Anda di halaman 1dari 12

PERANAN MATAKULIAH ILMU PANGAN DALAM MENUNJANG KOMPETENSI AHLI

GIZI DI LAPANGAN KERJA

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Ilmu Pangan
yang dibina oleh Ibu Theresia Puspita, STP., MP.

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Esta Safira S. (P17110191001)


2. Frahutami Ayung Frayunda Sari (P17110191002)
3. Sabrina Zahrotu Nisa (P17110191003)
4. Genisa Rinties Careira Dhika (P17110191004)
5. Oktaviani Dwi Intan Permatasari (P17110191005)
6. Annisa Yulia Nur Aini (P17110191006)
7. Nawang Yuda Prameswari (P17110191007)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN GIZI
D3 GIZI 1A
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Peranan Matakuliah Ilmu Pangan dalam Menunjang Kompetensi Ahli Gizi di Lapangan
Kerja”. Makalah ini ditujukan untuk lebih mengetahui peranan matakuliah ilmu pangan dalam
menunjang kompetensi ahli gizi di lapangan kerja dan diharapkan para pembaca dapat
memahami apa yang terdapat dalam makalah ini.
Tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen pembimbing karena telah
membimbing kami sebagai mahasiswa, dan juga terima kasih untuk teman-teman yang telah
mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas kelompok. Kami hanya manusia
biasa yang mempunyai kesalahan, maka dari itu jika banyak ditemukan kesalahan ataupun
kekurangan dalam makalah yang kami buat ini mohon dimaafkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita semua. Agar tercapainya kesempurnaan makalah
ini kami mohon kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Malang, 30 Oktober 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1Latar Belakang.............................................................................................1

1.2Tujuan.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

2.1 Pengertian Ilmu Pangan..............................................................................2

2.2 Peranan Ilmu Pangan di Rumah Sakit.........................................................2

2.3 Peranan Ilmu Pangan di Puskesmas...........................................................3

2.4 Peranan Ilmu Pangan di Perusahaan..........................................................6

2.5 Peranan Ilmu Pangan di Catering Diet........................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................9

3.2 Saran.......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesi Gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang
berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat. Pendidikan gizi dapat
ditempuh melalui jalur akademik strata I dan diploma. Setelah itu dilanjutkan dengan jalur
profesi. Jalur akademik diawali dengan pendidikan Strata I , Strata II, dan terakhir Strata III,
sedangkan jalur diploma diawali dengan pendidikan Diploma III, dan dilanjutkan pada
program pendidikan Diploma IV. Profesi Gizi mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan
dan kecerdasan bangsa, upaya perbaikan gizi, memajukan dan mengembangkan ilmu dan
teknologi gizi serta ilmu – ilmu yang berkaitan dan meningkatkan pengetahuan gizi
masyarakat. Sebagai tenaga gizi profesional, seorang ahli gizi dan ahli madya gizi harus
melakukan tugas-tugasnya.
Standar kompetensi ahli gizi disusun berdasarkan jenis ahli gizi yang ada saat ini yaitu
ahli gizi dan ahli madya gizi. Keduanya mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda. Standar kompetensi disusun sebagai landasan pengembangan profesi Ahli Gizi di
Indonesia sehingga dapat mencegah tumpang tindih kewenangan berbagai profesi yang
terkait dengan gizi, dan sebagai acuan bagi kurikulum pendidikan gizi di Indonesia dalam
rangka menjaga mutu Ahli Gizi, menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan gizi yang
profesional baik untuk individu maupun kelompok dan mencegah timbulnya mal-praktek gizi.

1.2 Tujuan
1. Sebagai acuan bagi penyelenggara pendididikan gizi di Indonesia dalam rangka
menjaga mutu gizi
2. Sebagai acuan perilaku gizi dalam mendarmabatikan dirinya di masyarakat.
3. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan gizi yang profesional baik untuk individu
maupun kelompok.
4. penyusunan standar profesi gizi sebagai landasan pengembangan profesi gizi di
Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang (1) Pengertian Ilmu Pangan, (2) Peranan Ilmu
Pangan di Rumah Sakit, (3) Peranan Ilmu Pangan di Puskesmas, (4) Peranan Ilmu Pangan
di Perusahaan akan, dan (5) Peranan Ilmu Pangan di Catering Diet. Berikut bahasannya.

