Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI

MINI FIKUN (Muffin Sukun)

Oleh :

Ulfa Yanti 132.14.00009


Galuh Citraloka Widita 132.14.00011
Yudha 132.13.00012

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
SERPONG, TANGERANG SELATAN
BANTEN
2018
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini makanan disajikan dalam berbagai bentuk dan variasi, salah
satunya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan merupakan makanan
dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di
jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan
atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Seiring dengan perkembangan zaman beragam macam makanan jajanan
yang ditemukan di berbagai tempat seperti di kantin, sekolah, instansi,
rumah tangga, restaurant, dll. Karena akses dalam membeli dan
mengonsumsi makanan jajanan dengan mudah maka perlu diperhatikan
kesehatan dan keamanan jajanan tersebut, sebab dua hal ini sangat penting
bagi tubuh. Ada berbagai data menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan
jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan
meningkatnya angka kesakitan pada berbagai kalangan mulai dari balita,
anak-anak, remaja hingga dewasa. Salah satu penyakit/kelainannya yaitu
obesitas. Penyebab utama timbulnya obesitas karena mengonsumsi
karbohidrat yang berlebihan. Untuk mengurangi kadar karbohirat berlebih
maka diperlukan makanan jajanan yang dapat menekan kandungan
karbohidrat yang tinggi yaitu makanan jajanan yang mengandung serat.
Agar terpenuhinya gizi bagi tubuh maka dibuatlah inovasi jajanan yang
cocok dari berbagai usia. Salah satunya makanan jajanan yang ditambahkan
variasi bahan baku yang mempunyai zat gizi adalah Muffin. Muffin
merupakan sejenis makanan tradisional berbentuk gulungan, bundar dan
tipis. Bahan dasar muffin beserta campurannya dapat divariasikan mulai
dari aneka tepung dan ketela. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan
yaitu buah sukun.
Sukun (Artocarpus communis) merupakan tanaman pangan alternatif di
Indonesia yang pada awalnya tanaman ini tidak banyak ditanam orang,
2

namun sekarang sudah cukup populer. Bentuk buahnya yang padat mirip
roti juga disukai masyarakat Barat sebagai pengganti roti. Sukun juga
menjadi salah satu sumber karbohidrat yang potensial sebagai alternatif
diversifikasi pangan, karena selain kandungan gizi yang cukup baik,
keberadaannya juga dapat mengatasi kerawanan pangan. Tanaman sukun
memiliki banyak manfaat sebagai bahan makanan olahan. Pengolahan buah
sukun oleh masyarakat pada umumnya diolah menjadi bermacam-macam
makanan tradisional seperti sukun goreng, kolak, getuk sukun, keripik,
tepung dan lain-lain. Selain diolah menjadi produk jadi, sukun diolah
menjadi produk setengah jadi yaitu tepung sukun. Pemanfaatan buah sukun
sebagai bahan baku industri pangan dapat ditingkatkan dengan cara
penggunaan teknologi yang lebih modern.
Buah sukun merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai cukup
populer dan dikembangkan diberbagai daerah. Buah sukun mengandung
karbohidrat dalam jumlah cukup tinggi dan beberapa zat gizi lainnya seperti
mineral, vitamin, lemak dan asam amino serta kandungan seratnya yang
tinggi. Buah sukun menjadi komoditas yang cukup penting karena
produktivitasnya yang tinggi. Meskipun demikian, pemanfaatan buah sukun
masih terbatas sebagai bahan pangan dan sedikit untuk bahan baku industri
karena masalah penyimpanan yang sulit dalam bentuk buah segar. Oleh
karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah mengolah bahan baku
buah sukun menjadi Muffin.
Muffin adalah kue yang sekarang ini populer yang berasal dari
inggris. Di Indonesia itu sendiri muffin sangat digemari oleh banyak
kalangan. Di Indonesia, jarang sekali masyarakat yang suka akan sukun,
oleh karena itu, kami membuat mini fikun dengan kue muffin sebagai
produk utama agar masyarakat banyak memakan makanan ini dan untuk
membuat masyarakat semakin suka dengan sukun maka kue muffin ini
diisi oleh sukun sebagai bahan utamanya. Seperti yang kita ketahui, sukun
memiliki banyak manfaat kaya akan serat, membantu otak besar pada
anak, melancarkan sistem pencernaan, sebagai sumber antioksidan.
3

