Anda di halaman 1dari 139

by

Alfialghazi & Siivhina

i
Penulis
Alfialghazi & Siivhina

Penyunting dan tata letak


Asti Febriani

Pendesain Sampul
Asti Febriani

Penerbit
Lautan Ingatan
Medan, Sumatera Utara

Hak cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang mengutip atau
memperbanyak sebagian atau seluruh
buku ini dalam bentuk apa pun tanpa
izin penerbit
i
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah dengan pujian


yang melimpah, Tuhan semesta alam,
atas segala rahmat dan karunianNya
yang tak terputus, tak terhitung.
Shalawat dan salam atas pemimpin
kita Nabi Muhamad shallalahu‘alaihi
wassalam. Nabi dan Rasul paling mulia,
yang diutus Allah sebagai rahmat bagi
semesta alam. Amma ba’du.

Perasaan cinta adalah salah satu


anugerah terindah, sebab darinya
tumbuh kekuatan yang bisa membawa
kita melalui badai sehebat apapun,
jalan yang terjal, ombak yang tinggi tak

ii
akan mampu menghentikan diri kita
sebab telah ada cinta yang tertanam
dalam. Namun sayang tidak semua
yang kita sebut cinta adalah cinta yang
sesungguhnya, beberapa diantaranya
tertunggangi hawa nafsu sehingga
membawa kita menuju hubungan
penuh air mata yang tak mendulang
sedikitpun pahala.

Kami tuliskan untukmu

“Melepasmu, aku mampu”

Yang akan membawamu menuju


keyakinan pilihan, bahwa ada rasa
yang harus direlakan demi
kebahagiaan di keabadian.
iii
Selamat menikmati hidangan aksara
sederhana ini.

Salam hangat,

Alfialghazi & Siivhina

iv
Daftar Isi
Sejatinya kebahagiaan ...................................... 2
Jemput Lalu Pertahankan ................................ 5
Belajar Untuk Tidak Menyakiti ..................... 10
Belajar Untuk Tidak Menyakiti ..................... 13
Terlanjur Menyimpan Rasa............................ 19
Cinta dalam diam...........................................26
Wanita Jangan Kau Mudah............................ 32
Jodoh Terbaik Telah Disiapkan Oleh Allah
Yang Maha Baik..............................................36
Patah Hati Yang Direncanakan...................... 39
Muliakan Cinta.............................................. 41
Muliakan Cinta.............................................. 45
Kita Telah Usai...............................................52
Perpisahan Yang Indah...................................59
Aku Akan Baik-baik Saja :)............................. 61

v
Dia Kini Bukan Bagianmu Lagi...................... 66
Aku Berhak Bahagia....................................... 73
Ada Apa Denganmu?......................................75
Untuk yang Sedang Kecewa............................79
Cahaya yang menyelamatkan..........................82
Pentingnya Menutup Aurat............................ 84
Belajarlah Untuk Mencintai Prosesnya...........88
Berjanji pada Dirimu Sendiri......................... 94
Untuk Kau Yang Hampir Menyerah.............. 98
Mari Berjuang...............................................100
Ketika Teman Berpisah................................ 106
Migrasi..........................................................112
Tak Mengapa Jika Kalian Menjauh...............115
Pengorbanan yang sepadan...........................119
Setelah hijrah................................................122
Kenapa hijrah sesulit ini............................... 126

vi
Kita adalah jiwa-jiwa kecil
yang sedang tersesat didunia
ini, kemudian dengan
keberanian dan keyakinan
kita memilih Allah sebagai
tujuan, maka selamatlah jalan
kita.

1
Sejatinya Kebahagiaan

Kesesakan itu kembali menyeruak,


mengundang awan-awan mendung
datang, menenggelamkan ketenangan.

Apa yang salah?

Padahal kehidupan bagimu berjalan


baik, kau punya karir yang bagus, kau
punya keluarga yang utuh, kau terdidik,
dan kau punya seseorang kau sebut
kekasih.

Tapi semuanya seolah tak mampu


memenuhi ruang-ruang hatimu yang
kosong, kau ingin berlari tapi tak tahu
arah, kau ingin pergi tapi seperti

2
dihadapkan pada hutan rimba, kau
ingin pulang tapi dimanakah rumah
sesungguhnya?

Hidup, serahasia itukah dirimu?

Matamu kosong, tapi kepalamu


penuh, jiwamu sehat tapi hatimu
sedang melarat.

Adakah dunia mengenyangkanmu?

Adakah kemaksiatan
membahagiakanmu?

Adakah?

Hati terjujurmu tahu, jalan yang kau


tempuh adalah kesalahan, bukan...

3
Bukan tak boleh kau memiliki dunia
ini, disinilah kau hidup disinilah kau
berusaha, disinilah kau harus
menikmati bahagia. Tapi jangan
sampai semua itu mengaburkan
pandanganmu tentang sifat aslinya
yang sementara.

Milikilah dunia, tapi jangan lupa


bila pulangmu ingin kesurga, tentu
kendaraannya adalah agama.

Sungguh kebahagiaan dan


ketenangan sejati hanya ada di sisi
Allah.

4
Jemput Lalu Pertahankan

Saat hidayah mengetuk pintu hati


kita, ada dua pilihan yang berada
dalam genggaman diri kita, memilih
untuk memasuki pintu itu atau malah
mengabaikannya lalu berlalu.

Hidayah adalah salah satu hadiah


terindah di panggung bernama dunia,
harganya mahal, hanya orang-orang
terpilih dan mau memilih yang
mampu merengkuhnya. Maka jika kau
ingin termasuk orang-orang yang
selamat di dunia maupun akhirat,
maka genggam erat hidayah bila ia
datang menyapa.

5
Namun meski kau telah berhasil
menggenggamnya, tetap saja akan
selalu ada rasa ingin menyerah, merasa
terlalu lelah, futur yang
berkepanjangan.

Semua itu adalah salah satu cara


syaitan menggagalkan semua
perjuangan baikmu. Bila ingin
bertahan lakukanlah segala sesuatu
dengan niat yang benar sebab balasan
segala amal tergantung pada niatnya.
Dan besarnya pertolongan Allah
bergantung pada keyakinan kita, bila
mengandalkan diri sendiri kita tak
akan mampu terlepas dari jerat-jerat
syaitan itulah alasan kita harus
6
senantiasa memohon pertolongan
Allah.

Niat yang benar akan mengantarkan


kepada hasil yang sesuai, dan niat yang
salah hanya akan memberikan
kelelahan di setiap prosesnya.

Selalu perbaharui niat, niatkan jalan


hijrah ini benar untuk Allah
Subhanahu waata’aalaa, maka kelak
ketika cobaan hadir, bujuk rayu
menggagalkan semakin kuat kau
kembali teringat akan tujuan awalnya.
Kau tak akan pernah berhenti sebelum
Allah mampu kau jumpai.

7
“Lillah”, In Syaa Allah, semua
proses akan Allah mudahkan.

Sekalipun orang terdekat tak


mendukung pilihanmu ini, jangan
pernah kau berpikiran untuk
menyerah, di tiap lelah yang lillah ada
pahala yang telah Allah persiapkan,
bersabarlah duhai sahabatku. Seperti
sabar Nabi Yusuf ketika dijebloskan
kedalam penjara padahal itu bukan
kesalahannya, seperti sabar Nabi
Ayyub ketika Allah timpakan penyakit
padanya, ketika ia ditinggalkan istrinya,
karena mereka yakin balasan Allah
selalu sempurna, balasan kesabaran

8
adalah kebaikan yang tak terhitung
jumlahnya.

Semoga aku, kamu, kita selalu


dalam jalan yang lurus.

Istiqomah bersama, Aamiin.

9
Belajar Untuk Tidak Menyakiti

Seringkali tanpa disengaja kita telah


menyakiti hati seseorang, baik secara
langsung ataupun tidak, salah satu
penyebab utamanya adalah lisan yang
tak mampu terkendali dengan baik.

Ucapan-ucapan yang terlontar tanpa


memikirkan terlebih dahulu dampak
dari apa yang keluar. Menjadi sebab
tergoresnya hati seseorang, dan
parahnya kita merasa tak bersalah.

“Lemah banget, aku lebih parah lagi


ujiannya.”

10
“Bercanda loh, jangan dibawa
perasaan.”

“Tapi jangan bilang siapa-siapa ya,


dia itu...”

“Aku sih nggak mau menjelek-


jelekkan tapi gimana ya...”

Kita selalu memilih pura-pura tidak


tahu dengan apa yang dirasa olehnya,
berusaha masa bodoh dengan
kesalahan. Ya mungkin dia diam saja
berusaha memaafkan tapi sampai
kapan kita tak mampu meperbaiki
lisan? Ini musibah.

11
Sahabatku, semoga aku, kamu, kita
Allah jauhkan dari lisan yang
menyakitkan. Mari sama-sama menjaga
lisan dari perkataan yang buruk. Sebab
menjaga lisan adalah salah satu adab
seorang mukmin.

“Barang siapa yang beriman kepada


Allah dan hari akhir hendaklah
berkata yang baik atau diam.”

Maka mulai hari ini belajarlah


untuk tidak menyakiti siapa pun,
berbicalah hanya kebaikan, ingatlah
semua yang kita ucapkan kelak akan
dimintai pertanggungjawabannya
dihadapan Allah.

12
Aku Cuma LDR-an

“Kami kan nggak pernah ketemu.”

“Cuma saling perhatian biasa kok.”

“Sekedar buat penyemangat.”

Kalimat-kalimat itu selalu menjadi


alasan ketika pertanyaan kenapa masih
pacaran memberondongnya.
Sebenarnya yang salah didalam
pacaran itu bukan hanya kata
“pacarannya”, melainkan juga
“aktivitas” didalamnya.

Pacaran menjadi boleh jika sepasang


kekasih tersebut sudah sah dihadapan

13
Allah dan manusia. Terikat dengan
sebuah perjanjian besar yang disebut
Mitsaqon Gholiza, pernikahan dua
insan.

Seorang wanita dan pria yang


sekalipun mereka mengaku tidak
sedang pacaran, tapi hanya sebatas
teman. Namun, aktivitas didalamnya
menyerupai seorang yang sedang
pacaran bahkan lebih, melemparkan
kata-kata mesra, saling mengirim
gambar diri, bahkan menampakkan
foto tanpa hijab maka itu juga sudah
termasuk dosa.

14
Kesalahan pertama adalah
bermesraan lewat kalimat.

Sering sekali mereka yang melabeli


diri dengan “pacaran” menggunakan
handphone untuk saling bertanya
kabar, mengingatkan makan,
megingatkan sholat, bertanya sedang
dimana dan dengan siapa,
mengucapkan selamat pagi hingga
selamat tidur.

Hal-hal yang sejatinya tidak


mendatangkan manfaat, bahkan hal
ini bisa mengundang perasaan yang
belum waktu, hingga membuat diri
gelisah, dan merasa sudah terikat satu

15
dan yang lainnya, terlihat sepele tapi
inilah pintu awal perzinahan dimulai.

Kedua adalah mulai timbul perasaan


yang belum seharusnya ada, jika sudah
terlampau sering berinteraksi,
perasaan-perasaan aneh itu pasti
muncul, perasaan yang dianggap
sebagai cinta padahal sejatinya adalah
nafsu, sebab cinta itu suci tak mungkin
ternoda dengan kemaksiatan, maka
bila ada cinta yang membuatmu
menjauh dari sang pemilik cinta,
sudah bisa dipastikan ada yang salah
dari cinta yang sedang kau
perjuangkan.

16
Ketiga adalah terlalu berharap pada
manusia. Bila diri sudah dikuasai rasa,
maka pandangan hati akan menjadi
buta, logikapun akan terlumpuh
dengan sendirinya, membuat diri
menaruh sebuah pengharapan lebih,
lalu jika harapan tidak dengan
kenyataan maka timbul lah
kekecewaan, kesedihan yang
mendalam.

Jangan letakkan hatimu dipinggiran


jurang, dengan mengikatnya pada
hubungan yang tak Allah ridhoi,
relakah kau menanggung dosa hanya
demi seseorang yang belum jelas di
masa depan akan menjadi siapa
17
disisimu? Harapanmu mungkin ia
akan menjadi jodoh, tapi siapa tau
ternyata ia hanya akan menjadi
kenangan menyakitkan yang ujungnya
harus berusaha kau ikhlaskan.

Jaga diri baik-baik ya shalihah :)

18
Terlanjur Menyimpan Rasa

Kemarin kau telah berhasil


memutuskan hubunganmu dengan
pacarmu sebab alasan kau tersadar
pacaran adalah dosa dan kau memilih
hijrah, memilih meninggalkan
pacarmu karena kau takut akan dosa.

Lalu hari-hari selanjutnya kau lalui


dengan perjuangan yang berat,
berusaha menutup hati untuk siapa
saja yang menggoda karena hakikatnya
kembali kau telah tersadarkan pacaran
adalah dosa.

19
Berbulan-bulan lamanya kau masih
berhasil menjaga hatimu dari lelaki
mana saja yang berusaha merayu dan
mengambil hatimu.

Namun sayang, tidak dihari itu


ketika semua penjagaan runtuh, kau
mempercayai sosoknya yang katanya
ingin bertaaruf denganmu, masih
dengan cara yang sama, memberikan
gombalan-gombalan singkat namun
bedanya dia membungkusnya dengan
sedikit islami.

Kau menyadarinya, namun hatimu


telah terikat, kau telah menyimpan

20
rasa harap yang besar agar kelak bisa
menikah dengannya.

Modus ta’arufnya berhasil


menggagalkan hijrahmu, meruntuhkan
penjagaan yang telah kau bangun
berbulan-bulan lamanya.

Kini hubungan kalian tak beda


halnya dengan mereka yang masih
mengundang gelar pacaran.

Kau berusaha menyadarkan dirimu


sendiri, kembali mengingat kalau yang
kau lakukan adalah kesalahan yang
harus diselesaikan. Namun malangnya
nafsumu belum mampu diajak
kompromi untuk kau berani
21
mengambil keputusan hebat seperti
yang pernah kau lakukan dulunya.

Masih dengan harapan yang sama,


kau berharap semoga kelak dialah
jodohmu.

Suatu hari di sore hari yang manis


kau tengah duduk sendiri memandang
jalanan lepas didepanmu, samar
namun pasti kau melihat sosoknya
menggandeng mesra seorang wanita
yang tak kau kenal siapa dia.

Hatimu menjadi sakit, kau telah


dikhianati oleh dia yang telah
menggagalkan hijrahmu, kau ingin
menangis sejadi-jadinya, namun kau
22
malu pada Allah. Yaa saat itu kau
kembali tersadar dengan apa yang kau
lakukan kemarin.

Kau berlari menuju masjid, duduk


dengan pikiran kosong, dihamparan
sajadah yang ada.

“Yaa Rabb, Sungguh hina diriku.


Menggadaikan hijrahku untuk sesosok
lelaki yang tak pantas aku cintai,
terimakasih ya Rabb hari ini dengan
cara yang indah Engkau telah menegur
diriku.” (katamu membatin)

Shalihah, sejatinya terkadang lewat


cara yang menyakitkanlah Allah
menegur kita, maka jika hari ini kau
23
masih ada disitu, masih mencintai
pada saat yang belum tepat, lepaskan
dan ikhlaskan.

Sebab jika sosoknya memang


ditakdirkan untukmu, suatu saat
diwaktu yang tepat Allah akan
menyatukan kalian kembali dengan
cara yang indah dan dengan Ridho
dari-Nya.

24
Perhatikan bagaimana kau begitu
bahagia ketika membaca pesan
singkat darinya,

Padahal nyatanya dia bukan siapa-


siapa, dan

Perhatiannya bisa untuk siapa saja.

– siivhina

25
Cinta dalam diam

Seseorang di seberang sana tengah


mencuri perhatianmu, tidak terlalu
tampan, berpenampilan biasa aja, tapi
kau tersihir akan pesonanya, ada
kebaikan, ada yang berbeda dari
tatapan matanya.

Saat mata kalian saling beradu


pandang ada terselip harap
diantaranya

“Hai, aku ingin mengenalmu.”

Pandangan yang seolah tak


membiarkan otakmu sedikitpun untuk
beristirahat dari mengingat sosoknya.

26
Kau jatuh cinta, pada pandangan
pertama begitu pikirmu.

Sebenarnya kau tak ingin kembali


terjebak dalam cinta yang salah.

Namun ternyata, perasaan cinta


yang tengah diam-diam masuk
kehatimu, mengambil alih penuh
singgasana akalmu.

“Cinta dalam diam.” Sebutan yang


kau sematkan pada perasaanmu.

Selanjutnya hari-harimu selalu terisi


olehnya. Semua info tentangnya kau
dapatkan, meski berulang kali kau
mengusir rasa yang ada, nyatanya

27
hatimu masih saja tertambat rasa yang
sama, itulah dia.

Bahkan senyummu selalu


mengembang ketika notif sosial
mediamu mengabarkan akunnya telah
memberi tanda suka pada
postinganmu.

“Hai tulisanmu bagus-bagus, terus


semangat berdakwah ya, jangan
berhenti berjuang.”

Pesan singkat telah kau baca nyaris


tanpa kedipan menandakan kau begitu
terpesona dengan kalimat singkat dari
si pemiliknya.

28
Hari-hari terus berlalu, semakin
kesini kau semakin menyimpan harap
yang besar, semakin kesini hatimu
semakin berapi-api ketika mambalas
pesan singkatnya, sampai kau sendiri
kehilangan sosok dirimu yang
sesungguhnya.

Sebab sebelum kejadian matamu


dan matanya beradu, kau adalah sosok
yang begitu menjaga, kau adalah sosok
yang benar-benar tahu bagaimana
batasan hati sebenarnya, tapi semua
berubah semenjak pemilik tatapan itu
menghiasi hari-harimu.

29
Kadang kau mencibir dirimu sendiri,
merasa bodoh dengan semua hal yang
telah kau lakukan, merasa terjebak
dengan permainan syeithan yang
semakin menjadi-jadi. Namun sial kau
masih belum berani mengambil
langkah untuk pergi, hatimu telah
tertaut dengan hatinya.

Sampai detik ini tiada kejelasan


yang kau dapat, sosoknya seperti
menarik ulur hatimu. Kadang terlihat
begitu peduli namun kadang begitu
acuh. Sebagai seorang perempuan
tiada hal lain yang bisa kau lakukan
selain menunggu, bersabar, dan berdoa.

30
Sosoknya tak kunjung mengambil
keputusan. Semakin kesini, Allah terus
memberi sinyal peduli-Nya padamu,
hatimu semakin cemas, gelisahmu kian
mendalam, ibadahmu mulai tak lagi
terasa nyaman, yang ada dipikiran saat
ini hanyalah dia, dia, dan dia.

“Yaa Allah, cinta dalam diam ini


begitu menyakitkan, maafkan aku yang
sempat salah menaruh harap, aku siap
menanggung semua rasa kecewa
ulahku sendiri. Yaa Allah, ampuni
aku.” – ucapmu lirih sambil menyeka
air mata yang jatuh.

31
Wanita Jangan Kau Mudah..

Wanita, jangan kau mudah terpikat


hanya karena dia memberimu seikat
bunga, atau sebatang cokelat, kau jauh
lebih berharga dari itu.

Wanita, jangan kau mudah dirayu


hanya karena dia berjanji untuk
menikahimu, sebab jika dia serius dia
akan menyegerakannya bukan
mengobral janjinya padamu.

Wanita, jangan kau mudah


bersenang-senang dengannya hanya
karena dia bersifat humoris dan

32
membuatmu nyaman dengan berbagai
kelucuan yang dia berikan.

Wanita, tumbuh dan


berkembanglah menjadi sosok yang
elegant, tak mudah dimiliki, tak
mudah dirayu, dan hanya bersenang-
senang dengan suamimu kelak.

Tumbuh dan berkembanglah


menjadi gadis kebanggaan ayah dan
ibumu, dengan menjaga auratmu.

Wahai wanita, jangan kau khawatir


jika kau memilih mempertahankan
kesendirianmu karena kau
menegakkan syariat.

33
Percayalah Allah telah
mempersiapkan lelaki terbaik
untukmu diwaktu yang baik dengan
cara yang baik dari-Nya.

34
Jika pembuktian cinta adalah
dengan menghancurkan
kehormatan,

Maka cintanya palsu penuh


dengan hawa nafsu.

– siivhina

35
Jodoh Terbaik Telah Disiapkan
Oleh Allah Yang Maha Baik

Sebagai wanita muslimah, memilih


taat pada aturan-aturan yang telah
ditetapkan tidaklah mudah.

Ada banyak hal yang harus


direlakan sebelum akhirnya bisa benar-
benar merasakan nikmat hidup dalam
ketaatan.

Bahkan kadang hatimu bergejolak


hingga meredamnya harus dengan
susah payah.

Apalagi ditambah dengan bisikan


syaitan yang terus mencari celah
36
meminta untuk berhenti menaati
perintah Allah.

Wanita memang selalu ingin


diperhatikan dengan penuh kasih oleh
seseorang yang diinginkan kelak hidup
bersama hingga ke Surga.

Namun, sebagai wanita muslimah


hakikatnya harus selalu sadar, bahwa
untuk meraih hal-hal yang indah tak
harus dilakukan dengan jalan yang tak
pernah di ridhoi oleh Allah.

Maka memilih sabar meski rindu


pada sosoknya terus menggebu
didalam dada yang berdebar adalah
cara yang paling benar.
37
Tak mengapa meski ikhtiar sudah
entah sampai dimana, karena mungkin
memang belum waktunya untuk cinta
menemui tempat pulangnya.

Mengeluh pun tiada guna, maka


lebih baik berprasangka baik saja.

Ingatlah ada banyak hal yang kita


tak kan pernah lebih tahu dari Dia
Yang Maha Mengetahui, untuk itu
sabarlah menanti.

Jika sudah waktunya,

Yang terbaik akan datang diwaktu


yang baik, dengan cara yang baik, dan
dipilihkan oleh Allah Yang Maha Baik.

38
Patah Hati Yang Direncanakan

Tak ada satu orang pun yang


inginkan hatinya terluka apalagi patah,
tapi malangnya begitu banyak yang
melangkahkan kakinya kesana, ke
tempat yang katanya janjikan bahagia
padahal berujung kecewa.

Berharap pada seseorang yang


belum tentu menjadi bagian dari masa
depan, terpesona pada kerajaan cinta
yang sedang berusaha dibangun, meski
pada kenyataannya hanya sebuah ilusi
yang menjebak diri.

39
Sadar sedang dipermainkan, hanya
saja tak ada keberanian untuk
merelakan.

Jika sampai pada akhir yang pahit


siapa yang rugi?

Maka mulai hari ini, ingatlah


kembali, apa pun itu namanya jangan
pernah berharap selain kepada Allah,
sebab jika tidak bersiaplah untuk patah
hati dan kecewa yang menyakitkan.

Allah adalah segalanya.

40
Muliakan Cinta

Atas nama cinta kau melanggar


perintah sang pencipta, menuhankan
rasa, menenggelamkan keimanan,
dengan bangga kau pertontonkan
hubungan yang katamu saling
membahagiakan.

Berikrar pacaran agar menarik


banyak perhatian, kalimat-kalimat
mesra yang ia terbangkan menjadi
candu yang membuatmu seakan hidup
dalam kekangan.

“Oh sayang, percayalah denganku.


Aku mencintaimu karena Allah, aku

41
akan segera menikahimu, bersabarlah.”
Ucapnya, diiringi dengan jalan
bersama, menelfon berjam-jam,
berbuat seolah menganggap Tuhan tak
melihat.

Menjual nama Tuhan hanya agar


dapat menaklukkan hati seseorang,
lalu menikmatinya padahal belum
menjadi miliknya seutuhnya, berharap
bahagia? Omong kosong.

Malang sekali bila kau terjebak


bujuk rayu yang seperti itu.

Ingatlah selalu cinta haruslah


memuliakan, sedang pacaran artinya
merendahkan. Akhiri lalu perbaiki diri,
42
jangan menghabiskan waktu yang
berharga itu hanya untu seseorang
yang belum tentu menjadi milikmu.

Manusia itu hakikatnya mencintai


ketaatan pada Allah. Hanya orang-
orang yang menuhankan hawa nafsu
yang berani melanggar perintahNya

Pilihan tetap berada digenggamanmu.

43
Setiap perempuan shaliha
pasti inginnya sama.

Sama - sama ingin


dimenangkan dengan cara
yang halal.

– siivhina

44
Cinta Bukan Omong Kosong

Beberapa hari ini hatimu mulai


gelisah, sebab disengaja ataupun tidak
kau hampir selalu menemukan
postingan tentang haramnya pacaran.

Kau yang biasanya menikmati


waktu-waktu bersamanya, kini mulai
ingin menarik diri, ada yang salah
pikirmu.

Disuatu malam pada saat penghuni


bumi lainnya sedang tertidur kau
terbangun menggelar sajadah dan
mulai menangis terisak seorang diri,

45
ada sesak yang tak tertahankan di
rongga dadamu.

Kau mulai membuka percakapan


dengan Rabbmu malam itu, meski
malu untuk mengakui semua hal yang
pernah kau perbuat. Namun kau tahu
bahwa Rabbmu akan menerima semua
penyesalanmu, sebab bila ada pintu
yang senantiasa terbuka maka sudah
dipastikan itu adalah pintu langit.

Sejak perbincangan malam itu, kau


mulai yakin akan mengambil jalan
tegas atas cinta yang telah dibangun
diatas pondasi yang salah. Meski

46
hubungan ini telah berjalan sekian
tahun.

“Maaf kita putus.” Ucapmu meski


masih terselip ragu.

Namun sosoknya masih tak bisa


menerima permintaanmu begitu saja.
Lelaki itu berusaha merayumu dengan
berbagai cara, berusaha meluluhkan
hatimu yang terlihat mulai tak tega.

Disaat yang sama pun syaitan


berusaha membisikkan rayuannya
kepadamu agar kau mengurungkan
niatmu, menjadikan rasa tak tegamu
sebagai jurus ampuhnya. Hingga kau

47
sendiri menjadi kebingungan, dengan
apa yang ada dihadapan.

“Bismillah.” Ucapmu meyakinkan


kembali jalan yang akan kau pilih.

“Maaf bagiku semua tetap telah usai,


keputusanku telah bulat, aku tak bisa
lagi mempercayai semua kata-kata
manismu. Kebodohanku yang lalu
biarlah berlalu. Sekarang aku tahu
hakikat mencintai adalah memuliakan
dan cinta bukan omong kosong
belaka.”

Kau berucap lantang sembari pergi


meninggalkan. Sebab kau tahu jika kau
masih saja melanjutkan pertemuanmu
48
dengannya maka mungkin syaitan
akan lebih kuat lagi dalam merayumu.

Maka kuucapkan selamat, kau


begitu hebat ketika kau mulai
menyadari betapa salah jalan yang kau
pilih dahulu, ketika mau begitu saja
mempercayai janji-janji manis yang
sering dilontarkan seseorang yang kau
sebut kekasihmu.

Cinta adalah kesucian, dan hakikat


mencintai adalah memuliakan,
bagaimana mungkin hubungan tanpa
kejelasan dapat memuliakan? Yang ada
justru merendahkan.

49
Setiap kencan yang dilalui,setiap
barang yang diberikan, setiap
pertemuan yang direncanakan.
Membuka jalan menuju kecupan di
pipi, berpegangan tangan, dan tidak
akan pernah berhenti disana, makin
diberi makin meminta lebih.

Mengejar bahagia? Omong kosong.

50
“Melupakan memang bukan
perkara yang mudah.

Namun, jika semua diniatkan


karena Allah, In Syaa Allah
semua akan Allah
mudahkan.” – siivhina

51
Kita Telah Usai

Hari ini tepat sebulan setelah kamu


telah memilih untuk mengakhiri
semuanya. Hubungan yang sempat
dibangun bertahun-tahun telah kandas
karena kesadaranmu tentang kekliruan
dalam mengungkapkan rasa.

Meski sebenarnya hatimu belum


sepenuhnya ikhlas melepaskan dirinya,
apalagi saat kenangan-kenangan
tentang dirinya kembali hadir
mengusik hidupmu.

Dan bukan hanya itu terkadang pun


hatimu menjadi ciut karena

52
pertanyaan dari orang-orang
terdekatmu perihal keputusanmu yang
dimata mereka terlihat seperti tergesa-
gesa.

“Nak, kenapa kamu mengakhiri


hubunganmu dengan dia? Mama sama
papa sedih sekali, kamu kan tahu nak
dimata kami dia sudah seperti anak
kami sendiri. Dia kan baik nak, mama
sama papa sayang sama dia, kamu
balikan ya nak sama dia.”

Sesekali rengekan mama papa mu


hampir menggoyangkan keinginanmu,
bahkan dirimu sempat hampir
menggoyangkan keinginan mu,

53
bahkan dirimu sempat hampir
terkendalikan kembali oleh nafsumu
sendiri.

Sosoknya disana pun masih belum


begitu menerima keputusan sebelah
pihak darimu, ya sebab katanya dia
masih terlalu mencintaimu, cinta
dengan definisi yang keliru.

Sampai detik ini dirinya masih


berusaha merapatkan jarak, kadang
dengan merayu, sesekali memelas,
kadang juga dengan mengumbar
perhatian, segala cara masih dia
lakukan agar hatimu kembali luluh,
dan kamu pun kembali ke pelukannya.

54
Pernah suatu ketika, dia memaksa
datang kerumahmu, meminta
dukungan dari orang tuamu, tapi
sayangnya datangnya bukan untuk
sebuah hubungan yang lebih
bertanggung jawab yaitu pernikahan,
tapi hanya untuk hubungan yang tak
jelas muaranya, hubungan cinta yang
terbalut hawa nafsu.

Pernah kamu hampir tergoda,


termakan bujuk rayunya, kau iba pada
dirinya yang terus meminta.

Maka sungguh saudariku, jika hari


ini kamu adalah yang sedang

55
menjalani masa-masa mengikhlaskan
aku katakan padamu.

“Sekali-kali jangan sampai kamu


menuruti hawa nafsumu sekalipun
dirinya terlihat begitu memelas, kamu
harus terlihat lebih tega, ini demi
masa depanmu, demi agamamu, demi
kehormatanmu dan demi Rabbmu,
jangan gadaikan hijrahmu hanya
karena rasa iba mu.”

Tinggalkan, dan katakana padanya


“Maaf kita telah usai, pergilah.”

Itu adalah sebaik-baiknya cara


daripada kamu harus menggadaikan

56
hijrahmu hanya untuk lelaki yang
belum tentu menjadi suamimu.

57
Tak apa jika bukan dengan kamu.
aku sudah luaskan hatiku, meski
dihati ini ada rasa kecewa yang
nyata.

Namun tak apa, ini takkan lama,


semua sudah bisa diterima tanpa
harus dipaksa.

Allah Mahabaik, aku tahu itu.


Dan diwaktu yang baik, seseorang
yang terbaik akan dihadirkan
untukku.

–alfialghazi
58
Perpisahan Yang Indah

Mungkin awalnya kamu terluka,


merasa dunia kejam dengan
memisahkan kamu dari dia yang kamu
cinta.

Bahkan sejak hari itu, hari-harimu


seolah menjadi gelap seperti malam
tanpa bintang dan sinar rembulan.

Hatimu remuk padam, membuatmu


kehilangan jati diri, membuatmu
membenci keadaan, sampai titik
kecewa pada takdir Tuhan.

59
Namun perlahan dan pasti, cinta-
Nya mulai memelukmu dengan mesra,
hidayah-Nya mulai bisa kamu terima.

Hingga pada akhirnya, kamu


tersenyum dengan hati yang lapang,
berterima kasih dengan sangat, dan
malu sebab sempat membenci tanpa
alasan.

Duhai kamu, bersyukurlah, sebab


Rabbmu masih menyayangimu dengan
sungguh.

