Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PEMASARAN (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING)

PT. JAMU SIDO MUNCUL


KELOMPOK 5
1. M. Jamil Malik (1910531002)
2. Remon Sulfitra (1910531016)
3. Rafikha Erita Humairah(1910531045)
4. Muhammad Ilham (1910532016)
5. Fajri Yudha Pratama (1910532041)
6. Muhammad Fachruzi Akhyar (1610531041)
7. Rendy Farhan (1610533015)
Mengenal Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP)
Marketing

STP atau Segmentation Targeting Positioning adalah salah


satu pendekatan atau model yang digunakan untuk
mengembangkan pesan dan strategi pemasaran yang sesuai
pada segmentasi target audiens tertentu.

Pada dasarnya STP marketing atau Segmenting Targeting


Position adalah salah satu model pemasaran yang
penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu melakukan
segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling
menguntungkan dan memposisikan produk yang dijual dengan
cara yang paling bernilai.
MENGENAL SEGMENTASI AUDIENCE PADA STP MARKETING

Berikut ini adalah beberapa poin yang harus perhatikan dalam


membuat segmentasi:
1. Demografis
Dengan memilih target pelanggan berdasarkan pada kategori
umur, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan,
dan pekerjaan. Fungsinya adalah agar lebih memudahkan dalam
menentukan kelompok pelanggan dan calon pelanggan sebagai
target pasar. Selain itu, nantinya juga akan memudahkan dalam
menentukan kebutuhan pelanggan berdasarkan data demografis
yang sudah dibuat.
2. Psikografis
Psikografis dalam hal ini dibuat dengan tujuan agar lebih
mengenal siapa target audience secara lebih jelas, termasuk
kecenderungan dan kebiasan mereka ketika melakukan kegiatan
jual beli. Kita harus mengetahui kelas sosial, hobi, gaya hidup,
sampai ketertarikan mereka pada suatu tren tertentu.
Dan perlu pemahaman bahwa setiap individu mempunyai
karakteristiknya masing-masing. Hal ini akan mempengaruhi
keputusan mereka saat ingin membeli produk. Dan bisa juga
mendapatkan berbagai data tersebut dengan berbagai wawancara,
seperti survei, dan mengumpulkan data mereka.
3. Geografis 
Selain kedua poin sebelumnya, juga harus mengetahui secara rinci tentang domisili dari
target pelanggan Anda ketika membuat segmentasi STP marketing, seperti dari negara,
kota, desa atau perumahan mana mereka berasal.
Nantinya, hal ini akan memudahkan dalam mengenali budaya dan cara mereka dalam
berkomunikasi. Sehingga, akan lebih maksimal lagi dalam membuat iklan produk yang
ingindijual.
4. Kepercayaan
Kepercayaan dari target audience adalah kunci utama dalam mengenali segmentasi.
Dalam hal ini, kepercayaan yang dimaksud mencakup keyakinan beragamanya, politik,
kebudayaan dan berbagai nilai lain dalam kehidupan. Memahami aspek ini sangat penting
agar pesan yang nantinya Anda sampaikan lebih mudah dicerna oleh audience.
MENENTUKAN TARGET PEMASARAN STP MARKETING
Setelah mengetahui segmentasi pasar, tahap selanjutnya dalam STP marketing adalah
menentukan segmentasi mana yang akan menjadi sasaran pemasaran. Yaitu :

A. Pertimbangkan peluang dari setiap segmentasi dan sumber daya yang ada. Tak lupa
untuk melakukan analisis terhadap potensi target pelanggan agar terus berkembang.

B. Pastikan agar tidak mengurangi target keuntungan, hanya karena target segmentasi
kamu terbilang kecil.

C. Pertimbangkan juga potensi keuntungan serta risiko dari setiap segmentasi yang akan
dijadikan target. Lalu, bandingkanlah hal-hal tersebut pada setiap segmentasi. Jika
perlu, gunakan survei demi mengetahui keadaan pasar, jadi dapat mengurangi risiko
kesalahan dan kegagalan.

Dalam menentukan sasaran, terdapat beberapa pilihan pola yang dapat dijadikan dasar
pemilihan, yaitu:

1. Single Segment Cocentration (fokus pada satu segmentasi)


2. Selective Specialization (pemilihan beberapa segmentasi berdasarkan keunggulan
tertentu)
3. Product Specialization (pemilihan berdasarkan produk khusus)
4. Market Specialization (fokus menyediakan kebutuhan dalam kelompok tertentu)
5. Full Market Coverage (semua kelompok)
POSITIONING PADA STP MARKETING
Langkah terakhir dalam STP marketing adalah positioning. Dalam tahap ini,
saatnya kamu menentukan cara memposisikan brand dan produkmu kepada
sasaran segmentasi. Pada tahap ini, yaitu dengan menentukan model marketing
mix yang paling efektif.

1. Pertimbangkan alasan dasar atau key factor yang membuat pelanggan


condong membeli produk dibandingkan dengan kompetitor.

2. Identifikasi porsi keunikan jualan dari produk serta buat


peta positioning untuk menganalisis bagaimana setiap segmentasi
melihat brand dan produkmu.

