CREAM CHEESE
Oleh :
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan
cream cheese.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Cream cheese merupakan salah satu jenis keju lunak yang memiliki tekstur
lembut, kandungan gizi yang tinggi dan juga merupakan keju yang belum masak.
Warna cream cheese yaitu putih kekuningan dengan tekstur creamy serta
memiliki rasa sedikit asam dengan flavor diasetil. Produksi cream cheese
dilakukan dengan cara mengkoagulasikan campuran susu dan krim dengan
menggunakan starter yang dapat memberikan suasana asam pada keju. Cream
cheese pertama kali dibuat di New York, Amerika (Phadungath, 2005).
Cream cheese dibuat berdasarkan proses pembuatan keju tanpa whey. Bahan
pada pembuatan cream cheese yaitu dengan menggunakan susu bovin segar. Pada
pembuatan keju ini, susu yang digunakan terlebih dahulu dilakukan standarisasi
agar kandungan lemaknya hanya tertinggal 10 - 12%. Umumnya cream cheese
diaplikasikan untuk spread roti bagel, dressing salad dan sebagai bahan untuk
membuat dessert (Fadaei, 2012).
Produk cream cheese dapat dikategorikan menjadi 2 jenis berdasarkan
kandungan lemaknya, yaitu double cream dan single cream. Pada double cream,
lemak yang terkandung berkisar 9 – 11% dalam campuran awal. Sedangkan
produk single cream mengandung kadar lemak 4,5 – 5% pada campuran awalnya.
Produk cream cheese yang baik adalah berwarna putih cerah dengan flavor asam
laktat dan diasetil yang ringan, bertekstur lembut, tidak menggumpal, tidak
berpasir, serta memiliki daya oles yang baik pada suhu kamar (Figoni, 2011).
Salah satu faktor yang membentuk warna keju, yaitu betakaroten sebagai
pigmen susu. Warna normal pada keju berkisar antara putih dan kuning yang
dipengaruhi oleh kualitas susu, jenis keju dan jenis pengemulsi yang digunakan.
Perubahan warna pada keju dapat dipengaruhi oleh aktivitas biokimia mikroflora,
proses pembuatan dan proses pemeraman. Pemeraman dapat meningkatkan laju
penguningan pada warna keju (Purnawarman, 2012).
III. METODELOGI PERCOBAAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Pada praktikum ini digunakan dua jenis jeruk sebagai agen pengasaman, yaitu
jeruk nipis dan jeruk lemon.
2. Aroma dari cream cheese yang dihasilkan setiap kelompok yaitu beraroma
asam.
3. Cream cheese yang dihasilkan setiap kelompok memiliki rasa asam yang
berasal dari jeruk yang digunakan.
4. Setelah penyimpanan selama 7 hari, cream cheese setiap kelompok tidak
mengalami perubahan aroma dan rasa.
5. Terjadi kontaminasi yeast pada cream cheese dari masing-masing kelompok
setelah penyimpanan selama 7 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Balia, R. L., G. H. Fleet, dan E. Harlia. 2015. Keberadaan Yeast Dalam Produk
Makanan Sebagai Penghantar Penyakit Pada Manusia (Foodborne
Yeast). Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan
Universitas Padjajaran, Bandung.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. A. Fleet, dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.
UI Press, Jakarta.
Fadei, V., dan Khadijah. 2012. Chemical Characteristic of Low Fat Wheyless
Cream Cheese Containing Inulin as Fat Replacer. European Journal of
Experimental Biology. Vol. 2, No. 3, Hal. 31 – 37.
Figoni, P. 2011. How Baking Works 3rd. Ebook Son Inc, Canada.
Phadungath, C. 2005. Cream Cheese Product: a Review. Songklanakarin J. Sci.
Techno. Vol. 27, No. 1, Hal. 191 – 199.
Purnawarman, T., C. Nisa, dan K. Maghfiroh. 2012. Pengaruh Waktu
Penyimpanan Ekstrak Rennet Abomasum Domba Lokal Terhadap
Kualitas Keju. 04 Jurnal Sains Terapan Edisi II. Vol. 2, No. 1, Hal.
50-67.
LAMPIRAN
Bahan
Dipanaskan
Starter Didinginkan
Rennet,
Diaduk calcium
chloride
Ditutup
Diinkubasi
selama 24 jam
Disaring
Dibiarkan
selama 6-8 jam
Hasil
LAMPIRAN
Lampiran 2: Gambar