2.1 Pengertian Ilmu Pangan


Ilmu pangan adalah disiplin ilmu di mana keteknikan, biologi, dan sains fisik,
digunakan untuk mempelajari sifat dari bahan pangan, penyebab penurunan kualitas bahan
pangan, prinsip yang mendasari pemrosesan pangan, dan peningkatan konsumsi bahan
pangan di masyarakat. Sumber lain mendefinisikan ilmu pangan lebih sederhana, yaitu
penerapan ilmu dan keteknikan dalam mempelajari sifat fisik, kimia, dan biokimia pangan
dan prinsip pemrosesan pangan.

2.2 Peranan Ilmu Pangan di Rumah Sakit

Ahli gizi diberi tugas,tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
berwenang untuk melalkukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan
gizi,makann,dandietika,baik di masyarakat maupun rumah sakit,dan unit pelaksana
kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi. Pelayanan gizi yang bermutu di
Rumah Sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien.

2
3

Berikut ini merupakan peran dan pelayanan ahli gizi di Rumah Sakit:

1. Pelaku tatalaksana dan asuhan atau pelayanan gizi klinik


Fungsi :
a. Mengkaji data dan mencirikan masalah gizi klinik
b. Memberikan masukan kepada dokter tentang preskripsi diet
c. Merancang pola diit klien berdsarkan preskripsi diet dari dokter
d. Mengawasi pelaksanaan diit klien
2. Penyedi sistem penyelenggaraan akanan rumah sakit
Fungsi :
a. Mengkaji data dan mencirikan masalah SPM
b. Memberi masukan kepada mitra kerja tentang masalah SPM
c. Merencanakan pelaksanaan SPM
d. Mengawasi pelaksanaan pelaksanaan SPM
3. Penyuluhan atau konsultan gizi
Fungsi:
a. Merancang penyuluhan,pelatih,dan konsultasi gizi
b. Melakukan penyuluhan,pelatihan dan konsultasi gizi
4. Pelaku praktik kegizian yang bekerja secara professional dan etis
Fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi/praktik kegizian
b. Mantau dan mengevaluasi pelayanan gizi atau praktik kegizian

2.3 Peranan Ilmu Pangan di Puskesmas


4

Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat


pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,
Puskesmas diperkuat dengan Puskesma Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan
jejaringannya. Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, didirikan
Puskesmas Rawat Inap. Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di
dalam gedung dan diluar gedung. Kegiatan di dalam gedung terdiri dari : pelayanan gizi
rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap. Beberapa kegiatan pelayanan gizi di luar gedung
dalam rangka upaya perbaikan gizi yang dilaksanakan oleh Puskesmas antara lain :
1. Edukasi gizi atau Pendidikan Gizi
Tujuan : Mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengacu pada
Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan sesuai dengan risiko / nasalah gizi.
Fungsi :
- Merencanakan kegiatan edukasi diwilayah kerja Puskesmaa
- Merencanakan materi edukasi yang akan disampaikan kepada masyarakat
- Memberikan pembinaan kepada kader agar mampu nelakukan pendidikan gizi di
Posyandu dan masyarakat luas
- memeberikan pendidikan gizi secara langsung di UKBM, institusi pendidikan, dan
pertemuan keagamaan.
- Menyusun laporan pelaksanaan pendidikan gizi di wilayah kerja puskesmas
2. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
Tujuan : Memantau status guzi balita menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau
buku KIA
Fungsi :
- Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan diwilayah kerja puskesmas
- Memeberikan pembinaan kepada kader posyandu agar mampu melakukan
pemantauan pertunbuhan di posyandu.
- Melakukan penimbangan
- Membina kader dalam menyiapkan SKDN dan pelaporan
- Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan pertunbuhan di wilayah kerja
puskesmas
- Memberikan konfirmasi terhadap haail pemantauan pertumbuhan
3. Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
Tujuan : Meningkatkan keberhasilan kegiatan pemberian vitamin A melalui
pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan sehingga
kegiatan pencegahan kekurangan vitamin A dapat berjalan dengan baik .
Fungsi :
5

- Merencanakan kebutuhan vitamin A untuk bayi 6-11 bulan, anak usia 12-59 bulan,
dan ibu nifas setiap tahun
- Memantau kegiatan pemberian vitamin A di wilayah kerja Puskesmas yang
dilakuakn oleh tenaga kesehatan lain
- Menyusun laporan pelaksanaan distribusi vitamin A di wilayah kerja puskesmas
4. Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah untuk ibu hamil dan Ibu nifas
Tujuan : meningkatkan keberhasilan pemberian TTD Untuk masyarakat yang rawan
menderita anemia.
Fungsi :
- Merencanakan kebutuhan TTD untuk kelompok sasasran selama 1 tahun
- Memantau kegiatan pemberian TTD oleh bidan diwilayah kerja puskesmas
- Menyusun laporan pelaksanaan distribusi TTD diwilayah kerja Puskesmas
- Ketentuan dalam pemberian TTD untuk ibu hamil dan ibu nifas.
5. Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT-Pemulihan
- Merencanakan menu MP-ASI lokal dan PMT bumil KEK untul sasaran selama 1
tahun
- Mengadakan bahan MP-ASI lokal PMT bumil KEK diwilayah kerja puskesmas
- Mengolah MP-ASI lokal dibantu oleh kader
- Mendisitribusikan kepada sasaran dibantu oleh kader
6. Surveilence Gizi
Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang dilalukan secara terus menerus,
penyajian serta diseminasi informasi bagi Kepala Puskesmas serta Lintas Program dan
Lintas Sektor terkait ditingkat kecamatan.

2.4 Peranan Ilmu Pangan di Perusahaan


Peranan ilmu pangan dalam perusahaan makanan yaitu sebagai berikut :
1. Berperan dalam memberikan pengertian dan pengetahuan yang benar akan bahan
pangan, proses pengolahan, dan distribusi pangan.
2. Ilmu yang diambil dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi, teknik kimia, dan biokimia
untuk mempelajari proses pengolahan pangan dan pada akhirnya dapat
memperbaiki produk pangan bagi khalayak umum.
3. Berkontribusi dalam menaikkan UMKM Indonesia untuk naik kelas tersebut dapat
dengan menggandeng ahli ilmu pangan dalam produksi dan pengembangannya
sehingga lebih dapat bersaing terutama dengan industri-industri besar dan pemain
asing.
4. Memiliki peranan besar bagi pembangunan ekonomi terutama dalam
menggembangkan industry pangan di Indonesia.
6

5. Dengan mempelajari ilmu pangan meliputi keamanan pangan, proses pengolahan


yang baik, penggunaan bahan tambahan pangan yang aman, mikrobiologi pangan,
dan lain sebagainya guna mencegah terjadinya kasus-kasus negatif seperti
penggunaan bahan baku yang tidak diizinkan dan kontaminasi produk dari mikroba
tentu mencoreng reputasi industri ini di mata konsumen.
6. Berperan dalam segi riset, pengembangan produk-produk, membantu dalam
penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) sehingga kualitas, umur simpan, dan
kelezatan pangantersebut dapat ditingkatkan.
7. Berperan dalam rekayasa produksi pangan sehingga produk dapat dihasilkan secara
masal dan efisien. Hal ini tentu dapat menekan biaya produksi agar dapat menekan
biaya produksi agar dapat menjamah masyarakat yang lebih luas. Memberikan
semua masyarakat akses terhadap makanan yang aman, lezat, bergizi, dan
terjangkau merupakan tujuan termulia dari praktisi ilmu pangan.
Peranan ilmu pangan terhadap pembangunan di Indonesia memiliki beberapa aspek, yakni
aspek ketersediaan pangan (food availibity), aspek stabilitas ketersediaan atau pasokan
(stability of supplies), aspek

1. keterjangkauan (access to supplies), dan aspek konsumsi (food utilization).

2.5 Peranan Ilmu Pangan di Catering Diet

Ilmu Pangan adalah disiplin ilmu dimana keteknikan,biologi,sains fisik, digunakan


untuk mempelajari sifat dari bahan pangan ,penyebab penurunan kualitas bahan
pangan,prinsip yang mendasari pemrosesan pangan, dan peningkatan konsumsi bahan
pangan di masyarakat.
Berikut ini dipaparkan peranan matakuliah ilmu pangan dalam menunjang kompetensi ahli
gizi di lapangan kerja khususnya dalam bidang catering diet.
7

Bisnis catering diet merupakan suatu usaha yang menyediakan makanan bagi
pelanggan yang memiliki masalah dengan penyakit seperti gangguan pencernaan,
pembuluh darah, penyakit degeneratif dan obesitas. Tidak hanya untuk penyakit saja,
catering diet biasanya digunakan konsumen untuk dikonsumsi sehari-hari, atau terkadang
untuk pembentukan otot atau sedang ingin menikkan masa otot.
Ketika kita membuka catering diet kita harus memiliki keahlian khusus, diantaranya
memiliki pendidikan gizi, pendidikan dan pelatihan gizi,konseling gizi, penilaian status gizi,
survey konsumsi, ilmu gizi dalam daur kehidupan, perencanaan program gizi, dan interaksi
obat dan makanan. Di balik bidang tersebut, kita harus memiliki dasarmelakukan kegiatan
tersebut. Salah satunya , mempelajari mata kuliah ilmu pangan.
Berikut adalah peranan matakuliah ilmu pangan dalam menunjang kompetensi ahli gizi
khususnya di bidang catering diet diantaranya :
1. Matakuliah ini membahas tentang bahan makanan dan BTP (Bahan Tambahan
Pangan). Dengan pengetahuan tersebut, akan menunjang usaha catering diet.
2. Dengan adanya matakuliah ilmu pangan, kita mampu menganalisis parameter
mutu dalam bahan pangan baik sifat fisik, kimia, maupun biologis.
3. Pada saat kita membuka catering diet, semua bahan hingga proses pembuatan
menu harus divalidasi kandungan gizinya oleh tim ahli untuk memastikan apa
yang akan disantap sudah sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan atau
belum. Oleh karena itu sangatlah penting mempelajari ilmu pangan dalam
perkuliahan jika ingin membuka catering diet Karen hal tersebut dibahas di
matakuliah tersebut.
4. Melalui matakuliah ilmu pangan , kita dapat mempelajari cara pengemasan
makanan baik dan benar, penyimpanan bahan dan juga pengawetan, dari
pengawet alami maupun buatan namun yang tidak berbahaya untuk catering
diet.
5. Dalam matakuliah ilmu pangan, kita akan mempelajari atau membahas
mengenai karakteristik mikroba, peranannya dalam pengawetan pangan.
6. Ketika membuka usaha catering diet, kita harus mempunyai skill untuk
mengedukasi konsumen tentang hal yang berkaitan dengan dietnya.Kita juga
harus menampilkan kandungan gizi bahan makanan yang terkandung pada
makanan serta menerangkan manfaatnya. Dan ilmunya sudah dipelajari dalam
matakuliah ilmu pangan.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan pada bab II di atas, berikut kesimpulan dan saran.

3.1 Kesimpulan
Di dalam ilmu pangan terdapat informasi tentang makanan, zat gizi dan substansi
yang terkandung di dalam pangan, peran dan manfaatnya dalam kesehatan dan masalah
kesehatan. Ilmu pangan juga mempelajari sifat fisis, mikrobiologi, kimia dan biokimia dari
bahan pangan serta proses pengolahan yang baik dan benar terhadap suatu bahan pangan
tertentu. Penerapan ilmu pangan yang benar dapat membantu masyarakat Indonesia dalam
memperbaiki pola konsumsi yang benar, status gizi yang baik dan meningkatkan kesehatan
serta mendukung program pembanguan pemerintah di bidang ketahanan pangan dan
kesehatan melalui penurunan impor bahan baku pangan.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat dijadikan media bacaan yang mungkin bisa menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peranan Ilmu Pangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://intanwellisyaputri.wordpress.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pangan
https://kumparan.com/r-haryo-bimo-setiarto/peranan-ilmu-pangan-dan-bioteknologi-bagi-
pembangunan-indonesia
http://www.koran-jakarta.com/pentingnya-ilmu-pangan/

Anda mungkin juga menyukai