Disusun oleh:
Mengatahui
Guru Pembimbing Ketua Kelompok
Menyetujui,
Kepala sekolah
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau
saduran dari karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan
dipublikasikan dalam bentuk apapun.
Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dari pernyataan yang kami
sampaikan, maka kelompok siap menerima konsekuensi dari pihak panitia.
27 September 2017
Tim Penyusun
Kata Pengantar
Puji syukur selalu terpanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karya tulis dengan
konsep limbah industri yang kami buat ini tidak mungkin rampung tanpa ilmu yang diturunkan
Nya.
Kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan atas karya tulis ini. Semoga karya tulis yang telah kami susun dengan sedemikian
rupa yang berdasarkan kompetensi dasar yang tertuang dalam pikiran kami diharapkan menjadi
inspirasi dan inovasi bagi masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Tiada gading yang
tak retak. Oleh karena itu diakhir kata, komentar, kritik, saran, dan segala umpan balik dalam
bentuk apapun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati untuk penyempurnaan karya
tulis ilmiah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
D. Manfaat .................................................................................................................. 3
Lahan pertanian tebu di Indonesia yang luas dan memiliki potensi yang cukup maju
membuat para penduduknya memanfaatkaan potensinya. Kebanyakan dari mereka membuka
usaha industri non domestik dengan bahan baku tebu. Namun, ampas sisa produksi mereka
terbuang percuma sehingga menjadi polutan, lain sisi penggunaan kertas minyak dan
staerofoam yang dinilai tidak aman bagi kesehatan, banyak dari kita yang menggunakannya
sebagai pembungkus makanan padahal, bahan-bahan tersebut mengandung zat kimia yang
berbahaya untuk dikonsumsi. Melihat dua hal yang berkesinambungan, kami melakukan
penelitian yang bertujuan Menjadikan ampas tebu sebagai alternatif bahan baku kertas.
Adapun manfaat dari daur ulang ini yakni mengurangi limbah industri tebu yang sia-sia. Jenis
penelitian yang dipakai adalah deskriptif, salah satu metode penelitian dengan cara observasi
dan memberikan fakta secara aktual. Hasil percobaan penelitian, kertas memiliki serat yang
menonjol serta ketebalan yang hampir mirip dengan kertas linen. Simpulan dari abstraksi ini
yakni ampas tebu cocok untuk pembuatan kertas karena seratnya hampir mirip dengan serat
kayu, serta menjadikan limbah sebagai produk yang memiliki nilai jual yang ekonomis di mata
masyarakat.
Kata Kunci : Tebu, ampas tebu, polutan, deskripti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lahan pertanian tebu di Indonesia yang luas dan memiliki potensi yang cukup maju
membuat para penduduknya memanfaatkaan potensinya. Kebanyakan dari mereka membuka
usaha dengan menjual es tebu, namun ampas sisa produksi mereka terbuang percuma, rasa
prihatin dan inisiatif untuk memanfaatkan ampas tersebut telah muncul dibenak kami agar
menjadi sesuatu yang berguna.
Lain sisi penggunaan kertas minyak dan staerofoam yang dinilai tidak aman bagi
kesehatan, banyak dari kita yang menggunakannya sebagai pembungkus makanan padahal,
bahan-bahan tersebut mengandung zat kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Melihat dua hal yang bekesinambungan ini, kami ingin menciptakan hal baru yang dapat
mengatasi dua permasalahan sekaligus. Sehingga tercipta produk kertas berbahan ampas tebu
dengan berbagai keunggulan. Pertama, mengurangi limbah ampas tebu yang sebelumnya kita
bahas. Kedua, dengan bahan utama ampas tebu menjadikan hasil produk kita food grade atau
aman untuk dikonsumsi karena bahan yang digunakan alami dan mengurangi penggunaan
bahan kimia. Ketiga, produksi kertas yang ramah lingkungan dikarenakan proses produksi yang
sederhana dan tidak menghasilkan residu yang berbahaya.
Lain seperti kertas pada umumnya dibidang industri yang banyak menggunakan proses
kimia yaitu proses soda sulfat ( kraft), sulfit, dan organosolv dengan larutan pemasak Na2S atau
NaHSO2 ( Simanjutak, 1994 ). Hasil penelitian mengenai pembuatan kertas dengan proses
kimia menghasilkan pencemaran yang cukup serius. Karena hasil samping yang diproduksi
polutan atau limbah utama yang dihasilkan adalah komponen gas yang mengandung senyawa
sulfur dan klor yang dihasilkan proses kraft dan sulfit.
Bahan baku ampas tebu kita pilih karena mempunyai sifat serat yang hampir sama dengan
sifat serat kayu ( Puratau, 1982 ). Karena komponen utama ampas tebu terdiri dari serat sekitar
43 – 52 %, kepadatan terlarut 2 – 3 %, panjang serat 1,43 mm, dan nisbah antara panjang serat
dengan diameter 138,43 ( Baskoro,1984 ).
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari karya ini yakni.
1. Bagaimana proses pengolahan ampas tebu menjadi kertas ?
2. Bagaimana ampas tebu menjadi kertas yang food grade ?
3. Bagaimana manfaat hasil produk ampas tebu bagi masyarakat ?
C. Tujuan
karya ilmiah ini dibuat dengan tujuan:
1. Menjadikan tebu sebagai alternatif bahan baku kertas.
2. Mengurangi limbah sisa produksi industri.
3. Menjadikan hasil produk ampas tebu memiliki nilai jual.
D. Manfaat
Hasil penyusunan karya ilmiah ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Alternatif pengganti penggunaan kayu hutan sebagai bahan baku pembuat kertas.
2. Proses produksi yang ramah lingkungan.
3. Menghasilkan produk yang ekonomis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah padat
Limbah padat terbagi menjadi dua yaitu limbah domestik dan limbah non domestik.
Limbah padat non domeestik adalah limbah padat yaang berasal dari kegiatan pertanian daan
perkebunan, industri kontruksi dan industri umum, contohnya jeraami, ampas tebu, paku bekas,
potongan besi, dan lain sebagainya. (Biologi untuk SMA/MA, 2004 : 246)
B. Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari
pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan
arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan B, bangsa-bangsa dahulu menggunakan
loh dari lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti
dari batu, kayu,bambu kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai
seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau ( Robert I. Burns, 1996)
C. Kompos Bagase
Kompos bagase adalah kompos yang dibuat dari ampas tebu (bagase), yaitu limbah padat
sisa penggilingan batang tebu. Kompos ini terutama ditujukan untuk perkebunan tebu. Pabrik
gula rata-rata menghasilkan bagase sekitar 32% bobot tebu yang digiling. Sebagian besar
bagase dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler, namun selalu ada sisa bagase yang tidak
termanfaatkan yang disebabkan oleh stok bagase yang melebihi kebutuhan pembakaran oleh
boiler pabrik. Sisa bagase ini pada masa depan diperkirakan akan bertambah seiring
meningkatnya kemajuan teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi pabrik pengolahan
tebu, termasuk boiler pabrik.Limbah bagase memiliki kadar bahan organik sekitar 90%,
kandungan N 0.3%, P2O5 0.02%, K2O 0.14%, Ca 0.06%, dan Mg 0.04% (Toharisman, 1991).
Pemberian kompos campuran bagase, blotong, dan abu boiler pabrik pengolahan tebu
dapat meningkatkan ketersediaan hara N, P, dan K dalam tanah, kadar bahan organik, pH
tanah, serta kapasitas menahan air (Ismail, 1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian kompos bagase 4-6 ton/ha dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga 50%
(Riyanto, 1995)
D. Asam Asetat
Asam asetat merupakan salah satu asam karbosilat paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO–. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan
baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, seluosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dankain. Dalam
industri makanan, asam asetat, dengan kode aditif makanan E260, digunakan sebagai pengatur
keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Sebagai aditif makanan, asam asetat disetujui penggunaannya dibanyak negara, termasuk
Kanada, Uni Eropa, Amerika Serikat], Australia dan Selandia Baru (L. R. Barentley, 1947)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Nama produk
Adapun nama produk ini adalah Alhambra. Nama ini merupakan singkatan dari kalimat
Arab, memiliki makna yakni Al kirthaasu Mumtazu Bi Rahmatillah.
B. Bahan utama
Bahan baku yang diambil adalah ampas tebu karena sifat serat mirip dengan sifat serat
kayu
C. Jenis penelitian
Jenis penelitian karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif. Salah satu metde
penelitian dengan cara observasi, memberikan fakta secara aktual dan menganalisa data untuk
memberi gambaran dan jawaban yang jelas dari perumusan masalah. Data yang diperoleh dari
hanya berlaku bagi waktu, tempat, dan kondisi penelitian.
Lalu, rendam kembali ke dalam air panas yang baru + 3 menit, tiriskan sampai air tidak
menetes lagi.
Kemudian masak dengan campura asam asetat 90 ml dan air 750 mil selama 10 menit. Lalu
tumbuk untuk memisahkan empulu. Kemudian masak lagi dengan campuran 1 sdm lem kayu
dan 250 ml air. Kini ampas tebu sudah menjadi pulp.
Ratakan di atas screen, kemudian ratakan dengan rakel. Lalu press dengan bidang datar –
kami menggunakan loyang untuk proses pengepressan –, angkat perlahan dari screen dengan
hati-hati. Jemur di bawah terik sinar matahari sampai kering. Jika sudah kering, ratakan krtas
dengan menggunakan gunting.
E. Rancangan penelitian
Pengamatan
Produk Jadi
Hipotesis
(kertas)
Kesimpulan Percobaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data penelitian
Ide muncul ketika melihat limbah ampas tebu yang terbuang dan tidak dimanfaatkan lagi.
Oleh karenanya, kami manfaatkan limbah sebagai bahan baku utama pembuatan kertas. Di
samping itu serat dari ampas tebu hampir mirip dengan serat kayu. Maka sangat cocok untuk
bahan baku kertas pengganti kayu.
Kami memilih asam asetat sebagai campuran dari bahan utama dengan fungsi
menghilangkan sisa-sisa kandungan glukosa tebu. Dan befungsi sebagai pemutih juga pelunak
ampas tebu.
B. Analisis data
Percobaan dengan asam asetat bermanfaat bagi pulp dari ampas tebu agar kandungan
lignin dan selulosa tinggi serta melunakkan serat, sehingga partikelnya mudah untuk
digabungkan dan perbandingan bahan yang seimbang. Menjadikan hasil kertas yang sesuai
dengan tingkat teksturnya. Maka dihasilkanya kertas yang berserat dengan perbandingan yang
pas pada komposisinya.
C. Pembahasan
1. Pembuatan ampas tebu menjadi kertas dilakukan dengan berbagai cara antara lain
disentegrasi, ditumbuk, pencampuran komponen bahan.
2. Dengan bahan alami yang kita gunakan sebaagai bahan utama dan meminimalisir
penggunaan bahan kimia, sekiranya kertas ini memiliki tingkat food grade sekitar 75%.
3. Hasil produk ini diharapkan menjadi produk yang ekonomis dan produk berbahan limbah
yang bernilai jual sehingga masyarakat tidak menjadikan limbah sebagai bahan yang
dianggap remeh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ampas tebu memiliki sifat serat yang hampir mirip dengan serat kayu, sehingga seratnya
cocok untuk pembuatan kertas. proses yang sederhana membuat kertas ini memiliki
permukaan yang terlihat menonojol.
B. Saran
Percobaan dengan cara lain perlu dilakukan agar kualitas kertas memiliki peningkatan yang
lebih baik. Takaran yang kurang pas mempengaruhi hasil dari kertas tersebut. Perlu
melakukan percobaan yang lebih meminimalisir penggunaan bahan kimia, penggunaan lem
kayu harus pas karena dapat mengubah tekstur kertas.
\
DAFTAR PUSTAKA
Bernthsen, A.; Sudborough, J.J. 1922, Organic Chemistry, London: Blackie and Son
.
Brantley, L.R.; T.M. Cromwell; J.F. Mead. 1947, “Detection of acetate ion by the reaction with
arsenious oxide to form cacodyl oxide”, Journal of Chemical Education
Burns, Robert I. 1996. “Paper comes to the West, 800−1400”. Di Lindgren, Uta. Europäische
Technik im Mittelalter. 800 bis 1400. Tradition und Innovation (4th ed.). Berlin: Gebr. Mann
Verlag.
Guntoro Dwi, Purwono, dan Sarwono. 2003. Pengaruh Pemberian Kompos Bagase Terhadap
Serapan Hara Dan Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Dalam Buletin
Agronomi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor.
Ismail, I. 1987. Peranan Bioearth Terhadap Status Hara Makro, Sifat-Sifat Tanah,
Pertumbuhan, Dan Bobot Kering Tanaman tebu Pada Berbagai Ketebalan Lapisan Tanah
Atas. Buletin Agronomi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor.
Riyanto, S. 1995. Perbaikan Produktivitas Tanah Dan Tanaman Tebu Melalui Pemanfaatan
Compos Casting. Makalah Dalam Kongres HITI di Jakarta, 12-15 Desember 1995.
http://aprysilverfox.blogspot.co.id/makalah-pembuatan-pulp-dan-kertas-dari.html.
24/09/2017l
Lampiran I
Proses Pembuatan
Lampiran II
Riwayat hidup
Ketua
Nama : Jamilia Anisatul Widad.
Alamat : Watu Tulis Prambon, Sidoarjo
Pendidikan : MA Bilingual (2017 – sekarang)
Hobi : Drama, Seni Rupa dan Lukis
Informasi lain :
Lahir di Sidoarjo, 4 Juni 2002
Anggota 1
Nama : Sarah Maulidya.
Alamat : Ponokawan Krian, Sidoarjo
Pendidikan : MA Bilingual (2017 – sekarang)
Hobi : Tari, Drama, dan Sastra
Informasi Lain :
Lahir di Sidoarjo, 6 Juni 2002
Anggota 2
Nama : Sylvia Aulia Rachma
Alamat : Sidokare, Sidoarjo
Pendidikan : MA Bilingual (2017 – sekarang)
Hobi : Bedah Buku, Tarik Suara, dan Fotografi
Informasi Lain :
Lahir di Sidoarjo, 22 Juni 2002