B. Tujuan Pengembangan Proyek


Usaha Mini Fikun (Muffin Sukun) ini diharapkan dapat meningkatkan
nilai ekonomi dari buah Sukun serta diharapkan mampu memberikan
peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat
melimpah.
C. Usulan Proyek

Ekspetasi Return of Equility diharapkan adalah 20% dengan demikian maka


proyek tersebut layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain adalah bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan Mini Fikun (Muffin Sukun)
ketersediaanya mencukupi sehingga ada jaminan terhadap supply stock
bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin.
4

BAB II

PRODUKSI

A. Bahan Baku

1. Resep Mini Fikun (Muffin Sukun)

a. Kuning Telur

b. Tepung terigu

c. Gula halus

d. Mentega

e. Baking Powder

f. Buah Sukun halus

g. Buah Naga

h. Sprinkle

2. Sumber Bahan Baku

Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usahan ini antara lain

Buah Sukun yang diperoleh dari pasar .

B. Produk

1. Gambaran Produk

a. Tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna sintetik

b. Bertekstur lembut

c. Mengandung Serat

2. Proses Produksi

bagan alir proses produksi


5

Siapkan Mixer

Masukan Gula halus 167 gram

Masukan Mentega 290 gram

Aduk sama rata

Tambahkan 2 Kuning Telur

Tambah 250 gram sukun yang halus

Aduk sama rata

Setelah rata, matikan Mixer

Tambahkan 500 gram Tepung Terigu secara bertahap

Aduk sampai adonan kalis

Tambahkan 5 gram baking powder

Aduk kembali, lalu bagi dua adonan

Satu bagian adonan beri pewarna alami buah Naga dan satu bagian
lagi Original

Cetak dalam cup kertas Muffin dan taburi Sprinkle

Masukan dalam Oven 20 menit


6

BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Bentuk Pasar

Dalam pemasaran produk terdapat kesenjangan produksi dan konsumsi.

Seperti apabila permintaan pasar meningkat, maka produksi juga akan meningkat.

Begitu juga sebaliknya, sehingga perlu adanya strategi perencanaan produksi

terhadap konsumsi pasar. Dalam pemasaran suatu produk kita harus

memperhatikan aspek permintaan pasar, jika ada peluang produk berkembang

diluar kota tentunya kita pertimbangkan kembali. Produk Muffin Sukun akan

diekspor jika ada permintaan dari pasar luar kota dan memiliki prospek bagus

disana. Sehingga produk dikenal lebih luas, peluang berkembangnya produk dan

berkembangnya usaha cukup besar.

Beberapa tahun terakhir inovasi produk menjadi salah satu senjata dalam

meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.

Mengikuti perubahan/ trend dan daya beli konsumen kita dapat menciptakan atau

membuat perubahan pada produk yang ada sebelumnya.

B. Perkiraan Pengembangan Permintaan Konsumen di Masa Depan

Permintaan konsumen di masa depan akan mengalami peningkatan hal

tersebut berdasarkan pada kebutuhan konsumen mengenai muffin sukun yang

sehat dan banyak mengandung serat yang bagus bagi kesehatan tubuh.
7

C. Perkiraan Perkembangan Penawaran Produsen di Masa Depan

(forecasting)

Usaha Muffin Sukun akan mengalami penawaran yang tetap hal tersebut

dikarenakan permintaan akan produk Muffin Sukun cenderung naik sehingga

penawaran akan sama baik periode sekarang ataupun dimasa depan serta letak dan

usaha Muffin Sukun ini terletak pada tempat yang strategis.

