Anda di halaman 1dari 3

Guru ku Motivasi Hidup ku

Tidak terasa sebentar lagi tanggal 25 November. Dimana semua siswa Indonesia akan memperingati hari guru. Jika aku melihat
jasa para guru, itu sangat berjasa sekali bagiku. Guru tidak pernah lelah untuk memberikan semua ilmunya, yang kelak akan
bermanfaat untukku di masa depan. Tanpa guru aku bukanlah siapa-siapa. Bukan orang yang berpendidikan. Juga bukan orang
yang mempunyai prestasi. Guru adalah ibu kedua bagiku. Tempat aku berdialog dan tempat aku bersosialisasi.

Wayo!! Kamu sedang mikiri apa? Ika menepuk pundaku sambil mengagetkan aku.
Apaan sih, kaget tahu. Jawabku yang penuh dengan kekesalan.
Oh iya, kamu tahu tidak. Sebentar lagi sekolah kita akan memperingati hari guru. Kalau boleh tahu guru Favorit kamu siapa?
Tetttt.. tettt.. tett Bel tanda masuk berbunyi. Aku tidak sempat menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ika tadi. Aku langsung
bergegas masuk, karena pelajaran akan dimulai. Saat aku mengingat semua jasa guru. Aku teringat dengan sosok guru yang
memotivasi hidupku. Guru itu bernama Ibu Sity. Tetapi ia lebih suka dipanggil Bunda.
Assalamualaikum anak-anak. Ibu Sity menyambut semua siswanya dengan ucapan dan senyuman.
Waalaikumsalam Bunda. Jawaban yang diucapkan oleh semua siswa dengan semangat.
Ibu Sity adalah guru yang selalu dinanti-nanti kehadirannya. Banyak motivasi yang selalu ia sampaikan. Motivasi itu yang sangat
berguna sekali bagiku dan teman-temanku semua. Kadang aku berpikir apa motivasi hidupku di masa depan. Apakah aku bisa
menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang banyak? Namun ketika aku mengingat kata-kata Ibu Sity. Aku belajar
untuk mengintropeksi diriku. Orang yang dikatakan fisiknya tidak sempurna saja bisa menjadi orang yang sukses dan tidak
pantang menyerah. Kenapa aku yang dikatakan sempurna tidak mau berusaha dan berdoa. Hanya bisa menyerah dengan
keadaan.

Aku mencoba merenungi semua kata-kata yang dilontarkan Ibu Sity. Hingga terbawa aku ke dalam lamunan yang tidak tahu
akhirnya.
Raa..Ra..araaa Ika memanggilku berkali-berkali dengan nada yang mulai kesal.
Aku bergegas melihatnya sambil berkata. Ada apa Ika? Kenapa teriak-teriak begitu?
Aku memanggil kamu sedari tadi. Kamu belum menjawab pertanyaanku Ra!! Siapa guru Favorit kamu? Ika masih penasaran
dengan jawabanku.
Guru Favorit aku Ibu Sity, Ika.
Dia baik iya Ra..
Tentu. Ibu Sity selalu memotivasi hidupku. Membuatku mengerti kenapa ilmu sangat berguna sekali di masa depan. Aku
menatap Ika dengan senyuman.
Guru itu ibarat lilin. Ia rela terbakar, demi menerangi masa depan anak muridnya. Dan guru mempunyai 1001 cara agar siswanya
kelak menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Walaupun sudah lelah, guru tidak pernah memperlihatkannya kepada
siswa-siswanya. Karena ia tidak ingin siswanya menjadi orang yang selalu menyerah. Peran guru sangatlah penting bagi
Pendidikan. Guru tidak pernah meminta imbalan sedikit pun dari siswanya, meski ia sudah mengajar berpuluh-puluh tahun.

Cerpen Karangan: Sahira Nasution


Perlawanan tinta hitam

Aku datang kerumah langsung ke kamar dan tengkulap langsung tidur karna kelelahan.Habis dari perjalan jauh
bersama dua guru pembimbingku dan dua teman yang ikut bersamaku, ketika aku masih tidur pulas aku
mendengar suara adzan subuh berkumandang aku langsung bangun dan segera mengambil air wudhu dan
menunaikan solat subuh berjamaah,dengan kedua orang tuaku dan satu adikku .Selesai solat aku langsung di
suruh mandi dan bergegas ke sekolah karena hari ini hari senin untuk upacara bendera dan hari piket ku .Aku
langsung berangkat sekolah,ketika aku baru sampai gerbang sekolah aku di sambut adik kelas dan bilang
selamat ya ka ! Saya hanya bilang emangnya selamat apaan orang saya gak buat apa apa ko di kasih ucapan
selamat aku diajak berjabat tangan oleh adik kelasku sambil mengucap selamat ya ka ! wajahku memerah
karena malu dan aku langsung salah tingkah,aku lari kekelas,eh ternyata teman teman kelas ku sudah
menyiapkan dan kejutan kepadaku.Aku langsung kaget aku menjadi tambah malu dan salah tingkah,temanku
langsung mengucapkan selamat ya so, teman karibku datang dari jauh dan bilang hay Suroso ! selamat atas
prestasimu yang telah membanggakan nama sekolah ya,trimakasih atas ucapanmu itu lo tuturku begitu.Bel
pun berbunyi teng teng teng kami langsung pergi kelapangan upacara untuk melaksanakan upacara
bendera,ketika upacara selesai dan siswa di istirahatkan,aku di panggil oleh guru kesiswaan bersama dau siswa
lainya,aku kaget dan malu sekaligus bahagia.

Lima hari sebelum kejadian,seperti biasanya aku berangkat sekolah tetapi hari ini terlambat aku disuruh
membersihkan kamar mandi dan aku di hokum untuk hormat kepada sang merah putih , setelah selesai dihukum
baru aku disuruh masuk ke kelas , aku terlambat karena angkot yang saya tumpangi salah satu banya meledak,
jadi aku terlambat masuk sekolah. Aku masuk kekelas bersama guru matematika dan aku langsung duduk
dibangku depan.

Ibu Guru : siapa yang sudah mengerjakan tugas dari saya?

Aku : saya bu ( sambil mengangkat tangan )

Ibu Guru : Coba kamu kerjakan dan terangkan..!

Aku : iya bu .(aku langsung mengerjakan sekaligus menerangkan,setelah aku selesai


menerangkan bu guru berkata ini loh suroso walapun terlambat tapi tugasnya selesai

Empat hari sebelum kejadian,aku datang lebih awal lagi supaya tidak di hukum, aku kapok atas kejadian
kemarin. Bu guru datang setelah bel berbunyi hari ini pelajaran bahasa inggris. Ibu guru berkata ini ada cerita
dalam bahasa inggris, siapa yang bisa menerjemahkan cerita ini. Sambil menghirup nafas mengucapkan
bismillah dalam hati, aku langsung mengangkat tangan. Akupun maju ke depan dan membacakan terjemahan
dari cerita tersebut. Setelah selesai aku membacakan terjemahan tersebut, ibu guru berkata Sokamu ini anak
pintar, kamu harus lebih tekun belajar lagi supaya nanti dapat membanggakan nama sekolah. Ya bu.
Tuturku begitu.

Tiga hari sebelum perlombaan aku sudah berada disekolah bersama sahabatku fahri sahabat yang selalu
membantu dalam kesusahan . bel berbunyi teng.. teng.. teng.. pak guru masuk kekelas setelah pelajaran usai
dan istirahat, aku langsung pergi kekantin beli makanan dan menikmati makanan yang sudah dibeli. Kemudian
aku pergi kekelas dan tongkrongan didepan kelas sambil menunggu guru untuk jam pelajaran berikutnya. Tiba-
tiba Pak Bagus datang

Pak Bagus : heehh kenapa masih diluar?! Udah masuk masih tongkrongan!

Siswa : iya pak( sambil berlari terbirit-birit seperti ayam yang digiring)

Pelajaranpun dimulai yaitu pelajaran IPA pelajaran yang paling aku suka karena kekhasan gurunya dalam
mengajar. Setelah akhir pelajaran aku pun pulang, ketika aku hampir sampai gerbang sekolah aku di panggil

Pak Bagus : so kesini! Kamu di suruh ke ruang BK.

Aku : iya pak! Emangnya ada apa pak!

Pak Bagus : ya pokoknya kamu kesana aja

Akupun ke ruang BK lalu aku di tanya sama guru kesiswaan, katanya aku di suruh ikut lomba aku sangat
bahagia. Aku langsung pulang dengan hati yang bahagia. Ketika setengah perjalanan menuju pulang tiba tiba ada
mobil dengan laju yang cepat aku kesrempet aku pun terjatuh dan kakiku patah dan segera di antar ke rumah.
Sesampainya di rumah aku terbaring dan tidak bisa apa apa, hanya bisa meratapi nasib.

Ibu : Nak kamu tetap semangat

Aku : Iya bu bu aku disuruh ikut lomba tapi kakiku patah, aku ngga bisa
berangkat besok.

Ibu : Nak.. walaupun kakimu patah kamu harus tetap semangat, kan bukan
kakimu yang mau lomba, iya kan

Aku termotivasi dengan perkataan ibuku, akupun langsung mengambil buku dan langsung belajar untuk
persiapan lomba.

Dua hari menjelang perlombaan, aku tidak bisa berangkat sekolah karena kakiku patah,terus aku membuat surat
izin tidak berangkat sekolah karena sakit. Setelah beberapa jam Pak Bagus datang ke rumah untuk menjengukku
dan aku langsung di bawa kerumah sakit.

Satu hari sebelum perlombaan, aku berangkat ke sekolah walaupun kakiku masih terasa sakit dan berjalan pun
masih menggunakan tongkat yang di kasih kemarin sama Pak Bagus.

Pak Bagus : So. Ko kamu sudah masuk sekolah,apa kakimu sudah sembuh ?.

Aku : Belum pak, tapi aku tetap ingin sekolah.

Pak Bagus : Ya udah kamu ngga usah masuk ke kelas, kamu pelajarin materi ini saja

bersama dua siswa lainnya.

Aku : Baik pak ( aku langsung menghampiri dua siswa lainnya,walaupun jalan

dengan bantuan tongkat ).

Setelah aku selesai mempelajari materi tersebut Pak Bagus datang dan mengatakan Besok kalian berangkat
lebih awal dan jangan lupa nanti malam belajar buat persiapan besok . Aku pun langsung pulang, malam pun
tiba kakiku agak sedikit sakit, dan ibuku memanggil tukang pijat untuk memijatku. Setelah selesai di pijat aku
langsung disuruh berjalan akhirnya kakiku sembuh dan bisa berjalan tanpa mehggunakan tongkat lagi, aku
langsung bersyukur kepada sang pencipta.

Hari yang aku tunggu tunggu, jam 06 pagi aku sudah berada di sekolah bersama dua siswa lainnya dan dua guru
pendampingku, lalu aku berangkat lomba menggunakan mobilnya pak bagus. Setelah sampai di tempat
perlombaan aku sedikit mengulas kembali materi lomba. Lomba dimulai akudan kawan kawan mulai menjawab
satu persatu pertanyaan dari juri dan semua pertanyaan bisa terjawab. Setelah selesai lomba kami menunggu
detik detik pengumuman hasil lomba, setelah beberapa jam kemudian pengumuman hasil lomba di pampang di
papan pengumuman, kamipun langsung menghampirinya dan ternyata kami pun jadi yang nomor satu kami
langsung sujud syukur dan akhirnya kami pulang.

Anda mungkin juga menyukai