Hlm 102; 21 cm
Daftar Isi
Daftar Isi – 4
Selayang Pandang – 7
Berkunjung ke Museum, Tony Ramadan – 10
Suatu Pagi di Pangelangan – 11
Gehu – 12
Di Pelataran Masjid Alun-alun – 13
Berkunjung ke Museum – 15
Bandung, 2 – 16
Jalan Banceuy – 17
Trunojoyo – 18
Hak Abadi Manusia, Ira Raudlotul Janah – 20
Tentang Kejauhan – 21
Pengepul Hari Tua – 22
Hak Abadi Manusia – 23
Nadir – 24
Teatrikal – 25
Roti Sobek – 27
Tak Ada yang Gila di Kota Ini – 28
Jempol, Ganang Ajie Putra – 30
Instagram – 31
Youtube – 32
Twitter – 34
Facebook – 35
Friendster – 36
Gograb –37
Tiktok – 38
Mata Api, Ricky Dwiyulianto Putra – 40
Mata Api – 41
Pengembara – 42
Di Bar Malam Ini – 44
Segara – 45
Isolasi – 46
4
Surai – 47
Bianglala – 49
Mengenal Kesedihan yang Menyapa – 51
Sebuah Cerita, Deni Herliyantono – 54
Lelaki Tua di Teras Rumah – 55
Duka – 56
Makan Malam yang Hambar – 57
Kembang Api yang Usang – 58
Rindu Hangat – 59
Bunga dan Rinduku – 60
Sebuah Cerita dalam Hidupku – 61
Sebuah Rencana, Aisyatu Syafriyah KY – 62
Di Hadapan Januari – 63
Sebuah Rencana, 1 – 64
Sebuah Rencana, 2 – 65
Pinta – 66
Di Kamar 07 – 67
Asa (?) – 68
Potong Rambut – 69
Warna, Gadis Berkumis – 70
Baju Warna Pink – 71
Kotak Bekal dari Ibu – 72
Hitam dan Putih – 73
Bunga Melati – 74
Di Wajahmu – 75
Mata Hitam – 76
Tragedi Mawar Hitam – 77
Kerisauan Pengigau, Hartadi Wisnumurti – 78
Sehisap Senyap – 79
Diam-diam – 80
Hawa Kopi – 81
Mempertanyakan – 82
Persembunyian – 83
Hakikat yang Mengembara – 84
Mengaku Aku – 86
5
Memorabilia, Tatus Praditya Risaldo – 88
Tafakur di Titik Nol – 89
Lagu Anak – 90
Kegagalan Sang Imam – 93
Matinya Tanggal Muda – 95
Membaca Kelahiran – 96
Jalan Pembebasan – 97
Kun Fayakun – 98
Syiar Cinta – 99
Biografi Singkat – 100
6
Selayang Pandang
Beberapa waktu ini, di seluruh dunia sedang menghadapi cobaan
yang cukup serius, yakni melawan pandemi korona virus. Meski
fatality rate-nya terbilang kecil, tetapi angka penyebaran virus
ini cukup besar. Demi mengantisipasi penyebaran yang semakin
meluas, banyak negara memberlakukan lockdown secara penuh
ataupun parsial, termasuk di Indonesia.
7
Demi menumpas kerinduan tersebut, banyak sekali
yang memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas masing-
masing, misalnya saja Narasi TV yang membuat konser musik
sekaligus menggalang dana. Lalu, para penerbit dan penulis
yang menyediakan buku-buku digital secara gratis. Tentu ini
menjadi angin segar dalam kekalutan. Setidaknya, ada sedikit
hiburan.
Untuk itu, saya dan beberapa kawan ingin turut ambil
bagian menghibur teman-teman semua yang selama ini tetap di
rumah demi memotong penyebaran virus. Saya berterima kasih
kepada kawan-kawan saya yang telah berkontribusi dalam
kelancaran buku ini. Kepada para penulis di dalamnya, Hartadi
Wisnumurti, Ira Raudlotul Janah, Tatus Praditya Risaldo, Deni
Herliyantono, Tony Ramadan, Aisyatu Syarifah KY, Ganang
Ajie Putra, dan Fitri. Saya juga berterima kasih kepada kawan
kampus saya, Nuraini Komalasari yang bersedia meluangkan
waktu untuk mendesai kaver buku digital ini.
8
Berkunjung ke Museum
Tony Ramadan
10
Suatu Pagi di Pangalengan
Bandung, 2020
11
Gehu
Bandung, 2020
12
Di Pelataran Masjid Alun-alun
Deru debu
Ini siang telah gelap.
13
Air mata! Menjelma dahaga
Lalu matamu kerontang
Ulah siapa ayah menjadi bengis!
Nanti akan tiba kesepian!
Aku telah mencongkel semua kisah
Likat di tetubuhmu itu, Erina
Untuk kusatukan dengan porselen
Nanti kau akan paham, Erina.
Bandung, 2020
14
Berkunjung ke Museum
: DMP
Di hadapan Sribaduga
Pikiranmu terpecah, terbagi menjadi
Pepuluhan perkamen.
Bandung, 2020
15
Bandung, 2
Bandung, 2020
16
Jalan Banceuy
Bandung, 2020
17
Trunojoyo
Pergilah ke Trunojoyo
Tempat segala macam pakaian dipajang
Pergilah ke Trunojoyo
Tempat segala macam pakaian dilahirkan
Bandung, 2020
18
Hak Abadi Manusia
Ira Raudlotul Janah
20
Tentang Kejauhan
Bekasi, 2019
21
Pengepul Hari Tua
Bekasi, 2019
22
Hak Abadi Manusia
Bekasi, 2019
23
Nadir
Bekasi, 2020
24
Teatrikal
25
Aku orang nomor satu di negaraku,
membebaskan rakyatku
untuk mencari kemerdekaannya sendiri.
Bekasi, 2020
26
Roti Sobek
Tinggal sobek,
makan lalu nikmatilah hidup.
Bekasi, 2020
27
Tidak Ada yang Gila di Kota Ini
Bekasi, 2020
28
Jempol
Ganang Ajie Putra
30
Instagram
ia menjawab
sebesar bebuahan milikmu
yang berserakan di sekujur tubuhku.
kalimalang, 2019
31
Youtube
32
dengan bangga menyala di dada
aku menyahut dengan singkat
untuk menjual bahasa indonesia di youtube.
kalimalang, 2019
33
Twitter
kakak sedang sibuk menge-twit kata-kata penuh motivasi yang
dia sendiri tidak mengerti artinya sama sekali
kalimalang, 2019
34
Facebook
kalimalang, 2019
35
Friendster
kalimalang, 2019
36
Gograb
cibinong, 2020
37
Tiktok
o, ya
38
tidakkah kau mencari utusanmu?
ia memang pernah membuat kami salah sangka
mendustakan engkau sedemikian rupa
namun yang benar memang berasal dari salah bukan?
butuh waktu bagi kami untuk mencerna
bahwa yang benar itu benar
sebelum mengupas wajah salah
perlukah kami mencarinya?
barangkali kau kangen
cibinong, 2020
39
Mata Api
Ricky Dwiyulianto Putra
40
Mata Api
(2020)
41
Pengembara
42
tanganku telah menjelma angin
yang menjatuhkanmu dari tangkai
pepohonan. dan kakiku adalah
tanah-tanah basah yang kau injak
berulang kali dan menjadi noda-noda
di sepatumu.
(2020)
43
Di Bar Malam Ini
(2020)
44
Segara
(2020)
45
Isolasi
(2020)
46
Surai
47
menangislah. menangislah aku karena bahagia.
menangislah. menangislah aku karena sedih.
aku berdiri sendiri, bersama biru langit dan
ombak laut sebagai penawar.
(2020)
48
Bianglala
49
kau; ialah semesta yang menghidupi puisi-puisiku.
(2020)
50
Mengenal Kesedihan yang Menyapa
51
kesedihan tak lagi mengenal kata pagi, siang,
pun malam. berjalan di antara angka satu
hingga dua puluh empat. membuntuti waktu
yang tak pernah tahu kapan harus berhenti.
(2020)
52
Sebuah Cerita
Deni Herliyantono
54
Lelaki Tua di Teras Rumah
Jogja, 2020
55
Duka
mulut membisu
seperti batu nisan bertuliskan namamu
di situ, aku termangu
Jogja, 2020
56
Makan Malam yang Hambar
Jogja, 2020
57
Kembang Api Usang
Jogja, 2020
58
Rindu Hangat
Jogja, 2020
59
Bunga dan Rinduku
Jogja, 2020
60
Sebuah Cerita Dalam Hidupku
Jogja, 2020
61
Sebuah Rencana
Aisyatu Syafriyah KY
62
Di Hadapan Januari
di hadapan Januari
aku berpesan kepada masa lampau
kembang api akan memberi nyala
meski sepercik
bagi diriku yang sangat kurang piknik
2020
63
Sebuah Rencana, 1
2020
64
Sebuah Rencana, 2
Ini tahun,
Rencanaku tak sesuai dengan nasib
Semenjak pergi, ia tak pernah
Menemuiku di mimpi.
2020
65
Pinta
2020
66
Di Kamar 07
Tahun-tahun sebelumnya
Tuhan selalu memberi kejutan
Dalam hidupku: di hari jadiku
Biasa, sedang, berat hingga teramat berat—
Mei 2020
67
Asa (?)
aku menempatkannya
pada sebuah ujung
yang tak diketahui siapa-siapa
di ujung jariku
asa telah memberiku kebaikan
bahwa hidup bukanlah
untuk menjulang dan tak terkalahkan
2019
68
Potong Rambut
2020
69
Warna
Gadis Berkumis
70
Baju Warna Pink
12 Mei 2020
71
Kotak Bekal dari Ibu
2020
72
Hitam dan Putih
Di hadapan pacar
Aku mencoba semua warna
2020
73
Bunga Melati
“Terimalah!
Bunga harum dan berwarna putih ini
Sebagai tanda cintaku kepadamu.”
2020
74
Di Wajahmu
Aku melihat,
Tak ada yang lebih merah dari bibirmu
Tak ada yang lebih jingga dari pipimu
Tak ada yang lebih kuning dari kulitmu
Tak ada yang lebih hitam dari matamu
2020
75
Mata Hitam
12 Mei 2020
76
Tragedi Mawar Hitam
2020
77
Kerisauan Pengigau
Hartadi Wisnumurti
78
Sehisap Senyap
79
Diam-diam
Melayang diam-diam
tiba-tiba menghujam,
angan terjun bebas menyibak langit luas,
menuju serambi temaram.
Kembali!
Kau terlampau jauh melayang.
Aku di sini:
ditelantarkan angan yang bertualang.
80
Hawa Kopi
81
Mempertanyakan
82
Persembunyian
83
Hakikat yang Mengembara
Pribadi-pribadi memanipulasi,
mengintimidasi privasi, untuk sebuah definisi.
Dalam sebentuk validasi,
hakikat mendapat modifikasi.
84
Pintu gerbang berjajar, hakikat minggat ke dalam.
Ke arah mana ia harus kukejar?
Haruskah aku duduk terdiam?
Menanti hakikat kembali dari petualangan.
85
Mengaku Aku
Mengada-adakan aku;
diberi nama di tiap kelahiran,
dipampang pada nisan kala meninggal,
aku bukan perihal nama belaka.
86
Memorabilia
Tatus Praditya Risaldo
88
Tafakur di titik nol
Batinku tafakur
Di dalam kemelut kehidupan
Di dalam tempurung yang kufur
Di dalam prasangka kebuntuan
Ia merapal pisau
Sebagai jalan keluar
Ia merapal hidup
Sebagai penderitaan
89
Membuat keputusan
Untuk tetap hidup
Walau didera seribu harap
90
Lagu Anak
Di dalam rumah
Matematika persoalan
satu dengan satu
Aku sayang ibu
Dua dengan dua
Sayang adik kakak
Tetapi di luar
Tiga dengan tiga
sayang semuanya
91
Aku ini si gembala sapi
Yang ingin jadi kapiten
Yang mempunyai pedang panjang
Yang menyanyikan lagu anak
Di tengah kecemasan orang dewasa
92
Kegagalan Sang Imam
Tapi sial
Sang kekasih menolak
Ajakan mengaji
Sambil memainkan kelentitnya sendiri
93
Membuat sang imam
Kehilangan impian
Melampiaskan nafsu
Ke tubuh seorang muslimah
94
Matinya Tanggal Muda
Penanggalan kalender
Tidak lagi punya usia
Di setiap bulan
Pemberi nafas penghasilan
Ia telah mati
Dibunuh surat pengunduran diri
Tanpa ucapan belasungkawa
Pada setiap guguran nafkah
95
Membaca Kelahiran
96
Jalan Pembebasan
97
Kun Fayakun
Jakarta, 17 Februari
98
Syiar Cinta
Dia
Mendekat dengan cinta
Sembari melagukan keesaan-Nya
99
Biodata Singkat
100
Ira Raudlotul Janah, gadis kelahiran kota padi yang
beralamat di kota industri. Bisa ditemui di Instagram
@raa_jannah, Facebook Ira Raudlotul Janah, dan Twitter
@janah_ira, terima kasih.
101
Tatus Praditya R, laki-laki yang lahir di Jakarta, 28
Agustus 1995 ini adalah lulusan Universitas Mercu Buana
jurusan Sistem Informasi yang murtad dari kejuruannya. Ia lebih
memilih bekerja di bagian logistik dan menjadi pembaca puisi
di beberapa kesempatan daripada mengaplikasikan ilmu yang
dia dapat di kampus. Untuk mengenal Tatus lebih jauh, kamu
bisa mampir ke instagramnya di @tatuspraditya, atau bisa juga
langsung bercakap via WhatsApp di 082299195255.
102