Anda di halaman 1dari 13

AWAL SENYUMAN

kring.........kring...... bel sekolah berbunyi tanda perpulangan para


murid telah tiba, gemuruh hentakan kaki dari tiap-tiap kelas yang
menyambut waktu pulangnya sudah terdengar walau dari kejauhan.
Termasuk aku yang gembira untuk pulang..
sambil menunggu kelas agak sepi baru deh aku keluar kelas dan
bergegas pulang, maklum aku paling tidak suka bergerombol atau
desak-desakan.
tiba-tiba ada yang panggil dengan suara lembut .." kya...!"
panggilnya
aku pun membalikan badan kearah suara yang memanggil
ternyata seorang ibu guru yang berwajah teduh nan lembut
memanggilku

beliau adalah ibu guru suprapti seoarang pengajar yang bergerak


dibidang arsip,, maasayaaAllah beliau sangat baik dan aku adalah
salah satu murid yang di ajarnya sekaligus murid yang menerima
bantuannya ,yap benar bantuan darinya, sebab beliau selalu
memberikan uang saku aku untuk ongkos aku berangkat sekolah
esoknya begitulah beliau yang sangat perduli pada murid-
muridnya,entah sudah berapa murid yang di bantu olehnya, atau
baru aku dan hanya aku? yang jelas aku sangat beruntung di
pertemukan oleh guru yang baiknya luar biasa.
maasyaaAllah.

Aku bukan dari keluarga yang mampu, sampai pada akhirnya ibuku
kring.........kring...... bel sekolah berbunyi tanda perpulangan para
murid telah tiba, gemuruh hentakan kaki dari tiap-tiap kelas yang
menyambut waktu pulangnya sudah terdengar walau dari kejauhan.
Termasuk aku yang gembira untuk pulang..
sambil menunggu kelas agak sepi baru deh aku keluar kelas dan
bergegas pulang, maklum aku paling tidak suka bergerombol atau
desak-desakan.
tiba-tiba ada yang panggil dengan suara lembut .." kya...!"
panggilnya
aku pun membalikan badan kearah suara yang memanggil
ternyata seorang ibu guru yang berwajah teduh nan lembut
memanggilku

beliau adalah ibu guru suprapti seoarang pengajar yang bergerak


dibidang arsip,, maasayaaAllah beliau sangat baik dan aku adalah
salah satu murid yang di ajarnya sekaligus murid yang menerima
bantuannya ,yap benar bantuan darinya, sebab beliau selalu
memberikan uang saku aku untuk ongkos aku berangkat sekolah
esoknya begitulah beliau yang sangat perduli pada murid-
muridnya,entah sudah berapa murid yang di bantu olehnya, atau
baru aku dan hanya aku? yang jelas aku sangat beruntung di
pertemukan oleh guru yang baiknya luar biasa.
maasyaaAllah.

******
Aku bukan dari keluarga yang mampu, sampai pada akhirnya ibuku
yang seorang single parents saat itu bekerja di perusahaan yang
lumayan menjanjikan,walaupun ibuku bukanlah seorang pekerja
penting di kantor itu dia hanya penjaga loker saja tapi Alhamdulillah
bisa memberikan kehidpan yang cukup baik bagiku dan
adikku,sampai pada akhirnya ternyata Allah tak mengizinkan ibuku
lama-lama bekerja di perusahaan tersebut, hingga terjadilah
pengurangan karyawan pada saat itu,dan saat itulah kesulitan-
kesulitanku dimulai.

Aku yang sempat putus asa bahwa rasanya mustahil untuk terus bisa
melanjutkan sekolah,karna jarak rumahku dan sekolahku sangat jauh
dan memerlukan uang untukku ongkos sekolah, aku mulai jarang
masuk karna selalu tidak punya ongkos sampai akhirnya aku di
panggil oleh guru konseling,tanpa rasa malu akupun akhirnya cerita
keadaan yang sebenarnya pada guru-guru konseling, saat itulah bu
suprapti yang memang sedang berada di ruangan itu memutuskan
memberikan bantuan untukku,beliau selalu memberikanku uang
saku sampai lulus. pada saat itu aku duduk di kelas 3 SMK.

“Terimaksih pada Allah karna telah mempertemukan guru-guru yang


luar biasa perduli pada muridnya. Semoga Allah selalu meberikan
rahmatNya pada kalian semua para guru.” [ aamiin ].

