Anda di halaman 1dari 82

-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

11 MENCINTAI TUHAN LEWAT SESAMA

Saudara-saudari sekalian, mungkin anda, saya dan kita semua


pernah mengatakan bahwa : “Tuhan, aku bagitu mencintai Engkau dari
pada segala sesuatu!” atau paling tidak anda juga pernah berpikir
tentang hal tersebut yakni anda merasa begitu mencintai Tuhan dengan
segenap hati dan budi anda melebihi anda mencintai orang lain. Hal ini
memang tidak dapat kita pungkiri bahwa kita akan lebih mudah
mencintai Tuhan daripada harus mencintai orang lain atau sesama
kita. Terlebih lagi jika kita pernah mengalami kekecewaan, sakit hati
atau pun penolakan dari orang lain. Perasaan luka itu dapat
mempengaruhi kita untuk mencintai Tuhan dengan lebih mendalam
karena bagi kita mencintai manusia akan lebih berisiko dari pada
mencintai Tuhan. Namun kita juga perlu ingat bahwa dalam diri
sesama kita itu, Tuhan hadir dan tinggal di dalamnya. Tuhan yang
tidak kelihatan itu hadir bagi kita dalam bentuk dan rupa sesama kita.
Cinta yang kita ungkapkan kepada Tuhan akan tetap menjadi sebuah
ungkapan saja jika tidak kita wujudkan dalam tindakan nyata. Dan
cara yang dapat kita lakukan adalah dengan mencintai sesama kita
dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Sebagai penutup dari renungan singkat pada pagi hari ini, saya
akan menceritakan sebuah cerita singkat untuk kita renungkan
bersama. Ada seorang pemuda datang meminta nasihat kepada
seorang Bijak. Dengan jujur ia mengatakan bahwa mencintai Tuhan
rasanya lebih mudah dari pada mencintai sesama. Berlama-lama
tenggelam dalam doa terasa lebih mudah dari pada harus berlama-
lama duduk dengan sanak saudara dan teman-temannya. Lalu pemuda
itu bertanya kepada si bijak: ”Apakah mungkin kita mencintai Tuhan
tanpa mengasihi sesama? ” orang bijak itu menjawab :”Tidak mungkin!”
Pemuda itu penasaran :”Mengapa tidak mungkin?” Lalu si bijak
1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

menjawab : “Selama ini engkau belum mencintai Tuhan. Engkau baru


sampai pada mencintai bayanganmu sendiri tentang Tuhan. Jika
engkau sungguh mencintai Tuhan, tidak ada kesulitan bagimu untuk
mencintai sesama.” Dan hal yang sama mau saya katakan disini yaitu
barang siapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi sesamanya.
Alasanya sederhana saja : barangsiapa yang tidak mengasihi
sesamanya yang dilihatnya, tidak mungkin baginya untuk dapat
mencintai Allah yang tidak dapat dilihatnya.

ACIK

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

BAHAGIA SEPANJANG HIDUP


Bapak, ibu, saudara/i sekalian, kita tahu bahwa hasrat akan
bahagia adalah hasrat kodrati setiap manusia. Segala sesuatu yang kita
lakukan , arahnya ke sana entah disadari atau tidak. Tidak ada orang
yang mencari susah. Kesulitan akan datang sendiri, dan kita bersedia
menghadapinya karena melihat kebahagiaan yang tersembunyi di
baliknya. Maka timbullah pertanyaan : apakah kita harus terus
menerus menyelenggarakan pesta setiap hari, agar wajah kita bisa
selalu berseri-seri karena bahagia? Tapi kita pun sadar bahwa betapa
konyol pertanyaan ini. Karena memang kita tidak mungkin berpesta
tiap hari.
Satu-satunya jalan adalah berusaha untuk selalu merasa bahagia
setiap hari. Berusaha agar wajah kita selalu berseri-seri setiap waktu
dalam keadaan apa pun. Sebab, kita punya pengalaman tentang begitu
banyak kesulitan baik dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri.
Kesulitan dalam segala bidang. Tapi memang begitulah kata orang arif
bijaksana, bahwa tiap-tiap menit membawa suatu berkat bagi kita.
Bahwa penderitaan dan kesulitan adalah pintu masuk ke dalam
kebahagiaan. Keindahan tanah air kita misalnya, tidak dapat kita
nikmati lagi, karena sudah terlalu biasa. Padahal dari luar negeri orang
berduyun-duyun masuk ke sini untuk menikmatinya. Demikian juga
berkat-berkat yang tersembunyi pada setiap pelosok kehidupan ini,
tidak dapat kita lihat lagi, karena kita terlalu biasa hidup. Maksud dari
semua ini adalah bahwa berkat Tuhan bukanlah merupakan hidangan
hari raya saja. Rahmat perdamaian umpamanya, harus kita cari dalam
kehidupan orang-orang sederhana, yang tidak saling bertengkar, yang
tidak saling memeras, yang tahu apa artinya hidup tenteram, dan yang
tidak menuntut lebih daripada haknya.

Fr. Jonathan Vicky


3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

HARTA YANG MEMUASKAN

Pada suatu ketika saya ingin membeli sebuah tas ransel dan hal
ini saya ceritakan kepada seorang teman. Kontan saja ia memberi saran
: kalau mau beli, yang bagus sekalian, yang baik, biar puas dan nggak
usah repot-repot lagi.
Pendapat itu adalah suatu kebijaksanaan umum. Kita mungkin
pernah mendengar ungkapan : satu yang setia lebih berharga daripada
sepuluh yang durhaka. Artinya, kita lebih puas dan bahagia kalau
memperoleh sesuatu yang baik dan bagus, kalau perlu jarang diperoleh.
Lebih baik satu yang betul-betul daripada banyak yang jelek. Biar
mahal tak apa.
Di lain pihak, coba masukilah gubug seorang gelandangan. Di
sana juga ada bermacam-macam barang. Semuanya ekstra bekas.
Untuk apa? Orang itu juga mencari kebahagiaan. Tapi ia tidak sanggup
memperoleh sesuatu yang betul-betul memuaskan. Karena itulah ia
mengumpulkan sekian banyak barang bekas, dengan harapan akan
memperoleh kepuasan dalam kwantitasnya.
Apa maksud semuanya ini? Kita tahu, bahwa segala harta yang
kita kumpulkan di dunia ini tidak akan dibawa mati. Kita hanya bisa
menikmatinya selama hidup. Kata lain, nilainya amat rapuh. Tapi kita
maklum juga, betapa gairahnya kita mencari kekayaan. Mengapa?
Sebab barang-barang itu tidak sanggup membuat kita puas dan
bahagia. Sebaliknya, saya yakin, anda tentu pernah juga mengalami
apa yang dinamakan kebahagiaan batin oleh orang-orang kudus. Suatu
rasa bahagia yang sukar diungkapkan. Umpamanya, anda pasti pernah
merasakan betapa dekatnya Tuhan. Atau mengalami betapa bahagianya
setelah membantu seseorang. Hal-hal seperti itu adalah tanda cinta
Tuhan. Dan itulah yang dinamakan harta rohani. Tapi kitapun
maklum, betapa jarangnya hal semacam itu dapat terjadi. Tapi
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

kepuasannya berlangsung amat lama. Mungkin dapat terasa seumur


hidup. Semoga kita senantiasa berusaha untuk mencari harta yang
bertahan selamanya.

Fr. Jonathan Vicky

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

IMAN, HARAPAN, DAN KASIH

Sesenang-senangnya hidup kita pasti sesekali ada kesulitan yang


datang mengganggu, entah itu berupa penyakit atau persoalan-
persoalan yang ada dalam hidup kita. Lalu bagaimanakah kita
menghadapi segala persoalan hidup ini? Hanya satu yang dapat kita
lakukan adalah menghadapi semua itu dengan berani sambil
menyerahkannya kepada sang Pencipta dan percaya bahwa suatu saat
nanti akan muncul harapan baru dalam hidup kita.

Seseorang yang hidup tanpa harapan dan tanpa suatu tujuan


yang jelas, maka yang dia alami adalah kegelisahan yang senantiasa
hadir dalam dirinya. Kegelisahan itu semakin membuatnya tidak
bersemangat lagi untuk hidup, dan pada akhirnya membuatnya
berlarut-larut dalam kepedihan dan kesakitan yang semakin
mendalam.

Hidup dalam kepedihan dan kesakitan bukanlah sebuah alasan


untuk terus gelisah dan merintihkan kematian. Namun, sebaliknya kita
diundang untuk memahami Tuhan yang telah menciptakan kita untuk
hidup. Bukankah kita diciptakan oleh Tuhan? Mengapa kita tidak
percaya kepada-Nya? Dalam kesulitan yang kita alami Tuhan
mengundang kita untuk berpasrah dan mempercayakan hidup kita
kepada-Nya.

Pada hari ini marilah mempercayakan diri kita sutuhnya kepada


Tuhan dan berharap kepada-Nya dengan penuh suka cita, setia dan
penuh dengan kasih yang berlimpah untuk datang kepada Tuhan sang
pujaan hati kita. Mari kita menyatakan pada diri kita sendiri bahwa
tidak ada sesuatu yang teramat menakutkan dalam hidup ini kalau
6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

semua persoalan telah diserahkan kepada Tuhan.Tuhan memberkati.


Amin.

Fr. Yulius Katu

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

SEUNTAI MAWAR KEHIDUPAN

Jikalau kita melihat seuntai bunga mawar, maka kita pasti akan
terkagum-kagum dengan bunganya yang begitu indah,apalagi sang
mawar bewarna yang kita sukai, dan ditetesi embun-embun pagi yang
sangat menyejukkan sang mawar sehingga menyegarkan pandangan
kita juga kepada sang mawar. Namun, apakah kita pernah melihat
duri-duri sang mawar? Mungkin kalau duri mawar mengenai salah satu
bagian tubuh kita pastilah kita akan merasa sakit dan terluka.

Kehidupan seperti bunga mawar. Dalam kehidupan tentulah yang


kita inginkan adalah kebahagiaan. Kebahagiaan yang senantiasa
membuat kita terkagum-kagum dengan diri kita. Kita selalu ingin
melihat dan menjumpai diri kita terseyum dengan keberhasilan, dan
kesuksesan kita. Namun, sebaliknya kalau kita menjumpai kesulitan-
kesulitan hidup, maka kita sering cepat putus asa, dan bahkan
membiarkan diri kita tenggelam dalam kehancuran. Ingat sang mawar
yang selalu memancarkan keindahan meskipun batangnya berduri.

Sekarang mungkin kita bertanya dalam hati kita masing-masing


tentang nilai hidup kita saat ini. Apakah yang saya petik dalam
keadaanku yang sulit ini? Jawabannya hanya satu yakni melihat hidup
dengan iman akan Allah yang telah menciptakan kita. Tuhan
menciptakan kita untuk meraih kebahagiaan dalam setiap kesempatan
hidup kita dengan berbuat kebaikan dan kasih terhadap sesama yang
lain. Tuhan menghendaki kita untuk berbagi dengan sesama dalam
suka maupun duka. Tuhan menghendaki kita untuk menciptakan
damai dengan sesama kita dalam segala keadaan kita.

8
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Mari pada hari ini kita menjadikan diri kita seperti bunga mawar
yang senantiasa memancarkan keindahan dalam duri-duri kehidupan
kita. Bangkit dengan suka cita untuk memberi senyum pada sesama
kita, orang-orang yang kita layani, keluarga kita, sebagai mawar
terindah yang diberikan pada sesama kita pada hari ini. Amin.

Fr. Yulius Katu

9
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Ujian Menghasilkan Ketekunan


“ Saudara/iku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan,
apabila anda jatuh ke dalam berbagai pencobaan.”
Yak 1 : 2

Bapak, ibu, serta saudara-saudariku terkasih, kita diajarkan


untuk berbesar hati dalam segala situasi. Bukan hanya dalam situasi
dan kondisi keberkatan. Tuhan tak menghendaki kita tenggelam
kembali dalam ketakutan apabila sedang menghadapi pencobaan dan
ujian. Sebab dengan rahmat dan anugerah-Nya, kita dapat memperoleh
kemantapan rohani dan berkat melalui penderitaan.
Melalui kesulitan-kesulitan itu, Allah mengijinkan kita dibentuk
dan diperhalus serta semakin membuat kita masuk dalam kekudusan
Allah. Kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidup kita dapat melatih
iman, mengarahkan hati kepada Bapa dalam doa sehingga mata rohani
kita dapat melihat kuasa kebangkitan Kristus. Kesulitan-kesulitan yang
kita alami dapat membimbing kita untuk bersandar kepada janji-janji
kebenaran firman-Nya.
Firman Allah berkata: “Ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan (Yak 1:3)” Dan ketekunan itu akan memperoleh buah yang
matang, supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan
suatu apapun.

ACIK

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Berdoa

Berdoa adalah salah satu cara manusia untuk berelasi dengan


Allah. Kita sebagai manusia harus tetap menjalin relasi dengan Sang
Pemberi Hidup, yakni Allah, baik dalam keadaan sedih maupun dalam
keadaan senang. Ada sebuah kisah tentang seorang akan yang memiliki
relasi yang baik dengan Allah. Andi nama anak itu. Ia adalah anak yang
pintar di sekolahnya. Ia selalu berdoa dengan penuh syukur atas
rahmat tersebut. Suatu hari dia jatuh sakit. Dari hasil pemeriksaan
dokter, ia dinyatakan menderita penyakit kanker otak. Apakah ia
sangat sedih dan tidak mau lagi berelasi dengan Allah? Tidak! Malah
sebaliknya. Ia semakin tekun berdoa. Walaupun ia sakit, ia masih tetap
bisa bersyukur kepada Allah. Ia mensyukuri perhatian Allah kepada
dirinya lewat tangan para perawat dan perhatian dari semua keluarga
dan sahabat kenalannya. Ia merasa bahwa ditengah-tengah sakitnya
itu, ia masih diperhatikan dan didampingi oleh Allah.
Bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita semakin kuat
berdoa karena kita sakit? Ataukan kita malah tidakmau berdoa lagi
karena merasa ditinggalkan oleh Allah? Sadarlah bahwa Allah tidak
akan pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun. Berdoalah
terus kepada-Nya. Sadarilah selalu kehadiran-Nya lewat orang-orang
yang memperhatikan kita.

Br. Efisien Dakhi

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

KASIH

Kata kasih begitu sering dipakai sehingga orang tidak dapat


melihat arti yang sebenarnya. Pertama-tama, kasih lebih merupakan
sesuatu yang kita lakukan, bukan sesuatu yang kita rasakan. Kasih
bisa dinyatakan dalam tiga cara yang berbeda. Pertama adalah kasih
yang romantis yang dilukiskan dalam perasaan yang penuh dengan
kemesraan dan ada keinginan untuk saling memiliki. Kasih ini bisa
merupakan salah satu pengalaman yang terindah dalam hidup manusia
jika kasih tersebut dinyatakan dengan kesetiaan dalam sebuah
hubungan khusus.
Jenis kasih yang kedua adalah kasih timbal balik. Kasih ini pada
hakekatnya masing-masing individu saling memberi dan menerima
balasannya. Kasih ini juga mencakup hubungan persahabatan yang
sangat erat dengan saling memperhatikan satu terhadap yang lain.
Kasih yang ketiga dan yang paling tinggi tingkatannya alah kasih yang
menyelamatkan. Dalam hubungan ini, kita tidak berpikir tentang
timbal balik ataupun romantis. Semata-mata kita hanya berpikir
tentang kesejahteraan orang lain, dan kita berkorban untuk melakukan
apa yang kita mampu lakukan demi meningkatkan kehidupan orang
itu. Ini merupakan sikap yang dinyatakan dalam I Yoh 3:16;
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita manusia.” Bila kita mampu
mengasihi dalam taraf ini, kita melupakan segala kepentingan diri kita
sendiri, hak sendiri, dan luka sendiri.
Kasih yang menyelamatkan menjungkirbalikan pandangan kasih
romantis yang bersifat egosentris itu yang demikian lazim dalam
masyarakat kita. Karena itu kasih yang menyelamatkan berkaitan
dengan kemauan, bukan dengan perasaan. Tetapi bukan sama sekali

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

tanpa perasaan, tetapi kemauan yang berkuasa dan unsur perasaan


hanya ada sebagai faktor pendukung saja.
Tuhan pada hari ini menghendaki kita untuk mengasihi sesama
kita. Sesama kita bukan seorang yang kita kenal, bukan seseorang yang
berhubungan dengan kita. Bukan juga seseorang yang kita pilih sebagai
sahabat saja. Sesama kita adalah seseorang yang kita tahu sedang
memerlukan pertolongan kita.

Fr. Yulius Katu

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

-Mencipta Kenangan-kenangan Yang Manis-

Tanpa campur tangan manusia siapapun, apa yang terjadi


kemarin berubah menjadi kenangan pada hari ini. Apa yang terjadi hari
ini, besok akan tinggal berupa kenangan bersama kenangan-kenangan
dari hari-hari sebelumnya. Begitu tiap-tiap hari, kita mencipta
kenangan-kenangan untuk hari-hari berikutnya. Ada yang manis, ada
yang pahit.

Ada suatu ibarat yang barangkali bisa dipakai. Coba perhatikan


sepenggal kayu yang terbakar dan menyala bagus. Ada semacam bunyi
keluar dari sana. Seorang penyair yang sedang ngelamun bisa
mengatakan bahwa bunyi itu berasal dari nyanyian burung-burung di
masa lampau. Dia berkata, nyanyian burung-burung yang asyik
mengisap madu pada kembang-kembang pohon, diresap oleh ranting-
ranting, cabang-cabang dan batang pohon tersebut. Lagu-lagu itu
terpendam di sana, sampai pada waktu batang pohon itu dibakar
sebagai kayu api. Pada saat itulah musik tadi keluar kembali lewat
nyala api, seolah-olah diputar kembali dari sebuah piringan hitam.

Ini benar-benar fantasi yang bagus. Tetapi daripadanya bisa


ditarik suatu perbandingan tentang kehidupan kita. Sepanjang masa
kanak-kanak dan remaja, hidup kita penuh kegembiraan. Kita seperti
dikelilingi nyanyian burung-burung yang menikmati kembang-kembang
masa lalu kita. Lagu-lagu gembira itu masuk batin kita, dan tinggal
terpendam di sana.

Pada hari-hari sibuk, semuanya seolah hilang dan terlupakan.


Tetapi pada hari-hari yang makin lanjut, datanglah api percobaan dan
kesulitan yang mengamuk mengitari kita. Pada kesempatan-
1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

kesempatan semacam itulah, dari nyala api itu kedengaran lagu-lagu


gembira yang sudah lama terpendam tadi. Apabila pengalaman-
pengalaman masa lalu itu pahit, maka lagu-lagunya kedengaran sedih;
atau sebalknya. Itulah kenangan manis dan pahit yang seolah diputar
kembali dari piringan hitam kehidupan kita.

Kita tahu, banyak orang yang merasa kesepian karena


malapetaka atau karena umur tua, menjadi terhibur dan bergairah
kembali oleh kenangan-kenangan masa lampau. Mereka boleh kita
bilang termasuk orang-orang bijaksana. Karena masa jayanya, mereka
sudah memenuhi hatinya dengan hal-hal yang murni dan
menggairahkan. Karena sudah dari jauh-jauh hari mereka
mengumpulkan musik-musik yang indah untuk hari tua, berupa
kenangan-kenangan yang manis.

-Fr.Jonathan Vicky

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Kembali Kepada BerkatNya

“ Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya ;


TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku ”

Hidup dalam berkat atau dalam kutuk adalah konsekuensi dari


pilihan. Allah adalah sumber berkat dan kebaikan, sehingga hidup
dekat dengan Allah berarti hidup dekat dengan sumber berkat,
sebaliknya menjauh dari Allah berarti menjauh dari sumber berkat.
Inilah adalah akibat wajar yang akan terjadi dalam relasi seseorang
dengan Allah. Pilihan orang itulah yang menentukan apa yang akan dia
alami.
Ketika orang salah memilih dia akan menanggung akibatnya:
kehilangan kebahagiaan dan sukacita, penuh kekuatiran, tidak punya
kekuatan untuk menanggung beban hidup, tidak berdaya menghadapi
percobaan, dan berbagai macam penderitaan hidup lainnya.Tapi kalau
hal-hal itu terjadi dan ia sadar akan kesalahannya serta mau berbalik
kembali pada Tuhan dan dia mau mendengarkan suara Nya, setia
mengikut, maka Tuhan akan memulihkan dan menyayangi dia kembali.
Ini menunjukan bahwa Allah sungguh-sungguh baik, dan
sungguh-sungguh rindu kita mengalami berkat Nya ; sehingga Tuhan
tidak menolak kita sama sekali, bahkan saat kita sudah menjauh dari
pada Nya. Tuhan tidak pernah merancang kejahatan dan kesengsaraan
bagi umat kesayangan Nya, Ia mau agar mereka kembali.Tuhan masih
menyediakan kesempatan bagi kita untuk menyadari kesalahan,
bertobat dan kembali kepada Nya.. Janji ini berlaku bagi semua orang.
Janji ini adalah bagian dari anugerah dan kemurahan yang Allah

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

sediakan bagi umat Nya dan bagi orang-orang yang percaya kepada
Nya.
Demi kemurahan Nya, marilah kiat mengintropeksi diri kita
sendiri. Dimanakah kita berada? Apakah kita hidup dekat Tuhan dan
dalam berkat Nya, atau kita sudah begitu lama hidup jauh dari Tuhan?
Adakah kita suka mendengarkan suara Nya?

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Kasih Karunia Allah

“ Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu


bukan hasil usahamu tapi pemberian Allah.”

Kasih karunia dan kebaikan Allah yang dinyatakan kepada


manusia sama sekali tidak bergantung pada jasa-jasa baik manusia.
Ketika Allah memanggil umat Nya, hal ini tidak tergantung pada
kelebihan atau karena ada sesuatu didalam diri mereka yang lebih di
banding dengan yang lain. Allah memanggil kita menjadi umat Nya
karena kasih dan anugerah Nya. Hal ini sepenuhnya bergantung pada
kebaikan Allah semata, yang mengasihi manusia yang telah diciptakan
menurut gambaran Nya. Kasih karunia itu dinyatakan saat keadaan
kita masih berdosa dan melakukan perbuatan yang tidak sesuai
dengan kehendak Nya.
Ketika kasih karunia Nya dinyatakan kepada orang-orang berdosa.,
muncul sebuah pertanyaan: Apakah kita boleh bertekun dalam dosa
supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Salah besar bila kita
punya pemikiran bawa Allah bisa mencintai dosa, kerena dosa pada
hakekatnya merupakan permusuhan dengan Allah. Kasih karunia itu
justru dimaksudkan untuk menghapuskan hukuman akibat dosa dan
meniadakan dosa itu.

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Ungkapan Kasih

Dalam novel Alan Paton “ Ah, But You Land Is Beautiful “ terdapat
sebuah kisah cinta yang mengharukan antara seorang gadis yang
berwajah jelek dengan seorang lelaki buta. Mereka salling jatuh cinta,
mengasihi, menikah dan hidup bahagia. Suatu hari seorang ahli bedah
yang ternama memeriksa mata lelaki yang buta itu, dan berkata bahwa
ia mampu memilihkan penglihatan lelaki itu. Rasa senang yang
meluap-luap memenuhi hati lelaki itu, dan ia juga berharap istrinya
mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi istri yang diajak omong
itu hannya diam saja. Merasakan keragu-raguan istrinya, sang suami
bertanya , “mengapa engkau tidak bahagia?” Istrinya menjawab, “Saya
bahagia.” Namun suaminya melanjutkan “Kamu belum pernah bohonh
kepada saya. Mengapa kamu berbohong sekarang?” Dengan pelan sang
istri berkata “ Bila nanti kamu tak buta lagi dan melihat wajah saya
apakah engkau tetap mengasihi saya?” Sang suami berkata “ Karena
saya sangat menyayangimu, maka saya memutuskan untuk tidak
dioperasi. Kebahagiaanmu jauh lebih berarti dari pada penglihatan saya

Demikian juga dengan mengasihi; mengasihi bukanlah suatu
perbuatan yang mudah,tapi bila kasih betul-betul menguasai hati kita,
saling mengasihi bukanlah hal yang mustahil.
Seperti kata pepatah “ Kita dapat memberi tanpa perasaan kasih.
Tapi bila kita memiliki perasaan kasih, kita tidak bisa tidak memberi.

Di Samudra yang luas berlayar empat kapal. Dalam pelayaran yang


panjang itu, suatu ketika Kapal Cinta mengalami karam. Kapal Cinta
yang Sepanjang pelayarannya memberi dan memberi kapada orang
lain,seluruh energi dan kekutannya habis untuk memberi cinta.Kini

1
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

serasa semuanya tak mapu ia lakukan lagi. Dalam kelelahan,


ketakutan dan tak berdayaannya ia sangat mengharapkan pertolongan.
Ditengah kelelahan itu lewatlah Kapal Kecantikan, Kegagahan dan
Kemegahan. Dengan semua keindahannya memberikan harapan
kepada Kapal Cinta.
Kapal Cinta menegurnya “ Hai, Kapal Kecantikan, Kegagahan dan
Kemegahan syukurlah engkau lewat. Lihatlah aku sedang karam
tolongla aku. Berikanlah aku sdikit kekuatanmu “.
Jawab Kapal Kecantikan, Kegagahan dan Kemegahan “ Mana mungkin
bentuk ku yang indah ini kuberikan kepadamu yang buruk dan jelek.
Lihatlah dirimu tidak menarik kator dan penuh debu orang yang kau
layani”.
Kapal Kecantikan, Kegagahan dam Kemegahan pergi meninggalkan
Kapal Cinta yang semakin berguling, berguncang dan berjuang dalan
karam yang semakin menenggelamkannya.
Kemudian lewatlah Kapal Kekayaan. Seperti sebelumnya kapal cinta
meminta bantuan kepada Kapal kekayaan.
Katanya “Hai, Kapal Kekayaan tolonglah aku, berilah aku tempat dalam
dirimu, aku ingin bebas dari karamku “.
Kapal Kekayaan menjawab “Apa memberi tempat untuk mu ? Kapal
Cinta tidakkah kau lihat diriku sudah penuh dengan kekayaan dan
tidak ada lagi tempat yang kosong. Dan mana mungkin ada tempat
untukmu “
Kapal Kekayaan meninggalkan Kapal Cinta dalam sisa kekuatan yang
ada dan dalam ketidak berdayaannya. Kembali Kapal cinta mengalami
goncangan besar dengan segala kemampuan mencoba melawan agar
tidak tenggelam dalam karamnya.
Dalam ketidak adaan harapan, di kejauhan Kapal Cinta melihat
sebuah kapal yang lamban yang redup nyalanya. Samar-samar Kapal
Cinta melihat kapal itu. Kapal itu hannya mempunyai sebuah lentera
2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

kacil yang hampir mati. Kapal itu adalah Kapal Penderitaan. Walaupun
demikian Kapal Cinta masih punya harapan.
“ Hai, Kapal Penderitaan tolonglah aku, aku karam tidak mampu
bangun”.
“ Aku Kapal Penderitaan mana mungkin mampu menolong kamu,
sedangkan menjalankan kemuduku aku sangat lambat dan tidak kuat.
Mungkinkah aku menarikmu dari karamu ?”
Kapal Penderitaan meninggalkan Kapal Cinta yang semakin lama
semakin tenggelam dalam air. Tubuhnya kembali berguncang, berguling
dan lambat laun tenggelam.
Kini tinggallah Kapal Cinta dalam kesepian, kesendirian dalam
menghadapi karam. Kapal Cinta berusaha bangkit namun ia tak
mampu. Sekarang yang dapat ia lakukan diam dan pasrah akan apa
yang akan terjadi. Dalam hati ia berkata “ Tuhan, tolonglah aku “
Ditengah kepasrahan ini Kapal Cinta mendengar suara nyaring,
suara Kapal Tua. Kapal itu berkata “ Hai, Kapal Cinta Lemparkanlah
jangkarmu kemari, lemparkan kearahku. Aku akan menolongmu”
Kapal Cinta tanpa berpikir panjang melemparkan jangkarnya kearah
suara itu. Kapal Tua itu membawa Kapal Cinta ke pulau terdekat
dengan tempat karamnya.Kapal Cinta tertidur dalam kelelahan dan
Kapal Tua meninggalkannya di pulau itu.
Setelah Kapal Cinta sadar ia teingat kepada kapal yang menolongnya
tadi. Ia pergi keseluruh pulau, bertanya kepada semua penghuni pulau
itu. Mereka tak mampu menjawab. Kapal Cinta tak dapat menjawab, ia
hannya tahu dan rasakan sebuah kapal dan kekuatan yang dasyat
mengangkat ia dari karam.

