Anda di halaman 1dari 24

Rangkuman PPKN Kelas 9 Semester 2

Kurikulum 2013

Di Susun Oleh:
Nama :Noermala Dewi Yulianthy
Kelas :IX A
Mapel :PPKN
Guru :Yulia S.pd
Bab 4 Keberagaman Masyarakat dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
A. Makna Persatuan dalam Kebangsaan
1. Pengertian persatuan kesatuan dan kebangsaan
-Persatuan artinya perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk
menjadi satu
-kesatuan artinya terikatnya yang berbeda beda dalam ikatan menjadi satu
-makna persatuan dan kesatuan dalam kebangsaan Indonesia adalah adanya
rasa persatuan sebagai suatu bangsa dari seluruh rakyat indonesia

2. Landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia


a. Landasan ideal
Berdasarkan sila ketiga Pancasila yaitu persatuan indonesia
b. Landasan konstitusional
Berdasarkan UUD NRI tahun 1945 yaitu pembukaan alinea lV dan dalam pasal
1 ayat 1
c. Landasan sosiologis
Berdasarkan sifat kekeluargaan dan gotong royong
d. Landasan historis
Berdasarkan kesamaan sejarah yaitu bersama sama melawan penjajah

3. Makna persatuan dan kesatuan dalam kebangsaan


3 makna penting persatuan dan kesatuan:
a. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi satu sama lain
b. Menjalin rasa kemanusiaan,toleransi,dan harmonis untuk hidup
berdampingan secara damai
c. Menjalin rasa persahabatan,kekeluargaan, dan sikap tolong menolong
antarsesama serta menumbuhkan sikap nasionalisme

B. PRINSIP PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN SUKU,AGAMA,RAS,DAN


ANTARGOLONGAN
1. Bhinneka tunggal Ika
Banyak budaya bergabung menjadi satu
2. Nasionalisme Indonesia
Mencintai bangsa sendiri, namun bukan mengagung agungkan bangsa sendiri
dan merendahkan bangsa lain
3. Kebebasan bertanggung jawab
Tanggung jawab kepada sesama dan Tuhan Yang Maha Esa
4. Wawasan Nusantara
Dengan wawasan nusantara, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan
dalam kerangka kesatuan politik,sosial,budaya,ekonomi,serta pertahanan
keamanan
5. Persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita cita reformasi
Semangat persatuan menjadi dasar pembangunan menuju masyarakat yang
adil dan makmur
6. Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
7. Cinta tanah air, bangsa, dan negara
8. Patriotisme
Sikap untuk menjaga keutuhan, kebesaran, dan kesejahteraan bangsa dan
negara

C. PERMASALAHAN YANG MUNCUL DALAM KEBERAGAMAN


SUKU,AGAMA,RAS, DAN ANTARGOLONGAN
1. Egoisme atau individualisme
Sikap merasa benar sendiri sehingga lebih mengutamakan kepentingan
sendiri daripada org lain atau masyarakat
2. Fanatisme
Sikap terlalu yakin akan kebeneran keyakinannya sehingga menganggap
keyakinan org lain salah
3. Primordialisme
Ikatan kekerabatan
4. Separatisme
memisahkan diri dari kesatuan bangsa dan negara
5. Stereotip negatif kelompok atau etnis (suku bangsa)
Pandangan subjektif dari suatu etnis atau suatu suku bangsa tertentu
terhadap etnis atau suku bangsa lainnya
6. Anarkisme
Sikap yang lebih mengutamakan kekerasan fisik untuk mencapai tujuan
7. Rasialisme
Sikap membedakan manusia berdasarkan Ras (warna kulit )
D. UPAYA PENCEGAHAN KONFLIK YANG BERSIFAT SARA
Upaya pencegahan dan mengatasi konflik SARA:
1. Penanaman sikap cinta kasih
2. Penanaman persatuan dan kesatuan
3. Penegakan supremasi hukum yang berlaku
4. pemerintah yang cepat tanggap dalam setiap permasalahan yang ada di
masyarakat
5. Pengalaman nilai nilai persatuan dan kesatuan
6. Penumbuhan cinta tanah air dan kesadaran bela negara

Bab 5
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

 A.
Makna Harmoni Keberagaman dalam Bidang
Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Gender dalam Bhinneka
Tungga Ika

1. Keberagaman dalam Bidang Sosial, Budaya, Ekonomi,


dan Gender dalam Bhinneka Tunggal Ika
a. Masyarakat Indonesia Beragam dalam Bidang Sosial

Dilihat dari beragamnya agama dan kepercayaan yang dianut bangsa


Indonesia, suku bangsa, golongan usia penduduk, pola hubungan masyarakat

b. Masyarakat Indonesia Beragam dalam Bidang Budaya

Setiap kelompok masyarakat atau suku bangsa mempunyai budaya masing-


masing

c. Masyarakat Indonesia Beragam dalam Bidang Ekonomi


Masyarakat masih membedakan kelompok-kelompok tertentu, misalnya
miskin dan kaya, prasejahtera dan sejahtera, atau bawah dan atas

d. Masyarakat Indonesia Beragam dalam Bidang Gender

Masalah kodrat laki-laki dan perempuan kadang-kadang masih dipersamakan


dengan masalah gender.

2. Harmoni dalam Keberagaman Bidang Sosial, Budaya,


Ekonomi dan Gender dalam Bhinneka Tunggal Ika
a. Pengertian Harmoni dalam Keberagaman

Harmoni berasal dari bahasa Yunani, tepatnya kata harmonia, artinya terikat
secara serasi. Harmoni berkaitan dengan keserasian di antara hal-hal yang
berbeda, namun berada pada kebersamaan.

Dengan demikian, dalam keberagaman yang berbeda-beda dibutuhkan


harmoni agar tidak mengutamakan kepentingan yang berbeda, apalagi
kepentingan pribadi, tetapi secara serasi mengutamakan kepentingan
bersama.

b. Prinsip Harmoni dalam Keberagaman Bidang Sosial, Budaya, Ekonomi, dan


Gender

1. Egalitarianisme (kesetaraan)
sikap mengutamakan kesetaraan sebagai manusia, meskipun berbeda.

2. Saling pengertiaan
sesama anggota masyarakat harus saling pengertian, meskipun berbeda-beda

3. Toleransi
sikap menghormati dan membiarkan orang lain untuk melaksanakan sesuatu
yang  menjadi keyakinan dan sikapnya yang berbeda-beda

4. Kerja sama
mengutamakan kerja sama antara sesama anggota masyarakat untuk
kepentingan bersama atau kepentingan kelompok tertentu

5. Keterbukaan
sikap mau menerima pihak lain atau pandangan lain yang berbeda

6. Penghargaan atas prestasi


sikap menghargai pihak berdasarkan prestasi atau hasil kerja secara sportif,
bukan karena keturunan, kesukuan, ras, atau yang lain

 B. Permasalahan Keberagaman Masyarakat Indonesia

1. Bentuk Masalah atau Konflik Keberagaman Masyarakat


Indonesia
Masalah yang sangat mungkin terjadi dalam keberagaman masyarakat di
Indonesia:

1. Kesenjangan kemajuan antardaerah dalam berbagai bidang pembangunan

2. Kesenjangan ekonomi

3. Kesenjangan wawasan dan pengetahuan

4. Keserakahan individu atau kelompok

5. Fanatisme sempit
 

Konflik dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi berbagai bentuk:

1. Berdasarkan tingkatannya
Konflik ideologi dan konflik politik

2. Berdasarkan jenis kelompok yang berkonflik

Konflik antarsuku, antaragama, antarras, dan antargolongan.

3. Berdasarkan pihak yang berkonflik

Konflik antarindividu dalam kelompok atau berbeda kelompok dan konflik


antarkelompok.

2. Penyebab Masalah atau Konflik Keberagaman Masyarakat


Indonesia

Munculnya Gejala-gejala di masyarakat, antara lain:

1. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok

2. Norma-norma sosial kurang atau bahkan tidak berfungsi secara baik

3. Adanya pertentangan norma dalam masyarakat

4. Sanksi terhadap pelanggaran norma tidak tegas

5. Tindakan anggota masyarakat sudah banyak yang tidak sesuai dengan norma
yang berlaku

6. Terjadi proses disosiatif falam masyarakat


 

Gejala-gejala masalah atau konflik disebabkan oleh situasi di masyarakat,


antara lain:

1. Perbedaan antarindividu yang tidak dapat diselaraskan


2. Benturan kepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik, keyakinan, atau
ideologi yang tidak dapat dihindari.

3. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dan masyarakat tidak
mampu menyesuaikan

4. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan perasaan kelompoknya dan bukan


kelompoknya semakin tinggi
 

C. Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Masalah


Keberagaman Masyarakat Indonesia

   1. Akibat Positif

1. Bagi individu
Meningkatkan kecerdasan dan kearifan seseorang dalam menghadapi
masalah.

2. Bagi masyarakat

Menguatkan rasa solidaritas kelompok untuk menyesuaikan atau


memenangkan kompetisi dengan kelompok lain secara positif

3. Bagi bangsa dan negara

Menjadikan kehidupan bangsa dan negara semakin dinamis dalam


menghadapi persaingan global antarbangsa yang semakin kuat di berbagai
bidang
   2. Akibat Negatif

1. Bagi individu
Dapat mengakibatkan kehidupan individu yang terganggu

2. Bagi masyarakat

Menimbulkan perpecahan dalam masyarakat, kehancuran nilai-nilai dan


norma sosial yang ada, kehancuran fasilitas umum, bahkan ancaman
terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

3. Bagi bangsa dan negara

Menimbulkan perpecahan bangsa, menghambat jalannya pembangunan


nasional, memudahkan masuknya pengaruh buruk, dan dalam pergaulan
internasional akan mengurangi kepercayaan dari bangsa lain.

 D.
Upaya Menyelesaikan Masalah Akibat Keberagaman
Masyarakat Indonesia

1. Upaya langsung (represif)


Tindakan langsung dan cepat untuk mengatasi masalah pada saat atau
setelah terjadi masalah

2. Upaya pencegahan (preventif)


Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum
terjadinya masalah

3. Upaya pengobatan (kuratif)


Upaya penanggulangan akibat masalah yang timbul dengan tujuan untuk
mengatasi dampak dari masalah yang terjadi

 
   1. Penyelesaian Masalah Keragaman

 Kompetisi (competition)
Menggunakan teknik persaingan atau pertandingan sehingga akan muncul
pihak yang menang dan kalah.

 Menghindari (avoidance)
Salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik.

 Akomodasi (accommodation)
Menciptakan kondisi damai yang bertujuan untuk sementara.

 Kompromi (compromise)
Melakukan perundingan damai.

 Kolaborasi(collaboration)
Memberi keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih.

 Pengurangan konflik
Menekan dan mengurangi terjadinya antagonisme yang ditimbulkan konflik.

 Mediasi
Jalan meminta pihak ketiga yang netral untuk menjadi media atau perantara
yang akan menyelesaikan masalah.

 Pengadilan
Melalui proses persidangan di pengadilan

 2. Upaya Preventif Untuk Menghindari Konflik

 Upaya Individual
Meningkatkan kesadaran diri sebagai bagian dari masyarakat yang beragam
dengan sikap toleransi, demokratis, dan peduli
 Upaya masyarakat
Upaya untuk menjaga keselarasan di antara berbagai keberagaman demi
mewujudkan masyarakat yang harmonis

 Upaya pemerintah
Upaya untuk mengatasi masalah dalam masyarakat yang beragam adalah
membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung terciptanya kelestarian
budaya dan ketentraman di masyarakat

Persatuan berasal dari kata satu , artinya tidak terpecah-belah atau utuh .
Persatuan dapat diartikan perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk
menjadi satu.

Persatuan identik dengan kesatuan. Kesatuan juga bermakna terikatnya yang


berbeda-beda dalam ikatan menjadi satu, namun lebih bersifat statif.

Dengan demikian, makna persatuan dan kesatuan dalam kebangsaan Indonesia


adalah adanya rasa persatuan sebagai suatu bangsa dari seluruh rakyat yang
mendiami wilayah Indonesia, meskipun berbeda suku, agama,ras, dan golongan.

Bangsa Indonesia merupakan persatuan dari berbagai suku yang mendiami


wilayah Indonesia.Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk karena terbentuk dari
banyaknya etnis, suku , agama , budaya , dan kebiasaan yang tersebar di seluruh
wilayah Nusantara.

2. Landasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

a. Landasan Ideal
Landasan ideal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah sila ketiga
Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, yang mengandung nilai-nilai luhur dan ideal.

b. Landasan Konstitusional
Landasan konstutisional persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah UUD
NRI Tahun 1945

c. Landasan Sosiologis
Kesatuan bangsa Indonesia merupakan proses dinamin dan berlangsung lama.
Persatuan dan Kesatuan bangsa terbentuk dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesia sendiri seiring perkembangan zaman.

d. Landasan Historis
Kesamaan sejarah sebagai bangsa yang terjajah menimbulkan semangat
kebersamaan. Keberagaman suku bangsa merasa harus bersatu agar terbebas dari
kolonialisme.

3. Makna Persatuan dan Kesatuan dalam Kebangsaan


Persatuan dan kesatuan memiliki makna yang strategis bagi keberadaan dan
keberlanjutan bangsa Indonesia. Setidaknya terdapat tiga makna penting persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan kebangsaan Indonesia.

a.Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi
antara satu dan yang lain

b.Menjalin rasa kemanusiaan, toleransi, dan harmonis untuk hidup berdampingan


secara alami

c.Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong-menolong


antarsesama serta menumbuhkan sikap nasionalisme.

B.Prinsip Persatuan dan Keberagaman Suku, Agama,


Ras, dan Antargolongan
1. Prinsip Bhineka Tunggal ika

2. Prinsip Nasionalisme Indonesia

3. Prinsip kebahsaan yang Bertanggung Jawab

4. Prinsip Wawasan Nusantara

5. Prinsip Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi

C.Permasalahan yang Muncul dalam Keberagaman Suku,


Agama, Ras, dan Antar golongan
1. Egoisme atau Individualisme
2. Fanatisme Sempit
3. Primodialisme
4. Separatisme
5. Stereotip negatif kelompok atau etnis
6. Anarkisme
7. Rasialisme

Masalah yang sering muncul dalan konteks bangsa indonesia yang beraneka
ragam:

1. upaya mempersatukan suku bangsa dengan segaal keanekaragamnya


2. hubungan antarumat beragama yang berbeda-beda
3. hubungan mayoritas dan minoritas
4. integrasi budaya daerah menjadi budaya nasional Indonesia
5. kesenjangan dalam berbagai aspek kehidupan antar kelompok masyarakat
6. perlakuan yang tidak adil dalam berbagai bidang kehidupan

D.Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA


1. penanaman sikap cinta kasih
2. penanaman persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dalam bhinneka
tunggal ika
3. penegakan supremasi hukum yang berlaku
4. pemerintahan yang cepat tanggap dalam setiap permasalahan yang ada di
masyarakat
5. pengalaman nilai-nilai persatuan dan kesatuan
6. penumbuhan cinta tanah air dan kesadaran bela negara
Bab 6 Bela Negara dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

A. Makna Bela Negara


a) Negara, Bangsa, dan Tanah Air

1.Pengertian Negara, Bangsa, dan Tanah Air


Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sah. Bangsa adalah orang-orang yang memiliki
kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan untuk bersatu dalam
mencapai cita-cita bersama. Tanah air adalah tempat seseorang dilahirkan, hidup,
dan akhirnya meninggal dunia.

2.Lahirnya Suatu Negara


Manusia pada awalnya hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah tempat,
namun kesendirian hidup manusia sangat menyulitkan sehingga dibentuk
kelompok manusia. Kelompok manusia itu bersepakat untuk hidup bersama
dibawah aturan yang sama dan memiliki pemimpin yang mengarahkan. dari sini
dibentuklah suatu negara.

3. Fungsi dan Tujuan Negara


Fungsi negara secara umum :

 Fungsi keamanan dan ketertiban : negara senantiasa berupaya menjaga


keamanan dan ketertiban agar tidak terjadi kekacauan
 Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran : negara berupaya mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran seluruh warganya
 Fungsi pertahanan : negara berupaya mempertahankan keutuhan
wilayahnya
 Fungsi keadilan : negara berupaya mewujudkan keadilan bagi seluruh
warganya
Tujuan berdirinya negara secara umum :

 Menciptakan kekuasaan negara secara demokratis

 Mencapai perdamaian dunia

 Menjamin hak dan kebebasan manusia

 Mewujudkan keadilan sosial

 Mencapai kesejahteraan bersama

Tujuan negara Indonesia dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea
keempat :

 Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

 Memajukan kesejahteraan umum

 Mencerdaskan kehidupan bangsa

 Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian


abadi dan keadilan sosial
4. Unsur-Unsur Negara
Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu negara. Rakyat meliputi
pendudukan dan bukan penduduk. Penduduk terdiri atas warga negara dan bukan
warga negara.

Wilayah
Wilayah negara merupakan tempat tinggal rakyat dan penyelenggaraan
pemerintahan. Wilayah suatu negara meliputi :

 Daratan, batas batasnya ditentunkan melalui perjanjian dengan negara


tetangga

 Lautan, lautan yang merupakan wilayah suatu negara disebut laut teritorial,
sedangkan yang bukan wilayah suatu negara disebut laut terbuka.

 Udara, berada di atas wilayah suatu negara, baik daratan maupun lautan

 Ektrateritorial, wilayah ekstrateritorial adalah tempat di mana suatu kapal


yang berbendera suatu negara di laut terbuka dan tempat bekerja perwakilan
negara (kantor kedutaan besar)
Pemerintah yang Sah dan Berdaulat

 Pemerintahan dalam arti luas : gabungan dari seluruh lembaga atau badan
kenegaraan yang menjalankan pemerintahan, baik legistatif, eksklusif, maupun
yudikatif

 Pemerintahan dalam arti sempit : lembaga negara yang khusus menjalankan


kekuasaan eksekutif.
Pengakuan dari Negara Lain

 Pengakuan de facto : pengakuan berdasarkan kenyataan bagi negara baru


yang telah memiliki unsur konstitutif

 Pengakuan de jure : pengakuan terhadap suatu negara baru yang sesuai


dengan hukum internasional

b) Hakikat Bela Negara


a. Pengertian cinta Tanah air dan bela negara

 cinta tanah air : perasaan yang timbul dari dalam hati warga negara untuk
melindungi tanah airnya dari segala macam ancaman
 bela negara : sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
b. Bentuk Bela Negara
Keikutsertaan negara dalam upaya bela negara :

 pendidikan kewarganegaraan

 pelatihan dasar kemiliteran wajib

 pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan wajib

 pengabdian sesuai profesi


Pendidikan pendahuluan bela negara perlu dikembangkan dengan tujuan untuk
menumbuhkan :

 kecintaannya kepada tanah air

 kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia

 Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara

 kerelaan berkorban untuk negara


c. Pentingnya Bela Negara

 menjaga keutuhan dan kedaulatan negara

 negara akan melindungi dan mensejahterakan warga negaranya

 negara akan memenuhi hak-hak warga negaranya

 merupakan wujud kewajiban dasar manusia

B. Perundang-undangan yang Mengatur Bela Negara

a) UUD NRI Tahun 1945


UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 1,2,3,4 dan 5:
 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.

 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem


pertahanan dan keamanan rakyat semesta

 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara

 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga


keamanan dan ketertiban masyarakat

 Sususan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menjalankan tugasnya

b) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri


Polri menjalankan fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
c) UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
1.Pengertian umum.
2.Hakikat
3.Tujuan pertahanan negara.
4.Fungsi pertahanan negara.
5.Ketentuan tentang TNI

d) UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI

 Bahwa pertahanan negara adalah segala usaha untuk menegakkan


kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa

 Bahwa TNI sebagai alat pertahanan NKRI

 TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahnan yang dalam


menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara

 Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan


keutuhan wilayyah NKRI

C. Perjuangan Mempertahankan NKRI

a) Ancaman dan Gangguan NKRI di Awal Kemerdekaan

 Kedatangan tentara sekutu

 Keinginan Pemerintah Kolonial Belanda menjajah kembali Indonesia

 Pemberontakan PKI di Madiun, 1948

 Pemberontakan DI/TII

 Pemberontakan yang bersifat separatisme

 Dinamika penyelenggaraan negara


b) Perjuangan Mempertahankan NKRI

a. Perlawanan senjata

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

2. Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946

3. Peristiwa Palagan Ambarawa, 21 November-15 Desember 1945

4. Pertmpuran Medan Area, 10 Desember 1945

5. Peristiwa Merah Putih di Manado, 14 Februari 1946

6. Peristiwa Merah Putih di Biak, Papua, 14 Maret 1948

7. Perang Puputan Margarana di Bali, 18 November 1946

8. Pertempuran di Sulawesi Selatan

9. Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda Pertama, 21 Juli 1947

10. Perlawanan terhadap agresi militer belanda kedua, 19 Desember 1948

11. Serangan Umum 1 Maret 1949

12. Pertempuran 4 hari di surakarta

13. Pertempuran laut di teluk cirebon

14. Perjuangan pembebasan irian barat

b. Perjuangan diplomasi

1. Perundingan di jakarta

2. Perundingan linggarjati

3. perundingan renvile

4. perundingan roem royen

5. Konferensi Inter Indonesia

6. Konferensi Meja bundar


7. pengakuan kedaulatan RIS

8. perjuangan diplomasi dan ekonomi perjuangan pemebbasan irian barat

c) NKRI Tetap Berdiri Utuh


Berbagai bentuk perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan NKRI, baik
secara fisik maupun diplomasi dan peranan dunia Internasional dalam
menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda menunjukkan hasil nyata dengan
keluar dari Indonesia dan diakuinya keberadaan NKRI di dunia internasional.

D. Ancaman terhadap NKRI Saat ini

a) Berdasarkan Asal Datangnya Ancaman


a. Ancaman dari luar Negeri

Ancaman berupa fisik :


1.Agresi : penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa

2.Sabotase : kegiatan dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek
vital nasional milik NKRI

3,Spionase : kegiatan dari pihak negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer dari NKRI
4.Terorisme bersenjata : kegiatan yang dilakukan oleh teroris internasional atau
bekerjasama dengan teroris dalam negri
5.Ancaman keamanan di laut dan udara yurisdiksi nasional Indonesia.

Ancaman non fisik :


1.Perang bisnis antara negara-negara maju
2.Masuknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negri

3.Adanya campur tangan politik

4.Maraknya media propaganda asing

5.Adu domba yang dilakukan pihak asing

1. Pemberlakuan aturan-aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang


merugikan negara lain.
b. Ancaman dari Dalam Negeri

1. Disintegrasi bangsa

2. Keresahan sosial

3. Upaya penggantian ideologi Pancasila

4. Potensi konflik antarkelompok/golongan

5. Makar/penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional

6. Di masa transisi ke arah demokrasi sesuai tuntutan reformasi

7. Tidak adanya kesadaran hukum

b) Berdasarkan Bentuk Ancaman

 Ancaman fisik : segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan


nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik

 Ancaman ideologis : segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu


ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran
E. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalam Mengisi dan Mempertahankan NKRI

a) Wujud semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam


mengisi dan mempertahankan NKRI
Bentuk sikap-sikap positif :

 menjunjung tinggi persatuan

 cinta tanah air dan bangsa

 rela berkorban untuk kepentingan bangsa

 mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

 mengakui keanekaragaman bangsa

 menyakini bahwa ancaman satu wilayah adalah ancaman bangsa secara


keseluruhan

 menyakini bahwa NKRI adalah harga mati

 waspada terhadap segala ancaman dan gangguan yang dapat merusak


keutuhan NKRI
b) Membela dan Mempertahankan NKRI
a. Pertahanan dan Keamanan Negara

 Pertahanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintah negara dalam


rangka mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara.

 Keamanan negara berkaitan dengan keterlibatan masyarakat sehingga


muncul istilah keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Upaya Membela Negara

 Pendidikan Kewarganegaraan

 Pelatihan Kemiliteran secara Wajib


 Pengabdian sebagai Prajurit TNI atau Polri secara sukarela atau Wajib

 Pengabdian memlalui Profesi

Anda mungkin juga menyukai