PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Rumusan masalah
Dengan latar belakang yang telah ada maka penulis dapat menemukan perumusan
masalah yaitu membahas tentang Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant
1.3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai untuk mengetahui dan
memahami tentang apa itu Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant.
1.4.
metode penelitian
Dari hasil penelitian data data di atas, penulisan paper ini menggunakan metode:
Browse and search internet, mencari bahan kajian pada website yang
bersangkutan mengenai masalah yang dibahas.
1.5.
Kegunaan Penelitian
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi penulis sendiri serta
bagi para pembaca umumnya.
1.6.
Sistematika Penulisan
Paper ini tersusun dalam 3 (tiga) Bab, yaitu: Bab I memuat Pendahuluan yang berisi:
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, dan
sistematika penulisan. Bab II memuat tentang landasan teori . Bab III memuat
pembahasan tentang hasil penelitian. Bab IV memuat kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok
memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan
jasa. The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi.Marketing mix adalah suatu alat marketing yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Marketing mix adalah empat
komponen dalam pemasaran yang terdiri 4P yakni:
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat, termasuk juga distribusi)
- Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori marketing mix juga
terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P
selanjutnya adalah People (orang), Physical evidence (bukti fisik), Process (proses).
Penulis buku Seth Godin,misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen pemasaran ke dalam
suatu program koordinasi, yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan
dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen.
Marketing mix menciptakan seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat
ke dalam pasar sasaran. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam
menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu
menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
(konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga
untuk E-marketing.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Strategi Pemasaran PT Indofood
3.1.1.
kegiatan
pemasaran
yang
sangat
penting
bagi
perusahaan
untuk
kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku
dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas.Dengan demikian,
saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh
perusahaan.
3.1.2. Saluran Distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis
barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan.Jika perusahaan berada
dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya.Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih
penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur konsumen,
(2) manufakturpedagang eceran konsumen,
(3) manufaktur pedagang besar pedagang eceran konsumen dan
(4) manufaktur agen pedagang besar pedagang eceran konsumen
3.1.3.
Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia
utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya
meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31
Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional
tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat
mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping
itu
tetap
melanjutkan
segmentasi
para
konsumennya
dengan
Perubahan gaya hidup sering mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu
dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.
Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain
praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat
ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan
perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar
bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan
Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product).
b).
c).
Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang
dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie :
3.2.1. Product (Produk)
Brand name yang digunakan adalah Indomie.Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang
goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim,
2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.Indomie
pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie
soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie
instan/mie goreng sebagai menu utama)
3.2.4. Promotion
Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi
tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan
permintaan (Burnett, 2000).Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan
efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target
market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian
rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk
membeli produk tersebut (Payne, 2000).
Iklan
Event
SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai
Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam
artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer
bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk
maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie
Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun
masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie
Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur
panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser
artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.
Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di
Indonesia. Indomie juga mengadakan acaraIndomie Jingle Dare untuk para pelajar
SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk
Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak
sekarang Indomie mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.
Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan
(disebut Burjo). Untuk membangun relationship dengan Burjo (meskipun tidak
semua Burjo), agen-agen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo.
Selain itu untuk memelihara eksistensinya, Indomie juga beriklan dengan cara
membuatkan spanduk bertema Indomie yang berisikan nama Burjo (shop sign).
Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa Burjo hanya menjual produk
Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix Indomie.
3.3. Pasang Surut PT. Indofood Dalam Memasarkan Produk
Enam tahun lalu, Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instant
Indonesia. Bayangkan, ketika itu Indofood menguasai sekitar 90% pangsa pasar!
Sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya
sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari
WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Pop Mie tidak diitung karena konsepnya berbeda. Sementara WingFood, hanya
memiliki satu brand, Mie Sedaap.
Harris melihat brand portfolio Indofood dibuat bukan berdasar segmentasi target
market, melainkan berdasarkan segmentasi selera dan harga yang diwujudkan dalam
varian rasa. Kanibalisasi pasti akan terjadi. Tapi hasilnya Indofood tetap akan
unggul. Setidaknya, market share-nya tidak akan turun lagi, malah mungkin akan
meningkat, ujar Harris memprediksi.
Kekhawatiran Indofood terhadap para pesaingnya sangat dimaklumi. Menurut catatan
MIX, pada 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie
Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang
gebyar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun,
diperkirakan menjadi sekitar 75%25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Kini
pangsa pasar Indofood tinggal 70%.
Menurut pemantauan MIX di sebuah minimarket di kawasan Depok, Jawa Barat,
Indomie merupakan produk mi instan paling laris (terjual 4-6 karton per hari), diikuti
oleh Mie Sedaap (2-4 karton per hari), Supermi (1 karton), Kare (1 karton), Sarimi (
karton), dan Pop Mie (20 pieces per hari). Sedangkan produk baru Supermi GoSo,
GoBang, dan GoKar pada masa penetrasi ini terjual 2 karton sehari. Di antara
merek-merek tersebut, hanya Mie Kare yang sampai sekarang masih melakukan
promosi beli 10 dapat 1 mangkuk, tutur Haidir, karyawan bagian merchandising
minimarket yang dalam sehari dikunjungi sekitar 500 orang ini.
