Anda di halaman 1dari 12

2 INSTRUKSI DASAR PLC

2.1 Tujuan
Setelah selesai percobaan ini peserta mampu:
1. Memahami jenis-jenis instruksi dasar PLC.
2. Memahami fungsi dari instruksi dasar PLC.
3. Membuat dan membaca ladder diagram menggunakan instruksi dasar
PLC.

2.2 Landasan Teori


Dalam PLC, memiliki instruksi yang digunakan untuk
menggerakkan atau mengendalikan peralatan sesuai dengan yang kita
inginkan. Instruksi tersebut dipakai sebagai dasar untuk menjalankan suatu
program.
1. KEEP
Keep adalah instruksi spesial yang terdapat di CX Programmer yang
berfungsi sebagai pengunci. Instruksi keep sama seperti rangkaian
pengunci, bedanya adalah instruksi keep lebih sederhana. Syntax penulisan
keep adalah :
KEEP (spasi) address keep
KEEP 1000
Langkah kerja :
a. Buatlah tombol START : Ketik C, masukkan address 000 dan
comment start.
b. Buatlah instruksi KEEP : Ketik I, untuk mengeluarkan special
instruction, lalu ketik KEEP (spasi) alamat output.
Contoh : KEEP 10000
Lalu pada Edit Comment ketikkan K1.
Gambar 2.1 Penulisan Syntax Instruksi Keep
c. Pindahkan kursor di bawah tombol START, ketik C untuk
membuat tombol RESET (STOP), kemudian ketikkan address
0001 dan klik OK.

Gambar 2.2 Rangkaian Keep


( Agar lebih jelas dan mudah dipahami dapat dilihat pada link video
berikut ini : ​https://youtu.be/7FC7UeTeE7s​ )

2. COUNTER
Counter adalah salah satu instruksi pada CX Programmer yang
berfungsi sebagai penghitung. Instruksi counter akan ON sampai hitungan
yang telah ditentukan. Syntax penulisan counter adalah :
CNT (spasi) counter number (spasi) #value
CNT 0000 #7
Artinya counter 00 akan aktif setelah diberi masukan sebanyak 7 kali.
Langkah kerja :
1. Buatlah tombol START : Ketik C, masukkan address 000 dan
comment start.
2. Buatlah instruksi COUNTER : Ketik I, untuk mengeluarkan
special instruction, lalu ketik COUNTER (spasi) alamat output
(spasi) jumlah counter.
Contoh : CNT 0000 #7
Lalu pada Edit Comment ketikkan COUNTER.

Gambar 2.3 Penulisan Syntax Instruksi Counter


3. Pindahkan kursor di bawah tombol START, ketik C untuk
membuat tombol RESET, kemudian ketikkan address 0001 dan
klik OK.

Gambar 2.4 Rangkaian Counter


4. Tambahkan kontak NO counter pada rung 1 seperti yang
ditunjukkan seperti pada gambar 2.5. ​Masukkan address C0000,
kemudian klik OK.
Gambar 2.5 Penambahan Kontak NO
5. Tambahkan kontaktor sebagai output dengan alamat 10000 pada ,
kemudian klik OK. Pada bagian Edit Comment beri keterangan
sebagai OUTPUT.

Gambar 2.6 Rangkaian Counter dengan Output


( Agar lebih jelas dan mudah dipahami dapat dilihat pada link video
berikut ini : ​https://youtu.be/WerLiYWfSQU​ )

3. TIMER
Program TIMER pada PLC berfungsi untuk mengatur penyalaan
output pada PLC sesuai kebutuhan. Syntax penulisan TIMER adalah :
TIM (spasi) address timer (spasi) #waktu
TIM 0000 #300
Artinya timer 00 dengan setting waktu 300 x 0.1 detik = 30 detik.
Cara membuat ladder diagram instruksi TIMER adalah sebagai berikut.
1. Buatlah ladder rangkaian start-stop lampu.
2. Pindahkan kursor pada RUNG-1, buat kontak NO dengan alamat
100.00 (merujuk ke alamat output).
3. Membuat timer :
● Ketikkan I, kemudian isikan TIM 0000 #300, klik OK
● Lalu pada Edit Comment ketikkan TIMER

Gambar 2.7 Penulisan Syntax Instruksi Timer


4. Tambahkan kontak bantu NC timer sebagai reset output pada
rangkaian stop seperti yang ditunjukkan seperti pada gambar 2.8
● Tempatkan kursor di sebelah kanan tombol STOP, ketik “/”
untuk membuat NC timer. Masukkan address T0000, klik
OK.
● Jika muncul edit comment, klik OK lagi.

Gambar 2.8 Penambahan Kontak Reset Output


Gambar 2.9 Rangkaian Timer
( Agar lebih jelas dan mudah dipahami dapat dilihat pada link video
berikut ini : ​https://youtu.be/C1gYDylPSWI​ )

4. DIFFERENTIATE UP (DIFU) dan DIFFERENTIATE DOWN


(DIFD)
Instruksi DIFU dan DIFD merupakan suatu instruksi yang
berfungsi untuk mengubah kondisi logika bit operand dari OFF menjadi
ON selama 1 siklus atau pulsa. Satu siklus artinya hanya ON dari kiri ke
kanan dalam sebuah ladder sesaat saja, menyatakan hasil dari operator
logika (instruksi) seperti AND, OR, dan XOR sebagai sinyal biner (ON /
OFF). DIFU atau bisa disebut dengan Differentiate Up sifatnya
mendeteksi transisi naik dari input, sedangkan DIFD mendeteksi transisi
turun dari input. Syntax penulisan DIFU dan DIFD :
DIFU (spasi) address bit
DIFD (spasi) address bit
Cara menggunakan instruksi DIFU :
1. Tekan pada keyboard (I), atau pilih pada kursor instruksi pada CX
Programmer.
2. Letakkan pada pojok ladder kemudian enter.
3. Beri instruksi atau tulis pada kolom dengan DIFU, kemudian spasi.
4. Masukkan alamat atau address bit seperti 001 atau W001.
5. Tekan Enter, instruksi DIFU sudah dibuat untuk menyalakan
address 001.
Gambar 2.10 Penulisan Syntax Instruksi DIFU

Gambar 2.11 Rangkaian Instruksi DIFU


Cara menggunakan instruksi DIFD :
1. Tekan pada keyboard (I), atau pilih pada kursor instruksi pada CX
Programmer.
2. Letakkan pada pojok ladder kemudian enter.
3. Beri instruksi atau tulis pada kolom dengan DIFD, kemudian spasi.
4. Masukkan alamat atau address bit seperti 001 atau W001.
5. Tekan Enter, instruksi DIFD sudah dibuat untuk menyalakan
address 001.

Gambar 2.12 Penulisan Syntax Instruksi DIFD


Gambar 2.13 Rangkaian Instruksi DIFD
( Agar lebih jelas dan mudah dipahami dapat dilihat pada link video
berikut ini : DIFU ​https://youtu.be/W--ZTeELLk0 dan DIFD
https://youtu.be/OtrdfhCqoyI​ )

2.3 Alat dan Bahan


1. PC / Laptop
2. Software​ CX-Programmer

2.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Asisten menjelaskan prinsip kerja dari alat yang akan diamati
3. Buatlah rangkaian seperti pada modul
4. Mengerjakan soal pada project
5. Buatlah pembahasan dan kesimpulan.

2.5 Project
2.6 Analisis Data dan Pembahasan
2.7 Kesimpulan

2.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

Anda mungkin juga menyukai