Anda di halaman 1dari 5

Menjadi Dewasa

Menjadi dewasa memang sesulit ini,pahit dan getir bila di rasa.

Terkadang kita harus berpura-pura bahagia terkadang kita benar-benar rapuh hingga tak
mampu lagi untuk terlihat baik-baik saja

itulah kehidupan yang sering kali kita mendewakan kehidupan di dunia yang sebenarnya tak
akan mendapati apapun kecuali masalah demi masalah, ujian silih berganti tanpa henti.

Terkadang menjadi seorang yang sangat beruntung

Terkadang juga menjadi seorang yang benar-benar miris akan hidup

Bukan.. Bukan dunia ini yang kejam ataupun jahat Namun kitalah yang tak begitu ramah
pada Pencipta-Nya

Jarak antara kening dan tempat sujud kita terlalu jauh hingga kita sering kali menongak terlalu
tinggi, merasa mampu dengan kemampuan sendiri padahal kemampuan yang kita miliki pun
bukanlah milik kita.

Lucunya kita..ketika disapa oleh ujian kehidupan maka kita seolah menjadi korban atas ketidak
adailan dunia dan Tuhan padahal kitalah yang sering kali mengecewakan-Nya hingga kita
tersesat dan lupa arah jalan pulang.

Dahulu ketika kita masih sangat kecil, kita selalu mendambakan untuk menjadi dewasa
karena terlalu jengkelnya menjadi anak kecil yang hanya bisa di perintah dan di nasihati tanpa
ada pilihan lain selain menelan segala apa yang terucap dari mulut orang dewasa. Namun
seiring berjalannya waktu kita pun tersadar bahwa menjadi dewasa bukanlah hal yang
menyenangkan.

Ya...bukan hal yang menyenangkan karena ada banyak hal yang harus kita temui silih
berganti, bukan lagi rebutan mainan atau rebutan ayunan lebih dari itu yang tidak hanya bisa
selesai dengan hanya memerintahkan orang lain atau hanya menasihati orang lain karena
menjadi dewasa harus bisa untuk mengcover diri sendiri terlebih dahulu agar tidak menyakiti
orang lain.
Dan kenyataanya seorang yang dewasalah yang lebih banyak peran dalam hal menyakiti
termasuk menyakti anak kecil. beban yang di bawa oleh seorang yang dewasa begitu besar
hingga tak sedikit orang yang akan melakukan apapun demi meringankan bebannya meskipun
tanpa memikirkan akibat setelahnya.

Kecewa, tentu tak akan ada satu makhluk di bumi ini yang luput dari perasaan kecewa,
tidak akan ada apalagi jika kita sepenuhnya hanya hidup dengan segudang ekspetasi pada
manusia, karena hal itu tidak akan membuat kita sampai pada apa yang telah kita harapkan,
kecuali... kita menaruh apa yang yang kita harapkan itu penuh pada Pemilik jiwa kita.

Sedih,bahagia,air mata,tawa,kecewa,beruntung dan perasaan lain yang timbul dari hati


adalah karena kadar diri yang memiliki keyakinan atas apa yang sudah Tuhan janjikan pada
setiap kalam-kalamNya. Semua apa yang kita temui keadaaan hati yang menyapa dan menyatu
pada jasad adalah apa yang sudah Tuhan tetapkan pada garis kehidupan kita, kita hanya perlu
sadar akan hal itu agar kita mudah menjalani diri kita yang sudah menjadi dewasa.

Aku rasa kita sepakat atas apa yang aku uraikan di atas, sepakat bahwa menjadi dewasa
memang sulit,sakit,pahit dan getir perasaan itu lebih dominan kita temui karena kesalahan kita
dalam berharap. dan kita bisa melalui semua ujian dalam usia dewasa dengan baik, jika kita
mau berpindah tempat berharap tidak lagi pada Manusia yang jelas hanya Buatan-Nya tapi
menaruh harapan kita yang kita yakini dan kita sebut selalu dalam doa hanya pada-NYa Sang
Pencipta.

Tak Perlu Bicara

Hidup itu rahasia dan diam, tidak perlu memberikan informasi apapun pada siapapun
tentang sulitya kamu menjalani hidup mu, entah dalam hal apapun yang jelas mengeluh pada
manusia hanya akan mendapatkan dua kemungkinan. kemungkinan yang pertama kamu akan
kecewa karena feedback yang kamu dapat dari mereka tidak sesuai harapanmu, sedang
kemungkinan yang kedua kamu akan mendapkan simpati namun kemungkinan yang kedua
sangatlah kecil karena tidak semua orang punya waktu simpati pada apa yang telah kamu
jelaskan bahkan mungkin kebanyakan tersenyum sinis atau mencibir dalam hati sraya
mensukuri atas apa yang telah menimpa kita.

Menyakitkan bukan jika kamu sedang membutuhkan pundak hanya untuk


menumpahkan sesak dalam pelukan dan menangis sekuat mungkin ternyata yang didapati
adalah nasihat tanpa jeda,dan tanpa mau endengarkan. entah dari sudut pandang yang mana
seorang yang tak dimintai nasihatnya kemudian ia merasa dirinya perlu menasihati seseorang
yang hancur,padahal yang ia butuhkan hanyalah pelukan hangat nan erat untuk menopang
tubuhnya yan mungkin saja sudah tak lagi mampu berdiri.

Sebegitu menyeramkannya jika kita berharapkan mendapatkan sambutan hangat dari


manusia lainnya ketika kita hendak mengeluhkan atas apa yang tengah kita rasakan. Maka
memang tidak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah kecuali pada-Nya yang jelas dan pasti
akan membukakan solusi bahkan jalan keluar dari arah yang tidak ada dalam benak pikiran kita
sedikitpun. Asal! kita mau bebrbenah diri dan menengadahkan tangan seraya memohon ampun
dan kembali kejalan yang sudah Dia sediakan.

Tak dapat dipungkiri, terkadang hati ingin sekali di mengerti bagaimana sulitnya berada
di posisi saat ini,namun lagi-lagi meminta iba dari manusia lainnya tidak akan mendatangkan
ketenangan jiwa, tidak akan mendapat apapun kecuali dua kemugkinan yang telah di bahas di
atas. Terkadang kita di tuntut untuk bertahan pada keadaan yang hampir mencekik leher kita
untuk sekedar bernafas, karena meyerahkan diri pada keadaan jauh lebih mengerikan di
banding bertahan meski harus kehilangan banyak energi.

Dan itulah hidup penuh misteri dan penuh tanda tanya, siapa yang bisa mengetahui
keadaan seperti apa yang di hadapi selanjutnya dengan segala keterbatasan yang ada pada diri
kita. banyak bicara tentu akan salah, diam pun akan semakin salah, maka hal yang paling benar
untuk melangkah adalah berdoa sebelum akhirnya kamu berusaha sebab jika kamu
mendahalukan Allah daripada keinginanmu maka Allah akan memberikan yang lebih dari yang
kamu inginkan. satu kunci berada di titik itu adalah sabar.

Terkadang kita berada di titik yang sama sekali tidak di inginkan dalam hidup kita,
sekalipun kita tahu bahwa memang hidup itu tidak melulu bahagia namun ketika titik itu ada
dalan hidup kita, kita akan tetap merasa kecewa dengan itu. Tetapi selagi kamu yakin bahwa
apa yang terjadi dalam hidupmu tidak lah menetap itu hanya sementara maka kamu akan
menjalani hidup dengan tenang terlebih jika disetiap nafasmu menyebut nama-Nya.

Tak perlu bicara bagaimana sulitnya kamu berjalan di atas duri kehirupan, tak perlu
menjelaskan tentangmu yang begitu menghabiskan banyak air mata,tak perlu merisaukan
perasaan yang menurutmu kamu tak lagi mampu berpijak. Sungguh Dia Tuhanmu lebih
mengetahui tentangmu di banding dirimu sendiri.

Menyedihkan bagimu adalah kebaikan yang Dia limpahkan untukmu agar kamu bisa
lebih kuat dari apa yang kamu kira. Maka janganlah kamu merasa dirimu tidak mampu atau
bahkan merasa kamu tak pantas bahagia, sungguh hal indah mana lagi kecuali yang bisa kamu
rasakan kecuali kamu di cintai oleh-Nya. Tetaplah menjadi kamu yang sama yang sampai saat
ini kamu kuat bertahan di titik ini meski sekujur tubuhmu hampir tak ada celah tanpa luka.

PERTOLONGAN

Bukan kehidupan dunia jika di dalamnya tanpa adanya air mata, setiap manusia yang
hidup di dunia masing-masing memiliki jatah kesedihan,memiliki jatah masalah yang
menimpanya dan semua yang terjadi pada setiap manusia tidaklah sama. Namun walau begitu
yang di lalui tidaklah lama, semua akan berlalu dengan sendirinya. Tuhan hanya menguji bagi
mereka yang bersabar atau bagi mereka yang membabi buta setiap keadaan dengan
menyalahkan tadirnya.

Jika seorang berada dalam masalah besar bukan berarti ia adalah manusia yang paling
menderita tetapi karena Tuhan lebih tahu seberapa mampu ia menghadapinya . ketahuilah
bahwa setiap masalah yang singgah dalam kehidupan pasti bersamaan dengan jalan keluar, kita
hanya butuh peka dengan apa yang menimpa kita untuk menemui jalan keluar yang telah
Tuhan sediakan.

Jangan berpikir bahwa Tuhan tidak menyayangimu hanya karena keadaanmu yang
terhimpit oleh masalahmu, sebab Tuhan lebih menyayangimu lebih dar orang tuamu.
Berpikirlah sebaik mungkin agar kamu menemui jalan terang dalam melewati setiap masalah
yang hadir di hidupmu. Tentu memang bukan hal mudah untuk di lalui merasa semua baik-baik
saja dan akan segera berhasil dan berlalu begitu saja karena pada kenyataanya kamu harus
lebih dulu merasakan kepahitan hingga derasnya air mata yang keluar dari ujung matamu

Anda mungkin juga menyukai