Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING

PRODUK INDOMIE “INSTANT NOODLES”


PT. INDOFOOD Tbk

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Lenta Basa Rito Siburian (4122.4.21.11.0428)
Rindiyani (4122.4.21.11.0442)
Nurlela (4122.4.21.11.0447)
Najriyatul Mukhafadah (4122.4.21.11.0448)
Suherman (4122.4.21.11.0474)
Asep Rizki Eka R (4122.4.21.11.0477)
Sri Anes Mulyani (4122.4.21.11.0519)
Sri Anis Pitriani (4122.4.21.11.0520)
Rizki Amelia Pratama (4122.4.21.11.0444)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Membahas terkait strategi, targeting, dan positioning dalam suatu produk sangat erat
hubungannya dengan materi perkuliahan yang mendalam untuk mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Membahas strategi suatu produk maka akan dibahas bagaimana awal
perencanaan suatu produk atau brand masuk kepasar agar dikenal dikalangan masyarakat.
Perencanaan strategi di awal kemunculan produk menggunakan strategi penetrasi pasar untuk
meraih awareness (perhatian) dari masyarakat.
Menentukan target dari suatu produk juga merupakan aktivitas yang wajib dilakukan
oleh pemasar dalam hal memfokuskan produk tersebut menyasar atau focus terhadap target
pasar yang dituju. Bauran pemasaran juga meliputi Product, Price, Place, dan Promotion.
Sehingga pemasar harus menentukan produk yag akan diciptakan untuk konsumen, harga
yang akan ditetapkan,tempat untuk jalur distribusi produk, serta metode promosi yang tepat
untuk digunakan dalam mengenalkan produk dan cara yang efektif untuk melakukan strategi
promosi.
Segmentasi yang ditetapkan suatu perusahaan untuk produk yang dihasilkan dan akan
diperkenalkan di pasar, harus melewati serangkaian riset terhadap masyarakat / calon
konsumen yang akan memutuskan menggunakan produk tersebut. Sehingga calon konsumen
yang akan membeli atau menggunakan produk tersebut merasa puas serta akan menjadi loyal
terhadap satu brand produk dan akan mengulangi pembelian yang berulang untuk
kedepannya, serta adanya kemungkinan untuk mempengaruhi teman kerabat agar
menggunakan produk yang sama akan terbuka lebar peluang yang terjadi.
Untuk mencari calon konsumen yang tepat secara luas maka diperlukan juga saluran
distribusi yang tepat, dengan adanya saluran distribusi yang baik maka akan menjangkau
konsumen yang luas, mulai dari perkotaan sampai kepelosok daerah produk atau brand
tersebut dapat dikenal dimasyarakat. Targeting yang tepat untuk sebuah produk juga sangat
diperlukan dalam rangka mengambil pangsa pasar dengan cakupan yang luas. Serta cara
promosi yang efektif dalam memasarkan suatu produk untuk diperkenalkan kepada
masyarakat
Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya
yang dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi
dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun
banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan
distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan
menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi
memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri
makanan instan, terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan terbesar di
Indonesia saat ini adalah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari produksi mie
instan diIndonesia. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam
pola makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Peran mie
memang lebih fleksibel dan dapat dikonsumsi meski dalam keadaan yang sangat terdesak,
tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi dapat pula berperan sebagai lauk-pauk sehingga
sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah.
Semakin banyaknya jenis merek mie instan yang beredar di pasar, maka keberhasilan
suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk saja, tetapi sangat ditentukan
oleh kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen yang heterogen, sehingga dapat diketahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan
konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing segmen. PT. Indofood
Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh
produknya menguasai pasar di Indonesia. Indofood merupakan produsen mie instant terbesar
dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai
jaringan distribusi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Emiten barang-barang konsumsi
Grup Salim, ICBP berhasil membukukan penjualan mi instan senilai Rp6,55 triliun per Maret
2018. Indomie adalah produk terkenal dari Indofood CBP. Kontribusi penjualan mi instan
tersebut mencapai 66,29 persen dari total penjualan perseroan per Maret 2018 senilai Rp9,88
triliun.
Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri
mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu
dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan.
Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena
kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah
dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan
tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.
Perusahaan yang dijadikan kasus penulisan ini diperoleh melalui internet, yaitu PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Produk Indofood khususnya mie instant Indomie dinikmati
setiap hari pada setiap siklus kehidupan seperti makanan untuk anak-anak, makanan untuk
masa pertumbuhan di usia sekolah hingga masa remaja dan menginjak usia dewasa serta
makanan keceriaan dalam kehidupan. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk menelaah
dan menganalisis strategi yang diterapkan oleh Indofood dengan merk dagang Indomie, target
produk indomie, serta positioning dari produk indomie di pasar yang dilakukan oleh PT.
Indofood Sukses Makmur.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka pokok permasalahannya dapat
dirumuskan sebagi berikut:
1. Apa itu Segmenting, Targetting, dan Positioning dan apa saja kelebihannya?
2. Apa tujuan dan manfaat Segmenting?
3. Apa tujuan dan manfaat Targetting?
4. Apa tujuan dan manfaat Positioning?
5. Bagaimana Penerapan Analisis Segmenting,Targetting dan Positioning pada Produk
INDOMIE (PT.Indofood)?
6. Bagaimana Analisis SWOT PT Indofood?
7. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk INDOMIE PT Indofood?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami gambaran umum serta kelebihan dari Segmentation,
Targetting, dan Positioning
2. Dapat mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat Segmenting
3. Dapat mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat Targetting
4. Dapat mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat Positioning
5. Dapat mengetahui dan memahami contoh penerapan analisis Segmenting, Targetting, dan
Positioning pada Produk INDOMIE
6. Dapat Mengetahui Amalisis SWOT Produk INDOMIE PT Indofood
7. Dapat Mengetahui Strategi Pemsaran Produk INDOMIE PT Indofood

BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen
mie instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong
perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk
berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan
strategi STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) pemasaran yang dijalankannya.
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar
menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena
terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui
respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut.
Untuk dapat menentukan respon konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi
faktor-faktor dalam proses keputusan. Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan
perusahaan dalam mengambil langkah dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan
sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan dari konsumen mie instan terhadap kegiatan
pemasaran segmentasi, targeting, dan positioning (STP) yang telah dilakukan perusahaan.
Pangsa pasar mie instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan masyarakat
Indonesia terhadap mie cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke waktu
banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan.

Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Faktanya menurut data dari databoks.co.id pada tahun 2016 Indomie menguasai
sekitar 70,7% pangsa pasar mi instan.

Profil Singkat Perusahaan


PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan sebuah perusahaan “Total Food
Solution” dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan
model bisnis yang terdiri dari emapat kelompok usaha strategis yakni produk konsumen
bermerek, bogasari, agribisnis, dan distribusi.
Perusahaan ini awalnya bernama PT. Panjangjaya Intikusuma, namun pada tanggal 5
Februari 1994 berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi: Menjadi perusahaan Total Food Solutions.
Misi:
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi.
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
4. Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan.

Sejarah Singkat Produk Mie Instant Indomie


Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun
1969, banyak masyarakat yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah
satu bahan pangan pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau,
mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan
di Indonesia.
Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia yang merupakan produk mie
instan yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Produk ini pertama kali
dibuat pada tanggal 9 September 1970 yang kemudian dipasarkan ke konsumen mulai tahun
1972. Pada awal penjualannya, Indomie hanya mengeluarkan dua varian rasa, yakni rasa
Ayam dan Udang.
Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan di manca negara, seperti di
Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa. Hal
ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar
internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik
yang merujuk kepada mi instan. Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah
disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh
masyarakat.
2.1.1 SEGMENTASI / SEGMENTING
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar
yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya
beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market
segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller
homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”.
Segmentasi pasar adalah suatu proses, kegiatan dan usaha untuk membagi atau
mengelompokkan pasar dari heterogen (bermacam-macam produk/jenis), menjadi kelompok
lebih potensial (homogen), yaitu pasar yang memiliki kesamaan karakter seperti golongan
pembeli, kebutuhan pemakan, motif perilaku, tujuan pembelian produk dan cara penggunaan
produk tersebut.
Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda dalam berbagai cara. Pembeli bisa
mempunyai perbedaan keinginan, sumber daya, lokasi, sikap pembelian, dan praktek
pembelian. Dengan dasar ini maka sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh
pasar yang ada untuk memberikan kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya.
Dalam upaya ini, perusahaan harus mengelompokkan konsumen atau pembeli ke dalam
kelompok dengan ciri-ciri/sifat yang sama. Kelompok konsumen yang disusun tersebut
disebut segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokkannya dikenal dengan segmentasi
pasar.Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran
pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmenting adalah membagi pasar menjadi Segmen-Segmen konsumen yang sama
jenisnya, targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar dan positioning adalah
penempatan produk agar tercipta kesan tertentu diingat konsumen.
Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah
untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang
sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera
dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya,
Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif,
segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang
muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk
memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
2.1.2 TARGETTING
Targeting secara umum disebut sebagai upaya menilai berbagai segmen pasar untuk
menentukan mana yang akan dijadikan target utama dalam pemasaran.
Kotler dan Amstrong, menyebut pengertian Targeting adalah kelompok pembeli
dengan karakteristik serupa. Kemudian dijadikan tujuan, untuk melakukan promosi bisnis
oleh sebuah perusahaan.
Daryanto mengatakan targeting adalah sebuah proses untuk mengevaluasi daya tarik
dari berbagai segmen pasar yang ada. Selanjutnya, dilakukan pemilihan beberapa yang akan
dijadikan prioritas bisnis untuk dimasuki.

2.1.3. POSITIONING
Positioning merupakan usaha pihak pemasar agar konsumen membeli produknya
dengan cara meningkatkan imajinasi dan cara pandang konsumen dalam memahami produk
yang sedang ditawarkan. Biasanya positioning ini dilakukan sebelum menentukan branding
suatu produk. Positioning adalah strategi perusahaan dalam menyusun penawaran pasar
untuk menempatkan posisi bersaing dengan competitor yang dapat tertanam di benak
konsumen.
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran berpendapat
bahwa Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa
“Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and
value placed in the target customer mind”. Maknanya, positioning adalah mencari posisi yang
tepat di dalam pasar setelah strategi untuk menempatkan produk di benak konsumen tertarget
agar perusahaan / brand tersebut mempunyai ciri khas yang bisa diunggulkan dibandingkan
pesaing yang lain.
Dalam Wasana (2008, hal 408), Philip Kotler menyatakan bahwa positioning adalah
tindakan merancang produk beserta bauran pemasarannya agar bisa tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen.
Pengertian positioning dari kedua pakar ini bisa ditarik kesimpulan bahwa positioning
merupakan cara yang harus dilakukan perusahaan dalam menempatkan suatu produk di
pikiran para konsumen melalui penciptaan ciri tertentu dan unggul dibandingkan
kompetitornya.

2.2. TUJUAN DAN MANFAAT SEGMENTING


A. Tujuan
1. Memudahkan Dalam Membedakan Pasar
2. Pelayanan Konsumen Menjadi Lebih Baik
3. Strategi Pemasaran Lebih Terarah
4. Evaluasi Target dan Rencana Bisnis
5. Mengenal Kompetitor/Pesaing dengan Segmen Yang Sama
B. Manfaat
Segmenting pasar dilakukan bukan tanpa alasan. Ada beberapa manfaat yang ingin
didapatkan oleh perusahaan, diantaranya adalah:
1. Perusahaan memiliki dan menerapkan ide pemasaran yang lebih terarah.
2. Perusahaan akan terbantu dalam hal pengaturan produk menjadi lebih baik.
3. Perusahaan mengetahui dan membandingkan peluang pasar baru.
4. Perusahaan dapat menyusun dan menggunakan budget yang ada secara efektif dan efisien.
5. Perusahaan akan terbantu dalam menciptakan daya tarik di bidang pemasaran.
6. Perusahaan akan berada pada situasi yang lebih menguntungkan di pasar.

2.3. TUJUAN DAN MANFAAT TARGETTING


A. Tujuan
1. Pencapaian Geografis
Menggaet konsumen dan menjadi “pemain bisnis” utama di area tertentu. Contohnya di area
kelurahan A, kecamatan B, Kota C, atau negara D. Biasanya tujuan ini harus sudah
ditentukan sejak awal menjalankan bisnis sehingga fokus pemasaran menjadi lebih jelas.
2. Pencapaian Kualitas
Penentuan persyaratan kualitas barang yang akan dijual. Misalnya, bahan dasar yang
digunakan adalah asli, dicampur atau ditiru. Jadi ketika komponen dirakit murni atau
dicampur
3. Pencapaian Kuantitas
Untuk mengetahui berapa banyak produk yang diproduksi dan dipasarkan.
4. Pencapaian Target Pasar yang Dituju
Untuk mengetahui berapa banyak pasar yang disediakan, termasuk berapa banyak saluran
penjualan, sejauh mana saluran penjualan dan lainnya disediakan.
B. Manfaat
1. Menyederhanakan penyesuaian strategi bauran produk dan pemasaran ke pasar
referensi.
2. Pengembangan posisi produk dan strategi bauran pemasaran (bauran pemasaran).
3. Dengan mengidentifikasi bagian-bagian pasar yang sebenarnya dapat dilayani,
perusahaan dapat berada dalam posisi yang lebih baik.
4. Mengantisipasi persaingan.
5. Menggunakan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif.
Akses peluang pasar yang lebih luas

2. 4. TUJUAN DAN MANFAAT POSITIONING


A. Tujuan
Salah satu tujuan positioning adalah agar perusahaan memiliki branding yang tepat
sehingga produk laris manis dan disukai oleh konsumen. Dalam Hasan (2008), Positioning
memiliki 3 tujuan yakni:
1. Agar suatu produk memiliki tempat di pasaran agar terlihat berbeda dan terpisah
dengan brand kompetitornya.
2. Memberikan posisi produk agar bisa dilihat secara unik dan berbeda oleh para
konsumen. Dalam hal ini positioning berfungsi sebagai pemberi informasi.
3. Mampu mencapai target yang diinginkan perusahaan meliputi segmentasi pasar
spesifik, pemenuhan kebutuhan konsumen, pembatasan perubahan dadakan dalam strategi
pemasaran hingga menciptakan keyakinan konsumen terhadap produk yang Anda jual.
B. Manfaat
1. Kemampuan bertahan dalam persaingan (media, iklan, ledakan barang dan over
komunikasi)
2. Sebagai penentuan posisi dalam memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3. Mampu membuat pertimbangan dan memanfaatkan semua peluang dari kekuatan
yang dimiliki.
4. Memanfaatkan setiap aspek yang berhubungan dengan konsumen, sehingga
konsumen memiliki cara pandang berbeda mengenai suatu produk.
5. Memudahkan pemilahan informasi penting untuk disimpan dan dimanfaatkan di
masa depan.
6. Digunakan sebagai benteng pertahanan paling akhir untuk melawan komunikasi.
Bisa berupa tempat penolakan, penerimaan dan penyaring informasi.
7. Membentuk cara pandang yang baru bagi para konsumen dalam melihat sebuah
produk.
8. Mampu mengidentifikasi adanya kesenjangan posisi.
9. Dapat digunakan untuk pembuatan perceptual map dan penentuan standar evaluasi.

2.5. ANALISIS SEGMENTING, TARGETTING DAN POSITIONING PRODUK


INDOMIE PT INDOFOOD
A. Analisis Segmenting Produk Indomie PT Indofood
1. Segmenting Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail
yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-
masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di
banyak negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang,
Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi
sebuah produk mi instan yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria.
Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5
bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif
ekonomis, di Indonesia pada tahun 2018, Indomie dihargai dengan kisaran harga Rp. 2.100,-
per bungkusnya. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie
disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam
yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun
perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.
2. Segmenting Demografis
2.1 Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga
dewasa. Bayi umur 0 - 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif, sehingga produk
ini tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan
balita. Produk Indomie memliki rasa rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita.
Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen terbanyak yang mengonsumsi produk mi
instan. jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan
remaja berusia 15-24 tahun, Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah
produk inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My
Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan bahan-bahan yang
lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini dibuat untuk anak-anak yang
menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie melakukan segmentasi
demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui produk Indomie My Noodlez.
2.2. Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja.
Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan
perempuan.
2.3. Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mie instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja
yang mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan
bawah hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie.Hal ini
dikarenakan produk Indomiemudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak. Produk
Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga
(anak-anak kos).
2.4 Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat.
Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi
mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.

B. Analisis Targetting Produk Indomie PT Indofood


Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan
dipilih, dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006).
Produk Indomie varian goreng dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali
bayi dan balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah
anak-anak. Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan melakukan
beberapa inovasi produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng,
Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner
Indonesia, My Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini
dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.

C. Analisis Positioning Produk Indomie PT Indofood


Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai
produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai
produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran
yang gencar. Indomie sangat terkenal di Indonesia dan Nigeria. Positioning yang dilakukan
PT Indofood dengan produknya(Indomie) diantaranya:
1. Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen
Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi instan
asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara yang hadir
dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui varian ini,
Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia. Tagline yang
dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”, dimana setiap orang pasti sangat
mudah untuk mengingatnya.
2. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang
merujuk kepada mi instan.
3. Produk Indomie merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk
dikonsumsi, dapat disajikan kapan saja dengan cepat dan dapat dikonsumsi bersama lauk
pauk lainnya.
4. Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak sedikit
warga Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk buatan asli Nigeria. Tagline
Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia, Indomie mempunyai tagline “INDOMIE
SELERAKU”, sedangkan di Nigeria tagline Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For
You”.

Varian Produk Mie Instant Indomie


Tabel 1 Varian rasa Indomie Kuah

Tabel 2 Varian rasa Indomie Kriting

Tabel 3 Varian rasa Indomie Goreng


Tabel 4 Varian rasa Indomie Selera Nusantara

Tabel 5 Varian rasa Indomie Taste of Asia

Tabel 6 Varian rasa Indomie My Noodlez


2.6. ANALISIS SWOT PRODUK INDOMIE PT. INDOFOOD

A. Strength (Kekuatan)
1. Merek yang sudah dikenal oleh masyarakat Merek indomie tentu saja sudah
terkenal di kalangan masyarakat, semua orang dari kalangan bawah maupun kalangan atas pu
pernah mencicipinya, hal ini tidak lepas dari telah lama perusahaan ini berkecimpung dalam
dunia bisnis mie di Indonesia yang berdiri tahun 1970.
2. Produk-produk dengan harga terjangkau Harga yang terjangkau merupakan salah
satu bagian dari strategi kami untuk mendapatkan target pasar kami.
3. Keahlian cita rasa selera Nusantara Kami memiliki resep yang telah dikembangkan
oleh R&D kami yang dialkukan dengan riset ke seleruh daerah di Indonesia untuk
mendapatkan resep terbaik dengan citarasa terbaik untuk masyarakat Indonesia.
4. Jangkauan distribusi yang luas Distribusi dari Indomie masih cukup bagus dengan
dukungan anak perusahaan distribusinya dan para penjual retailer. Distribusi Mie Sedap
selain melalui jalur distribusi konvensional juga berusaha mengakuisisi para penjual retailer
yang sebelumnya menjual Indomie.
5. Kecepatan dalam menjangkau konsumen Indofood memiliki satu grup tersendiri
yang menangani pendistribusian produkproduknya yaitu Grup Distribusi Indofood.
tersebarnya warung-warung yang khusus menjual indomie yang siap makan.
6. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan Penghargaan merupakan tanda bahwa
manajement kami yang yang sangat baik, dan strategi strategi yang diambil oleh perusahaan
sudah tepat.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Bumbu indomie yang memakai bahan yang kurang sehat bumbu indomie yang
memakai bahan kurang sehat apabila dikonsumsi terus menerus untuk jangka waktu yang
panjang.
2. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada impor beberapa dari bahan
baku kami merupakan bakan baku impor yang menjadikan titik terlemah dimana setiap bahan
baku tersebut harus lengkap. Harga bahan baku yang tinggi tersebut harus diimbangi oleh
harga jual untuk memperoleh profit sangatlah sulit.
3. Biaya produksi kurang efisien karena perusahaan kami sangat terpengaruh dengan
penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan kebijakan – kebijakan pemerintah.hal tersebut
akan mempengaruhi biaya yang menyebabkan kenaikan harga jual atau menurunnya profit.

C. Opportunities (Peluang)
1. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun. Apabila daya beli konsumen
semakin meningkat, semua kebutuhannya harus terpenuhi dan disanalah peluang yang terbaik
untuk memasarkan setiap produk yang kami produksi.
2. Pasar domestik yang berkembang menjadikan masyarakat modern sangat
membutuhkan makanan pengganti makanan pokok yang instan dalam penyajiannya.
3. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat. Apabila suatu produk tersebut
sudah diminati dan diterima oleh masyarakat banyak, kondisi ini merupakan merupakan
peluang terbaik untuk memasarkan produk.
4. Dengan berkembangnya masyarakat menjadi masyarakat modern menyebabkan
jumlah segmen yang dapat dibagi semakin banyak sehingga akan menguntungkan perusahaan
dalam memasarkan produknya.
5. Pasar internasional terbuka, Setelah melakukan riset pasar ternyata pasar
internasional memiliki peluang yang besar untuk produk tersebut untuk diterima di dunia
internasional.

D. Threats (Ancaman)
1. Banyak barang pengganti dalam bentuk produk instan seperti indomie yang
bermunculan.
2. Kompetitor mengeluarkan produk baru yg inovatif ,para competitor menyaingi
perusahaan dengan mengeluarkan produk baru yang inovatif dan jauh lebih enak rasanya dan
lebih praktis dalam membuatnya
3. Dikenakannya pajak penjualan dengan ditetapkannya pajak penjualan oleh
pemerintah, profit yang kita terima dari penjualan semakin berkurang.
4. Dengan adanya isu-isu yang tersebar luas dimasyarakat bahwa indomie tidak baik
untuk kesehatan yang menjadikan produk Indomie lama kelamaan ditinggakan oleh
konsumen.
5. Bea cukai yang terlalu tinggi, dengan semakin tingginya kebijakan pemerintah
mengenai pajak impor akan membuat ancaman yang akan mengakibatkan cost semakin besar
dan profit menurun.

2.7. STRATEGI PEMASARAN PRODUK INDOMIE PT. INDOFOOD


Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood.
Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan
penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar
6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan
itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini
divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar
bungkus.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap
melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan
higher price and higher margin.
Teori-teori dari Strategi Pemasaran
1. Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

Tujuan Promosi
· Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
· Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
· Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
· Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar
· Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
· Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

Tujuan transaksional sistem pemasaran dalam strategi pemasaran adalah :


· Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
· Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
· Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
· Kualitas hidup konsumen yang maksimum

Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan :


· Perencanaaan barang
· Penetapan harga
· Program promosi
· Saluran distribusi

2. Distribusi
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta
mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehimgga
pengguna sesuai dengan yang di perlukan.
Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :

· Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran


· Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik

PEMECAHAN MASALAH
Setiap tahunnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan biaya promosi agar
biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak mengeluarkan biaya yang
terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan supaya tingkat penjualan tidak
menurun.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai dengan
target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat konsumen. Jika
distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang diproduksi kurang mendapat
minat dari konsumen.
Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan riset
terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan,
memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari konsumen dan
perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik konsumen terhadap produk yang
dipasarkan.
Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal
perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan tidak
akan mengalami penurunan disetiap tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar
menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena
terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui
respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan respon
konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
Pasar mi instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan masyarakat
Indonesia terhadap mi cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke waktu
banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan. tahun ini Indofood meluncurkan strategi
marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood sebagai
market leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan
kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Hingga saat ini Indomie yang diproduksi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat
walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar
mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan
lainnya.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap
melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan
higher price and higher margin.

3.2. SARAN
Setiap tahun PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dan kenaikan
pada biaya produksi, biaya distribusi dan penjualan. Harus mewaspadai pesaing-pesaing dari
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif, harus melakukan
gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulan-
keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari
masing-masing atau tidak. Melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://indra0022.wordpress.com/tag/pemasaran-pt-indofood/
http://www.indofood.com/
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=144
https://www.indofoodcbp.com/
https://databoks.katadata.co.id/
http://erisheryanto.blogspot.com/2020/04/analisis-stp-strategi-targeting-dan.html?m=1
https://baixardoc.com/documents/analisis-pemasaran-stp-indomie-5c5de6d332a15
https://myskripsi.netlify.app/makalah-studi-kasus-pt-indofood/

Anda mungkin juga menyukai