Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR

MAKALAH DETEKSI DINI OBESITAS DI POSYANDU

Disusun Oleh :

NURANI WIJAYANTI

P07131320022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI

2020

BAB I
A. Latar Belakang

Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan sebagai akibat

keseimbangan antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaanya di

dalam tubuh yang diekspresikan dalam bentuk variable tertentu. Status gizi

dapat di nilai secara langsung melalui pengukuran antropometri, klinis,

biokimia, dan biofisik. Metode pengukuran pada anak bermacam-macam

salah satunya dengan IMT berdasarkan umur atau berat badan berdasarkan

panjang badan.

Obesitas pada anak sampai kini masih menjadi masalah, satu dari

sepuluh anak di dunia ini mengalami obesitas dan peningkatan obesitas

pada anak dan remaja saaat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO,2013).

Menurut, world Health Organization (WHO,2014), anak-anak dan remaja

yang obesitas beresiko tinggi mengembangkan berbagai masalah

kesehatan, dan juga cenderung menjadi orang dewasa gemuk. Jumlah

anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas hampir dua kali lipat

dari 5,4 juta pada tahun 1990 menjadi 10,6 juta pada tahun 2014. Hampir

setengah dari anak-anak dibawah usia 5 tahun yang kelebihan berat badan

atau obesitas pada tahun 2014 tinggal di Asia.

Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau

berlebihan di jaringan adipose. Obesitas pada anak merupakan masalah

kesehatan karena prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat.

Obesitas pada anak dapat menjadi penyakit komorbiditas seperti asma,

diabetes dan penyakit kardiovaskuler. Walaupun mekanismenya terjadi


belum sepenuhnya di mengerti, tetapi dikonfirmasi bahwa obesitas terjadi

karena pemasukan energi yang melebihi pengeluaran energi.

Pengukuran kategori status gizi dapat menggunakan penghitungan

hasil antropometri dengan menggunakan buku bantu WHO-Antro dengan

cara membandingkan indeks masa tubuh berdasarkan usia atau dengan

menggunakan berat badan berdasarkan tinggi badan.

B. Tujuan

a. Mengetahui status gizi balita di Posyandu XXY wilayah kebumen

b. Menegtahui berat badan balita di Posyandu XXY wilayah kebumen

c. Mengetahui tinggi badan balita di Posyandu XXY wilayah kebumen

C. Manfaat

Bagi mahasiswa laporan ini dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan

tentang obesitas pada balita.

BAB II
A. Metode

Metode dalam laporan ini adalah dengan mendapat data sekunder

dari suatu laporan atau datang langsung ke posyandu agar memperoleh

data pengukuran antropometri. Dalam laporan ini metode yang

digunakan dengan mengambil data laporan di web kemudian diolah.

B. Sasaran

Sasaran dalam laporan ini adalah balita usia diatas 2 tahun yang datang

di posyandu “XXY” di wilayah kebumen pada bulan oktober 2020

C. Lokasi

Posyandu “XXY” wilayah Kebumen

D. Waktu pelaksanaan

pada oktober 2020

E. Peralatan

- timbangan berat badan

- microtoice

- alat tulis

- buku WHO-Antro untuk melihat indeks Pengukuran antropometri

BAB III
A. Hasil

Dari hasil pengukuran antropometri oleh peneliti didadapatkan hasil

sebagai berikut

Jenis IMT Kategori Kategori


TB/
Kelami Tanggal BB Status Status
No Nama Umur PB
n Lahir (kg) Gizi Gizi
(cm)
IMT/U BB/PB
1 An. Arkha L 07/3/2018 32 bln 12,8 92 15.12 Normal Normal

2 An. ayra p 25/3/2018 32 bln 11,8 92 13.94 Normal Normal


3 An.sadem L 06/4/2018 31 bln 11,3 89 14.27 Normal Normal

4 An. maulia P 25/6/2018 28 bln 11,3 86 15.28 Normal Normal


5 An. Lutfi L 29/8/2018 26 bln 10,6 82 15.76 Normal Normal

6 An azriel L 28/9/2018 25 bln 8,3 78 13.64 Kurus Kurus


7 An.syafa P 8/12/2018 22 bln 9,6 77 16.19 Normal Normal

8 An. 13/2/2017 44 bln 11,8 90 14.57 Normal Normal


P
Natasya
9 An. 29/3/2017 43 bln 13,5 96 14.65 Normal Normal
L
Asraful
10 An. 9/4/2017 42 bln 13,7 96 14.87 Normal Normal
P
Alfiyanti
11 An. Rike P 20/5/2017 41 bln 10,2 87 13.48 Normal Normal
12 An. Bayu L 21/5/2017 41 bln 12,8 91 15.46 Normal Normal

13 An. Rifqi L 9/6/2017 40 bln 14,4 99 14.69 Normal Normal


14 An. khilmi L 27/7/2017 39 bln 13,1 96 14.21 Normal Normal

15 An. najib L 28/7/2017 39 bln 14,8 97 15.73 Normal Normal


16 An. Salis L 13/9/2017 37 bln 11,6 89 14.64 Normal Normal

17 An. aqila P 30/12/2017 34 bln 11 92 13.00 Kurus Kurus


18 An. khafid L 30/12/2017 34 bln 12,9 87 17.04 Normal Normal

19 An. dita 13/2/2016 56 bln 12 110 9.92 Sangat Sangat


P
kurus kurus
20 An. erlita P 24/4/2016 54 bln 13,6 102 13.07 Normal Normal
21 An. khafa P 14/4/2016 54 bln 12,5 97 13.29 Normal Normal
22 An. Ihsan L 25/4/2016 54 bln 15,1 106 13.44 Normal Normal

