a. Defenisi Operasional
29 hari)
2) Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang
ditimbang.
4) Balita tidak ditimbang bulan lalu (O) adalah balita yang tidak
5) Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke posyandu dan
d. Tujuan kegiatan adalah agar tersedianya data balita yang NAIK BB nya, sehingga
g. Pelaksana kegiatan adalah petugas gizi, bidan dan kader posyandu/ kesehatan.
h. Mekanisme pelaporan
1) mencatat seluruh sasaran balita yang ditimbang dan balita yang naik berat
2) Mencatat jumlah balita baru dan balita yang tidak ditimbang bulan lalu.
3) menghitung jumlah balita yang ditimbang bulan ini dikurangi dengan balita
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada
Bersalin Desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi
dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu
Mandiri.
tanggal 1 setiap bulannya. Kegiatan akan diundur atau dipercepat bila terjadi
halangan seperti hari libur. Kesepakatan dibuat secara bersama-sama oleh kader dan
petugas. Petugas yang hadir di posyandu tersebut terdiri dari 1 orang bidan, 1 orang
jurim dan 1 orang petugas gizi. Kegiatan posyandu berlangsung selama kurang lebih
3 jam yaitu mulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 11 siang.
Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan
bayi dan salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung
gizi dan kesehatan di berbagai daerah. Contoh permasalahan gizi adalah gizi buruk
anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, stunting dan kesehatan lainnya.
Kegiatan posyandu lebih dikenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan
Kelurahan Roban
Tabel 1 Formulir Rekapitulasi Pemantauan Pertembuhan Balita di Posyandu Timun Mas dari Bulan Januari s.d Maret 2019
Grafik Cakupan D/S di Posyandu Flamboyan II Grafik Cakupan N/D di Posyandu Flamboyan II
3. Penyuluhan pada kelompok sasaran
1. Mandi
Mandi menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan
sore hari yang bertujuan untuk:
o Menjaga kebersihan kulit.
o Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
o Menghilangkan bau badan
2. Mencuci rambut
Dilakukan 2x seminggu menggunakan sampho, bertujuan untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
3. Membersihkan hidung
Lubang hidung perlu dibersihkan pada setiap kali mandi guna membuang
kotoran yang ada dan melancarkan jalan untuk bernafas.
4. Gosok gigi
Dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta gigi/ odol yang
dilakukan setelah akan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi ini bertujuan
untuk:
o Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
o Mencegah kerusakan pada gigi dan gusi.
o Mencegah bau mulut yang tidak sedap.
5. Kesehatan mata
Untuk kesehatan mata perlu diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana
cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30
cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh sambil
tiduran.
6. Mencuci tangan.
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang
dapat menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat :
o Sebelum dan sesudah makan
o Sebelum tidur
o Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
o Setelah pulang dari bepergian
7. Memotong kuku
Dilakukan minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk :
o Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan
(misalnya cacingan,menceret, dll).
o Mencegah luka akibat garukan kuku.
o Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku
tangan yang kotor, tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku.
8. Pakai alas kaki
Anak-anak terkadang dalam bermain tidak meggunakan alas kaki, penggunaan
alas kaki perlu dilakukan agar :
o Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
o Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak
kotoran.
9. Kebersihan pakaian.
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian
bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap
hari, hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang diakibatkan
pakaian basah atau kotor.
10. Belajar makan sehat
Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, makan sebaiknya 3x sehari
dengan menu yang seimbang yaitu empat sehat lima sempurna yang terdiri dari
nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Makan pagi atau sarapan sangat penting setiap
harinya guna menjadi sumber tenaga kita pada siang harinya, perlu diingat juga
untuk menghindari jajan sembarangan karena kebersihan dari makanan yang
dijual tidak terjamin dan mungkin dapat menyebabkan penyakit seerti sakit
perut, diare, muntah dan lain-lain.
f. Cuci Tangan 6 Langkah
1. Ratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan.
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan.
4. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci.
5. Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan juga
pada tangan satunya.
6. Usap ujung kuku tangan kanan dengan diputar ditelapak tangan kiri, lakukan juga
pada tangan satunya, kemudian bilas.
g. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan:
PHBS sangat penting dalam menjaga kesehatan diri sendiri maupun
lingkungan agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang berbahaya seperti
DBD, Diare dll.
b. Saran:
o Peserta mengetahui pentingnya PHBS
o Mengetahui cara cuci tangan 6 langkah agar dapat dipraktekkan pada
kehidupan sehari- hari
h. Dokumentasi
LEMBAR KUESIONER
100
90
80
70
60
Lebih
50 Baik
Kurang
40 Sangat Kurang
30
20
10
0
Sangat Kurang Kurang Baik Lebih
6. Pemantauan Garam Beriodium Tingkat Nasional
Kegiatan monitoring garam beriodium selama kegiatan PKL di lakukan di SDN 9
dan SDN 10 kelurahan Roban, jumlah sampel di SDN 9 berjumlah 29 orang dan jumlah
sampel yang diambil di SDN 10 berjumlah 26 orang. Sebelum dilaksanakannya kegiatan
tersebut petugas gizi melakukan pemberitahuan kepada pihak sekolah berkaitan dengan akan
dilakukannya pemeriksaan garam. Setiap siswa yang dipilih menjadi sampel wajib membawa
garam yang digunakan di rumah, bukan membeli di warung. Jumlah garam yang digunakan
cukup satu sendok makan. Setiap siswa menuliskan nama, tempat membeli, merek garam,
nomor registrasi pabrik dan bentuk garam pada selembar kertas kecil yang sudah disiapkan
oleh petugas gizi. Pemeriksaan garam beriodium dilakukan diruang kelas bersama dengan
guru. Tujuannya adalah agar murid dan guru mengetahui sifat garam yang baik dan tidak baik
digunakan. Pengujian sampel menggunakan iodina tes sebanyak 2-3 tetes. Bila garam
berubah warna menjadi ungu maka garam yang digunakan adalah garam yang baik
sebaliknya apabila garam tidak menunjukkan adanya perubahan warna maka garam tersebut
tidak baik digunakan dan dianjurkan untuk segera di ganti dengan garam yang beriodium.
Berikut hasil uji garam beriodium:
Hasil Uji Garam Beriodium Di UPT. Puskesmas Singkawang Tengah 2
Dokumentasi Kegiatan
7. Mendeteksi dan Melaporkan adanya balita KEP
Skrining gizi pada balita dilakukan di Puskesmas pada saat kunjungan balita.
Sebelum dilakukan pemeriksaan klinis balita diukur dulu berat badan dan tinggi badannya.
Pengukuran antropometri dilakukan di ruang gizi. Alat ukur berat badan balita digunakan
timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg dan alat ukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm.
Pengukuran antropometri pada bayi menggunakan infantometer yang dilengkapi dengan
panjang badan, tingkat ketelitian masing-masing 0,1 kg dan 0,1 cm.
Selama kegiatan PKL tidak ada laporan dan kasus gizi buruk yang ditemukan.
Beberapa kasus orang balita di jumpai dengan gizi kurus atas nama Fikri Pratama, usia 19
bulan. Intervensi yang dilakukan adalah melakukan validasi data keluarga dan data identitas
balita, melakukan konseling, merujuk dokter dipelayanan kesehatan. Dokter melakukan
diagnosis dan terapi lalu pasien bisa pulang. Sebelum pulang balita tersebut masuk dalam
data untuk memperoleh bantuan MP-ASI biskuit selama 3 bulan atau sampai status gizi
menjadi normal. Frekuensi konsumsi MP-ASI adalah 3x3 keping dalam sehari atau 3 kali 1
bungkus kemasan primer.
Dokumentasi
Z-Score
Tanggal Tanggal Umur Kategori
No Nama Balita JK Alamat BB TB BB/
Pengukuran Lahir (bln) TB/U BB/U
TB BB/TB TB/U BB/U
1 Jl.Trisula Gizi
Wildan 26/02/2019 16/08/2014 M 54 13 95,4 -1,07 -2,59 -2,26 Normal Pendek
rt07/03 kurang
2 Jl.Rawasari rt Sangat Gizi
Miqdad Muqaffi 26/02/2019 13/12/2017 M 14 8 71 -0,96 -3,02 -2,19 Normal
01/01 pendek kurang
3 Jl.Veteran rt Sangat Gizi
Alif Nurdiansyah 26/02/2019 17/02/2017 M 24 8 74,9 -2,3 -4,05 -3,64 Kurus
37/05 pendek buruk
4 Jl.Jerman rt Gizi
Adam Rafay 26/02/2019 08/08/2018 M 6 7,3 72,7 -2,66 1,89 -1,03 Kurus Normal
12/03 baik
5 Jl.K.S.T rt Gizi
Rika 26/02/2019 28/10/2016 F 27 13 93 -0,33 1,15 0,44 Normal Normal
55/012 baik
Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan