Disusun Oleh :
NURANI WIJAYANTI
P07131320022
LAPORAN
PRAKTIKUM PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN (PFM)
NIM : P07131320022
JENIS/CARA
HASIL PENILAIAN
NO PENILAIAN
(jawaban singkat)
(misalnya, silakan
dikembangkan)
1 Sifat fisik Produk berbentuk bulat, bertekstur lembut,
berwarna kuning kecoklatan, berat per unit kurang
lebih 100 gram.
2 Sifat organoleptik Untuk warna, aroma, kerenyahan sudah dapat
diterima dengan baik oleh responden, untuk rasa
masih memiliki rasa yang biasa.
3 Analisis zat gizi Energi : 271,5 kkal
Protein : 4.5 gram
Lemak : 8,1 gram
Karbohidrat : 45,04 gram
4 Keawetan produk formulasi Kurang lebih 1 hari di suhu ruangan
(masa simpan)
5 Jangkauan ekonomis Dapat di jangkau semua kalangan
Proses penggorengan
Hasil cassava ball
G. PEMBAHASAN
Program makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) merupakan program nasional
yang dimulai sejak tahun 1996/1997, dilaksanakan sevara lintas sektoral yang terkait
dalam Forum Koordinasi PMT-AS dan merupakan hokum INPRES No.1 tahun 1997
pelaksanaan PMT-AS dilakukan pad tahun 2010 yaitu dengan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penyediaan makanan yang berupa kudapan dari bahan pangan lokal
PMT-AS dilakukan tiga kegiatan yaitu pemberian makanan kudapan dengan syarat
tertentu, seperti menggunakan bahan lokal, tidak berbentuk makanan lengkap atau
makanan pokok dan bersifat sebagai makanan suplemen bukan subtitusi, selain itu
makanan mengandung kurang lebih 200 sampai dengan 300 kalori dan protein 5-8 gram.
PMT-AS disajikan paling sedikit 3 kali dalam 1 minggu atau 108 kali dalam satu tahun
ajaran, dengan syarat PMT diberikan pada jam istirahat ke 1, kombinasi berbagai
Salah satu alternative yang dapat dilakukan agar makanan sesuai dengan keadaan
seseorang adalah dengan melakukan modifikasi. Pada praktikum yang dilakukan menu
awal dari makanan ini adalah kroket singkong. Dari tehnik penggolahannya tekhnik
pengolahan kroket singokong dengan cara digoreng dengan menggunakan tepung beras
dan dibentuk lonjong dan hasil akhir dari penggorengan kroket berwarna coklat dimana
warna dari makanan tersebut kurang menarik, sedangkan pada menu modifikasi dibuat
menjadi berbentuk bulat digoreng menggunakan tepung panir sehingga warna akhir
menjadi kuning keemasan dan dapat menarik perhatian anak-anak. Untuk isian dari
kroket tersebut juga di ubah menjadi ayam dan jamur yang dapat menambah kandungan
serat.
Hasil akhir dari modifikasi yang dilakukan adanya perubahan nilai gizi dari energi
awal 300,45 kkal menjadi 271,52 kkal ini sesuai dengan aturan pemberian PMT anak
sekolah dimana kandungan energi antara 200-300 kkal untuk protein sendiri dari 25
gram menjadi 4.5 gram hal ini hampir sesuai dengan peraturan pemberian PMT dimana
Kendala dalam proses pembuatan cassava ball sendiri berasal dari bahan yang
maka harus dipilih jenis singkong yang bagus sehingga dapat dihaluskan secara
sempurna, akan tetapi pada singkong yang digunakan dalam praktikum kualitas
singkong kurang baik sehingga pada saaat proses penghalusan sedikit kesulitan.
Dari hasil penilaian organoleptik oleh responen yang berjumlah 4 orang, untuk
warna, kerenyahan, dan aroma sudah dapat diterima dengan baik akan tetapi untuk rasa
masih kurang dapat diterima. Hal ini mungkin dapat dikarenakan kualitas singkong yang
I. DAFTAR PUSTAKA
Ira Indah.(2016).kajian program makanan tambahan untuk anak sekolah (PMT-AS) di
Bandung.
J. LAMPIRAN
Uji organoleptik