Anda di halaman 1dari 7

TUAGAS MANAJEMEN PEMASARAN

MARKET RESEARCH

Dosen:

Cut Aprilia, S.E., M. Interbuss

Disusun Oleh:

Ratu Nabhila Deskha 2101102010171


Ifa Masthura 2101102010123
Raudhatul Jannah Afif 2101102010154
Annis Tanzira 2101102010198
Nurul Saeful Akbar 2204102741017482022

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2022
TENTANG PRODUK :

SOCOLATTE adalah produk makanan yang berbahan baku utama biji coklat
sehat asli dari Aceh. Produksinya di Jln. Banda Aceh Medan, Km 138, Baroh Musa,
Kec. Bandar Baru, Kab. Pidie Jaya, Aceh. SOCOLATTE juga produk coklat olahan
perdana di Aceh. Bahan baku juga dipetik dari hasil kebun petani Aceh. Produk
SOCOLATTE ini mulai diproduksi sejak tahun 2010, dan proses pengolahannnya ini
dilakukan langsung oleh seorang petani yang telah berpengalaman tentang kakao.
Selain rasanya yang enak, coklat juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Selain
mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan, ia juga mengandung beberapa
komponen yang memberikan sumbangan penjagaan tubuh. Komponen tersebut
berasal dari bubuk kakao yang dikandungnya.

RISET PASAR :

 Menentukan Topik
Langkah awal sebelum melakukan riset adalah menentukan topik riset itu
sendiri. Maka identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat
menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan
wilayah (lokasi) yang ditentukan pada sebuah topik yang akan digunakan
pada suatu produk socolatte.
 Perumusan Masalah
Perumusan masalah menjadi langkah selanjutnya setelah topik riset
ditentukan. Tahap perumusan masalah dilakukan dengan cara mengumpulkan
gagasan bersama pemilik usaha Socolatte. Pada penelitian ini perumusan
masalah yang dihasilkan adalah bagaimana melakukan riset pasar bagi usaha
Socolatte untuk menilai potensi dan minat pasar terhadap produk Socolatte
sebagai oleh-oleh maupun sekedar cemilan.

 Perumusan Hipotesis
Langkah berikutnya setelah dirrumuskan pokok permasalahan dan suatu topik
riset pemasaran, adalah perumusan hipotesis riset. Dalam penelitian kualitatif,
peneliti menyatakan rumusan masalah, bukan sasaran penelitian (seperti,
hasil-hasil akhir yang diinginkan) ataupun hipotesis-hipotesis penelitian usaha
produk socolatte.
 Menentukan Metode Riset
Menentukan riset diperlukan untuk membantu memecahkan permasalahan
dalam topik. Pada metode riset ini terhadap umkm memberikan kontribusi
pada kualitas hasil riset, sebaliknya data yang diperoleh dari hasil observasi
kurang atau tidak valid serta tidak didukung oleh argumentasi yang kuat, akan
mengakibatkan berkurangnya kualitas sebuah riset kualitatif.
 Menentukan Data Riset
Berdasarkan variabel riset di atas berarti kita dapat menentukan data risetnya.
Jika berkaitan dengan penjualan maka data risetnya dapat berupa volume
penjualan berdasarkan periode penjualan, volume penjualan berdasarkan
daerah penjualan, atau volume penjualan berdasarkan salesnya. Oleh karena
itu data riset sangat tergantung pada variabel yang diteliti pada bisnis yang
akan di gunakan terutama pada bisnis suatu produk umkm.
 Metode Pengumpulan
Metode pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan dari suatu penelitian. Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi dari (umkm) yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
 Pengolahan Data
Proses mengumpulkan data penelitian dan mengubahnya menjadi informasi
yang dapat digunakan oleh banyak pemangku kepentingan. Sementara itu data
dapat dilihat dalam berbagai cara dan melalui berbagai lensa, pemrosesan data
membantu dalam membuktikan atau menyangkal teori, membantu membuat
keputusan bisnis, atau bahkan memajukan peningkatan produk dan layanan.
Pemrosesan data bahkan digunakan dalam penelitian untuk memahami
sentimen harga, perilaku dan preferensi konsumen, dan analisis persaingan.

METODE

Target konsumen yang dipilih yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan
berusia 15-35 tahun, sebab produk Socolatte secara umum disukai baik oleh laki-laki
maupun perempuan. Usia yang telah ditentukan juga diharapkan memiliki pendapatan
yang sesuai dengan target konsumen. Namun karakterisitik lainnya yang dimiliki oleh
target konsumen diperlukan untuk mengetahui apakah target konsumen yang
ditentukan sudah tepat.

