Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan

Dosen Pengampu: Anas Rohman, M.Pd

Disusun Oleh :

Nur Zulaikhah (18106011034)

Lina Nadhifah (18106011066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sepantasnya dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rah-mat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya, penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan maka-lah
yang bertemakan “Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan”. Sholawat serta salam senan-tiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW sebab berkat beliau kita dapat
terbebas dari belenggu kebodohan.
Dalam pembuatan makalah ini penulis dan semua anggota kelompok telah mengupayakan
semaksimal mungkin mulai dari pencarian materi hingga penyusunannya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Dan kami mengucapkan terimakasih atas pihak-pihak yang telah
banyak memberikan bantuan.
Pada akhirnya kami menyadari, bilamana dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang kami tidak ketahui. Ka-
rena segala kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa sedangkan kekurangan adalah
milik kita sebagai makhluk-Nya.
Untuk itu, kekurangan yang ada akan menjadi sebuah pelajaran bagi penulis, dan penulis
mengharapkan koreksi, berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, terutama
pengoreksi, untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Blora,, 08 Juni 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality Management) dalam kontek pendidikan
merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institutsi pendidikan dalam memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang.
Manajemen mutu terpadu pendidikan merupakan suatu sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen mutu terpadu pendidikan merupakan suatu
pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses,
dan lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan ruang lingkup manajemen mutu terpadu pendidikan?
2. Bagaimana aplikasi manajemen mutu terpadu terpadu pendidikan?
3. Apa saja probematika dalam manajemen mutu terpadu terpadu pendidikan?
4. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk mengatasi probematika manajemen mutu terpadu
terpadu dalam pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup manajemen mutu terpadu pendidikan?
2. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi manajemen mutu terpadu terpadu pendidikan?
3. Untuk mengetahui apa saja probematika dalam manajemen mutu terpadu terpadu
pendidikan?
4. Untuk mengetahui bagaimana solusi yang ditawarkan untuk mengatasi probematika
manajemen mutu terpadu terpadu dalam pendidikan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan


Menurut Crosby, mutu yaitu sesuai dengan apa yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu
produk memiliki kualitas apabila memiliki kualitas dan standart yang telah dientukan, yaitu
meliputi bahan baku, proses produksi dan hasil jadi.1 Sedangkan menurut Deming, kualitas
atau mutu adalah kesesuaian antar kebutuhan pasar. Kualitas sebagai kesesuaian dengan
kebutuhan pasar dan konsumen. Perusahaan harus dapat benar-benar memahami apa yang
dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan.
Garvin dan Davis mendefinisikan mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk,manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Manajemen mutu terpadu atau total quality management (TQM) adalah sebuah konsep
yang awalnya dikembangkan untuk meningkatkan mutu produksi berupa barang dan jasa pada
sejumlah perusahaan.2 Menurut Salis TQM adalah sebuah pendekatan praktis dan strategis
dalam menjalankan roda organisasi yang memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan dan
kliennya. Tujuannya adalah untuk mencari hasil yang lebih baik.3
Gunasakaran mendefinisikan TQM sebagai filosofi manajemen system, metode dan
prosedur yang sistematis merumuskan pendekata yang komprehensif terhadap kualitas; bahwa
setiap orang bertanggungjawab untuk itu.
Nasution menyimpulkan bahwa mutu mencakup tiga elemen yang diterima dengan
universal yaitu
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan
kualitas saat ini yang mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

1
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah:Konsep,Strategi dan Implementasi (Bandung:CV
Alfabeta,2011), 119.
2
Ibid., hlm123.
3
Ibid, hlm 132.
Keunggulan mutu tidak terbatas pada area/wilayah bisnis dan industri, namun jika
diterapkan dalam dunia pendidikan, maka akan berdampak positif baik bagi siswa, guru
maupun orangtua dan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mutu adalah suatu
konsep dan aplikasi terhadap standarisasi kebutuhan-kebutuhan formal manusia yang
berkaitan dengan aspek kemanusiaan dari sumber daya yang dimilikinya.

Bonstingl menekankan bahwa TQM merupakan konsep paling baik dipahami dalam dunia
pendidikan sebagai seperangkat prinsip dasar yang integral yang disebut 4 pilar dalam
manajemen mutu terpadu (total quality management) yaitu sebagai berkut:4

a. Prinsip dasarnya adalah bahwa organisasi harus fokus, pertama dan terutama, pada
lembaga pendidikan dan peserta didik. Di kelas, tim guru-siswa adalah guru
Setara dengan pekerja garis depan di industri. Produk hasil karya (output) yang
sukses bersama adalah pengembangan kemampuan, minat, dan karakter siswa. Proses
pembelajaran sepanjang hayat dan seumur hidup dengan memaksimalkan peluang untuk
pertumbuhan di setiap aspek kehidupan sehari-hari.
b. Prinsip dasar kedua yang berkaitan dengan total quality manajemen adalah setiap orang
dalam organisasi harus mendedikaikan diri untuk perbaikan terus-menerus, pribadi dan
kolektif. Senge telah menyarankan, organisasi-organisasi yang paling mampu bertahan dan
makmur adalah "organisasi pembelajaran" di mana orang, proses dan sistem berdedikasi
perbaikan terus menerus secara pribadi dan kolektif. Agar bisa menjadi benar, sekolah
harus difasilitasi waktu dan uang untuk pelatihan, peningkatan kualitas, penelitian, dan
komunikasi dengan pemangku kepentingan sekolah yaitu orangtua murid, komite,
masyarakat, pemerintah dan lembaga penjamin mutu pendidikan.
c. Prinsip dasar ketiga adalah bahwa organisasi harus dipandang sebagai sistem dan
pekerjaan. Orang-orang di dalam sistem harus dilihat sebagai proses yang berkelanjutan.
Deming dalam Walton menunjukkan bahwa lebih dari 85 persen dari semua hal yang salah
dalam organisasi manapun secara langsung disebabkan bagaimana sistem dan proses
perencanaan awal. Kualitas proses belajar mengajar tercermin dalam hasil belajar.

4
Aaron Paul M. Pineda, Total Quality Management In Educational Institutions: Influences On Customer Satisfaction
(AMA International University, Bahrain,Vol. 3, 2013), 136-137
Prinsip dasar keempat adalah bahwa keberhasilan manajemen mutu terpadu dalam
dunia pendidikan adalah tanggung jawab pemimpin organisasi. Dedikasi yang kepala
sekolah yang terlihat dan konstan membuat prinsip dan praktik TQM merupakan
keberhasilan nyata dari budaya dalam organisasi. Pemimpin sekolah harus fokus pada
pembentukan konteks dimana siswa dapat mencapai potensi mereka melalui perbaikan
terus menerus produk dan layanan sehingga dapat terwujud kemajuan sebuah lembaga
pendidikan..
Sebagaimana dijelaskan Tjiptono dan Diana bahwa TQM adalah pendekatan dalam
menjalankan usaha yang memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus produk, jasa,manusia, proses dan lingkungannya. Juran mempunyai teori yang
disebut trilogy Juran,yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan kualitas
Perencanaan kualitas meliputi pengembangan produk, system dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi atau melampui harapan pelanggan. Langkah-langkah yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut5
a. Menentukan siapa yang menjadi pelanggan.
b. Megidentifikasi pelanggan.
c. Mengembangkan produk dengan keistimewaan yang dapat memenuhi kebutuha
pelanggan.
d. Mengembangkan system dan proses yang memungkinkan organisasi untuk
menghasilkan keistimewaan tersebut.
e. Menyebut rencana kepada level operasional.
2. Pengendalian kualitas
Pengendalian kuaitas meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menilai kinerja kualitas actual.
b. Membandingkan kinerja dan tujuan.
c. Bertindak berdasarkan perbedaan antara kinerja dan tujuan.
3. Perbaikan Kualitas
Perbaikan kualitas harus dilakukan secara on-going dan terus menerus. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan adalah:

5
Ibid.,126.
a. Mengembangkan infrastuktur yang diperlakukan untuk melakukan perbaikan kualitas
setiap bulan.
b. Mengidentifikasi bagian-bagian yang embutuhkan perbaikan dan melakukan proyek
perbaikan.
c. Membentuk suatu tim proyek yang bertangungjawab dala menyelesaikan setiap
proyek.
d. Memberikan tim-tim tersebut apa yang mereka butuhkan agar dapat mendiagnoosis
masalah guna menentukan sumber penyebab utama, memberikan solusi, dan
melakukan pengendalian yang akan epertahankan keuntungan yang diperoleh.

