Aku bukan dari keluarga yang mampu, sampai pada akhirnya ibuku
kring.........kring...... bel sekolah berbunyi tanda perpulangan para
murid telah tiba, gemuruh hentakan kaki dari tiap-tiap kelas yang
menyambut waktu pulangnya sudah terdengar walau dari kejauhan.
Termasuk aku yang gembira untuk pulang..
sambil menunggu kelas agak sepi baru deh aku keluar kelas dan
bergegas pulang, maklum aku paling tidak suka bergerombol atau
desak-desakan.
tiba-tiba ada yang panggil dengan suara lembut .." kya...!"
panggilnya
aku pun membalikan badan kearah suara yang memanggil
ternyata seorang ibu guru yang berwajah teduh nan lembut
memanggilku
******
Aku bukan dari keluarga yang mampu, sampai pada akhirnya ibuku
yang seorang single parents saat itu bekerja di perusahaan yang
lumayan menjanjikan,walaupun ibuku bukanlah seorang pekerja
penting di kantor itu dia hanya penjaga loker saja tapi Alhamdulillah
bisa memberikan kehidpan yang cukup baik bagiku dan
adikku,sampai pada akhirnya ternyata Allah tak mengizinkan ibuku
lama-lama bekerja di perusahaan tersebut, hingga terjadilah
pengurangan karyawan pada saat itu,dan saat itulah kesulitan-
kesulitanku dimulai.
Aku yang sempat putus asa bahwa rasanya mustahil untuk terus bisa
melanjutkan sekolah,karna jarak rumahku dan sekolahku sangat jauh
dan memerlukan uang untukku ongkos sekolah, aku mulai jarang
masuk karna selalu tidak punya ongkos sampai akhirnya aku di
panggil oleh guru konseling,tanpa rasa malu akupun akhirnya cerita
keadaan yang sebenarnya pada guru-guru konseling, saat itulah bu
suprapti yang memang sedang berada di ruangan itu memutuskan
memberikan bantuan untukku,beliau selalu memberikanku uang
saku sampai lulus. pada saat itu aku duduk di kelas 3 SMK.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tapi dalam situasi yang semua serba antusias akan acara tersebut aku
rasa,akulah satu-satunya murid dengan tanggapan yang biasa saja,
ya gimana bisa ikut saja sudah bersyukur akupun, walau ibuku harus
terpaksa menjual kulkas untuk bayar separuhnya uang transportasi..
"jadi dapet berapa ky?" tanya reni sahabat baikku sangat baik, ia
yang mau memberikan tumpangan tempat tinggal selama satu tahun
selama itu aku tinggal dirumah reni sampai lulus hebat bukan kami
ini bukan dari keluarga mampu jadi kami selalu saling menguatkan
ketika dirundung kesulitan, dia ini anaknya pintar banget
matematikanya gak pernah dapat nilai jelek , dia selalu bersaing sehat
sama arya temen sekelas cowo yang berdarah palembang yang
tengilnya minta ampun ..ih... tapi aku sempet deket sebentar sama
dia si hehehe...
"oh ini ren Alhamduillah lah gak begitu banyak tapi untuk beli oleh-
oleh uda cukup kok". jawabku dengan senyuman
"oh..syukurlah,ya udah sekarang kita istrahat besok kan kita mau beli
oleh-oleh, waktu kita ga bnyak kan" sambungnya
"ya ren" jawabku
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~
Adzan subuh pun berkumndang dan saling saut dari masjid ke masjid
kami pun bergegas bangun untuk siap-siap ada yang langsg sholat
ada yang beresin pakaian dan ada yang mandi, aku yang sudah
terbangun dari sebelum adzan berkumandang dan sudah rapih
dengan pakaian seadanya.
"lo udah rapih?" tanya rina teman sekelasku yang bisa dibilang tajir
tapi polos banget dan baik banget si sumpah. heheh
"udah na,tadi gue bangun sebelum subuh terus mandi deh" sahutku
sambil melipat mukena yang sudah ku pakai.
" gila pagi banget lo bangun ga dingin mandi jam segini, gue ga
mandi ah gosok gigi aja trus ganti baju sholat deh" katanya dengan
wajah polosnya yang kaget
"gak lah, kan semalm kita g mandi juga langsg istirahat gue ga betah
gerah banget, ya udah sekalian aja aku bangun mandi dan sholat"
sahutku cekikikan
" yaudah gue mandi dulu deh, bener juga gatel badan" katanya
sambil berlalu kekamar mandi.
hari pun mulai terang tepat pukul 06.00 pagi murid2 sudah siap di
bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan, jalan-jalan kali ini
kami akan menjarah toko-toko baju dan lain-lain untuk oleh-oleh
orang rumah.
sesampainya di pusat perbelanjaan kami pun ambil langkah cepat
untuk mencari barang-barang yang mau kami beli.
tak terasa waktu semakin sempin dan pas banget sama uang aku di
kantong sudah menipis, gak banyak barang yang aku beli tapi cukup
bagus dan berkwalitas, bonusnya adalah harganya murah juga,,
" wah banyak khy?" tanya reni
"mm.. gak ren tapi alhamdulillah cukup lah buat yang di rumah, lagi
pula uang akusayang kalo sampe di eli semua ke baju kan paling gak
aku bawa oleh-oleh makanan juga ,,ya.. walaupun cuma satu atau
dua macam" jawabku sambil kerepotan pegang baelanjaan.
kami pun kembali ke bus dan bersiap kembali ke penginapan, lalu
bergegas mempersiapkan pakaian yang akan di kenakan nanti
malam.
"bu,, maafin kya ya selama ini buat salah sebagai murid selalu buat
ibu dan guru yang lain kesal bahkan marah,oya bu, saya dari tadi gak
liat ibu prapti kemana beliau?" tanyaku lirih sambil menangis di
pelukan bu asih , guru konselingku
" iya khy,bu prapti berhalangan hadir karna ada acara katanya ,dan
sama-sama khy ibu juga minta maaf selama menjadi guru kamu
banyak salah kata atau tidak baik dalam mengajar, kamu sudah ibu
anggap sebagai anak ibu, jangan sungkan ya, ibu juga sudah
memaafkan semua kesalahan kamu dan teman-teman yang lain, ibu
pesan sama kamu tetap semangat ya apa pun kesulitan yang kamu
hadapi, anggap ini adalah awal senyum mu" sahut bu asih dengan
lembut kami pun menangis, suasana semakin menguras air mata
haru pilu menyelimu keadaan saat itu, aku yang tak selesai mengikuti
acara memilih melarikan diri ke kamar untuk menenangkan
diri,mengingat di hari ini adalah moment yang sanat di nanti, namun
ibu suprapti malah tidak hadir, perasaanku campur aduk,bahagia
terharu dan tak menyangka aku lulus dengan nilai yang tidak begitu
buruk, harusnya aku bisa berbagi saat itu dengan guru
terbaikku,namun sayang tidak di malam ini.
*****
Malam perpisahan pun berlalu, pagi ini aku dan teman-teman lainnya
kembali ke jakarta dan memulai hari lagi tanpa status pelajar smk.
"iya khy, aku juga rasain hal yang sama banget kaya lo." jawab ika
" iya dong khy masa kita ga ketemu lagi nanti kan lo,gue,ita,reni
belum pada nikah nanti kita masih bisa adain acara2 kan, siapa tau lo
duluan yang nikah" sahut ika dengan ledekannya
kamipun tertawa bersama sambil berjalan ke pelataran sekolah yan
sudah mulai sepi, dan kami pun berpisah di terminal kampung
rambutan untuk ke menuju rumah masing-masing..
***
sesampainya di rumah reni akupun segera berkemas barang-barang
yang msaih tertinggal , sebagian sudah aku bawa pulang
"mmmm.. ibu aku pamit ya, makasih banget ibu dan keluarga mau
kasih aku tumpangan satu tahun belakangan ini,pun banyak sekalu
membantu aku" pamitku dengan tangis perpisahan,sementara
tentunya karna gak mungkin aku lupa sama keluarga ini ..
"iya khy,sama-sama ibu sudah anggap kamu itu sebagai anak ibu
sendiri,jadi kamu ga perlu sungkan sama ibu dan keluarga lainnya ,
kita sudah menjadi keluarga" jawabnya dengan pelukan hangatnya di
tubuhku..
“siang ka... “ sapa ku ketika aku mulai masuk loker dan coba untuk
menggunakan makeup baru yang sebelumnya sudah aku beli dengan
meminjam uang salah satu mantan kaka seniorku di tempat magang
dulu sewaktu sekolah,.
“hei si khya, udah make up?” tanya ka yuni salah satu seniorku yang
cukup humble
“mm.. udah si ka tadi di rumah, emang gak kelihatan ya? tanyaku
ragu
“ mmmm..” jawabnya dengan gelengan kepala , tentu artinya gak
kelihatan seperti udah makeup bukan.
“ sini aku make up-in “ katanya dengan menarik perlengkapan
makeup yang dia punya dan perlengkapan make up ku yang
seadanya itu, dia mulai melukis wajah ku dengan kreasinya
tidak lama “ taraaaa,,, “ teriaknya sambil menghadapakan badanku ke
cermin, seketika aku kaget karna tidak pernah sebelumnya aku
melihat muka sendiri seramai itu, maksud ku penuh dengan make up,
aku tercengang tanpa berkata apa-apa dan mencoba berikan senyum
tipis tanda menghargai kebaikannya karna udah bantu aku, tidak
buruk apa yang k yuni lukiskan diwajahku , hanya saja aku yang tidak
begitu biasa di make up sedemikan tebal,tetapi apa mau aku lakukan,
memang prosedur kerja di sini ya good looking dan salah satu cara
good looking adalah merubah tampilan mulai dari wajah.
pikirku mencoba menerima kenyataan bahwa ini hanya sebuah
tuntutan kerja gerutuku dalam hati mencoba menghibur diri.
setelah drama siang tadi aku pun mulai meneruskan training selama
beberapa hari, dan sift ku selalu siang dan jam pulang ku selalu jam 9
malam.
~~~
tidak terasa masa trainingku sudah berjalan 2 minggu lamanya,
dalam kurun waktu yang masih terikat masa training, aku
mendapatkan panggilan interview di salah satu perusahaan yang
cukup di minati di lingkungan rumah ibu ku, aku pun mengikuti
interview itu di bidang yang sama yaitu masih kuliner, namun kali ini
tempatnya lebi khusus saja di bandingkan di tempatku sebelumnya.
perusahaan kali ini ada dalam bidang jasa olah raga , tepatnya olah
raga golf, perusahaan yang lumayan besar menjadi dambaan di
kalangan orang-orang pribumi.
setelah menunggu beberapa hari dari panggilan interview akhirnya
aku pun di panggil kembali untuk training selama satu bulan dan aku
memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerjaku
sebelumnya.
bagiku untuk beradaptasi itu gak sulit untuk pekerjaan ini, karna
hampir semua peralatan nya sama dan cara kerjanya sama hanya jam
kerjanya saja yang berbeda dan tentunya target pasar restaurant ini
adalah tamu-tamu dari para pemain golf,ada pula tamu umum
namun sangat kecil presentasenya.