ANALISIS DATA

Analisis Data untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dasar


riset, data–data yang telah dikumpulkan melalui lembar kuesioner perlu dianalisis.
Menurut Doman (2002), analisis jawaban responden dalam kuesioner dapat dilakukan
melalui analisis tren, analisis similaritas, analisis kontradiksi, serta analisis odd
grouping. Analisis ini sangat membantu dalam manampilkan informasi–informasi
penting yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan cara yang tepat dalam
mengembangkan industri Socolatte.

ANALISIS TREN

Suatu tren dalam hal ini adalah sebuah respon yang cukup tinggi atau pun
rendah terhadap beberapa pilihan yang telah diajukan. Sebuah tren akan nampak lebih
jelas ketika data-data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut kelasnya.
Beberapa data pada riset pasar ini yang memiliki pola tren adalah sebagai berikut :

a. Kaum wanita lebih sering membeli oleh-oleh ketika melakukan suatu


perjalanan wisata dibanding kaum laki-laki. Informasi tersebut
ditunjukkan melalui hasil pengelompokan data yang menyatakan
bahwa 83,72% perempuan sering membeli oleh-oleh sedangkan hanya
78,13% laki-laki menyatakan hal yang sama.
b. Besarnya pendapatan seseorang ternyata turut mempengaruhi tehadap
daya beli oleh-oleh. Semakin besar pendapatan, maka semakin besar
persentase seseorang membeli oleh-oleh.
c. Masih banyak calon konsumen yang belum mengetahui produk
Socolatte yang sudah mulai banyak dipasarkan di daerah Aceh.
d. Usia 36-55 tahun banyak yang kurang berminat terhadap produk
coklat dikarenakan keterbatasan mengonsumsi makanan manis,
sedangkan untuk usia 15-35 tahun menyukai banyak yang menyukai
makanan manis.
e. Isi kemasan yang diinginkan oleh tiap responden sangat beragam. Tiap
isi kemasan hampir memiliki persentase yang sama besar. Responden
yang membeli coklat Socolatte sebagai camilan dengan isi kemasan 70
gram, sedangkan responden yang membeli untuk bubuk coklat lebih
memilih isi kemasan 1 kg, namun responden yang membeli untuk
oleh-oleh coklat batangan sebanyak 20 pcs.
f. Isi kemasan yang diinginkan oleh tiap responden sangat beragam. Tiap
isi kemasan hampir memiliki persentase yang sama besar. Responden
yang membeli coklat Socolatte sebagai camilan dengan isi kemasan 70
gram, sedangkan responden yang membeli untuk bubuk coklat lebih
memilih isi kemasan 1 kg, namun responden yang membeli untuk
oleh-oleh coklat batangan sebanyak 20 pcs.
KESIMPULAN

Produk SOCOLATTE merupakan produk yang memanfaatkan bahan baku


lokal dengan memberdayakan sdm dari kota asal produk ini sendiri yaitu di Aceh,
UMKM ini sudah berdiri lebih dari 5 tahun dan telah memasarkan produk ke seluruh
wilayah distribusinya di Indonesia. SOCOLATTE mempertahankan kualitas dalam
pengolahan bahan baku sebagai dasar dari produk mereka dengan menjaga
kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehaan tubuh. Seiring bertambahnya
waktu dan berkembangnya SOCOLATTE, UMKM ini sudah mampu menggaet
banyak peminat terutama bagi mereka dari pecinta coklat, karena SOCOLATTE
merupakan produk coklat dalam negri yang enak dan patut dibanggakan, sudah
memiliki ribuan konsumen dari berbagai daerah di Indonesia. Peminat SOCOLLATE
ada dari berbagai kalangan, dari anak-anak, orang dewasa hingga orang lanjut usia
pun menjadi penikmat produk SOCOLLATE.

SOCOLATTE kiat mengikuti perkembangan zaman didalam melakukan


pemasaran produknya, hal tersebut bisa dilihat bahwa sekarang SOCOlATTE dapat
kita pesan melalui online shop ataupun via websitenya langsung dan akan dikirim ke
pemesan menggunakan ekspedisi pengiriman yang ada. Halang rintang serta
tantangan akan selalu ada bagi produk SOCOLLATE, namun hal tersebut membuat
UMKM SOCOLATTE tidak berhenti untuk terus berinovasi dan melakukan riset-
riset terkait hal apa saja yang dapat memajukan UMKM ini.

Anda mungkin juga menyukai