Yang terhormat Kepala Sekolah yang saya hormati Bapak/Ibu guru beserta staf Tata
Usaha dan teman-teman yang saya cintai.
Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-
Nya sehingga kita dapat berkumpul di sini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato
tentang narkoba.
Penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas
dan kompleks sebagai dampaknya antara lain :
Sekolah juga memberi penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akbiat dari
penyalahgunaan narkoba melalui guru BP. Diskusi yang melibatkan para siswa dalam
perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program
lain yang cukup penting adalah program waspada narkotika dengan mengenali ciri-ciri siswa
yang menggunakan narkoba. Waspadailah adanya tamu tak dikenal atau pengedar melakukan
razia dadakan.
Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas pengguna narkoba.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata,
saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri
Asshadu allailahailallah
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada
kesempatan kali ini kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat amin ya robal
alamin.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. Kepada para sahabatnya, keluarganya dan kepada kita selaku umatnya.
Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk
menyampaikan amanat dalam rangka perpisahan ini. Tidak terasa sudah 6 tahun kita berada
di sini. Semua cerita indah di sini hanya akan menjadi sepenggal kenangan di masa depan
suatu hari nanti. Suatu hari nanti kita pasti akan merindukan masa-masa indah seperti ini. Tak
lupa juga kami sangat berterima kasih kepada guru-guru kami yang telah mengajarkan kami
arti sebuah perjuangan untuk menuju pada kehidupan yang sebenarnya. Tanpa beliau-beliau
kami bukan apa-apa. Mudah-mudahan apa yang ktia dapat di sini bisa menjadikan ilmu yang
insya Allah akan bermanfaat bagi nusa dan bangsa, dan agama yang penting berguna bagi diri
kita sendiri, amin. Dan semoga saja perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya.
Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya memohon
maaf, karena kesalahan adalah milik saya dan kelebihan datangnya dari Allah SWT.
Selamat pagi,
Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan. Pendidikan
itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka
untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat
hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang
cerdas.
Semuanya melalui pendidikan yang tertata rapi, pendidikan yang mampu mencerdaskan
mampu menumbuhkan jiwa yang baik dan bijak dan menguasai sains dan teknologi. Itulah
nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru. Hal ini tampaknya akan
menjadi “momok” bagi pendidikan di Indonesia. Belum lagi persoalan kekurangan tenaga
pendidik yang tak memadai muncul dan menyusul persoalan misalnya biaya pendidikan. Ktia
masih merasa sebagai bangsa yang tertinggal dalam berbagai hal di bandingkan bangsa lain.
Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan meningkatkan
pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan nasional
yang menyeluruh dan terencana. Namun menuju ke arah itu jalan yang ditempuh sangat
panjang dan berliku karena persoalan pendidikan sangat terkait dengan faktor lain, termasuk
masalah ekonomi, keamanan dan masalah sosial lainnya. Para guru pun diharapkan mulai
mengubah cara mengajar kepada siswa. Para guru pun tidak boleh lagi memberikan tekanan
kepada siswa seperti pelajaran menghafal dan memberikan soal pilihan ganda karena bisa
berdampak pembentukan kepribadian. Peran pendidikan sebagai sarana pemberdayaan, harus
secara sadar menyiapkan peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai individu
maupun anggota masyarakat.
Pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan oleh karena itu pendidikan
harus menumbuhkan jiwa independen, menggerakkan pernyataan diri dan para pendidik
mengajar siswa untuk hidu dalam harmoni dengan menghargai adanya perbedaan
kedepannya. Sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi motivasional,
berprestasi, berkreasi dan berbudi pekerti.
Para hadirin dan para pemuda yang pada saat ini berkumpul di ruangan tempat ini
semuanya. Alhamdulillah, apa yang telah diperjuangkan para pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 silam sampai saat ini masih tetap bisa kita jaga utuh, baik tekad maupun tujuan
dari apa yang telah para pemuda “ikrarkan” pada saat itu. Untuk itu saya bersyukur, marilah
kita panjatkan do’a kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, agar kita semua, terutama
generasi muda diberi kekuatan lahir dan batin dalam meneruskan perjuangan pembangunan
bangsa dan negara ini untuk mewujudkan kehidupan masa depan yang lebih baik. Para
hadirin dan pemuda sekalian, hari ini kita semua kembali memperingati hari bersejarah yaitu
hari sumpah pemuda. Ini menunjukkan bahwa sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang
selalu menghargai dan menjunjung tinggi jasa dan pengorbanan para pejuang dalam
mencapai dan menegakkan kemerdekaan di negara Republik Indonesia tercinta ini.
Pada hadirin dan para pemuda sekalian, setiap kita memperingati hari-hari yang
bersejarah kita perlu kiranya mengenang dan merenungkan sejenak betapa besar perjuangan
para pendahulu kita. Para pejuang dan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan
kemerdekaan ini yang mana hal tersebut dilakukan secara kompak dan terpadu antara
masyarakat dan semua kekuatan yang ada. Perjuangan mereka tidak mengenal waktu
perjuangan mereka tidak dapat dinilai dengan harta benda maupun keluarga, mereka semua
mempunyai tujuan yang sama mereka hanya ingin mencapai satu tujuan yaitu merdeka.
Para hadirin dan para pemuda sekalian, kita sebagai penerus pejuang bangsa ini,
alangkah baiknya bila hasil dari perjuangan mereka di masa lampau itu tidak kita sia-siakan
dengan hanya mengisi menghabiskan waktu kita dengan bersenang-senang dan dengan
membuang waktu secara percuma kita sebagai pemuda harus menjadi ujung tombak dan
pionir perjalanan bangsa ini, disiplin, mandiri dan profesional dengan penguasaan IPTEK dan
keterampilan yang lebih baik.
Demikian pidato singkat yang bertemakan sumpah pemuda ini saya akhiri sampai
disini, mudah-mudahan menjadi bangsa bermoral, adil, makmur, sejahtera sekian dan terima
kasih.
Pertama, saya selaku ketua panitia peringatan hari pahlawan mengajak para hadirin
untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada hari ini, atas karunia dan rahmat-Nya
kita dapat berkumpul untuk memperingati hari pahlawan.
Ketiga, selaku panitia, saya memohon maaf jika ada kekurang sempurnaan dalam
penyelenggaraan acara ini.
Hadirin sebangsa dan setanah air pada hari ini, 10 November 2003, kita memperingati
hari pahlawan seperti kita ketahui bersama selama 350 tahun bangsa kita dijajah oleh
Belanda. Selam aitu pula kita berperang. Banyak patriot bangsa gugur di medan perang.
Puncaknya adalah pada 10 November di Surabaya.
Dengan bekal semangat yang menggelora, keyakinan yang kuat dan keberanian yang
menyala-nyala, para pahlawan berhasil mengusir penjajah dari negeri ini. Oleh karena itu,
hari ini kita memperingati semangat dan keberanian mereka. Begitu banyak jasa mereka.
Bagaimana caranya kita berterima kasih kepada mereka? Marilah kita mendoakan mereka
yang telah gugur. Di samping itu, hal yang paling penting adalah kita meneladani semangat,
keyakinan, keberanian mereka dengan terus belajar demi masa depan Indonesia.
Marilah kita berdoa agar arwah pahlawan diterima di sisinya dan tetaplah meneladani
semangat mereka demi kemajuan bangsa.
Demikian uraian ini saya sampaikan. Saya mengucapkan terima kasih atas
terselenggaranya acara ini. Saya mohon maaf jika ada tutur kata yang tidak sopan dan kurang
berkenan. Akhir kata, saya ucapkan selamat menilkmati acara selanjutnya. Akhirukalam
Yang terhormat kepala sekolah SMA Negeri 01 Tanjung, semua guru dan staf
administrasi SMA Negeri 01 Tanjung dan semua teman-temanku dari kelas X sampai XII.
Pada kesempatan yang baik ini, dan juga untuk memperingati hari guru yang jatuh pada
tanggal 25 November ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul guru.
Guru, kita pun tahu benar siapa mereka. Sebuah peran yang vital dalam kehidupan.
Sebuah peran penting dalam masyarakat. Ya memang guru, 4 huruf penuh makna, 4 huruf
penuh jasa, 4 huruf pelita bangsa. Ya memang seorang guru yang kehadirannya penuh makna
memaknakan air dunia dengan segala isinya agar kita anak didiknya mengerti dan paham
harus berbuat apa ketika hidup terjun di dalamnya. Guru, 4 huruf penuh makna yang memang
seorang guru dengan segala keterbatasannya memberikan apa yang tidak akan ternilai apapun
kita menukar dunia dengan segala isinya. Untuk hanya bisa mensejajarkan dengan jasa yang
mereka berikan untuk kita. Guru, 4 huruf penuh jasa.
Yang memang seorang guru yang menjadi pelita bangsa, menerangi dan menuntun
kami anak didiknya ke arah impian yang penuh dengan cahaya harapan untuk agar bisa hidup
sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Siapa yang pantas yang menyandang 4 huruf penuh makna 4 huruf penuh jasa dan 4
huruf pelita bangsa? Siapakah mereka yang setiap hari berdiri di depan kita memberikan
penjelasan mengenai sesuatu di kelas. Atau merekakah yang duduk di samping kita saat kita
menerima penjelasan di kelas ataukah mereka yang membiayai kita agar duduk dan
menerima penjelasan di kelas. Siapakah yang pantas menyandang prestasi sebagai guru.
Pendidikan, teman ataukah orang tua kita? Tapi bagi saya mereka bertigalah yang pantas
menyandang gelar guru. Merekalah yang mewakili lingkungan belajar, yang mempengaruhi
karakter kita anak bangsa ke depan.
Terimakasih guru atas segala sesuatu yang kau berikan ata segala sesuatu yang kau
contohkan atas segala sesuatu yang kau arahkan. Terimakasih kami dikasihkan hari ini untuk
menghargai semua jasa-jasamu “Selamat hari Guru”
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Lasori yang saya hormati.
Bapak dan Ibu guru beserta staf TU SMP Negeri 03 Losari yang terhormat
Teman-teman kelas VII – IX mari kita sejenak bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat yang luar biasa. Tak luput juga mari panjatkan sholawat serta salam
kehadirat Nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang menuntun kita menuju jalan yang diridhoi
oleh Allah SWT.
Ibu, tiga huruf yang merujuk kepada sosok hamba Tuhan yang mulia. Ibu, tiga huruf
yang merujuk pada suatu peran memberi kasih sayang yang tak mengenal akhir. Ibu tiga
huruf merujuk pada semua kenikmatan yang kita rasakan sekarang bermula darinya. Ibu
seorang yang pantas dimuliakan oleh anak-anak untuk itu pada kesempatan yang baik ini
saya beberapa kata terima kasih untuknya melalui pidato ini.
Hadirin sekalian ibu adalah pahlawan sejati yang bersedia mengorbankan segalanya
hanya untuk kita, anaknya. Bagiku ibu adalah sahabat dekat yang selalu ada untuk kita,
anaknya. Bagiku ibu adalah guru terbaik yang memberikan pelajaran bagaimana kita,
anaknya menjalani hidup. Bagiku ibu adalah dokter terhebat yang dengan penuh kasih sayang
merawat kita di kala kita sakit, anaknya. Memang beliau segala-galanya peran yang beliau
mainkan pas dan berarti bagi kita.
Kita lahir ke dunia karenanya, kita tumbuh sehat atas jasanya dan kita hidup dari
pengorbanannya tak ternilai berapa banyak kasih sayang yang diberikan. Masa depan cerah
dimana beliau akan bergantung. Pikirannya adalah penerus cita-cita nya yang belum tercapai,
anggapannya kita adalah sumber kebanggaan hari tuanya.
Untuk itulah pada “hari ibu” ini jadikan sebagai momentum untuk mengingatkan
kembali betapa pentingnya ibu buat kita. Hari ini menjadi awal bagi kita untuk terus
memberikan kasih sayang kepada makhluk mulia itu, ibu. Terima kasih.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya kepada kita. Karena kita masih diberi banyak kenikmatan
dan kesehatan sehingga kita bisa memperingati HUT RI ke-64 di kampung kita ini.
Kalau dahulu, para pahlawan telah rela mengorbankan jiwa dan raga untuk memperoleh
kemerdekaan dan kini telah merdeka, sekarang kemerdekaan sudah kita nikmati. Untuk itu,
marilah kita berjuang untuk mengisi kemerdekaan ini, contoh lah semangat para pahlawan
kemerdekaan!
Sekian sambutan kami, ada kurangnya kami mohon maaf dan terima kasih atas
perhatiannya.
Hadirin yang saya muliakan, dalam kesempatan yang baik ini, saya mewakili panitia,
pertama-tama mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Dengan limpah rahmat dan
hidayah-Nya, kita diberi kemampuan untuk menyelenggarakan pameran yang sangat
membanggakan ini.
Kedua, saya mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, Bapak dan ibu guru,
dan penjaga sekolah yang dengan sabar membimbing dan membantu kami sehingga dapat
menyelenggarakan pameran seperti yang kita lihat sekarang ini. Tanpa perhatian, bimbingan
dan bantuan bapak-bapak dan ibu-ibu tak mungkin kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mengirimkan
hasil karyanya baik berupa kerajinan tangan maupun karya seni untuk dipamerkan dalam
acara ini. Peran serta teman-teman menjadi kunci suksesnya kegiatan ini. Seandainya teman-
teman tidak mengirimkan hasil karyanya, tentu kegiatan ini tidak akan terlaksana. Oleh
karena itu, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.
Meskipun kegiatan pameran ini sudah kami susun dan rancang sebaik-baiknya, tetapi
tetap saja masih ada kekurangannya. Maklum, kami semua masih belajar, disana sini masih
banyak hal yang kurang sempurna, oleh karena itu, kami mohon maaf atas semua kekurangan
dan ketidaksempurnaan ini. Mudah-mudahan berdasarkan pengalaman ini, di lain waktu,
kami dapat menyelenggarakan dengan lebih baik dan sempurna.
Demikian sambutan singkat saya, sebelum saya tutup, saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika ada tutur kata yang kurang sopan dan perilaku yang tidak semestinya.
Akhirul kalam