Dalam jumlah yang besar, atom-atom akan berperilaku membentuk sebuah logam
padat, seperti setrika listrik, yang mengatur dirinya sendiri untuk berada setimbang
dalam kisi-kisi tiga dimensi. Susunan ini berulang secara teratur dimana setiap atom
akan berada pada jarak setimbang dengan tetangga terdekatnya. Atom-atom tersebut
disatukan oleh sebuah gaya antar atom, yang dimodelkan sebagai sebuah per-
interatomik, yang dapat memanjang ataupun memendek pada saat diberikan gaya
eksternal. Setiap kisi-kisi atom dapat bersifat tegar, seperti yang tampak pada
kebanyakan bahan logam, kayu, tangga, namun dapat pula nampak tidak tegar. Benda
tidak tegar juga memiliki susunan kisi yang tidak tegar, sehingga mudah mengalami
deformasi. Di dalam modul ini, akan melakukan sebuah percobaan sederhana, yang
dapat menjelaskan fenomena deformasi pada benda, yang difokuskan hanya pada
keadaan elastis saja. Dengan kata lain, benda tersebut relatif memiliki kekakuan yang
tinggi. Parameter yang digunakan untuk melihat tingkat kekakuan benda saat diberikan
gaya eksternal kepadanya adalah modulus elastisitas.
2.1 Tujuan Praktikum
Menentukan modulus elastisitas/modulus Young (Y) suatu bahan padat.
b
L
R
r
L2
A (2.3)
4B
Jika kedua ujungnya ditahan, maka pada titik tengah batang tersebut akan mengalami
pelenturan, sehingga persamaan (2.1) menjadi :
3
wL
Y (2.4)
3
4a bd
dan persamaan (2.2) menjadi :
3
wL
Y (2.5)
4 4
12 ( R r )d
Keterangan :
d = besarnya lenturan pada tempat beban (m)
w = gaya berat yang diberikan pada pembebanan (Newton)
A = panjang batang dari tempat beban ke titik tumpu sebelah kiri (m)
B = panjang batang dari tempat beban ke titik tumpu sebelah kanan (m)
L = panjang batang antara kedua titik tumpu (m)
a = ukuran vertikal penampang batang (m)
b = ukuran horisontal penampang batang (m)
R = jari-jari luar penampang batang (m)
r = jari-jari dalam penampang batang (m)
Y = modulus elastisitas / modulus Young (Newton /m2)
panjang batang
skala
Batang uji
A B
tuas tuas
beban
meja