Bagi masyarakat luas, tanaman jahe bukan hal yang asing lagi. Apalagi
manfaat tanaman jahe untuk kesehatan sudah sangat dikenal sejak dahulu
kala. Hanya saja untuk mendapatkan manfaatnya perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Banyak orang yang mungkin tidak bisa / tidak
sempat / bahkan tidak mau repot melakukan pengolahan tersebut. Dengan
adanya produksi jahe instan maka dapat menjawab kendala itu. Minat
konsumen terhadap minuman jahe sangat besar. Permintaan selalu
meningkat ketika musim hujan karena cuaca yang dingin sedangkan
minuman jahe dapat menghangatkan tubuh.
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat jahe instan tidak
banyak macamnya hanya gula dan jahe saja. Tentunya bahan baku tersebut
sangat mudah untuk didapatkan setiap harinya. Apalagi lokasi produksi yang
dekat dengan pasar.
Proses produksi yang digunakan masih sederhana. Jahe digiling
kemudian direbus dengan air secukupnya hingga mendidih untuk
mendapatkan ekstrak jahe. Setelah itu disaring untuk memisahkan ampas
dengan ekstrak jahe. Yang digunakan untuk proses brikutnya adalah ekstrak
jahe. Sedangkan ampasnya adalah limbah, limbah tersebut dapat terurai
dengan tanah jadi membuangnya cukup di lubang sampah. Proses
berikutnya adalah memasak campuran ekstrak jahe dengan gula putih hingga
mengering. Proses ini mamakan waktu sekitar 3 jam. Terakhir tinggal
mendinginkan, mengemas dan jahe instant siap untuk dipasarkan. Metode
produksi seperti ini yang paling sederhana dan mudah.
Rp 47 .596 .000
Variable Cost per bungkus (VC) =
96 .000
= Rp 495,8 / bungkus
FC
BEP =
P −VC
Rp 15 .200 .000 Rp 15 .200 .000
= Rp 1200 − Rp 495 ,8 / bungkus = Rp 704 ,2 / bungkus
= 21.585 bungkus
Keterangan :
Jika dalam 1 tahun menjual 21.585 bungkus jahe instan maka hasilnya
adalah impas / tidak untung dan tidak rugi. Kalau ingin untung harus menjual
lebih dari 21.585 bungkus jahe instant dalam 1 tahun.
PERKIRAAN LABA
Laba tahun ke-1
Penjualan 96.000 bungkus x Rp1.000,- Rp 96.000.000,-
VC 96.000 bungkus x Rp495,8 (Rp 47.596.800,-)
FC (Rp 15.200.000,-)
Laba Kotor Rp 33.203.200,-
Beban bunga pinjaman Rp4.950.000,- x 12% (Rp 594.000,-)
Laba setelah beban bunga Rp 32.609.200,-
PTKP Rp15.840.000,-
PKP Rp16.769.000,-
PPH Rp16.769.000,- x 5% (Rp 838.460,-)
Laba Bersih Rp 31.770.740,-