B. Model Pengembangan Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan


Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan diterapkan sebagai alternative meningkatkan mutu
produk yang berupa barang dan jasa dalam dunia bisnis dan industry, kemudian berkembang
dan diterapkan dalam dunia pendidikan. Menurut Goetsch dan Davis ada sepuluh unsur pokok
dalam pengembangan manajemen mutu terpadu
1. Fokus pada pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekatan ilmiah
4. Komitmen jangka panjang
5. Kerja sama tim (teamwork)
6. Perbaikan system secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Kebebasan yang terkendali
9. Kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dalam pemberdayaan karyawan

Jaminan mutu adalah sebuah sistm yang sangat relevan dengan manajemen standar yang
berhubungan dengan kebutuhan-keutuhan pelanggan. West dan Burnhan menyatakan bahwa
relevansi Manajemen Mutu Terpadu sebagai sebuah proses manajemen dan mutu harus tampak
dalam terma hubungan daripada tujua yang tiak tercapai. Hal terpenting dari hubungan tersebut
bisa dilihat pada sifat dari proses inspeksi, control mutu, jaminan dan manajemen mutu. Hal
tersebut dijelaskan dalam bentuk hierarki pendekatan yang dengannya inspeksi bisa dilihat
sebagai suatu akhir dari sebuah spectrum dan Manajemen Terpadu Sebagai sebagai berikut:6

1. Melibatkan supplier dan pelanggan


2. Bertujuan untuk perbaikan terus menerus
3. Concern terhadap produk dan proses
4. Bertanggungjawab terhadap semua pekerja
5. Disampaikan melalu teamwork

Quality assurance (jaminan mutu)

1. Penggunaan control proses statistic


2. Penekanan terhadap prevensi
3. Akreditasi eksternal
4. Pengikutsertaan yang didelegasikan
5. Audit ter-sistem mutu
6. Analisis sebab dan pengaruh

Quality control (control mutu)

1. Concern terhadap test produk


2. Bertanggungjawab pada supervisor
3. Kriteria mutu tertentu
4. Self inspection (inspeksi diri)
5. System berbasis kertas (paper based system)

Inspeksi

1. Review terhadap post produk


2. Reworking (pengerjaan ulang)
3. Penolakan
4. Control terhadap tenaga kerja
5. Terbatas pada produk fisik

6
Toni Bush dan Mariane Coolman, Manajememn Mutu Kepemimpinan Pendidikan ( Jogjakarta: Diva Press, 2012),
189.
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dalam dunia Pendidikan

Aplikasi praktis Manajemen Mutu Terpadu dalam dunia pendidikan berpijak pada poin-poin
sebagai berikut:7

1. Menciptakan konstansi tujuan untuk perbaikan terus menerus pada produk dan layanan.
Contohnya adalah memaksimalkan program-program dari pengembangan kurikulum yang
menjadi identitas atau ciri khas suatu sekolah.
2. Mengadopsi filosofi baru dan meninggalkan cara tradisional dalam bekerja.
3. Berubah dan inspeksi menuju pembangunan mutu dalam setiap produk dan proses.
4. Berhenti menyerahkan kontrak atas dasar tawaran terendah dan menetapkan atau membeli
mutu.
5. Mengikutsertakan dalam sebuah perbaikan pada setiap aspek dalam aktifitas perusahaan secara
terus menerus.
6. Menggunakan teknik-teknik pelatihan berbasis kerja.
7. Penekanan bagi para pemimpin dan manajer pada kualitas bukan kuantitas.
8. Menyingkirkan ketakutan dengan meningkatkan komunikasi.
9. Menguraikan kendala-kendala organisasi.
10. Menyingkirkan semboyan dan peringatan.
11. Meninggalkan target-target numerical yang tidak pasti.
12. Memberikan penghargaan pada kecakapan kerja dengan menempatkan tanggungjawab kepada
pekerja.
13. Menganjurkan pendidikan dan pengembangan diri.
14. Menciptakan sebuah struktur menajemen dan budaya yang akan menggerakkannya

Mutu dapat diukur dari kepuasaan pelanggan atau pengguna jasa pendidikan. Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu di dunia pendidikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:8

1. Adanya perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) oleh pihak lembaga
pendidikan atau sekolah kea rah yang lebih baik.