3. Perhatikanlah keinginan dan kebutuhan dari sasaran pemasaran tersebut.


Kamu harus paham bahwa proposisi nilai produkmu mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan.
PEMBAHASAN KASUS
Sejarah Singkat PT. Jamu Sido Muncul

Perusahaan jamu SidoMuncul pada mulanya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada
tahun 1940 yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga orang karyawan. Sido Muncul
memulai usahanya di kota Yogyakarta tentunya masih dikelola dengan cara yang sangat sederhana dan
trasisional.
Memasuki dekade 1950an mulainya banyak perminatan jamu yang lebih praktis dalam bentuk kemasan.
Permintaan yang begitu banyak ini mendorong pengelola jamu untuk membuat kemasan jamu dalam
kemasan praktis yang berbentuk serbuk. Pada tahun 1951 perusahaan jamu yang sangat sederhana ini
dipidahkan ke Semarang dikarenakan kependidahan tempat tinggal. Perusahaan jamu yang dibaru tersbeut
diberikan nama Sido Muncul yang memiliki makna ”Impian yang terwujud”. Perusahaan jamu tradisional
ini pada walnya berlokasi di JL. Mlaten Trenggulun dengan merek jamu Tolak Angin.
Pada era tahun 1990an awal perusahaan jamu Sido Muncul mulai menggunakan peralatan mesin modern
dalam memproduksi jamu. Pada dekade 1990an ini dimulailah produksi jamu secara modern dan
pengelolaan perusahaan secara profesional.

PT. Jamu Sido Muncul pada dekade tahun 2000an mulai mengembangkan produknya yang tidak hanya
semata-mata jamu tradisional saja tetapi mulai merambah pada minuman berenerji seperti Kuku Bima,
premen kesehatan Permen Tolak Angin dan lain untuk mendongkrak volume penjualan. Saat ini PT Jamu
Sido Muncul menjadi perusahaan jamu tradisional yang kuat ditengah-tengah persaingan yang makin kuat
karena di Indonesia sendiri begitu banyak perusahaan yang bergerak dibidang jamu tradisional seperti PT.
Air Mancur yang juga memiliki posisi yang kuat, PT. Deltomed Laboratories, PT. Jamu Cap Nyonya
Meneer, Jamu Jago dan lain lain.
Strategi Integrated Marketing Communication

PT. Jamu Sido Muncul sebagai perusahaan yang sudah mapan tentunya memiliki strategi
dalam memasarkan produk-produknya. Strategi pemasaran PT. Sido Muncul dalam
kegiatan pemasaran ditinjau dari sisi Integrated Marketing Communication adalah:

a. Periklanan

1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada


calon pembeli,
2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk,
3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon
pembeli,
4) Positioning, sasaran konsumen.

Sangat jelas sekali bahwa PT. Jamu Sido Muncul dalam memasarkan Tolak Angin
menggunakan iklan melalui media massa terutama di Televisi. Iklan Tolak Angin sangat
dikenal dengan taglinenya Orang Pintar Tolak Angin. Dalam iklan tolak angin ini ingin
mempengaruhi khalayak bahwa dalam memilih obat masuk angin perlu minum Tolak
Angin. Tagline ini diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan memiliki otak
yang cukup terkenal seperti Ronald Kasali seorang akademisi dan tokoh pemasaran, Lula
Kamal, seorang artis dan dokter, Agnes Monica yang dikenal orang masyarakat sebagai
muda berbakat dan memiliki prestasi akademik dan yang terakhir Anggito Abimanyu,
seorang akademisi yang gagal jadi menteri.
b. Promosi Penjualan

PT. Jamu Sido Muncul selain mengunakan medai iklan


juga menggunakan strategi Promosi Penjualan (Sales
Promotion). Sales promotion yang merupakan kegiatan
untuk membujuk secara langsung yang menawarkan
insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales
force, distributor atau konsumen langsung dengan
tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera.
Promosi penjualan digunakan untuk menjaring
konsumen baru dan terciptanya penjualan yang
meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk
promosi yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul dalam
memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan
mengemas Jamu Tolak Angin dengan permen Tolak
Angin dalam satu paket. Keuntungan yang di dapat
adalah Jamu Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus
mengenalkan produk baru PT. Sido Muncul.
d. Direct Selling

Direct Selling merupakan a system of marketing by which


organizations communicate directly with target customers to
generate a response or transaction. Direct Selling ini dapat
dilakukan melalui telemarketing, email dan lain-lain. Kegiatan
direct selling dalam kasus Tolak angina ini tidak terlalu
nampak dipermukaan tetapi strategi direct selling juga
dilakukan oleh pihak Tolak Angin. Direct selling ini tidaklah
langsung dilakukan kepada konsumen tetapi lebih banyak
ditujukan kepada distributor sehingga distributor dapat
menyalurkan produk Tolak Angin secara luas. Tentanya direct
selling yang dilakukan dipadukan dengan program-program
yang lain sepertinya insentif atau discount yang merupakan
bagian dari sales promosi.
e. Personal Selling

Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan melalui orang ke orang secara
langsung. Kaitan dengan personal selling yang dilakukan dalam proses pemasaran Tolak
Angin tentunya sangat mempengaruhi volume penjualan. Personal selling Tolak Angin ini
dilakukan oleh para penjual pedagang eceran di bus-bus. Selain dilakukan oleh pedagang
pengecer personal selling ini juga dipadukan dalam kegiatan marekting yang lain sebagai
contoh pembukaan stan di suatu event seperti ketika Tolak Angin menjadi seponsor utama
Karnaval SCTV, PT Sido Muncul membuka stand yang melayani penjualan langsung dan
melalui SPG yang mendatangi pengunjung acara dengan menawarkan produk Tolak Angin.
Personal selling ini sangat bagus untuk memberikan sebtuhan personal dalam kegiatan
marketing dan juga seller dapat memberikan penjelasan manfaat produk kepada calon
konsumen.
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai