i
Penulis
Alfialghazi & Siivhina
Pendesain Sampul
Asti Febriani
Penerbit
Lautan Ingatan
Medan, Sumatera Utara
ii
akan mampu menghentikan diri kita
sebab telah ada cinta yang tertanam
dalam. Namun sayang tidak semua
yang kita sebut cinta adalah cinta yang
sesungguhnya, beberapa diantaranya
tertunggangi hawa nafsu sehingga
membawa kita menuju hubungan
penuh air mata yang tak mendulang
sedikitpun pahala.
Salam hangat,
iv
Daftar Isi
Sejatinya kebahagiaan ...................................... 2
Jemput Lalu Pertahankan ................................ 5
Belajar Untuk Tidak Menyakiti ..................... 10
Belajar Untuk Tidak Menyakiti ..................... 13
Terlanjur Menyimpan Rasa............................ 19
Cinta dalam diam...........................................26
Wanita Jangan Kau Mudah............................ 32
Jodoh Terbaik Telah Disiapkan Oleh Allah
Yang Maha Baik..............................................36
Patah Hati Yang Direncanakan...................... 39
Muliakan Cinta.............................................. 41
Muliakan Cinta.............................................. 45
Kita Telah Usai...............................................52
Perpisahan Yang Indah...................................59
Aku Akan Baik-baik Saja :)............................. 61
v
Dia Kini Bukan Bagianmu Lagi...................... 66
Aku Berhak Bahagia....................................... 73
Ada Apa Denganmu?......................................75
Untuk yang Sedang Kecewa............................79
Cahaya yang menyelamatkan..........................82
Pentingnya Menutup Aurat............................ 84
Belajarlah Untuk Mencintai Prosesnya...........88
Berjanji pada Dirimu Sendiri......................... 94
Untuk Kau Yang Hampir Menyerah.............. 98
Mari Berjuang...............................................100
Ketika Teman Berpisah................................ 106
Migrasi..........................................................112
Tak Mengapa Jika Kalian Menjauh...............115
Pengorbanan yang sepadan...........................119
Setelah hijrah................................................122
Kenapa hijrah sesulit ini............................... 126
vi
Kita adalah jiwa-jiwa kecil
yang sedang tersesat didunia
ini, kemudian dengan
keberanian dan keyakinan
kita memilih Allah sebagai
tujuan, maka selamatlah jalan
kita.
1
Sejatinya Kebahagiaan
2
dihadapkan pada hutan rimba, kau
ingin pulang tapi dimanakah rumah
sesungguhnya?
Adakah kemaksiatan
membahagiakanmu?
Adakah?
3
Bukan tak boleh kau memiliki dunia
ini, disinilah kau hidup disinilah kau
berusaha, disinilah kau harus
menikmati bahagia. Tapi jangan
sampai semua itu mengaburkan
pandanganmu tentang sifat aslinya
yang sementara.
4
Jemput Lalu Pertahankan
5
Namun meski kau telah berhasil
menggenggamnya, tetap saja akan
selalu ada rasa ingin menyerah, merasa
terlalu lelah, futur yang
berkepanjangan.
7
“Lillah”, In Syaa Allah, semua
proses akan Allah mudahkan.
8
adalah kebaikan yang tak terhitung
jumlahnya.
9
Belajar Untuk Tidak Menyakiti
10
“Bercanda loh, jangan dibawa
perasaan.”
11
Sahabatku, semoga aku, kamu, kita
Allah jauhkan dari lisan yang
menyakitkan. Mari sama-sama menjaga
lisan dari perkataan yang buruk. Sebab
menjaga lisan adalah salah satu adab
seorang mukmin.
12
Aku Cuma LDR-an
13
Allah dan manusia. Terikat dengan
sebuah perjanjian besar yang disebut
Mitsaqon Gholiza, pernikahan dua
insan.
14
Kesalahan pertama adalah
bermesraan lewat kalimat.
15
dan yang lainnya, terlihat sepele tapi
inilah pintu awal perzinahan dimulai.
16
Ketiga adalah terlalu berharap pada
manusia. Bila diri sudah dikuasai rasa,
maka pandangan hati akan menjadi
buta, logikapun akan terlumpuh
dengan sendirinya, membuat diri
menaruh sebuah pengharapan lebih,
lalu jika harapan tidak dengan
kenyataan maka timbul lah
kekecewaan, kesedihan yang
mendalam.
18
Terlanjur Menyimpan Rasa
19
Berbulan-bulan lamanya kau masih
berhasil menjaga hatimu dari lelaki
mana saja yang berusaha merayu dan
mengambil hatimu.
20
rasa harap yang besar agar kelak bisa
menikah dengannya.
24
Perhatikan bagaimana kau begitu
bahagia ketika membaca pesan
singkat darinya,
– siivhina
25
Cinta dalam diam
26
Kau jatuh cinta, pada pandangan
pertama begitu pikirmu.
27
hatimu masih saja tertambat rasa yang
sama, itulah dia.
28
Hari-hari terus berlalu, semakin
kesini kau semakin menyimpan harap
yang besar, semakin kesini hatimu
semakin berapi-api ketika mambalas
pesan singkatnya, sampai kau sendiri
kehilangan sosok dirimu yang
sesungguhnya.
29
Kadang kau mencibir dirimu sendiri,
merasa bodoh dengan semua hal yang
telah kau lakukan, merasa terjebak
dengan permainan syeithan yang
semakin menjadi-jadi. Namun sial kau
masih belum berani mengambil
langkah untuk pergi, hatimu telah
tertaut dengan hatinya.
30
Sosoknya tak kunjung mengambil
keputusan. Semakin kesini, Allah terus
memberi sinyal peduli-Nya padamu,
hatimu semakin cemas, gelisahmu kian
mendalam, ibadahmu mulai tak lagi
terasa nyaman, yang ada dipikiran saat
ini hanyalah dia, dia, dan dia.
31
Wanita Jangan Kau Mudah..
32
membuatmu nyaman dengan berbagai
kelucuan yang dia berikan.
33
Percayalah Allah telah
mempersiapkan lelaki terbaik
untukmu diwaktu yang baik dengan
cara yang baik dari-Nya.
34
Jika pembuktian cinta adalah
dengan menghancurkan
kehormatan,
– siivhina
35
Jodoh Terbaik Telah Disiapkan
Oleh Allah Yang Maha Baik
38
Patah Hati Yang Direncanakan
39
Sadar sedang dipermainkan, hanya
saja tak ada keberanian untuk
merelakan.
40
Muliakan Cinta
41
akan segera menikahimu, bersabarlah.”
Ucapnya, diiringi dengan jalan
bersama, menelfon berjam-jam,
berbuat seolah menganggap Tuhan tak
melihat.
43
Setiap perempuan shaliha
pasti inginnya sama.
– siivhina
44
Cinta Bukan Omong Kosong
45
ada sesak yang tak tertahankan di
rongga dadamu.
46
hubungan ini telah berjalan sekian
tahun.
47
sendiri menjadi kebingungan, dengan
apa yang ada dihadapan.
49
Setiap kencan yang dilalui,setiap
barang yang diberikan, setiap
pertemuan yang direncanakan.
Membuka jalan menuju kecupan di
pipi, berpegangan tangan, dan tidak
akan pernah berhenti disana, makin
diberi makin meminta lebih.
50
“Melupakan memang bukan
perkara yang mudah.
51
Kita Telah Usai
52
pertanyaan dari orang-orang
terdekatmu perihal keputusanmu yang
dimata mereka terlihat seperti tergesa-
gesa.
53
bahkan dirimu sempat hampir
terkendalikan kembali oleh nafsumu
sendiri.
54
Pernah suatu ketika, dia memaksa
datang kerumahmu, meminta
dukungan dari orang tuamu, tapi
sayangnya datangnya bukan untuk
sebuah hubungan yang lebih
bertanggung jawab yaitu pernikahan,
tapi hanya untuk hubungan yang tak
jelas muaranya, hubungan cinta yang
terbalut hawa nafsu.
55
menjalani masa-masa mengikhlaskan
aku katakan padamu.
56
hijrahmu hanya untuk lelaki yang
belum tentu menjadi suamimu.
57
Tak apa jika bukan dengan kamu.
aku sudah luaskan hatiku, meski
dihati ini ada rasa kecewa yang
nyata.
–alfialghazi
58
Perpisahan Yang Indah
59
Namun perlahan dan pasti, cinta-
Nya mulai memelukmu dengan mesra,
hidayah-Nya mulai bisa kamu terima.
61
Datang dan pergi seenakmu saja.
62
hanya aku gantungkan kepada Rabbku,
bukan kepada kamu.
Selamat berpisah,
63
Aku tak pernah tahu apakah nanti
kita akan kembali bertemu atau justru
sama sekali tak akan pernah menjadi
satu.
64
“Jangan pernah menaruh
harap lebih kepada manusia,
karena kecewa bermula dari
penempatan harap yang
salah.” – siivhina
65
Dia Kini Bukan Bagianmu Lagi
66
Malam itu kau terisak menahan
sesak, sebab dengan terpaksa kau harus
menerima tanpa penuh kuasa.
68
Kau bahagia, tentu saja. Mana ada
manusia yang tak bahagia jika rindu
nya tersampikan dengan sempurna.
69
Ingatlah satu hal, ketika priamu
telah berikrar dengan pilihannya pada
saat itu dia tidak lagi menjadi
bagianmu. Semua janji harus kau
lepaskan, semua rasa harus kau
ikhlaskan.
70
berlinangan air mata sebentar lagi kau
akan tersenyum bahagia.
71
Kamu meminta yang baik
Allah berikan yang terbaik
–alfialghazi
72
Aku Berhak Bahagia
73
Sama denganmu, akupun berhak
bahagia dengan caraku.
74
Ada Apa Denganmu?
Kenapa?
75
Baiklah, tak perlu kau jawab dari
wajahmu sudah terlihat jelas hatimu
telah dikecewakan.
76
Ingatlah lelaki yang baik akhlaknya,
akan memintamu dengan cara yang
istimewa.
77
Apabila rasa itu membuat
hatimu gelisah dan
membuatmu menjauh dari
Allah maka bisa dipastikan
itu bukanlah cinta yang patut
kau pertahankan
–alfialghazi
78
Untuk yang Sedang Kecewa
79
Kau lupa dengan hakikat cinta,
bahwa hadirnya harusnya
menghadirkan bahagia bukan kecewa.
Bila yang kau rasakan adalah
kekecewaan cobba renungkan kembali,
barangkali ada yang salah dalam
caramu menempatkan cinta.
80
Cahaya yang menyelamatkan
81
kita tak akan pernah sampai pada
kesempurnaan ibadah.
82
Ilmu adalah cahaya yang akan
menuntun kita keluar dari kebodohan
diri sendiri.
83
Pentingnya Menutup Aurat
“Kurang modis.”
“Pengen aja...”
84
terbaca, hukumannya, manfaatnya,
kebaikannya.
Sederhana bukan?
86
Ambil rok dan gamis mu dan
mulailah hari ini dengan mengganti
semuanya. Ulurkan jilbabmu hingga
menutup dada, gunakan kaos kaki
untuk menutup kaki manismu.
87
Belajarlah Untuk Mencintai
Prosesnya
88
"Apakah hanya aku sendiri yang
mendapatkan cercaan yang
menyakitkan, atau hinaan yang
mematikan?” Bisikmu dalam hati.
90
Bila benar tujuan kita adalah Allah,
maka gangguan dari manusia tak akan
pernah menghentikan langkah kaki
kita.
92
Perihal jatuh-bangkit-jatuh lagi
semua hal yang biasa, dan semua orang
juga pernah mengalaminya, untuk itu
kau harus tetap mengingat semua
proses yang telah kau lalui sampai kau
bisa melewati semuanya.
93
Berjanji pada Dirimu Sendiri
94
Maka hari ini berjanjilah untuk
terus mempertahankan apa yang telah
dicapai, walau pasti tidak mudah, ada
saja godaan yang membuatmu ingin
melepas kembali pakaian yang serba
panjang dan longgar ini.
95
Semangat menjadi perempuan dan
anak shaliha
96
Aku tahu betapa seringnya
batinmu bergejolak, meminta
ragamu untuk berhenti, memaksa
dirimu untuk kembali, namun
sampai detik ini kau masih
melangkah dengan penuh
keyakinan, bahwa setiap cobaan
pasti selalu ada jalan keluarnya.
97
Untuk Kau Yang Hampir
Menyerah
99
Mari Berjuang
100
berkata, “Hei, lu gak usah sok alimlah,
norak banget pake pakaian begini.”
101
Sampai detik ini kau adalah orang
yang hebat, kau adalah pejuang yang
gigih. Sungguh Maha Baik Allah yang
sampai detik ini masih memberikan
kekuatan untukmu, masih
memberikan hidayah yang indah
dalam genggamanmu.
102
lagi memperdulikan cacian yang
mereka lontarkan.
104
Apapun yang telah membuat
hatimu terluka,
ikhlaskanlah, maafkanlah..
105
Ketika Teman Berpisah
106
“Maaf, kenapa kau tak mau lagi
berteman denganku?” pesan singkatmu
berhasil terkirim untuknya.
107
lakukan sehingga dia berpikiran seperti
itu.
108
otomatis siapa-siapa saja yang akan
membersamai proses hijrahmu.
109
mencoba mengakrabkan diri mereka
denganmu. Yaa kini merekalah
temanmu yang akan membersamai
proses hijrahmu.
110
baik daripada kenikmatan memiliki
saudara (semuslim) yang saleh. Apabila
engkau dapati salah seorang sahabat
yang saleh maka pegang lah erat-erat.”
(Quutul Qulub 2/17)
111
Migrasi
112
Disatu sisi kau ingin bertahan, tapi
disisi lainnya keimananmu mulai
berantakan.
113
Bersama orang-orang yang juga
menginginkan kebaikan islam.
114
Tak Mengapa Jika Kalian
Menjauh
115
mengizinkan kamu meraih hidayah-
Nya.
116
Dan kamu pun meyakini, jika kamu
ditinggalkan karena tak lagi
sefrekuensi dengan mereka, kelak
Allah Yang Maha Baik, akan
mempertemukan kamu dengan yang
sefrekuensi juga.
117
Semoga kali ini, kamu
dipertemukan dengan mereka yang
juga berjuang meraih ridho Allah.
118
Pengorbanan yang Sepadan
Kadang goyah...
Kadang tergoda...
119
kehidupan, yang selama ini menjadi
bagian tak terpisahkan.
120
Tiada ada satu apapun yang mampu
menolong kita kecuali Allah.
121
Setelah hijrah
122
sebagai penggugur daun-daun yang
telah melampaui usianya.
123
perkara yang sama mengikrarkan
keislamannya
124
dalah surga. Dunia yang fana tak akan
pernah ada harganya, bahkan bila
harus dibayar dengan nyawa. Mereka
rela karena tahu kematian adalah
pemutus rindu, rindu berjumpa
dengan Allah.
125
Kenapa Hijrah Sesulit Ini
126
Umayyah bin Khalaf seseorang yang
dahulu menyiksa Bilal bin Rabbah
dengan kejam.
127
itu tertolak, sosok laki laki dari Najd
itu berpadangan bila Rasulullah
dibelenggu maka para sahabat akan
mendatangi dan membebaskannya
sedang apabila dilepaskan begitu saja
maka kelak ditakutkan Rasulullah
malah akan menghimpun kekuatan.
128
membunuhnya” ucapnya dengan
penuh keyakinan.
130
Percayalah bila kita ingin berhasil
melewati segala ujian yang ada dijalan
hijrah ini libatkan Allah, mohon
pertolongan padaNya, hijrah adalah
proses menuju ketaatan yang
paripurna.
131
Untuk apa berlelah-lelah
bertahan pada hubungan
yang tidak ada Allah di
penghujungnya.
132