Anda di halaman 1dari 3

Atas Nama Cinta

Oleh: Hayu Kusrin (Rhy S)

Atas nama cinta, ku sematkan rasa hingga


menetes air mata duka dan bahagia. Cinta itu memberi.
Memberi kebahagiaan kepada segala sesuatu yang
sedang mencinta. Cinta terselimuti sabar dan ikhlas.
Ikhlas? Ikhlas adalah salah satu cara untuk mengizinkan
hati selalu bahagia dan ridho terhadap semua takdir
Allah. Takdir yang pahit atau pun manis. Sabar? Sabar
ketika salah satu sikap kita yang tak pernah mengeluh
akan sapaan kepahitan atas nama cinta, yang menancap
kuat pada relung hati. Sabar dalam menghadapi ujian
cinta itu sendiri. Cinta itu memberi kekuatan, meski
terkadang menyakiti. Cinta itu memberi energi yang luar
biasa jika kita mampu memaknai arti cinta yang
sesungguhnya. Cinta bagai melodi yang indah jika kita
mampu memainkannya dengan benar.

Cinta bukanlah suatu benda nyata yang bisa


dilihat, namun ia bisa dirasakan oleh pemiliknya. Cinta
yang benar, ia akan mampu membawa kebaikan pada

1
yang dicintai. Cinta yang benar, ia mampu memberi
cahaya bagi gelapnya hati yang dicintai. Cinta yang
benar, ia mampu menjaga tanpa menodai. Jangan sampai
kita mengatakan cinta, jika padahal itu adalah nafsu
belaka. Begitu dahsyatnya cinta, menguatkan yang
lemah, melemahkan yang kuat. Namun, cinta yang
dahsyat adalah cinta yang mampu menguatkan yang
lemah. Melukis warna dalam barisan kata cinta. Cinta
mampu menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Segala di dunia ini dipenuhi oleh cinta. Tanpa
cinta, dunia kita akan sangat terasa hampa. Tanpa cinta,
kehidupan ini tak akan pernah ada. Cinta, cinta dan cinta.

Jika kita tak mampu memaknai cinta yang


sesungguhnya, cinta itu sendiri yang justru akan
membawa kita pada kehancuran. Kehancuran dunia
hingga negeri akhirat. Bagi kita yang tak mampu
memaknai cinta, maka ia akan mampu memabukkan kita.
Mampu membutakan hati kita dari sekeliling kita.
Terkadang, kita mampu merasakan cinta dari orang-
orang terdekat kita tanpa menyadari bahwa itulah yang
dinamakan cinta. Cinta yang benar dan tulus, ia tak akan

2
pernah membawa kita pada lembah kenistaan dan
kegelapan. Cinta yang benar dan tulus, ia mampu
menjadi cahaya yang mampu membawa dan menggiring
kita kepada surga. Surga yang selalu dirindukan oleh
para hambaNya yang beriman. Atas nama cinta, ku
sematkan rasa kepada sang Pemilik Cinta. Cinta yang
menentramkan, mendamaikan, mengagumkan.

Malang, Senin 15 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai