Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang menghasilkan berbagai macam
umbi-umbian. Salah satu contoh umbi-umbian yang sudah sangat familiar
yaitu singkong. Singkong merupakan perdu tanaman tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Tanaman singkong sebagian besar
bagiannya dapat dimanfaatkan. Umbi singkong biasa digunakan sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya diolah menjadi sayur.
Mengonsumsi singkong dapat memberi manfaat yang baik bagi kesehatan
apabila dikonsumsi secara rutin.
Tabel 1.1 Rata-Rata Konsumsi per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan
Makanan Penting Tahun 2014 – 2018
Jenis Bahan Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
Makanan
Beras lokal/ketan kg 1,626 1,631 1,668 1,565 1,551
Jagung basah kg 0,013 0,029 0,035 0,026 0,029
dengan kulit
Jagung kg 0,023 0,023 0,021 0,019 0,019
pocelan/pipilan
Ketela pohon kg 0,066 0,069 0,073 0,122 0,091
Ketela rambat kg 0,05 0,065 0,069 0,07 0,06
Sumber Data : Badan Pusat Statistik 2019
Dari data tabel 1.1 maka dapat dilihat bahwa rata- rata konsumsi bahan
makanan penting tertinggi yaitu beras lokal atau ketan kemudian ketela pohon
atau singkong dan yang terendah adalah rata-rata konsumsi ketela rambat.
Menurut Soepriyadi et al., (2019), pada jaman dulu nenek moyang kerap
menggunakan singkong sebagai ramuan tradisional untuk mengobati berbagai
macam penyakit salah satunya adalah untuk mengobati sakit maag. Nutrisi
yang terkandung pada singkong juga mampu menurunkan kadar kolestertol
dalam darah sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
seperti diabetes, selain itu daun singkong juga memiliki segudang manfaat,
para ahli kesehatan mengatakan jika daun singkong ini mampu meningkatkan
sistem metabolisme tubuh.
Singkong memiliki harga jual yang rendah saat panen raya, sehingga
masyarakat yang menjualnya tidak mendapatkan keuntungan lebih. Singkong
dapat diolah menjadi berbagai macam variasi makanan yang bernilai gizi
tinggi dan juga enak. Pengolahan singkong menjadi variasi olahan makanan
akan membantu masyarakat untuk memperoleh lebih banyak keuntungan.
Salah satu olahan makanan yang dapat dibuat dari singkong adalah balung
kethek. Balung kethek merupakan camilan tradisional yang terbuat dari
singkong atau ketela pohon dan memiliki tekstur yang renyah. Balung kethek
merupakan camilan yang saat ini sudah sangat jarang ditemui atau sudah
hampir punah. Peluang usaha inilah yang mendorong didirikannya UMKM
Balung Kethek Solo Ngangeni UMKM yang berdiri sejak akhir tahun 2017 ini
menjadi salah satu UMKM yang menjadikan balung kethek sebagai produk
usahanya sekaligus melestarikan camilan tradisional. Balung kethek dijual
dengan tambahan berbagai varian rasa dan ukuran, kemudian dipasarkan.
Pemasaran Balung Kethek Solo Ngangeni yaitu dengan cara dititipkan
ke toko oleh-oleh, toko roti, koperasi kampus serta dipasarkan secara online
melalui marketplace. Pemasaran merupakan suatu kegiatan usaha untuk
menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Proses pemasaran
merupakan hal yang penting dalam berjalanya suatu usaha agar semakin
berkembang dan sebagai kunci keberhasilan. Pemasaran yang semakin gencar
akan membuat semakin banyak orang yang mengenal usahanya dan memicu
ketertarikan pelanggan sehingga dapat memperbesar angka penjualan.
Pemasaran perlu mendapat perhatian serius oleh UMKM terutama dalam
proses penetapan streategi pemasaran yang dipilih akan mampu menembus
pasar, apalagi kondisi persaingan yang semakin ketat seperti saat ini,
kemampuan untuk merebut pangsa pasar akan dihadapi UMKM itu sendiri.
Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan
bersaingan yang berkesinambungan untuk perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar
yang dipakai dalam menyusun perencanaan usaha secara menyeluruh
(Mandasari et al., 2019). Oleh karena itu, diperlukan perumusan strategi
pemasaran bagi UMKM Balung Kethek Solo Ngangeni agar tercipta strategi
pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjulan produk UMKM Balung
Kethek Solo Ngangeni.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang sesuai adalah
sebagai berikut :
1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi pemasaran
Balung Kethek Solo Ngangeni ?
2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pemasaran Balung
Kethek Solo Ngangeni ?
3. Prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran Balung
Kethek Solo Ngangeni?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pemasaran Balung Kethek Solo Ngangeni
2. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalm pemasaran
Balung Kethek Solo Ngangeni
3. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran
Balung Kethek Solo Ngangeni
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian pada UMKM Balung Kethek Solo Ngangeni ini diharapkan
dapat mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan peneliti
tentang manajemen pemasaran berkaitan dengan masalah yang di hadapi
dalam pemasaran. Peneliti juga dapat melihat langsung permasalahan dan
memberikan alternatif penyelesaian masalah di UMKM Balung Kethek
Solo Ngangeni. Penelitian ini juga berguna untuk memenuhi syarat lulus
mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Diskusi yang
dilakukan peneliti dengan pemilik UMKM Balung Kethek Solo Ngangeni
menjadi sumber inspirasi dalam membuat penelitian.
2. Bagi Universitas Sebelas Maret
Hasil penelitian ini berguna untuk menambah arsip dan
pengetahuan tentang manajemen pemasaran/bauran pemasaran, khususnya
bidang pertanian. Penelitian ini juga berguna untuk mendukung
kelengkapan akademis dalam penerapan kurikulum pendidikan di bidang
pertanian. Penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur dalam keberhasilan
penerapan kurikulum yang telah ditetapkan.
3. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran dari mahasiswa mengenai permasalahan usaha yang
dikembangkan dalam bidang agribisnis. Penelitian ini berguna sebagai
sarana informasi tentang pentingnya manajemen pemasaran berkaitan
dengan bauran pemasaran dalam pengembangan UMKM Balung Kethek
Solo Ngangeni. Adanya penelitian ini juga diharapkan dapat
meningkatkan semangat pemilik UMKM Balung Kethek Solo Ngangeni
dalam upaya mengembangkan usahanya.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam
terhadap masyarakat mengenai bauran pemasaran yang terjadi di bidang
agribisnis yang telah berkembang di lapangan. Penelitian ini juga dapat
berguna sebagai sumber inspirasi masyarakat ketika ingin mendirikan
usaha bidang agribisnis. Masyarakat juga bisa membuat inovasi usaha
yang menarik dan dapat di terima di kalangan masyarakat secara umum.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian Wibowo et al., (2015), yang berjudul Analisis
Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada
Batik Diajeng Solo) penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapat gambaran
mengenai strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing, dan untuk
mengetahui seberapa efektif pelaksanaan strategi pemasaran yang telah
dilakukan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
dokumentasi, wawancara, observasi dan jenis penelitian deskriptif. Metode
pengumpulan data tersebut mengharuskan peneliti berkunjung ke lokasi
penelitian. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Batik Diajeng Solo dalam
memasarkan produknya yaitu dengan menggunakan perumusan strategi
pemasaran yang bermula dari strategi segmentasi pasar (segmentation),
strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi posisi pasar
(positioning). Strategi yang digunakan selanjutnya adalah bauran pemasaran
(marketing mix) berupa 4p product (produk), place (tempat), price (harga),
dan promotion (promosi).
Berdasarkan penelitian Cahyono (2016), yang berjudul Implementasi
Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Metode SWOT Dalam Upaya
Meningkatkan Penjualan Produk Jasa Asuransi Kecelakaan dan Kematian
Pada PT. Prudential Cabang Lamongan dapat diketahui bahwa metode analisis
data yang digunakan adalah SWOT. SWOT merupakan strengths (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan). Strengths dan
opportunities merupakan faktor yang mendukung perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Weaknesses dan threats merupakan faktor yang menghambat
perusahaan dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan penelitian Kresnadipayana et al., (2018), yang berjudul
Pemberdayaan Masyarakat UKM Keripik Singkong Rasa Gadung Sebagai
Produk Unggulan Daerah Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa keripik singkong atau ketela sangat
banyak disukai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda, kalangan bawah
ataupun kalangan atas, sebagai makanan cemilan. Biasanya keripik singkong
atau ketela ini merupakan makanan yang disajikan untuk tamu ataupun
sebagai teman untuk ngobrol-ngobrol. Pangsa pasar yang besar pembuat
keripik singkong di Indonesia sangat banyak bermunculan, selain itu juga
karena proses pembuatan kripik singkong pun bisa dilakukan dengan cara
tradisional sekalipun. Keripik singkong dengan beragam aneka rasa juga
sangat bermunculan, mulai dari rasa gurih, manis, asem, pedas, hingga rasa
lainnya. Dibandingkan dengan kripik tales, memang kripik singkong lebih
banyak disukai.
Berdasarkan penelitian Ervina et al., (2019), yang berjudul Kajian Strategi
Pemasaran Ubi Cilembu (Kasus di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan,
Kabupaten Sumedang) dapat diketahui bahwa metode analisis data yang
digunakan antara lain matriks IFE (internal factor evaluation) dan EFE
(eksternal factor evaluation), SWOT (Strong, Weaknesses, Opportunities,
Threats). Matriks IFE digunakan untuk menganalisis faktor internal suatu
bisnis, sedangkan matriks EFE menganalisis faktor eskternalnya. Matriks EFE
disusun agar perencana strategi dapat meringkas dan mengevaluasi informasi
berdasarkan indikator-indikator yang masuk dalam faktor eksternal yaitu dari
sisi peluang dan ancaman.
Berdasarkan penelitian Arifudin (2020), yang berjudul PKM Pembuatan
Kemasan, Peningkatan Produksi dan Perluasan Pemasaran Keripik Singkong
Di Subang Jawa Barat dapat diketahui bahwa produksi singkong sebagai hasil
pertanian yang cukup tinggi di Indonesia. Produksi singkong yang melimpah
tidak membuat para petaninya sejahtera karena harga jual singkong mentahan
atau tanpa diolah yang masih rendah. Olahan keripik singkong merupakan
sebuah solusi untuk menambah nilai jual singkong.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Persamaan Perbedaan
Wibowo et al., Analisis Strategi Analisis strategi Komoditas yang
(2015) Pemasaran Untuk pemasaran, diteliti
Meningkatkan Daya Tujuan
Saing UMKM (Studi penelitian,
pada Batik Diajeng Metode
Solo) pengumpulan
data, Lokasi
yang diteliti,
Strategi
pemasaran
Cahyono, P Implementasi Strategi Analisis strategi Komoditi yang
(2016) Pemasaran Dengan pemasaran, diteliti, Lokasi yang
Menggunakan Tujuan diteliti
Metode SWOT Penelitian,
Dalam Upaya Metode
Meningkatkan pengumpulan
Penjualan Produk Jasa data, Metode
Asuransi Kecelakaan analisis data
dan Kematian Pada
PT. Prudential
Cabang Lamongan
Kresnadipayana et Pemberdayaan Komoditi yang Tujuan penelitian,
al Masyarakat UKM diteliti Metode penelitian,
(2018) Keripik Singkong Lokasi yang diteliti
Rasa Gadung Sebagai
Produk Unggulan
Daerah Desa
Sidomukti Kecamatan
Jenawi Kabupaten
Karanganyar
Ervina et al Kajian Strategi Tujuan Lokasi penelitian,
(2019) Pemasaran Ubi penelitian, Komoditi yang
Cilembu (Kasus di Metode analisis diteliti, Metode
Desa Cilembu, data pengumpulan data
Kecamatan
Pamulihan,
Kabupaten
Sumedang)
Arifudin,O PKM Pembuatan Komoditi yang Lokasi penelitian,
(2020) Kemasan, diteliti, Kajian Tujuan penelitian,
Peningkatan Produksi yang diteliti Metode penelitian
Dan Perluasan berupa pendekatan
Pemasaran Keripik pemasaran manajemen
Singkong Di Subang
Jawa Barat
Sumber: Wibowo et al., (2015), Cahyono,P.(2016), Kresnadipayana et al.,
(2018), Ervina et al., (2019), Arifudin,O.(2020)
Tabel diatas merupakan ringkasan hasil penelitian terdahulu yang akan
digunakan untuk penelitian ini. Alasan memilih penelitian-penelitian tersebut
dikarenakan memiliki beberapa kesamaan, yaitu objek penelitian, bidang
kajian, lokasi penelitian, serta metode-metode yang akan digunakan. Objek
penelitian ini balung kethek (sejenis keripik singkong). Bidang kajian analisis
strategi pemasaran, metode pengumpulan data dengan dokumentasi,
wawancara, observasi sedangkan metode analisis data dengan matriks IFE,
matriks EFE serta SWOT dan metode tersebut sama dengan metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini.

B. Tinjauan Pustaka
1. Singkong
Singkong merupakan tanaman panganan berupa perdu dengan
nama lain ubi kayu atau ketela pohon dan berasal dari Amerika. Singkong
sering disebut-sebut sebagai makanan ndesa atau kampung. Sekarang,
aneka ragam olahan makanan berbahan baku singkong mulai menjamur.
Rata-rata usaha olahan makanan singkong masih bermotivasi “mengangkat
derajat” singkong supaya lebih bergengsi. Masyarakat menilai singkong
merupakan bahan makanan lokal yang digunakan sebagai alternatif
pengganti beras (Bargumono dan Suyadi, 2013).
Ubi kayu atau ketela pohon atau singkong atau cassava sudah lama
dikenal dan ditanam oleh penduduk dunia. Singkong di Indonesia menjadi
makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Singkong sama
halnya komoditas pertanian lainnya, singkong mempunyai kelemahan
yaitu mudah mengalami penurunan kualitas (rusak) apabila tidak segera
dijual dan diolah setelah pemanenan. Manfaat singkong semakin luas
dengan adanya perkembangan teknologi, seperti menjadi bahan dasar pada
industri makanan (tepung singkong dan berbagai olahan berbahan baku
singkong), berbagai industri, dan obat-obatan (Rosmiati et al., 2018).
2. Strategi
Strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan
penggunaan potensi dan sarana yang ada. Kegunaan strategi yaitu untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari suatu sasaran kegiatan. Strategi
secara umum dapat berupa garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang ditentukan (Jobar dan Hanum, 2016).