7
Ibid., 198.
8
Hadari nawawi, manajaemen strategic (Jogjakarta: gadjah mada pers, 2005), 47.
2. Adanya standar mutu dalam lembaga pendidikan sebagai dasar untuk pengembangan mutu
sehingga ada usaha keras memajukan lembaga pendidikan.
3. Adanya perubahan budaya atau kultur sehingga lembaga pendidikan harus mampu menyeleksi
budaya yang efektif dipertahankan dan berdampak positif bagi lembaga pendidikan.
4. Adanya perubahan organisasi secara menyeluruh bertujuan memajukan lembaga pendidikan.
5. Adanya usaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan yaitu dengan menjaga
komunikasi antara pihak sekolah dengan wali murid, komite dan masyarakat.

Prosedur dalam mengimplementasikan Manajemen Mutu Terpadu dalam pendidikan meliputi tiga
tahapan yaitu:9

1. Persiapan
Tahapan persiapan merupakan langkah pertama dalam penerapan tqm yaitu dengan
pembentukan tim dan melaksanakan pelatihan tqm bagi tim tersebut. Merumuskan model atau
sistem yang akan dikembangkan sebagai sebagai nama implementasi tqm, membuat kebijakan
berkaitan dengan komitmen anggota organisasi untuk mendukug dan mengkomunikasikan
kepada anggota organisasi berkaitan dengan adanya penghambat organisasi dan melakukan
pengukuran terhadap kepuasaan pelanggan.
2. Pengembangan sistem
Tahapan pengembangan merupakan langkah peninjauan, dan pengembangan model yang
ada melalui penyusunan dokumen sistem kualitas, melakukan pelatihan dan sosialisasi
prosedurdan petunjuk kerja pada tim –tim yang ditentukan secara tuntas serta melakukan
penyapan akhir akhir, baik sumber daya manusia maupun nonmanusia secara cermat dan
akurat dalam memasuki tahapan implementasi sistem kualitas.
3. Implementasi sistem
Tahapan implementasi merupakan sistem menunjuk pada pelaksanaan uji coba sistem
jaminan kualitas dalam lingkup tertentu berdasarkan siklus pdca (plan,do,check,act), anggota
tim menginformasikan kepada pimpinan maupun steering committee berkaitan dengan uji coba
sistem jaminan kualitas yang telah dilaksanakan secara rinci, tim mengumpulkan data dan
informasi dari pelanggan, melakukan tindakan koreksi dan pencegahan sesuai dengan harapan

9
Aminatul zahroh, total quality management : teori, praktik manajemen untuk mendongkrak mutu pendidikan (
Jogjakarta: ar-ruzz media, 2014), 96-97.
pelanggan, dan mendiskusikan/melaksanakan rapat pemimpin dan pelaksana sistem jaminan
kualitas berkaitan dengan seluruh balikan yang ada untuk menghasilkan atau membuat
modifikasi proses yang diharapkan secara terus menerus dan berkesinambungan.

C. Hambatan dan Pemecahan Impelementasi Manajemen Mutu Terpadu di Lembaga


Pendidikan antara lain:10
Bicara mengimplementasikan Manajemen Mutu Terpadu dalam pendidikan, berarti kita
membicarakan perubahan yang fundamental dari system manajemen sebelumnya (tradisional)
yang akan dilakukan. Mengingat Manajemen Mutu Terpadu merupakan hal yang masih baru
dalam dunia pedidikan. Hal ini akan menimbulkan berbagai penolakan serta membutuhkan
sumber daya manusia untuk melaksanakan manajemen mutu tersebut, serta menuntut adanya
komitmen jangka panjang dari semua pihak.
Maka dari itu akan muncul hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan manajemen
mutu terpadu di lembaga pendidikan, antara lain:
1) Presepsi atau interpretasi guru dan tenaga kependidikan lainnya terhadap perubahan akan
mempengaruhi perubahan tersebut
2) Belum adanya kebersamaan sikap terhadap kualitas
3) Kesiapan Sumber daya manusia yang akan menjadi modal utama dalam menjalankan
program
Berdasarkan uraian diatas maka kemungkinan dalam mengahadapi hambatan penerapan
manajemen mutu terpadu dapat dilakukan dengan cara memupuk komitmen yang tinggi oleh
semua anggota organisasi untuk melakukan perubahan terhadap peningaktan kualitas. Dengan
sikap komitmen tersebut akan menimbulkan kekuatan yang besar untuk menerapkan
Manajemen Mutu Terpadu di sekolah agar dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan di
sekolah. Oleh karena itu, komitemen tersebut bersifat jangka panjang.11
a. Strategi pembangunan yang bersifat input oriented yaitu bersandar pada semua input
pendidikan yang telah dipenuhi seperti penyediaan buku-buku materi ajar dan alat
pembelajaran lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru, dan tenaga

10
Ibid. 103
11
surahyo. (2015). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Sistem Pendidikan ,permasalahan dan
pemecahannya. Didaktika Islamika, 5,
kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan akan menghasilkan
output yang bermutu sebagaimana yang diharapkan.
b. Pengelolaan pendidikan bersifat macro-oriented yaitu diatur oleh jajaran birokrasi d tingkat
pusat. Akibatnya banyak factor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi
atau tidak berjalan sebagaimana di tingkat mikro (lembaga pendidikan).
c. Peran serta masyarakat khususnya orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan
selama ini pada umumnya lebih bersifat dukungan input (dana) bukan pada proses
pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring,evaluasi) dan akuntabilitas).

Sudarwan denim menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang membuka tawaran dan mampu
menggaransi mutu, baik sekolah negeri maupun swasta, pilihan masyarakat akan semakin
banyak. Kesadaran mereka membayar biaya pendidikan tidak lagi ditentukan oleh seberapa
besar yang harus disetor ke kas lembaga pendidikan tetapi seberapa baik mutu produk dan jasa
yang dibeli untuk dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain.

D. Tawaran Solusi Dalam Mengatasi Problematika Manajemen Mutu Terpadu


Adapun strategi pengelolaan program dapat dtempuh antara lain dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Memberdayakan komite lembaga penidika dalam peningkatan mutu pembelajaran
2. Unsur Pemerintah Kabupaten/Kota, BAPPEDA,Diknas, Kemenag dan Kemendikbud
harus membantu mengoraganisir dan membuat jaringan kerja (akses) ke dalam siklus
kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada umumnya di bidang pendidikan.
3. Memberdayakan tenaga kependidikan, baik guru, kepala sekolah, petugas BP, staff kantor,
pejabat di tingkat kecamatan ke atas, unsur komite sekolah untuk bersama-sama
mengembangkan mutu pendidikan lembaga sekolah bekelanjutan.
4. Mengadakan pelatihan dan pendampingan sistematis bagi para kepala sekolah, guru dan
komite sekolah pada pelaksanaan manajemen mutu terpadu.
5. Melakukan supervise dan monitoring yang sistematis dan konsisten terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di sekolah agar diketahui berbagai kendala dan masalah yang
dihadapi serta dapat segera diberikn solusi/pemecahan masalah yang diperlukan
6. Mengelola kegiatan bersifat bantuan langsung bagi lembaga pendidikan untuk peningkatan
mutu pembelajaran, rehabilitasi atau pembangunan sarana dan prasarana pendidikan
dengan membentuk tim yang sifatnya khusus untuk menangani dan sekaligus melakukan
dukungan dan pengawasan terhdap tim bentukan sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen mutu terpadu atau total quality management (TQM) adalah sebuah konsep
yang awalnya dikembangkan untuk meningkatkan mutu produksi berupa barang dan jasa pada
sejumlah perusahaan . Menurut Salis TQM adalah sebuah pendekatan praktis dan strategis
dalam menjalankan roda organisasi yang memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan dan
kliennya. Tujuannya adalah untuk mencari hasil yang lebih baik
Manajemen Mutu Terpadu dalam kontek pendidikan merupakan sebuah filosofi
metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat
praktis kepada setiap institutsi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang. Manajemen mutu terpadu
pendidikan merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha yang berorientasi
DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Onisimus. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah:Konsep,Strategi dan


Implementasi. Bandung: CV Alfabeta, 2011.

Coolman, Toni Bush dan Mariane. Manajememn Mutu Kepemimpinan Pendidikan. Jogjakarta:
Diva Press, 2012.

Nawawi, Hadari. manajaemen strategic. Jogjakarta: gadjah mada pers, 2005.

Pineda, Aaron Paul M. Total Quality Management In Educational Institutions: Influences On


Customer Satisfaction. AMA International University, Bahrain,Vol. 3, 2013.

zahroh, Aminatul. total quality management : teori, praktik manajemen untuk mendongkrak mutu
pendidikan. Jogjakarta: ar-ruzz media, 2014.

surahyo. (2015). Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Sistem Pendidikan


,permasalahan dan pemecahannya. Didaktika Islamika, 5,

Anda mungkin juga menyukai