Indofood memang layak khawatir karena agresivitas pemasaran Mie Sedaap sangat
gencar. Tidak hanya di above the line, di tataran trade marketing pun Mie Sedaap
begitu intense. Ronald Sipahutar, moderator milis Marketing Club, mengamati Mie
Sedaap agresif mengakuisisi warung-warung Indomie siap saji.
Sejatinya,Warung Indomie adalah salah satu channel Indofood yang dibangun dan
dikembangkan sekian lama. Indofood mengajarkan para pengelola warung membuat
Indomie, men-support warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor
ketersediaan produk Indomie di sana. Saat masih tinggal di Jogja, saya masih
menemukan warung-warung dengan sisa spanduk yang kumuh bertuliskan Warung
Indomie. Dan saat saya berbicara dengan pemilik warung, dengan bangganya mereka
mengatakan betapa bagusnya support Indomie saat itu, tutur Ronald.
Namun ketika Ronald menyambangi kembali Warung Indomie langganannya, dia
melihat warung tersebut juga mulai menjual Mie Sedaap walaupun, hanya beberapa
bungkus. Saya juga melihat spanduk biru yang bututnya sudah diganti dengan
spanduk Warung Sedaap yang bagus dan kinclong. Menurut pedagangnya, laku tidak
laku Mie Sedaap-nya, dia diberikan insentif Rp 50 ribu per bulan, ungkap Ronald
mulai menangkap gejala sebuah aktivitas akuisisi sedang berlangsung. Semoga kali
ini Indomie tidak tutup mata dan terlambat bertindak. Kecepatan beraksi dan
ketepatan bertindak adalah cara jitu memukul market leader, ucap Ronald
mengingatkan.
3.4. Strategi Pemasaran Yang Paling Efektif Digunakan Dalam Memasarkan Produk
Indomie Menurut Penulis.
Menurut penulis strategi pemasaran yang paling efektif dalam memasarkan produk
indomie adalah dengan cara berikut, seperti : Iklan, Event, Pembuatan Shop Sign.
3.4.1. Iklan
Iklan adalah setiap bentu komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis atau ide yang di bayar oleh satu ponsor yang diketahui.
Untuk iklan banyak sekali yang sudah dijalankan dan malah dengan iklan itulah yang
membuat semua orang tahu ternyata ada produk baru, ternyata, muraah, ternyata
indomie dan lain sebagainya.
Iklan ini biasanya di pasang di meddia cetak, media elektronik, billboard, iklan di TV,
sebagai sponsor acara, dan iklan lebih terbaru sekarang yaitu gencarnya pemasangan
iklan di media internet. Dengan menggunakan iklan ini semua khalayak akan tahu
dan dengan cepat menyebar kemana-mana apalagi dengan televisi dan media internet
yang begitu gencar saat ini. Strategi pemasaran melalui iklan ini akan selalu tetap di
adopsi dan di pertahankan oleh PT. Indofood karena merupakan satu-satunya strategi
yang paling laris dan mnyeluruh.
Event juga bertujuan menawarkan dan mempromosi malah menjual produk yang di
tawarkan. Biasanya event ini menghadirkan orang-orang terkenal dan berpengaruh
atau juga publik figur seperti artis, motivator dan lain sebagainya sebagai daya tarik
dari acara tersebut.
Itulah strategi yang paling efektif yang dapat dijalankan oleh pihak PT. Indofood dan
sampai saat ini strategi ini masih digunakan dan penulis juga sependapat dengan apa
yang dilakukan oleh pihak PT. Indofood.
Gambar diatas merupakan salah satu contoh dari pembuatan shop sign.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setiap tahunnya PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk harus mengendalikan biaya
promosi agar biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak
mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan
supaya tingkat penjualan tidak menurun.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai
dengan target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat
konsumen. Jika distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang
diproduksi kurang mendapat minat dari konsumen.
Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan
riset terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan
dipasarkan, memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat
kebutuhan dari konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya
tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal
perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan
tidak akan mengalami penurunan disetiap tahun.
4.2. Saran
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif, harus melakukan
gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah
keunggulan-keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang
heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan
konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing atau tidak.
Melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat
diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
Daftar pustaka
David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND
http://www.indofood.com/
http://filzanadhila.blogspot.com/2012/03/struktur-organisasi-perusahaan-dan.html
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/IN
DF.pdf
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=114&Itemid=144
http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasarmie-instant/
http://riaanggraini25akuntansi.blogspot.com/2010/10/strategi-pemasaran-ptindofood.html
http://suwiraputra.files.wordpress.com/2011/08/gambar-indofod.jpg