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tiba saatnya kelulusan sekolah,dimana seluruh murid kelas tiga


bersorak-sorak gembira menyambut hari yang di tunggu-tunggu
selama 3 tahun pelajaran berjalan,lika liku anak SMK yang tingkahnya
pun bermacam-macam serta proses-proses pendewasaan yang di
lalui bersama-sama, kini segera berakhir dan kami akan berpisah
dengan waktu yang sangat lama atau mungkin tak ada lagi jumpa di
kemudian hari, ya hanya sebatas kenangan yang menyelimuti memori
kami nanti.

Tanggal 26 juni 2009 sekolahku akan mengadakan acara wisuda


atau perpisahaan di yogyakarta,masing-masing murid sangat sibuk
mempersiapkan segala keperluannya termasuk sahabat-sahabatku.
Ya.. mereka adalah reni,ita dan ika yang selalu ada dan bantu
aku.dan teman2 sekelasku juga yang super baik, akh... bersyukur
sekali aku bisa ada jadi keluarga sekolah ini..

Tapi dalam situasi yang semua serba antusias akan acara tersebut aku
rasa,akulah satu-satunya murid dengan tanggapan yang biasa saja,
ya gimana bisa ikut saja sudah bersyukur akupun, walau ibuku harus
terpaksa menjual kulkas untuk bayar separuhnya uang transportasi..

akhirnya akupun berangkat hanya berbekal uang 250.000,.hehehe


kira-kira dapet oleh-oleh apa ya..
dalam bis aku bersama salah satu guru yang kocak banget yang
menantang kami para murid siapa yang berani bernyanyi maka akan
di berikan uang..
"alih-alih aku yang bawa tak cukup banyak uang akhirnya aku
beranikan diri deh untuk penuhi tantangan guru tersebut, kan
lumayan bisa nambahin uang jajan, toh di dalam bus hanya aku dan
teman-teman sekelas, jadi gak begitu malu lah " imbuhku dalam
hati..

akupun akhirnya menghibur teman2 ku dengan suara ancurku itu ya


kami tetap saja tertawa seperti tidak perdulu dengan apa yang aku
nyanyikan kami menikmati saat-saat komak kami didalam bus

tiba di tempat peristirahatan ternayata ada panggung hiburan,dan


lagi-lagi bapak guru itu menantang beberapa siswa agar mau maju
kedepan dan naik keatas panggung serta menunjukan bakatnya dan
shit si bapak guru sebut nama aku, pipiku merah seperti terbakar
malu bukan kepalang ini di saksikan banyak kelas dan banyak mata
yang akan tertuju ke aku,alhasil aku dan teman-teman dari kelas lain
ikuti tantangan si bapak guru pemmbina,karena beliau
menghadiaykan uang lagi jadi kami semnagat deh, terutama
aku ..hehehe

setelah semua sudah beristrahat dan mengisi perut kami pun


melanjutkan perjalanan untuk menuju ke penginapan,.suasana bus
tak lagi ramai karena kami terlalu lelah dengan keceriaan pagi dan
siang tadi, smapai lah kami di penginapan yogyakarta yang lokasinya
tidak begitu jauh dari malioboro.
sesampainya aku dan teman-teman di kamar penginapan kamipun
bergegas istirahat sebentar sebelum menyambut hari esok.
didalam kamar kami tidak banyak bercanda lagi karna lelah hanya
sedang list rute mana aja yang besok pagi akan kita datangi, aku
sibuk menghitung uang hasil tantangan tadi di bus dan tempat
peristirahatan tadi..hihihi

"jadi dapet berapa ky?" tanya reni sahabat baikku sangat baik, ia
yang mau memberikan tumpangan tempat tinggal selama satu tahun
selama itu aku tinggal dirumah reni sampai lulus hebat bukan kami
ini bukan dari keluarga mampu jadi kami selalu saling menguatkan
ketika dirundung kesulitan, dia ini anaknya pintar banget
matematikanya gak pernah dapat nilai jelek , dia selalu bersaing sehat
sama arya temen sekelas cowo yang berdarah palembang yang
tengilnya minta ampun ..ih... tapi aku sempet deket sebentar sama
dia si hehehe...

