Anda di halaman 1dari 20

MASSA JENIS

DAN SPECIFIC
GRAVITY ZAT
OLEH; KELOMPOK 3
1. Alfian Aldi Febrianto (211910801030)
2. Naomi Savannah Siregar (211910801031)
3. Desyana Nindya Prastiwi(211910801032)
4. Surya Fakhri Maulana (211910801033)
5. Siti Nur Zuwilda Putri (211910801034)
6. Dwi Astitie Indah Sari (211910801035)
7. Irsyad Afi Asyhari Putra (211910801036)
8. Anas Ahrul Khakim (211910801037)
01
PENDAHULUAN
Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki
Metode pengukuran massa jenis zat cair yang paling
massa dan menempati ruang. Menurut bentuknya, zat dapat
umum digunakan adalah Hukum Archimedes.
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu padat, cair, dan gas.
Hukum archimedes merupakan hukum yang
Setiap padatan memiliki kerapatan tertentu. Massa jenis
mempelajari tentang prinsip pengapungan zat cair.
didefinisikan sebagai perbandingan massa suatu zat dengan
Benda fluida akan mengapung jika cat cair (Jawwet,
volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis
2019). Massa jenis adalah pengukuran massa satuan
zat, tidak bergantung pada massa atau volume zat. Dengan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis benda
kata lain, massa jenis suatu zat adalah konstan. Massa jenis
maka semakin besar juga volumenya. Massa jenis
digunakan untuk menentukan materi. Setiap zat memiliki
memiliki fungsi yaitu untuk menentukan zat. Setiap
kerapatan yang berbeda. Dan suatu zat, berapa pun
massa jenis yang berbeda (Tipler, 1998).
massanya, berapa pun volumenya, akan memiliki kerapatan
yang sama (Kondo, 1982). Pengukuran massa jenis dapat
menggunakan alat timbang neraca atau timbangan.
Massa jenis atau kerapatan (density) dapat didefinisikan sebagai tingkat kerapatan
suatu zat. Massa jenis memiliki fungsi untuk menentukan jenis suatu zat. Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda-beda. Suatu zat yang sama berapapun massanya,
berapapun volumenya pasti akan memiliki massa jenis yang sama. (S. Virdi, 2016)
Massa jenis benda merupakan perbandingan massa benda dengan volumenya,
secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut.

ρ = Massa Jenis (kg/m3)


m= Massa benda (kg)
v = Volume benda (m3)
Menentukan Massa Jenis Zat cair Menggunakan Hukum
Archimedes

Benda M mula–mula ditimbang di udara (a), kemudian


ditimbang di dalam air (aquadest) (b) dan terakhir ditimbang
ke dalam zat cair lainnya (c). Massa jenis zat cair (zc) dapat

dihitung dengan persamaan :


ρzc=wu-wzcVg
dengan : wu = berat benda di udara
wzc = berat benda di dalam zat cair
V = volume benda, diperoleh dari :
Pengukuran Massa Benda M di udara, didalam
V = wu-wairρair g aquades dan di dalam zat cir
wair = berat benda di dalam air
g = percepatan gravitasi bumi
= 9,8 m/s2
Specific gravity dapat didefinisikan sebagai perbandingan massa jenis sebuah fluida terhadap sebuah
fluida standar. Nilai specific gravity sebuah zat padat ditentukan dengan membandingkan beratnya saat
ditimbang di udara dengan berat zat cair (aquades) yang dipindahkan saat zat pada tersebut dibenamkan ke
dalamnya. Aquades dalam hal ini berfungsi sebagai fluida standar yang telah diketahui nilai massa jenisnya.
Oleh karena zat padat pada umumnya dikelompokkan menjadi dua macam, yakni zat padat yang tenggelam dan
yang mengapung di dalam air, maka berikut ini akan disampaikan kedua pengukuran SG untuk masing-masing
zat padat.
Hukum Archimedes menyatakan bahwa benda padat yang dibenamkan seluruhnya di dalam suatu zat cair
akan mengalami gaya ke atas atau gaya apung sebesar berat zat cair yang dipindahkan akibat terbenamnya
benda padat tersebut. Dinyatakan dengan persamaan :

dimana : W = berat zat padat di udara


WS = berat zat padat di dalam air
Untuk menentukan SG zat padat yang mengapung di air, juga
dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Hukum
Archimedes. Agar zat padat terbenam seluruhnya di dalam zat
cair, maka diperlukan ‘pembenam’.

SGzp = WW1-W2
Dengan :
W1 = W+Wp
W2 = Wzp+Wp
keterangan : W = berat zat padat di udara Pengukuran massa benda di udara, massa pembenam di
Wzp = berat zat padat di dalam aquades dan massa pembenam+benda di dalam aquades

aquades
Wp = berat pembenam di dalam
aquades
02
METODE
PENELITIAN
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melihat video percobaan.
Peneliti akan mengobservasi perbedaan yang terdapat pada besar massa jenis (density)
pada minyak goreng dan pada gliserin dengan menggunakan media balok, aluminium,
kuningan, dan timbangan. Massa jenis (densaity) mempunysi specific gravity (SG).
Specific gravity merupakan sebuah perbandingan antara kerapatan sebuah zat dengan
kecepatan (massa jenis) air serta udara (untuk gas).
Persiapan

Mengamati video percobaan

Pengambilan data

Analisis data Bagan tahapan alur penelitian,


merupakan bagan alur penelitian massa jenis dan specific
gravity zat.
Kajian kecepatan terminal dan viskositas minyak goreng dan oli

Hasil dan pembahasan praktikum

Kesimpulan
03
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Hasil Massa Jenis Zat Cair

Nama Zat Wu (g) Wair Wzc Vbalok (ρzc- Δρ I K AP


 
Cair (g) (g) (m3) ρzc(kg/m3) ρzc)2
  21,83 13,76 14,65 0,000823 889,7 10,4        
Minyak 21,8 13,75 14,6 0,000821 894,4 2,2 2,79 0,003 100% 4
Goreng 21,85 13,78 14,63 0,000823 894,7 3,03
          ρzc = ∑=        

892,9 15,6
  22 13,74 14,65 0,000843 889,8 7,40        
Gliserin 21,85 13,71 14,6 0,000831 890,7 12,6 5,45 0,006 99% 3
21,8 13,66 14,63 0,000800 880,8 39,4
          ρzc = ∑=        
2. Hasil SG Zat Padat yang tenggelam Dalam Air

Zat W(udara)(g )Ws (g) SGZP (SGzp- I K AP


Pada
 
SGzp)2 ΔSGzp
t
  21,8 13,65 2,67 1,5E+00        
  21,85 13,66 2,67 1,5E+00 1,5811 0,591 40,9% 1
Aluminium 21,8 13,66 2,68 2,0E+00
      SGzc = ∑=        

2,67 5,0E+00
 
 

67 59,1 8,48 0,003        


 

Kuningan
67,05 59,13 8,47 0,001 0,076 0,009 99,1% 3
67,08 59,04 8,34 0,008        
3. Hasil SG Zat Padat yang Terapung Dalam Air
Pembena Wu Wp W2(N W1(N SGzp (SGzp- I K A
m ) )
  P
(g) (g) SGzp)2 ΔSGz
p
  4,55 13,61 90,5 18,1 -0,06 0,002000        
5 6 0 -
Aluminiu 0,0346 154,9 3
4,56 13,63 90,5 18,1 -0,06 0,000400 54,88
m 4 %
5 9 00
%
4,59 13,68 90,5 18,2 -0,06 0,000000
5 7 1
          SGzc ∑=        

=
-0,06 0,002400
1
  4,4 59,1 62,3 63,5 3,76 0,016        
3
Kuningan 0,559 14,39 85,6 2
4,39 59,23 62,3 63,6 3,40 0,235
% %
3 2
4,41 58,9 62,3 63,3 4,50 0,375
3 1
          SGzc ∑=        

=
Pada praktikum kali ini mempelajari cara untuk menentukan massa jenis zat cair (ρzc) dengan
menggunakan hukum Archimedes serta Specific gravity (SG) zat padat menggunakan hukum
Archimedes. Pada tabel yang terdapat dalam artikel, dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya
nilai Wu, nilai ρzc atau massa jenis zat cair juga bertambah besar. Hal tersebut sesuai dengan
teori massa jenis zat dan teori hukum Archimedes.

Semakin besar massa suatu materi maka makin besar pula massa jenisnya. Hal tersebut
dikarenakan massa suatu zat sebanding atau berbanding lurus dengan massa jenisnya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada table, terlihat bahwa semakin besar nilai berat benda di
udara maka semakin besar pula nilai specific gravitynya. Nilai specific gravitynya yang semakin
besar, menyebabkan gaya dorong yang di peroleh semakin kecil. Sehingga jikia posisi benda
tenggelam dalam air atau akuades, diakibatkan karena karakteristik nilai specific gravity yang
relatif besar.
Benda dikatakan tenggelam saat masa jenisnya bendanya lebih besar ketimbang massa jenis air.
Saat benda dikatakan tenggelam, benda akan turun ke dasar wadah saat dicelupkan itu dikarenakan
nilai gaya dorong ke atasnya lebih kecil ketimbang gaya berat benda tersebut. Pada table
dinyatakan bahwa w1 dan w2 sangat berpengaruh pada nilai specific gravity zat padat. Dimana
semakin kecil nilai specific gravity (SG) yang diperoleh maka semakin besar gaya dorong ke atas
atau gaya apung yang diperoleh.

Benda dengan karakteristik nilai specific gravity yang relatif kecil akan terapung dalam air
atau akuades. Hal tersebut sesuai dengan teori yang terdapat pada literatur laporan yang digunakan
dan juga sesuai dengan teori hukum Archimedes. Dimana dikatakan bahwa benda dikatakan
terapung apabila massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air sehingga benda tersebut mendapat
gaya dorong ke atas yang lebih besar dari pada gaya beratnya (Nilai SGnya lebih kecil). Literatur
juga membahas dan menghasilkan hasil perhitungan yang sebanding atau berbanding lurus dengan
hasil pembahasan laporan ini.
04
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dihasilkan dari praktikum Massa Jenis dan Specific Gravity Zat yang telah
dilakukan adalah massa jenis yang terdapat pada zat cair lebih besar dibandingkan dengan
minyak goreng karena besaran yang dihasilkan untuk sebuah partikel pada minyak goreng
lebih besar dibandingkan dengan gliserin. Selain itu dapat disimpulkan pula bahwa nilai
specific gravity yang terdapat pada kuningan akan lebih besar dibandingkan dengan
aluminium. Hal ini terjadi karena, meskipun dalam zat cair yang sama namun berat ketika
berada di udara dan di dalam zat cair lebih besar maka specific gravity yang akan dihasilkan
juga akan semakin besar.
THANKSS

Anda mungkin juga menyukai