(identitas)
Abstrak
(belum selesai)
A. Pendahuluan
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang atau yang lebih akrab disebut SMK Manusa
merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di bawah naungan Lembaga
Pendidikan Ma’arif Ajibarang. Sekolah tersebut memiliki 6 jurusan diantaranya
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
(TBSM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Audio Video (TAV),
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Elektronika Industri (TEI). Sejak awal
didirikan, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang telah menjelma menjadi salah satu SMK
terbesar di Banyumas terbanyak di Banyumas. Hal ini tentunya berbanding lurus
dengan kualitas SMK ma’arif NU 1 Ajibarang dan juga jumlah pendaftar yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Penelitian ini akan berfokus pada strategi pembelajaran pasca pandemic covid
19. Berhubung covid 19 belum sepenuhnya hilang, maka kami menentukan pasca
pademi dimulai saat pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan sampai sekarang.
Namun akan berfkus pada kebijakan Pembelajaran Tatap Muka 100%. Hasil dari
penelitian kami adalah bahwa strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK
Ma’arif NU 1 Ajibarang berfokus pada pelaksanaan protocol kesehatan dan
efektifitas waktu dalam pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran sudah
diterapkan di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang guna meminimalisir terbnetuknya cluster
baru penyebaran covid 19 di bangku sekolah.
B. Metode
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar, yaitu Strengths (S) atau
kekuatan suatu organisasi, Weakness (W) atau kelemahan suatu organisasi,
Opportuities (O) atau peluang yang berasal dari luar organisasi, dan Treaths (T) atau
ancaman organisasi yang berasal dari luar. Menurut Philip Kotler, analisis SWOT
adalah evalusasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
C. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung
menjadi managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke
bahasa inggris to manage (kata kerja), management (kata benda), dan manager
untuk orang yang melakukannya. Management diterjemahkan ke bahasa
Indonesia menjadi manajemen (pengelolaan).
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan (p3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen
sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program, pelaksanaan program,
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawasan, evaluasi dan sistem
informasi sekolah/madrasah.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut G.R Terry manajemen adalah suatu proses khusus yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.
Menurut definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya
mencapai tujuan bersama dengan mengelola sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara optimal melaui kerjasama antar anggota
organisasi.
2. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir
yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Kuno di Yunani, yang
berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish
Menurut S. Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang
disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajaran(Bahri, 2017)
Muhaimin dan Abdul Mujib menyatakan, bahwa terdapat tujuh
pengertian kurikulum menurut fungsinya, yaitu:
Pertama, kurikulum sebagai program studi
Kedua, kurikulum sebagai konten
Ketiga, kurikulum sebagai kegiatan yang berencana
Keempat, kurikulum sebagai hasil belajar
Kelima, kurikulum sebagai reproduksi kultural
Keenam, kurikulum sebagai pengalaman belajar
Ketujuh, Kurikulum sebagai produksi
1. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No.20/2003 pasal 1 ayat 19). Terdapat 2 kurikulum yang
diterapkan di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang yaitu Kurikulum 2013 untuk
kelas 11 dan 12, serta kurikulum Pusat Keunggulan yang sedang diuji
cobakan ke kelas 10. SMK Pusat Keunggulun (SMK PK) merupakan program
pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan
kualitas dan kinerja, yang diperkuat mealui kemitraan dan penyelarasan
dengan dunia usaha, dunia industry, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK
rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat
peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
Secara khusus, program SMK PK di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
bertujuan untuk:
1) Sosialisasi. Memperkuat kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah
daerah dalam pendampingan Program SMK PK.
2) Pelatihan Kepala SMK, pengawas sekolah, dan guru SMK. Memperkuat
kualitas sumber daya manusia SMK, antara lain kepala sekolah, pengawas
sekolah, dan guru untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran
berbasis dunia kerja.
3) Pelatihan pendamping program SMK PK. Memperkuat kompetensi
softskill dan hardskill peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja, serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
4) Pembelajaran dan penilaian pada SMK pelaksana program SMK PK.
Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui manajemen berbasis
sekolah.
5) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran
berstandar dunia kerja. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi
kompleksitas pada sekolah dengan menggunakan platform digital.
6) Pemanfaatan platform teknologi. Peningkatan sarana dan prasarana
praktik belajar siswa yang berstandar dunia kerja.
7) Pelaksanaan pendampingan bagi kepala sekolah dan guru di SMK
pelaksana program SMK PK, serta pengawas sekolah. Memperkuat
kemitraan dan kerja sama antara Kemendikbud dengan dunia kerja dalam
pengembangan dan pendampingan SMK PK.
2. Strategi Pembelajaran Pasca Pandemi
Saat pandemic covid 19 terjadi, hamper di setiap sekolah menggunakan
metode pembelajaran jarak jauh sebagai bentuk kepatuhan terhadap
pemerintah guna menekan angka penyebaran covid 19 khususnya di
lingkungan sekolah. Setiap sekolah meminimalisir terjadinya kerumunan
dengan tetap berorientasi ada efektifitas kegiatan pembelajaran tak terkecuali
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang. Setelah hamper 1 tahun pembelajaran jarak
jauh diterapkan, pemerintah memberi kelonggaran kepada sekolah untuk
melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa 50% dari
kapasitas kelas. Hingga pada awal semester genap pada 3 Januari 2022
pemerintah memperbolehkan 100% jumlah siswa untuk melaksanakan
pembelaaran tatap muka (PTM).
Dalam pelaksanaannya, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang menerapkan
beberapa strategi guna memaksimalkan PTM 100% ini, diantaranya kesiapan
tenaga ajar, kesiapan siswa, dan model pembelajaran yang diterapkan.
1) Kesiapan tenaga ajar
Tenaga ajar harus dalam kondisi sehat.
Seluruh tenaga ajar telah mendapat dua dosis vaksin, narasumber
memaparkan bahwa seluruh tenaga ajar siap menerima vaksin booster
jika memang diperlukan.
Guru telah mendapat edukasi terkait protocol kesehatan.
Kewajiban penggunaan masker.
Membawa perlengkapan tambahan pribadi seperti hand sanitizer,
masker cadangan, dan keperluan lain yang diperlukan.
2) Kesiapan siswa
Siswa harus dalam kondisi sehat.
Mendapat surat ijin dari orang tua.
Seluruh siswa SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang telah mendapat dua dosis
vaksin.
Kewajiban penggunaan masker.
Membawa perlengkapan tambahan pribadi seperti hand sanitizer,
masker cadangan, dan keperluan lain yang diperlukan.
3) Model Pembelajaran
Jumlah peserta didik adalah 100% dari kapasitas kelas
Pembelajaran dilakukan selama 6 hari dalam seminggu.
Pembelajaran dilaksanakan selama 6 jam pembelajaran dalam satu hari
dimana satu jam pelajaran = 40 menit.
Tiap mata pelajaran sudah diperbolehkan dilaksanakan secara tatap
muka, termasuk mata pelajaran olahraga.
Khusus untuk kelas produktif/ praktik pembelajaran dilaksanakan
menggunakan kelompok. Dalam sehari, pembelajaran produktif
dilaksanakan 2 shift yaitu pagi dan siang. Setiap shift dilaksanakan
selama 6 jam pembelajaran dimana satu jam pelajaran = 40 menit.
3. Analisa SWOT
(belum selesai)
Kesimpulan
(belum selesai)
Daftar Pustaka
Budio, Sesra. 2019. Strategi Manajemen Sekolah: Jurnal Menata Volume 2, No. 2,
Juli-Desember 2019.
Murniati, Arum. Dkk. 2020. Strategi Manajemen Pembelajaran Pada masa Covid-19
di SMK Ma’arif 9 Kebumen: Jurnal Cakrawala: Studi Manajemen Pendidikan
Isalm dan Studi SOsial P-ISSN: 2580-9385, E-ISSN: 2581-0197 Vol. 4 o. 2
Th 2020.
Buku Saku SMK Pusat Keunggulan.
Fauzi, M. (2020). Strategi Pembelajaran Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Al-Ibrah,
2(2),120–145.
https://ejournal.stital.ac.id./index.php/alibrah/article/view/104/88
Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah
Islam Futura, 11(1), 15. https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61