3. Pemasaran
Pemasaran adalah cara yang digunakan oleh seorang manajer
menciptakan upaya untuk membujuk, menciptakan kebutuhan,
berkomunikasi, berinovasi antara lain dengan konsumen, dan senantiasa
berusaha memenuhi kebutuhannya, serta menambah nilai. Pengambilan
keputusan manajer yang tepat terkait pemasaran, akan menentukan
keberhasilan suatu pemasaran. Pemasaran yang berjalan dengan baik akan
memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan atau target yang telah
ditentukan (Contreras & Ramos, 2016).
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi suatu
bisnis. Tanpa adanya pemasaran, maka produk atau jasa yang disediakan
oleh perusahaan tidak dapat diketahui dan tidak akan sampai ke tangan
customer. Pemasaran dipandang sebagai proses kemasyarakatan yang
dilakukan perusahaan, berupa kegiatan yang didalamnya dapat memenuhi
kebutuhan dan memuaskan pelanggan, yaitu dengan cara menciptakan
produk, menawarkan dan mempertukarkan produk atau jasa yang memiliki
nilai (Hernandhi et al., 2018).
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik perusahaan
yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
akan suatu produk atau jasa. Pemasaran akan menjadi semakin penting
dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat, kemudian juga
dalam rangka menghadapi para pesaing yang dari waktu ke waktu semakin
meningkat (Tamara, 2016).
4. Strategi Pemasaran
Pentingnya strategi pemasaran bagi perusahaan disebabkan karena
ketidakmampuan perusahaan untuk mengontrol faktor-faktor eksternal
perusahaan seperti persaingan dengan kompetitornya. Pemasaran berfungsi
untuk menunjang perusahaan yang didasarkan pada konsep pemasaran
sehingga perusahaan dapat menentukan strategi perusahaan yang tepat.
Pelaksanaan kegiatan pemasaran seperti penetapan harga, penawaran,
penjualan, hingga pengiriman produk ke tangan konsumen dibutuhkan
sebuah strategi pemasaran agar konsumen merasa puas karena kebutuhan
dan keinginannya terpenuhi (Indriani dan Suharyono, 2017).
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan, karena potensi untuk menjual proposisi
terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. Strategi
pemasaran terdapat dasar tindakan didalamnya yang mengarah pada
kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah- ubah dengan harapan dapat mencapai
tujuan. Sebelum suatu perusahaan menetapkan suatu strategi pemasaran
yang akan dipakai, terbelih dahulu harus melihat situasi dan kondisi pasar
serta menilai posisinya dipasar tersebut. Tujuannya agar dapat ditentukan
kegiatan pemasaran apa yang cocok untuk diterapkan (Hutabarat, 2017).
5. Bauran pemasaran (marketing mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) yang merupakan sekumpulan
tools guna memasarkan pada sasaran konsumen yang dapat dilakukan oleh
perusahaan baik menciptakan barang atau produksi atau perusahaan yang
menawarkan jasa kepada konsumen. Istilah bauran pemasaran (marketing
mix) ini merupakan variabel- variabel yang dipakai oleh perusahaan
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen. Bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari
elemen produk, harga, promosi dan distribusi (Haerisma, 2018).
Bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang
paling potensial di dalam memasarkan produk. Bauran pemasaran
merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi
secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang
konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap
image suatu produk. Strategi bauran pemasaran yaitu : produk, harga,
promosi dan tempat sangat berperan terutama pada keadaan persaingan
yang semakin tajam dan perkembangan akan permintaan barang,
didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama
dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan
sangat penting terutama untuk mwmbangun komitmen dan loyalitas
pelanggan (Selang, 2013).
Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran
(marketing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi.
Perusahaan melakukan promosi produk merupakan salah satu upaya
mempertahankan keunggulan produk. Promosi sangat berpengaruh
terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang
maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif
murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak di sertai promosi yang baik,
maka tingkat penjualan tidak akan memadai (Arief, 2019).
6. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang telah banyak
digunakan oleh organisasi, perusahaan, maupun lembaga pemerintahan.
Alasan mengapa analisis SWOT sering digunakan dikarenakan analisis ini
cukup mendasar sebagai senjata dalam menentukan solusi terbaik dalam
konflik yang mungkin terjadi dalam perusahaan atau organisasi. Analisis
SWOT menjadi senjata yang berguna untuk menghadapi persaingan
global. Proses analisis SWOT mengharuskan adanya survey internal
mengenai strengths, weakness, serta survey eksternal berupa opportunities
dan threats (Fatimah, 2020).
Manfaat analisis SWOT yaitu dapat mengetahui permasalahan dari
empat sisi diantaranya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimilki oleh perusahaan. Hasil dari analisis ini dapat memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan serta mempertahankan
peluang, dan pada saat yang bersamaan dapat mengurangi kelemahan serta
menghindari potensi ancaman. Analisis SWOT juga memiliki manfaat
dalam aktivitas analisis strategis, seperti organisasi yang bisa menghindari/
meminimalisir kelemahannya dan menekan dampak ancaman yang harus
dihadapi (Kumbara, 2020).
7. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal
Factor Evaluation)
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui peluang terbesar dan
terkecil yang dimiliki suatu usaha dan ancaman terbesar maupun ancaman
yang tidak mempengaruhi usaha. Matriks IFE digunakan untuk
mengetahui kekuatan paling besar dan terkecil yang dimiliki maupun
kelemahan terbesar dan terkecil yang dimiliki oleh suatu usaha. Matriks
EFE (External Factor Evaluation) diperoleh melalui penilaian terhadap
responden mengenai sejauh mana faktor-faktor strategis eksternal
berpengaruh terhadap pengembangan usaha (Fauzi dan Martadona, 2018).
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
dari faktor-faktor internal usahatani. Nilai total yang dibobot pada matriks
ini merupakan hasil penjumlahan total dari perkalian bobot dan rating
masing-masing faktor strategis internal usahatani. Matriks EFE digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal
usahatani. Nilai total yang dibobot pada matriks ini merupakan hasil
penjumlahan total dari perkalian bobot dan rating masing-masing faktor
strategis eksternal usahatani (Ningsih & Hamamah, 2013).
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Di Surakarta olahan makanan singkong atau ketela pohon yang bernama
balung kethek sudah sangat jarang ditemui bahkan hampir punah. Olahan
balung kethek merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan nilai jual
singkong yang rendah. Bisnis “Balung Kethek Solo Ngangeni” ini baru
berdiri 2,5 tahun yaitu sejak akhir 2017. Pemasaran produk “Balung Kethek
Solo Ngangeni” yaitu dengan cara dititipkan ke toko oleh-oleh, toko roti,
koperasi kampus serta dipasarkan secara online melalui marketplace.
Permasalahan yang muncul pada pemasaran produk ini adalah kurang giatnya
promosi. Analisis lebih lanjut mengenai strategi pemasaran “Balung Kethek
Solo Ngangeni” dengan identifikasi matrik IFE, matrik EFE serta SWOT.
Kerangka teori bertujuan untuk menggambarkan konsep penelitian yang
nantinya akan digunakan dan dilakukan oleh peneliti sehingga diharapkan
dapat memudahkan peneliti dalam penyusnan penelitian. Berikut merupakan
bagan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini :
Balung Kethek “Solo Ngangeni”

Analisis Strategi Pemasaran


Balung Kethek “Solo Ngangeni”

Identifikasi Faktor Internal dan


Eksternal

Internal Eksternal

1. Price 1. Minat Konsumen


2. Place 2. Pesaing
3. Product 3. Bahan baku
4. promotion 4. Teknologi modern

IFE EFE

Alternatif Strategi Pemasaran


(Matriks SWOT)

Prioritas Strategi Pemasaran


(Matriks QSPM)
Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
D. Pembatasan Masalah
1. Penelitian dilakukan pada UMKM Balung Kethek Solo Ngangeni terkait
strategi pemasaran produk dan dilaksanakan pada bulan oktober 2020
2. Penelitian mengenai strategi pemasaran Balung Kethek Solo Ngangeni
menggunakan analisis SWOT dan matriks IFE dan EFE
3. Faktor internal yang mempengaruhi pemasaran Balung Kethek “Solo
Ngangeni” yaitu 4p (product, place, promotion, price) sedangkan faktor
eksternal berupa minat konsumen, pesaing, bahan baku, dan teknologi
modern.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Singkong adalah bahan pangan yang penting didunia, tidak hanya di
Indonesia. Singkong di Indonesia dijadikan bahan makanan pokok ketiga
setelah beras dan jagung.
2. UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan
usaha mikro. UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha
mikro, usaha kecil, dan usaha menengah
3. Pemasaran adalah kegiatan menyeluruh dan terencana yang dilakukan oleh
suatu perusahaan atau institusi dalam melakukan berbagai upaya agar
mampu memenuhi permintaan pasar.
4. Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan suatu produk.,
strategi pemasaran yang maju dan berkembang yaitu yang memperhatikan
adanya unsur menarik perhatian segmen pasar yang produktif dalam
kegiatan pemasaran.
5. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target
pasarnya, bauran pemasaran memiliki empat variabel yang dikenal dengan
“4P”.
6. Promosi adalah proses memberikan informasi atau pengenalan suatu
produk atau jasa dari sebuah bisnis untuk memajukan usaha dengan cara
menarik minat para konsumen.
7. Faktor internal adalah faktor dalam suatu usaha yang mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan didalam perusahaan.
8. Faktor eksternal adalah faktor dalam suatu usaha yang mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari luar perusahaan.
9. Analisis SWOT adalah suatu analisis dengan mengidentifikasi strength
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan) dan threats
(ancaman) dalam suatu perusahaan.
10. Matriks IFE atau matriks Internal Factor Evaluation adalah alat yang
digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan perusahaan
dan untuk mengungkapkan kekuatan serta kelemahannya.
11. Matriks EFE atau matriks External Factor Evaluation adalah alat yang
digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada.
12. Matriks IE adalah parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi
kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
13. Matriks QSPM atau Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan
matriks untuk mengevaluasi strategi alternatif berdasarkan inputan faktor
internal dan eksternal.
14. Produk merupakan suatu barang atau jasa yang dibuat dan ditambah
gunanya atau nilainya diproses produksi dan menjadi hasil akhir dari
proses produksi.
15. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel di mana
setiap saat dapat berubah menurut waktu dan tempatnya.
16. Tempat merupakan unsur bauran pemasaran yang sangat penting karena
dengan pemilihan lokasi yang tepat masyarakat akan mengetahui
keberadaan lembaga tersebut dan memudahkan konsumen untuk
menemukan dan berbelanja dengan nyaman.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian


Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian yang menerjemakan data yang berkaitan dengan keadaan sosial,
koneksi antar variabel yang terjadi serta akibatnya kepada lingkungan. Hasil
dari deskriptif kualitatif adalah informasi empiris yang faktual. Metode
deskriptif analitis kualitatif mencerminkan situasi yang benar-benar terjadi
tanpa adanya rekayasa atau manipulasi pada variabel. Model penelitian
deskriptif analitis kualitatif mendapatkan data dengan cara sesuai fakta dan
apa adanya, sehingga penelitian lebih memfokuskan pada hasil dan
maknanya.
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
(purposive method), yaitu di UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni”,
Surakarta. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas berbagai
pertimbangan salah satunya yaitu karena UMKM Balung Kethek “Solo
Ngangeni” muncul pertama kali dalam pencarian saat mencari UMKM yang
ada di kota Surakarta dan lokasi UMKM berada ditengah kota. Pertimbangan
yang lainnya yaitu karena penjual balung kethek juga sudah sangat jarang
ditemui di kota Surakarta.
C. Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan populasi dan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus atau kriteria sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
diharapkan dapat menjawab persoalan penelitian. Metode purposive sampling
ini memiliki kelebihan yaitu biasanya sampel yang diambil mudah ditemui
atau didekati oleh peneliti. UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni” dikelola
oleh pemiliknya sendiri serta lokasi UMKM strategis sehingga sangat
memudahkan peneliti dalam mengamati.
D. Sumber dan Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang pertama kali yang dikumpulkan oleh
peneliti melalui upaya pengambilan data di lapangan langsung. Data
primer juga merupakan data yang diambil dari sebuah penelitian dengan
menggunakan instrument yang dilakukan pada saat tertentu dan hasilnya
pun tidak dapat di generalisasikan hanya dapat menggambarkan keadaan
pada saat itu. Penelitian kali ini data primer yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara langsung dengan pemilik UMKM Balung
Kethek “Solo Ngangeni” dan dokumentasi. Data primer dari penelitian ini
yaitu terkait dengan informasi mengenai pendirian usaha atau kondisi
umum serta proses pemasaran produk.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada
sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang
digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Data sekunder
bisa diperoleh dari buku, publikasi, pemerintah, catatan internal organisasi,
laporan, jurnal, hingga berbagai situs yang berkaitan dengan informasi
yang sedang dicari. Penelitian kali ini data sekunder yang digunakan
diperoleh dari peneliti terdahulu, situs web, dan literatur kepustakaan.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik pengumpulan data yang pertama digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik observasi yaitu salah satu
teknik pengumpulan data kualitatif yang dianjurkan untuk mendapatkan
data deskriptif. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
meninjau atau mengamati secara cermat dan langsung di lokasi penelitian
untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari
sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data kedua yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik wawancara. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara
peneliti dengan narasumber. Proses wawancara akan memberikan hasil
yang ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan
mempengaruhi arus informasi. Faktor yang diperhatikan dalam
wawancara dengan UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni yaitu peneliti
atau pewawancara, narasumber, serta topik penelitian yang tertuang
dalam daftar pertanyaan.
3. Pencatatan
Teknik pengumpulan data ketiga yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pencatatan. Teknik pencatatan adalah teknik pengumpulan data
dengan memasukan data ke media sistem pencatatan data. Pencatatan data
yang dilakukan saat wawancara dengan pemilik UMKM Balung Kethek
“Solo Ngangeni yaitu dengan recording. Pencatatan data yang dilakukan
berupa data mengenai informasi pendirian usaha atau kondisi umum
UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni serta proses pemasaran produk.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tahap pengumpulan data yang keempat
dalam penelitian ini. Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh informasi dalam bentuk arsip, buku, dokumen, atau gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang mendukung penelitian.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi foto bersama
pemilik UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni dan foto produknya.
F. Metode Analisis Data
1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan Matriks IFE dan
EFE
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) merupakan sebuah alat
formulasi strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan
antara area-area tersebut. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal perusahaan berkaitan
dengan peluang dan ancaman yang dianggap penting. Data eksternal
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi,
sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum,
teknologi, dan persaingan (Ningsih & Hamamah, 2013).
Faktor internal yang ada di UMKM Balung Kethek “Solo
Ngangeni yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Produk balung kethek
sudah sangat jarang ditemui sehingga dengan menjual produk tersebut,
pemilik UMKM sekaligus melestarikan makanan tradisional daerah.
Produk balung kethek dibuat langsung oleh pemilik untuk menjaga
kualitasnya terutama tingkat ketebalan irisan singkong yang nantinya
akan mempengaruhi tekstur balung kethek itu sendiri. Harga yang dipatok
untuk produk balung kethek sangat terjangkau untuk semua kalangan.
Promosi balung kethek dilakukan secara online melalui sosial media dan
juga promosi secara langsung melalui event. Faktor eksternal yang diteliti
dari UMKM Balung Kethek “Solo Ngangeni berupa minat konsumen,
bahan baku, pesaing dan teknologi modern.
2. Merumuskan Alternatif Strategi Menggunakan Matriks SWOT
Fungsi dari analisis SWOT dan strategi kompetitif adalah untuk
menganalisa mengenai kekuatan, kelemahan serta keunggulan kompetitif
yang dimiliki perusahaan atau usaha yang dilakukan melalui analisa
terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang
dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui
analisa terhadap kondisi eksternal perusahaan. Analisis SWOT
yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.
Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari
banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok,
kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan
menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh keliping surat
kabar, riset di internet, dan analisis tren-tren domestik dan global yang
relevan (Nisak, 2013).
3. Menentukan Prioritas Strategi Menggunakan Matriks QSPM
Metode yang digunakan untuk memprioritaskan strategi pemasaran
yaitu QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Keuntungan
dengan menggunakan matriks QSPM adalah strategi-strategi dapat
diperiksa secara berurutan dan bersamaan, serta tidak ada batas untuk
jumlah strategi yang dapat dievaluasi secara sekaligus. QSPM
mengevaluasi kemenarikan relatif dari beberapa pilihan alternatif strategi
secara objektif (Setyorini et al., 2016) .
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. M. (2019). Efektivitas Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk


Telkom Pada Pt . Telkom Di Biak. Jurnal Gema Kampus, 14(1), 49–56.
https://jurnal.iyb.ac.id/index.php/gemakampus/article/view/80/78
Arifudin, O. (2020). Pkm Pembuatan Kemasan, Peningkatan Produksi Dan
Perluasan Pemasaran Keripik Singkong Di Subang Jawa Barat. Jurnal
Pengabdian, Vol 4(No 1), 21–36.
https://doi.org/https://doi.org/10.36841/integritas.v4i1.514
Bargumono, & W, S. (2013). 9 Umbi Utama Sebagai Pangan Alternatif Nasional.
Leutika prio.
https://www.academia.edu/31291700/BAB_II_SINGKONG_buku_9_UMBI
_UTAMA_Ir_HM_Bargumono_MSi_dan_Ir_H_Suyadi_MP_Oke_Oke_Siap
Cahyono, P. (2016). Implementasi Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan
Metode SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Jasa Asuransi
Kecelakaan dan Kematian Pada PT. Prudential Cabang Lamongan. Jurnal
Peneltian Ilmu Bisnis, 1(2), 129–138.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30736%2Fjpim.v1i2.28
Contreras, F. L., & Ramos, M. L. Z. (2016). What is Marketing? A Study on
Marketing Managers’ Perception of the Definition of Marketing. Jurnal
Fórum Empresarial, 21(1), 49–69.
https://revistas.upr.edu/index.php/forumempresarial/article/view/4087/3569
Ervina, C., Hubeis, M., & Pandjaitan, N. H. (2019). Kajian Strategi Pemasaran
Ubi Cilembu (Kasus di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten
Sumedang). Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah,
14(1), 69–75. https://doi.org/10.29244/mikm.14.1.69-75
Fatimah, F. N. (2020). Teknik Analisis SWOT. ANAK HEBAT INDONESIA.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=CRL2DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR2&dq=kelebihan+analisi
s+swot&ots=NVIGHbvgxi&sig=XK4JEUEU8-
E3RXGBWvbIH5E6yu4&redir_esc=y#v=onepage&q=kelebihan analisis
swot&f=false
Fauzi, D., & Martadona, I. (2018). PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DI
KOTA PADANG (Melalui Pendekatan EFE dan IFE). Jurnal Bisnis Tani,
1(1), 1–6. https://doi.org/10.31227/osf.io/trezf
Haerisma, A. S. (2018). Pengembangan Ekonomi Kreatif Bidang Fashion Melalui
Bauran Pemasaran. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari’ah, 10(1), 91–104.
https://doi.org/10.24235/amwal.v10i1.2831
Hernandhi, D. T., Astuti, E. S., & Priambada, S. (2018). Desain Sistem Informasi
Pemasaran Berbasis Website Untuk Promosi ( Studi Kasus pada Kedai Ayam
Geprak & Sambal Bawang Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis, 55(1), 1–
10.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFil
e/2235/2632
Hutabarat, E. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan Motor Suzuki Satria Fu Pada Pt. Sunindo Varia Motor Gemilang
Medan. Jurnal Ilmiah Methonomi, 3(1), 112–121.
https://methonomi.net/index.php/jimetho/article/view/26
Indriani, R., & Suharyono, S. (2017). PROGRAM PRODUCT KNOWLEDGE
SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN dan PENGARUHNYA TERHADAP
PENJUALAN (Studi Kasus Produk S-tee PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan
Wilayah Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis, 47(2), 187–192.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFil
e/1858/2240
Jobar, R., & Hanum, L. (2016). Strategi Belajar Mengajar. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=MsKIDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=strategi+adalah&
ots=TFbywbCyv5&sig=2j5TOsaeDhM5k95qWEYu_R7mC2o&redir_esc=y
#v=onepage&q=strategi adalah&f=false
Kresnadipayana, D., Pamungkas, G. S., & Hapsari, D. I. (2018). Pemberdayaan
Masyarakat UKM Keripik Singkong Rasa Gadung Sebagai Produk Unggulan
Daerah Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar. Jurnal
WARTA LPM, 21(1), 72–79. https://doi.org/10.23917/warta.v21i2.5254
Kumbara, A. (2020). Strategi Management Analisis SWOT Pada Lucky Textile
Group Dalam Menghadapi Persaingan Industri Textile. Jurnal Ekonomi dan
Manejemen Sistem Informasi, 1(5), 464–474. https://doi.org/10.31933/JEMSI
Mandasari, D. J., Widodo, J., & Djaja, S. (2019). Strategi Pemasaran Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Batik Magenda Tamanan Kabupaten
Bondowoso. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 13(1), 123–128.
https://doi.org/10.19184/jpe.v13i1.10432
Ningsih, K., & Hamamah. (2013). Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Dan
External Factor Evaluation (EFE) Buah Naga Organik. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(1), 1689–1699.
http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10322/3933
https://doi.org/10.1016/j.jag.2018.07.004 http://dx.doi.org/10.1038/s41598-
018-25369-w https://www.bertelsmann-
stiftung.de/fileadmin/files/BSt/Publikationen/GrauePublikationen/MT_Globa
lization_Report_
Nisak, Z. (2013). ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI
KOMPETITIF. Jurnal EKBIS, 2(1), 56–63.
Rosmiati, M., Maulani, R. R., & Dwiartama, A. (2018). Efisiensi Usaha Dan Nilai
Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Modified Cassava Flour (MOCAF)
Pada Kelompok Wanita Tani Medal Asri, Desa Sukawangi Kecamatan
Pamulihan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 14–20.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.5614%2Fsostek.itbj.2018.17.1.2
Selang, C. a. (2013). Bauran Pemasaran ( Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Emba, 1(3), 71–
80. https://media.neliti.com/media/publications/1521-ID-bauran-pemasaran-
marketing-mix-pengaruhnya-terhadap-loyalitas-konsumen-pada-fres.pdf
Setyorini, H., Effendi, M., & Santoso, I. (2016). Marketing Strategy Analysis
Using SWOT Matrix and QSPM (Case Study: WS Restaurant Soekarno
Hatta Malang). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri,
5(1), 46–53. https://doi.org/10.21776/ub.industria.2016.005.01.6
Soepriyadi, N., Dangga, S. A., & Laela, N. (2019). Pelatihan Pengolahan Selai
Pisang,Bola-bola Singkong, Kering Singkong Pedas Manis Dan Packaging
Yang Baik. Jurnal Abdikarya, 03(1), 48–53. http://jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/abdikarya/article/view/3701
Tamara, A. (2016). Implementasi Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran
Produk Mandiri Tabungan Bisnis. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 4(3),
395–406. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jrbm/article/view/12751
Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti, . (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal
Administrasi Bisnis, 29(1), 59–66.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/11
72

Anda mungkin juga menyukai