Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI AJARAN BHAKTI KEPADA CATUR GURU

OM SWASTYASTU

OM AWIGENAM ASTU NAMAH SIDDHAM , OM SIDDIRASTU TAT ASTU ASTU SVAHA

OM ANUBADRAH KERTTA WIYANTU WISWATAH

YATUHAN SEMOGA PIKIRAN YANG BAIK DATANG DARI SEGALA PENJURU

Yth…………….

Yang saya hormati…………..

serta semeton dharma yang berbahagia

Puja dan Puji syukur patutlah kita haturkan kehadapan ida sang hyang widhi wasa karena hanya atas
asung kerrta waranugrahanyalah kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat dan tak
kurang satu apapun.

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Menerapkan ajaran agama sudah sepatutnya kita lakukan dalam kehidupan ini sebagai umat hindu
terutama ada empat pilar yang harus kita patuhi dalam kehidupan ini, melalui jalan bhakti kita untuk
menghormati dan menghargai keempat pilar tersebut. Nah siapakah keempat pilar tersebut? Oleh
karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan membawakan wacana dharma dengan
judul “IMPLEMENTASI AJARAN BHAKTI KEPADA CATUR GURU”

SEMETON DHARMA YANG BERBAHGIA

Sebagai generasi muda hindu sudah sepatutnya kita, untuk menghormati dan menghargai
catur guru.Karena tanpa keempat guru ini, kita tidak akan mempunyai tujuan hidup didunia ini.
Selain itu keempat pilar ini(catur guru ini) merupakan sarana atau jalan bagi kita untuk lebih
meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia,

Nah yang pertama yaitu bhakti kita kepada Guru Rupaka. Guru Rupaka atau orang tua kita
dirumah, yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai seorang anak untuk menghormati dan
menghargai guru rupaka atau orang tua kita dirumah. Bayangkan, Mulai sejak dalam kandungan
orang tua kita Ibu kita merawat kita dengan penuh cinta dan kasih sayang, Terkadang orang tua rela
berhutang untuk menyekolahkan anaknya dengan mempunyai prinsip, mempunyai tujuan, agar
anaknya itu bisa menjadi anak yang sukses dan tidak seperti mereka. Misalkan orang tuanya dahulu
tidak bersekolah karena kurang mampu atau tidak mempunyai pengetahuan yang lebih oleh karena
itu, orang tua rela untuk berhutang demi menyekolahkan anaknya. Lantas bagaimanakah
implementasi atau perwujudan bhakti seorang anak kepada orang tuanya? Cara seorang anak untuk
membalas jasa pengorbanan yang diberikan orangtuanya yaitu tidak lain melalui bhakti itu sendiri,
Bagaimana kita mendengarkan segala arahan,nasehat yang diberikan orang tua kita. Dan jangan
sampai kita sebagai seorang anak sampai melukai hati dan perasaan orang tua kita karena tujuan
utama dari orang tua kita, keinginan yang paling utama yaitu bagaimana anaknya bisa menjadi
seorang anak yang suputra .Seperti yang tertulis didalam slokantara 51 yaitu: “SARVARIDHI
PAKASCANDRAH PRABATE RAWIDHIPAKAH TRAILOKIYA DIPAKU DHARMA SUPUTRA KULADI PAKAH”

Yang artinya: Bulan itu lampunya pada malam hari, surya itu lampunya pada siang hari , Dharma
lampunya diketiga dunia dan putra suputra cahaya keluarga.

Dari kutipan sloka tersebut dapat kita maknai bahwa Seorang anak yang suputra akan
mampu memberikan jalan yang terang bagi keluarganya dan mampu memberikan kebahagiaan bagi
kedua orang tuanya. Jadi, bagi generasi muda hindu remaja putra putri hendaklah kita bisa
menerapkan ajaran agama hindu dengan sebaik baiknya untuk mencapai kebahagiaan tertinggi.

