Anda di halaman 1dari 2

BAHAGIA itu SEDERHANA

Oleh: Hayu Kusrin

Bahagia?Bagiku, membuat bahagia orang-orang yang aku sayangi itulah kebahagiaan


sejati. Apalah artinya jika aku menikmati kebahagiaan sendiri sedangkan orang lain
merasakan penderitaan. Rasanya..aku belum bisa merasakan kebahagiaan yang
sesungguhnya. Bukannya tidak mau bersyukur, tapi dengan cara berbagi bagiku itu adalah
salah satu bentuk dari rasa syukur itu sendiri. Karena itulah, berbagi itu sangat indah.

Berbagi dengan saudara, teman, sahabat, orang lain yang belum kita kenal sama sekali
atau bahkan kepada hewan atau tumbuhan sekalipun. Berbagi kebahagiaan dengan orang
terdekat kita, menjadikan kita terasa lebih berarti. Berbagi sederhana saja, misalnya saja
dengan meminjamkan buku-buku bacaan kita kepada orang lain. Bisa juga dengan menghibur
orang-orang terdekat kita dengan cerita-cerita dan lelucon kita yang bermanfaat dan
menyenangkan, tentunya yang dapat menginspirasi dan menumbuhkan harapan baru orang
lain. Menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang membutuhkan atau dengan mengajak
mereka dengan mengikuti acara-acara positif yang menginspirasi.

Bahagia itu relatif. Setiap manusia mempunyai cara pandang tersendiri dari
memahami arti kebahagiaan. Bagiku, bahagia itu sederhana saja. Mengucap rasa syukur
“Alhamdulillah” atas segala apa yang kita dapatkan dalam hidup ini. Entah sesuatu hal itu
menyenangkan bagi diri kita, atau bahkan sesuatu itu sangat menyakitkan bagi kita. Memang
sih..terkadang kita sering juga mengeluh..termasuk (penulis) sendiri ini nih. “Kok gini
sih..?Kok gitu sih..?Kenapa begini.?Kenapa begitu?Kenapa harus aku sih..”hehe banyak
banget deh. Namanya juga manusia, tempatnya khilaf. Meski sempat khilaf, kita sebagai
manusia harus selalu kembali ingat dan mohon ampun kepadaNya. Bukankah sudah
seharusnya seperti itu?Jika kita bisa menerima dengan ikhlas segala apa yang diberikan
dariNya, itu berarti kita mengimani qodho dan qodarnya Allah bukan?Menerima segala
ketetapan Allah kepada kita.

Bahagia itu bisa terwujud jika kita mengucap kata syukur, dengan bersyukur Allah
akan menambah nikmat kita. Namun, jika kita tidak mau bersyukur terhadap apapun yang
telah Allah berikan kepada kita, itu dapat menyebabkan kita menjadi manusia yang kufur.
Jangan sampai deh ya...moga kita selalu menjadi makhlukNya yang senantiasa bersyukur.
Bagiku, bahagia yang paling nyata adalah bisa merasakan nikmatnya iman, islam dan
kesehatan. Ketiga hal itulah yang sering dilupakan oleh kita. Bahagia sejati adalah
mensyukuri karunia Illahi. Bahagia sejati itu.. ketika diri selalu dekat dengan Rabbi Izzati.
Bahagia sejati itu...berbagi kepada siapapun tak pandang diri.

Malang, 22 Februari 2016

In the Library Univ. Malang

Wrote By: Hayu Kusrin

Anda mungkin juga menyukai