Kadang dalam perjalanan hidup yang panjang ini, kita tak mampu
merasakan kehadiran kekuatan maha dasyat. Ia didekat kita dan Ia

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

tahu kapan kita membutuhkannya, selalu dengarkan dan tahu


saatnya untuk itu semu

Dukungan adalah kekuatan terbesar bagi mereka yang karam. Apakah


kita sebagian dari teman yang mau duduk dekat mereka ?!

YOU RAISE ME UP
When I am down and oh may soul so weary
When troubles come and my heart burden be
Then I am still and wait here in the silence
Until you come and sit a while with me
You raise me up so I can stand on mountain
You raise me up to walk in stormy seas
I am strong when I am an your shoulder
You raise me up…. To more then I can be

Saat ku tertekan dan jiwaku begitu lelah


Ketika badai cobaan melanda dan hatiku terguncang
Aku masih disini menunggu dalm kesunyian
Sampai kalian datang dan duduk sejanak di sampingku
Kalian mendukungku sehingga kubisa berdiri dipuncak pendakian
Kalian mendukungku untuk mengarungi samudra penuh badai
Aku kuat saat bersandar di bahu kalian
Kalian mendukungku untuk berbuat lebih dari yang pernah ku bisa

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

KEKUATIRAN

Kekuatiran merupakan salah satu problem manusia yang


paling serius masa kini. Seseorang yang dikuasai oleh perasaan kuatir
akan memperlihatkan beberapa gejala yang merugikan. Secara fisik, dia
sulit tidur, pernafasan pendek, pencernaan terganggu, dan gairah
hidup merosot. Karena orang yang kuatir sulit tidur dan gelisah,
akhirnya dia mulai mengkonsumsi obat tidur, minuman keras, dan
bahkan obat-obatan terlarang.
Bagaimana kita dapat mengatasi kekuatiran? Dalam filipi 4: 6,
Paulus berkata “ Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun
juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. “ Obat penawar
yang cocok untuk mengatasi kekuatiran adalah dengan mencurahkan
isi hati kepada Tuhan dan disertai dengan pengucapan syukur. Orang
percaya perlu belajar berbicara secara intim dengan Tuhan. Kegagalan
membangun komunikasi yang hidup dengan Tuhanselalu membawa
kebuntuan dalam hidup.
Dalam mencurahkan isi hati kepada Tuhan, orang percaya
perlu mengucap syukur pula. Doa tanpa mengucapkan syukur adalah
seperti seekor burung tanpa sayap. Doa yang demikian tidak dapat
terbang tinggindan tidak ada kuasanya. Ketika kita berdoa dengan
dengan disertai pengucapan syukur, berarti kita percaya walau belum
melihat bahwa segala doa-doa kita telah sampai dihadapan Tuhan,
bahwa Tuhan yang penuh kasih akan menjawab segala doa kita sesuai
waktu dan rencana-NYA. Pngetahuan inilah yang membuat kita tenang
dan tidak kuatir.

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

OJO NGUMBAR RASA KUWATIR “

“ Mulane kuwe dak kandani, Aja kowe kuwatir mungguh ing uripmu, apa
sing arep kok pangan, utawa mungguh ing badanmu, apa sing arep kok
sandang, Awit urip mono ajine ngluwihi pangan, sarta badan ngluwihi
sandang “ ( Luk. 12: 22 – 23 )

Bapak, Ibu saha para sadulur kang kinasih, kita sami mangertos mbok
bilih wonten ing jajaraning tinitah kadidene kewan, taneman lan sanes-
sanesipun manungsa minangka tinitah ingkang paling luhur utawi
paling dhuwur drajatipun. Awit menapa, manungsa tinitah kanthi
kanugrahan akal budi lan kamardikan. Gusti Allah nitahake manungsa
manut Citra Dalem Nanging krana akal budi lan mahandikan uga
manungsa dumawah wonten ing dosa, awit manungsa mboten kanten-
kantenan anggenipun ngginaaken kamardikan. Kamardikan ingkang
kedahipun dipun lambari tanggel jawab mring Gusti Allah piyambak.
Manungsa larat anggenipun ngginaaken kamardikan. Manungsa
ngrusak prajanjian ingkang sampun dipun paringaken dening Allah
piyambak. Wusananipun manungsa dhumawah mring dosa.

Bapak, Ibu saha para sadulur kang kinasih, dosa ingkang sampun
manunggil kalian manungsa wau sak nalika manungsa kabikak
manahipun, sanaliko sadar mbok bilih manungsa punika estunipun
tinitah ingkang sekeng, krana dosa manungsaanggadahi rasa susah,
rasa sakit, rasa kekirangan, rasa kuwatir, lan sanes-sanesipun. Dosa
ingkang sampun dhumawah meniko nuli turun temurun dateng sedaya
manungsa ingkang wonten ing ndoya, mboten kentun inggih kita sami
marisi dosa punika.

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Bapak, Ibu saha para saderek kang kinasih.


Wonten ing pagesangan kita sadinten-dinten, sedaya rasa ingkang kita
raosaken, rasa kuwatir mungguh ingkang asringkita raosaken. Para
tani kuwatos mring tanemanipun, para pedagang kuwatos mring
daganganipun, para tiang sepah kuwatos mring putra-putrinipun.
Cekak cukupipun, manungsa menika wonten ing benakipun sarwo
kebak rasa kuwatir. Kita supe mbok biih kita meniko namung tinitah.
Wonten ingkang nitahaken, jer sang juru tinitah meniko estu purun
tanggeljawab mring sedaya gesang kito. Syaratipun namung setunggal,
sanes banda, sanes rupa, nanging kita kedah pasrah bongkokan
dumateng piyambakipun. Meniko syarat ingkang mboten saget dipun
tawar-tawar malih. Gampil ketingalipun, ning awrat mungguh
lampahanipun. Awit kita meniko manungsa limrah, gesang sarwo
binates.

Menawi mekaten, gesang kados punipa ingkang kedahipun kita


lampahi? Para kadang kinasih, pasrah bongkokan mboten ateges kita
mendel, mboten nyambut damel. Pasrah bongkokan ingkang dipun
kersaaken dening Gusti Allah inggih meniko punapa kemawon ingkang
kita lampahi kedahipun kita lampahi mawi asma Dalem Gusti
piyambak. Jer Gusti ingkang Mahakuaos menika ingkang njamgkung
sedayanipun. Gusti ingkang maringi, Gusti ingkang nemtoaken
sedayanipun menopi ingksng kis betahaken. Mila para kadang kinasih,
mangga tanpa kendat kita angikis rasa kuwatos kita, kita pasrahaken
dateng Gusti sedaya rencana, pakaryan kita, saingga Gusti mangertos
menapa ingkang kita betahaken, lan ugi ngabulaken menapa ingkang
kita suwu. Amin

Sembayang injang
2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Duh, Allah ingkang Maha Sae, kawula munjuk atur panuwun dene
panjenengan karta maringi ganjaran gesang ing dinten puniko.
Kawula nyuwun mugi ing dinten menilka kawula saget anglampahi
sedaya pakaryan ingkang dipun limpahaken dateng kawula kanti sae,
awit kawula dak jer panjenengan ingkang tansah paring tuntunan lan
berkah dateng kawula sami.Sedaya payuwun menika wau kula suwun
lantaran sang Kristus Gusti kawula. Amin.

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

NOVENA PRAPASKA
HARI KE 3
Maret/April 2006

HIDUP BERSAHAJA MEMBUAT DAMAI

Ucapan Syukur
“ Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan
malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Dari ujung
langit ia terbit, dan ia beredar sampai keujung yang lain; tidak ada yang
terlindung dari panas sinarnya.”
Syukur atas berkat Allah sepanjang malam tadi dan pagi hari yang
dihadiahkan Allah untuk kita marilah kita memuji Dia
Lagu ……

“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan
kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahgiannya, dan untuk
bersukacita dalam jerih payahnya juga itupun karunia Allah
( Pengkotbah 5: 9-19)
Dalam renungan hari ini kita akan merenungkan hidup
ugahari/sederhana.

 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriamn beristirahat dalam ketentraman


karena kerahiman Allah
 Santa Elisabeth pelindung rumah sakit kami…
Doakanlah kami
-Kumpulan Renungan Pastoral Care
RSK

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

NOVENA PRAPASKA
HARI KE 5
Maret/April 2006

HARUMNYA NAMA KITA


KARENA MELAYANI SESAMA
( Mark 10 : 43 – 45 )

Ucapan syukur
“Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan. Pujilah Dia, hai bintang
terang.
Pujilah Dia hai langit, hai air diatas langit. Pujilah Tuhan yang telah
memberi terang untuk kita, menghembuskan nafas sehingga kita hidup
dan ada”. Untuk semua berkat tadi malam dan berkat hari ini, marilah
kita sejenak merenungkan kasih yang besar itu.
Lagu …..

Bacaan dari Galatia 5 : 13 – 15


Saudara-saudara, memang engkau telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan melayani seorang
akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum taurat tercantum
dalam satu firman ini, yaitu “kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri!”
Saudara-saudaraku ytk, melayani dan kasih adalah dua kata yang
biasa kita dengar dalam hidup kita sehari-hari. Melayani dengan kasih,
melayani dengan sepenuh hati; menyerahkan segala waktu, hati dan
pikiran kita kepada orang yang kita layani saat ini.

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Doa Pagi
Syukur Tuhan untuk semua anugerah Mu hari ini. Tuhan tolong aku
hari ini menyebarkan keharuman kemana saja aku pergi. Resapilah
dan kuasailah diriku sehingga seluruh hidupku hannya merupakan
pancaran Cinta KasihMu. ( doa untuk para pasien )
 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman
karena kerahiman Allah
 Santa Elisabeth pelindung rumah sakit kami…
Doakanlah kami
-Kumpulan Renungan Pastoral Care
RSKBR
Ibu Teresa hal 14

2
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

NOVENA PRAPASKA
HARI KE 7
Maret/April 2006

IKUT MERASAKAN KEPRIHATINAN


DAN KEBAHAGIAAN SESAMA

Ucapan Syukur
“Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan. Pujilah Dia, hai bintang
terang.
Pujilah Dia hai langit, hai air diatas langit. Pujilah Tuhan yang telah
memberi terang untuk kita, menghembuskan nafas sehingga kita hidup
dan ada”. Untuk semua berkat tadi malam dan berkat hari ini, marilah
kita sejenak merenungkan kasih yang besar itu.
Lagu …..

Lagu
 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriamn beristirahat dalam ketentraman
karena kerahiman Allah
 Santa Elisabeth pelindung rumah sakit kami…
Doakanlah kami

-Kumpulan Renungan Pastoral Care


RSKBR

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Renungan masa Adven


Minggu Adven I
27 November 2005

Berjaga – jagalah
( Mark 13 : 33-37 )

Salam pagi
Lagu . . . . .
Saudara-saudariku ytk, berjaga-jaga bukanlah kata yang asing
bagi kita. Berjaga dapat kita artikan siap sedia kapan saja. Keadaan
siap bisa digambarkan seperti seorang hamba yang baik, selalu siap
menerima kapan pun Tuannya datang.
Saudara-saudariku sebagai ungkapan kesiapan, hendaklah kita
selalu ingat bahwa ditegah segala kesibukan kita, Tuhan selalu hadir
dan menyapa kita. Disamping yang kelihatan masih ada Dia. Disamping
kehidupan yang tidak menentu ini masih ada kepastian. Ditegah rasa
sakit pasti ada kelegaan dan harapan yang menitipkan kegembiraan.
Disamping yang fana ini masih ada keabadian dimana Tuhan datang
dengan kakuasaan dan rahmat berlimpah.
Lagu . . . . .
Seperti seorang Satpam kita dapat berjaga-jaga dengan berbuat
kasih dan cinta dalam perjalanan hidup yang dititipkan Tuhan ini
untuk kita. Lewat perjumpaan kita dengan Tuhan dalam pertemuan
pribadi dalam doa, lewat peristiwa hidup kita, dalam keluarga yang
mencintai, lewat sesama, lewat mereka yang merawat dan setia
menemani kita saat sakit.

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Dan bahkan dalam pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidup


kita seperti sakit yang diderita sekarang.
Saudara-saudari ku sekarang tinggal bagaimana kita merasakan
kehadirannya? Sejauh mana kita dapat melihat kedatangan Tuhan?
Lagu . . . .
Gedung Putih milik Amerika dijaga begitu ketat. Tidak sekali
pun para penjaga mengalihkan pandangannya ketempat lain. Mereka
hannya menatap dan menjaga keamanan gedung putih. Mungkin ada
pertanyaan dalam diri kita ada apa disana? Disana ada orang yang
paling hormat dinegaranya (yaitu Presiden), harta kekayaan dan
arsip negara tersimpan disana.
Dan Gedung Putih dalam hidup kita adalah Tuhan Allah kita yang
meraja dalam hati. Mari kita hannya melayangkan pandangan kepada
Tuhan lewat firman dan melakukan kehendaknya. Biarkan ia menjadi
raja dalam hidupmu yang selalu mendiami hati dan pikiranmu. Supaya
dapat memberi sinar dan kehangatan ditengah keluarga dan orang yang
kita jumpai.
Seperti sabda Nya : “ Waspada dan berjaga-jaga serta setialah”.
Lagu . . . .

Doa
Marilah berdoa ; Allah Bapa kami, ajarilah kami dalam perjalanan di
dunia ini semakin menyayangi yang baik agar mampu mendengarka
suara Mu lewat mereka yang kau hadirkan dan semakin menlekatkan
diri kepada Mu. Gerakkan lah hati kami agar selalu siap sedia
menyambut kedatangan Mu. Amin

 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman


dan kerahiman Allah. Amin
 Santa Elisabet pelindung rumah sakit kami, Doakanlah kami
3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Renungan masa Adven


Minggu Adven IV
19 Desember 2005

MEMBUKA HATI BAGI ALLAH


(Luk 1 : 26 – 38)

Salam pembuka
Salam pagi saudara-saudari ku ytk, hari ini kita memasuki minggu
Adven ke IV – hari persiapan umat Katolik menyambut natal. Judul
renungan kita; “ Membuka Hati bagi Allah ”.
Saudara/i betapa indahnya kehadiran Allah hari ini, ia memberi pagi
yang cerah dan terang untuk kita. Marilah diawal renungan ini kita
mengucapkan syukur pada Allah sang pencinta hidup
Lagu ( “TERIMA KASIH” ) NO 054
Saudara/i ku ytk dalam injil adven IV ini melihat teladan Maria
yang terbuka pada tawaran Allah. Maria ditengah ketidak
mengertiannya berani mengatakan “ YA “ pada tawaran itu. Maria
percaya bahwa tiada yang mustahil bagi Allah, meskipun dimata
manusia tidak mungkin. Ia menyiapkan dirinya sebagai tempat Allah
yang besar, menjadi Ibu untuk sang bayi yang Agung yaitu “TUHAN
YESUS”.
Lagu ….. ( PERAWAN PILIHAN ALLAH ) NO 007
Saudara/i ku marilah kita mendengarkan sebuah cerita;
Seorang anak perempuan kecil sedang terperangkap didalam sebuah
gedung yang terbakar. Ia menangis tak berdaya pada sebuah jendela
ditingkat dua gedung tersebut. Sementara api telah menjilat seluruh

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

lantai satu, orang-orang yang berkerumun dekat gedung itu hannya


dapat melihat anak itu dan menjerit-jerit. Mereka tidak dapat
membantunya. Tiba-tiba ditengah kerumunan itu terdengar suara
seseorang yang berteriak “ Yuni sayang, lompat nak bapamu ada
disini!” Tanpa berpikir panjang lagi, si Yuni kecil itu melompat keluar
dari jendela, karena ia percaya, bapanya yang berdiri dibawah itu akan
menolong dan menyelamatkannya.Dan benar sesaat Yuni melayang
diudara,lalu jatuh dgn selamat dlm pelukan bapanya.
Bacaan hari ini mengingatkan kita pada gadis lain, yang memiliki
kepercayaan yang tak tergoyangkan kepada Tuhan, yaitu Maria. Ketika
Tuhan menyampaikan rencana penyelamatannya kepada umat
manusia dan Maria diminta untuk mengambil bagian dalam rencana
besar Tuhan itu, Maria menerimanya dengan tulus walaupun ia belum
dapat mengerti dan belum bisa membayangkan apa yang dialaminya.
Maria menjwb “ Terjadilah padaku menurut perkataan Mu.”
Satu hal yang pasti dapat kita teladani dari Maria adalah imannya yang
teguh kepada Allah
Lagu …. ( Lagu Samuel “MARIA PERAWAN YANG TIADA BERCELA ”)NO
058

Saudara/iku ytk banyak peristiwa yang akan terjadi. Kita tidak


tahu, peristiwa apa itu. Mungkin mengembirakan, menertawakan,
mengejutkan atau bahkan menyedihkan. Mungkin peristiwa itu tidak
dapat kita terima dengan akal budi kita. Tapi, kita pasti akan sanggup
menanggung kegembiraan maupun kesedihan itu, bila bersama Maria
membuka hati baginya. Sanggup menerima segala konsekwensi atau
resiko atas cinta nya kepada Allah. Saudara/i ku marilah kita
membawa hati kita persembahkan kepada Allah agar kita dimampukan
menjadi tempat Nya yang kudus. Dapat menyambut perayaan natal

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

terutama dalam diri kita dan keluarga. “ Tuhan jadikan hati menjadi
palungan Mu yg suci “
Lagu ….. ( BETAPA HATIKU ) NO 017
Doa pagi ; Marilah berdoa :
Allah Bapa yang kekal, bukalah hati kami agar mampu menerima
kedatangan Mu dalam hidup kami. Jadikanlah kami jadi duta-duta
kasih Mu didunia ini menampilkan Cahaya Kedamaian kasih Mu bagi
siapa saja yang kami jumpai. Semoga dengan teladan kesetiaan Maria
kami mampu untuk setia pada suara Mu lewat suara hati kami yang
baik. Dan perkuatlah iman dan kepercayaan kami pada Kau Allah yang
Maha kuasa.
Allah kami juga membawa sesama kami yang hari ini akan menjalani
aperasi. Samoga operasi ini dapat berjalan dengan baik. Untuk sesama
kami yang ada di ICU kami percaya engkau akan memberikan kelagaan
kembali. Dan kami yang sakit, mohon rahmat kesembuhan.
Allah kami juga membawa segala kerja kami untuk melayani sesama
kami yang sakit, mampu kan kami dapat melayani mereka dangan
baik.

 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman


dan kerahiman Allah. Amin
 St Elisabet pelindung rumah sakit kami, Doakanlah kam

Sr. Seslilia SSpS

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Renungan masa Adven


Minggu Adven III
12 Desember 2005

YESUS PUSAT HATIKU


( Mark 1 : 1 – 8 )

Salam pembukaan :
Salam pagi saudara-saudari ku ytk, hari ini kita memasuki minggu
Adven ke III – hari persiapan umat Katolik menyambut natal. Judul
renungan kita; “ Tuhan pusat hatiku ”.
Saudara/i betapa indahnya kehadiran Allah hari ini, ia memberi pagi
yang cerah dan terang untuk kita. Marilah diawal renungan ini kita
mengucapkan syukur pada Allah sang pencinta hidup.
Lagu . . . . .
Saudara/i ku, kita sudah membahas mengenai berjaga-jaga dan
bertobat dalam pertemuan yang lalu. Kedua hal ini merupakan salah
satu sarana untuk memusatkan perhatian hidup kita kepada Tuhan
Yesus. Tuhan Yesus adalah pusat hidup kita. Dalam pertemuan ini,
kita diajak untuk menyadari bahwa segala aktifitas hidup sehari-hari,
juga harus berpusat pada Tuhan.
Lagu . . . .
Membaca Injil Yoh 1: 6-8,19-28
Saudara/I ku, dalam isi kitab suci tadi kita telah mendengar
bagaimana kesaksian Yohannes tentang dirinya dan Tuhan Yesus.
Yohannes yang memiliki sikap rendah hati tampak lewat jawabannya
atas pertanyaan yang diberi kepadanya. Ia merasa tidak ada apa-apa
3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

jika dibanding dengan Tuan yang diwartakannya. Ia merendahkan


dirinya agar Tuannya semakin ditinggikan yaitu Tuhan Yesus.
Saudara/i ku maukah kita menjadi Yohannes baru dizaman ini yang
menyiapkan jalan bagi orang lain agar sampai kepada Tuhannya?
Melalui sikap hidup adil dan kasih dalam keluarga dan masyarakat.
Lagu . . . .
Marilah berdoa :Allah bapa kami yang maharahim,
dengarkanlah seruan kami kepada Mu dan pancarkanlah cahayaMu
kepada kami. Berilah dunia harapan akan perdamaian dan buatlah
iman kami berdaya guna dalam kesetiaan dan cinta kasih terhadap
sesama, yang telah lebih dahulu meneruh cinta kepada kami, ialah
Tuhan dan pengantara kami Amin.

 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman


dan kerahiman Allah. Amin
 Santa Elisabet pelindung rumah sakit kami, Doakanlah kam

3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Renungan masa Adven


Minggu Adven IV
19 Desember 2005

MEMBUKA HATI BAGI ALLAH


(Luk 1 : 26 – 38)

Salam pembuka
Salam pagi saudara-saudari ku ytk, hari ini kita memasuki minggu
Adven ke IV – hari persiapan umat Katolik menyambut natal. Judul
renungan kita; “ Membuka Hati bagi Allah ”.
Saudara/i betapa indahnya kehadiran Allah hari ini, ia memberi pagi
yang cerah dan terang untuk kita. Marilah diawal renungan ini kita
mengucapkan syukur pada Allah sang pencinta hidup
Lagu ( “TERIMA KASIH” ) NO 054
Saudara/i ku ytk dalam injil adven IV ini melihat teladan Maria
yang terbuka pada tawaran Allah. Maria ditengah ketidak
mengertiannya berani mengatakan “ YA “ pada tawaran itu. Maria
percaya bahwa tiada yang mustahil bagi Allah, meskipun dimata
manusia tidak mungkin. Ia menyiapkan dirinya sebagai tempat Allah
yang besar, menjadi Ibu untuk sang bayi yang Agung yaitu “TUHAN
YESUS”.
Lagu ….. ( PERAWAN PILIHAN ALLAH ) NO 007
Saudara/i ku marilah kita mendengarkan sebuah cerita;
Seorang anak perempuan kecil sedang terperangkap didalam sebuah
gedung yang terbakar. Ia menangis tak berdaya pada sebuah jendela
ditingkat dua gedung tersebut. Sementara api telah menjilat seluruh
lantai satu, orang-orang yang berkerumun dekat gedung itu hannya
dapat melihat anak itu dan menjerit-jerit. Mereka tidak dapat
3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

membantunya. Tiba-tiba ditengah kerumunan itu terdengar suara


seseorang yang berteriak “ Yuni sayang, lompat nak bapamu ada
disini!” Tanpa berpikir panjang lagi, si Yuni kecil itu melompat keluar
dari jendela, karena ia percaya, bapanya yang berdiri dibawah itu akan
menolong dan menyelamatkannya.Dan benar sesaat Yuni melayang
diudara,lalu jatuh dgn selamat dlm pelukan bapanya.
Bacaan hari ini mengingatkan kita pada gadis lain, yang memiliki
kepercayaan yang tak tergoyangkan kepada Tuhan, yaitu Maria. Ketika
Tuhan menyampaikan rencana penyelamatannya kepada umat
manusia dan Maria diminta untuk mengambil bagian dalam rencana
besar Tuhan itu, Maria menerimanya dengan tulus walaupun ia belum
dapat mengerti dan belum bisa membayangkan apa yang dialaminya.
Maria menjwb “ Terjadilah padaku menurut perkataan Mu.”
Satu hal yang pasti dapat kita teladani dari Maria adalah imannya yang
teguh kepada Allah
Lagu …. ( Lagu Samuel “MARIA PERAWAN YANG TIADA BERCELA ”)NO
058

Saudara/iku ytk banyak peristiwa yang akan terjadi. Kita tidak


tahu, peristiwa apa itu. Mungkin mengembirakan, menertawakan,
mengejutkan atau bahkan menyedihkan. Mungkin peristiwa itu tidak
dapat kita terima dengan akal budi kita. Tapi, kita pasti akan sanggup
menanggung kegembiraan maupun kesedihan itu, bila bersama Maria
membuka hati baginya. Sanggup menerima segala konsekwensi atau
resiko atas cinta nya kepada Allah. Saudara/i ku marilah kita
membawa hati kita persembahkan kepada Allah agar kita dimampukan
menjadi tempat Nya yang kudus. Dapat menyambut perayaan natal
terutama dalam diri kita dan keluarga. “ Tuhan jadikan hati menjadi
palungan Mu yg suci “
3
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Lagu ….. ( BETAPA HATIKU ) NO 017


Doa pagi ; Marilah berdoa :
Allah Bapa yang kekal, bukalah hati kami agar mampu menerima
kedatangan Mu dalam hidup kami. Jadikanlah kami jadi duta-duta
kasih Mu didunia ini menampilkan Cahaya Kedamaian kasih Mu bagi
siapa saja yang kami jumpai. Semoga dengan teladan kesetiaan Maria
kami mampu untuk setia pada suara Mu lewat suara hati kami yang
baik. Dan perkuatlah iman dan kepercayaan kami pada Kau Allah yang
Maha kuasa.
Allah kami juga membawa sesama kami yang hari ini akan menjalani
aperasi. Samoga operasi ini dapat berjalan dengan baik. Untuk sesama
kami yang ada di ICU kami percaya engkau akan memberikan kelagaan
kembali. Dan kami yang sakit, mohon rahmat kesembuhan.
Allah kami juga membawa segala kerja kami untuk melayani sesama
kami yang sakit, mampu kan kami dapat melayani mereka dangan
baik.

 Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman


dan kerahiman Allah. Amin
 St Elisabet pelindung rumah sakit kami, Doakanlah kam

4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

TIDAK TAKUT
( Ibrani 12 : 6 )

”Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi- Nya. Dan Ia menyesah


orang yang diakui- Nya sebagai anak ”

Ketika pencobaan dan kesulitan menghampiri kehidupan kita, di


sanalah kita tiba-tiba saja memiliki waktu lebih luang untuk
merenungkan penderitaan yang sedang kita alami. Namun,
bagaimanakah isi perenungan kita ketika itu ?

Di penghujung tahun 2008 yang lalu, ada seorang pemuda yang


memutuskan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas tiang
pemancar stasiun radio. Pemuda itu putus asa karena tidak memiliki
pekerjaan, padahal ibunya sedang sakit keras, dan ia tidak dapat
memiliki pekerjaan, padahal ibunya sedang sakit keras, dan ia tidak
dapat melakukan apapun untuk pengobatan sang ibu. Segala upaya
dilakukan oleh banyak orang untuk membujuk pemuda tadi supaya
turun dari tiang pemancar itu. Namun semua usaha gagal. Sampai
pada akhirnya, mereka menghadirkan sang ibu untuk membujuk
pemuda tadi untuk turun. Namun, bukannya turun dengan selamat
tetapi sesaat setelah mendengar bujukan ibunya si pemuda malah
memutuskan untuk terjun bebas dan berakhir sudah tekanan
batinnya!.

Melalui kejadian ini, jelas tergambar adanya ketakutan tentang


banyak hal. Pemuda takut ibunya tidak dapat sembuh, ia takut
disalahkan sebagai anak yang tidak berbakti karena tidak mempunyai
pekerjaan sehingga bisa mengupayakan pengobatan bagi sang ibu. Dan
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

terlebih lagi, pemuda tadi takut tidak ada jalan keluar bagi
permasalahan hidupnya. Ketakutan semacam ini juga sering kita alami
saat menghadapi permasalahan.

Namun, firman Tuhan yang kita baca hari ini memberikan


kesejukan bagi kita, bahwa ketika permasalahan ini datang, maka di
sanalah kasih Allah sedang ada bersama dengan kita anak-anakNya.
Ketika Allah mengasihi kita, maka Dia akan mengijinkan setiap
pergumulan hidup kita alami, supaya kita menjadi kuat, menjadi anak-
anak yang mampu bertahan dalam segala hal, dan agar kit terbentuk
menjadi pribadi yang benar-benar seturut dengan kehendak-Nya,

4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

HIDUP ADALAH PERJUANGAN ATAS


RENCANA ALLAH

Allah kita adalah Allah yang adil......


Keberadaan tiap manusia yang diciptakan pada
tempatnya dengan segala kondisi yang dihadapi
dan dialami adalah satu rencana Allah atas
hidup kita...... Menjadi orang yang kaya bukan
merupakan suatu hal yang mudah di mana
sering kali ada rasa serakah dan kurang
bijaksana untuk mengelola berkat rejeki untuk
kebahagiaan sesama kita. Menjadi ada
dikeluarga bahagia bagi para muda terkadang
menimbulkan kebosanan hidup yang menonton
sehingga seringkali kurang dapat
mempertahankan apa yang dimiliki dan
terjerumus dalam hal-hal yang berbau negatif.

Setiap manusia pada umumnya hanya


melihat sisi luar dari sesama dan merasa apa
yang dimiliki dan merasa apa yang dimiliki dan
dialami oleh sesama tersebut lebih baik dan
lebih indah sehingga kurang dapat bersyukur
dengan apa yang dimiliki serta merasa Allah
tidak adil.

Hidup merupakan suatu perjuangan atas


rencana yang Allah berikan. Banyak manusia
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

kurang menyadari bahwa Allah tidak akan


pernah memberikan rencana kecelakaan, tetapi
merupakan rencana keselamatan. Hidup tiap
manusia merupakan tujuan dari rencana Allah
sendiri, dan iman adalah pegangan untuk
menumpuh semua itu. Dalam menjalani
rencana Allah rasa iri hati, kemalasan dan
kecondongan untuk menikmati keinginan
duniawi adalah tantangan tersendiri untuk
melalui rencana Allah atas hidup yang dimiliki.

Allah memiliki keadilan atas rencana yang


diberikan pada perjalanan hidup yang dimiliki,
hanya saja berani atau tidak untuk setia
terhadap rencana tersebut serta tidak keluar
dari jalur yang sudah ada.Bila kita keluar dari
jalur yang sudah ada, maka kita jatuh dalam
dosa dan pada saat itu akan semakin jauh dari
Allah. Dalam kondisi tersebut maka kita berada
dalam kekalahan, namun apabila kita tetap
setia pada jalur tersebut setia untuk menjalani
rencana yang sudah Allah berikan, maka pada
waktunya akan melihat suatu keindahan
dimana kita dapat menjadi pemenang bersama
dengan Allah dan kehidupan sejati yaitu kunci
pintu kerajaan surga akan kita dapatkan.

Manusia adalah makhluk bebas yang diberi


kebebasan oleh Allah untuk memilih dengan
apa yang diinginkan dalam hidup. Tetap berada
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

dalam jalur rencana Allah atau keluar dari jalur


tersebut adalah suatu pilihan, akan tetapi satu
hal yang pasti bila mampu setia dan tetap
berada dalam jalur yang dikehendaki /allah,
maka menjadi pemenang bersama Allah akan
dicapai.

4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

TELINGA ORANG YANG BIJAKSANA

Bac: 1 Korintus 1 : 5

” Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal,
dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan
”.
Telinga adalah alat pendengar, sebagai salah satu organ tubuh
yang menentukan kehidupan kita. Dengan telinga, orang dapat
mendengar perkataan baik atau tidak baik. Persoalannya adalah
bagaimana sikap kita kalau kita mendengar perkataan tidak baik, kita
mudah sekali tersinggung, gampang marah, memusuhi bahkan bisa
sampai konflik berkepanjangan. Belum lagi kalau kita mendengar kata-
kata kritik yang tajam. Tidak jarang orang berupaya menghindarinya.
Baginya kritik akan menjatuhkan harga dirinya. Padahal banyak orang
dikritik justru semakin bertambah maju. Banyak orang sukses, justru
karena sering dikritik. Karena dengan di kritik, tentu saja kritik yang
membangun, akan membuat orang menjadi mengkoreksi diri terhadap
berbagai kekurangan yang tidak dilihatnya. Nah disinilah kita perlu
memanfaatkan telinga kita untuk menjadi pendengar yang baik.
Bacaan kita mengingatkan betapa pentingnya orang beriman
kaya dalam segala perkataan dan pengetahuan. Perkataan dan
pengetahuan yang bagaimana ? Tentu saja perkataan dan pengetahuan
yang baik, tidak hanya dari Tuhan, tetapi dari setiap pengalaman hidup
kita maupun pengalaman hidup orang lain. Perkataan dan
pengetahuan tidak hanya kita jumpai dalam buku, tetapi juga dengan
sharing, dialog dengan sesama. Banyak orang mendapatkan perkataan
yang bijak dan pengetahuan justru belajar pengalaman orang sudah
berhasil. Nah disinilah kita harus pandi-pandai untuk menjadi
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

pendengar yang bijaksana juga. Yaitu pendengar yang mampu


memanfaatkan ilmu yang didapat agar menjadi berkat tidak hanya diri
sendiri, tetapi juga sesama.

Doa: Ya Bapa, buatlah kami setia untuk sharing akan firmanMu juga
pengalaman orang lain yang berharga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Amin.

4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

BIMBINGAN TUHAN

Bacaan: Keluaran 31 : 3
” Dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, ”.

” Manusia terlalu bebal untuk membaca isyarat yang telah dikirimkan


Tuhan dari waktu ke waktu. Kita butuh suara genderang yang dapat
menggigit telinga kita sebalum terjaga dari kondisi setengah sadar dan
mendengar peringatan, ” demikian kata Mahatma Gandhi.
Benar bahwa manusia sering menuduh Tuhan tidak pernah
mendengar doa manusia. Seolah-olah Tuhan itu tuli dan tidak peduli.
Doa kita seolah tidak didengarkannya. Siapa sebenarnya yang tidak
peduli ? Tuhan ataukah diri kita sendiri ?
Bukankah Tuhan selalu membimbing manusia dan menuntun
kita manusia lewat peristiwa dan pengalaman hidup. Coba kita lihat
apa yang terjadi dalam diri musa. Musa tidak hanya dipenuhi dengan
Roh Allah, tetapi juga diberikan keahlian, pengertian dan pengetahuan
serta segala pekerjaaj yang diperlukan Musa dalam membina umatNya.
Inilah kepedulian Tuhan. Tuhan memikirkan begitu serius terhadap
masa depan dan keselamatan umatNya. Karenanya Tuhan memberikan
banyak hal kepada Musa agar tidak hanya diberikan Roh Allah, tetapi
juga bekal kemampuan yang sangat berati bagi kebutuhan umatNya.
Itulah pengalaman Musa, sehingga dengan semua pemberian
Tuhan tersebut, Musa dapat menjalankan amanat Tuhan. Bagaimana
dengan diri kita ? Sayang, sering kali kita terlalu sebuk dengan diri
sendiri. Tidak sempat mendengarkan suara Tuhan. Sebenarnya hari ini
4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

dan setiap hari Tuhan terus-menerus menuntun kita lewat pengalaman


hidup, entah yang baik, entah yang buruk. Semua pasti membawa
hikmat yang berarti bagi hidup kita. Maukah kita melihat itu sebagai
bimbingan Tuhan ?
Doa : Tuhan, mampukah kami peduli terhadap bimbinganMu. Amin.

4
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

HATI NURANI

Bacaan: Mazmur 94 : 9
” Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar ? Dia
yang membentuk mata, masakan tidak memandang ? ”.

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain ?


Salah satunya adalah hati. Manusia mempunyai hati, bukan semata
hati biologis yang terletak di dalam tubuh kita. Tetapi hati, yang adalah
wadah yang menampung nurani dan moral tingkah laku manusia. Hati
ini berfungsi sebagai alat yang menegur manusia yang berbuat salah
dan menuntun manusia kepada yang benar.
Kemuliaan manusia terletak dalam hati nuraninya, bukan
terletak pada mulutnya. Sering manusia berkata dalam mulutnya baik,
tetapi sebetulnya dalam hatinya tidak demikian. Hatinya bisa jadi
penuh dendam, iri dan dengki. Orang yang memiliki hati nurani dan
mempergunakannya dengan baik, ia berusaha untuk menghilangkan
sifat-sifat yang tidak baik yang muncul di dalam hatinya sendiri.
Karenanya hidup kita, baik buruknya akan diukur dari hati nurani
kita. Bukan oleh kekayaan dan sukses yang kita peroleh.
Mari kita ingat pesan Sang Juru Pemazmur. Ia mengingatkan kita
agar mengkoreksi semua indra kita. Mulai telinga, mata dan pada
gilirannya adalah hati. Telinga untuk mendengar, mata untuk melihat
dan hati untuk mendengar suara kebenaran Tuhan. Persoalannya
sering manusia tidak menggunakan telinga untuk mendengar. Ia cuek
dan tidak peduli pada suara yang menderita. Padahal matanya melihat
langsung, seolah buta atau memang sengaja menutup diri terhadap

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

realitas. Orang yang demikian, akan membuat hati nuraninya tumpul


dan akhirnya tidak bersedia berbuat apa-apa terhadap sesamanya.
Mari kita melatih membuka hati nurani dengan membuka mata,
membuka telinga untuk melihat dan mendengar suara mereka yang
sedih, menderita dan butuh pertolongan kita. Kalau kita masih punya
hati nurani, seharusnya kita tidak berdiam diri !!!.

Doa: Tuhan mampukan kami menggunakan hati nurani untuk berbuat


kebenaran, keadilan dan kesejahteraan bagi sesama. Amin

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

HIKMAT ALLAH

Bacaan: Yakobus 3 : 15
: Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas.....”.

Orang perlu yakin bahwa Allah memperhatikan dirinya. Di


hadapan Allah, seseorang tidak dilihat besar dan kecilnya status. Allah
memperhatikan siapa saja, terlebih orang yang sedang dilanda
kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan. Karenanya orang perlu
menyerahkan dirinya kepada Allah bersama segala keprihatinannya,
jerih payah dan kesedihannya. Di sinilah kita sebagai manusia selalu
membutuhkan Allah karena segala apa yang kita miliki ini penuh
dengan keterbatasan.
Kalau Allah dipahami demikian, maka tepatlah Firman Tuhan
mengingatkan kita agar kita senantiasa memohon hikmat yang datang
dari Allah sendiri. Kita memang butuh hikmat dari sesama, tetapi
jangan lupa sebagai orang beriman juga memerlukan hikmat dari Allah.
Apa itu hikmat Allah ? Hikmat Allah adalah Roh Hikmat dari Allah
sendiri yang akan menuntun kita dalam kasih, perdamaian dan
persaudaraan dengan semua orang. Hikmat Allah adalah hikmat yang
bisa memberi rahmat bagi siapapun. HikmatNya bukanlah hikmat yang
diskriminatif, tetapi hikmat yang universal, bermanfaat bagi semua
orang. Karenanya kalau kita memohon hikmat kepada Allah, kita harus
bersikap terbuka pada semua orang. Jangan malah diskriminatif. Sikap
ini justru bertentangan dengan hikmat Allah.
Hikmat Allah harus terealisasi dalam sikap hidup orang beriman.
Adalah percuma orang meminta hikmat dari Allah, tetapi perilakunya
justru munafik. Kelihatan saleh, tetapi sebetulnya hatinya penuh
dengan kedengkian. Hikmat dari Allah adalah hikmat yang terlihat
5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

dalam buah-buahnya. Kalau ada orang mengaku mengaku mendapat


hikmat dari Allah, tetapi perbuatannya bertolak belakang dengan sikap
Allah, jelas ini bukanlah hikmat dari Allah. Marilah kita terpanggil
untuk menyatakan hikmat Allah sebagai berkat bagi sesama.

Doa: Tuhan, mampukan kami mempergunakan hikmatMu untuk


kebahagiaan sesama kami. Amin

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

JANGAN NGANGGUR

Bacaan : 4: 5
” Pergunakanlah waktu yang ada. ”

Jam kehidupan kita hanya diputar satu kali. Tidak seorangpun


sanggup mengetahui kapan jarum jam kehidupan itu akan berhenti.
Cepat atau lambat suatu saat jam kehidupan kita akan berhenti.
Sekaranglah, satu-satunya waktu yang kita miliki. Jangan pernah kita
bicara kurang waktu, karena kepada setiap orang diberikan 24 jam
sehari.
Waktu itu netral, tetapi waktu dapat dijadikan sebagai teman bagi
mereka yang mau memanfaatkan dan menggunakan dengan
sepenuhnya. Mereka yang memanfaatkan akan memetik buahnya.
Sedangkan mereka yang menyia-nyiakan waktu akan kehilangan
kekayaan pribadi yang sangat berharga.
Belajarlah dan bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Jangan
mengandalkan
hari esok, karena setiap saat jarum jam kita dapat berhenti. Setiap
saat menjadi sangat bernilai karena tidak akan terulang. Manfaatkan
waktu hidup ini dan isilah dengan sesuatu yang bermanfaat.
Orang yang mengisi waktunya dengan perbuatan yang
bermanfaat, pasti akan memetik buahnya. Hanya orang bodoh yang
selalu kehilangan waktu, tetapi orang cerdas dan bijak selalu
membutuhkan waktu.
Buatlah hidup kita menjadi sibuk, tapi bukan semata sibuk
untuk diri sendiri. Tetapi sibuk yang memberi manfaat bagi banyak
orang. Dengan cara demikian, hidup akan dapat kita jalani dengan
5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

bermakna. Sebaliknya kalau kita nganggur, terlebih menganggur terus,


hidup menjadi malas. Dan malas adalah sumber kebodohan. Dengan
malas orang tidak lagi berpikir keras untuk memperjuangkan hidupnya.
Karenanya mari kita hindari gaya hidup nganggur, isilah hidup dengan
mempergunakan waktu sebaik-baiknya.

Doa: Tuhan mampukan kami mengisi waktu untuk kebaikan sesama


kami, Amin.

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PASRAH

Bacaan: I Samuel 3 : 18b


” Dia Tuhan, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya
baik.....”.

Jika kita mengatakan percaya kepada Tuhan, bagaimana sikap


kita ketika mengalami pergumulan dan beban berat? Kecenderungan
kita adalah memaksa Tuhan untuk mengikuti kemauan kita,
khususnya agar permasalahan dan pergumulan kita cepat selesai. Jika
tidak selesai-selesai, maka kita mulai mempertanyakan kekuasaan
Tuhan, Inikah yang disebut dengan percaya dan pasrah kepada
Tuhan ?

Saudara........seringkali kecenderungan hati kita meniadakan


kepasrahan dan keperyaan kita kepada Tuhan. Kita ingin Tuhan
mengikuti kemauan kita, berarti kita telah membalik situasi, yaitu kita
memandang diri kita sebagai tuan, dan Tuhan kita pandang sebagai
hamba yang harus mengikuti kemauan kita selaku tuannya. Ini adalah
situasi yang sungguh terbalik dan sangat tidak dapat dipertanggung
jawabkan.

Jika kita memang mengakui Tuhan sebagai penguasa hidup kita,


maka kita harus pasrah dan membiarkan kuasa dan rencana Tuhan
memenuhui langkah kehidupan kita. Kita tidak berhak mengatur-Nya,
sehingga tindakan yang harus kita munculkan dalam segala situasi
adalah membiarkan Tuhan bekerja untuk kita. Kita berdoa kepada
Tuhan, dan setelah berdoa maka biarkan sekarang giliran Tuhan yang
5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

bekerja bagi kita. Itulah hidup yang dimaknai dengan


kepasrahan........Amin.

Doa: Tuhan untuk segala sesuatu yang kami terima dan nikmati pada
hari ini, kami bersyukur. Dan biarlah Engkau yang menyempurnakan
kehendak-Mu atas kami dan sekaligus menyempurnakan rasa syukur
kami. Amin.

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

DOA YANG MEMBERIKAN HIDUP

Bacaan : I Yohanes 5 : 16
” ....... Dia akan memberikan hidup kepadanya........”

Jika kita memiliki sahabat; apa yang akan kita lakukan ketika
sahabat kita sedang mengalami masalah ? Kecenderungan yang terjadi
adalah kita tidak mau peduli terhadap masalah sahabat kita.
Sebenarnya hal ini bukanlah tindakan seorang sahabat, apalagi kalau
kitalah yang pertama kali membincangkan masalah sahabat kita
kepada orang lain. Ini adalah bentuk dari penghianatan terhadap
persahabatan.

Jika kita memang mau bertindak selaku seorang sahabat, maka


hal pertama yang harus kita lakukan adalah membawa sahabat kita
yang sedang bermasalah ini ke dalam doa-doa kita; karena dengan doa-
doa kita maka kita sedang memberi kehidupan kepada sahabat kita.
Doa kita adalah sarana pemberi kehidupan bagi sesama. Ini yang
seringkali tidak kita mengerti.

Demikian juga jika sahabat atau saudara kita sedang jatuh di


dalam dosa. Maka tindakan kita yang paling bijak adalah membawa
dan menyerahkan sahabat dan saudara kita kepada Tuhan di dalam
doa-doa kita. Bukan membicarakan dan menyebarkan dosa tersebut
kapada khalayak ramai. Jika kita mau menjadi seorang sahabat dan
saudara yang baik, maka marilah kita selalu berdoa untuk sahabat dan
saudara kita dengan tulus........Amin.
5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Doa: Tuhan ajar kami untuk selalu menerima dan mendoakan sahabat
dan saudara kami, agar kami selalu hidup dalam jalan-Mu. Amin.

5
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

MENURUT KEPERLUANNYA

Bacaan : Keluaran 16 : 18
” Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya ”.

Tiap-tiap orang mempunyai kebutuhan. Ada kebutuhan pokok


atau primer ada kebutuhan yang lain bersifat kedua atau sekunder.
Kebutuhan pokok, misalnya makanan, pakaian, rumah, pekerjaan tidak
bisa ditunda. Sebab orang tidak mungkin hidup tanpa makanan,
pakaian. Sedangkan kebutuhan kedua masih bisa ditunda. Orang
masih bisa hidup meskipun tidak mempunyai mobil atau motor. Yang
menjadi persoalannya sekarang ialah, bagaimana usaha manusia dalam
memenuhikebutuhan hidupnya.
Sebagaimana yang kita alami sendiri, ternyata di dunia ini
banyak orang yang begitu rakus atau tamak, sehingga lupa dengan
sesamamnya. Sifat seperti inilah yang merusak tatanan kehidupan kita
saat ini. Hancurnya tatanan ekonomi, sosial politik di Indonesia tidak
lain disebabkan dari perbuatan mereka yang tamak atau rakus. Rakus
akan harta, rakus akan kekuasaan, rakus akan segala-galanya.
Penderitaan sesama tidak dipikirkan lagi. Yang mereka pikirkan hanya
dirinya sendiri.
Selaku umat Tuhan kitamemang patut memperhatikan dan
merenungkan kehendak Tuhan atas hidup dan kehidupan. Hidup ini
memang milik kita. Kita patut menghargai hidup ini dengan sungguh-
sungguh. Tetapi jika hati ini dikuasai sifat rakus dsb, itu berarti
merusak hidup dan kehidupan.

Doa: Ya Tuhan bimbinglah kami dalam menjalani hidup ini. Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

BERHASIL

Bacaan : Kejadian 24 : 40
” Dan akan membuat pekerjaanmu berhasil ”.

Kita umumnya berpendapat bahwa setiap keberhasilan yang


dapat dicapai itu berkat ketekunan dalam mengusahakan. Tanpa usaha
yang tekun tidak mungkin berhasil. Pendapat itu sudah merasuk dalam
hati. Sehingga kalau setiap kali memberi nasehat kepada anak atau
orang lain, selalu menekankan usaha yang sungguh-sungguh.
Pertanyaannya sekarang, apakah pendapat itu betul ? Jawabannya bisa
betul tetapi juga bisa tidak bisa betul.
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa segala sesuatu yang
terjadi di dunia ini tidak lepas ari campur tangan Tuhan. Jadi,
keberhasilan tidak hanya bisa dicapai dengan usaha yang tekun, tetapi
juga berkat pertolongan Tuhan. Utusan Abraham semula ragu-ragu
dalam menjalankan tugas. Abraham segera menyakinkan dia.., bahwa
usahanya tidak akan sia-sia jika bersandar kepada Tuhan dan
kehendak-Nya.
Kita pun juga sering merasa ragu-ragu pada saat menghadapi
tugas atau pekerjaan yang dirasakan berat. Kita sering merasa tidak
yakin, apakah akan berhasil. Yang menentukan keberhasilan atas
suatu pekerjaan bukan kita tetapi Tuhan. Tuhan sendiri yang akan
memberi kekuatan, kemampuan kepada kita. Sama seperti utusan
Abraham ketika mengemban tugas dari Abraham. Oleh sebab itu
bekerjalah dengan suka cita.
Tuhan yang akan membuatmu berhasil.
6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Doa : Berkatilah perbuatan tangan kami, Tuhan. Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

HARI INI
( Keluaran 16 : 25 )

” Makanlah itu pada hari ini ”

Tuhan sudah menyediakan kebutuhan Israel setiap hari dalam jumlah yang
secukupnya. Dalam menyambut pemberian Tuhan, bangsa Israel juga harus ingat
dengan Firman Tuhan. Tuhan sudah berfirman bahwa pada hari sabat Israel harus
istirahat atau tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Firman Tuhan tidak
dimaksudkan untuk membatasi kegiatan manusia dalam mengisi hidupnya. Justru
perintah Tuhan itu merupakan perintah yang penting.

Sebagaimana yang selalu kita alami, banyak orang yang dalam melakukan
pekerjaannya selalu disertai dengan sifat rakus. Mereka selalu ingin menimbun makanan
untuk dirinya sendiri. Akibatnya banyak dan bahkan semakin banyak orang yang
kelaparan karena tidak mendapatkan makanan. Semangat rakus dan semangat
persaingan telah merusak tata kehidupan manusia. Karena selalu menghadapi situasi
seperti itu maka kitapun cenderung ikut-ikutan.

Kita ikut berusaha menimbun sebanyak-banyaknya. Tidak hanya untuk hari ini
tetapi kalau perlu untuk sepanjang hidup. Kiranya firman Tuhan yang kita renungkan
hari ini menyadarkan kita bahwa sesungguhnya kehidupan akan semakin baik kalai
masing-masing tahu tanggung jawab. Tidak hanya mementingkan diri sendiri.

Doa: Tuhan tolonglah kami dalam mengisi hidup ini. Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PEMBAWA DAMAI SEJAHTERA.


( Yesaya 60 : 15 )

” Aku akan memberikan damai sejahtera....dan mengatur hidupmu ”

Setiap hari kita selalu menerima. Mendengar, membaca, melihat dan merasakan
informasi atau berita-berita yang negatif. Berita atau informasi tentang tidakadilan,
dusta, penindasan, perselisihan, permusuhan, bencana alam dan penderitaan umat
manusia di tengah kehidupan ini yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.

Sehingga informasi ini berdampak membawa hidup kita terasa hambar, takut,
kuatir dan tak berpengharapan. Semua orang yang ” membaca ” situasi dan kondisi saat
ini pasti begitu tercengang. Tercengang melihat hidup kita ini terasa semakin
membingingkan , sulit, berat, menderita dan tanpa kepastian karena ketiakpeduliaan
sesamanya.

Namun demikian, apa yang kita alami dan rasakan saat ini hampir sama dengan
penderitaan bangsa Israel. Bahkan Yesaya memperlihatkan bahwa begitu besar
penderitaan dan kesengsaraan Israel karena tindakan sewenang-wenang para pemimpin
Israel. Dalam bacaan ini tampak kentara sekali bahwa bangsa Israel menderita dan
sengsara karena pikiran, sikap, tingkah laku dan perbuatan yang meremehkan Tuhan dan
sesamanya. Bahkan ironisnya, yang melakukan penindasan justru orang-orang mengenal
Tuhan dan yang beriman.

Itu sebabnya sekarang semua orang beriman perlu mempertegas kembali akan
panggilan Tuhan dalam tugas dan kewajibannya. Setiap orang beriman dipanggil untuk
membawa damai dan sejahtera. Panggilan kita bukan hanya sekedar sebagai pemo;es,
tetapi disertai dengan pikiran, sikap, tingkah laku dan perbuatan pembelaan yang benar
terhadap yang tertindas. Tuhan tidak akan memberkati mereka yang menindas yang
lemah.

Doa: Tuhan, mampukan kami menjadi pembawa damai sejahtera bagi orang lain.
Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

TANTANGAN ADALAH PELUANG KEBERHASILAN


( 1 Tes 1 : 6 )

” Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan : dalam penindasan
yang berat kamu telah menerima firman dengan suka cita yang dikerjakan oleh Roh
Kudus ”

Dalam kehidupan yang berat, seringkali manusia merasa tidak mampu untuk
melakukan apa-apa bahkan mengatasinya pun adalah sesuatu yang mustahil. Sering
banyak keluh kesah dan ketidak mampuan untuk melihat masa depan dengan penuh
harap sehingga ada banyak orang yang tenggelam, menyerah pada situasi, putus asa dan
tidak mampu berpikir positif. Namun sebenarnya, kenyataan membuktikan bahwa ada
orang-orang yang justru di kuatkan dan merasa kuat pada saat situasi berat
menghimpitnya. Justru pada situasi itulah ia menemukan tantangan. Bahkan
bersemangat untuk melewati tantangan tersebut, karena keberhasilan yang kemudian
didapat, seperti hadiah yang luar biasa, menghadirkan perasaan bangga yang tak
terkatakan.
Paulus melihat hal itu pula pada jemaat di Tesalonika. Mereka menerima
Kristus / Tuhan pada saat penindasan begitu luar biasa. Namun mereka nampaknya
menganggap semua itu seperti sebuah tantangan yang harus dilewati sehingga hasilnya
sangat memuaskan. Bahkan umat menjadi teladan semua orang percaya di Makedonia
dan di berbagai tempat lain. Sungguh luar biasa, transformasi yang mereka tunjukkan.
Tantangan dan penindasan bukan dihindari, tapi dihadapi.
Berita ini membahagiakan dan sebenarnya adalah inspirasi yang hebat. Berita ini
membuktikan bahwa melihat banyak halangan dengan positif. Kemudian menjadi kuat
untuk berjuang dan menjadikan tantangan sebagai peluang dan motivator keberhasilan.
Selamat berjuang menghadapi tantangan.

Doa : Ya Tuhan, tolong kami untuk mengumpulkan kekuatan demi menjadikan


tantangan sebagai peluang keberhasilan. Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

DAMAI ITU MENYEHATKAN


( Mazmur 31 : 10 )

” Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak, karena sakit hati mengidaplah
mataku, meranalah jiwa dan tubuhku ”.

Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mau disakiti hatinya, sebab memang
sakit hati itu sangat tidak enak rasanya. Bahkan satu syair lagu dangdut bilang, ”
daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ”. Dampak dari sakit hati jauh lebih berat
ketimbang penyakit lainnya. Sakit fisik bisa disembuhkan, karena ada obatnya.
Sedangkan sakit hati ? Sakit hati yang berkepanjangan bisa menjadi dendam, Dendam
yang dibiarkan akan merusak banyak hal. Karena dendam, orang bisa membunuh atau
mencelakai sesamanya. Karena dendam, seorang anak

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PERCIKAN KEHIDUPAN

Hidup itu PEMBERIAN ILLAHI ,terimalah


Hidup itu sebuah ALTAR (kesucian) hormatilah
Hidup itu adalah ARGUMENTASI,kurangilah
Hidup itu adalah PERHITUNGAN,catatlah
Hidup itu adalah AROMA KEHARUMAN ciumlah
Hidup itu adalah PETUALANGAN,rencanakanlah
Hidup itu adalah KEINDAHAN,milikilah
Hidup itu adalah sebuah BERKAT,bagilah
Hidup itu adalah sebuah BUKU,bacalah
Hidup itu adalah sederet HURUF,SUSUNLAH
Hidup itu adalah JEMBATAN,SEBRANGILAH
Hidup itu adalah MODAL,INVESTASIKANLAH
Hidup itu adalah sebuah PANGGILAN,JAWABLAH
Hidup itu adalah KESEMPATAN,PERGUNAKANLAH
Hidup itu adalah PILIHAN,PERTAHANKANLAH
Hidup itu adalah PENGAKUAN,DENGARKANLAH
Hidup itu adalah MATEMATIKA,terkadang harus dibagi,dikurangi,ditambah dan dikali.
Hidup itu adalah PENGETAHUAN,Milikilah..
Hidup itu adalah JIWA DAN RAGA,INTREGASIKANLAH
Hidup itu adalah MATAHARI TERBENAM,siapkanlah
Hidup itu adalah MASA LALU,belajarlah
Hidup itu adalah SAAT INI,NIKMATILAH
Hidup itu adalah MASA DEPAN,nantikanlah
Hidup itu adalah KEMATIAN,sadarilah
Hidup itu adalah sebuah mimpi,buatlah jadi kenyataan.
Hidup itu sebuah KEWAJIBAN,Laksakanlah
Hidup itu adalah sebuah LAGU,NYANYIKANLAH
Hidup itu adalah ALAT MUSIK,MAINKANLAH
Hidup itu adalah IBADAT HARIAN,DARASKANLAH...
Hidup itu adalah KERAJAAN,Pimpinlah
Hidup itu adalah CERITA,TULISLAH
Hidup itu adalah kehormatan,lindungilah

...BUATLAH HIDUPMU SEPERTI SERULING BAMBU YANG LURUS DAN


SEDERHANA TETAPI MERDU SUARA ALUNANYA..
....SAAT PALING MEMBAHAGIAKAN DALAM KEHIDUPAN ADALAH
BERADA DALAM ALIRAN KASIH SAYANG DIANTARA SAHABAT-
SAHABAT(THOMAS .JEFFERSON).
....SAHABAT SEJATI ADALAH MENGUATKAN ANDA DENGAN DOANYA
MENYEMANGATI ANDA DENGAN HARAPANNYA DAN MEMBERKATI
ANDA DENGAN KASIHNYA...
...

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

MATIUS 11:28-30
“MARILAH KEPADAKU SEMUA YANG LETIH LESU DAN BERBEBAN
BERAT.AKU AKAN MEMBERI KELEGAAN PADAMU.PIKULAH KUK YANG
KUPASANG DAN BELAJARLAH PADAKU,KARENA AKU YANG LEMAH
LEMBUT DAN RENDAH HATI DAN JIWAMUAKAN MENDAPAT
KETENANGAN.SEBAB KUK YANG KUPASANG ITU ENAK DAN BEBANKU
PUN RINGAN”

RENUNGAN:
Mengapa kita masih takut dan ragu?Mengapa kita masih khawatir?semua harus kita
singkirkan dari dalam diri kita.Kenapa?karena kita memiliki TUHAN yang peduli akan
segala penderitaan hidup kita .Dia tidak melupakan kita.Dan tidak membiarkan kita
berjuang sendiriaan Justru kita di undangdatang PADANYA.Dialah yang harus kita
jadikan satu-satunya andalan dalam hidup kita.

REFLEKSI:
Apakah Tuhan benar-benar menjadi andalan dalam semua perkara hidup kita?
DOA:
Tuhan terima kasihkarena engkau senantiasa menjaga dan melindungi aku yang sering
lemah dan tak berdaya ini semoga Engkau kuatkan dengan kasih MU.jadikan kami
mampu untuk bangun kembali dan memiliki semangat seperti Engkau yang jatuh
kemudian bangun lagi.Tuhan kuatkan dan temani kami ini amin….

MATIUS 21 : 21-22
“YESUS menjawab mereka : “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya
dan tidak bimbang,kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan
pohon ara itu, tetapi jikalau kamu berkata kepada gunung ini : Beranjaklah dan
tercampaklah kedalam laut,hal itu akan terjadi.Dan apa saja yang kamu minta dalam doa
dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”

RENUNGAN:
Kalau doa kita tidak segera terkabul,sering kita justru menyalahkan Tuhan.Mengapa kita
tidak melihat diri kita sendiri?Apakah kita sudah mendasari doa-doa kita itu dengan iman
yang kuat?Bukan indahnya kata yang kita pakai dalam doa yang membuat kita
terkabul,tetapi iman yang kuatlah yang menjadikan kita mampu melihat semua karya
agung Tuhan.

REFLEKSI:
Apakah yang menjadikan kita sering kurang mampu beriman kepada Tuhan?

DOA
Tuhan tambahkanlah Iman kami agar kami mampu untuk selalu menemukan
kebaikanMU yang KAU curahkan dalam hidup kami ini.Dan ajarilah kami dari segala
yang jahat …Amin.

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

YOH 6 : 35
KATA YESUS KEPADA MEREKA: ”AKULAH ROTI HIDUP;BARANGSIAPA
DATANG PADAKU, IA TIDAK AKAN LAPAR LAGI,DAN BARANG SIAPA
PERCAYA KEPADAKU,IA TIDAK AKAN HAUS LAGI.”

RENUNGAN
Saat kita mengalami kekeringan,sakit,ataupun bagaimana keaadaan kita.Kita bisa datang
kepada Tuhan yang selalu dapat memberikan kita kesegaran.Disaat kita percaya
padaNYA maka kita akan mendapatkan yang terbaik,karena Ia tidak pernah
meninggalkan kita bagaimanapun keadaan kita.dia adalah ROTI hidup jika kita percaya
padaNYA maka kita tidak akan pernah merasa gelisah,takut dan cemas.
REFLEKSI
Sudahkah kita percaya padaNYA?Sudahkah kita menyerahkan segala yang kita hadapi
PADANYA?
DOA
Terimakasih ya TUHAN atas segala kasih yang telah kau berikan kepada kami.Baik
melalui kesulitan dan kesenangan yang terjadi dalam hidup kami.Kami selalu yakin dan
percaya bahwa Engkaulah roti hidup yang akan selalu membuat kami merasakan
kelegaan.Amin.

SEKAPUR SIRIH YANG TERKASIH SAHABATKU,PARA PASIEN YANG


KASIHI TUHAN,

TUHAN DENGARKANLAH SERUANKU 1


Tuhan
,sudah beberapa hari aku terbaring sakit
.Para dokter telah memeriksaku........
Tuhan apakah Dokter-dokter ini sungguh-sungguh manusia??
Mereka melihat badanku,mereka memeriksaku..
Aku ingin para Dokter berbicara terus terang tentang penyakitku,namun seringkali
mereka hanya mengejapkan mata dan menganggukkan kepala saja..mereka jarang bicara
seperti yang aku harapkan
Bahkan kalau aku bertanya jawabannya banyak yang tidak terus terang atau mereka
memandangku dengan pandangan yang tak dapat kami mengerti,dan membuat kami
gelisah.
Oh Tuhan seharusnya aku percaya pada dokter,
Tapi aku ingin tahu penyakitku..
Apakah kami tidak bisa saling bersikap terbuka,jujur menanyakan apa sebenarnya?
Tuhan tolonglah dokter-dokterku supaya mereka dapat mengatakan yang benar
kepadaku,dan Tolonglah aku Tuhan untuk dapat menerimanya dengan tenang.Amin

6
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

TUHAN DENGARKANLAH SERUANKU 11

Tuhan, disaat sakit seperti sekarang ini aku menyadari betapa pentingnya kesehatan bagi
manusia.Dengan tubuh yang sehat

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Kerinduan Terdalam Manusia

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih, kita sebagai manusia


dilahirkan dengan kemampuan untuk memilih. Kita tidak bisa memilih
hidup atau mati seturut kehendak kita sendiri, namun kita bisa memilih
bagaimana kita mengisi hidup kita dengan perbuatan dan tingkah laku
kita setiap harinya.

Bagaimanakah sikap kita terhadap sesama kita? Saudara-saudari kita?


Kelemahan kita, keegoisan kita menjadi penghancur dalam hubungan kita
dengan sesama manusia ciptaanNya. Rasa sakit hati, iri hati, tidak peduli
membuat kita mengalami kepedihan dan kesedihan jiwa. Kebahagiaan-
kedamaian-ketentraman terenggut begitu saja di dalam hidup kita.
Apakah kita akan terus memilih, mengisi hidup kita dengan sikap-sikap
seperti itu?

Kepastian untuk bahagia tidak berada diluar sana. Adalah pilihan jiwa
kita untuk percaya dan bahagia. Perasaan bersyukur membuat kita
punya harapan dan melahirkan kerinduan mencari kehendakNya dalam
hidup kita. Perasaan bersyukur dan kerinduan untuk bahagia juga
melahirkan sikap dan perbuatan kita terhadap sesama kita.

Kerinduan dan pilihan kita sebagai manusia adalah unik.


Namun pada akhirnya ujung perjalanan kita adalah sama. Kita ingin
bahagia dan hidup penuh makna.

Blitar, 8 Maret 2013


Yanti

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Roma 13:8
”Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga,tetapi
hendaklah kamusaling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya
manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat”.

Bapak-Ibu, Saudara-saudari yang terkasih,Didalam sabda kehidupan ini


menegaskan akan 2 hal:
Pertama-tama ,kasih diumpamakan sebagai sebuah hutang,yakni sesuatu yang
mesti kita tanggapi dengan serius, yang tidak dapat ditunda; sesuatu yang
mendesak,mengkhawatirkan,dan membuat kita tidak tenang selama belum kita
lunasi.
Ini berarti kasih timbal balik bukanlah sesuatu ”yang lebih”, buah kemurahan
hati kita, seakan-akan bisa kita abaikan tanpa dikenakan sanksi hukum. Sebaliknya
Sabda Kehidupan ini justru mendesak kita untuk mempraktekkannya supaya kita
tidak mengkhianati martabat kita sebagai orang Kristiani yang dipanggil oleh Yesus
untuk enjadi alat kasihNya di dunia.
Yang kedua, Sabda Kehidupan ini mengatakan bahwa kasih timbal balik adalah
penggerak, jiwa dan tujuan dari semua perintah Allah.
Oleh karena,Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,jika kita ingin melakukan
kehendak Allah dengan baik, tidak cukup hanya menuruti perintah-perintaNya
secara formal seakan-akan memenuhi tuntutan hukum semata saja,tetapi kita harus
selalu mengingat tujuan ini, yang ditawarkan oleh Allah kepada kita melalui perintah-
perintahNya.
”Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga,tetapi
hendaklah kamu saling mengasihi.Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya
manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.”

Refleksi : Bagaimana kita dapat menghidupi Sabda Kehidupan bulan?

Renungan : Jika Santo Paulus mengatakan bahwa kasih timbal balik adalah sebuah
hutang, maka kita mesti menjadi yang pertama dalam mengasihi,seperti yang Yesus
lakukan kepada kita. Maka kasih seperti ini mengambil inisiatif, tidak menunggu dan
tidak menunda-nunda. Maka marilah kita berbuat demikian sepanjang bulan ini.
Menjadi yang pertama dalam mengasihi setiap orang yang kita jumpai, yang kita
hubungi lewat telepon atau surat, atau orang yang tinggal serumah dengan kita. Dan
marilah kita mengasihi dengan kasih yanmg konkret, kasih yang tahu memahami dan
memperhatikan kebutuhan orang lain, kasih yang sabar,penuh kepercayaan, tekun
dan murah hati.

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

DOA : Ya Tuhan, Yang Mahabaik, bantulah kami agar dapat menyadari mutu
kehidupan rohani kami, dan biarlah suka-citaMu hadir didalam hidup kami,Amin.

Blitar, 14 maret 2013

Ulie, Aspiran

Efesus 4 : 32

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

”Hendaklah kalian baik hati dan berbelas-kasihan terhadap orang lain,


dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui
Kristus”.
Bapak-Ibu,Saudara-saudari yang terkasih, Kebaikan hati menginginkan apa
yang baik bagi orang lain. Kebaikan hati berarti ”menjadikan diri kita satu” dengan
sesama, menghampirinya terlibih dahulu mengosongkan hati kita dari egoisme,
kepentingan-kepentingan kita, ide dan prasangka yang bisa mengaburkan penglihatan
kita supaya kita mampu memikul bebannya, kebutuhannya,pendritaannya, serta siap
berbagi kegembiraan yang dirasakannya.
Berbelaskasih berarti menerima orng lain apa adanya,bukan sebagaimana kita
menginginkannya,misalnya memiliki karakter yang lebih baik,sepandapat dengan
kita,seagama dengan kita,atau tanpa kelemahan serta perilaku yang tidak kita
sukai.Kita perlu membuka kita agar mampu menerima semua orang dengan segala
perbedaan,keterbatasan dan kelemahannya.
Pengampunan artinya,selalu melihat orang lain dengan ”mata baru”. Dalam
keindahan dan ketentraman hidup bersama yang dapat kita alami baik dadalam
keluarga, di sekolah maupun di tempat kerja, pasti ada juga kesulitan ,beda
pendapat atau pertikaian. Bahkan terkadang kita saling menghindar, tidak saling
berbicara,atau menaruh perasaan benci terhadap orang yang tidak sependapat
dengan kita. Sebaliknya kita harus berusaha untuk melihat saudara-saudari kita
seolah-olah baru kita kenal.

Renungan : Kesatuan yng telah dianugerahkan Kristus kepada kita, haruslah


senantiasa kita hidupkan kembali dan praktekkan dalm tindakan sosial yang
nyata, yang sepenuhnya diilhami oleh cinta kasih timbal balik. Sabda Kehidupan
ini memberikan pedoman dalam membangun relasi diantara kita.

Doa : Ya Allah Bapa Tri Tunggal Mahakudus, Sebagaimana suatu perapian yang
menyala,baranya terkadang mesti dibersihkan supaya abu tidak
menutupinya,begitulah dosa-dosa kami yang sangat membutuhkan pengampunun-
Mu untuk membersihkan kami dari segala tindakan yang kurang layak dihadapan
Engkau.Biarlah kasih-Mu selalu hadir didalam setiap diri kami.Amin.

Mazmur 98:8

Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai


bersama-sama.

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Bapak-Ibu,Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,Cobalah membayangkan


bagaimana sungai-sungai yang bertepuk tangan dan gunung-gunung yang bersorak
sorai. Bisakah Anda membayangkan air sungai yang terhempas dipinggir sungai
karenabertrima-kasih kepada Penciptanya? Gunung-gunung yang bergemuruh karena
senang dilihat Penciptanya?
Bagaimana ketika Allah menjadi manusia, dibaptis di sungai, dan mengajar di
gunung? Kita dapat melihat semua ciptaan bagaikan begitu banyak anak didalam
kolam alam semesta,tertawa dan bermain air, marasa aman dalam tangan
orangtuanya.Bukankah itu arti Natal? Yaitu hari kelahiran anak,Yesus, Allah beserta
kita, Allah menyentuh semua ciptaan, dan kita melepaskan sukacita atas
kehadiran,perlindungan,dan pembersihan Allah dalam memperbaharui hidup kita
melalui Anak-Nya yang telah diutus-Nya ke dunia untuk menghapus dosa manusia
dan begitu baiknya Allah sehingga ia mengutus Putra-Nya ke dunia agar kita dapat
melihat bagaimana sebenarnya rupa Allah yang sesungguhnya melalui Yesus,Putra-
Nya, yang telah lahir ke dunia ini.

Doa : Yesus biarlah aku mengarahkan hatiku kepada-Mu ketika aku membasuh
tanganku dan memandang alam ciptaan-Mu.Biarlah air itu mengingatkan aku
akan sungai-sungai yang bertepuk-tangan dan alam ciptaan yang bersorak-sorai
sebagai pujian atas kebesaran-Mu.

Markus 6:12

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus


bertobat

Bapak-ibu,saudara-saudari umat Allah Yang dikasihi Dalam nama Tuhan,Kalimat


pendek ini bisa kita membayangkan orang berdiri di pinggir jalan dan berseru

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PENOLAKAN
(LUK. 9:51-56)
”Tetapi orang – orang Samaria itu tidak mau menerima Dia”

Manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Setiap kita memiliki kelebihan dan
kelemahannya masing – masing. Tetapi dalam dunia yang modern ini manusia dituntut
untuk menjadi makhluk yang sempurna yang bisa melakukan segala hal dan memiliki
segala hal. Pandangan yang seperti ini membuat banyak orang yang lemah dan
berkekurangan mendapatkan penolakan dari orang – orang yang menjunjung tinggi
kesempurnaan.
Saudara – saudari terkasih, dalam hidup ini setiap kita pasti pernah
mengalami yang namanya penolakan, baik ditolak dalam mencari pekerjaan, ditolak
ketika ingin masuk ke perguruan tinggi tertentu, atau ditolak oleh orang yang kita
cintai. Sering kali penolakan itu muncul disebabkan oleh kekurangan dan kelemahan
yang kita miliki. Penolakan yang kita terima, sering kali membuat kita bersungut –
sungut atas kelemahan dan kekurangan kita bahkan tak khayal kita marah dan
kecewa kepada Tuhan.
Saudara – saudari terkasih, penolakan yang kita alami dalam hidup ini,
janganlah pernah kita biarkan sampai mengubah atau bahkan menghancurkan hidup
kita ini yang merupakan anugrah terindah dari Tuhan. Penolakan memanglah hal yang
menyedihkan tetapi kita perlu sadar dan percaya bahwa setelah penolakan yang
menyedihkan akan ada suatu kebahagiaan yang sangat besar dari Tuhan. Kita juga
harus sabar dan bijak dalam menghadapi segala penolakan yang kita alami agar
jangan sampai kita memilih jalan keluar yang tidak tepat. Dan dengan iman yang kuat
kepada Tuhan, maka kita tidak akan menyerah menghadapi berbagai penolakan yang
ada. Melalui penolakan yang kita alami, kita juga dapat menyadari bahwa hidup itu
tidak selalu lancar atau lurus – lurus saja, tetapi itulah yang akan menjadikan jalan
hidup kita ini penuh warna dan pengalaman – pengalaman yang tak ternilai dan tak
terlupakan.
Saudara – saudari terkasih, marilah kita tetap teguh dan bersabar dalam
setiap penolakan yang kita alami dan tetap setia mempercayakan segala perjuangan
dan pengorbanan kita ke dalam tangan kasih Tuhan sebab Ia lah yang
Mahapenguasa dan Penyayang
By: Fr.Made

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PROSES DAN PENGORBANAN


(Luk. 9:57-62)
”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang,
tidak layak untuk Kerajaan Allah”

Setiap manusia memiliki tujuan atau cita – cita hidupnya masing –


masing dalam dunia ini. Tujuan hidup atau cita – cita itu adalah salah
satu alasan yang paling kuat bagi seseorang untuk tetap menghidupi
hidupnya dengan baik dan penuh semangat. Tanpa tujuan hidup maka
manusia tidak akan memiliki semangat dalam menjalani hari – harinya.
Tetapi perlu juga diingat bahwa dalam mencapai tujuan hidup itu,
perlu adanya yang namanya sebuah proses dan pengorbanan. Suatu
tujuan hidup mustahil akan tercapai tanpa adanya suatu proses dan
pengorbanan. Dalam dunia sekarang yang serba cepat ini, banyak
diantara kita terkhususnya kaum muda tidak ingin lagi adanya suatu
proses dan pengorbanan yang banyak dalam meraih cita – citanya.
Banyak dari antara kita yang ingin segalanya terjadi dengan instant dan
cepat. Segala hal ditempuh agar yang diinginkan dapat tercapai dengan
cepat.
Saudara – saudari sekalian pemikiran yang instant seperti ini
haruslah kita singkirkan jauh – jauh dari dalam benak kita. Kita harus
sadar bahwa segala hal yang kita dapatkan dengan cepat dan instant,
maka akan segera hilang juga dengan instant dan cepat dari hidup kita.
Proses dan pengorbanan panjang yang kita lakukan dalam mencapai suatu
hal, akan membuat kita semakin dan selalu menghargai dan mensyukuri
segala hal yang telah kita miliki di dunia ini, sebab kita tahu betapa
besarnya pengorbanan yang harus ditempuh untuk itu. Selain proses dan
pengorbanan, kita juga harus menyerahkan segala perjuangan kita

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

kepada tangan kasih Tuhan. Sebab dalam dunia ini kita tidak bisa
bekerja sendiri tanpa rahmat kekuatan dan pertolongan dari tangan
Tuhan Yang Mahakuasa, yang akan menyempurnakan segala usaha dan
pengorbanan kita.
Tetapi apakah segala perjuangan dan pengorbanan yang kita
lakukan pasti akan memperoleh hasil yang sesuai dengan yang kita
inginkan?. Tentu saja kita tidak bisa menjawabnya dengan pasti, sebab
itu adalah sebuah rahasia yang indah dari Tuhan. Dengan iman yang
teguh kita harus percaya bahwa Tuhan akan menganjar segala proses
dan pengorbanan kita dalam melakukan suatu kebaikan, walaupun sering
kali kita merasa apa yang Tuhan berikan tidak sesuai dengan keinginan
yang kita miliki.

By: Fr. Made

7
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

PRIBADI YANG UNIK


(Yoh. 1:47-51)
”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”

Manusia adalah makhluk yang unik dan autentik. Mengapa demikian, karena
tidak ada satupun manusia yang 100% sama dengan sesamanya, bahkan orang – orang
yang kembar sekalipun tidak 100% sama dengan kembarannya. Setiap manusia
memiliki keunikannya masing – masing yang merupakan sebuah anugrah dari Tuhan
Sang Pencipta Manusia. Tetapi apakah semua manusia bersyukur atas apa yang telah
dianugrahkan Tuhan kepadanya, terkhusus pada hal – hal yang dianggap kurang indah
bagi banyak orang?. Sebagian orang yang memiliki iman yang besar akan menerima
anugrah itu dengan baik dan penuh syukur. Tetapi bagi mereka yang tidak terima
maka akan ada yang namanya penolakan, penolakan terhadap anugrah Tuhan yaitu
diriniya sendiri. Dan ada juga orang yang menolak karena pengaruh – pengaruh
negatif dari orang – orang di sekitarnya.
Penolakan itu akan menimbulkan suatu ketidakpuasan sehingga seseorang akan
mengubah dirinya seperti yang ia inginkan atau seperti yang orang lain inginkan.
Tetapi apakah sikap yang seperti ini berkenan bagi Tuhan, sebab dengan ini maka
seseorang telah menjadi pribadi yang palsu. Tuhan sejatinya ingin agar kita
mengembangkan dan merawat segala keunikan dan bakat yang kita miliki dengan
sepenuh hati. Melalui keunikan yang kita miliki, Tuhan ingin menggunakannya sebagai
alat pewartaan kebaikannya, walaupun sering kali manusia tidak menyadari akan hal
itu.
Dalam hidup ini sering kali kita terperangkap oleh ketentuan – ketentuan yang
dibuat oleh sesama kita, yang mengharuskan kita mengubah keunikan diri kita
secara berlebihan. Maka dari itu, sudah sepantasnyalah kita bertransformasi
menjadi pribadi yang berintegritas tetapi tetap terbuka terhadap saran dan
kritikan dari orang lain. Kita tidak perlu mengubah diri kita yang unik ini, kita hanya
perlu mengembangkan diri kita kepada jalan yang lebih baik dan memperbaiki diri
jika saja kita salah dalam bertindak dan melangkah. Percayalah bahwa keunikan yang
kita miliki menjadi alat bagi Tuhan untuk menyalurkan karya keselamatan-Nya di
tengah dunia ini.

By: Fr. Made

8
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

Iman Membawa Keselamatan


(Luk. 17:5-10)
”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata
kepada pohon ara ini.”

Sebagai seorang yang beragama, iman kepada Tuhan adalah hal yang menjadi
kunci perjalanan kehidupan keagamaan kita masing – masing. Iman itu bagaikan biji
atau benih yang ditanam di tanah. Jika biji iman ini kita rawat, kita beri pupuk maka
kita iman kita akan bertumbuh dan berkembang menjadi pohon yang kuat dan kokoh.
Tetapi apakah mudah merawat dan memelihara iman yang kita miliki agar dapat
terus bertumbuh dan berkembang?
Jika kita ingat kembali bagaimana keadaan dunia ini ketika virus covid-19
benar – benar meraja rela di berbagai penjuru dunia, merenggut segala kesenangan
yang kita miliki, bahkan merenggut anggota keluarga yang kita miliki. Di titik ini
banyak sekali kaum beriman yang mulai meragukan kehadiran dan kebaikan Tuhan.
Segala peristiwa yang terjadi, membuat banyak orang marah bahkan tidak lagi
melakukan kewajiban beragamanya. Peristiwa itu tidak hanya mengguncang
kehidupan rohani seseorang, tetapi juga psikologi, ekonomi dan lain – lainnya.
Walaupun kondisi dunia saat ini tidak separah yang dulu, tetapi efek yang dulu ada,
masih terasa sampai detik ini.
Peristiwa ini banyak menimbulkan pertanyaan yang sulit sekali untuk dapat
dijawab. Apakah semua ini adalah kehendak Tuhan?, Apakah Tuhan menghendaki
manusia menderita sebegitu besarnya?. Kita manusia tidak akan pernah tahu apa
yang sejatinya dikehendaki oleh Tuhan, dan manusia tidak akan pernah tahu apa
rencana Tuhan yang sebenarnya.
Saudara – saudari sekalian, bagaimana sikap kita dalam menghadapi suatu
masalah, menunjukan seberapa kuat iman yang kita miliki kepada Tuhan. Ujian
terhadap iman yang kita miliki akan terus kita terima dalam hidup ini, bukan semata
– mata ingin menghancurkan iman yang kita miliki tetapi untuk pertumbuhan iman itu
sendiri. Bagaikan besi yang ditempa terus – menerus agar dapat menjadi pedang
yang sangat kuat dan tajam, begitulah iman kita ditempa melalui segala peristiwa
yang terjadi dalam hidup ini. Semua orang memiliki pemahamannya masing – masing
tentang iman kepada Tuhan. Tetapi hal terpenting yang harus selalu kita pegang

8
-Kumpulan Renungan Pastoral Care RSKBR-

adalah, iman akan Tuhan membawa keselamatan, iman akan Tuhan membuat
seseorang dapat mengartikan dan mensyukuri segala pengalaman hidup yang pernah
terjadi. Hidup sebagai seorang yang beriman kepada Tuhan memang tidak selamanya
indah tetapi tidak juga selamanya menyedihkan. Tetapi satu hal yang pasti setiap
orang yang setia akan imannya kepada Tuhan maka akan memperoleh kehidupan
kekal bersama Dia di dalam kebahagian yang sejati.
By: Fr. Made

Anda mungkin juga menyukai