Anda di halaman 1dari 5

FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI PADA WORTEL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar

Dosen Pengampu: Dr.Ir Jay Jayus

Disusun Oleh:

Muhammad Dany 191710101112

PROGRAM STUDY S1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Fotosintesis dan Respirasi pada Wortel
Proses fotosintetis adalah proses pembentukan karbohidrat (CH12O6) dan juga oksigen
(O2). Fotosintesis hanya pterjadi pada tumbuhan yang memiliki klorofil karena klorofil (zat
hijau daun)merupakan media unuk melakukan fotosintesis. Pada wortel proses fotosintesis
sejak daun pertama terbuka, kegiatan fotosintesis dimulai sehingga peran umbi induk sebagai
pemasok karbohidrat dalam pertumbuhan berkurang sedikit demi sedikit dan akhirnya tidak
berfungsi.

Pertama wortel akan melakukan reaksi terang pada fotosintesis, dimana cahaya akan di
tangkap oleh klorofil sebagai pembantu fotosintesis dan akan melalui lapisan epidermis tanpa
warna, kemudian akan di teruskan ke bagian mesofil pada daun wortel,karbon dioksida
(CO2) masuk melalui stomata, dan juga akar dari wortel berfungsi untuk menyerap air dan
juga unsur hara yang berada dalam tanah, kemudian menghasilkan karbohidrat (CH12O6)
dan oksigen (O2). Proses selanjutnya adalah wortel akan melakukan reaksi gelap pada
fotosintesis, dimana pada reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari hanya sebagian
membutuhkan gas karbondioksida (CO2) dan juga air (H2O) dalam proses ini karbohidrat
(CH12O6) akan di ubah menjadi gula (C6H12O6). Pada reaksi gelap ini di bantu juga oleh
ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang, yang hasil akhirnya adalah glukosa
(C6H12O6) akan disimpan pada bagian umbi.

Proses respirasi adalah respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET (Senyawa
Berenergi Tinggi) sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET
(Senyawa Berenergi Tinggi), seperti molekul gula atau asam lemak, dapat dipecah dengan
bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Dimana proses ini adalah reaksi eksoterm
(melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP
atau NADPH. Berbagai reaksi biokimia endotermik dipasok kebutuhan energinya dari kedua
kelompok senyawa terakhir ini.

Reaksi kimia yang terjadi di respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP

Resprasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

-Respirasi aerobic,yaitu respirasi reaksi pemecahan senyawa glukosa dengan memerlukan


oksigen. Ada 4 tahapan dalam melakukan respirasi aerob :

Pada proses glikolisis, pemecahan molekul glukosa menjadi senyawa asam piruvat terjadi di
sitoplasma. Setelah itu, terjadi proses dekarboksilasi oksidatif di mitokondria yang merubah
asam piruvat menjadi asetil Co-A. Setelah itu, terjadi tahap ketiga, yaitu siklus krebs di
mitokondria yang menghasilkan oksaloasetat dan asam sitrat. Di tahapan terakhir, terjadi
trannspor elektron di membran dalam mitokondria yang menghasilkan H2O dan energi pada
wortel.

-Respirasi anaerobic,yaitu reaksi yang tidak memerlukan oksigen. Respirasi anaerobic


merupakan metode yang digunakan oleh untuk mengekstrak energi dan karbohirat ketika
oksigen tidak tersedia. Pada respirasi anaerobic akan mengubah asam piruvat menjadi
karbondioksida (CO2) dan etil alkohol serta membebaskan energi (ATP) pada wotel.

Laju respirasi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

-Faktor internal,yaitu faktor yang berasal dari dalam bahan (buah dan sayur), meliputi
tingkat perkembangan organ, komposisi kimia jaringan, ukuran produk, pelapisan alami, dan
jenis jaringan.

-faktor eksternal,yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekeliling bahan, meliputi suhu,
etilen, ketersediaan oksigen, karbon dioksida, dan luka pada bahan(Winarno dan Aman
(1981)).

Cara menghindari kerusakan pada wortel setelah pasca panen :

a. Pengumpulan hasil

Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai dipanen pada suatu tempat yang
strategis, misalnya dipinggir kebun yang teduh, atau digudang penyimpanan hasil.

b. Pembersihan

Bersihkan umbi wortel dari daun, tangkai, akar, maupun tanah yang masih menempel.
Tangkai daun disisakan secukupnya.

c. Pencucian dan penirisan

Cuci umbi wortel pada saluran air yang mengalir. Tiriskan umbi ditempat yang kering atau
rak-rak penirisan.

d. Seleki dan klasifikasi

Setelah pencucian, perlu dilakukan sortasi untuk memisahkan umbi yang besar, sedang dan
kecil. Umbi yang rusak dan terluka dipisahkan sebab umbi tersebut mudah terkena infeksi
mikrobia pembusuk. Sebaiknya umbi yang rusak ini dimanfaatkan untuk makanan ternak atau
untuk kompos, sedangkan yang telah membusuk sebaiknya dibakar atau dibuang. Umbi yang
telah disortasi dapat diikat menjadi untaian sekitar 10-15 umbi untuk setiap untaian agar
kelihatan lebih menarik dan segar sehingga disenangi oleh konsumen. Ikat umbi menjadi
ikatan-ikatan tertentu. Sehingga praktis dalam pengangkutan dan penyimpanannya. Sebagian
tangkai daun dipotong untuk disisakan sekitar 15-20 cm.

e. Penyimpanan

Umbi wortel yang telah siap disimpan, ditempatkan berjajar di lantai ruangan dengan dialasi
daun pisang atau ditempatkan di rak-rak yang telah tersedia atau digantung berjajar pada
gantungan. Ruangpenyimpanan berupa ruang yang teduh dan terhindar dari sinar matahari
langsung. Untuk menjaga kualitas perlu pengetahuan mengenai temperatur dan kelembaban
ruangan penyimpanan. Suhu ruangan sekitar 32°–40° F, kelembaban sekitar 90 – 95 % dan
aerasi cukup baik.

f. Pemasaran

Untuk pengiriman yang memerlukan waktu tempuh sekitar 2 – 3 jam dapat dilakukan
pengemasan dalam bentuk untaian yang disusun dengan baik dalam keranjang agar aerasi
cukup baik dan ditutup dengan daun pisang. Kemudian bak kendaraan ditutup dengan kain
terpal agar terhindar dari sinar matahari secara langsung. Sebaiknya pengiriman dilakukan
dengan kendaraan box yang berpendingin.

g. Pengeringan

Selain dalam bentuk segar untuk dikonsumsi sebagai juice dan sayur, umbi wortel juga dapat
dikeringkan untuk dijadikan sebagai sayuran kering serta untuk dijadikan sebagai tepung dan
dikemas dalam kaleng untuk bahan makanan yang bergizi terutama untuk makanan bayi.
Daftar Pustaka :

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Artikel. Morfologi Tumbuhan. Dalam


https://www.academia.edu/11281941/Morfologi_Tumbuhan_wortel diakses pada 20
Desember 2019 pukul 13.30

Kresnoadi, 28 Desember, 2017. Artikel. Pengertian tahapan dan perbedaan respirasi aerob
dan anaerob. Dalam https://blog.ruangguru.com/pengertian-tahapan-dan-perbedaan-respirasi-
aerob-dan-anaerob diakses pada 21 Desember 2019 pukul 14.00

Karunia.Artikel. Kondisi anaerob pada respirasi dan fermentasi. Dalam


https://www.academia.edu/9912304/Kondisi_Anaerob_pada_Respirasi_dan_Fermentasi
diakses pada 21 Desember 2019 pukul 15.00

Zero Kun, 18 Januari 2015. Artikel. Dasar – dasar hortikultura wortel. Dalam http://zero-
zeos.blogspot.com/2015/01/dasar-dasar-hortikultura-wortel-dan.html diakses pada 22
Desember 2019 pukul 12.00

Unknown, 21 April 2017.Artikel. Respirasi pada tumbuhan. Dalam


https://dosenbiologi.com/tumbuhan/respirasi-pada-tumbuhan diakses pada 22 Desember 209
pukul 13.00

Anda mungkin juga menyukai