reproduksi kultural
 Keenam, kurikulum sebagai pengalaman belajar
 Ketujuh, Kurikulum sebagai produksi

Kurikulum dengan demikian adalah seperangkat rencana pembelajaran


yang terdiri dari isi dan materi-materi pelajaran yang terstruktur, terprogram
dan terencana dengan baik yang berkaitan dengan berbagai kegiatan dan
interaksi sosial di lingkungan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar dengan tujuan mencapai tujuan pendidikan. Dalam makna yang
lebih luas, kurikulum adalah kumpulan seperangkat nilai yang dirancang
untuk ditransformasikan kepada subjek didik, baik nilai-nilai dalam bentuk
kognitif, afektif maupu psikomotor.

3. Pengertian Strategi Pembelajaran


Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa Inggris ‘strategic’ yang
berarti siasat rencana. Sedangkan menurut bahasa Yunani, strategi berasal dari
kata “strategos” yang memiliki makna, yaitu suatu usaha untuk mencapai
suatu kemenangan dalam suatu peperangan.
Brigs, strategi pembelajaran adalah berkaitan dengan penemuan urutan
yang memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan dan memutuskan bagaimana
untuk menerapkan kegiatan-kegiatan instruksional bagi masing-masing
individu. (Fauzi, 2020)
J. R David, strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat
dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: expositiondiscovery learning dan group-individual learning.
Dari berbagai perspektif di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran dapat dideskripsikan suatu konsep atau rencana yang
disusun secara sistematis oleh pendidik dengan peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan tenaga pendidik yang cakap dalam penentuan metode maupun
media agar tepat di dalam proses pembelajaran.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No.20/2003 pasal 1 ayat 19). Terdapat 2 kurikulum yang
diterapkan di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang yaitu Kurikulum 2013 untuk
kelas 11 dan 12, serta kurikulum Pusat Keunggulan yang sedang diuji
cobakan ke kelas 10. SMK Pusat Keunggulun (SMK PK) merupakan program
pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan
kualitas dan kinerja, yang diperkuat mealui kemitraan dan penyelarasan
dengan dunia usaha, dunia industry, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK
rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat
peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
Secara khusus, program SMK PK di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
bertujuan untuk:
1) Sosialisasi. Memperkuat kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah
daerah dalam pendampingan Program SMK PK.
2) Pelatihan Kepala SMK, pengawas sekolah, dan guru SMK. Memperkuat
kualitas sumber daya manusia SMK, antara lain kepala sekolah, pengawas
sekolah, dan guru untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran
berbasis dunia kerja.
3) Pelatihan pendamping program SMK PK. Memperkuat kompetensi
softskill dan hardskill peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja, serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
4) Pembelajaran dan penilaian pada SMK pelaksana program SMK PK.
Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui manajemen berbasis
sekolah.
5) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran
berstandar dunia kerja. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi
kompleksitas pada sekolah dengan menggunakan platform digital.
6) Pemanfaatan platform teknologi. Peningkatan sarana dan prasarana
praktik belajar siswa yang berstandar dunia kerja.
7) Pelaksanaan pendampingan bagi kepala sekolah dan guru di SMK
pelaksana program SMK PK, serta pengawas sekolah. Memperkuat
kemitraan dan kerja sama antara Kemendikbud dengan dunia kerja dalam
pengembangan dan pendampingan SMK PK.
2. Strategi Pembelajaran Pasca Pandemi
Saat pandemic covid 19 terjadi, hamper di setiap sekolah menggunakan
metode pembelajaran jarak jauh sebagai bentuk kepatuhan terhadap
pemerintah guna menekan angka penyebaran covid 19 khususnya di
lingkungan sekolah. Setiap sekolah meminimalisir terjadinya kerumunan
dengan tetap berorientasi ada efektifitas kegiatan pembelajaran tak terkecuali
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang. Setelah hamper 1 tahun pembelajaran jarak
jauh diterapkan, pemerintah memberi kelonggaran kepada sekolah untuk
melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa 50% dari
kapasitas kelas. Hingga pada awal semester genap pada 3 Januari 2022
pemerintah memperbolehkan 100% jumlah siswa untuk melaksanakan
pembelaaran tatap muka (PTM).
Dalam pelaksanaannya, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang menerapkan
beberapa strategi guna memaksimalkan PTM 100% ini, diantaranya kesiapan
tenaga ajar, kesiapan siswa, dan model pembelajaran yang diterapkan.
1) Kesiapan tenaga ajar
 Tenaga ajar harus dalam kondisi sehat.
 Seluruh tenaga ajar telah mendapat dua dosis vaksin, narasumber
memaparkan bahwa seluruh tenaga ajar siap menerima vaksin booster
jika memang diperlukan.
 Guru telah mendapat edukasi terkait protocol kesehatan.
 Kewajiban penggunaan masker.
 Membawa perlengkapan tambahan pribadi seperti hand sanitizer,
masker cadangan, dan keperluan lain yang diperlukan.
2) Kesiapan siswa
 Siswa harus dalam kondisi sehat.
 Mendapat surat ijin dari orang tua.
 Seluruh siswa SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang telah mendapat dua dosis
vaksin.
 Kewajiban penggunaan masker.
 Membawa perlengkapan tambahan pribadi seperti hand sanitizer,
masker cadangan, dan keperluan lain yang diperlukan.
3) Model Pembelajaran
 Jumlah peserta didik adalah 100% dari kapasitas kelas
 Pembelajaran dilakukan selama 6 hari dalam seminggu.
 Pembelajaran dilaksanakan selama 6 jam pembelajaran dalam satu hari
dimana satu jam pelajaran = 40 menit.
 Tiap mata pelajaran sudah diperbolehkan dilaksanakan secara tatap
muka, termasuk mata pelajaran olahraga.
 Khusus untuk kelas produktif/ praktik pembelajaran dilaksanakan
menggunakan kelompok. Dalam sehari, pembelajaran produktif
dilaksanakan 2 shift yaitu pagi dan siang. Setiap shift dilaksanakan
selama 6 jam pembelajaran dimana satu jam pelajaran = 40 menit.

Secara garis besar, perubahan paling besar dalam pembelajaran tatap


muka di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang adalah pada pengurangan jam
pembelajaran yang signifikan. Hal ini dimaksudkan guna meinimalisir
kerumunan yang terjadi di lingkungan sekolah.. Selain tenaga ajar, satpam
sekolah memiliki peranan penting, Terdapat pos pemeriksaan suhu setiap akan
memasuki lingkungan sekolah yang dilakukan oleh satpam sekolah. Satpam
sekolah juga selalu memastikan siswa selalu kondusif saat akan masuk atau
keluar lingkungan sekolah.

Sebagai bahan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan Ulangan Harian (UH),


Ujuan Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS) juga
direncanakan secara tatap muka. Pembelajaran tatap muka menjadi tantangan
bagi pihak sekolah untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif tanpa
mengurangi resiko penyebaran covid 19 di lingkungan sekolah. Guru kelas
khususnya selain memantau proses pembelajaran siswa juga harus
memonitoring siswa didiknya agar selalu melaksanakan protocol kesehatan.
Guru kelas juga harus selaluu berinovasi agar pembelajaran yang telah di
pangkas dapat selalu maksimal sama seperti saat waktu pembeajaran pada
umumnya.

3. Analisa SWOT
(belum selesai)

Kesimpulan

(belum selesai)

Daftar Pustaka
Budio, Sesra. 2019. Strategi Manajemen Sekolah: Jurnal Menata Volume 2, No. 2,
Juli-Desember 2019.
Murniati, Arum. Dkk. 2020. Strategi Manajemen Pembelajaran Pada masa Covid-19
di SMK Ma’arif 9 Kebumen: Jurnal Cakrawala: Studi Manajemen Pendidikan
Isalm dan Studi SOsial P-ISSN: 2580-9385, E-ISSN: 2581-0197 Vol. 4 o. 2
Th 2020.
Buku Saku SMK Pusat Keunggulan.
Fauzi, M. (2020). Strategi Pembelajaran Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Al-Ibrah,
2(2),120–145.
https://ejournal.stital.ac.id./index.php/alibrah/article/view/104/88
Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah
Islam Futura, 11(1), 15. https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61

Anda mungkin juga menyukai