Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini makanan disajikan dalam berbagai bentuk dan variasi, salah
satunya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan merupakan makanan
dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di
jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan
atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Seiring dengan perkembangan zaman beragam macam makanan jajanan
yang ditemukan di berbagai tempat seperti di kantin, sekolah, instansi,
rumah tangga, restaurant, dll. Karena akses dalam membeli dan
mengonsumsi makanan jajanan dengan mudah maka perlu diperhatikan
kesehatan dan keamanan jajanan tersebut, sebab dua hal ini sangat penting
bagi tubuh. Ada berbagai data menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan
jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan
meningkatnya angka kesakitan pada berbagai kalangan mulai dari balita,
anak-anak, remaja hingga dewasa. Salah satu penyakit/kelainannya yaitu
obesitas. Penyebab utama timbulnya obesitas karena mengonsumsi
karbohidrat yang berlebihan. Untuk mengurangi kadar karbohirat berlebih
maka diperlukan makanan jajanan yang dapat menekan kandungan
karbohidrat yang tinggi yaitu makanan jajanan yang mengandung serat.
Agar terpenuhinya gizi bagi tubuh maka dibuatlah inovasi jajanan yang
cocok dari berbagai usia. Salah satunya makanan jajanan yang ditambahkan
variasi bahan baku yang mempunyai zat gizi adalah Muffin. Muffin
merupakan sejenis makanan tradisional berbentuk gulungan, bundar dan
tipis. Bahan dasar muffin beserta campurannya dapat divariasikan mulai
dari aneka tepung dan ketela. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan
yaitu buah sukun.
Sukun (Artocarpus communis) merupakan tanaman pangan alternatif di
Indonesia yang pada awalnya tanaman ini tidak banyak ditanam orang,
2
namun sekarang sudah cukup populer. Bentuk buahnya yang padat mirip
roti juga disukai masyarakat Barat sebagai pengganti roti. Sukun juga
menjadi salah satu sumber karbohidrat yang potensial sebagai alternatif
diversifikasi pangan, karena selain kandungan gizi yang cukup baik,
keberadaannya juga dapat mengatasi kerawanan pangan. Tanaman sukun
memiliki banyak manfaat sebagai bahan makanan olahan. Pengolahan buah
sukun oleh masyarakat pada umumnya diolah menjadi bermacam-macam
makanan tradisional seperti sukun goreng, kolak, getuk sukun, keripik,
tepung dan lain-lain. Selain diolah menjadi produk jadi, sukun diolah
menjadi produk setengah jadi yaitu tepung sukun. Pemanfaatan buah sukun
sebagai bahan baku industri pangan dapat ditingkatkan dengan cara
penggunaan teknologi yang lebih modern.
Buah sukun merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai cukup
populer dan dikembangkan diberbagai daerah. Buah sukun mengandung
karbohidrat dalam jumlah cukup tinggi dan beberapa zat gizi lainnya seperti
mineral, vitamin, lemak dan asam amino serta kandungan seratnya yang
tinggi. Buah sukun menjadi komoditas yang cukup penting karena
produktivitasnya yang tinggi. Meskipun demikian, pemanfaatan buah sukun
masih terbatas sebagai bahan pangan dan sedikit untuk bahan baku industri
karena masalah penyimpanan yang sulit dalam bentuk buah segar. Oleh
karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah mengolah bahan baku
buah sukun menjadi Muffin.
Muffin adalah kue yang sekarang ini populer yang berasal dari
inggris. Di Indonesia itu sendiri muffin sangat digemari oleh banyak
kalangan. Di Indonesia, jarang sekali masyarakat yang suka akan sukun,
oleh karena itu, kami membuat mini fikun dengan kue muffin sebagai
produk utama agar masyarakat banyak memakan makanan ini dan untuk
membuat masyarakat semakin suka dengan sukun maka kue muffin ini
diisi oleh sukun sebagai bahan utamanya. Seperti yang kita ketahui, sukun
memiliki banyak manfaat kaya akan serat, membantu otak besar pada
anak, melancarkan sistem pencernaan, sebagai sumber antioksidan.
3
BAB II
PRODUKSI
A. Bahan Baku
a. Kuning Telur
b. Tepung terigu
c. Gula halus
d. Mentega
e. Baking Powder
g. Buah Naga
h. Sprinkle
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usahan ini antara lain
B. Produk
1. Gambaran Produk
b. Bertekstur lembut
c. Mengandung Serat
2. Proses Produksi
Siapkan Mixer
Satu bagian adonan beri pewarna alami buah Naga dan satu bagian
lagi Original
BAB III
A. Bentuk Pasar
Seperti apabila permintaan pasar meningkat, maka produksi juga akan meningkat.
diluar kota tentunya kita pertimbangkan kembali. Produk Muffin Sukun akan
diekspor jika ada permintaan dari pasar luar kota dan memiliki prospek bagus
disana. Sehingga produk dikenal lebih luas, peluang berkembangnya produk dan
Beberapa tahun terakhir inovasi produk menjadi salah satu senjata dalam
Mengikuti perubahan/ trend dan daya beli konsumen kita dapat menciptakan atau
sehat dan banyak mengandung serat yang bagus bagi kesehatan tubuh.
7
(forecasting)
Usaha Muffin Sukun akan mengalami penawaran yang tetap hal tersebut
penawaran akan sama baik periode sekarang ataupun dimasa depan serta letak dan
Peluang pasar di Masa Depan akan tetap atau bahkan lebih baik
dibandingkan tahun sekarang hal tersebut didasarkan pada mutu dan kualitas yang
1. Segementasi
Serpong.
2. Target
3. Posisi
Produk Muffin Sukun (Mini Fikun) ini diposisikan sebagai bahan pangan
tambahan karena mengandung serat baik bagi kesehatan tubuh khususnya sistem
1. Strategi Produk
b. Merk
c. Kemasan
Muffin dikemas pada kertas cup mini yang dibungkus kertas berlaminasi merk
d. Label
Label pada Muffin Sukun menjelaskan nama dari CV, yaitu CV. Cemilan
Lokasi yang dipilih dalam menjalanan usaha ini yaitu terletak di jalan Pamulang,
Kabupaten Tangerang Selatan. Pemilihan dari lokasi ini yaitu karena lokasinya
strategis.
3. Strategi Promosi
mengembangkan usaha.
nutrisi yang baik seperti kandungan serat karena bahan baku yang
pamflet di pinggir jalan dan lokasi strategis lainnya. Promosi juga dilkukan
BAB IV
PERENCANAAN BIAYA
A. Biaya Tetap
Jenis Harga / Umur Penyusutan Penyusutan
Total Harga
No. Barang / Jumlah Unit Unit Alat Bulan Tahun
(Rupiah)
Bahan (Rupiah) (Bulan) (Rupiah) (Rupiah)
Sewa
1 12 Bulan 600.000 7.200.000 12 60.000,00 720.000,00
Tempat
2 Mixer 1 Buah 450.000 450.000 36 1.250,00 15.000,00
3 Oven 1 Buah 600.000 600.000 36 1.666,67 20.000,00
4 Timbangan 1 Buah 55.000 55.000 36 152,78 1.833,33
5 Kompor 1 Buah 500.000 500.000 36 1.388,89 16.666,67
6 Mesin sealer 1 Buah 200.000 200.000 36 555,56 6.666,67
7 Sendok 1 Lusin 22.000 22.000 36 61,11 733,33
8 Spatula 2 Buah 15.000 30.000 36 83,33 1.000,00
9 Pisau 3 Buah 30.000 90.000 36 250,00 3.000,00
10 Loyang 5 Buah 35.000 175.000 36 486,11 5.833,33
Mangkok
11 1 Lusin 70.000 70.000 36 194,44 2.333,33
melamin
12 Mesin Kasir 1 Buah 1.000.000 1.000.000 36 2.777,78 33.333,33
13 Etalase 1 Buah 700.000 700.000 36 1.944,44 23.333,33
Meja
14 3 Buah 150.000 450.000 36 1.250,00 15.000,00
Panjang
JUMLAH 11.542.000 - 72.061,11 864.733,33
Harga /
Jumlah Total Harga
No Jenis Biaya Unit Satuan
fisik
(Rupiah) (Rupiah)
1 Tepung Terigu 1,5 Kg 8.000 12.000
2 Sukun 0,75 Kg 25.000 18.750
3 Mentega 0,87 Kg 20.000 17.400
4 Baking powder 15 Gram 100 1.500
5 Telur 1 Kg 22.000 22.000
6 sprinkle 1 Bungkus 5.000 5.000
11
Harga / Total
Jenis Unit Harga
No. Jumlah Unit
Biaya
(Rupiah) (Rupiah)
1 Listrik 1 bulan 250.000 250.000
2 Gas 2 Tabung 185.000 370.000
Jumlah 620.000
3. Biaya kemasan
Harga Total
No. Jenis Biaya Jumlah Unit Unit Harga
(Rupiah) (Rupiah)
1 Plastik 500 Buah 600 300.000
2 Box 500 Buah 1.200 600.000
3 Cup muffin 500 Buah 40 20.000
920.000
= Rp. 4.060.938,89
= 2,18
G. Payback Periode
11.542.000
Payback Period = 𝑥 1 bulan
4.060.938,89
= 2,84 bulan
13
BAB V
ASPEK EKONOMI
A. Manfaat Proyek
Manfaat dari adanya usaha pembuatan Muffin Sukun antara lain adalah :
terbatas.
6. Mengurangi pengangguran
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
layak untuk dijalankan. Dari aspek keuangan keuntungan yang didapatkan cukup
tinggi serta payback periode pun hanya 2,84 bulan. Dari aspek ekonomi usaha ini