Ketika ujian akhir tahun ajaran 2011/2012, aku mengikuti ujian dengan
tenang, dan Alhamdulillah aku berhasil melewatinya.
Saat ujian peraktik tiba.
Saat itu materinya adalah lari.
Apa kamu yakin, mau mengikuti ujian lari ini, bagaimana jika kamu pingsan
nanti..?? ucap sahabatku kepadaku.
Sebenarnya aku tidak yakin dengan kemampuan ku. Namun, aku telah bertekad
untuk tetap mengikuti ujian praktek ini ucapku dalam hati.
Aku pun langsung mengambil posisi start, ku lihat wajah sahabat ku yang
khawatir dengan kondisiku.
Bisikan halus angin-angin itu mulai terasa, membuat tubuh ini terasa
gemetaran, suasana pun agak sedikit tenang.
Apa kamu yakin Indah..??Tanya salah satu dari sahabat ku.
Aku menjawabnya hanya dengan senyuman di bibirku. Dengan focus ku tatap
garis finish di ujung sana.
Bersedia, siap, ya..!! pak guru memberi aba-aba.
Aku pun berlari sekuat mungkin, seluruh kemampuan yang aku miliki telahku
keluarkan, tak ku hiraukan kata-kata ejekan dari teman-teman yang lainnya.
Dengan mata yang terus menuju ke garis finish itu dan otak yang terus
memusatkan fikirannya pada garis finish di depan sana.
aku pasti bisa ucapku dalam hati
Aku pun mulai terasa lelah dan pandanganku terasa gelap. Dan setelah tiba di
garis finish.
Bruuuuk,,,!!
Tubuhku terhempas ke tanah, nafasku terasa sesak, semuanya panik dan aku
terlihat begitu lemah, sahabatku segera membawaku ke rumah sakit. Dan
alhamdulillah aku brhasil ditangani oleh dokter.
Tidak terasa waktu telah berlalu, ujian akhir telah berhasil ku lalui, dan kini
tiba saatnya hari-hari yang paling menegangkan, yaitu hari pengumuman kelulusan dan
sekaligus perpisahan siswa kelas IX.
Mama pun menghadiri acara tersebut.
Ya ALLAH SWT, semoga kami semua lulus ujian doaku.
Disaat pembagian hasil penggumuman tiba.
Ketika mama membuka surat pengumuman tersebut, tiba-tiba mama
mengeluarkan wajah yang sangat sedih, aku pun terkejut, aku takut jika aku tidak
lulus ujian, aku pun menangis. Tiba-tiba raut wajah mama berubah menjadi raut wajah
senang.
Hahaha,,,, selamat ya nak.. Kamu dinyatakn lulus ucap mama kepadaku.
Ya ampun ternyata mama membohongiku, aku pun memeluk orang tuaku.
Alhamdulillah ya ALLAH SWT ucapku.
***
***
Saat hari belajar mengajar tiba, kami di bagikan kelas baru dan aku mendapat
kan kelas baru, yaitu kelas sepuluh dua dan sekaligus juga teman baru. Aku duduk
semeja dengan seorang perempuan bernama Iga Mudalipa, dia anak dari SMP Negeri
3 Taliwang, dia sangat baik sekali sama aku, kemarin kita satu kelas saat pramos, dan
tidak disangka juga sekarang kami satu kelas lagi.
Di kelas sepuluh dua, begitu banyak teman-teman yang baik kepadaku.
Selama 6 bulan kami bersatu, kami bermain bersama, bercanda bersama, dan
disaat itulah aku menemukan lagi sahabat yang sangat sayang kepadaku, kami selalu
bersama, bermain bersama, bercanda bersama dan sedihnya pun juga bersama.
Mereka selalu punya cara untuk membuatku tetap tersenyum, berkat mereka hidupku
menjadi lebih berwarna.
Beberapa minggu kemudian, LUPUS ku terbangun, dia mengamuk dan kembali
menyerang ku, aku pun jatuh sakit dan tidak dapat mengikuti aktivitas belajar
mengajar dengan normal seperti biasanya. Tapi tidak lama kemudian aku kembali pulih.
Dan aku kembali menjalani aktivitasku seperti biasa.
***
***