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Bagian yang kedua dari catur guru yaitu Bhakti kita kepada Guru Pengajian atau guru yang
mengajar kita disekolah. Sebagai seorang pelajar, seorang siswa, sudah sepatutnya dan menjadi
kewajiban kita untuk menghormati, berbakti,dan menghargai guru pengajian. Misalkan saya tidak
akan bisa berdiri disini tanpa tuntunan, bimbingan,ilmu pengetahuan, yang diberikan oleh guru saya
disekolah. Saya tidak akan memiliki mental yang sangat kuat, memiliki rasa percaya diri , tanpa
arahan,tanpa motivasi yang diberikan guru saya disekolah oleh karena itu, Seorang guru dikatakan
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena jasa seorang guru tidak akan terhitung. Lalu,
Bagaimanakah implementasi bhakti atau cara kita untuk membalasnya? Caranya yaitu tentu saja
dengan jalan bhakti kita. Sebagaimana kita berbakti kepada orang tua kita dirumah begitu pula
sebaliknya kita kepada guru pengajian/guru kita disekolah, Kita harus bisa mengimbangi atau
memfilter mana yang baik, yang harus kita ucapakan ketika kita bertemu dengan seorang guru.
Jangan sampai kita menjelek-jelekkan nama seorang guru karena itu dosanya sangatlah besar , Jika
kita sampai menjelek-jelekkan nama seorang guru ilmu pengetahuannya tidak akan bisa kita pahami,
dan tidak akan bisa kita terima. Sebaliknya, jika kita mampu bhakti kepada beliau/guru pengajian
maka otomatis ilmu pengetahuan yang diberikan kepada kita akan mudah kita pahami.

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Tujuan utama dari seorang guru pengajian yaitu yang diinginkannya bukan hanya peserta didiknya
menjadi anak yang pintar, Tetapi bagaimana anak didiknya/siswanya bisa memiliki karakter. Dalam
agama hindu dikatakan memiliki susila etika yang baik karena, Susila atau etika yang baik merupakan
salah satu kunci untuk kita bermasyarakat nanti. Kemudian yang ketiga yaitu bhakti kita kepada Guru
Wisesa atau pemerintah. Disini kita sebagai warga indonesia sudah sepatutunya bisa menghormati,
menjunjung tinggi,menghargai pemerintah karena kita tidak akan bisa hidup sejahtera tanpa diayomi
atau dilayani dengan baik oleh seorang pemerintah. Tentu pemerintah mengemban tugas yang
sangat besar bagaimana ia bisa melindungi, bagaimana ia bisa menjaga kedamaian disuatu wilayah
yang ia pimpin misalkan, di indonesia ini kita terdiri dari berbagai macam masyarakat yang majemuk
terdiri dari berbagai macam agama,budaya,suku,ras,dan adat istiadat tentu disana pemerintah harus
bisa berperilaku adil kepada seluruh masyarakatnya, Tidak memandang misalkan baru masyarakatnya
cantik,ganteng,dan kaya itulah yang diutamakan lalu yang jelek, yang miskin, diketerbelakangi atau
tidak diperhitungkan. Nah tentu disini pemerintah ibaratkan seperti tuhan didunia nyata yaitu bisa
berperilaku adil kepada seluruh masyarakatnnya , mengayomi masyarakatnya secara tulus dan ikhlas.
Oleh karena itu sebagai seorang masyarakat, sebagai seseorang yang memiliki agama memiliki
pedoman untuk menunjukkan rasa bhakti kepada guru wisesa. Misalkan contoh kecil saja kita
menaati aturan lalu lintas, jangan sudah tahu lampu merah diterobos Lampu merah itu akan
membahayakan diri kita sendiri, sudah dihimbau untuk memakai helm tapi kita tidak memakai helm
padahal semua itu demi kebaiakn kita selain itu adapun contoh yang lainnya yaitu ketika pandemi
covid-19 melanda indonesia, kita dihimbau untuk memakai masker,mencuci tangan,menjaga jarak,
dan menjauhi kerumunan . Nah hal-hal yang seperti itulah yang dihimbau kepada kita, hendaklah
kita lakukan semua itu untuk membalas segala jasa yang diberikan kepada kita oleh guru wisesa
Sebagai salah satu contoh untuk menunjukkan rasa bhakti kita kepada beliau .