23 An. dealifa P 4/5/2016 53 bln 18,8 106 16.73 Normal Normal


24 An. 28/5/2016 53 bln 12,9 101 12.65 Kurus Kurus
P
Rafifah
25 An.saputra L 12/7/2016 51 bln 13,2 102 12.69 Kurus Kurus

26 An. nisa P 4/7/2016 51 bln 13,2 97 14.03 Normal Normal


27 An. Ashar 25/8/2016 50 bln 13 105 11.79 Sangat Sangat
L
kurus kurus
28 An. Pinkan P 7/9/2016 49 bln 12,2 92 14.41 Normal Normal

29 An. Alfan L 7/9/2016 49 bln 11,9 90 14.69 Normal Normal


30 An. Alfin L 7/9/2016 49 bln 11,6 89 14.64 Normal Normal

31 An. nurul P 5/9/2016 49 bln 12,5 92 14.77 Normal Normal


32 An.destina P 23/12/2016 47 bln 12,6 96 13.67 Normal Normal

B. Pembahasan

Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau

berlebihan di jaringan adipose. Obesitas pada anak merupakan masalah

kesehatan karena prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat.

Obesitas pada anak dapat menjadi penyakit komorbiditas seperti asma,

diabetes dan penyakit kardiovaskuler. Walaupun mekanismenya terjadi

belum sepenuhnya di mengerti, tetapi dikonfirmasi bahwa obesitas terjadi

karena pemasukan energi yang melebihi pengeluaran energi.

Pada bulan Oktober posyandu “XXY” di wilayah Kebumen

melaksanakan kegiatan penimbangan dan pengukuran tinggi badan pada


balita yang ada di wilayah posyandu “XXY” dari data yang telah saya olah

di peroleh balita sebanyak 32 anak yang berusia diatas 2 tahun atau 24

bulan, terdiri dari 16 anak berjenis kelamin laki-laki dan 16 anak berjenis

kelamin perempuan. Dari pelaksanaan posyandu yang dilaksanakan

didapat data penimbangan berat badan dan tinggi badan. Olah data yang

dilakukan dengan menggunakan perbandingan indeks masa tubuh

berdasarkan usia dan berat badan berdasarkan panjang badan di peroleh

hasil sebanyak 26 anak berstatus gizi normal atau sebanyak 81,2 % dan

bersatatus gizi kurus sebanyak 4 anak atau sebesar 12,5% dan 2 anak

bersatatus gizi sangat kurus atau sebanyak 6,25%. Dari data tersebut di

posyandu XXY tidak ditemukan anak bersatatus gizi gemuk atau obesitas

tetapi bersarkan perhitungan standar defiasi ditemukan beberapa anak

mendekati status gizi gemuk.

Dalam data posyandu tersebut meskipun tidak ditemukan kasus status

balita gemuk atau obesitas tetapi masih ditemukan balita dengan status gizi

kurus dan sangat kurus, hal ini jika tidak ditangani dengan baik dapat

menilmbulkan masalah gizi di kemudian hari. Salah satu dampak jika anak

kurus atau terlalu kurus diantaranya dapat menyebabkan gampang sakit

atau terkena infeksi, perkembangan terlambat, mempengaruhi kognitif dan

prestasi akademik, pertumbuhan fisik terhamba.

BAB IV

A. Kesimpulan
Di posyandu “XXY” wilayah Kebumen didapat balita sebanyak 32

anak yang berusia diatas 2 tahun atau 24 bulan, terdiri dari 16 anak

berjenis kelamin laki-laki dan 16 anak berjenis kelamin perempuan. Dari

pelaksanaan posyandu yang dilaksanakan didapat data penimbangan berat

badan dan tinggi badan. Olah data yang dilakukan dengan menggunakan

perbandingan indeks masa tubuh berdasarkan usia dan berat badan

berdasarkan panjang badan di peroleh hasil sebanyak 26 anak berstatus

gizi normal atau sebanyak 81,2 % dan bersatatus gizi kurus sebanyak 4

anak atau sebesar 12,5% dan 2 anak bersatatus gizi sangat kurus atau

sebanyak 6,25%. Dari data tersebut di posyandu XXY tidak ditemukan

anak bersatatus gizi gemuk atau obesitas tetapi bersarkan perhitungan

standar defiasi ditemukan beberapa anak mendekatai status gizi gemuk.

B. Saran

1. Perlu adanya sosialisai kepada ibu hamil tentang nutrisi

kehamilan dan untuk balita agar pada masa kehamilan anak di

dalam kandungan dapat memperoleh nutrisi yang baik sehingga

pada saat lahir status gizi anak sudah dapat terpenuhi dengan

baik, dan ketika sudah lahir nanti kecukupan gizi dan pola asuh

anak dapat terpenuhi dengan baik.

2. Kepada ibu yang memiliki balita kurang gizi dan obesitas

untuk dibimbing kembali tentang pengetahuan pemenuhan

kebutuhan gizi kepada anak dan pola asuh yang baik.


3. Kepada ibu balita anggota posyandu untuk diberi penyuluhan

dan pendampingan tentang gizi seimbang sehingga dalam

memberikan pemenuhan nutrisi pada anak dapat dilakukan

dengan maksimal.

Daftar Pustaka

Balitbankes.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Nasional. Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia:2007
World Health Organization.Obesity: Preventing and managing the global
epidemic.WHO technical report seles 894. Geneva : World Health
organization:2000

Anda mungkin juga menyukai