Anda di halaman 1dari 4

Teks dhamawaca

Jeni Indriani (2109.10.0119)

Nyepi Sebagai Refleksi Dunia Modern

SALAM DAN PENGHORMATAN

Om awignama asthu Namo siddham Om swastyastu

Yang disucikan Pinandita Lanang istri pura Halim Agung Taman Sari Halim Perdanakusuma

Yang terhormat Bapak I Made Sutreana S.Ag.M.Fil.H selaku rektor Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma
Nusantara Jakarta

Yang saya hormati bapak ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Yang saya hormati bapak ibu umat pura agung Taman Sari Halim Perdanakusuma dan

Yang kami banggakan rekan-rekan mahasiswa Stah Dnj serta adek-adek pasrama Pura Agung Taman Sari
Halim Perdanakusuma.

UCAPAN SYUKUR DAN LATAR BELAKANG

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran ide Sang hyang Widhi wasa Tuhan yang maha esa karena
berkat anugerah dan wara Nugraha nya kita diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga kita bisa
berkumpul dalam kesempatan kali ini.

Bapak ibu umat yang berbahagia,

Tentunya hadir dan berdiri nya saya di tempat ini di tengah-tengah keberagaman umat Hindu di
indonesia terutama teman -teman seperantauan saya yang sedang menempuh pendidikan di stah dnj
menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi, mengingat bahwa kita memiliki banyak sekalih
latar belakang budaya yang berbeda namum tetap Hindu yang satu yang percaya bahwa veda adalah
sumber dari segelah pengetahuan yang ada di dalam keberagaman ini.

Bapak ibu umat yang berbahagia

Tentunya dalam perenungan kita di hari raya suci Nyepi ini banyak sekalih hal perlu di renungi bersama
terutama dalam era modern ini seperti hal nya bahwa perlu dipahami bapak ibu umat sekalian bahwa
dengan latar belakangan kita yang berbeda-beda ini kita memiliki banyak sekali kesamaan terutama
dalam kebiasaan-kebiasaan yang biasa kita lakukan di dalam keseharian kita atau di dalam ajaran agama
yang kita anut yaitu agama hindu,mungkin bisa dikatakan bahwa teman-teman yang mungkin tidak
memiliki kelatarbelakangan Hindu Bali baru mempelajari hanya di bagian awal saja atau hanya sebagian
dasar-dasar dalam pembelajaran yang bisa kita temukan di jenjang sekolah yang lebih lebih rendah
mengenai makna Nyepi.
Dari kelatarbelakangan ini banyak sekalih pertanyaan yang muncul di antara nya seperti apa sih Nyepi
sebenarnya ini ?apakah Nyepi ini hanya hari raya yang dirayahkan oleh umat Hindu Bali ataukah hari
raya Nyepi ini dirayakan oleh seluruh umat Hindu yang ada di Indonesia?lalu seperti apa makna Nyepi di
era modern ini?

Bapak ibu umat yang berbahagia,

Dari beberapah pertanyaan besar di atas yang perlu kita pahami bersama bahwa hari raya Nyepi dan
Hindu itu adalah satu dan Hindu dengan latar belakang yang berbeda baik itu dari seni budaya dan lain
sebagainya itu sama namun penyebutan lalu makna yang ada di dalam hari raya Nyepi di setiap
wilayah yang ada di Indonesia itu sama,jadi tidak ada yang merendahkan atau membatasi kita dalam
mendefinisikan Nyepi ini sesuai dengan budaya kita masing-masing.

PEMBAHASAN,FAKATA DAN SLOKA

Bapak ibu umat dan teman-teman yang berbahagia,

Ketika kembali melihat arti luas dari hari raya Nyepi sendiri maka dikatakan bahwa hari raya Nyepi ini
adalah sebuah hari raya di mana kita tidak melakukan segala aktivitas-aktivitas yang biasa kita lakukan
sehari-hari di dalam kepercayaannya dikatakan bahwa hari raya Nyepi ini kita melakukan catur Brata
penyepian di mana kita tidak beraktivitas kita tidak menyalahkan api dan lain sebagainya. Pada saat hari
raya Nyepi ini umat Hindu khususnya diajarkan untuk dapat melihat diri baik dan buruknya kerja yang
dilakukan seseorang.selain itu,dalam momen Nyepi ini ada beberapah aspek yang dapat di jadikan tolak
ukur dalam era modern yang dapat kita maknai secara luas bapak ibu diantara nya:

1.Aspek religius

Aspek ini sebenarnya merupakan suatu proses penyucian Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit
(Makrokosmos dan mikrokosmos) untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir bathin
(jagadhita dan moksa) terbina kehidupan yang berlandaskan Satyam (kebenaran), Siwam (kesucian),
Sundaram (keharmonisan, keindahan).Tentunya di setiap perbedaan budaya kita ini makna aspek
religius ini sangat relevan.Membiasakan diri untuk melakukan tapa, yoga, dan semadi bagi masing-
masing pribadi umat, ini mengandung makna evaluasi perbuatan dalam setahun dan juga sebagai
pengendalian diri.Di era modern ini banyak yang cenderung lebih merasa kesepian karna pengaruh
sosial media namun di balik kenegatifan makna sendiri atau menyendiri itu ketikah di pandang dan di
maknai dengan membawah makna Nyepi dalam diri sebagai aspek riligius diri maka bisa membawah hal-
hal positif yang lebih luas. Seperti di jelaskan dlam kitap Sarasamuscaya sloka ke 80

anabhidhyam parassvesu sarvvasattvesu carusam,

Karmmanam phalamastiti trividham Mamasa caret

Artinya:

Seseorang hendaknya memaknai 3 sikap ,


adanya keinginan untuk kebaikan orang lain ,

kepada semua makhluk dan keyakinan yang kuat

dalam hasil perbuatan.

Dalam sloka di atas di jelaskan bahwa yang terlebih dahulu hendaknya di ajarkan adalah perilaku pikiran
yang banyak nya 3 macam.Jenis nya adalah tidak berpikiran dengki dan menginginkan milik orang lain,
tidak marah ke sesama, ke pada binatang dan percaya tentang kebenaran hukum khamapalah,itulah 3
perilaku pikiran dalam mengendalikan hawa nafsu.Lalu apa bapak ibu umat sekalian yang menjadi tolak
ukur kita dalam memaknai Nyepi dengan 3 hal tersebut yang pertama adalah bagaimana kita dalam
penyepian ini sadar bahwa pengendalian pikiran menjadi hal utama dalam bertidak dan bertikah laku
bukan hanya dalam merayakan Nyepi tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari,mengedalikan nafsu diri
dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik di dunia sosial media sebab kita ketahui bersama bapak
ibu bahwa hal dalam dunia kita sekarang hampir 100% kehidupan kita berputar dalam dunia medsos.

Lalu aspek yang kedua yaitu

2. Aspek sosial budaya

Aspek ini merupakan wahana untuk integrasi umat, mengapa saya mengatakan bahwa hal ini adalah
sebuah interaksi umat karena hal ini dapat terlihat pada saat umat Hindu bersama-sama bergotong
royong melaksanakan dan melakukan uapacra-upacara keagamaan salah satu nya adalah Nyepi sebagai
hari raya besar dalam agama Hindu.Disini nampak kekompakan masyarakat ngiring bersama-sama
dalam mempersiapkan sarana dan prasarana persembahyangan .Dapat dilihat bahwa bukan hanya
dalam upacara Nyepi saja tetapi setiap upacara upacara keagamaan selalu aspek sosial budaya ini selalu
revelan dan tidak dalam Hindu Bali saja ,di daerah-daerah lain tentunya juga sistem gotong royong itu
masi sangat di ujung tinggi masyarakat setempat.Pemaknaannya dalam bentuk Nyepi yaitu seperti kita
setela menyindiri menyepikan diri dengan berintrospeksi dir bagaimna menyikapi segalah sesuatu nya
sesuai dengan porsinya maka perlu di kita menuangkan hal -hal positif tersebut dengan berinteraksi
dengan dunia sosial sebab mengapa karna kita adalah makluh sosial yang selalu membutuhkan orang ain
dalam kehidupan kita.

KESIMPULAN DAN AJAKAN

Bapak ibu umat yang berbahagia

Makna Nyepi yang sesungguhnya bukan la meminta kita untuk menyalahkan dirih dengan segalah
problem yang ada,tidak meminta kita untuk mengeroksi diri seburuk-buruk nya dengan menjauhi
segalah kenikmatan dunia tetapi lebih ke pada mengajarkan kita bagimana menyikapi dan
mempergunakan sebaik-sebaiknya nikmat yang tuhan beri sebagai sebuah kesempatan yang tak
terulang di dunia lain .Maka bapak ibu umat yang berbahagia mari kita bersama -sama menikmati setiap
tahap hidup yang di berikan tuhan dengan selalu menyepihkan pikiran dan diri sebagai sebuah refleksi
diri dalam dunia modern yang tidak bisa kita hindari.
Ahir kata saya ucapkan terimah mohon maaf jika ada kesalahan atau kekeliruan yang saya ucapkan
terimah kasih dan salam hormat saya.saya tutup dengan Parama santhi

Om Santi -santi -santi Om

Anda mungkin juga menyukai