Hidayah adalah salah satu hadiah


terindah dariNya, maka genggamlah,
pertahankan sampai bisa menyentuh
keabadian surga.
60
Aku Akan Baik-baik Saja :)

Hai bagaimana kabarmu? Semoga


selalu baik dimana pun kau berada.

Lantas bagaimana kabar hatimu?


Apakah masih aku yang menjadi
tempat tujuanmu atau ada seseorang
yang kau semogakan menjadi tempat
pulangmu?

Maaf jika aku bertanya begitu, aku


hanya tak tahu bagaimana harus
menyikapi sikapmu.

Bagiku kau sedikit tak adil karena


hanya memikirkan hatimu, sedang
acuh pada hatiku.

61
Datang dan pergi seenakmu saja.

Tapi baiklah , anggap saja aku tak


mengapa.

Mungkin berat bagiku untuk


memulainya, tapi jika aku harus
bertahan itu hanya akan memberiku
luka kembali, maka kini aku putuskan
untuk mengembalikan semua rasa
yang pernah kau beri meski kau tak
memintanya, memberi semua janji
meski kau tak pernah mengingatnya.

Kau tahu, setelah kecewa yang kau


beri, kini aku kembali menyadari,
bahwa seharusnya segala harapku

62
hanya aku gantungkan kepada Rabbku,
bukan kepada kamu.

Jangan kau tanya seperti apa hatiku,


sudah pastihancur, hancur karena
ulahku, hanya saja seyakinku
semuanya tak sebanding dengan
bahagiaku.

Kamu tahu, pilihan ini harusnya


kupilih sedari dulu, pilihan yang
mendekatkanku kembali kepada
Rabbku, meski itu harus merelakan
dirimu.

Selamat berpisah,

63
Aku tak pernah tahu apakah nanti
kita akan kembali bertemu atau justru
sama sekali tak akan pernah menjadi
satu.

Namun itu tak mengapa, jika tidak


dengan kamu, itu artinya Allah telah
menyiapkan yang lebih baik lagi dari
kamu. Pilihan Allah itu selalu baik,
aku percaya itu :)

64
“Jangan pernah menaruh
harap lebih kepada manusia,
karena kecewa bermula dari
penempatan harap yang
salah.” – siivhina

65
Dia Kini Bukan Bagianmu Lagi

Hari ini kau mengingat kembali


kenangan yang masih tersimpan
didalam hati, tentang seseorang yang
pernah janji untuk saling melengkapi.

Tak terasa beberapa bulan yang lalu,


semua hal yang pernah diangankan
telah berlalu, janji tinggallah janji,
yang akhirnya tak kan pernah ditepati.

Dia lebih memilih hati yang baru


untuk menjadi pelabuhan cintanya
daripada kau yang telah menantikan
dirinya.

66
Malam itu kau terisak menahan
sesak, sebab dengan terpaksa kau harus
menerima tanpa penuh kuasa.

Meng-ikhlaskan ternyata tak


semudah yang dibicarakan.

Kini, meski rindu sudah kau usir,

Namun ia tetap meminta hadir,


sangat menyesakkan, sampai rasanya
kau ingin segera menemui dia yang
menjadi penyebab hatimu penuh
dengan kekacauan.

Kau bisa apa?

Dia kini tidak lagi menjadi


bagianmu, tidak ada lagi
67
kewenanganmu, menanyakan kabar
saja kau tak berhak, apalagi
menyampaikan rindu yang sesak.

Ah, rindu kian menjadi bahkan


sedikit menjelma menjadi cinta,
hingga kau pun tak dapat
mengendalikannya.

Malam itu kau raih handphonemu,


kau pilih kontaknya, kau sampaikan
rindumu, berharap dia pun juga
merasakan hal yang sama.

Pesan terbalas seperti rindu yang


juga terbalas.

68
Kau bahagia, tentu saja. Mana ada
manusia yang tak bahagia jika rindu
nya tersampikan dengan sempurna.

Hanya saja lihatlah, ada seorang


wanita yang hatinya kini terluka,
terluka karena kau tak menghargai
perasaannya.

Wahai kau yang bergelar wanita,


aku tahu bagaimana hancurnya hatimu
ketika seseorang yang kau nantikan
ternyata telah berikrar suci dengan
wanita pilihannya. Bagaimana kau
harus berusaha mengikhlaskan semua
hal yang sempat diangankan meski
harus dengan paksaan.

69
Ingatlah satu hal, ketika priamu
telah berikrar dengan pilihannya pada
saat itu dia tidak lagi menjadi
bagianmu. Semua janji harus kau
lepaskan, semua rasa harus kau
ikhlaskan.

Tenanglah, kau tak perlu lagi


menanyakan kabarnya, tak perlu lagi
memberikan perhatian untuknya
karena wanitanya lebih berhak atas
dirinya.

Jangan bersedih, bagianmu akan


tetap diberi, pilihan Allah akan segera
menghampiri, jika hari ini kau

70
berlinangan air mata sebentar lagi kau
akan tersenyum bahagia.

Bersabarlah, dan jangan


menghancurkan semuanya karena
kepentinganmu sendiri.

Tenanglah bahwa kesabaran akan


selalu membawa senyuman. Sedang
ketergesa-gesaan , hanya akan
membawa kesedihan.

Maka mulailah kembali menekan


rasa hingga tiada tersisa, sebab kini
kamu dan dia bukan lagi siapa-siapa,
diantara kalian tidak ada lagi apa-apa.

71
Kamu meminta yang baik
Allah berikan yang terbaik

–alfialghazi

72
Aku Berhak Bahagia

Hari ini aku tersadar, ternyata benar


sesuatu yang bukan ditakdirkan
menjadi bagianku tetap akan pergi
berlalu.

Meski akhir pengharapan berujung


kekecewaan, namun tiada guna untuk
aku terus meratapi keadaan.

Bagiku semua telah berlalu, aku


telah mantap mengikhlaskan takdir.

Walau kemarin aku harus


melepasmu dengan tangis hingga
tersedu-sedu, kini aku melepasmu
dengan senyum bahagiaku.

73
Sama denganmu, akupun berhak
bahagia dengan caraku.

Terimakasih ya Rabb, meski diawal


aku sempat merasa Engkau tak adil,

Namun kenyatannya ini adalah cara-


Mu menegurku, agar aku tak lagi jatuh
cinta sebelum waktunya tiba.

74
Ada Apa Denganmu?

Ada apa denganmu?

Wajah ceriamu kulihat semakin hari


semakin muram.

Senyum manismu semakin hari pun


semakin pudar, dan semangatmu kian
kesini semakin padam.

Kenapa?

Apa ini semua karena cintamu yang


telah dipatahkan oleh nya?

Oleh lelaki yang belakangan ini


sering meneror hatimu?

75
Baiklah, tak perlu kau jawab dari
wajahmu sudah terlihat jelas hatimu
telah dikecewakan.

Semua sudah terjadi, anggaplah ini


bentuk teguran kasih sayang Allah
kepadamu, sebab jika tidak begini
maka kau takkan pernah sadar kalau
semua yang kau lakukan telah salah.

Allah kembali ingin mengingatkan


kepadamu, bahwa mencintai seseorang
sebelum akad menggema adalah patah
hati yang disengaja, maka kembalilah
mencari cinta dengan pencarian yang
benar.

76
Ingatlah lelaki yang baik akhlaknya,
akan memintamu dengan cara yang
istimewa.

Yang sabar, yang tenang

77
Apabila rasa itu membuat
hatimu gelisah dan
membuatmu menjauh dari
Allah maka bisa dipastikan
itu bukanlah cinta yang patut
kau pertahankan

–alfialghazi

78
Untuk yang Sedang Kecewa

Kau telah berusaha sekuat mungkin


untuk menjaga hatimu dari godaan
yang lain, berharap sosoknya pun
melakukan hal yang sama.

Namun sayangnya, sosoknya justru


terikut dengan rayuan wanita lainnya,
ia bahkan tak memandang setiamu.

Dan lihat apa yang terjadi


denganmu?

Kau menjadi sangat tidak stabil,


hari-harimu kacau, dipikiranmu yang
ada hanya bagaimana caranya agar dia
kembali lagi kepadamu.

79
Kau lupa dengan hakikat cinta,
bahwa hadirnya harusnya
menghadirkan bahagia bukan kecewa.
Bila yang kau rasakan adalah
kekecewaan cobba renungkan kembali,
barangkali ada yang salah dalam
caramu menempatkan cinta.

Andai kau mau meletakkan


pengharapan itu ditempat yang tepat
berharap hanya pada Allah, menjaga
hati hanya untuk yang juga mencintai
Allah, yang membuatmu tak
melanggar perintah Allah.

Maka sungguh, kebahagiaanlah yang


akan berada dalam pelukmu.

80
Cahaya yang menyelamatkan

Kita butuh penerang untuk terus


berjalan menyusuri kegelapan dunia
ini, agar kita mampu membedakan
antara jalan kebaikan dan jalan yang
malah akan menjerumuskan dalam
jurang kenestapaan.

Maka bila penerang jalan adalah


lampu yang berpijar sungguh penerang
hidup adalah ilmu.

Ilmu yang akan menuntun kita,


untuk mengetahuo mana yang baik
dan benar, mana yang menyelamatkan
mana yang menyesatkan. Tanpa ilmu

81
kita tak akan pernah sampai pada
kesempurnaan ibadah.

Setelah hijrah, bila kita masih


belum mampu mengaji, masih belum
mengerti tentang agama ini, maka
belajarlah.

Tidak ada kata terlambat untuk


sesuatu yang hasilnya akan abadi.

“Menuntut ilmu (syar’i) itu wajib


atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)

“Siapa yang menempuh jalan untuk


mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

82
Ilmu adalah cahaya yang akan
menuntun kita keluar dari kebodohan
diri sendiri.

83
Pentingnya Menutup Aurat

“Kalau berhijab jadi nggak bebas.”

“Kurang modis.”

“Nyamannya begini, rambut


terurai.”

“Pengen aja...”

“Masih nunggu hidayah supaya


yakin.”

Begitu jawabmu ketika ditanya


perihal kenapa tak menutup aurat
dengan sempurna, padahal telah
berulang kali peringatan nyata itu

84
terbaca, hukumannya, manfaatnya,
kebaikannya.

Tapi tetap saja kenapa masih


memilih tak perduli?

Bila statusmu adalah seorang anak,


maka terbukanya auratmu juga
menjadi jalan bagi kedua orang tuamu
menjauh dari surga dan mendekat
pada siksa. Apalagi bagi seorang ayah,
sebab ayah adalah pemimpin keluarga,
maka kelak dia akan dimintai
pertanggungjawaban atas keluarganya.

Kamu tahu, salah satu hadiah


terbesar dan terindah untuk sang ayah
adalah dengan kamu menutup aurat
85
mu dan menjadi anak yang shalihah
untuknya.

Sederhana bukan?

Maka sekarang, jika kesempatan


masih ada, dan Allah masih izinkan
nafasmu berhembus dengan baik
pergunakanlah dengan sebaik-baiknya.
Tiada penyesalan yang besar selain
ketika semua telah terlambat.

Sekarang buka lemari pakaianmu,


sisihkan semua jeans, baju pendek,
dan semua pakaian yang membentuk
lekuk tubuh.

86
Ambil rok dan gamis mu dan
mulailah hari ini dengan mengganti
semuanya. Ulurkan jilbabmu hingga
menutup dada, gunakan kaos kaki
untuk menutup kaki manismu.

Bismillah, kamu pasti bisa,


semangat yaa.

87
Belajarlah Untuk Mencintai
Prosesnya

“Jangan sok alim.”

“Kami tahu masa lalumu.”

“Iya yang punya kunci surga.”

Kalimat-kalimat itu kembali


membrondongmu, melemahkan
semangatmu, melunturkan
keimananmu, kau lelah, penat, ingin
menyerah.

Tapi bukankah semuanya butuh


proses? Kau tahu itu, tapi futur tetap
melanda keimananmu.

88
"Apakah hanya aku sendiri yang
mendapatkan cercaan yang
menyakitkan, atau hinaan yang
mematikan?” Bisikmu dalam hati.

“Jika semua orang yang melangkah


dijalan ini mengalami situasi-situasi
sulit atau bahkan lebih pelik dari yang
kualami, lantas bagaimana mereka bisa
bertahan sampai detik ini?”

Temanku, mari duduk denganku


sebentar disini.

Tidak ada pohon yang terlahir


langsung menjulang tinggi, pasti semua
berawal dari bibit-bibit kecil yang
tangguh, melewati banyak musim,
89
tetap bertahan ketika tertiup angin,
tetap tumbuh meski kadang ada yang
mengganggu.

Beginilah hidup, ada serangkaian


proses yang harus kita lewati, jika
mengeluh hanya menghanguskan
pahala, maka sabar adalah kebaikan
yang berbalas pahala. Awalnya pasti
berat, butuh perjuangan untuk
mencintai proses menuju ketaatan.
Maka cinta saja tidak cukup, harus
diiringi dengan keyakinan dan
permohonan kekuatan pada Allah
yang menggenggam segalanya.

90
Bila benar tujuan kita adalah Allah,
maka gangguan dari manusia tak akan
pernah menghentikan langkah kaki
kita.

Setiap manusia yang berjalan


menuju kebaikan pasti akan melewati
serangkaian ujian. Ujian adalah salah
satu bentuk cinta dari Allah sebab
darinya gugurlah dosa dan
bertambahlah pahala.

Bukankah itu yang kita butuhkan


agar mencapai derajat taqwa?

Salman Al Farisi diuji dengan


perasaanya, Bilal bin Rabbah diuji
dengan penyisaan akan dirinya,
91
Summayah bahkan harus kehilangan
nyawanya. Betapa besar pengorbanan
untuk bertahan di jalan keimanan,
sebab apa? Balasannya akan selalu jauh
lebih besar dari itu.

Surga tersedia yang tak ada lagi


kesedihan didalamnya.

Sadari pula bahwa ketika kau sabar


menjalani semua proses ini, syaitan
pun juga akan semakin sabar dalam
merayumu untuk berhenti, maka
jangan biarkan itu terjadi,
semampumu pertahankan apa yang
sudah kau perjuangkan.

92
Perihal jatuh-bangkit-jatuh lagi
semua hal yang biasa, dan semua orang
juga pernah mengalaminya, untuk itu
kau harus tetap mengingat semua
proses yang telah kau lalui sampai kau
bisa melewati semuanya.

Shalihah, baju panjangmu, khimar


panjangmu, jangan lagi sampai kau
tanggalkan hanya karena lelah, aku
yakin kau mampu untuk melewati
semuanya.

93
Berjanji pada Dirimu Sendiri

Semua memang butuh proses, ada


yang pelan-pelan meraba, merangkak,
atau mungkin berlari. Setiap individu
punya jalan ceritanya masing-masing,
perjuangannya pun tak ada yang sama.

Ada yang langsung mudah


menyesuaikan diri, ada pula yang
berbelit-belit, bahkan merasa hampir
gagal tak mampu untuk
meneruskannya.

Setiap pundak menanggung


bebannya masing-masing, sesuai kadar,
tak berlebihan.

94
Maka hari ini berjanjilah untuk
terus mempertahankan apa yang telah
dicapai, walau pasti tidak mudah, ada
saja godaan yang membuatmu ingin
melepas kembali pakaian yang serba
panjang dan longgar ini.

Tapi ingatlah kembali masa-masa


kau berjuang sampai akhirnya kau
berhasil.

Dan ingatlah satu lagi, selain ini


karena kewajiban sebagai seorang
muslimah, ada seorang lelaki yang
hisabnya bisa menjadi lebih ringan
dengan kau menutup auratmu, dia
yang kau sebut sebagai ayah

95
Semangat menjadi perempuan dan
anak shaliha

96
Aku tahu betapa seringnya
batinmu bergejolak, meminta
ragamu untuk berhenti, memaksa
dirimu untuk kembali, namun
sampai detik ini kau masih
melangkah dengan penuh
keyakinan, bahwa setiap cobaan
pasti selalu ada jalan keluarnya.

Berjuanglah dan teruslah


melangkah, jalan hijrah ini akan
memberikan senyuman di akhirat
kelak. –alfialghazi

97
Untuk Kau Yang Hampir
Menyerah

Untuk kau yang hari ini masih terus


mendapat cacian bertubi-tubi, hingga
difitnah berulang kali, dihujat hampir
setiap hari.

Tetap tersenyum dan beri doa


terbaik walau hati terlukai.

Kau tahu, di dunia ini sebaik apa


pun kita tetap akan ada saja yang tidak
menyukainya.

Maka berhenti mencari penilaian


manusia, sebab yang kita butuhkan
hanyalah penilaian dari-Nya.
98
Tetaplah berjuang, tetaplah bergerak,
meski kesempatan untuk mundur
selalu saja datang menggoda.

Dan ingat, tujuan akhirnya ada


surga Allah yang indahnya tiada tara.

99
Mari Berjuang

Setelah beberapa hari berlalu,


ternyata masih ada saja yang mencibir
perubahanmu, bahkan beberapa
sampai menghakimi dirimu.

Menurut mereka, apa yang kau


lakukan hanya sebatas ikut-ikutan, dan
bagi mereka kau benar-benar tak layak
dengan semua pakaian tertutup yang
telah kau kenakan beberapa hari ini.

Pandangan sinis terus saja mereka


arahkan tiap kali kau berjalan melewati
mereka. Bahkan ada yang terang-
terangan tertawa di depanmu sambil

100
berkata, “Hei, lu gak usah sok alimlah,
norak banget pake pakaian begini.”

Saat itu hatimu hancur, tanpa kau


sadari kau menangis seorang diri, dan
syaitan pun menjalankan aksinya
seraya membisikkan, “Lihat, tidak ada
lagi yang mau berteman denganmu,
lagian dirimu udah penuh dengan
dosa ngapain sih mau taubat segala,
nikmati aja masa mudamu ini, toh
kamu matinya juga masih lama.”

Jika ini tengah terjadi padamu,


semoga bebrapa kalimat ini bisa
membantu

101
Sampai detik ini kau adalah orang
yang hebat, kau adalah pejuang yang
gigih. Sungguh Maha Baik Allah yang
sampai detik ini masih memberikan
kekuatan untukmu, masih
memberikan hidayah yang indah
dalam genggamanmu.

Bersyukurlah sebab Allah masih


menguatkan hatimu meski ribuan
cacian bertubi-tubi menyerangmu, ini
semua kuasa Allah, dan ini adalah
bukti cinta dari Allah untukmu.

Kau memiliki dua tangan untuk


menutup telingamu dan setelah itu
tugasmu untuk tetap berjalan tanpa

102
lagi memperdulikan cacian yang
mereka lontarkan.

Jika kau masih ragu, apakah Allah


mengampuni dosa-dosamu.

Menepilah sebentar, bukalah Al-


Qur’an mu dan bacalah :

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku


yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan
kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan
berserah dirilah kepada-Nya sebelum
103
datang azab kepadamu kemudian kamu
tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az
Zumar: 53-54).

Aku yakin setelah itu kau akan


tersenyum lebih indah.

Maka ketika kau kembali ingin


menyerah, ingatlah kabar bahwa azab
Allah sangatlah pedih.

Terus berjuang dan tetap semangat.

104
Apapun yang telah membuat
hatimu terluka,

hingga membiarkan air


matamu menetes penuh duka

ikhlaskanlah, maafkanlah..

kau tahu saat ini Allah telah


menempamu untuk menjadi
pribadi yang lebih sabar lagi.

105
Ketika Teman Berpisah

Seseorang yang kau sebut sahabat


hari ini telah memutuskan untuk tidak
lagi dapat menerimamu sebagai
sahabatnya.

Dia dengan tegas menghapus daftar


namamu dari list pertemanannya.

Kau mengingat dan mengulang-


ulang memori ingatanmu, barangkali
ada hal-hal yang kau lakukan sehingga
membuat dirinya begitu terluka.

Namun sedikitpun kau tak merasa


ada kesalahan fatal yang kau lakukan
pada dirinya.

106
“Maaf, kenapa kau tak mau lagi
berteman denganku?” pesan singkatmu
berhasil terkirim untuknya.

“Oh tidak ada masalah, tidak ada


yang salah, kita telah berbeda kau tak
lagi seasyik seperti kau yang ku kenal
dahulu, kita sudah tak sejalan.”
Katanya.

“Berbeda?” kau membatin dan


keningmu berkerut seakan tak
mengerti dengan jalan pikiran
temanmu itu.

Kembali kau merenung mengingat


akhir-akhir ini apa saja yang telah kau

107
lakukan sehingga dia berpikiran seperti
itu.

“Aku hanya merubah pikiranku,


aku hanya memanjangkan jilbabku,
menutup auratku seperti perintah
Rabbku, dan aku hanya lebih
menyukai pergi ke majelis ta’lim
daripada memenuhi ajakan
nongkrongnya. Itu saja.” Katamu
membatin.

Saudariku, seperti itulah salah satu


contoh baiknya Allah ketika kamu
memulai untuk mencoba menjadi
lebih baik dari kamu yang dulu,
perlahan Allah akan memfilter secara

108
otomatis siapa-siapa saja yang akan
membersamai proses hijrahmu.

Satu persatu teman-temanmu yang


dahulu akan menarik dirinya sendiri
untuk tidak lagi terlalu dekat
denganmu, namun tenang kau tak
perlu bersedih apalagi sampai mengira
tak lagi memiliki teman.

Sabarlah, dan tetap berbaik sangka


pada Allah, ingat kembali bahwa Allah
selalu baik, berpisahnya kamu dengan
teman-teman lamamu tidak berarti
membuatmu tak lagi memiliki teman.
Perhatikan, beberapa orang baru yang
sedang berjuang sama sepertimu telah

109
mencoba mengakrabkan diri mereka
denganmu. Yaa kini merekalah
temanmu yang akan membersamai
proses hijrahmu.

Sekali lagi, bersyukurlah. Sebab kini


kau telah bersama dengan mereka yang
juga sedang berjuang, kalian tentu
akan saling mengingatkan ketika ada
yang salah, bukan berteman justru
hanya mengajak temannya kembali
bermaksiat. Maka berbahagialah
karena salah satu nikmat terindah
adalah memiliki sahabat yang shalehah.

“Tidak seseorang diberikan


kenikmatan setelah Islam, yang lebih

110
baik daripada kenikmatan memiliki
saudara (semuslim) yang saleh. Apabila
engkau dapati salah seorang sahabat
yang saleh maka pegang lah erat-erat.”
(Quutul Qulub 2/17)

111
Migrasi

“Sudah tak memungkinkan


bertahan” ucapmu.

Dalam lingkungan yang tak


mendukung jalan hijrahmu, ejekan tak
berhenti, makian apalagi. Seolah jalan
yang kau pilih adalah jalan yang
diperuntukkan bagi orang orang aneh.
Padahal tidak, ini jalan menuju
kebaikan.

Air mata kadang tak tertahankan


lagi, sebab terlalu sesak mendapatkan
perlakuan buruk dari lingkaran
terdekatmu.

112
Disatu sisi kau ingin bertahan, tapi
disisi lainnya keimananmu mulai
berantakan.

Maka, beranjaklah, kau butuh


berpindah mencari teman yang juga
sedang berusaha untuk istiqomah,
sebab teman adalah cerminan agama
kita. Bukan kita membenci lingkaran
lama yang selama ini membersamai,
hanya menarik diri, bila sudah mampu
nanti bolehlah kembali untuk turut
menyebarkan kebaikan ini.

Tapi untuk sekarang, kuatkan iman,


teguhkan keyakinan.

113
Bersama orang-orang yang juga
menginginkan kebaikan islam.

114
Tak Mengapa Jika Kalian
Menjauh

Kemarin kamu telah memutuskan


untuk memulai hidupmu dengan lebih
baik.

Semua hal yang buruk dengan


bismillah telah kamu tinggalkan.

Tiada yang kamu ingin selain ridho


Tuhanmu,

Maha Baik Allah, setelah sekian


lama hidupmu, kemarin Allah
memberikan kamu kesempatan
memulai ulang semuanya,

115
mengizinkan kamu meraih hidayah-
Nya.

Hari-hari berlalu dengan baik,


namun seperti yang kamu duga, satu
persatu mulai menjauhi dirimu.

Alasannya hanya karena kini kalian


sudah tidak satu frekuensi.

Menurut mereka, kamu sudah tak


se-asik yang dulu, ada banyak hal yang
kini tak lagi sejalan.

Namun bagimu itu bukan suatu


masalah, sudah jauh-jauh hari kamu
telah memperkirakan semuanya.

116
Dan kamu pun meyakini, jika kamu
ditinggalkan karena tak lagi
sefrekuensi dengan mereka, kelak
Allah Yang Maha Baik, akan
mempertemukan kamu dengan yang
sefrekuensi juga.

“Tak mengapa jika kalian menjauh”


bisikmu pelan.

“Sesungguhnya jika engkau


meninggalkan sesuatu karena Allah,
niscaya Allah akan memberi ganti
padamu dengan yang lebih baik.” (HR.
Ahmad 5:363)

117
Semoga kali ini, kamu
dipertemukan dengan mereka yang
juga berjuang meraih ridho Allah.

118
Pengorbanan yang Sepadan

Setelah kau sadar bahwa ada yang


salah atas hidupmu, atas tujuanmu,
atas agamamu. Beberapa hal harus kau
tinggalkan, lingkaran persahabatan
yang mulai menjauh, orang tua yang
tak mendukung, belum lagi ujian
keteguhan hatimu sendiri.

Kadang goyah...

Kadang tergoda...

Beginilah proses hijrah, tak mudah


memang meninggalkan segala hal yang
selama ini telah melekat dalam

119
kehidupan, yang selama ini menjadi
bagian tak terpisahkan.

Tapi sungguh jalan ini awalnya saja


terasa pahit, tapi unjungnya adalah
kebahagiaan dalam keabadiaan.

Sabar dalam ketaatan adalah sebuah


keharusan, meski tertatih kau tak
boleh berbalik lagi, langkahmu tak
boleh terhenti.

Bila lelah menepilah sejenak,


menepi bersama Al-Quran, menepi
bersama Allah.

Langitkan doa, mohonkan


istiqomah.

120
Tiada ada satu apapun yang mampu
menolong kita kecuali Allah.

Jalan ini berat tapi balasannya


adalah surga, keindahannya tak bertepi,
ujian bukan untuk menenggelamkan
keimanan tapk menghapuskan dosa
dan mengangkat derajat kita. Yakini
itu.

121
Setelah hijrah

Setelah kau berhasil meyakinkan


dirimu untuk melangkah, berjalan
menuju Allah. Memperbaiki apa
kurang, menyempurnakan keimanan.

Hatimu mulai lapang, jiwamu mulai


tenang. Kegelisahan yang selama ini
menyelimuti telah tenggelam jauh
tergantikan tempatnya dengan
keimanan yang menancap dalam.

Namun setiap yang mencoba berdiri


akan selalu terhembus angin, untuk
menguji seberapa kuat akarnya,
seberapa tangguh pohonnya, dan juga

122
sebagai penggugur daun-daun yang
telah melampaui usianya.

Sungguh saat ujian hijrah datang


kepadamu, ingatlah bahwa dahulu
pernah ada orang yang juga sama
berada diposisimu, bahkan mungkin
jauh lebih menyayat.

Mush’ab bin Umair harus rela


diusir oleh ibunya karena berikrar atas
keislamannya, hidup berkecukupan
turut direnggut dari dirinya.

Utsman bin Affan pernah digulung


oleh pamannya kedalam sebuah tikar
lalu diasapi dari bawahnya karena

123
perkara yang sama mengikrarkan
keislamannya

Atau seperti Ammar bin Yasir dan


keluarganya yang diseret menuju satu
tempat di kota Makkah, disiksa
sedemikian rupa, bahkan sang ibunda
Summayah ditusuk dengan tombak
oleh Abu Jahal hingga bergelar
syahidah pertama, apa yang dikatakan
Rasulullah? Bersabarlah wahai Ali
Yasir (keluarga besar Yasir)!
Sesungguhnya tempat yang dijanjikan
untuk kalian adalah surga"

Maka ketaatan ini butuh kesabaran,


ujiannya tidak ringan, sebab hadiahnya

124
dalah surga. Dunia yang fana tak akan
pernah ada harganya, bahkan bila
harus dibayar dengan nyawa. Mereka
rela karena tahu kematian adalah
pemutus rindu, rindu berjumpa
dengan Allah.

125
Kenapa Hijrah Sesulit Ini

Suatu hari di darun nadwah tempat


yang sengaja dibangun untuk para
pembesar quraisy berkumpul, dengan
amarah yang meledak-ledak karena
perkembangan islam yang semakin
meluas terlebih setelah ada kabar
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬akan hijrah
menuju kota Madinah (Yastrib) maka
mereka bermusyawarah untuk
merencanakan hal buruk pada diri
Rasulullah ‫ﷺ‬

Lantas ketika para dedengkot


Quraisy telah berkumpul, semacam
Abu Jahal, Hakim bin Hizam dan

126
Umayyah bin Khalaf seseorang yang
dahulu menyiksa Bilal bin Rabbah
dengan kejam.

Datanglah sosok seorang laki-laki


yang mengaku dari suatu daerah
bernama Najd, ia mengenakan jubah
yang membuatnya tampak berwibawa
bergabung dengan forum terlaknat itu.

Mereka pun mulai mengutarakan


pendapatnya, ada yang berpendapat
untuk membelenggu Rasulullah
dengan besi hingga kematian
menjemputnya, ada pula yang
berpendapat agar membiarkannya
pergi begitu saja, tapi semua pendapat

127
itu tertolak, sosok laki laki dari Najd
itu berpadangan bila Rasulullah
dibelenggu maka para sahabat akan
mendatangi dan membebaskannya
sedang apabila dilepaskan begitu saja
maka kelak ditakutkan Rasulullah
malah akan menghimpun kekuatan.

Lalu sampailah pendapat terakhir


dari seorang yang sejatinya memiliki
kedekatan hubungan dengan
Rasulullah, ia adalah pamannya
sendiri.

“Kita utus masing-masing pemuda


dari kabilah dengan menghunuskan
pedang untuk menyergap dan

128
membunuhnya” ucapnya dengan
penuh keyakinan.

Maka sosok laki-laki dari Najd


itupun berucap “Ini usul yang terbaik.”

Tahukah kita siapa sosok laki-laki


dari Najd tersebut? Ia adalah iblis yang
menyerupakan diri sebagai sosok laki-
laki, bayangkan saking pentingnya
moment hijrah ini hingga iblis
langsung yang turun tangan.

Maka dari sini kita paham, bahwa


saat kita bertemu persimpangan dalam
hidup lalu memilih jalan hijrah
menuju Allah, maka mulai saat itu
juga iblis dan syaitan akan berusaha
129
menggagalkan jalan hijrah kita.
Berusaha menggoda dengan
menghamparkan gemerlap dunia
dalam berbagai bentuk, bisa itu
pekerjaan, pasangan, ataupun
ketakutan.

Rasulullah ‫ ﷺ‬mampu lolos dari


upaya jahat itu atas izin Allah, dengan
diutusnya malaikat Jibril untuk
memberitahu segala sesuatu yang
terjadi dan harus dilakukan, hingga
proses hijrah Rasulullah bisa berakhir
dengan aman, walau prosesnya cukup
rumit dan panjang.

130
Percayalah bila kita ingin berhasil
melewati segala ujian yang ada dijalan
hijrah ini libatkan Allah, mohon
pertolongan padaNya, hijrah adalah
proses menuju ketaatan yang
paripurna.

Jalannya mungkin panjang, sulit,


bahkan begitu banyak yang harus
dikorbankan, tapi sepahit apapun itu,
sesulit apapun itu, Allah bersama
orang-orang yang bersabar dan
beraerah diri.

Semoga Allah satu-satunya tujuan


kita dalam jalan hijrah ini

131
Untuk apa berlelah-lelah
bertahan pada hubungan
yang tidak ada Allah di
penghujungnya.

Melepasmu aku mampu

132

Anda mungkin juga menyukai