D. Peluang Pasar di Masa Depan

Peluang pasar di Masa Depan akan tetap atau bahkan lebih baik

dibandingkan tahun sekarang hal tersebut didasarkan pada mutu dan kualitas yang

terus ditingkatkan dari produk Muffin Sukun .

A. Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar.

1. Segementasi

a. Segmentasi berdasarkan geografis yaitu Kecamatan Pamulang, Ciputat, dan

Serpong.

b. Segmentasi berdasarkan demografis yaitu :

a) Untuk semua kalangan masyarakat bawah dan atas

b) Untuk semua kalangan dari Anak-anak hingga Dewasa

2. Target

a. Kecamatan Pamulang, Ciputat, dan Serpong

b. Anak-anak dan Dewasa


8

3. Posisi

Produk Muffin Sukun (Mini Fikun) ini diposisikan sebagai bahan pangan

tambahan karena mengandung serat baik bagi kesehatan tubuh khususnya sistem

pencernaan tubuh manusia.

B. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen

Sikap dan perilaku konsumen mendukung dalam usaha Muffin dengan

Penambahan Sukunn, kosumen memberikan tanggapan positif karena usaha Mini

Fikun dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

C. Strategi Bauran Pemasaran

1. Strategi Produk

a. Logo dan Moto

Logo dan moto produk ini adalah “Muffin Sukun”

b. Merk

Merk dagang Muffin Sukun adalah “Mini Fikun”

c. Kemasan

Muffin dikemas pada kertas cup mini yang dibungkus kertas berlaminasi merk

Mini Fikun dengan memiliki kualitas kemasan yang baik


9

d. Label

Label pada Muffin Sukun menjelaskan nama dari CV, yaitu CV. Cemilan

Sakti , tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, dan informasi penting lainnya.

2. Strategi Lokasi dan Distribusi

Lokasi yang dipilih dalam menjalanan usaha ini yaitu terletak di jalan Pamulang,

Kabupaten Tangerang Selatan. Pemilihan dari lokasi ini yaitu karena lokasinya

dekat dengan pemukiman, sekolah, perkantoran dan pasar sehingga lokasinya

strategis.

3. Strategi Promosi

a. Untuk memasarkan dan memperluas jangkauan pasar usaha dengan

mempromosikan melalui media cetak seperti Spanduk.

b. Memperkenalkan produk Mini Fikun kepada teman dan keluarga besar

serta masyarakat dan membuka peluang yang lebih besar untuk

mengembangkan usaha.

c. Memperkenalkan Muffin Sukun sebagai salah satu Muffin yang memiliki

nutrisi yang baik seperti kandungan serat karena bahan baku yang

digunakan yaitu Sukun. Promosi dilakukan dengan menempel pamflet-

pamflet di pinggir jalan dan lokasi strategis lainnya. Promosi juga dilkukan

online dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, dan

instagram, dan lain-lain.


10

BAB IV

PERENCANAAN BIAYA

A. Biaya Tetap
Jenis Harga / Umur Penyusutan Penyusutan
Total Harga
No. Barang / Jumlah Unit Unit Alat Bulan Tahun
(Rupiah)
Bahan (Rupiah) (Bulan) (Rupiah) (Rupiah)
Sewa
1 12 Bulan 600.000 7.200.000 12 60.000,00 720.000,00
Tempat
2 Mixer 1 Buah 450.000 450.000 36 1.250,00 15.000,00
3 Oven 1 Buah 600.000 600.000 36 1.666,67 20.000,00
4 Timbangan 1 Buah 55.000 55.000 36 152,78 1.833,33
5 Kompor 1 Buah 500.000 500.000 36 1.388,89 16.666,67
6 Mesin sealer 1 Buah 200.000 200.000 36 555,56 6.666,67
7 Sendok 1 Lusin 22.000 22.000 36 61,11 733,33
8 Spatula 2 Buah 15.000 30.000 36 83,33 1.000,00
9 Pisau 3 Buah 30.000 90.000 36 250,00 3.000,00
10 Loyang 5 Buah 35.000 175.000 36 486,11 5.833,33
Mangkok
11 1 Lusin 70.000 70.000 36 194,44 2.333,33
melamin
12 Mesin Kasir 1 Buah 1.000.000 1.000.000 36 2.777,78 33.333,33
13 Etalase 1 Buah 700.000 700.000 36 1.944,44 23.333,33
Meja
14 3 Buah 150.000 450.000 36 1.250,00 15.000,00
Panjang
JUMLAH 11.542.000 - 72.061,11 864.733,33

B. Biaya Variabel (per bulan)


1. Biaya bahan baku

Harga /
Jumlah Total Harga
No Jenis Biaya Unit Satuan
fisik
(Rupiah) (Rupiah)
1 Tepung Terigu 1,5 Kg 8.000 12.000
2 Sukun 0,75 Kg 25.000 18.750
3 Mentega 0,87 Kg 20.000 17.400
4 Baking powder 15 Gram 100 1.500
5 Telur 1 Kg 22.000 22.000
6 sprinkle 1 Bungkus 5.000 5.000
11

7 Gula Halus 0,5 Kg 24.000 12.000


8 Buah naga 0,09 Kg 30.000 2.700
Jumlah 91.350
Hari kerja/bulan = 20 hari.
Biaya bahan baku/bulan = 20 x 91.350 = 1.827.000

2. Biaya bahan bakar

Harga / Total
Jenis Unit Harga
No. Jumlah Unit
Biaya
(Rupiah) (Rupiah)
1 Listrik 1 bulan 250.000 250.000
2 Gas 2 Tabung 185.000 370.000
Jumlah 620.000

3. Biaya kemasan

Harga Total
No. Jenis Biaya Jumlah Unit Unit Harga
(Rupiah) (Rupiah)
1 Plastik 500 Buah 600 300.000
2 Box 500 Buah 1.200 600.000
3 Cup muffin 500 Buah 40 20.000
920.000

Total Biaya Tidak Tetap Perbulan 3.367.000

C. Jumlah Biaya Usaha (per bulan)


No Jenis Biaya Jumlah Biaya (per bulan)
1 Biaya Tetap 72.061,11
2 Biaya Variabel 3.367.000
Total 3.439.061,11
12

D. Penerimaan per bulan


Penjualan mini fikun
(25 box/hari × Rp. 15.000/box × 20 hari) = Rp. 7.500.000

E. Profit per bulan

Profit = Total penerimaan per bulan – total biaya per bulan

= Rp. 7.500.000 – Rp. 3.439.061,11

= Rp. 4.060.938,89

F. Revenue Cost Ratio (R/C)


Total penerimaan per bulan
R/C = Total biaya per bulan
7.500.000
= 3.439.061,11

= 2,18

G. Payback Periode
11.542.000
Payback Period = 𝑥 1 bulan
4.060.938,89

= 2,84 bulan
13

BAB V

ASPEK EKONOMI

A. Manfaat Proyek

Manfaat dari adanya usaha pembuatan Muffin Sukun antara lain adalah :

1. Memanfaatkan buah sukun yang sangat mudah ditemukan sehingga

memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

2. Memanfaatkan buah sukun menjadi Muffn yang biasanya penggunaannya

terbatas.

3. Menumbuhkan jiwa enterpreneurship pada generasi muda

4. Membuat lapangan kerja baru

5. Menyerap tenaga kerja disekitar lokasi produksi

6. Mengurangi pengangguran

7. Berkontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto)

8. Berkontribusi terhadap penghasilan daerah dan negara


14

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari analisis beberapa aspek usaha pembuatan Muffin Sukun dikatakan

layak untuk dijalankan. Dari aspek keuangan keuntungan yang didapatkan cukup

tinggi serta payback periode pun hanya 2,84 bulan. Dari aspek ekonomi usaha ini

memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar walaupun jumlahnya

terbatas serta dapat menambah nilai ekonomi dari sukun.

Anda mungkin juga menyukai