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Yang keempat atau yang terakhir yaitu bhakti kita kepada Guru Swadyaya atau Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Ida sang hyang widhi wasa merupakan guru dari seluruh alam semesta, Karena beliaulah yang
menciptakan alam semesta ini beserta isinya. Jadi, umat hindu umat yang beragama sudah
sepatutnya kita bisa untuk berbhakti dan menunjukkan rasa syukur kita kepada beliau atas segala
yang beliau berikan kepada kita. Lantas bagaimanakah bentuk bhakti kehadapan Ida sang hyang
widhi wasa? Bentuk bhakti kehadapan ida sang hyang widhi wasa dapat dicontohkan seperti
misalnya, kita diwajibkan untuk melaksanakan puja tri sandya. Jika kita tidak mampu
melaksankannya tiga kali dalam sehari minimal satu kali dalam sehari kita melaksanakan puja tri
sandya karena melalui puja tri sandya kita mampu untuk lebih mendekatkan diri kita kepada ida sang
hyang widhi wasa ,meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia namun, terkadang kita enggan
melaksanakan hal tersebut misalkan karena itu faktor pekerjaan atau faktor lainnya. Jadi disini saya
mengajak kalian semua marilah bersama sama kita melaksanakan trisandya minimal satu kali dalam
sehari selain untuk kewajiban juga mampu membantu kita mendekatkan diri dengan ida sang hyang
widhi wasa. Selain, melakukan puja tri sandya melaksanakan yadnya juga merupakan bentuk bhakti
kita kehadapa ida sang hyang widhi wasa sekaligus sebagai ucapan syukur atas segala limpahan
karunia anugerah yang beliau berikan , seperti yang tertulis dalam Bhagavad Gita bab 9 sloka 26

“Pattram puspam phalam toyam

Yo me bhaktya prayacchanti

Tad aham bhaktyupahrtam

asnami prayatatmanah”

Artinya:

Siapapun yang sujud bhakti kepadaku dengan mempersembahkan sehelai daun, sekuntum
bunga,sebiji buah-buahan dan seteguk air aku terima sebagai bhakti persembahan dari orang yang
berhati suci.

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Dari kutipan sloka tadi dapat kita maknai /dapat kita simpulkan bahwa persembahan yang kita
tunjukkan kepada ida sang hyang wihi wasa kecil atau besar persembahan itu akan berdampak besar
bagi diri kita jika kita mampu mempersembahkannya melalui ketulusan hati karena itulah tujuan
yadnya yang sebenarnya, bukan dipandang dari materi, sebab” besar, ataupun harta, yang kita
persembahan baru diterima oleh ida sang hyang wihi wasa TIDAK… Itu tergantung dari ketulusan
hati kita mempersembahkannya. Selain dua hal tersebut adapun beberapa hal yang dapat kita
lakukan sebagai bentuk bhakti kehadapan ida sang hyang widhi wasa salah satunya, yaitu dengan
mengikuti perintah dari idang sang hyang widhi wasa karena sesungguhnya perintah ida sang hyang
widhi wasa hanyalah dua yaitu: Ikuti ajaranku dan jauhi laranganku. Mengikuti ajrannya berarti kita
mampu membawa diri kita ke jalan dharma(kebenaran) dn menjauhi larangannya berarti kita mampu
menjauhkan diri kita dari segala perbuatan yang dilarang oleh ida sang hyang widhi wasa. Seperti
berbuat kekerasan, mencuri,membunuh,dan segala perbuatan yang bersikap negatif. Oleh karena itu
marilah kita bersama-sama selalu mendekatkan diri kita kehadapan ida sang hyang widhi wasa agar
kita semua selalu dalam lindungan dan bimbingan ida sang hyang wihi wasa.

SEMETON DHARMA YANG BERBAHAGIA

Dari wacana dharma yang saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dapat ditarik
benang merah bahwa ada empat pilar yang harus kita hormati yang harus kita hargai dalam
kehidupan ini yaitu catur guru terutama bagi generasi muda hindu saya mengajak kita semua agar
bisa menghormati keempat pilar ini menghormati catur guru menerapkan dan melaksanakan ajaran-
ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Sehingga rasakanlah keajaiban-keajaiban yang akan kita
rasakan dalam kehidupan ini sehingga, kebahagiaan didunia maupun diakhirat akan kita capai seperti
yang menjadi tujuan agama hindu yaitu moksartham jagadhita ya ca iti dharma.

Demikianlah dharma wacana yang dapat saya sampaikan pada kessempatan ini semoga apa yang
saya sampaikan dapat menjadi renungan dan bermanfaat untuk kita semua akhir kata saya tutup
dengan paramo santih.

OM SANTIH……SANTIH….SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai