Disusun Oleh:
Mela Fitri Rosalin ( 15522125 )
Elisa Melati Nur .A ( 15522133)
Intania Widyantari .K ( 15522166 )
Kelas : B
Sebelum menjelaskan analisis pasar lebih jauh, penulis akan menjelaskan produk apa yang
akan diproduksi dan dipasarkan. Produk yang akan diproduksi disini adalah sebuah kursi
balita sebagai fasilitas yang ada pada cafe. Pengertian dari cafe itu sendiri merupakan
tempat untuk bersantai dan berbincang-bincang dimana pengunjung dapat memesan
minuman dan makanan. Cafe termasuk tipe restoran namun lebih mengutamakan suasana
rileks, hiburan dan kenyamanan pengunjung sehingga menyediakan tempat duduk yang
nyaman dan alunan musik.
Menjadi ibu yang bekerja di kantoran atau ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan.
Keduanya memiliki tantangan yang berbeda. Atau menjadi ibu yang super sibuk dan
tinggal di kota-kota besar seperti Yogyakarta tidaklah mudah. Mulai dari mengurus rumah,
keluarga, hingga pekerjaan kantor terlihat begitu banyak. Hal itu bisa membuat kondisi
fisik maupun mental akan berpengaruh. Salah satu contohnya pada mental yaitu beban
pikiran yang pebuh sehingga bisa menyebabkan stres. Maka dari itu hal yang dibantu para
ibu rumah tangga adalah enjoy melakukan aktivitasnya dan menghindari faktor-faktor
penyebab stres. Stres bisa membuat pekerjaan sang ibu menjadi tidak maksimal. Hal
seperti stres ini bisa diatasi dengan memiliki waktu luang untuk merelaksasikan diri. Atau
jika ada kesempatan ibu bekerja bisa bersosialisasi di luar rumah saat ia di tempat kerja
atau di rumah. Salah satu tempat yang cocok untuk melepas penat ibu-ibu disaat seperti ini
yaitu cafe dimana cafe tersebut berfasilitas spesial untuk ibu. Ibu yang memiliki anak kecil
juga bisa membawa ke cafe ini dikarenakan fasilitas pendukungnya yaitu bisa untuk anak-
anak.
Untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen mengenai kursi balita seperti apa yang
mereka inginkan penulis membuat kuesioner I yang bertujuan untuk mengumpulkan
data keinginan konsumen. Pada kuesioner I pertanyaan-pertanyaan masih bersifat
terbuka, artinya pertanyaan yang diajukan kepada responden berupa pertanyaan yang
responden bebas menentukan jawabannya sendiri. Hasil jawaban dari kuesioner tersebut
yang kemudian menjadi Voice of Customer adalah sebagai berikut:
1. Kursi balita harus nyaman (adanya busa pada tempat duduk dan sandaran)
2. Kursi balita dengan warna yang menarik
3. Tinggi Kursi balita di sesuaikan dengan tinggi meja cafe
4. Kursi balita yang fleksibel (dapat dilipat)
5. Kursi balita dilengkapi penyangga depan sebagai safety
6. Kursi balita dengan inovasi adanya tempat botol susu, meja yang fleksibel dan
mainan
7. Ukuran kursi balita disesuaikan dengan anak-anak
Proses terjemahan kebutuhan teknik dalam metode QFD adalah House of Quality,
tujuannya adalah untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen yang diambil dari
jawaban responden yang ada pada kuesioner I kedalam kebutuhan teknik (technical
requirements), data-data yang diperoleh dari hasil kebutuhan konsumen akan
diterjemahkan kedalam setiap aspek teknik. Berikut data-data yang dibutuhkan dalam
pengolahan aspek teknik:
Semua kebutuhan teknis diatas selanjutnya akan digunakan pada kuesioner II, dimana
peneliti mengajukan pernyataan-pernyataan teknis diatas dan responden hanya bisa
memberikan penilaian berupa range nilai dengan skala sebagai berikut:
2 = kurang setuju
3 = setuju
4 = lebih setuju
5 = sangat setuju
Dari hasil rekapitulasi data kuesioner II tersebut maka akan didapatkan data
kepentingan relatif dari masing-masing keinginan konsumen.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Kuesioner II
Pertanyaan
Responden
1 2 3 4 5 6 7
1 4 3 4 3 5 5 5
2 4 4 4 3 5 5 5
3 5 4 4 4 4 5 4
4 4 3 4 3 5 5 4
5 5 4 5 5 5 5 5
6 5 5 5 4 5 5 4
7 4 4 4 4 4 4 4
8 5 4 4 4 5 5 4
9 5 4 4 4 5 5 4
10 5 4 5 3 5 5 4
11 4 4 4 4 5 5 5
12 4 3 4 4 5 5 4
13 4 5 4 4 5 4 4
14 4 3 3 4 5 5 4
15 5 4 4 4 5 5 5
16 4 4 4 4 5 5 4
17 4 4 4 5 5 5 5
18 4 4 4 5 5 5 4
19 5 4 5 5 5 4 5
20 4 4 4 3 4 4 4
21 4 5 4 4 5 5 5
22 4 4 5 4 5 5 4
23 5 3 4 3 5 5 4
24 4 5 4 4 5 5 4
25 4 4 4 3 4 5 5
26 4 4 4 4 5 5 4
27 3 3 3 3 4 4 3
28 4 4 4 4 4 5 5
Pertanyaan
Responden
1 2 3 4 5 6 7
29 4 4 3 3 4 5 4
30 5 5 5 5 5 5 5
No. 1 2 3 4 5 6 7
SS(5) 10 5 6 5 23 25 11
LS(4) 19 19 21 16 7 5 18
S(3) 1 6 3 9 0 0 1
KS(2) 0 0 0 0 0 0 0
STS(1) 0 0 0 0 0 0 0
Importance Rating
Importance rating didapatkan dari hasil perhitungan rata-rata tiap kebutuhan kuesioner
pada hasil dari penyebaran kuesioner kepentingan konsumen. Dari rekap kuesioner
kebutuhan konsumen tersebut maka dari setiap range pilihan pertanyaan yang diajukan,
bobot hasil jawaban responden kemudian dirata-rata untuk importance rating.
Importance
No Kebutuhan Pengguna Urutan
Rating
Kursi balita yang nyaman (adanya busa pada tempat
1 4,3 4
duduk dan sandaran)
Pada tahap ini dilakukan analisis hubungan antara kebutuhan konsumen kursi balita
dengan kebutuhan teknis yang telah didefinisikan. Sehingga diperoleh hubungan yang
kuat, sedang, atau lemah. Hubungan kuat jika keinginan teknis tertentu merupakan
interpretasi langsung suatu hubungan keinginan konsumen, sedangkan hubungan sedang
dan lemah umumnya dari hubungan keinginan konsumen dengan kebutuhan teknis yang
bukan interpretasi langsungnya. Penilaian ini menggunakan skala ordinal, yaitu tingkat
pengukuran data berupa ukuran ranking data, yang artinya bahwa data satu obyek lebih,
kurang, atau sama jumlahnya dari atriburnya dibandingkan dengan beberapa obyek
lainnya. Nilai yang digunakan untuk menggambarkan ketiga hubungan tersebut adalah
sebagai berikut:
Kenyamanan 1
Warna 2
Tinggi 3
Fleksibel 4
Safety 5
Desain 6
Ukuran 7
Keterangan :
= Kuat (9)
= Sedang (3)
= Lemah (1)