"oh ini ren Alhamduillah lah gak begitu banyak tapi untuk beli oleh-
oleh uda cukup kok". jawabku dengan senyuman
"oh..syukurlah,ya udah sekarang kita istrahat besok kan kita mau beli
oleh-oleh, waktu kita ga bnyak kan" sambungnya
"ya ren" jawabku

malam semakin larut kebisingan pun mulai jauh dari pendengaran


dan kamipun tertidur dengan lelap.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~

Adzan subuh pun berkumndang dan saling saut dari masjid ke masjid
kami pun bergegas bangun untuk siap-siap ada yang langsg sholat
ada yang beresin pakaian dan ada yang mandi, aku yang sudah
terbangun dari sebelum adzan berkumandang dan sudah rapih
dengan pakaian seadanya.

"lo udah rapih?" tanya rina teman sekelasku yang bisa dibilang tajir
tapi polos banget dan baik banget si sumpah. heheh
"udah na,tadi gue bangun sebelum subuh terus mandi deh" sahutku
sambil melipat mukena yang sudah ku pakai.

" gila pagi banget lo bangun ga dingin mandi jam segini, gue ga
mandi ah gosok gigi aja trus ganti baju sholat deh" katanya dengan
wajah polosnya yang kaget

"gak lah, kan semalm kita g mandi juga langsg istirahat gue ga betah
gerah banget, ya udah sekalian aja aku bangun mandi dan sholat"
sahutku cekikikan

" yaudah gue mandi dulu deh, bener juga gatel badan" katanya
sambil berlalu kekamar mandi.

hari pun mulai terang tepat pukul 06.00 pagi murid2 sudah siap di
bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan, jalan-jalan kali ini
kami akan menjarah toko-toko baju dan lain-lain untuk oleh-oleh
orang rumah.
sesampainya di pusat perbelanjaan kami pun ambil langkah cepat
untuk mencari barang-barang yang mau kami beli.

tak terasa waktu semakin sempin dan pas banget sama uang aku di
kantong sudah menipis, gak banyak barang yang aku beli tapi cukup
bagus dan berkwalitas, bonusnya adalah harganya murah juga,,
" wah banyak khy?" tanya reni
"mm.. gak ren tapi alhamdulillah cukup lah buat yang di rumah, lagi
pula uang akusayang kalo sampe di eli semua ke baju kan paling gak
aku bawa oleh-oleh makanan juga ,,ya.. walaupun cuma satu atau
dua macam" jawabku sambil kerepotan pegang baelanjaan.
kami pun kembali ke bus dan bersiap kembali ke penginapan, lalu
bergegas mempersiapkan pakaian yang akan di kenakan nanti
malam.

Tiba waktunya malam puncak perpisahaan, acara wisuda yang di


adakan oleh sekolah kami, dan ternyata aku tidak melihat guru ku
yang baik hati ,ya benar aku tidak melihat ibu guru supraptiku,
sepanjang acara mataku menelusuri sekitar memastikan bahwa ibu
suprapti ada , tapi nyatanya beliau benar-benar tidak ada, aku fikir
selama perjalanan kemarin kita hanya beda bus ternyata beliau
memang tidak ikut pergi..
dan tak terasa air mata ini menetes ketika aku maju kedepan untuk
bersalaman perpisahan guru, aku memeluk erat guru-guru
konselingku yang sangat luar biasa menyimpan rahasia ini dengan
baik, tidak ada satu murid pun yang tau bahwa aku di biayai uang
sakunya dengan ibu suprapti termasuk teman baikku reni,ita,ika,
alasan beliau adalah takut aku malu jika sampai ada teman-temanku
malu,

"bu,, maafin kya ya selama ini buat salah sebagai murid selalu buat
ibu dan guru yang lain kesal bahkan marah,oya bu, saya dari tadi gak
liat ibu prapti kemana beliau?" tanyaku lirih sambil menangis di
pelukan bu asih , guru konselingku

" iya khy,bu prapti berhalangan hadir karna ada acara katanya ,dan
sama-sama khy ibu juga minta maaf selama menjadi guru kamu
banyak salah kata atau tidak baik dalam mengajar, kamu sudah ibu
anggap sebagai anak ibu, jangan sungkan ya, ibu juga sudah
memaafkan semua kesalahan kamu dan teman-teman yang lain, ibu
pesan sama kamu tetap semangat ya apa pun kesulitan yang kamu
hadapi, anggap ini adalah awal senyum mu" sahut bu asih dengan
lembut kami pun menangis, suasana semakin menguras air mata
haru pilu menyelimu keadaan saat itu, aku yang tak selesai mengikuti
acara memilih melarikan diri ke kamar untuk menenangkan
diri,mengingat di hari ini adalah moment yang sanat di nanti, namun
ibu suprapti malah tidak hadir, perasaanku campur aduk,bahagia
terharu dan tak menyangka aku lulus dengan nilai yang tidak begitu
buruk, harusnya aku bisa berbagi saat itu dengan guru
terbaikku,namun sayang tidak di malam ini.

*****

Malam perpisahan pun berlalu, pagi ini aku dan teman-teman lainnya
kembali ke jakarta dan memulai hari lagi tanpa status pelajar smk.

"rasanya baru kemarin aku menginjakan kaki disekolah ini,ketawa


bareng,seminar bareng,magang bareng, tapi hari ini kita bukan lagi
bagian dari sekolah ini kita hanya alumni" kataku lirih menhan tangis

"iya khy, aku juga rasain hal yang sama banget kaya lo." jawab ika

ya kami berempat dan rombongan sudah sampai tepat didepan lobi


sekolah dan lagi2 kita harus berpisah karna harus pulang kerumah
masing-masing..

"khy habis ini mau kemana?" tanya ita


" gue harus kerumah reni dulu masih ada barang2 gue yang di sana
baru gue pulang, gue bakal kangen sama lo ta,lo juga ka,, semoga
kita masih bisa seperti ini ya".. jawabku panjang lebar

" iya dong khy masa kita ga ketemu lagi nanti kan lo,gue,ita,reni
belum pada nikah nanti kita masih bisa adain acara2 kan, siapa tau lo
duluan yang nikah" sahut ika dengan ledekannya
kamipun tertawa bersama sambil berjalan ke pelataran sekolah yan
sudah mulai sepi, dan kami pun berpisah di terminal kampung
rambutan untuk ke menuju rumah masing-masing..

***
sesampainya di rumah reni akupun segera berkemas barang-barang
yang msaih tertinggal , sebagian sudah aku bawa pulang

"mmmm.. ibu aku pamit ya, makasih banget ibu dan keluarga mau
kasih aku tumpangan satu tahun belakangan ini,pun banyak sekalu
membantu aku" pamitku dengan tangis perpisahan,sementara
tentunya karna gak mungkin aku lupa sama keluarga ini ..

"iya khy,sama-sama ibu sudah anggap kamu itu sebagai anak ibu
sendiri,jadi kamu ga perlu sungkan sama ibu dan keluarga lainnya ,
kita sudah menjadi keluarga" jawabnya dengan pelukan hangatnya di
tubuhku..

aku yang masih menangis dan rasanya berat meninggalkan tempat


nyaman ini ,memang jauh dari kata mewah tapi di tempat inilah aku
tau bagaimana keluarga saling mencintai dan saling memberi tanoa
ada kata ganti rugi,maasayaaAllah semoga Allah senantiasa menjaga
keluarganya dengan segala kasih sayangnya aamiin..

***** beberapa minggu kemudian setelah kelulusan ternyata aku


tidak lama-lama untuk jadi pengangguran Allah memberiku lebih
cepat pekerjaan,.aku di terima kerja di sebuah restauran cepat saji
yaitu pizza hut disana aku bekerja paruh waktu sementara, mm
lumayana lah untung sambung hidup dan bisa menghasilkan uang
yang cukup membantu keseharianku,
Hari pertama kerja
“khy..besok beli makeup y, karna muka kamu pucet
banget,sedangkan ruangan kita ini kan indoor, jadi kalau kamu polos
gitu wajahnya akan terlihat pucat sekali.” saran dari salah kaka senior
di tempat kerja ku
“oh iya ka.” jawabku pelan , padahal dalam hati bingung duit dara
mana nih buat beli makeup, kerja aja belum, dan baru banget lulus
mana bisa juga makeup dan harus beli makeup apa, sambil berlalu
kearah pintu belakang karna waktu istirahat selesai,
karna saat itu aku aku anak baru satu-satunya berasa banget
asingnya ga punya temen ngobrol apalagi kalo kaka senior
perempuan hm... jarang nyambung banget sama aka senioritasnya
sangat kental, beberapa kali aja aku ikut nimbrung sama kakak senior
perempuan sampe akhirnya aku gabung sama kakak senior laki-laki
karena gak ribet gak ada jarak buat ngobrol dan share apa aja
mengenai pekerjaan itu lebih enak si menurutku.

sampai dirumah dinhari pertama kerja , yang belum apa-apa ada PR


beli makeup aku bingung dong dan minta solusi mama
“mah,. suruh beli make up nih,. tapi uang aja belum punya,” kataku
pelan sambil tangan jail iket-iket ujung baju yang lagi mama lipat
“hmm... memang harus besok banget mba” jawab mama, “mba
adalah panggilan ku di rumah karna aku anak pertama dan ayahku
dari suku jawa jadi mama membiasakan memanggilku mba untuk
adik ku, dan sampai saat ini tetangga ku kadang ikut memanggilku
dengan sebutan mb, dari yang kecil sampai dewasa mereka
memanggil mba.. heheh gak apa-apa si anggap aja itu panggilan
sayang mereka buat aku.
“ iya mah harus besok, katanya kalau pake make up muka aku
pucat ,dan karna ruangannya kan memang gelap jadi makeup harus
terang.” jawabku dengan posisi yang sudah berubah
“ yaudah , pinjam dulu aja sama temen mba, nanti mba gajian ganti”
lanjut mama
“ oiya mah,. nanti aku coba” jawabku yang sambil mikir siapa yang
mau kasih pinjem aku...
hari makin larut Insomia ku tidak kunjung membaik, jam tidur ang
tak pernah beraturan jadi kendala sekali untuk aku ketika di tempat
kerja, aku jadi mudah sekali mengantuk, jam dinding mengarah pada
angka 3.15 dini hari, namun mata masih sangat terpejam sampai
menjelang subuh mulai mengantuk tapi dengan keadaan yang tidak
memungkinkan aku untuk tidur maka terpaksalah aku harus
menahan rasa kantuk ku.
~~~~~

“siang ka... “ sapa ku ketika aku mulai masuk loker dan coba untuk
menggunakan makeup baru yang sebelumnya sudah aku beli dengan
meminjam uang salah satu mantan kaka seniorku di tempat magang
dulu sewaktu sekolah,.
“hei si khya, udah make up?” tanya ka yuni salah satu seniorku yang
cukup humble
“mm.. udah si ka tadi di rumah, emang gak kelihatan ya? tanyaku
ragu
“ mmmm..” jawabnya dengan gelengan kepala , tentu artinya gak
kelihatan seperti udah makeup bukan.
“ sini aku make up-in “ katanya dengan menarik perlengkapan
makeup yang dia punya dan perlengkapan make up ku yang
seadanya itu, dia mulai melukis wajah ku dengan kreasinya
tidak lama “ taraaaa,,, “ teriaknya sambil menghadapakan badanku ke
cermin, seketika aku kaget karna tidak pernah sebelumnya aku
melihat muka sendiri seramai itu, maksud ku penuh dengan make up,
aku tercengang tanpa berkata apa-apa dan mencoba berikan senyum
tipis tanda menghargai kebaikannya karna udah bantu aku, tidak
buruk apa yang k yuni lukiskan diwajahku , hanya saja aku yang tidak
begitu biasa di make up sedemikan tebal,tetapi apa mau aku lakukan,
memang prosedur kerja di sini ya good looking dan salah satu cara
good looking adalah merubah tampilan mulai dari wajah.
pikirku mencoba menerima kenyataan bahwa ini hanya sebuah
tuntutan kerja gerutuku dalam hati mencoba menghibur diri.
setelah drama siang tadi aku pun mulai meneruskan training selama
beberapa hari, dan sift ku selalu siang dan jam pulang ku selalu jam 9
malam.
~~~
tidak terasa masa trainingku sudah berjalan 2 minggu lamanya,
dalam kurun waktu yang masih terikat masa training, aku
mendapatkan panggilan interview di salah satu perusahaan yang
cukup di minati di lingkungan rumah ibu ku, aku pun mengikuti
interview itu di bidang yang sama yaitu masih kuliner, namun kali ini
tempatnya lebi khusus saja di bandingkan di tempatku sebelumnya.
perusahaan kali ini ada dalam bidang jasa olah raga , tepatnya olah
raga golf, perusahaan yang lumayan besar menjadi dambaan di
kalangan orang-orang pribumi.
setelah menunggu beberapa hari dari panggilan interview akhirnya
aku pun di panggil kembali untuk training selama satu bulan dan aku
memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerjaku
sebelumnya.

bagiku untuk beradaptasi itu gak sulit untuk pekerjaan ini, karna
hampir semua peralatan nya sama dan cara kerjanya sama hanya jam
kerjanya saja yang berbeda dan tentunya target pasar restaurant ini
adalah tamu-tamu dari para pemain golf,ada pula tamu umum
namun sangat kecil presentasenya.

Anda mungkin juga menyukai